Anda di halaman 1dari 4

Mari Kita Kenali Automatic

External Defibrillator (AED)


Posted on June 5, 2014 by admin_lakesma
Defibrillator eksternal otomatis/automated external defibrillator (AED)
merupakan perangkat portable kejutan listrik melalui dada ke jantung.
Kejutan listrik yang dihasilkan dari AED dapat menghentikan ritme yang
tidak beraturan/irregular dan diharapkan dengan demikian mampu
mengembalikan irama normal jantung pada kasus-kasus sudden cardiac
arrest/ serangan jantung mendadak.

Serangan jantung mendadak adalah penurunan tiba-tiba dari fungsi


jantung . Jika tidak ditangani dalam beberapa menit , dapat dengan cepat
menyebabkan kematian, karena kurangnya suplai darah ke seluruh organ
dan bagian tubuh. Sebagian besar kasus serangan jantung mendadak
merupakan akibat dari fibrilasi ventrikel jantung . Fibrilasi ventrikel
merupakan kejadian dimana irama jantung tidak sinkron sehingga
mengakibatkan jantung memompa tidak seperti seharusnya melainkan
bergetar (fibrilasi) atau berkontraksi sangat cepat, sehingga jantung tidak
dapat terisi dan terpompa akibat kontraksi yang terlalu cepat dari
bilikjantung (ventrikel). Dalam keadaan demikian jantung harus segera di
de-fibrilasi, karena kesempatan hidup korban menurun 7 sampai 10
persen untuk setiap menit jika detak jantung normal tidak dikembalikan.

Kapan AED digunakan?

AED digunakan saat ditemukan pasien/korban yang diduga mengalami


ventrikel defibrilasi atau ventrikel tachicardi tanpa pulsasi, yang ditandai
dengan kesadaran yang tiba-tiba menurun tanpa ditemukan pulsasi nadi
dan sebelumnya tanpa trauma/ penyebab lain dan terdapat nyeri didada
kiri.
Mengapa AED penting ?
AED memungkinkan lebih banyak orang untuk merespon keadaan
darurat medis dimana defibrilasi diperlukan. Karena AED portabel,
sehingga memungkinankan AED digunakan oleh orang nonmedis. AED
dapat menjadi bagian dari program tanggap darurat (emergency
response) yang juga termasuk penggunaan cepat telfon emergency 118
dan pelayanan cepat resusitasi jantung paru (RJP). Ketiga kegiatan
tersebut sangat penting untuk meningkatkan kemungkinan selamat dari
serangan jantung.

Bagaimana AED bekerja?


Sebuah komputer built-in memeriksa irama jantung korban melalui
elektroda perekat . Komputer tersebut akan menghitung apakah
defibrilasi diperlukan. Jika ya, suara rekanaman didalam alat
akan memberitahu penyelamat untuk menekan tombol kejut pada AED.
Kejutan ini sesamemulihkan jantung dan menghentikan semua aktivitas
jantung membuat jantung tidak berdetak. Hali ini memberi jantung
kesempatan untuk melanjutkan berdetak secara efektif. Instruksi dari alat
akan memandu pengguna di setiap prosesyang dibutuhkan. AED akan
menyarankan kejutan hanya untuk ventrikel fibrilasi atau kondisi yang
mengancam jiwa lain yang disebut takikardia ventrikel tanpa pulsasi.

Bagaimana Cara Menggunakan AED?

Pada saat dibuka dan dihidupkan, maka akan muncul suara nstruksi dari
AED. AED akan menginstruksikan untuk menelfon EMS (Emergency
medical service) di kota Malang,nomer yang dapat dihubungi adalah
0341-320118, setelah menelfon akan muncul instruksi selanjutnya untuk
melakukan resusitasi jantung paru dengan cara mengkompresi dada
diantara kedua papilla mamae (putting susu) dengan kedalaman 5-6 cm
pada orang dewasa sebanyak 30 kali yang akan dilanjutkan dengan
instruksi untuk melakukan pernafasan bantuan sebanyak dua kali dari
mulut ke mulut, selanjutnya alat akan menginstruksikan untuk memasang
pedal dari AED di dada kanan secara vertical dan di dada kiri bawah
secara horizontal, selanjutnya alat akan medeteksi apakah jantung perlu
di defibrilasi, jika iya maka alat akan menginstruksikan untuk menekan
tombol kejutan, namun sebelum menekan tombol, harus dipastikan
bahwa tidak ada orang yang sedang kontak atau memegang korban agar
tidak tersengat listrik yang dialirkan AED. Informasi lebih lanjut dan detail
terdapat pada alogaritma berikut :

Siapa yang dapat menggunakan AED ?


Personil non-medis seperti polisi, pemadam kebakaran , pramugari,
penjaga keamanan dan orang –orang non medis lainnya yang telah dilatih
dengan baik dapat menggunakan AED.

Apakah AED aman untuk digunakan?


AED aman digunakan oleh siapa saja yang sudah dilatih untuk
mengoperasikannya. Penelitian telah menunjukkan bahwa 90 persen
AED mampu mendeteksi ritme yang harus di-defibrillasi , dan 95 persen
AED mampu merekomendasikan TIDAK memberikan kejutan listrik
ketika komputer menunjukkan indikasi tidak perlu defibrilasi.

Di mana sebaiknya AED ditempatkan dan dapat ditemukan?


Semua kendaraan respon cepat (emergency response), termasuk
ambulans dan mobil pemadam kebakaran harus memiliki AED. AED
juga harus ditempatkan di berbagai tempat umum seperti arena
olahraga, bandara, kompleks perkantoran, tempat peraktek dokter dan
tempat publik lainnya atau tempat pribadi di mana sejumlah besar orang
berkumpul atau di mana orang-orang yang berisiko tinggi untuk
serangan jantung hidup.

Sumber AHA (America heart association) 2010

Anda mungkin juga menyukai