Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

TERAPI LATIHAN

DISUSUN OLEH :
RIANTI PUTRI PAWARRUNG
PO. 714241151031
II.A D.IV FISIOTERAPI

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


JURUSAN FISIOTERAPI
TAHUN AJARAN 2016/2017
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini telah menyetujui menjadi orang coba untuk ujian praktek
Terapi Latihan

Nama : Martina

Umur : 56 tahun

Menjelaskan bahwa mahasiswa

Nama : Rianti Putri Pawarrung

Nim : PO.714241151031

Kelas : II.A D.IV FISIOTERAPI

Telah benar-benar menyelesaikan praktek mata kuliah Terapi Latihan di jl. Taman Sudiang
Indah

Makassar, 31 juli 2017

Pasien

Martina
LAPORAN KASUS PENYAKIT LBP

A. Anamnesis
a. Anamnesis umum
Nama : Ny. Martina

Umur : 50 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Taman Sudiang Indah

Agama : Kristen

Status : Menikah

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Tanggal periksa: 31 juli 2017

b. Anamnesis Khusus
 Keluhan Utama : Nyeri di daerah pinggang
 Riwayat Penyakit Sekarang : Nyeri pinggang mulai dirasakan pasien sejak 6 bulan yang
lalu. Awalnya pasien merasa pegal-pegal pada daerah pinggang yang kemudian lama
kelamaan berubah menjadi rasa nyeri. Nyeri paling terasa pada waktu pasien melakukan
pekerjaan seperti mencuci atau mengangkat barang yang berat. Nyeri yang menjalar
sampai ke daerah tungkai disangkal oleh pasien. Pasien pernah jatuh dalam posisi duduk
akibat lantai yang licin.
 Riwayat Penyakit Dahulu : Sebelumnya pasien tidak pernah menderita penyakit yang
perlu perawatan khusus.
 Riwayat Penyakit Keluarga : Pasien tidak memiliki keluarga yang menderita penyakit
yang sama.
 Riwayat Kebiasaan : Pasien sering membungkuk saat mencuci pakaian, pasien
sering mengangkat barang yang berat.
B. Pemeriksaan Fisik
a. Vital Signs
Tekanan Darah : 110/70 mmHg

Nadi : 76 bpm

Respirasi : 20 rpm

Suhu : 36oC

Tinggi Badan : 150 cm

Berat Badan : 50 kg

b. Inspeksi
1. Formal
 Statis : Tidak terlihat perubahan mimik wajah pasien.
 Dinamis : Pada saat pasien di minta naik ketempat tidur, wajah pasien
menampakkan rasa sakit.
2. Informal : Postur tubuh terlihat lordosis lumbal

c. Palpasi
 Suhu : Suhu pada daerah lumbal teraba sama seperti bagian tubuh lainnya
 Oedema : Tidak ada

C. Pemeriksaan Fungsi Gerak


 Fleksi Lumbal
 Ekstensi

 Lateral fleksi kiri


Rotasi

Gerakan Full ROM Nyeri


Fleksi lumbal - +
Ekstensi lumbal - +
Lateral fleksi - +
Rotasi - +

D. Pemeriksaan Spesifik
 Pengukuran Nyeri
Pengukuran nyeri Menggunakan VAS (Visual Analoque Scale)
a. Nyeri diam : Skala nyeri 1
b. Nyeri tekan : Skala nyeri 2
c. Nyeri gerak : Skala nyeri 5

 Pengukuran LGS
Gerakan ROM Normal ROM yang diperoleh
Fleksi lumbal 400 – 600 320
Ekstensi Lumbal 200 – 350 100
Lateral Fleksi kiri 150 – 200 120
Lateral Fleksi Kanan 150 – 200 100
Rotasi Kanan 30 – 180 100
Rotasi Kiri 30 – 180 100

 Tes Lassegue
Pada tes ini, pertama telapak kaki pasien ( dalam posisi 0° ) didorong ke arah
muka kemudian setelah itu tungkai pasien diangkat sejauh 40° dan sejauh 90°.

 Tes Patrick
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan di pinggang dan pada sendi sakro
iliaka. Tindakan yang dilakukan adalah fleksi, abduksi, eksorotasi dan ekstensi.
 Tes kontra Patrick
Dilakukan gerakan gabungan dinamakan fleksi, abduksi, endorotasi, dan ekstensi
meregangkan sendi sakroiliaka. Test Kebalikan Patrick positif menunjukkan
kepada sumber nyeri di sakroiliaka.

E. DIAGNOSA FISIOTERAPI
a. Impairment

Adanya keluhan nyeri pada bagian pinggang

b. Functional Limitation
1. Adanya keterbatasan gerak fleksi,ekstensi, lateral fleksi,dan rotasi pada lumbal.
2. Kesulitan dalam berjalan dan jongkok

c. Disability
Pasien mengalami kesulitan dalam beraktivitas sebagai ibu rumah tangga dan aktivitas
sosial di lingkungan masyarakat.

F. PROGNOSIS
Kelainan nyeri punggung bawah miogenik ini prognosisnya baik, umumnya sembuh
dalam beberapa minggu jika dilakukan tindakan terapi secara dini. Strain otot membaik
dengan mengendalikan aktivitas fisik. Tirah baring sedikitnya 2 hari menunjukkan
efektivitas dan mengurangi nyeri punggung. Ketika nyeri punggung berkurang, pasien
dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik ringan, dan aktivitas mulai ditingkatkan
setelah beberapa hari selama nyeri tidak bertambah.

G. INTERVENSI FISIOTERAPI
TUJUAN :
a. Jangka Pendek
(1) Mengurangi nyeri.
(2) Meningkatkan kekuatan otot.
(3) Memelihara dan meningkatkan LGS.
b. Jangka Panjang :
Untuk meningkatkan kemampuan fungsional pasien.

Terapi Latihan :
1. Latihan I
• Pasien Tidur tengkurap dengan kepala diputar ke satu sisi dan kedua lengan relaks
disamping badan.
• Dalam posisi tersebut, laku-kan deep breathing kemudian relaks secara sempurna selama
4 – 5 menit.

2. Latihan 2
 Tetap dalam posisi tidur tengkurap, kemudian posisikan kedua elbow dibawah
shoulder sehingga bersandar pada kedua lengan bawah.
 Selama latihan ini, lakukan deep breathing kemudian relaksasikan otot-otot
pinggang secara sempurna.
 Lakukan latihan ini selama 5 menit.

3. Latihan 3

• Tetap dalam posisi tengkurap, kemudian posisikan kedua tangan dibawah shoulder dalam
posisi press-up.

• Kemudian luruskan kedua elbow dengan mendorong badan keatas sejauh mungkin
sehingga nyeri berkurang. Latihan ini dilakukan selama 3 detik.

4. Latihan 4 (single knee to chest)


• Tidur terlentang dgn kedua knee fleksi & kaki datar di atas bed/lantai.

• Secara perlahan tarik knee kanan kearah shoulder & pertahankan 5 – 10 detik.

• Kemudian knee kanan dan ulangi untuk knee kiri.

5. Latihan 5 (double knee to chest)


 Mulai dgn latihan sebelum-nya.
 Tarik knee kanan ke dada kemudian knee kiri ke dada dan pertahankan kedua knee
selama 5 – 10 detik.
 Dapat diikuti dgn fleksi ke-pala/leher (relatif).
 Turunkan secara perlahan-kan salah satu tungkai kemudian diikuti dgn tungkai
lainnya.
H. EVALUASI
1. Evaluasi sesaat
 Sesaat setelah intervensi, pasien nampak lelah.
 Nyeri sedikit berkurang.
2. Evaluasi berkala
 Setelah beberapa kali dilakukan terapi, keadaan pasien sedikit membaik, namun
terapi masih terus dilanjutkan untuk terus memelihara kondisi pasien agar tidak
lebih buruk lagi, spasme otot sedikit berkurang, dan gangguan ADL sedikit
membaik.

Anda mungkin juga menyukai