Solusi

Listrik belum masuk desa, mereka masih bergantung pada genset yang dinyalakan saat menjelang
petang. Kabar baiknya kebutuhan air bersih ( tawar ) sudah disalurkan oleh pemerintah daerah
melalui pipa yang tertanam di bawah laut. Namun saat saya bermalam di salah satu rumah
penduduk mendapat kabar bahwa pasokan air bersih tersendat sekian hari akibat saluran pipa
bocor. Mau tidak mau air sumur dengan rasa payau digunakan untuk mandi, air hujan ditampung
untuk kemudian dikonsumsi oleh warga yang tidak mampu membeli air galon dari kota.()

SURABAYA, kabarbisnis.com: PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jawa

Timur memfokuskan penggunaan kabel listrik bawah laut untuk memasok kebutuhan listrik
pulau-pulau kecil dan terpencil di Jatim. Salah satu yang kini sedang dikaji adalah
pemasangan kabel laut di Pulau Gili Ketapang yang masuk wilayah Kabupaten Probolinggo.

"Kami sedang melakukan feasibility study pemasangan kabel laut ke Pulau Gili Ketapang
sepanjang 7 kilometer," kata General Manager PLN Distribusi Jatim, Haryanto WS ketika
ditemui, Selasa (12/7/2011).

PLN sendiri sedang mengkaji pendapatan yang mungkin diperoleh mengingat besarnya
investasi yang mencapai Rp 20 miliar. Saat ini, pulau Gili ketapang mendapat suplai listrik
dari pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang boros energi. Kebutuhan listrik di pulau
ini menurutnya berkisar 400 kilo watt sampai 1 mega watt dengan 450 rumah tangga yang
belum terlayani.

Selain Gili Ketapang, PLN juga mempersiapkan sambungan kabel listrik bawah laut untuk 6
pulau lainnya di seluruh Jatim. Pulau-pulau yang dikaji untuk ditanami kabel listrik ini rata-
rata berada di pulau madura.

Secara umum, biaya investasi pemasangan kabel listrik bawah laut sebesar Rp 2,5 miliar per
kilometer. Dana untuk ini diambilkan dari kas internal PLN.

"Dengan kabel listrik bawah laut diharapkan konsumsi BBM berkurang, kapasitas listrik
naik, dan calon pelanggan yang belum terlayani bisa segera mendapat pasokan," kata
Haryanto. (http://www.kabarbisnis.com/read/2821664/pln-fokus-kabel-bawah-laut-
garap-pulau-kecil)