Anda di halaman 1dari 4

Contoh Korelasi Pearson

Berikut adalah data usia, berat, dan tekanan darah.

Individual Age Weight Systolic Pressure

A 34 45 108

B 43 44 129

C 49 56 126

D 58 57 149

E 64 65 168

F 73 63 161

G 78 55 174

Apakah terdapat hubungan linier antara usia dengan tekanan darah sistolik?
adalah 5%
Hipotesis:
H0: = 0 vs H1: 0
Eksplorasi Data

Berdasarkan diagram pencar (scatterplot), tampak bahwa sebaran titik-titik mengikuti pola linier dengan
kemiringan positif, yang berarti terdapat hubungan yang sejalan antara usia dengan tekanan darah sistolik.
Dengan demikian, kita bisa menggunakan koefisien korelasi untuk menentukan apakah hubungan linier
kedua variabel tersebut bermakna atau tidak. Apabila pola hubungannya tidak linier, kita tidak tepat
menggunakan koefisien korelasi karena nilai r hanya untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan linier
antara kedua varibel kuantitatif.
Asumsi:
Kedua data berasal dari data kuantitatif. Selanjutnya apakah sebaran kedua variabel berdistribusi normal?
Uji Formal:
H0: data berdistribusi normal
H1: data tidak berdistribusi normal

Interpretasi:
Apabila nilai sig (p-value) 0.05, maka Tolak H0 yang berarti data tidak berdistribusi normal
Apabila nilai sig (p-value) > 0.05, maka Terima H0 yang berarti data berdistribusi normal
Pada tabel di atas, nilai p-value untuk kedua variable > 0.05, sehingga bisa menyimpulkan bahwa data
berdistribusi normal.
Tampak bahwa uji normalitas untuk kedua variabel tersebut memenuhi persyaratan, sebarannya mengikuti
distribusi normal, baik dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov ataupun Shapiro-Wilk.

Grafis:

Secara grafis juga tampak bahwa kedua variabel tersebut berdistribusi normal.
Perhitungan nilai koefisien korelasi (r)

No Age (X) Systolic Pressure (Y) X2 Y2 XY

1 34 108 1156 11664 3672

2 43 129 1849 16641 5547

3 49 126 2401 15876 6174

4 58 149 3364 22201 8642

5 64 168 4096 28224 10752

6 73 161 5329 25921 11753

7 78 174 6084 30276 13572

Jumlah 399 1015 24279 150803 60112

Rata-rata 57 145

Pengujian Hipotesis
Metode 1:

Tentukan nilai t-tabel dengan taraf nyata ()= 5% dan db = n-2.


Dari tabel distribusi t, peroleh: t(0.05/2, 5)= 2.57
Bandingkan t-hitung dengan t-tabel:
Dari hasil perhitungan, kita peroleh nilai t-hitung = 7.30 dan t-tabel = 2.57. Jelas bahwa nilai |t-hitung| > t-
tabel sehingga Tolak H0 dan Terima H1 terdapat hubungan linier antara usia dengan tekanan darah
sistolik.
Metode 2:
Bandingkan nilai |r| dengan nilai tabel kritis r untuk n = 7. Nilai r pada tabel kritis = 0.754.
Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai r = 0.956. Jelas bahwa |r|> 0.754 sehingga bisa menyimpulkan bahwa
terdapat hubungan linier antara usia dengan tekanan darah sistolik.
Output Analisis dengan menggunakan SPSS

Bisa dinyatakan seperti ini:


Korelasi antara usia dengan tekanan darah sistolik: r (7) = 0.956; p < 0.05

Anda mungkin juga menyukai