Anda di halaman 1dari 3

77

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Secara klimatologi variabilitas suhu permukaan laut (SPL) di Laut Jawa sangat

dipengaruhi oleh musim. SPL terendah terjadi pada bulan Agustus (28,0 –

28,65 0C) dan bulan Januari (28,16 – 28,74 0C), sedangkan SPL tertinggi terjadi

pada bulan April (29,7 – 30,02 0C) dan November (29,41 – 29,74 0C).

2. Secara klimatologi variabilitas klorofil-a di Laut Jawa sangat dipengaruhi oleh

musim. Klorofil-a tertinggi terjadi pada bulan Agustus dan bulan Januari,

sedangkan klorofil-a terendah terjadi pada bulan April dan November.

Variabilitas klorofil-a di Laut Jawa terbagi menjadi 2 pola yaitu di lepas pantai

dan pesisir pantai. Di wilayah lepas pantai klorofil-a tertinggi terdapat pada

bulan Januari (0,33 mg/m3) dan bulan Agustus (0,42 mg/m3) dan terendah pada

bulan April (0,23 mg/m3) dan November (0,24 mg/m3), sedangkan di wilayah

pesisir, konsentrasi klorofil-a jauh lebih tinggi dibandingkan wilayah lepas

pantai dengan konsentrasi klorofil-a maksimum terjadi pada musim barat

(bulan Januari dan Februari). Konsentrasi klorofil-a maksimum bulan Januari

dan Februari di wilayah 1 yaitu 2,14 mg/m3 dan 2,69 mg/m3, wilayah 2 yaitu

2,48 mg/m3 dan 2,55 mg/m3, wilayah 3 yaitu 4,29 mg/m3 dan 4,21 mg/m3.

77
78

3. Variabilitas SPL di Laut Jawa dan klorofil-a di lepas pantai sangat dipengaruhi

oleh Angin. Semakin tinggi kecepatan angin maka SPL semakin rendah dan

klorofil-a semakin tinggi. Hal ini diduga disebabkan oleh mekanisme mixing

karena pengaruh angin.

4. ENSO mempengaruhi variasi musiman SPL yang terjadi di Laut Jawa. Pada

musim Timur El Niño menyebabkan SPL menjadi semakin rendah yang

disebabkan kecepatan angin Timur menjadi lebih tinggi, sebaliknya pada

musim Barat El Niño menyebabkan SPL menjadi lebih tinggi karena kecepatan

angin Barat tereduksi pada kondisi El Niño. Pada musim Peralihan 1 dan 2 yang

mana kecepatan angin lemah, faktor radiasi matahari menjadi dominan dalam

menentukan variabilitas SPL di Laut Jawa. Pada kondisi El Niño yang mana

radiasi matahari diduga lebih tinggi dibandingkan La Nina karena

pembentukan awan jarang terjadi pada kondisi El Niño, sehingga SPL pada

kondisi El Niño lebih tinggi dibanding La Nina. Pengaruh ENSO terhadap

fluktuasi klorofil-a di lepas pantai Laut Jawa sangat kecil, sehingga disarankan

untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan data klorofil-a

yang memiliki akurasi lebih tinggi dibandingkan data Modis.

5. Pengaruh Angin terhadap SPL saat kondisi ENSO terlihat signifikan, pada

musim Timur saat El Niño kecepatan angin paling tinggi yang membuat SPL

menjadi lebih rendah, sedangkan pada musim Barat saat kondisi El Niño

kecepatan angin paling rendah sehingga SPL menjadi lebih tinggi. pengaruh

angin terhadap klorofil-a pada kondisi ENSO tidak begitu signifikan. Secara

umum ketika kecepatan angin tinggi maka klorofil-a tinggi, namun tidak

berpengaruh terhadap kondisi El Niño maupun La Nina.


79

5.2 Saran

Penelitian tentang fenomena Global ENSO yang berkaitan dengan kesuburan

perairan di Laut Jawa sebaiknya ditambahkan beberapa parameter data lagi yang

diduga berpengaruh terhadap perairan tersebut, seperti radiasi matahari, intensitas

curah hujan dan arus laut guna mendukung analisis hasil penelitian. Selain itu perlu

adanya data-data yang memiliki keakuratan data yang tinggi agar hasil yang

diperoleh lebih maksimal. Tingginya konsentrasi klorofil-a di wilayah pesisir

diduga karena faktor lokal sangat kuat, sehingga diperlukan kajian lebih mendalam

untuk klorofil-a di wilayah pesisir.

Anda mungkin juga menyukai