PENDAHULUAN
Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah area di dalam sebuah rumah sakit
(Queensland Health ED, 2012). Unit ini memiliki tujuan utama yaitu untuk
kesehatan akut untuk pasien, termasuk pasien yang membutuhkan resusitasi dan
Medicine, 2014).
Terdapat tipe kasus yang sering terjadi di IGD adalah trauma dan non-
yang disebabkan oleh cedera fisik yang tiba-tiba. Trauma merupakan penyebab
utama kematian pada pasien di bawah 45 tahun, dan merupakan penyebab utama
kematian nomor empat pada orang dewasa selain penyakit kanker. Trauma
Amerika Serikat pada tahun 2000 cedera yang tidak disengaja menyebabkan
semua golongan usia dan menjadi penyebab nomor satu digolongan usia 1-34
tahun 2015 sekitar 98.970 dan memakan korban sekitar 26.495 jiwa, kemudian
pada tahun 2016 meningkat menjadi 106.129 dan memakan korban sekitar
peralatan, system yang belum memadai, dan penanganan tidak sesuai presedur
bali,kabupaten
memerlukan pertolongan segera yaitu cepat, tepat, dan cermat yang menekankan
pada time saving is life saving, untuk mencegah terjadinya kematian dan
kecacatan, maka dari itu perawat yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat (IGD)
dituntut untuk memiliki kemampuan lebih dibandingkan yang lain, karena IGD
merupakan sebuah pelayanan awal pada rumah sakit. Perawat harus memiliki
perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan di rumah sakit memegang peranan
asuhan keperawatan yang berkualitas bagi pasien. Hal ini terkait dengan
keberadaan perawat yang bertugas selama 24 jam melayani pasien, serta jumlah
perawat yang mendominasi tenaga kesehatan di rumah sakit, yaitu berkisar 40–
60%. Rumah sakit harus memiliki perawat dengan kinerja baik yang akan
menunjang kinerja rumah sakit sehingga dapat tercapai kepuasan pelanggan atau
pasien.
standar yang harus di jadikan acuan dalam memberikan setiap pelayanan, standar
kinerja ini sekaligus dapat digunakan untuk menilai kinerja instansi baik secara
internal maupun eksternal. Setiap sistem manajemen kualitas yang baik selalu
ditetapkan oleh rumah sakit. Hal ini mencakup proses pelayanan yang memiliki
SOP harus dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke waktu, oleh siapapun,
dan dalam kondisi apapun oleh seluruh jajaran organisasi pemerintahan, SOP
harus dilaksanakan dengan komitmen penuh dari seluruh jajaran organisasi, dari
level yang paling rendah dan tertinggi, SOP harus mengikat pelaksana dalam
Jika pegawai tertentu tidak melaksanakan perannya dengan baik, maka akan
penyelenggaraan pemerintahan.
SOP pemasangan infus, namun masih terdapat sebagian kecil (13% atau 2
orang perawat) IGD kurang patuh dalam melaksanakan SOP pemasangan infus
dan (13% atau 2 orang perawat) tidak patuh dalam melaksanakan SOP
pemasangan infus.