Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PNEUMATIK & HIDROLIK

TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR


POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
JL. TEKNIK KIMIA, KAMPUS SUKOLILO SURABAYA 60111 TELP. (031) 5947186

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 TUJUAN
I.1.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu merancang sistem kontrol pneumatik pada level menengah.
I.1.2 Tujuan Khusus
 Mahasiswa mengetahui dan memahami komponen-komponen dasar sistem
kontrol pneumatik.
 Mahasiswa memahami simbol standard setiap komponen pneumatik.
 Mampu memahami gambar sistem pneumatik menengah dan mampu
mengimplementasikan dalam bentuk rangkaian.
 Merancang dan merakit sistem kontrol pneumatik baik berupa squence circuit,
cascade circuit maupun logic circuit.

I.2 DASAR TEORI


Pneumatik adalah sebuah sistem penggerak yang menggunakan tekanan udara
sebagai tenaga penggeraknya. Cara kerja pneumatik sama dengan hidrolik, yang
membedakannya hanyalah tenaga penggeraknya. Jika pneumatik menggunakan udara
sebagai tenaga penggeraknya, dan sedangkan hidrolik menggunakan menggunakan
cairan oli sebagai tenaga penggeraknya. Dalam pneumatik tekanan udara inilah yang
berfungsi untuk menggerakkan sebuah cylinder kerja. Cylinder kerja inilah yang
nantinya mengubah tenaga/tekanan udara tersebut menjadi tenaga mekanik (gerakan
maju mundur pada cylinder).
Sistem pneumatik ini biasa diaplikasikan pada mesin-mesin industri.
Dikarenakan kurangnya daya/kekuatan mekanik dari pneumatik. Maka pneumatik ini
hanya bisa diaplikasikan pada mesin-mesin yang tidak terlalu membutuhkan tenaga
mekanik yang kuat (mesin-mesin bertenaga ringan) dalam pengoperasiannya. Sedangkan
untuk mesin-mesin yang membutuhkan tenaga mekanik yang kuat harus menggunakan
sistem hidrolik. Berikut ini kelebihan dan kekurangan pada sistem pneumatik :

LAPORAN PRAKTIKUM PNEUMATIK Page 1


LAPORAN PNEUMATIK & HIDROLIK
TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
JL. TEKNIK KIMIA, KAMPUS SUKOLILO SURABAYA 60111 TELP. (031) 5947186

 Kelebihan pada sistem pneumatik :


 Ramah lingkungan/bersih (jika terjadi kebocoran dalam sistem perpipaan)
 Udara sebagai tenaga penggerak memiliki jumlah yang tidak terbatas
 Lebih cepat dan responsif jika dibandingkan dengan hidrolik
 Harganya yang murah
 Kekurangan pada sistem pneumatik :
Daya mekanik yang dihasilkan kecil
Membutuhkan perawatan yang lebih tinggi, karena udara sebagai penggeraknya
biasanya kotor dan mengandung air sehingga gesekan antara piston cylinder dan
rumah cylinder besar dan mempercepat kerusakan pada air cylinder.
Komponen sistem pneumatik
1. Kompressor Unit
Kompressor unit adalah pembangkit udara tekan. Unit ini terdiri atas motor listrik,
kompressor dan bejana tekan yang dilengkapi manometer untuk memonitor keadaan
tekanan bejana. Selain berfungsi sebagai pemisah antara uap air dan udara.
2. Filter
Filter adalah alat yang berfungsi untuk menyaring kotoran dan memisahkan uap air
dari udara.
3. Reducing valve
Alat ini berfungsi sebagai regulator atau pembatas tekanan sistem
4. Oil sprayer
Oil sprayer adalah alat untuk mencampur udara dengan pelumas agar seluruh
komponen terawat dan berfungsi normal
5. Manometer
Alat yang berfungsi untuk mengukur tekanan sistem
6. Service unit
Service unit merupakan pusat pelayanan udara tekan yang telah siap digunakan oleh
sistem. Terdiri dari filter, reducing valve, oil sprayer, dan manometer.

LAPORAN PRAKTIKUM PNEUMATIK Page 2


LAPORAN PNEUMATIK & HIDROLIK
TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
JL. TEKNIK KIMIA, KAMPUS SUKOLILO SURABAYA 60111 TELP. (031) 5947186

Katup (Valve)
Komponen katup pneumatik dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) kelompok katup
kontrol aliran, yaitu :
• katup kontrol arah aliran dan posisi
• katup tekanan
• katup kontrol aliran
a. Katup kontrol aliran dan posisi
Katup kontrol arah aliran dan posisi untuk mengontrol arah aliran yang masuk
atau keluar. Macam-macam katup kontrol arah aliran dan posisi antara lain sebagai
berikut:
1. Katup kontrol arah aliran 2/2

2. Katup kontrol arah aliran 3/2 posisi normal tertutup

3. Katup kontrol arah aliran 3/2 posisi normal terbuka.

4. Katup kontrol arah aliran 4/2.

5. Katup kontrol arah aliran 5/2.

6. Katup kontrol arah aliran 5/3 posisi normal tengah tertutup.

Pengembangan dari berbagai kombinasi komponen, ditemukan katup kontrol arah


aliran lainnya, antara lain sebagai berikut.
1. Katup kontrol penghambat arah aliran (check valve)

LAPORAN PRAKTIKUM PNEUMATIK Page 3


LAPORAN PNEUMATIK & HIDROLIK
TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
JL. TEKNIK KIMIA, KAMPUS SUKOLILO SURABAYA 60111 TELP. (031) 5947186

Katup kontrol penghambat arah aliran (check valve) berfungsi untuk


menghambat arah aliran untuk satu arah aliran.

2. Katup kontrol balik fungsi arah aliran/fungsi ATAU (shuttle valve)


Katup kontrol balik fungsi arah aliran/fungsi ATAU (shule valve) berfungsi
untuk mengontrol arah aliran satu arah atau dua sumber tekanan yang masuk.

3. Katup kontrol tekanan ganda arah aliran/fungsi AND (two pressure valve)
berfungsi untuk mengontrol arah aliran dari dua sumber tekanan yang masuk.

b. Katup Kontrol Tekanan


Katup kontrol tekanan berfungsi untuk mengontrol tekanan yang masuk atau
keluar.
Macam-macam katup kontrol tekanan antara lain;
1. Katup kontrol tekanan jenis relief.

2. Katup kontrol tekanan jenis non relief.

c. Katup Kontrol Aliran


Katup kontrol aliran berfungsi untuk mengontrol aliran (kecepatan atau laju
aliran).
Macam-macam katup kontrol aliran antara lain :
1. Katup kontrol dua arah aliran
Katup kontrol dua arah aliran berfungsi untuk mengontrol aliran (kecepatan atau
laju aliran) dari dua arah aliran.

LAPORAN PRAKTIKUM PNEUMATIK Page 4


LAPORAN PNEUMATIK & HIDROLIK
TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
JL. TEKNIK KIMIA, KAMPUS SUKOLILO SURABAYA 60111 TELP. (031) 5947186

2. Katup kontrol satu arah aliran


Katup satu arah aliran berfungsi untuk mengontrol aliran (kecepatan atau laju
aliran) hanya dari satu arah aliran.

3. Katup kontrol penunda waktu arah aliran.


Katup kontrol penunda waktu arah aliran berfungsi untuk mengontrol aliran
(kecepatan atau laju aliran) terhadap fungsi waktu atau menunda waktu arah
aliran.

Macam-macam alat penggerak lain, yaitu :


Alat penggerak pneumatik menggunakan silender untuk gerakan translasi dan motor
udara untuk gerakan rotasi.
1. Motor udara dengan putaran satu arah

2. Motor udara dengan putaran dua arah

Mekanisme pengontrol pada komponen pneumatik dapat dikelompokkan menjadi 2


(dua), yaitu :
1. digerakkan dengan mekanik
2. digerakkan dengan pneumatik
Kelompok yang digerakkan dengan operasi manual mekanik adalah:
 operasi manual

 operasi tombol

LAPORAN PRAKTIKUM PNEUMATIK Page 5


LAPORAN PNEUMATIK & HIDROLIK
TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
JL. TEKNIK KIMIA, KAMPUS SUKOLILO SURABAYA 60111 TELP. (031) 5947186

 operasi tuas

 operasi pedal

 operasi pegas

 operasi rol

 operasi rol dan idle

LAPORAN PRAKTIKUM PNEUMATIK Page 6


LAPORAN PNEUMATIK & HIDROLIK
TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
JL. TEKNIK KIMIA, KAMPUS SUKOLILO SURABAYA 60111 TELP. (031) 5947186

BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Alat Pemindah Barang (Latihan I)


2.1.1 Langkah Kerja
Ketika tombol start (katup 3/2 push button) di tekan maka piston A bergerak
maju dan menekan a1 (katup 2.2) menyebabkan piston B bergerak maju dan
menekan b1 (katup 1.3) menyebabkan piston A bergerak mundur dan menekan a0
(katup 2.3) menyebabkan piston B bergerak mundur. Jika diinginkan gerakan
kontinu maka bisa di pasang b0 sehingga ketika B bergerak mundur maksimum
menyebabkan b0 tertekan dan A bergerak maju dan seterusnya.
2.1.2 Pertanyaan
1. Buatlah step diagramnya secara lengkap
2. Buatlah rangkaiannya dan rakitlah
3. Jika diinginkan proses tersebut continue, maka bagaimana rangkaiannya
4. Buatlah tombol start, stop, dan emergency untuk rangkaian di atas
2.1.3 Jawaban
1) Step langkah kerja
𝐴+ |𝐵 + |𝐴− |𝐵− |
2) Step diagram

LAPORAN PRAKTIKUM PNEUMATIK Page 7


LAPORAN PNEUMATIK & HIDROLIK
TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
JL. TEKNIK KIMIA, KAMPUS SUKOLILO SURABAYA 60111 TELP. (031) 5947186

3) Rangkaian

2.2 Alat Bantu Pelobangan (Latihan II)


2.2.1 Langkah Kerja
Suatu alat bantu pelobangan dengan mekanisme sebagai berikut:
Ketika tombol start ditekan maka piston A maju melakukan pencekraman benda
kerja, kemudian piston B melakukan pelobangan disusul piston C dan piston D.
Kemudian piston B, C, D mundur secara bersamaan kemudian disusul piston A.
2.2.2 Pertanyaan
1. Buatlah step diagramnya secara lengkap
2. Buatlah rangkaiannya dan rakitlah
3. Jika diinginkan proses tersebut continue, maka bagaimana rangkaiannya
4. Buatlah tombol start, stop, dan emergency untuk rangkaian di atas
2.2.3 Jawaban
1) Step langkah kerja
𝐵−
𝐴+ |𝐵+ |𝐶 + |𝐷+ | 𝐶 − | 𝐴− |
𝐷−

LAPORAN PRAKTIKUM PNEUMATIK Page 8


LAPORAN PNEUMATIK & HIDROLIK
TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
JL. TEKNIK KIMIA, KAMPUS SUKOLILO SURABAYA 60111 TELP. (031) 5947186

2) Step diagram

3) Rangkaian

2.3 Alat Penanda Produk / Stamping (Latihan III)


2.3.1 Langkah Kerja
Suatu alat penanda produk dengan langkah kerja sebagai berikut :
Produk dimasukkan ke tumpuan secara manual. Kemudian tombol start ditekan
maka piston A maju dan melakukan penandaan, kemudian mundur. Setelah piston
A mundur baru piston B maju dan kemudian mundur.
2.3.2 Pertanyaan
1. Buatlah step diagramnya secara lengkap
2. Buatlah rangkaiannya dan rakitlah

LAPORAN PRAKTIKUM PNEUMATIK Page 9


LAPORAN PNEUMATIK & HIDROLIK
TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
JL. TEKNIK KIMIA, KAMPUS SUKOLILO SURABAYA 60111 TELP. (031) 5947186

3. Buatlah tombol start, stop, dan emergency untuk rangkaian di atas


2.3.3 Jawaban
1) Step langkah kerja
𝐴+ ‖𝐴− |𝐵+ ‖𝐵−

2) Step diagram

3) Rangkaian

LAPORAN PRAKTIKUM PNEUMATIK Page 10


LAPORAN PNEUMATIK & HIDROLIK
TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
JL. TEKNIK KIMIA, KAMPUS SUKOLILO SURABAYA 60111 TELP. (031) 5947186

2.4 Alat Pelubang dan Penghalusan Lubang (Latihan IV)


2.4.1 Langkah Kerja
Suatu alat pelubang dan penghalusan lubang dengan mekanisme sebagai
berikut :
Piston A maju kemudian mencengkram benda kerja. Kemudian piston B maju
(mengebor) sampai maksimum kemudian mundur. Kemudian piston C maju
memindahkan benda kerja ke alat penghalus lubang. Setelah itu, piston D bergerak
maju melakukan penghalusan lubang. Setelah selesai piston D mundur disusul
piston C mundur (benda kerja ke posisi semula). Kemudian pencekam benda kerja
(piston A) mundur sehingga benda kerja dapat dilepaskan.
2.4.2 Pertanyaan
1. Buatlah step diagramnya secara lengkap
2. Buatlah rangkaiannya dan rakitlah
3. Buatlah tombol start, stop, dan emergency untuk rangkaian di atas
2.4.3 Jawaban
1) Step langkah kerja
𝐴+ |𝐵 + ‖𝐵− |𝐶 + |𝐷+ ‖𝐷− |𝐶 − |𝐴−

2) Step diagram

LAPORAN PRAKTIKUM PNEUMATIK Page 11


LAPORAN PNEUMATIK & HIDROLIK
TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
JL. TEKNIK KIMIA, KAMPUS SUKOLILO SURABAYA 60111 TELP. (031) 5947186

3) Rangkaian

LAPORAN PRAKTIKUM PNEUMATIK Page 12


LAPORAN PNEUMATIK & HIDROLIK
TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
JL. TEKNIK KIMIA, KAMPUS SUKOLILO SURABAYA 60111 TELP. (031) 5947186

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa kami dapat membuat
rangkaian pneumatik dengan sistem pentransmisian, pengendalian daya, dan gerakan
dengan media fluida (udara), sistem dan mekanismenya mirip dengan hidrolik.
Keuntungan dari sistem pneumatik ini adalah udara mudah didapat (gratis), tidak perlu
saluran drain, kecepatan geraknya tinggi. Kerugiannya jika bocor akan terjadi penurunan
tenaga yang sangat berarti bagi sistem. Aplikasinya untuk sistem dengan beban kecil dan
dengan kecepatan gerak yang besar.

LAPORAN PRAKTIKUM PNEUMATIK Page 13

Anda mungkin juga menyukai