Beberapa ahli telah menyatakan bahwa penyusunan suatu metodologi Andal yang baik
harus mendasarkan berbagai syarat, di antaranya ialah harus komprehensip, fleksibel
pemakaiannya, dapat menunjukkan dampak-dampak yang akan terjadi, obyektip, dapat diterima
ilmuwan, dapat menggambarkan besaran dari dampak dan lain sebagainya.
berikut:
b. Meyakinkan pemakai bahwa tidak ada komponen lingkungan penting yang harus
dipertimbangkan terlewatkan. Hal ini sangat penting mengingat banyaknya komponen di
alam dan hubungannya yang sangat kompleks. Dalam menetapkan dan menyusun
komponen tersebut haruslah dibuat sistematik . mengikuti pengelompokan alam dengan
kaidah ilmiah,
c. Dapat digunakan untuk menetapkan data dan informasi apa yang diperlukan dalam
pendugaan dampak. Dengan demikian dapat pula digunakan untuk menyusun rencana
penelitian di lapangan, data sekunder yang diperlukan dan penelitian-penelitian khusus,
d. Dapat digunakan untuk mengevaluasi seluruh dampak yang akan terjadi dan sejauh mana
dampak akan terjadi serta untuk melakukan evaluasi dari alternatif- alternatif aktivitas yang
diusulkan. Hasi! evaluasi ini akan membantu pengambil dalam mengambi! keputusannya,
e. Dapat menunjukkan usaha-usaha apa yang diperlukan untuk dapat menekan dampak
negatif. Kemudian digunakan pula untuk mengevaluasi usulan dari pemrakarsa proyek
dalam usahanya menekan dampak negatif, apakah. Dapat dianggap cukup, kurang atau
salah.
f. Metoda yang baik akan memudahkan siapa saja untuk dengan cepat mengetahui dampak
apa yang akan terjadi dan usaha apa yang harus dilakukan.
Terdapat enam buku yang dinilai sangat baik dalam membandingkan metoda tersebut, yaitu:
Environmental Impact Analysis: An Examination of Three Metodologies, oleh Warner (1973).
Dickert telah melakukan klasifikasi metoda Amdal berdasarkan fungsinya dalam Y analisis
dampak lingkungan, yaitu:
a. Fungsi identifikasi
b. Fungsi pendugaan
Berfungsi dalam menentukan perubahan kuantitatif yang meliputi dimensi waktu dan
ruang yang akan terjadi (untuk biologi, sosial-ekonomi dan sosial budaya belum banyak
dikembangkan )
c. Fungsi evaluasi
Mengingat tiap metoda mempunyai kelebihan dan kekurangan dari fungsinya dari ketiga
hal tersebut, maka penggunaan metoda tersebut dapat disesuaikan atau dimodifikasi agar lebih
sesuai dengan proyek yang akan dikerjakan. Banyak pula tim Methodologi ANDAL 165 yang
mengkombinasikan beberapa metoda dan memodilkanya sesuai dengan kehendak. dari tim dan
proyeknya.
Warner dan Bromley (1974) membuat klasifikasi metoda Andal berdasarkan caranya
dampak ditetapkan sebagai berikut,
1. Metode Ad Hoc
2. Metode Overlays
Menggunakan sejumlah peta di tempat proyek yang akan dibangun dan daerah
sekitarnya yang tiap peta menggambarkan komponen-komponen lingkungan yang lengkap
meliputi. aspek fisik-kimia, biologi, sosial-ekonomi dan sosial budaya. Penggabungan
dalam bentuk penampalan akan menunjukkan kumpulan atau susunan keadaan lingkungan
daerah tersebut.
3. Metode Checklists
Merupakan metode dasar untuk mengembangkan metode lain, sangat sederhana, berbentuk
daftar komponen lingkungan yang digunakan untuk menetukan komponen mana yang akan
terkena dampak
4. Metode Matrices
Berupa bentuk checklist dua dimensi yang menggunakan satu jalur (kolom) daftar
komponen lingkungan dan lajurnya (baris) daftar aktifitas proyek atau dapat pula
sebaliknya. Dengan bentuk matriks dapat ditetapkan interaksi antara aktivitas proyek
dengan komponen lingkungan atau dapat diketahui sebab-sebab yang terjadi dalam dampak
Metode berupa susunan daftar aktivitas proyek yang saling berhubungan dan
komponen-komponen lingkungan yang terkena dampak. Kemudian dari kedua daftar
tersebut disusun lagi hingga dapat menunjukkan aliran dampak yang dimulai dari suatu
aktivitas proyek. Susunan aliran dampak ini menggambarkan adanya dampak langsung dan
tidak langsung serta hubungan antara komponen-komponen lingkungan, sehingga dapat
mengevaluasi dampak secara keseluruhan, dapat dicari aktivitas pokok mana yang harus
dikendalikan. Merupakan pengembangan dari metode matriks sehingga kelemahan matriks
dapat dihilangkan.
Bentuk modifikasi dan kombinasi dari kelima metode tersebut untuk mengurangi
kelemahan tim maupun metode Amdal , disesuaikan dengan proyek yang akan dikerjakan,
hasil penilaian tim dan pertimbangan-pertimbangan lain.
1. Memahami kelebihan dan kelemahan dari tiap metode baik dalam fungsi maupun
cara kerja
3. penguasaan ciri dan sifat umum dan khusus dari rona lingkungan
4. pemahaman dampak penting yang akan terjadi melalui skoping. Makin besar dan
makin kompleks dampak harus menggunakan metode yang lebih kompleks pula
5. pedoman yang diberikan oleh instansi yang bertanggung jawab mengenai bagaimana
bentuk informasi yang diperlukan dan cara penyajiannya
6. batasan-batasan waktu, keahlian, biaya, peralatan dan data serta teknik analisis yang
diperlukan
7. Mempelajari metode yang digunakan tim-tim lain dan pustaka mengenai proyek
yang sejenis
Banyak metoda Andal diperkenalkan oleh. beberapa ahli, tetapi dari sekian banyak
metoda tersebut beberapa metoda tampak lebih menonjol dan lebih sering digunakan.
Penggunaan dari suatu metoda biasanya juga mengalami penyesuaian oleh tim yang
menggunakan didasarkan pada proyek dan penilaian dari tim. Beberapa metoda yang seng
digunakan tersebut adalah sebagai berikut: .
1. Metoda Leopold
Metoda Leopold ini juga dikenal sebagai Matriks Leopold atau Matriks
interaksi dari Leopold. Metoda matriks ini mulai diperkenalkan oleh Leopold dan
teman-temannya pada tahun 1971. Matriks yang diperkenalkan adalah matriks dari 100
(seratus) macam aktivitas dari suatu proyek dengan 88 (delapan. puluh delapan)
komponen lingkungan. Identifikasi dampak lingkungan dari proyek ditulis dalam
interaksi antara aktivitas dan komponen lingkungan.
Langkah pertama setelah matriks dibuat ialah menentukan dampak dari tiap
aktivitas proyek pada komponen lingkungan. “Apabila diduga akan terjadi dampak
pada suatu komponen lingkungan dari suatu aktivitas maka kotak pertemuan pada
matrik dari keduanya diberi tanda diagonal. Langkah kedua dari tiap kotak yang
berdiagonal akan ditetapkan besarnya (magnitude) dan tingkat kepentingan
(importance) dampaknya. Bersama dari dampak yang diduga dinyatakan dalam nilai
angka atau skala dari satu sampai sepuluh serta diberikan catatan uraian atau kriteria
yang jelas dari tiap nilai tersebut. Nilai satu merupakan besaran terkecil sedang sepuluh
merupakan terbesar. Penyusunan skala sebaiknya didasarkan pada evaluasi nilai yang
objektif.
Nilai tingkat kepentingan dampak juga diberikan nilai satu sampai dengan
sepuluh. Nilai kepentingan ini ditinjau dari kepentingan lokal atau nilai bagi masyarakat
ditempat proyek, sehingga penetapan arti dari skala dilakukan berdasarkan pertimbangan
yang subyektif dari masyarakat dan bukan nilai subyektif dari tim.
metoda matriks dari Leopold yang menarik ialah metoda tersebut telah digunakan
berbagai tim dengan melakukan modifikasi atau perubahan, baik di dalam jumlah
aktivitas proyek maupun komponen lingkungannya. Jumlahnya dapat diubah menjadi
lebih banyak atau dapat pula menjadi lebih sedikit. Kelebihan lain dari metoda ini ialah
sangat berguna sebagai penyaring atau untuk identifikasi dampak lingkungan dan dapat
merupakan gambaran dampak secara keseluruhan yang akan menunjukkan komponen
lingkungan apa
c. Ekstraksi sumberdaya
d. Pemrosesan
e. Perubahan lahan
f. Pembaharuan sumberdaya
g. Perubahan lalulintas
j. Kecelakaan.
Leopold membagi komponen lingkungan menjadi 88, yang terdiri dari 5 kelompok sebagai
berikut:
a. Bumi
b. Air
c. Atmosfir
d. Proses
2. Keadaan biologi
a. Flora
b. Fauna
3. Sosial-budaya
a. Tataguna tanah
b. Rekreasi
c. Estetika dan minat masyarakat
d. Status budaya
5. Ekologi
2. Metode Matrik
Metoda yang diperkenalkan Moore tahun 1973 dikenal pula dengan nama Matrik
Dampak dari Moore. Keistimewaan dari metoda Moore ini adalah dampak lingkungan
dilihat dari sudut dampak pada kelompok-kelompok daerah yang sudah atau sedang
dimanfaatkan manusia atau dapat digambarkan pula sebagai proyek-proyek
pembangunan manusia lainnya. '
Proyek yang akan dibangun disebut sebagai sumber pembuatan aktivitas baru,
dari proyek baru tersebut dikenal berbagai tipe pembuat aktivitas yang akan dimatrikskan
dengan potensi dampak utama pada tiga daerah di pantai Delaware, Amerida Serikat,
yang telah dimanfaatkan oleh manusia.
3. Metoda Sorenson
4. Metoda MacHarg
Metoda yang dikembangkan tahun 1968 oleh MacHarg juga dikenal sebagai
metoda Overlay atau teknik Overlay. Sesuai dengan namanya maka metoda ini
menggunakan berbagai peta yang digambarkan dalam lembar-lembar transparansi.
Daerah yang akan dianalisis dibagi dalam beberapa satuan. Satuan tersebut dapat
disusun berdasarkan topografi atau penggunaan lahan atau dasar-dasar lainnya. : Untuk
tiap satuan dikumpulkan keterangan mengenai keadaan lingkungannya . dengan berbagai
cara, baik dengan survei lapangan (wawancara, pengamatan, pengukuran dan lain
sebagainya) maupun dengan potret udara dan peta-peta yang telah ada..
Langkah berikut melakukan indentifikasi dari dampak yang diduga akan terjadi
pada berbagai komponen lingkungan dari setiap satuan daerah. Setiap komponen
lingkungan dan dampaknya digambarkan dalam satu transparasi tersendiri.
Pada tahap ke dua matriks yang disusun ialah matriks dampak lingkungan. Bentuk
matriksnya hampir sama dengan matriks Leopold, hanya dalam matriks ini komponen
lingkungan dan macam aktivitas yang dimasukkan lebih sederhana bentuknya.
Tahap ke tiga dalam menyusun matriks keputusan. Matriks disusun berdasarkan
hubungan antara Kriteria Komponen Lingungan yang akan terkena dampak bernilai skala
4 dan 5 baik yang menguntungkan maupun yang merugikan dari matriks tahap ke dua
dengan dua alternatif, yaitu keadaan lingkungan tanpa proyek dan keadaan lingkungan
dengan proyek. Kolom tersebut diisi aktivitas dari proyek yang mempunyai nilai skala 4
sampai dengan 5 dari matriks ke dua. Kolom tanpa proyek diisi dari hasil evaluasi
keadaan lingkungan sewaktu penelitian dari matriks'pertama. Dalam menyusun kolom
kriteria keputusan haruslah dipertimbangkan kriteria pengambil keputusan, seperti: siapa
yang akan terkena dampak, ketidakpastian, kompensasi, keperluan pengelolaan,
keanekaragaman dan lain sebagainya.
6. Metoda Ad Hoc
7. Metode checklis
Sebenarnya metoda ini dapat juga disebut sebagai Matriks Interaksi dengan
Komputer. Metoda ini disebut sebagai 'Checklist Dengan Uraian” atau Descriptive
Checklists sebab tiap komponen lingkungan yang disusun dalam checklists disertai
dengan uraian keterangan yang mendetail dengan ukuran-ukuran dan
interprestasinya.
Komponen dampak dari proyek yang digunakan oleh Adkins dan Burke —
dikelompokkan menjadi sebagai berikut:
1. Transportasi
2. Lingkungan
3. Sosiologi
4. Ekonomi.
Andal yang baik harus mendasarkan berbagai syarat, di antaranya ialah harus
komprehensip, fleksibel pemakaiannya, dapat menunjukkan dampak-dampak yang akan terjadi,
obyektip, dapat diterima ilmuwan, dapat menggambarkan besaran dari dampak dan lain
sebagainya.
Metodologi Andal yang baik harus dapat memenuhi kegunaan-kegunaan yaitu memenuhi
syarat pendekatan secara ilmiah, meyakinkan pemakai bahwa tidak ada komponen lingkungan
penting yang harus dipertimbangkan terlewatkan. dapat digunakan untuk menetapkan data dan
informasi apa yang diperlukan dalam pendugaan dampak dapat digunakan untuk mengevaluasi
seluruh dampak yang akan terjadi dan sejauh mana dampak akan terjadi serta untuk melakukan
evaluasi dari alternatif- alternatif aktivitas yang diusulkan. Dapat menunjukkan usaha-usaha apa
yang diperlukan untuk dapat menekan dampak negatif.
Metode yang sering digunakan adalah metode Leopald, metode Matriks, metode
Sorenson, metode MacHarg, metode fisher dan Davies, metode Ad Hoc, Metode Checklis.