Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PERANCANGAN 2

PERENCANAAN CHAIN STOPPER PADA KAPAL TANKER DENGAN PNEUMATIK


SYSTEM

KINAWIH AINUL KAMALIA


0615040007

TEKNIK DESAIN & MANUFAKTUR


POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2018
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Perencanaan Chain Stopper Pada Kapal Tanker

Dengan Hydraulic System

Penulis :
a. Nama Lengkap : Kinawih Ainul Kamalia
b. NRP : 0615040007
c. Program Studi : Teknik Desain dan Manufaktur
d. Alamat : Jl. Gebang Kidul no 42
e. Nomor HP : 085748290771
f. Alamat surel (e-mail) : kinawih@gmail.com

Mengetahui,
Dosen Tugas Perancangan 1 Penulis

Budianto, ST, M.T. Kinawih Ainul Kamalia


NIP : 1982090220101210003 NRP : 0615040007

Form Penilaian

Narasi Perhitungan Gambar Akurasi


Produk Pembanding ( Reverse Engineering )

REVERSE ENGINEERING

 Nama Alat : Chain stopper


 Kapasitas / Kemampuan : Beban maksimal 31 kg
 Dimension Produk : 215 x 310 mm
 Katalog : Katalog chain stopper PT. Anugrah Sukses Marine ,
 Permesinan : Hydraulic system
 Inovasi : Diharapkan kerja dari chain stopper dapat
otomatis dan lebih modern maka perlu ditambahkan

 Perhitungan Struktur
Chain stopper

Chain stopper adalah sebuah alat yang digunakan untuk menahan pergerakan dari rantai
jangkar. Untuk mengetahui besar kekuatan maka perlu dilakukan perhitungan struktur.

Berikut perhitungan struktur pada pintu kedap air:

2.1 Menghitung Gaya yang Bekerja Pada Pintu (Fd)


Total beban : 31 kg
Over Loading : 1,25

P design : Total beban x Faktor Design


: 31 x 1,25
: 38,75 kg
Percepatan Gravitasi (g) : 9,81 m/s2:

Faktor Desain : Pdesign x g


: 38,75x 9,81
: 380,14 N = 380,14 x 10 -3 kn /mm2
2.2 Data Material

ASTM A283 Carbon Steel

ASTM A283 carbon steel is an alloy of iron, further classified as a carbon steel.

It has four common variants, each represented as a separate material. The Material
Properties section below shows ranges encompassing all variants. For more specific
values, follow the links in the Variant Materials section.

Material Properties

Base Metal Price3.0 % rel

Density7.9 g/cm3 (490 lb/f3)

Elastic (Young's, Tensile) Modulus210 GPa (30 x 106 psi)

Elongation at Break26 to 35 %

Modulus of Resilience (Unit Resilience)86 to 160 kJ/m3

Poisson's Ratio0.29

Specific Heat Capacity450 J/kg-K

Strength to Weight Ratio46 to 61 kN-m/kg

Tensile Strength: Ultimate (UTS)360 to 480 MPa (52 to 70 x 103 psi)


Tensile Strength: Yield (Proof)190 to 260 MPa (28 to 38 x 103 psi)

Thermal Expansion12 µm/m-K

Unit Rupture Work (Ultimate Resilience)79 to 85 MJ/m3

Menghitung Tegangan yang Diijinkan Pada Dinding Pintu


Tegangan yang diijinkan merupakan suatu pembebanan yang diijinkan pada
material.
 Rumus :

σijin =

dimana :
σy = Tegangan Yield (N/mm2)

Sf = Faktor keamanan

 Diketahui:
σy = 250 N/mm2

Sf = 1,5

K =1

 σ ijin :

: 166,6 N/mm2

2.3 Menghitung Momen Maximum Pada Dinding


Rumus menghitung Mmax dengan asumsi pembebanan yang terjadi adalah
pembebanan merata dan sistem penjepitnya adalah engsel

Mmax =

dimana: Fd : gaya yang bekerja pada dinding (kN)


l : luas benda (mm)
Diketahui:
Fd = 380, 14(n) Kn 380,14 x 10-3
l = 310
mm

Mmax = Fd

Luas

= 0,19
2 (310 x 18 )

= 17, 03 Pa

2.4 Menghitung Modulus


Menghitung Modulus Requirment (Wreg)

 Rumus
Mmax = σ ijin x Wreg

Wreg =

Dimana :

σijin = Tegangan yang diijinkan (N/mm2)


Mmax = Momen Maximum ( kN/mm)
 Diketahui
σijin : 166,6 N/mm2

Mmax : 58921, 7 kN.mm (5,7 kN.mm)

 Wreg =

= 17,03/ 166,67
= 0,102 Pa

Menghitung Modulus Aktual (Waktual)


Untuk perhitungan modulus aktual seperti terlampir pada perhitungan excel.

 Penumpu
Penumpu berfungsi untuk menahan pergerakan dan mengerem rantai jangkar.

Berikut perhitungan struktur pada slot:

2.5 Menghitung Gaya yang Bekerja Pada Penumpu (Fd)


Total beban : 5 kg
Faktor design : 1,25
P design : Total beban x Faktor Design
: 5 x 1,25
: 6,25
Percepatan Gravitasi (g) : 9,81 m/s2
Fd :mxg
: Pdesign x g
: 6,25 x 9,81
: 61,31 N = 0,06
2.6 Data Material
Jenis Material : ASTM A283 carbon steel
σu : 400 N/mm2

σy : 250 N/mm2

E : 210 Gpa

ε : 30 %

n : 0.29

2.7 Menghitung Tegangan yang Diijinkan Pada Slot


Tegangan yang diijinkan merupakan suatu pembebanan yang diijinkan pada
material.
 Rumus :

σijin =

dimana :
σy = Tegangan Yield (N/mm2)

Sf = Faktor keamanan

 Diketahui:
σy = 166,6 N/mm2

Sf = 1,5
K =1

 σ ijin :

: 111,06 N/mm2

2.8 Menghitung Momen Maximum Pada Slot


Rumus menghitung Mmax

Mmax =

dimana: Fd : gaya yang bekerja pada slot (kN)


l : tinggi slot (mm)
Diketahui:
Fd =0,06 kN
l = 215 mm
Mmax = Fd x l

= 0,06 kN x 0,07

= 0,0042Pa

2.9 Menghitung Modulus


1.5.1 Menghitung Modulus Requirment (Wreg)
 Rumus
Mmax = σ ijin x Wreg

Wreg =

Dimana :

σijin = Tegangan yang diijinkan (N/mm2)


Mmax = Momen Maximum ( kN/mm)
 Diketaui
σijin : 111,06 N/mm2

Mmax : 83,85 kN.mm

 Wreg =
=
0,0042 / 111,06

= 3, 78 Pa

= 0,76 X 10-3 cm3

1.5.2 Menghitung Modulus Aktual (Waktual)


Untuk perhitungan modulus aktual seperti terlampir pada perhitungan excel.

 Perhitungan Dan Perencanaan Pneumatic System Pada Sistem


Cekam Chain Stopper
I. Pengumpulan Data
Sebelum melakukan perhitungan pneumatic pada chain stopper harus dilakukan
pengumpulan data. Agar nilai yang didapat dalam perhitungan sesuai dengan yang
diharapkan. Sebagai berikut :
a) Bobot maksimal yang akan di aplikasikan kepada pneumatik sebesar 10
kg. yang didapat dari pencekaman chain stopper.
b) Jenis pneumatic yang akan digunakan adalah pneumatic dengan piston
kerja ganda. Karena dapat mengatur kecepatan kerja saat maju maupun
saat piston mundur dengan panjang langkah 200 mm.
c) Daya kompresor yang dimiliki adalah 0.75 PK dengan maksimal
tekanan yang digunakan sebesar 8 bar ( 8x105 N/m2)
d) Sistem pengaturan katupnya menggunakan sistem katup dari
kompresor
II. Perhitungan Pneumatik Yang Sesuai Dengan Kebutuhan Alat
 Gaya Tekan
F=mxg
= 10 x 9.81
= 98,1 m/s2
Dari perhitungan diatas maka diambil dalam perancangan mesin dengan gaya
dorong sebesar F = 98,1 m/s2
 Perencanaan Silinder Pneumatik
Besarnya diameter slinder ditentukan dengan perhitungan sebagai berikut :
(F+R)=Axp
Atau

(F+R)=( x D2 ) x p
Keterangan :
A = luas silinder (m2)
P = Tekanan (N/m2)
F + R = gaya tekan dan gaya gesekyang terjadi
D = Diameter piston (m)
Dimana ,
F = 98,1 ; R = 5% x F ; p = tekanan kerja 8 bar / 800000 N/m2
Maka :

(F+R) =( x D2 ) x p

(98,1 + 4,905 ) = ( x D2 ) x 800000


103,005 = ( 0.785 x D2 ) x 800000
0.785 x D2 = 103,005÷ 800000
2
D = 0,00013 ÷ 0,79
2
D = 0,00017
D = 0,04 cm
D= 1 cm (dibulatkan karena untuk 0,04 tidak tersedia di pasaran).
 Perhitungan Gaya pada pneumatic
Bagian-bagian pneumatic yang dihitung.
a) Gaya efektif piston maju
Gaya efektif piston dapat dihitung dengan rumus,
Fa = A x p
Dimana, A = luas permukaan silinder pneumatic

A=( (0.012))
A = 0.0000785 m2
P = tekanan kerja untuk pneumatic 8 bar = 800000N/m2
Maka,
Fa = A x p
Fa = 0.0000785 x 800000
= 62,8 N
b) Gaya efektif piston saat mundur

Fb = A x p

Dimana, A = ( ) x (D2 – d2)

( d = 0.008 adalah ukuran standart diameter batang piston dari perusahaan).

A=( (0.012 – 0.0082) (0,0001-0,000064)

A = 0.000036 m2

Maka, Fb = A x p
Fb = 0.000036 x 800000
= 28.8 N
c) Konsumsi udara tiap langkah piston
Konsumsi udara tiap langkah piston memiliki 2 buah arah dan dapat dihitung
sebagai berikut :
 Konsumsi udara piston maju
Konsumsi udara data piston bergerak maju menggunakan rumus

V1 = p x x p2 x h
Maka,
V1 = 8 x 0.785 x 0.012 x 0.2
V 1 = 6.28 x 0.00002
V 1 = 0.000126 m3

V1 = 0.126 liter.
 Konsumsi udara piston mundur
Konsumsi udara data piston bergerak maju menggunakan rumus

V2 = p x x (D2 – d2) x h
Maka,
V2 = 8 x 0.785 x (0.012 – 0.0082 ) x 0.2
V2 = 6.28 x 0.000072 (0,0001 -0,000064) (0,000036)
V2 = 0.000452 m3

V2 = 0.452 liter.

d) Perhitungan daya kompresor


 Debit kompresor
Debit kompresor adalah jumlah udara yang harus dialirkan kedalam
silinder pneumatic dan dapat dihitung dengan rumus :
Qs = (( ) x D2) x v
Dimana ,
Qs = debit compressor (l/menit)
D = Diameter silinder 1 cm = 10 mm
V = kecepatan piston direncanakan 600 mm/menit = 10 mm/s
Sehingga,
Qs = (( ) x D2) x v

Qs = (( ) x 102) x 10
Qs = (3.14 x 100 / 4 )10
Qs = 78,5 x 10
Qs = 785 mm3/s
Qs = 0.188 l/menit
e) Daya compressor
Didapat dengan menggunakan rumus
Ns = Qs x Ƞtot
Dimana,
Ns = daya compressor (PK)
Qs = debit compressor (l/menit)
Ƞtot = efisiensi totatl ( 0.75)
Maka,
Ns = Qs x Ƞtot
Ns = 0.188 x 0.8
Ns = 0.150 kW
Ns = 150 W : 746 W
Ns = 0.21 PK

III. Hasil Rekapitulasi Perhitungan Sistem Pneumatik

No Perhitungan Hasil
1. Gaya Tekan 98,1 N

2. Perencanaan Diameter Dalam Silinder 0,04 = 1 cm

3. Panjang langkah Aktual 200 mm

4. Perhitungan gaya piston maju 62,8 N

5. Perhitungan gaya piston mundur 28,8 N

6. Konsumsi udara piston maju 0.126 liter

7. Konsumsi udara piston mundur 0.452 liter

8. Debit compressor 0.188 l/menit

9. Daya compressor 0.21 PK

Anda mungkin juga menyukai