Anda di halaman 1dari 4

PANTAI KUTA

Pantai Kuta Bali, jantungnya pulau Bali begitu orang mengenalnya dan keindahan pantai
Kuta Bali, sangat terkenal ke mancanegara. Pantai Kuta Bali, berpasir putih dengan ombaknya
yang panjang dan besar sangat menguji nyali peselancar belahan dunia. Tidak salah mereka
memilih pantai Kuta, sebagai lokasi Surfing terbaik di Bali.

Bagi peselancar pemula, tidak perlu khawatir jika ingin belajar olahraga selancar.
Disepanjang pantai banyak disewakan papan surfing dengan harga yang bervariasi, tergantung
besar dan kwalitas bahannya. Ditemani pemandu yang sudah berpengalaman selalu siap membantu
memecah ombak pantai.

Lokasinya yang begitu strategis membuat pantai Kuta Bali, tidak pernah sepi pengunjung
untuk wisata pantai Bali. Pantai yang dulunya adalah perkampungan nelayan tradisional, kini
berubah menjadi tempat pertemuan orang-orang dari berbagai negara. Akses menuju pantai sangat
mudah dilalui, dengan kendaraan bermotor. Hanya 15 menit dari Bandara Ngurah Rai Bali, dengan
kendaraan roda dua maupun roda empat.

Namun jika naik bus, penumpang harus berhenti di central parkir dan harus naik sutle ke
pantai Kuta Bali. Mengingat areal parkir berada dipinggir jalan dan untuk menghindari kemacetan.
Apalagi pada saat musim liburan dan tahun baru, pemerintah desa adat setempat, akan menutup
jalan bagi kendaraan bermotor menuju pantai.

Disepanjang jalan menuju pantai, ada banyak hotel, restoran, pusat perbelanjaan, pasar
seni, dan fasilitas penunjang obyek wisata lainnya. Menjelang sore hari wisatawan yang menginap
di sekitar Kuta, biasanya berjalan-jalan menuju pantai untuk sekedar berjemur, sambil menikmati
matahari terbenam. Jika cuaca lagi cerah, matahari akan terbenam sekitar jam 18.00.

Lelah menyusuri pantai, ibu–ibu penduduk lokal setempat, sudah siap menanti menawarkan
jasa pijat. Dengan berbekal selembar tikar, minyak urut dari kelapa, dicampur garam bertarif Rp
75.000. Terutama para peselancar selalu langganan dengan jasa pijat tersebut. Pedagang makanan
dan minuman kecil juga tidak kalah bersaing dengan restoran yang ada di sekitar pinggir pantai.
Kuta salah satu wilayah yang menyediakan beraneka ragam tempat makan di Bali yang masuk
dalam kategori favorit wisatawan.

Selain sebagai tempat wisata, pantai Kuta Bali sering dijadikan lokasi syuting serial televisi
anak muda di Indonesia. Anak-anak pantai setempat kadang-kadang ikut terlibat. Mereka kebagian
sebagai peran pembantu. Sayangnya pengambilan gambar sering terganggu karena pantai selalu
ramai pengunjung. Saat ini, selain pantai Kuta Bali, pantai yang banyak dikunjungi saat liburan
oleh wisatawan domestik adalah pantai Pandawa Bali.
Sejarah Pantai Kuta Bali

Sebelum terkenal menjadi tempat wisata pantai di Bali, pantai ini adalah pelabuhan dagang
dan banyak pedagang dari luar Bali melakukan transaksi dagang di sini. Pada abad ke 19, seorang
pedagang yang berasal dari Denmark bernama Mads Lange, mendirikan tempat perdagangan di
pantai ini, karena kepandaiannya dalam bertransaksi dan negosiasi dagang, Mads Lange terkenal
di kalangan raja-raja Bali.

Dulunya pantai ini adalah habitat dari penyu hijau dan banyak orang yang tidak tahu akan
hal ini. Penyu hijau hampir punah dan mejadi salah satu hewan yang dilindungi. Penangkaran
penyu hijau sekarang telah di pindahkan ke pantai Tanjung Benoa, jika anda ingin melihat penyu
hijau anda dapat berkunjung ke pulau penyu di Tanjung Benoa menggunakan glass bottom boat,
sambil memberikan makan ikan dalam perjalanan menuju pulauKuta Beach, the heart of the island
so people know him and the beauty of Bali's Kuta beach, very well known to foreign countries. Bali
Kuta beach, white sand with large waves and very long test your nerve surfers around the world. Not
one of them chose Kuta beach, as the best surfing locations in Bali.
KUTA BEACH
For novice surfers, no need to worry if you want to learn the sport of surfing. Along the coast
many rent surf boards with varying prices, depending on the large and the quality of the material.
Accompanied by an experienced guide who has always been ready to help break the waves.

So strategic location makes Bali Kuta beach, was never empty of visitors to tour the coast of
Bali. Beach was once a traditional fishing village, now turned into a meeting place of people from
different countries. Access to the beach is very easy to pass, with a motor vehicle. Only 15 minutes
from Ngurah Rai Airport, with two-wheeled vehicles and four wheels.

But if you take the bus, the passengers had to stop at the central parking lot and had to take
sutle to Kuta Beach Bali. Given the parking area is located alongside the road and to avoid
congestion. Especially during the holiday season and the new year, the village government to local
custom, will close the road for motor vehicles to the beach.

Along the road leading to the beach, there are plenty of hotels, restaurants, shopping
centers, art markets, and supporting facilities other attractions. By late afternoon the tourists who
stay around Kuta, usually a walk to the beach for sunbathing, while enjoying the sunset. If the
weather is sunny again, the sun will set around 18:00.

Tired down the beach, mothers of local residents, was ready waiting to offer massage
services. Armed with a mat, sequence of coconut oil, salt mixed fare of Rp 75,000. Especially surfers
have always subscribed to the massage services. Small traders of food and drinks are also not
compete with existing restaurants around the coast. Kuta one area that offers a variety of eating
places in Bali that fall into the category of tourist favorite.

Aside from being a tourist, Bali Kuta beach is often used as a filming location television
series young people in Indonesia. The local beach boys are sometimes involved. They are assigned to
a supporting role. Unfortunately taking pictures is often compromised because the beach is always
crowded. Currently, in addition to Kuta beach, beaches which are visited by domestic tourists during
the holidays is the beach Pandavas Bali.
History Kuta Beach Bali

Before becoming a famous beach resort in Bali, this beach is a trading port and many traders
from outside Bali conduct business transactions here. In the 19th century, a merchant who came from
Denmark named Mads Lange, established a trading place on this beach, because cleverness in trade
and trade negotiations, Mads Lange famous among Balinese kings.

Formerly this beach is the habitat of green turtles and many people do not know this.
Endangered green turtles and becoming one of the protected animals. Green turtle breeding has now
been transferred to Tanjung Benoa beach, if you want to see green turtles, you can visit the turtle
island in Tanjung Benoa using a glass bottom boat, while feeding the fish on their way to the island
of turtles. penyu.

Anda mungkin juga menyukai