Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN

AUTOTRANSPLANTASI

Jl. Raya Tajur No 75, Bogor

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Transplantasi organ/jaringan merupakan suatu tindakan medis memindahkan
sebagian tubuh atau organ yang sehat untuk menggantikan organ sejenis yang tidak dapat
berfungsi lagi. Terdapat dua pihak yang terlibat dalam proses transplantasi, yaitu donor
(pihak yang memberikan organ/jaringan untuk ditransplantasikan) dan resipien (pihak
yang menerima organ/jaringan yang ditransplantasikan). Transplantasi dengan donor
berasal dari pasien sendiri adalah autotransplantasi, sedangkan transplantasi dengan donor
berasal dari orang lain adalah allotransplantasi.
Transplantasi organ/jaringan adalah proses yang kompleks, baik dari segi teknik
medik maupun medikolegal. Setiap rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan
transplantasi organ/jaringan harus mampu menyediakan sumber daya manusia dan sarana
prasarana serta kebijakan dan prosedur yang memadai agar proses tranplantasi berjalan
dengan lancar. Sesuai dengan kemampuan sumber daya manusia dan sarana prasarana
yang dimiliki, RS Juliana menyelenggarakan pelayanan transplantasi yang terbatas pada
autotransplantasi dan transfusi darah. Dalam keadaan tertentu, RS Juliana memfasilitasi
donasi darah untuk kepentingan transfusi darah bagi pasien.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai acuan dalam melaksanakan pelayanan autotransplantasi di RS Juliana.
2. Tujuan Khusus
a. Agar pelayanan autotransplantasi di RS Juliana dapat berjalan lancar sesuai
dengan peraturan yang berlaku
b. Agar semua pihak yang terlibat dalam pelayanan autotransplantasi memiliki acuan
yang sama dalam memberikan pelayanan autotransplantasi

2
BAB II
RUANG LINGKUP

A. DEFINISI
1. Donasi organ/jaringan adalah pemberian organ atau jaringan tubuh dari seseorang
kepada orang lain yang membutuhkan.
2. Transplantasi jaringan adalah suatu proses pencangkokan jaringan/organ tubuh atau
bagiannya dari seorang donor kepada penerima. Penerima dapat orang lain atau
pendonor itu sendiri.
3. Autotransplantasi adalah proses pencangkokan jaringan tubuh yang berasal dari
seseorang ke tubuh orang itu sendiri.

B. RUANG LINGKUP KEGIATAN

1. Donasi Darah
2. Autotransplantasi

3
BAB III
TATA LAKSANA

A. Donasi darah
Jenis donasi organ yang dilaksanakan di Rumah Sakit Juliana adalah donasi hidup
(living donation) yang terbatas hanya pada donasi jaringan berupa donasi darah untuk
kepentingan transfusi darah lengkap maupun komponennya. Rumah Sakit Juliana tidak
menyelenggarakan pelayanan donasi jaringan selain donasi darah. Pelayanan donasi darah
dilaksanakan bekerja sama dengan PMI Cabang Bogor sesuai dengan peraturan yang
ditetapkan oleh PMI Cabang Bogor.
Donasi darah oleh keluarga pasien dilaksanakan apabila kebutuhan darah bagi
pasien tidak tersedia di bank darah RS Juliana maupun di PMI Cabang Bogor. Dalam
kondisi tersebut, RS Juliana memfasilitasi proses donasi darah dengan langkah-langkah
sebagai berikut.
1. Perawat memberitahukan kepada keluarga pasien bahwa darah/komponen darah yang
dibutuhkan pasien tidak tersedia di bank darah RS Juliana dan di PMI Cabang Bogor.
2. Perawat meminta keluarga mencari calon donor darah.
3. Setelah calon donor darah siap, perawat membuatkan surat permintaan darah ke bank
darah RS Juliana dan mengantar calon donor ke bank darah RS Juliana.
4. Bank darah RS Juliana melakukan pemeriksaan golongan darah calon donor. Calon
donor yang memiliki golongan darah sama dengan pasien dipersilakan melakukan
donasi darah di PMI Cabang Bogor dengan dibekali surat permintaan darah sesuai
kebutuhan pasien.
5. Proses donasi darah dilaksanakan oleh PMI Cabang Bogor.
6. Darah/komponen darah yang sudah siap diserahkan kepada keluarga pasien oleh PMI
Cabang Bogor, dan kemudian diserahkan ke bank darah RS Juliana.
7. Petugas bank darah menerima darah/komponen darah dari keluarga pasien,
memeriksa kesesuaiannya dengan surat permintaan darah, kemudian menyerahkannya
kepada perawat.
8. Perawat menerima darah/komponen darah dari petugas bank darah, kemudian
melakukan proses transfusi darah sesuai prosedur yang berlaku.

B. Autotransplantasi
Yang dapat dilakukan di RS Juliana adalah transplantasi jaringan yang berasal dari
pasien sendiri (autotransplantasi), di mana jaringan yang digunakan untuk cangkok
berasal dari tubuh pasien sendiri. RS Juliana tidak melakukan transplantasi organ secara
utuh (ginjal, hati, jantung, dll); melainkan hanya melakukan transplantasi jaringan (kulit,
tulang, darah). Jenis jaringan yang ditangani berikut bidang spesialisasi ilmu yang
menangani adalah sebagai berikut:

Jenis Jaringan Spesialisasi Keterangan


Darah Seluruh spesialisasi Diatur dalam SPO tersendiri
4
Tulang Orthopedi, Bedah Umum, Diatur dalam SPM bidang
Bedah Saraf, THT spesialisasi bersangkutan.
Kulit Bedah Umum Diatur dalam SPM bidang
spesialisasi bersangkutan.

Transplantasi jaringan darah /produk darah diatur dalam SPO tersendiri.


Jaringan kulit diambil dari satu bagian tubuh pasien kemudian ditanamkan ke
bagian tubuh lainnya dari pasien yang sama secara langsung. Dalam hal ini, jaringan tidak
disimpan dalam jangka waktu tertentu tetapi langsung ditanamkan. Jaringan tulang, dalam
hal ini dalam kasus-kasus bedah saraf, diambil dari seorang pasien, kemudian jaringan
tersebut disimpan di dalam bagian lain tubuh pasien sendiri (rongga abdomen) untuk
disimpan dalam jangka waktu tertentu dan kemudian pada saatnya ditanamkan kembali
kepada pasien yang bersangkutan.
Tindakan transplantasi jaringan, mengacu kepada persiapan pasien untuk
menjalankan tindakan bedah secara umum, meliputi:
1. Pemberian informasi dan edukasi kepada pasien/keluarganya mengenai tindakan
medis yang akan dilakukan.
2. Meminta informed consent untuk kemudian ditandatangani oleh pasien/keluarganya
sebagai pernyataan persetujuan dilakukannya tindakan medis.
3. Persiapan pre-operasi pasien yang meliputi konsultasi dan visitasi pre-operasi oleh
dokter-dokter konsulen.
4. Pemberian petanda (site marking) untuk daerah operasi
5. Prosedur operasi
6. Prosedur pasca operasi
7. Prosedur perawatan luka pasca operasi.
8. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) wajib melakukan tindakan
autotransplantasi dengan sebaik-baiknya sesuai dengan bidang keilmuannya.

BAB IV
DOKUMENTASI

5
1. Form informed consent persetujuan atau penolakan tindakan autotransplantasi
2. Form edukasi tindakan transfusi darah atau autotransplantasi

Ditetapkan di : Bogor
Pada tanggal :
Direktur

Dr. Wiwik Widiastuti

Anda mungkin juga menyukai