Anda di halaman 1dari 4

Unnes Physics Journal 1 (1) (2012)

Unnes Physics Journal


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upj

ANALISIS KECEPATAN GELOMBANG MEKANIK KOMPRESSI P (VP) PADA


BATUAN SEDIMEN DENGAN MEMANFAATKAN SCIENCE WORKSHOP 750
INTERFACE

Linda Puspitasari, Khumaedi , dan Supriyadi


Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Semarang, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Info Artikel Abstrak
Sejarah Artikel: Sebagian besar permukaan bumi ditutupi oleh batuan sedimen. Batuan
Diterima Maret 2012 sedimen seperti batuan lempung, palimanan dan konglomerat merupakan
Disetujui April 2012 batuan yang banyak dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi. Setiap batuan
Dipublikasikan Mei 2012 memiliki karakteristik dan sifat fisis yang beragam, Salah satunya adalah
kecepatan gelombang mekanik yang merambat pada batuan. Nilai kecepatan
gelombang mekanik suatu batuan dapat dihitung dengan metode delay time
yang diukur dengan memanfaatkan 1 unit Science Workshop 750 Interface.
kata kunci: Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar nilai delay time suatu
Batuan sedimen batuan maka kecepatan gelombang mekanik kompressi P (vp) semakin kecil.
kecepatan gelombang Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kecepatan gelombang mekanik
mekanik P kompressi P (vp) pada batuan palimanan, yaitu antara 2045,93– 2207,53
Science Workshop 750 m/s, batuan lempung 1812,62 – 1952,34 m/s, dan batuan konglomerat 419,11
Interface – 429,06 m/s. Semakin keras dan membulat pori­pori suatu batuan maka
kecepatan gelombang mekanik yang merambat pada batuan semakin besar.
Batuan yang memiliki ukuran butir material penyusun yang beragam memiliki
kecepatan gelombang mekanik lebih kecil.

© 2012 Universitas Negeri Semarang


 Alamat korespondensi:
e­mail: zahrazahera@yahoo.co.id ISSN NO 2252­6978
L Puspitasari / Unnes physics Journal 1 (1) (2012)
Pendahuluan (Nurwidianto dkk., 2005). Kecepatan
Batuan terbentuk dari mineral­mineral. rambat gelombang merupakan parameter
Beberapa mineral utama pembentuk batuan yang sering diukur baik secara insitu maupun
yang umum dijumpai dapat dilihat pada Tabel secara laboratorium (Samsul, 2004). Di
1. Sebagian besar permukaan bumi ditutupi antara sifat yang sering diukur adalah
oleh batuan sedimen. Batuan sedimen kecepatan gelombang mekanik kompresi P
merupakan batuan yang banyak (vp). Gelombang P (pressure) adalah
dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi. gelombang longitudinal, yaitu gerak partikel
Banyak mineral atau batuan yang bersifat yang mengalami gangguan, searah dengan
ekonomi. berasosiasi dengan batuan arah perambatannya. Bila suatu lapisan
sedimen. Contoh batuan sedimen yang sering batuan dikenakan gangguan dari luar, maka
dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi pada batuan tersebut akan terjadi beberapa
antara lain adalah batubara. Batubara tipe gelombang yang merambat ke segala
digunakan sebagai bahan bakar alternatif arah dengan kecepatan yang berbeda–beda
pengganti minyak bumi. Batuan lempung (Salim & Sudjatmiko, 1993).
merupakan bahan dasar gerabah, Untuk mengetahui nilai kecepatan
pembentukan logam, mekanika tanah dan gelombang mekanik suatu batuan dapat
pemakainnya di lapangan minyak (Praptisih dilakukan dengan cara melakukan
dkk., 2009 ). Batu palimanan juga merupakan pengukuran yang tidak merusak, yaitu
jenis batuan sedimen yang sering digunakan dengan menghubungkan sinyal keluaran ke
sebagai benda kerajinan dan ukiran. Batuan layar komputer sehingga dapat dibaca waktu
konglomerat banyak dimanfaatkan sebagai tempuh gelombang P. Pengukuran waktu
bahan bangunan dan lain sebagainya. tempuh pada batuan dapat dilakukan dengan
Setiap batuan memiliki karakteristik memanfaatkan 1 unit Science Workshop 750
dan sifat fisis yang beragam, salah satunya Interface. Alat tersebut dapat mengukur dan
adalah kecepatan gelombang mekanik yang menyimpan data berupa grafik waktu tempuh
merambat pada batuan. Kecepatan (travel time) sampel batuan yang diberi usikan
gelombang mekanik menyatakan sifat khas dan ditampilkan hasilnya pada layar komputer
dari suatu bahan, termasuk batuan. Menurut sebagai sinyal keluaran. Nilai­nilai kecepatan
Sutopo, dkk. (2009) semakin kecil atau gelombang mekanik yang melalui suatu
lambat kecepatan gelombang P maka bahan dengan densitas tertentu, diperoleh
modulus elastisitasnya semakin kecil, Batuan dengan mengukur panjang bahan dan waktu
yang mempunyai kecepatan gelombang P tempuh gelombangnya. Nilai delay time
dan elastisitas paling besar merupakan jenis penjalaran gelombang batuan yang diuji
batuan yang memiliki tingkat kekerasan tinggi dapat ditentukan dari grafik waktu
dan tidak mudah pecah. tempuh.Jika panjang sampel batuan dan
Gelombang mekanik adalah sebuah delay time diketahui, maka kecepatan
gelombang yang dalam perambatannya gelombang mekanik yang merambat pada
memerlukan medium. Contoh gelombang batuan dapat dihitung (Sutopo dkk., 2009).
mekanik ialah gelombang bunyi yang Tujuan penelitian ini adalah
merupakan gelombang longitudinal (Sutrisno, mengetahui nilai delay time dan kecepatan
1979: 2). Kecepatan rambat gelombang gelombang mekanik kompressi P (vp) yang
mekanik pada suatu medium padat ditentukan merambat pada batuan sedimen lempung,
oleh frekuensi sumber, karakterisasi bahan, Tabel 1. Tabel skala kekerasan mohs
dan keadaan lingkungan. Setiap benda tegar (Magetsari dkk., 2004)
selalu memiliki frekuensi diri beserta
harmoniknya yang disebabkan oleh
karakterisasi suatu bahan seperti kerapatan
molekul, porositas dan lain sebagainya
(Sutopo dkk., 2009). Suatu batuan memiliki
dua komponen, yaitu komponen padatan dan
komponen rongga (pori). Pori­pori merupakan
ciri batuan sedimen klastik, yang semakin
membulat pori­pori batuan maka cepat
rambat gelombang semakin besar

2
L Puspitasari / Unnes physics Journal 1 (1) (2012)

palimanan dan konglomerat yang diperoleh Gambar 1. Grafik hubungan antara


dari hasil pengukuran dengan memanfaatkan vp dan t untuk berbagai batuan sedimen
1 unit Science Workshop 750 Interface.
Tabel 2. Delay time (t) dan kecepatan
Metode gelombang mekanik kompressi (vp)
Penelitian dilakukan dengan menguji
sampel batuan dan pemrosesan data dengan
memanfaatkan 1 unit alat Science Workshop
750 Interface. Uji sampel batuan dilakukan di
laboratorium ELLINS (Elektronika dan
Instrumentasi) Jurusan Fisika FMIPA UNNES
(Universitas Negeri Semarang) mulai bulan
Juli sampai dengan Desember 2011.
Pada penelitian ini, sumber bunyi sesuai bentuk persamaan kecepatan
diperoleh dengan memberi usikan (memukul rata­rata yaitu dengan menghitung
batuan) pada ujung batuan, yang dipasang perbandingan x dengan t.
microphone sebagai pendeteksi gelombang Hasil dan Pembahasan
bunyi dan terhubung channel C pada alat berpindah dari channel C ke channel
Science Workshop 750 Interface. Sumber A, dan nilai delay time (t) batuan, maka dapat
bunyi memberikan pulsa­pulsa gelombang dihitung cepat rambat gelombang kompressi
bunyi, sehingga batuan tersebut bergetar. P (vp), sesuai bentuk persamaan kecepatan
Getaran ini diteruskan oleh batuan sebagai rata­rata yaitu dengan menghitung
gelombang mekanik yang menjalar ke segala perbandingan x dengan t.
arah dan diperoleh dalam layar komputer
berupa display graph channel C sebagai Gambar 1 dan Tabel 2 menunjukkan
sinyal keluaran. Di ujung sampel batuan bahwa semakin besar t maka vp batuan
berikutnya dipasang sensor suara (sound semakin kecil. Pada gambar dan grafik
sensors) yang terhubung ke channel A untuk menunjukkan harga vp berturut­turut dari
mendeteksi akhir perambatan gelombang, yang besar adalah batuan palimanan yaitu
sehingga diperoleh display graph channel A antara 2045,93 – 2207,53 m/s, batuan
sebagai sinyal keluaran. Dengan menentukan lempung 1812,62 – 1952,34 m/s dan
simpangan vertikal awal (first break) atau titik batuan konglomerat 419,11 – 429,06 m/s.
awal terjadinya bentuk muka gelombang pada Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin
grafik penjalaran gelombang masing­masing besar kecepatan gelombang kompressi P
channel pada layar komputer, dapat diperoleh maka modulus elastisitasnya dan tingkat
nilai delay time (t) sebagai selang waktu kekerasan semakin besar (Sutopo dkk.,
penjalaran gelombang, yaitu dengan 2009).
mengurangi nilai first break channel A (tA) Batuan palimanan merupakan jenis
dengan first break channel C (tc). Data batuan pasir (sand stone), yang banyak
disajikan dalam satuan milisekon (ms). mengandung mineral kwarsa dengan bentuk
Untuk memudahkan interpretasi data, butir yang sangat membulat. Pori­pori yang
grafik display graph masing­masing channel terdapat di antara butir­butir terjadi secara
dipindah ke dalam program microsoft excel. primer. Bentuk fisik palimanan yang berwarna
Setelah mengetahui panjang tiap sampel putih pada penelitian menunjukkan bahwa
batuan (x) yang_didefinisikan sebagai vektor batuan palimanan memiliki kadar kwarsa yang
tinggi, dengan derajat kekerasan 7 skala
mohs, Batuan ini sangat berpori, memiliki butir
yang sangat bundar. Warna batuan pada
penelitian ini yang mendekati putih
menunjukkan bahwa hampir sebagian besar
komponen batuan palimanan terdiri dari
kwarsa (Bowles, 1991: 72­73). Dari hasil
penelitian dan analisis data, diperoleh nilai
kecepatan gelombang mekanik kompresi P
(vp) yang merambat pada batuan palimanan
antara 2045.93 – 2207.53 m/s, karena batuan
3
L Puspitasari / Unnes physics Journal 1 (1) (2012)

palimanan termasuk jenis sand stone dan Gambar 2. Foto permukaan


tergolong batuan sedimen klastik. Batuan komposit (a). 90% barium ferit + 10% Cult.
sedimen klastik adalah batuan yang memiliki (b). 80% barium ferit + 20 % kaca cult. (c).
susunan kimia sama dengan susunan kimia 70% barium ferit + 30 % kaca cult. (d). 60%
batuan asalnya yaitu batu pasir (sand stone), barium ferit + 40 % kaca cult. (e). 50%
sehingga mineral komponen penyusun barium ferit + 50 % kaca cult.
batuan palimanan sama dengan batu pasir.
Batu pasir adalah batuan yang renggang Kesimpulan
(loose) tapi padat (compact), yang terdiri dari Dari hasil penelitian dan uraian­uraian
fragmen­fragmen dengan diameter berukuran sebelumnya, diperoleh kesimpulan bahwa
0,05 – 0,2 mm. Fragmen­fragmen tersebut semakin besar delay time yang merambat
menyatu dan mengeras (cemented) pada batuan maka nilai kecepatan gelombang
(Nurwidianto dkk., 2005). Lliteratur mekanik semakin kecil. Kecepatan
menunjukkan bahwa nilai kecepatan gelombang mekanik kompressi P (vp) untuk
gelombang mekanik kompressi P (vp) batuan sampel batuan palimanan yaitu, antara
pasir antara 1400 – 4300 m/s. Dengan 2045,93 – 2207,53 m/s, batuan lempung
demikian, hasil penelitian yang dilakukan 1812,62 – 1952,34 m/s dan batuan
sesuai dengan literatur dan penelitian yang konglomerat 419,11 – 429,06 m/s.
telah dilakukan sebelumnya.
Daftar Pustaka
Pada batuan lempung nilai vp hampir Bowles .J.E. 1991. Sifat­sifat Fisis dan Geotekni
mendekati batuan palimanan. Batuan Tanah (Mekanika Tanah) Edisi kedua.
lempung memiliki struktur yang cukup padat Jakarta: Erlangga
dengan besar butir kurang dari 0,002 mm. Katili, J.A. & D.P. Marks.1963. Geologi. Jakarta:
Sumber utama batuan lempung adalah Departemen Urusan Research Nasional.
feldspar dan muskovit yang memiliki Magetsari, N.A & C.I Abdullah & B. Brahmantyo.
kekerasan 6 skala mohs, satu tingkat di 2004. Geologi Fisik. Bandung: ITB.
bawah mineral kwarsa. Batuan lempung Nurwidianto, M.I., I. Noviyanti, & S. Widodo. 2005.
Estimasi hubungan porositas dan
merupakan jenis batuan endapan sedimen permeabilitas pada batu pasir (study kasus
klastik yang terbentuk dari lempung (tanah formasi kerek, Ledok Selerejo). Jurnal
liat). Karena lempung mengandung air maka Berkala Fisika Volume 8 nomor 3, ISSN
bersifat lembab atau liat (Katili & Marks, 1963: 1440­ 9622. Semarang : UNDIP.
83). Batuan lempung berbutir sangat halus, Praptisih, Kamtono, P. S. Putra & M. Hendrizan.
lebih kecil dari 0,002 mm dan mengandung 2009. Karakteristik Batuan Sumber
mineral lempung dengan kristal yang sangat (Source Rock ) Hidrokarbonpada Formasi
Batuasih di daerah Sukabumi, Jawa Barat.
kecil. Tabel 2 menunjukkan bahwa untuk Jurnal Geologi Indonesia Vol 4 No 3.
batuan lempung dari hasil penelitian memiliki Bandung: LIPI Bandung.
kecepatan gelombang mekanik kompresi P Salim, A & B. Soedjatmiko. 1993. Kontribusi
(vp) antara 1812,63 – 1952,34 m/s. Menurut Seismik Refraksi Dalam Pengukuran
literatur, material batuan lempung yang Modulus Elastisitas Batuan. Jurnal
mempunyai nilai vp antara 1000 ­ 2500 m/s. Teknologi Indonesia jilid XVI Nomor 2.
Bandung: LIPI Bandung.
Batuan konglomerat memiliki nilai vp Sutrisno. 1979. Fisika Dasar : Gelombang dan
paling kecil, yaitu antara 419,11 – 422,65 m/s. Optik. Bandung: penerbit ITB
Hal ini terjadi karena batuan konglomerat Sutopo K, E. Ibrahim, N.Kurniawati & F. Lasmana.
memiliki struktur pori dengan ukuran butir 2009. Studi Modulus Elastisitas (Modulus
material beragam, sehingga kecepatan Young) untuk Karakterisasi Berbagai Jenis
gelombang yang merambat menjadi kecil. Batubara Berdasarkan Anlisis Kecepatan
Batuan konglomerat terbentuk secara Gelombang. Jurnal Penelitian Sains,
Volume 12 Nomor 2 (B). Sumatera
mekanis, sehingga digolongkan jenis batuan Selatan:. Universitas Sriwijaya
sedimen klastik. Literatur menunjukkan
bahwa nilai vp pasir dan kerikil adalah 400 ­
500 m/s. Batuan konglomerat tersusun oleh
pasir dan kerikil, sehingga nilai kecepatan
gelombang mekaniknya sama dengan
komponen penyusunnya.

Anda mungkin juga menyukai