STUTI
A GREAT WORDPRESS.COM SITE
Skip to content
Home
About
KONSEP MANAJEMEN
ASUHAN KEPERAWATAN
Jul 9
KONSEP MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN
Oleh:Apriyani Puji Hastuti, S.Kep Ners
1. 1. PENGERTIAN
Sistem MAKP adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan keempat unsur:
standart, proses keperawatan, pendidikan keperawatan dan sistem MAKP. Definisi
tersebut berdasarkan prinsip- prinsip nilai yang diyakini dan akan menentuakan
kualitas produksi/ jasa layanan keperawatan.
Proses keperawatan:
Pengkajian
Perencanaan
Intervensi
evaluasi
Pendidikan klien:
Pencegahan penyakit
Mempertahankan kesehahatan
Informed consent
Rencana pulang/ komunitas
Sistem MAKP:
Fungsional
Tim
Primer
Modifikasi
Faktor- faktor yang berhubungan dengan perubahan MAKP:
MINIMAL CARE
PARTIAL CARE
TOTAL CARE
1. Pasien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan memerlukan waktu perawat yang leb
A. Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk mobilisasi dari tempat tidur ke kereta dorong
B. Membutuhkan latihan pasif
C. Kebutuhan nutrisi dan cairan dipenuhi melalui terapi intravena (infus) atau NG tube
D. Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut
E. Membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian dan berdandan
F. Dimandikan perawat
G. Dalam keadaan inkontinensia
H. 24 jam post operasi mayor
I. Pasien tidak sadar
J. Keadaan pasien tidak stabil
K. Observasi TTV setip kurang dari jam
L. Perawatan luka bakar
M. Perawatan kolostomi
N. Menggunakan alat bantu nafas (ventilator)
O. Menggunakan WSD
P. Irigasi kandung secara terus menerus
Q. Menggunakan alat traksi (skeletal traksi)
R. Fraktur dan atau pasca operasi tulang belakang/ leher
S. Gangguan emosional berat, bingung dna disorientasi
KLASIFIKASI PASIEN
MINIMAL PARSIAL
JUMLAH
PASIEN PAGI SIANG MALAM PAGI SIANG MALAM
1. 3. TUJUAN MAKP
A. Menjaga konsistensi asuhan keperawatan.
B. Mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekososongan pelaksanaan
asuhan keperawatan oleh tim keperawatan
C. Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan.
D. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijakan dan keputusan
E. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan
keperawatan bagi setiap tim keperawatan
3) Pengarahan
4) Pengawasan
5) Pengendalian
Salah satu pilar praktik professional perawatan adalah pelayanan keperawat dengan
mengunakan manajemen asuhan keperawatan di MPKP tertentu. Manajemen
asuhan keperawat yang diterapkan di MPKP adalah asuhan keperawatan dengan
menerapkan proses keperawatan
(1) Fungsional
Kelebihannya:
(a) Manajemen klasik yang menekankan efisiensi, pembagian tugas yang jelas dan
pengawasan yang baik
Kelemahannya:
Metode ini menggunakan tim yang tdd anggota yang berbeda- beda dalam
memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien
Kelebihannya:
(c) Menungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi dan
memberikan kepuasan kepada anggota tim
Kelemahannya:
(a) Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk konferensi
tim, yang biasanya membutuhkan waktu dimana sulit untuk melaksanakan pada
wakt- waktu sibuk
(a) Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai
teknik kepemimpinan
(c) Mengenal/ mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan
pasien
(a) Perencanaan
Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir ketua tim. Membaca
dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan sesudah
proses keperawatan dilaksanakan (didokumentasikan), mendengar laporan katim
tentang pelaksanaan tugas.
Evaluasi
Audit keperawatan
(3) Keperawatan primer
Kelebihan:
(b) Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil akan
memungkinkan pengembangan diri
(c) Keuntungan antara lain terhadap pasien, perawat, dokter dan rumah sakit
Kelemahan:
(a) Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang memadai dengan kriteria asertif, self direction kemampuan
mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinik, akuntable serta
mampu berkolaborasi dengan berbagai disiplin
(h) Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di
masyarakat
(c) Menyusun jadwal dinas dan memberi penugasan pada perawat asisten
(f) Membuat 1- 2 pasien untuk model agar dapat mengenal hambatan yang terjadi
(d) PP dibantu oleh perawat profesional lain maupun non profesional sebagai
perawat asisten
Setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien saat ia dinas.
Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift dan tidak ada
jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada hari berikutnya.
Metode penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien satu perawat dan hal ini
umumnya dilaksanakan untuk perawat privat atau untuk keperawatan khusus
seperti: isolasi, intensive care
Kelebihannya:
Kelemahannya:
(b) Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar yang sama
(a) Keperawatan primer tidak digunakan secara murni, karena sebagai perawat
primer harus mempunyai latar beakang pendidikan S1 keperawatan atau setara
(b) Keperawatan tim tidak digunakan secara murni, karena tanggung jawab asuhan
keperawatan pasien terfragmentasi pada berbagai tim
Peran masing- masing komponen kepala ruangan, Perawat primer dan perawat
assosiate
a) Lingkungan kerja
(1) (Gambaran umum jumlah tempat tidur, lokasi dan denah ruangan, fasilitas
untuk pasien, fasilitas untuk petugas kesehatan, fasilitas peralatan dan bahan
kesehatan, fasilitas peralatan dan bahan kesehatan
3) Sistem pendokumentasian
a) Sistem pendokumentasian ruangan
b) Sistem administrasi
1. Analisa data
Identifikasi situasi ruangan berdasarkan pendekatan SWOT
1. Rumusan masalah
2. Perencanaan
1) Pengorganisasian
2) Rencana strategis
TIMBANG TERIMA
Oleh: Apriyani Puji Hastuti, S.Kep Ners
1. Pengertian
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu
(laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien (Nursalam, 2002).
2. Tujuan :
1. Menyampaikan kondisi atau keadaan pasien secara umum
2. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindak lanjuti oleh dinas
berikutnya.
c. Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya
3. Langkah-langkah
1. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap
2. Shift yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu mempersiapkan hal-
hal apa yang akan disampaikan
3. Perawat primer menyampaikan kepada penaggungjawab shift yang
selanjutnya meliputi :
1) Kondisi atau keadaan klien secara umum
1. Penyampaian operan diatas harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-
buru
A. Perawat primer dan anggota kedua shift dinas bersama-sama secara
langsung melihat keadaan klien
1. Pelaksanaan
Dalam penerapan sistem MPKP : Primer, timbang terima dilaksanakan oleh
perawat primer kepada perawat primer yang mengganti jaga pada shift berikutnya :
7) Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali
pada kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rincian
8) Kepala ruangan dan semua perawat keliling ke tiap pasien dan melakukan
validasi data.
PASIEN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA TINDAKAN
MASALAH :
Teratasi
Belum teratasi
Teratasi sebagian
SENTRALISASI OBAT
Oleh: Apriyani Puji Hastuti, S.Kep Ners
1. 1. PENGERTIAN
Kontroling atau pengawasan terhadap penggunaan dan konsumsi obat merupakan
salah satu peran perawat sehingga perlu dilakukan dalam suatu pola yang
sistematis sehingga penggunaan obat benar-benar dapat dikontrol oleh perawat
sehingga resiko kerugian secara materiil maupun non materiil dapat dieliminir.
Upaya sistematik meliputi uraian terinci tentang pengelolaan obat secara tepat oleh
perawat diperlukan sebagai bentuk tanggung jawab perawat dalam
menyelenggarakan kegiatan keperawatan.
Sentralisasi obat ( tehnik pengelolaan obat penuh) adalah pengelolaan obat dimana
seluruh obat yang akan diberikan kepada pasien diserahkan sepenuhnya kepada
perawat, pengeluaran dan pembagian obat sepenuhnya dilakukan oleh perawat.
6. Obat khusus.
1. Obat disebut khusus apabila sediaan memiliki harga yang cukup mahal,
menggunakan rute pemberian yang cukup sulit, memiliki efek samping yang
cukup besar atau hanya diberikan pada waktu tertentu.
2. Pemberian obat khusus didokumentasikan di format pemberian obat (tidak
ada format khusus)
3. Informasi yang diberikan pada klien/ keluarga yaitu nama obat, kegunaan
obat, waktu pemberian, efek samping, penanggung jawab pemberian dan
tempat obat sebaiknya diserahkan/ ditunjukkan pada keluarga setelah
pemberian. Usahakan terdapat saksi dari keluarga saat pemberian obat.
PENDEKATAN PERAWAT
DOKTER
KELUARGA/ PASIEN
FARMASI/ APOTIK
KELUARGA/ PASIEN
Surat persetujuan
Lembar serah terima obat
KLIEN
A. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT SURAT PERSETUJUAN
SENTRALISASI OBAT.
1. Nama, umur, jenis kelamin, alamat dapat diisi dengan nama pasien sendiri,
anak, istri, suami, orang tua, dan lain-lain.
2. Nama Klien, Umur, Jenis kelamin, alamat, no.reg diisi sesuai dengan data
klien yang bersangkutan.
3. Ruangan diisi sesuai tempat pasien dirawat.
T T/ nama
Tgl terang
Penerimaan Jumlah perawat yang
Obat No Nama Obat Dosis (Sediaan) menerima
FORMAT PEMBERIAN OBAT
Sisa
Nama
Tgl
Terima
Cara
Pemberian
(rute):
Sisa
Nama
T T/ nama
Tgl terang
Penerimaan Jumlah perawat yang
Obat No Nama Obat Dosis (Sediaan) menerima
RONDE KEPERAWATAN
Oleh: Apriyani Puji Hastuti, S.Kep Ners
1. 1. Pengertian
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat dengan melibatkan
pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan (Nursalam, 2002).
1. Tujuan Ronde :
a. Tujuan Umum
b. Tujuan khusus
1) Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistematis dalam pemecahan masalah
keperawatan klien.
1. 3. Manfaat
A. Masalah pasien dapat teratasi
B. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
C. Terciptanya komunitas perawatan yang profesional
D. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan
E. Perawat dapat melaksanakan model keperawatan dengan tepat dan
benar
1. 4. Kriteria Pasien
Pasien yang dipilih untuk yang dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang
memiliki kriteria sebagai berikut :
– Memberikan reinforcement
PP
validasi data
Penetapan Pasien
Persiapan Pasien :
Inform Concernt
Hasil Pengkajian/ Validasi data
Penyajian
Masalah
1. 7. Kriteria Evaluasi
A. Struktur
– Persyaratan administratif (informed consent, alat, dll)
– Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
– Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan
1. Hasil
– Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
– Perawat dapat :
Twitter
Facebook18
Related
KONSEP DASAR MANAJEMEN KEPERAWATAN
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
KONSEP PROSES KEPERAWATAN
This entry was posted on July 9, 2012. Bookmark the permalink.Leave a comment
Post navigation
← MODEL DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
KONSEP DASAR MANAJEMEN KEPERAWATAN →
LEAVE A REPLY
RECENT POSTS
Panduan Praktikum Farmakologi
Modul Perkuliahan Kode Etik Keperawatan
KONSEP PROSES KEPERAWATAN
PENGEMBANGAN TENAGA KEPERAWATAN
MANAJEMEN WAKTU DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN
ARCHIVES
February 2015
September 2012
August 2012
July 2012
June 2012
May 2012
CATEGORIES
Uncategorized
META
Register
Log in
Entries RSS
Comments RSS
WordPress.com
Blog at WordPress.com.