Anda di halaman 1dari 24

PATHWAY SYSTEM HOMEOSTASIS TUBUH MANUSIA

Perubahan lingkungan Reseptor Sinyal Aferen (saraf sensorik)

dalam atau luar menerima rangsangan saraf sensorik meneruskan

dari perubahan lingkungan rangsang dari reseptor

ke sistem saraf pusat

Pusat Integrasi sistem Pusat Integrasi sistem saraf

Normal Endokrin Mengelola rangsang yang dibawa

oleh sensorik

Respon yang sesuai

Efektor Sinyal Eferen (saraf motorik)

Menanggapi rangsang Menyampaikan hasil rangsangan

dari pusat integrasi ke efektor


TABEL PERTUMBUHAN FISIK SEJAK BAYI HINGGA USIA LANJUT

TAHAP PERTUMBUHAN FISIK


PERIODE GERMINAL (MINGGU 0-3) TELUR DIBUAHI SPERMA KEMUDIAN MENEMPEL
DI DINDING UTERUS
PERIODE EMBRIO (MINGGU 3-8) - SISTEM SYARAF PUSAT, ORGAN-ORGAN UTAMA,
DAN STRUKTUR ANATOMI TERBENTUK
- MATA, MULUT, DAN LIDAH TERBENTUK
- UKURAN 1,3 CM
PERIODE FETUS (MINGGU 9-12) - SEMUA ORGAN PENTING TUMBUH
- AKTIVITAS OTAK SANGAT TINGGI

BAYI (LAHIR-18 BULAN) MULAI TUMBUH GIGI

KANAK-KANAK AWAL (18 BULAN-3 TAHUN) SUDAH BISA BERJALAN

USIA BERMAIN (3-5 TAHUN) - TUMBUH LEBIH CEPAT


- PERKEMBANGAN OTAK 70 %
ANAK-ANAK (6 TAHUN) - PERKEMBANGAN FISIK LAMBAT
- UKURAN OTAK 90 %
ANAK-ANAK (6-8 TAHUN) PEREMPUAN LEBIH PENDEK DARI LAKI-LAKI

ANAK-ANAK (9 TAHUN) - LAKI-LAKI LEBIH PENDEK DARI PEREMPUAN


- PERTUMBUHAN UKURAN PARU-PARU
ANAK-ANAK (12 TAHUN) - 20 GIGI PRIMER TANGGAL TERGANTI GIGI
PERMANEN
- RAHANG DAN DAGU BERKEMBANG
- WAJAH MEMANJANG
- MULUT MELEBAR

REMAJA
SEKS PRIMER - MIMPI BASAH PADA LAKI-LAKI

- HAID PADA PEREMPUAN

SEKS SEKUNDER PEREMPUAN :


- PINGGUL MELEBAR

-PERTUMBUHAN RAHIM

- PAYUDARA MEMBESAR
- TUMBUH RAMBUT DI KETIAK DAN SEKITAR
KEMALUAN

LAKI-LAKI :
- PERUBAHAN SUARA

- TUMBUH JAKUN

- DADA LEBIH BESAR

- BADAN BEROTOT

- TUMBUH KUMIS DAN JAMBANG

- TUMBUH RAMBUT DI SEKITAR KUMIS DAN


KEMALUAN
DEWASA AWAL (23-27 TAHUN) - KEMAMPUAN REPRODUKSI TINGGI

- KESEHATAN FISIK KEADAAN BAIK


DEWASA MADYA - TIMBUL UBAN

- KULIT MULAI KERIPUT

- GIGI MENGUNING

- TUBUH SEMAKIN PENDEK DAN OTOT LEMAH

- SULIT MELIHAT OBJEK DEKAT

- PENURUNAN PENDENGARAN

- MENOPAUSE

- PENURUNAN KEBUGARAN FISIK


LANSIA - KESEHATAN MENURUN

- GIGI KUNING, GUSI MENYUSUT

- BIJI MATA MENYUSUT

- KULIT WAJAH, LEHER, LENGAN KERING DAN


KERIPUT
- TULANG RAPUH
- TULANG BELAKANG BUNGKUK
PATHWAY MEKANISME KERJA KONTRAKSI OTOT HINGGA MENIMBULKAN GERAKAN
Sarkomer

Aktin miosin aktin

Pita z saat istirahat garis Z

Terblokir oleh tropomiosin

Peningkatan mengaktifkan aktin-miosin

Kepala miosin dan aktin terdekat berlekatan

Miosin akan menggerakkan aktin

Jarak aktin-miosin mendekat ukuran sel menjadi memendek

PATHWAY / BAGAN PENGGUNAAN ENERGI DALAM KERJA OTOT

Regenerasi ATP dari pemecahan kreatin fosfat


ADP ATP

Kreatin Fosfat kreatin

Pembetukan ATP dari hasil respirasi selular dan fermentasi

Glikogen

Laktasidogen

Laktat Glukosa

Respirasi selular Fermentasi

O ATP Laktat

PATHWAY MEKANISME KERJA KONTRAKSI OTOT HINGGA MENIMBULKAN GERAKAN

Saraf motorik
ke

serat otot ( ujung-ujung ) / neuromuscular junction

neurotransmitter

disekresikan saraf

Asetilkolin ( bertempat di membran serat otot )

melalui molekul-molekul protein dalam serat otot

Membuka gerbang asetikolin yang lain

Potensi aksi dalam serat otot

Menimbulkan depolarisasi membran serat otot Pelepasan dari kantong retikulum sarkolema

akan bersenyawa dengan troponin

sebagai sinyal

Diperlukan energi dimana energi berasal Merangsang jembatan silang terbuka

Dari ATP ADP + P + ENERGI

KREATIN FOSFAT KREATIN + P + E Aktin miosin berikatan / berlekatan

Miosin menggerakkan serabut aktin

Jarak aktin-miosin mendekat ukuran sel menjadi memendek

Kontraksi

Proses Terjadinya Potensial Membran

Informasi akan diterima indra


Diteruskan oleh

Saraf dalam bentuk impuls ( tegangan listrik )

Menempuh jalur

Akson

Mencapai

Otak

Mengirim

Organ/indra

Efek

Terjadinya Gerakan

 Mekanisme gerak biasa (gerak sadar)


Rangsangan –> saraf sensorik –> otak –> saraf motorik –> gerak

 Mekanisme gerak reflek (gerak tidak sadar)

Rangsangan –> saraf sensorik –> pusat integrasi di sumsum tulang belakang –> saraf
motorik –> gerak

FUNGSI DARI BAGIAN SISTEM SARAF

No Bagian system saraf Fungsi


1. A.Sistem saraf pusat :
1) Otak Alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat
pengatur dari segala kegiatan manusia
Struktur otak:
a. Otak depan:  Serebrum (Otak besar) : Sebagai pusat emosi
yang terdapat di sekitar korpus kalosum
 Diensifalon (otak tengah) :
-Talamus : Menerima seluruh informasi
sensorik,kecuali penciuman.Kemudian
berperan dalam meningkatkan fungsi ingatan
dan emosi.
-Hipotalamus : Mengatur kelenjar pituitary,
mengatur,mengatur berbagai proses internal
seperti suhu tubuh,dorongan

b. Otak belakang : seksual,metabolism karbohidrat,rasa lapar,dan


rasa haus.

-Otak kecil(serebelum): Pusat regulasi


motorik baik gerak refleks maupun gerak
sadar, mengontrol aktivitas otot dan
memperkuat pengiriman impuls ke otot,
mengatur keseimbangan disepanjang waktu.
-Jembatan(pons Varolli): Sebagai jembatan
diantara kedua belahan otak kecil dan antara
medulla dengan otak besar.
2.) Sumsum Tulang Belakang - Medula oblongata : Sebagai tempat
persimpangan bagi serabut dan mengontrol
aktivitas berbagai organ dalam,misalnya
respirasi, detak jantung dan otot organ
pencernaan.
-Menyampaikan impuls sensorik,dari system saraf
B.Sistem saraf tepi : tepi menuju ke otak
 Berdasarkan tempat -Menyampaikan impuls motorik dari otak ke
asalnya : berbagai efektor,seperti otot lurik,otot jantung,otot
1) Saraf Kranial(Saraf otak) polos,dan kelenjar
2) Saraf Spinal(Saraf tulang -Sebagai pusat gerak refleks
belakang)
 Sistem saraf tepi di
kelompokan menjadi : -Membawa impuls dari dan ke otak
1). Sistem saraf somatic -Melekat pada kedua sisi tulang belakang yang
berfungsi untuk membawa impuls dari dan ke
2). Sistem saraf otonom sumsum tulang belakang.

-Merangsang gerak sadar dan gerak refleks

Sistem saraf simpatik :


- Pelebaran pupil
- Penghambatan sekresi air liur
- Meningkatkan detak jantung, sehingga,
menyebabkan peningkatan tekanan darah
- Dilatasi bronkus, dengan demikian, meningkatkan
diameter jalan napas
- Menghambat aktivitas dari sistem pencernaan,
seperti penghambatan peristaltik
- Mengurangi sekresi empedu
- melemaskan kandung kemih
- Kontraksi rektum

Sistem saraf parasimpatetik :


O mengecilkan pupil

o menstimulasi aliran ludah

o memperlambat denyut jantung

o kontraksi paru – paru

o merangsang aktivitas lambung

o Merangsang aktivitas pankreas

o Merangsang urinasi
o Kontraksi kantong kemih

o Merangsang stuktur seks

RESEPTOR UMPAN BALIK

UMPAN BALIK NEGATIF UMPAN BALIK POSITIF

Rangsang awal Rangsang awal

Di tanggapi
Respon
Respon Respon
berhenti
Faktor luar
Siklus Siklus
menghenti
umpan balik umpan balik
kan
(-) (+)

Rangsang Rangsang

HORMON DAN FUNGSINYA

No. Kelenjar/Jaringan Hormon Fungsi

1. Hipotalamus Thyrotroponin Realising Menstimulasi sekresi TSH


Hormone (TRH) dan prolaktin.

Corticotroponin Realising Menimbulkan pelepasan


Hormone (CRH) ACTH.

Growth Hormone Realising Menimbulkan pelepasan


Hormone (GHRH) hormon pertumbuhan.

Growth Hormone Inhibitory Menghambat pelepasan


Hormone (GHIH) hormon pertumbuhan.
(somatostatin)

Gonadotropin Realising Menimbulkan pelepasan LH


Hormone (GnRH) dan FSH.

Dopamine or Prolactin Menghambat pelepasan


Inhibiting Factor (PIF) prolaktin.

2. Hipofisis Anterior Hormon Pertumbuhan Menstimulasi sintesis protein


dan pertumbuhan sebagian
besar sel dan jaringan.

Thyroid Stimulating Hormone Menstimulasi sintesis dan


(TSH) sekresi hormon tiroid
(tiroksin dan triiodotironin).

Adrenocorticotropic Menstimulasi sintesis dan


Hormone (ACTH) sekresi hormon
adrenokortikal (kortisol,
androgen, dan aldosteron)

Prolaktin Meningkatkan pembentukan


payudara wanita dan sekresi
susu

Follicle Stimulating Hormone Menimbulkan pertumbuhan


(FSH) folikel di ovarium dan
pematangan sperma di sel
sertoli testis.

Luteinizing Hormone (LH) Menstimulasi sintesis


testoteron di sel Leydig testis,
merangsang ovulasi,
pembentukan korpus luteum,
dan sintesis estrogen dan
progesteron di ovarium.
3. Hipofisis Posterior Hormon Antidiuretik (ADH) Meningkatkan reabsorpsi air
(yang juga disebut oleh ginjal dan menimbulkan
vasopressin) vasokontriksi dan
peningkatan tekanan darah.

Oksitosin Merangsang ejeksi air susu


dari payudara dan kontraksi
rahim.

4. Kelenjar Tiroid Tiroksin (T4) dan Meningkatkan kecepatan


Triiodotironin (T3) reaksi kimia di sebagian
besar sel sehingga
meningkatkan kecepatan
metabolisme tubuh.
Kalsitonin Menambah deposit kalsium
di tulang dan mengurangi
konsentrasi ion kalsium di
cairan ekstrasel.

5. Korteks Adrenal Kortisol Memiliki berbagai fungsi


metabolik untuk mengatur
metabolisme protein,
karbohidrat, dan lemak, juga
memiliki efek anti inflamasi.

Aldosteron Meningkatkan reabsorpsi


natrium ginjal, sekresi
kalium, dan sekresi ion
hidrogen.

6. Medula Adrenal Norepinefrin, Epinefrin Memiliki efek yang sama


seperti efek perangsangan
simpatis.

7. Pankreas Insulin (sel β) Meningkatkan glukosa di


banyak sel, dandengan cara
ini juga mengatur
metabolisme karbohidrat.
Glukagon (sel α) Meningkatkan sintesin dan
pelepasan glukosa dari hati
ke dalam cairan tubuh.

8. Kelenjar Paratiroid Hormon Paratiroid (PTH) Mengatur konsentrasi ion


kalsium serum dengan cara
meningkatkan absorpsi
kalsium oleh usus dan ginjal
serta melepas kalsium dari
tulang.

9. Testis Testosteron Memacu perkembangan


sistem reproduksi pria dan
ciri seksual sekunder pria.

10. Ovarium Estrogen Memacu pertumbuhan dan


perkembangan sistem
reproduksi wanita, payudara
wanita, dan ciri seksual
sekunder wanita.

Progesteron Menstimulasi sekresi “getah


uterus” oleh kelenjar
endometrium uterus dan
perkembangan alat
pensekresi di payudara.

11. Plasenta Human Chorionic Meningkatkan


Gonadotropin (HCG) pertumbuhhan korpus
luteum dan sekresi estrogen
dan progesteron oleh korpus
luteum.

Human Kemungkinan membantu


Somatomammotropin meningkatkan pertumbuhan
jaringan janin dan payudara
ibu.
Estrogen

Progesteron

12. Ginjal Renin Mengatalis perubahan


angiotensinogen menjadi
angiotensi I (bertindak
sebagai enzim)

1,25-Dihidroksikolekalsiferol Meningkatkan absorpsi


kalsium dan mineralisasi
tulang.

Eritropoietin Meningkatkan produksi


eritrosit.

13. Jantung Peptida Natriuretik Atrium Meningkatkan ekskresi


(ANP) natrium oleh ginjal,
menurunkan tekanan darah.

14. Lambung Gastrin Menstimulasi sekresi HCL

15. Usus Halus Sekretin Menstimulasi sel asinar


pankreas untuk melepaskan
bikarbonat dan air.

Kolesistokinin (CCK) Merangsang kontraksi


kandung empedu dan
melepaskan enzim pankreas.

16. Adiposit Leptin Menghambat nafsu makan,


merangsang termogenesis.

PERJALANAN MAKANAN

Mulut

Gigi : memotong makanan


Kelenjar saliva : memudahkan menelan makanan

Lidah : mendorong makanan

Faring

Menggerakkan gumpalan makanan ke dalam kerongkongan

Kerongkongan

Makanan akan melalui kerongkongan menuju lambung yang disebabkan gerak peristaltik
dinding kerongkongan

Lambung

Menyimpan makanan, mengaduk makanan, dan mempersiapkan proses hidrolisis enzimatik


protein

Usus Halus

Menyerap zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh

Usus Besar

Menyerap kembali air dan garam yang berasal dari zat-zat buangan usus halus
Rektum

Menahan turunnya feses ke anus

Anus

Sisa proses pencernaan dibuang

PEMBENTUKAN URINE

Glomerulus terjadi proses penyaringan darah (filtrasi)

Air, sampah nitrogen, glukosa, dan garam-garam mineral dalam darah melewati

dinding kapiler
Kapsul bowman terbentuk urine primer

Melewati jaringan pembuluh kapiler

Tubulus kontortus proksimal penyerapan kembali bahan-bahan yang masih ada

dalam darah setelah filtrasi (reabsorpsi ). Hasilnya

berupa urine sekunder.

Tubulus kontortus distal Penambahan ion K+, Senyawa NH3, dan ion H+

Tubulus pengumpul urine sebenarnya

Dialirkan

Pelvis renalis, ureter

Ditampung

Kandung kemih ( vesika urinaria )

Melalui uretra

Saluran pengeluaran

SIKLUS JANTUNG

Peredaran darah kecil : bilik kanan arteri pulmonalis pulmo (paru-paru)

vena pulmonalis serambi kiri.

Peradaran darah besar : bilik kiri aorta seluruh tubuh vena cava
serambi kanan.

PENYEMBUHAN TULANG

Tulang normal

Terjadi fraktur

Pendarahan pada tulang karena sobeknya pembuluh darah dalam sumsum tulang
Timbul

Hematoma pada tempat fraktur (landasan pertumbuhan sel)

Timbul

Kalus pada tempat fraktur (anyaman yang tidak teratur)

Tulang lameral mengganti anyaman

Remodeling

Perkembangan Janin

Zigot

Berkembang
Blastosis menempel di dinding uterus

Menjadi

Embrio

Trisemester pertama

Pembentukan organ-organ utama

(jantung, hati, otak, mata, hidung, tangan, dan kaki)

Trisemester kedua

Muka fetus sudah tampak seperti manusia

(rambut dan alis telah tumbuh )

Trisemester ketiga

Penyempurnaan dari proses perkembangan fetus sehingga siap dilahirkan

Mekrofag : komponen sel darah putih yang memerankan

fungsi imunitas bawaan melalui fagositosis

Limfosit : sel darah putih yang berfungsi untuk

mengidentifikasi dan menghancurkan antigen


penyerbu.

Reseptor antigen : terbentuk dari masing-masing limfosit

Sistem Kekebalan Tubuh Sel-sel pengangkut antigen : saat antigen masuk ke sel tubuh,

maka moleku-molekul

pengangkut yang ada dalam sel

akan membawa antigen tersebut

ke permukaan sel menuju sel-sel

limfosit T.

Antibodi : protein jenis imunoglobin (Ig) yang bekerja dengan

cara merespon antigen.

1. IgM : antibodi yang dihasilkan pada tahap awal


suatu antigen.
2. IgG : jenis antibodi pada tahap antigen
berikutnya.
3. IgA : antibodi terhadap masuknya
mikroorganisme melalui permukaan yang
dilapisi selaput lendir.
4. IgE : antibodi yang menyebabkan reaksi alergi
akut.
5. IgD : antibodi yang dalam jumlah yang sangat
sedikit di dalam darah.

Imusisasi : membangkitkan kekebalan tubuh manusia

menggunakan mikroorganisme.

Anda mungkin juga menyukai