Anda di halaman 1dari 4

Energi

Banyak seumber energy utama dan dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu:
 Energi konvensional adalah energi yang sumbernya terbatas dan tidak dapat
diregenerasi.
 Energi terbarukan adalah energy yang dihasilkan dari sumber-sumber alami.
Kedua sumber enegi tersebut dapat dikonversi menjadi berbagai bentuk energy sekunder seperti
listrik.
Energi adalah salah satu sektor terpenting di Indonesia, karena merupakan dasar dari semua
pembangunan. Banyak tantangan yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia, salah satunya adalah
bagaimana memperluas jaringan listrik, terutama dengan membangun infrastruktur listrik di
daerah-daerah pedesaan. Masih banyak wilayah yang tidak memiliki akses infraktruktur listrik,
sehingga masyarakat menggunakan sumber energi yang lebih mahal dan tidak efisien seperti
lampu minyak dan genset.
Tahun 2008, tingkat rata-rata ketersediaan listrik adalah 65%. Disini kita dapat
meningkatkan tingkat ketersediaan listrik Indonesia dengan memanfaatkan energi terbarukan
yang bisa sangat sesuai dikembangkan di daerah-daerah pedasaan dan daerah terpencil.
Banyak sekali manfaat yang bisa kita peroleh dari pengembangan energi terbarukan ini,
seperti:
 Tersedia secara melimpah
 Lestari tidak akan habis
 Ramah lingkungan (rendah atau tidak ada limbah dan polusi)
 Sumber energi bisa dimanfaatkan secara cuma-cuma dengan investasi teknologi yang
sesuai
 Tidak memerlukan perawatan yang banyak dibandingkan dengan sumber-sumber
energi konvensional dan mengurangi biaya operasi.
 Membantu mendorong perekonomian dan menciptakan peluang kerja
 'Mandiri' energi tidak perlu mengimpor bahan bakar fosil dari negara ketiga
 Lebih murah dibandingkan energi konvensional dalam jangka panjang
 Bebas dari fluktuasi harga pasar terbuka bahan bakar fosil
 Beberapa teknologi mudah digunakan di tempat-tempat terpencil
 Distribusi Energi bisa diproduksi di berbagai tempat, tidak tersentralisir.

Sel Surya
Matahari merupakan stasiun tenaga nuklir yang sangat dahsyat yang telah menciptakan dan
mempertahankan kehidupan di atas bumi dari awal kehidupan ini. Tenaga matahari atau biasa
disebut tenaga surya dapat kita temui dan kita memanfaatkan setiap saat. Setiap hari matahari
terbit dari timur dan ketika semakin tinggi posisi matahari maka volume energinya juga semakin
meningkat hingga mencapai puncaknya pada tengah hari, namun akan berkurang saat matahari
mulai bergerak ke barat. Pada tengah hari, tenaga surya mencapai permukaan bumi dengan nilai
puncak yaitu 1 kW per meter persegi per jam. Jika energi ini dapat kita tampung, maka akan bisa
menyediakan kebutuhan listrik Indonesia.

Gambar 1. Grafik Enegeri Penyinaran Matahari

Tenaga surya hadir dalam bentuk panas dan cahaya. Menurut Hardjasoemantri (2002),
pemanfaatan energi surya dikelompokkan menjadi dua kategori, yakni pemanfaatan energi surya
secara langsung dan tidak langsung.
Sebenarnya permukaan bumi hanya menerima energi sebesar 69% dari total energi
pancaran matahari, hal ini dikarenakan terdapat absorpsi yang kuat dari karbondioksida dan uap
air di atmosfer. Radiasi surya yang menimpa permukaan bumi juga bergantung dari kadar debu
dan zat pencemar lainnya dalam atmosfer. Energi surya yang maksimum akan mencapai
permukaan bumi bilamana berkas sinar itu langsung menimpa permukaan bumi, karena terdapat
bidang pandang yang lebih luas terhadap fluks surya yang datang dan berkas sinar surya
menempuh jarak yang lebih pendek di atmosfer, sehingga mengalami absorpsi lebih sedikit
daripada jika sudut timpanya miring terhadap normal.
Kali ini kita akan fokus pada penggunaan modul fotovoltaik (PV) untuk mengkonversi
cahaya matahari menjadi energi listrik. Jumlah energi listrik yang dihasilkan oleh modul PV
tergantung pada tenaga surya yang tersedia, modul PV akan menghasilkan output terbanyak jika
diarahkan langsung ke matahari. Modul PV akan dibangun dengan menggunakan alat pelacak
matahari (seperti sistem bunga matahari) agar dapat mengikuti arah gerak matahari sehingga
dapat dipastikan akan mendapatkan situasi yang optimal setiap saat.
Selain itu modul ini juga dilengkapi dengan alat destilasi air menggunakan cahaya matahari
untuk menguapkan air dan memisahkan garam. Sehingga selain fungsi utamanya sebagai
pembangkit listrik, juga dapat menghasilkan air bersih.

Prinsip Kerja Modul Sel Surya


Modul sel surya di lengkapi dengan PLC, LDR,
Menurut Capiel (1982) Programmable Logic Controller adalah sistem elektronik yang
beroperasi secara digital dan didesain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini
menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-
instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, timer, counter
dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital
maupun analog.
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu komponen elektronika yang dapat
berubah resistansinya ketika mendeteksi perubahan intensitas cahaya yang diterimanya sehungga
LDR dapat juga dikatakan sebagai sensor cahaya, karakteristik dari LDR ini ialah LDR akan
berubah resistansinya / tahanannya ketika terjadi perubahan cahaya yang dideteksinya.
Pada mekanika modul sel surya terdapat dudukan sel surya yang bisa berputar ke kanan
dan ke kiri. Perputaran dudukan sel surya tersebut digerakkan oleh motor yang mendapat
tegangan beserta perintah dari Programmable Logic Controller (PLC) dan push button yang
berada di panel sel surya. PLC memberi perintah jika mendapat sinyal tegangan dari sensor peka
cahaya yang berada di mekanisme solar sel.
Pada rangka sel surya juga terdapat limit switch untuk membatasi gerakan papan sel surya.
Limit switch bekerja dengan memberi sinyal ke PLC untuk memberi perintah kepada motor
berhenti bila mengenainya, tampak seperti pada gambar

Gambar 2. Sel surya menghadap ke matahari, cahaya matahari mengenai sensor secara langsung

Setelah berada pada posisi awal saat matahari mulai bergerak naik dan nantinya fokus
cahaya matahari berada pada sensor penggerak sisi barat, maka rangkaian LDR Penggerak sisi
barat yang mendapat cahaya matahari yang akan memberi sinyal ke PLC dan PLC akan
mengoperasikan relay motor sesuai LDR yang bekerja. Sehingga kontak relay terhubung dan
tegangan dari battery akan menggerakkan motor DC ke arah barat, hingga sampai pada posisi sel
surya tepat menghadap matahari.
Proses tersebut di atas akan terus berlangsung selama matahari mengalami perpindahan
posisi pada siang hari. sehingga akan didapati bahwa sel surya terus bergerak mengikuti
perpindahan matahari secara kontinyu sampai sel surya berada pada sisi barat dimana sudah
tidak bisa bergerak lagi karena menyentuh limit switch di sisi barat modul sel surya.
Pada saat matahari sampai di sebelah barat dan sel surya menyentuh limit swith, maka relay
motor sebelah barat terputus. Sehingga kontak relay dan tegangan dari battery akan
menghentikan gerakkan motor DC ke arah barat. Kondisi ini akan terus berlangsung sampai
matahari terbenam, dan ketika matahari terbenam PLC akan memberi perintah kepada relay
motor , motor terhubung dengan battery dan berputar ke arah timur mengembalikan sel surya
pada posisi awal sampai mengenai limit switch di sisi timur.
Alat pemisah garam dan air tawar ini merupakan alat destilasi dengan prinsip evaporasi
yang terdiri dari dua bagian utama yaitu bak penjemuran dan ruang evaporasi. Bak penjemuran
terbuat dari bahan fiber yang dicat warna hitam. Penggunaan bak yang terbuat dari fiber
ditujukan untuk menghindari korosi yang disebabkan oleh air laut, sedangkan pemilihan warna
hitam bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bak penjemuran menyerap kalor. Selain
sebagai wadah penjemuran air, bak tersebut juga berperan sebagai kolektor pelat datar yang
berfungsi untuk menyerap panas. Energi matahari akan memanasi permukaan pelat kolektor
secara langsung sehingga panas yang terserap lebih besar. Untuk mengurangi kehilangan energi
panas ke lingkungan maka di sisi luar bak penjemuran dilapisi insulator berupa sterofoam. Pada
bagian luar, sebagai penahan atap ruang evaporasi dibuat cassing dari kayu dengan ketebalan.
Pada bagian bawah ini juga terdapat saluran air tawar hasil destilasi yang terbuat dari pipa PVC.
Rangka atap ruang evaporasi terbuat dari bahan alumunium untuk menghindari terjadinya
korosi. Sedangkan dinding dari ruang evaporasi terbuat dari kaca transparan ketebalan. Ruangan
ini memiliki tinggi 60 cm dengan kemiringan penutup 40o. Kemiringan kaca penutup tidak boleh
terlalu landai agar embun yang terbentuk pada kaca penutup tidak jatuh kembali ke bak
penjemuran tetapi mengalir ke saluran air hasil destilasi. Penggunaan kaca dipilih sebagai
penutup dikarenakan kaca mempunyai sifat kaku, tahan terhadap panas matahari, memiliki daya
tembus yang baik, serta memiliki emisivitas yang baik yaitu sebesar 0,98. Selain itu kaca
merupakan bahan yang baik untuk mengalirnya air.

Anda mungkin juga menyukai