1. Mengetahui dan memahami hubungan yang snagat erat antara tipe alat mulut hama
dengan tanda serangan.
2. Mengenal ciri-ciri tanda serangan pada beberapa komoditas tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan, dan pasca panen.
3. Mengetahui teknik pengamatan populasi hama dan kerusakannya.
Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam
peradaban juga tanaman yang paling penting di Indonesia karena makanan pokok di
Indonesia adalah nasi dari beras yang tentunya dihasilkan oleh tanaman padi. Sebagai
tanaman utama di dunia, padi diduga berasal dari bagian timur India Utara, Banglades
Utara, Burma, Thailand, Laos, Vietnam, dan Cina bagian selatan (Suparyono, 1993).
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Familia : Graminae
Genus : Oryza
(Cristian, 2011)
Tanaman jagung (Zea mays L) adalah salah satu jenis tanaman biji-bijian dari
keluarga rumput-rumputan (Graminaceae) yang sudah popular diseluruh dunia. Menurut
sejarahnya tanaman jagung berasal dari Amerika dan menyebar ke daerah subtropics dan
tropis termasuk Indonesia (Warisno, 1998).
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas :Monocotyledonae
Ordo :Graminales
Familia :Graminae
Genus :Zea
Belalang adalah serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari
tubuhnya dan juga memiliki ovipositor pendek. Suara yang dihasilkan oleh beberapa
spesies belalang biasanya dengan menggosokkan femur belakangnya terhadap sayap depan
atau abdomen (disebut stridulasi). Femur belakangnya umumnya panjang dan kuat yang
cocok untuk melompat, belalang memiliki dua pasang kaki, asyap lurus (Triharso, 1994).
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Famili : Acrididae
Genus : Valanga
Kutu kebul (bemisia tabaci) atau dipanggil juga kutu putih, secara internasional
dikenal dengan silverleaf whitefly, merupakan salah satu dari lalat putih yang saat ini
termasuk hama penting pertanian budidaya. Kutu kebul diklasifikasikan ke dalam keluarga
Aleyrodidae, sub-urutan besar serangga, Homoptera.
Kingdom: Metazoa
Phylum: Arthropoda
Class: Insecta
Ordo: Hemiptera
Famili: Aleyrodidae
Genus: Bemesia
Kehilangan hasil jagung di Indonesia akibat serangan hama berkisar antara 25-30
% dari populasi tanaman setiap tahun. Kehilangan hasil tersebut terutama disebabkan oleh
serangan beberapa jenis hama utama yaitu hama penggerek batang (Ostrinia furnacalis),
penggerek tongkol jagung (Heliothis armigera), pemakan daun (Mytimna separata,
Valanga nigricooornis, Spodoptera litura) dan ulat tanah (Agrothis ipsilon).
kerusakan tanaman oleh serangan hama pada suatu areal belum dapat dikatakan
sebagai hama dan penyakit jika jumlahnya masih dapat dikendalikan oleh musuh
alaminya.(Borror, 1989) Selanjutnya, Mardji (2003) menyatakan bahwa kerusakan yang
ditimbulkan secara ekonomis tidak begitu berarti. Ambang ekonomi hama dan penyakit
yaitu batasan jumlah tertentu dari populasi organisme pengganggu tanaman yang cukup
membuat kerusakan tanaman dan secara ekonomis mulai merugikan.
Beberapa hama utama yang sering ditemukan adalah lalat kacang (Ophiomyia
phaseoli) , ulat grayak (Spodoptera litura), Kumbang daun tembukur (Phaedonia
inclusa), penggerek polong (Etiella zinckenella), penghisap polong (Rip- tortus
linearis), dan kepik hijau (Nezara viridula). (Radiyanto, 2010)
Kelompok musuh alami serangga hama tanaman padi sawah ada dari kelompok laba-
laba, kelompok parasit serangga dan kelompok predator serangga (Sembel, 1989)
Sedangkan untuk langkahnya kita terjun ke lapang terus menghitung berapa lahan
tersebut, dan berapa luas kerusakan hama akibat serangan hama. Dan juga hitung intensitas
hama dengan mengambil sempel 20 daun tanaman , serta beri skors akibat kerusakan hama
, dan hitunglah intensitas kerusakan hama dengan rumus
Σ(𝑉𝑋𝑛)
IS = x 100%
𝑁𝑥𝑧
Keterangan :
IS : Intensitan kerusakan (%)
v : Skor kerusakan (0-4), dengan ketentuan sbb:
0 = tidak ada kerusakan
1 = keruskan 0<s<25%
2 = kerusakan 25<s<50%
3 = kerusakan 50<s<75%
4 = kerusakan >70%
ni : Jumlah sample gejala serangan dalam skor v
N : Jumlah unit sample (20)
Z : Skor teringgi (4)
Sedangkan untuk rumus menghitung kerusakan per satuan lahan adalah:
𝐿. 𝑆𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝐿 𝐿𝑎ℎ𝑎𝑛
Sedangkan untuk luas lahan padi adalah 500𝑚2 dengan luas kerusakan akibat hama adalah
100 𝑚2 . Jagung luas lahan 720 𝑚2 dengan luas kerusakan 300 𝑚2 .
Dari data tersebut dapat dihitung intensitas kerusakan karena serangan hama dan
kerusakan berdasarkan luas lahan sebagai berikut
1. Tanaman padi
Berdasarkan serangan hama Berdasarkan Luas Lahan
Σ(𝑉𝑋𝑛) 𝐿. 𝑆𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
IS = x 100%
𝑁𝑥𝑧 𝐿 𝐿𝑎ℎ𝑎𝑛
(0x3)+(1x10)+(2x6)+(3x1) 100 𝑚2
= =
20x3 500𝑚2
28
= 60 x 100% = 20%
= 46,67 %
Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan kerusakan berdasar hama sebesar
46,67% hal ini termasuk kategori sedang cenderung cukup besar kerusakan, dengan hal ini
dibutuhkan pengendalian yang tepat sehingga dapat menurunkan intensitas penyerangan
hama.
Hama yang ditemukan dalam lahan yang ditanami padi adalah hama belalang dan
juga hama kutu putih yang ada dibalik daun padi, tetapi untuk yang belalang hanya
beberapa tanaman yang terserang. Gejala akibat serangan hama belalang yaitu terdapat
bekas gigitan dari daun pinggir menuju ke dalam, sehingga bentuk daun terlihat abnormal,
hal ini dikarenakan tipe mulut belalang yaitu tipe penggigit pengunyah. Sedangkan untuk
kutu putih gejalanya terdapat lubang sangat kecil di daun, selain itu kutu putih
menghasilkan serbuk putih, serbuk putih ini dapat menutup stomata sehingga proses
fotosintesis akan terhambat.
Hama kutu putih biasanya hanya berada di spot-spot tertentu atauterserang pada
tanaman yang saling berdekatan, hal ini yang menyebabkan kerusakan berdasarkan luas
lahanlebih kecil.
V. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, hama yang menyerang tanaman padi
adalah hama kutu putih dan belalang, tetapi hama belalang tidak terlalu banyak. Sedangkan
hasil intensitas kerusakan tanaman berdasarkan hama yaitu 46,67% sehingga perlu
dilakukan pengendalian yang tepat.
Hama yang menyerang tanaman jagung adalah belalang .Belalang akan memakan
daun padi dari arah samping. Belalang ini akan berpindah tempat seiring dengan tanaman
inangnya yang akan dimakan karena dia memilki kemampuan dalam meloncat. Hasil
intensitas kerusakan tanaman berdasarkan hama hampir sama dengan padi yaitu 37,5 %.
Sehingga memerlukan pengendalian hama yang tepat. Sedangkan perhitungan berdasar
luasan lahan lebih tinggi jagung dikarenakan hama utama yang menyerang jagung adalah
belalang. Kemampuannya belalan meloncat dapat menambah tingkat serangannya akan
semakin lebar.
DAFTAR PUSTAKA
Borror DJ, Triplehorn CA, Johnson NF. 1989. Pengenalan Pelajaran Serangga.
Partosoedjono S. Penerjemah. Brotowidjoyo MD. Penyunting. Gadjah Mada
University Pr. Yogyakarta (ID). Terjemahan dari: An Introduction to The
Study of Insects. 1083 pp.
Kaparang, crisstian. 2011.Population and attacing Intensity of Paraeucosmetum
pallicornis in South Minahasa Regency. Eugenia Volume 17 No. 3
Desember 2011. https://ejournal.unsrat.ac.id/.
Indriyanto, 2008. Pengantar Budidaya Hutan. Cetakan Pertama. Penerbit PT.
Bumi Aksara. Jakarta.
Sembel, D.T. 1989. Kepik Lygaeidae (Hemiptera) Pada Tanaman Padi di
Kecamatan Dumoga.J. Res and Dev. Vol 1 (1); 59-62.
Suparyono dan Agus Setyono. 1997. Mengatasi Permasalahan Budi Daya Padi.
Jakarta: PT Penebar Swadaya.
Lampiran
1. Tanaman Padi
2. Tanaman Jagung
Skor 0 (jumlah tanaman 3) Skor 1 (jumlah tanaman 10)
LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU HAMA TANAMAN
ACARA I
MORFOLOGI ANATOMI DAN BIOLOGI
DISUSUN OLEH :
NAMA :NUR IVANI KHOIRI FATMA
NPM : 1610401092
KELOMPOK : C.4
ASISTEN : ANNISA IRMA HIDAYAH
LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU HAMA TANAMAN
ACARA II
INTERAKSI HAMA DAN TANAMAN
DISUSUN OLEH :
NAMA :NUR IVANI KHOIRI FATMA
NPM : 1610401092
KELOMPOK : C.4
ASISTEN : ANNISA IRMA HIDAYAH