MP 30 Proposal Metlit Kel 1 Fix
MP 30 Proposal Metlit Kel 1 Fix
A. LEMBAR UTAMA (Menggunakan huruf Arial dengan font berukuran 11pt dan 1,5 spasi)
1. Judul Penelitian
Hubungan Kadar Kolesterol dalam Darah dengan Penyakit Jantung Koroner
pada Usia Produktif di Depok
2. Nama Peneliti
Nama: Dana Hidayat (1506688701)
Nama: Mustikawati (1506687996)
Nama: Sri Rizki Novita Sejati (1506688001)
Nama: Tiara Irene Putri (1506688071)
Nama: Yosi Purnama Sari (1506688443)
3. Pembimbing Penelitian
Nama: drg. Baiduri Widanarko M.K.K.K., Ph.D.
Fakultas: Kesehatan Masyarakat
4. Kata Kunci
Penyakit Jantung
Kadar Kolesterol Usia Produktif
Koroner (PJK)
6. Dana Penelitian
Harga per
No Keterangan Unit Kuantitas Jumlah Total
Unit
Print
lembar Rp Rp
1 1 1 lembar 1
informed 300.00 300.00
consent
Fotocopy
lembar 106 Rp Rp
2 1 106
informed lembar 150.00 15,900.00
consent
1
Print
20 Rp Rp
3 proposal 1 20
lembar 300.00 6,000.00
penelitian
Fotocopy 20
Rp Rp
4 proposal 1 lembar × 40
150.00 6,000.00
penelitian 2
Jilid
3 Rp Rp
5 proposal 1 3
proposal 3,000.00 9,000.00
penelitian
Biaya uji
106 Rp Rp
6 cholesterol 1 106
orang 16,000.00 1,696,000.00
strip
5 orang
Biaya Rp Rp
7 1 ×9 45
transportasi 20,000.00 900,000.00
pekan
Insentif
106 Rp Rp
8 untuk 1 106
orang 25,000.00 2,650,000.00
responden
Total 5,283,200
B. LEMBAR PERNYATAAN DAN PENGESAHAN (Menggunakan huruf Arial dengan font berukuran 11pt dan 1,5
spasi)
7. Pernyataan Peneliti
Dengan ini kami menyatakan:
a. Penelitian dengan judul seperti tertera pada lembar utama nomor 1 merupakan penelitian
asli bukan plagiat.
b. Sepakat untuk melakukan penelitian dengan judul seperti tertera pada lembar utama nomor
1.
1. Dana Hidayat
2. Mustikawati
3. Sri Rizki Novita Sejati
4. Tiara Irene Putri
5. Yosi Purnama Sari
8. Pengesahan Ketua Penanggung Jawab Modul Riset dan Pembimbing yang Bertanggung Jawab
Nama Penanggung Jawab Modul Tanda Tangan
Metodologi Penelitian
dr. H. Engkus Kusdinar Achmad, M.PH
Nama Pembimbing Tanda Tangan
drg. Baiduri Widanarko M.K.K.K., Ph.D.
2
C. LEMBAR URAIAN PENELITIAN (Menggunakan huruf Arial dengan font berukuran 11pt dan 1,5 spasi)
9. Latar Belakang Masalah
Uraikan masalah yang mendukung dan menyebabkan penelitian perlu dilakukan (maksimal 1 halaman).
Kadar Kolesterol dalam darah dapat berdampak pada Penyakit jantung
koroner. Berdasarkan data dari American Heart Association tahun 2014, Populasi di
Amerika Serikat yang memiliki kadar kolesterol ≥ 240 mg/dl diperkirakan sebanyak
31.9 juta orang (13.8 %) dari populasi. Berdasarkan Jurnal American Association of
Clinical Endocrinologist 2017, di Finlandia, orang-orang yang memiliki kadar
kolesterol yang tinggi juga memiliki tingkat Penyakit Jantung Koroner yang Tinggi.
Berdasarkan Riskesdas 2013 penduduk Indonesia yang berusia >15 tahun yang
memiliki kolesterol total diatas normal sebanyak 35,9 persen. Selain itu, rerata
Nasional prevalensi PJK sebesar 0,5 persen dan Prevalensi jantung koroner di DKI
Jakarta tertinggi kedua (0.7%) setelah Sulawesi Tengah (0.8%). Sedangkan untuk
wilayah Jawa Barat sendiri Prevalensi Penyakit Jantung Koroner sebesar rerata
Nasional yakni 0.5 persen.
Di Indonesia, berdasarkan penilaian Riskesdas 2013 tentang proporsi
penduduk >15 tahun dengan kadar kolesterol total di atas nilai normal berdasarkan
jenis kelamin dan tempat tinggal didapatkan bahwa proporsi penduduk dengan kadar
kolesterol di atas normal pada perempuan lebih tinggi (39,6%) dibandingkan pada
laki-laki (30%), dan di daerah perkotaan lebih tinggi (39,5%) dibandingkan daerah
perdesaan (32,1%). Sedangkan rerata Nasional sebesar 35,9%.
Faktor risiko terjadinya Kadar Kolesterol yang tinggi dapat berupa faktor
keturunan, gaya hidup dan makanan. Di Indonesia, Proporsi nasional penduduk
dengan perilaku konsumsi makanan berlemak, berkolesterol dan makanan gorengan
≥1 kali per hari sebesar 40,7 persen, dengan Jawa Barat menempati posisi ketiga dari
lima provinsi yang memiliki proporsi diatas rerata Nasional yakni sebesar 50,1 persen.
Kolesterol dari makanan yang dikonsumsi akan tertimbun. Kolesterol yang tertimbun
terutama kolesterol jahat (LDL) dapat mengganggu kelancaran peredaran darah.
Apabila tidak dikelola dengan baik, kolesterol ini bisa menyebabkan gangguan
kesehatan seperti penyakit jantung.koroner.
Perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait hubungan antara Kadar Kolesterol
dalam darah yang tinggi di Jawa Barat. Penelitian ini akan dilakukan di Depok dan
pada usia produktif. Hal ini dikarenakan Depok merupakan lokasi yang dekat dan
mudah dijangkau oleh peneliti. Selain itu, belum adanya data yang menyatakan
secara pasti kadar kolesterol dalam darah di Depok membuat peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian di Depok. Dipilihnya usia produktif dalam penelitian ini bertujuan
untuk meminimalisir terjadinya bias.
3
10. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian
Bagian ini diisi dengan rumusan masalah dan pertanyaan yang akan dijawab melalui penelitian ini
(maksimal 1 halaman).
4
11. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus serta Manfaat Penelitian
Uraikan tujuan umum, tujuan khusus serta manfaat penelitian secara singkat, padat dan jelas (maksimum
1 halaman).
11.1 Tujuan Umum
Dibuktikan ada tidaknya hubungan antara Kadar Kolesterol dalam darah
terhadap PJK pada usia Produktif di Depok
5
Uraikan pustaka yang mendukung penelitian ini, kerangka teori serta kerangka kosep penelitian
(maksimum 4 halaman)
2.1 Penyakit Jantung Koroner
2.1.1 Pengertian Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan suatu kelainan
yang terjadi pada organ jantung sehingga menyebabkan terjadinya
gangguan fungsional, anatomis, serta sistem hemodinamis (Depkes RI,
2007). Penyakit jantung terjadi akibat adanya penumpukan kolesterol dan
lemak dalam arteri yang menyebabkan arteri menyempit, sehingga
distribusi oksigen ke jantung berkurang. Pengurangan suplai oksigen ke
jantung dapat menyebabkan nyeri pada dada. Penyumbatan arteri
koroner oleh plak juga dapat menyebabkan serangan jantung (myocardial
infarction) atau gangguan irama fatal (serangan janutng secara tiba-tiba).
Gejala yang sering dialami penderita PJK adalah adanya nyeri dada
2.1.2 Pencegahan Penyakit Jantung Koroner
Berdasarkan KMK RI Nomor 854/MENKES/SK/IX/2009 tentang
pedoman pengendalian penyakit jantung dan pembuluh darah,
pencegahan PJK ditujukan untuk menurunkan angka kejadian pertama
kali (pencegahan primer) atau berulangnya kejadian (pencegahan
sekunder) PJK. Upaya pencegahan tersebut meliputi perubahan gaya
hidup (penurunan berat badan, pengaturan pola makan dengan diet
rendah lemak yang tersaturasi, tinggi polyunsaturated fat, tinggi buah dan
sayur, menghentikan kebiasaan merokok, dan melakukan aktivitas fisik
minimal 3-4 kali dalam seminggu selama 30 menit), penanganan faktor
risiko, dan penggunaan beberapa obat-obatan profilaksis dalam aplikasi
klinis bila diperlukan.
2.2 Faktor-Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner
6
dengan yang tidak memiliki riwayat keluarga. Dari hasil penelitian
yang dilakukan mengatakan adanya riwayat keluarga terkena
penyakit jantung koroner menyebabkan keturunannya tersebut
memiliki risiko 5 kali lebih besar terkena penyakit jantung koroner
dibandingkan dengan yang tidak memiliki riwayat keluarga (OR = 5, p
= 0.00).
b. Umur
7
Lipoprotein <40 mg/dL pada laki-laki dan <45 mg/dL pada
perempuan, serta kadar trigliserida puasa <150 mg/dL dapat
meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
e. Obesitas
9
banyak di dalam darah dapat membentuk endapan pada dinding
pembuluh darah sehingga menyebabkan penyempitan yang
dinamakan aterosklerosis. Bila penyempitan terjadi pada pembuluh
darah jantung dapat menyebabkan penyakit jantung koroner dan bila
pada pembuluh darah otak penyakit serebrovaskular (Almatsier,
2009).
2. LDL Kolesterol
Kadar LDL kolesterol lebih tepat sebagai petunjuk untuk
mengetahui risiko PJK dariapda kadar kolesterol total saja.
Kadar Kolesterol
Normal Agak tinggi (Pertengahan) Tinggi
<130 mg/dl 130 - 159 mg/dl >160
mg/dl
3. HDL Kolesterol
Jika makin rendah kadar HDL kolsterol, makin besar kemungkinan
terjadinya PJK.
Kadar Kolesterol
Normal Agak tinggi (Pertengahan) Tinggi
< 35 mg/dl 35 - 45 mg/dl >45 mg/dl
10
4. VLDL Kolesterol
Kadar VLDL dalam tubuh yang normal ialah berkisar antara 2 –
30 mg/dL.
5. Kilomikron
Untuk kadar normal kilomikron belum ditemukan di beberapa
referensi.
Riwayat Keluarga
Umur
Hipertensi
Dislipidemia
Kadar Kolesterol
dalam Darah Tinggi
Obesitas
Merokok
Diabetes Mellitus
11
13. Definisi Operasional dan Hipotesis (maksimal 1 halaman)
Definisi Skala
No Variabel Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
Usia 25 - 54 tahun
yang merupakan
Usia Usia responden dalam
1 puncak karir rata- Kuisioner Nominal
produktif tahun
rata orang dewasa
(OECD Data)
Variabel Dependen
Definisi Skala
No Variabel Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
Penumpukan Terjadi PJK jika responden
kolesterol dalam mengalami gejala awal
darah yang PJK dan memiliki gaya
menyebabkan hidup yang tidak sehat
pembuluh darah
1 PJK menyempit Kuisioner Tidak terjadi PJK Nominal
diketahui dari responden tidak
gejala awal yang mengalami gejala awal
dirasakan dan gaya PJK dan memiliki gaya
hidup responden hidup yang sehat
melalui kuisioner
Variabel Independen
Definisi Skala
No Variabel Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
Kadar kolesterol dalam
Kadar kolesterol darah normal jika kadar
Easy touch
total yang diukur kolesterol total < 200
Kadar GCU
dengan mg/dL
kolester melalui
1 menggunakan alat Ordinal
ol dalam cholesterol Kadar kolesterol dalam
ukur easy touch
darah grip darah tinggi jika kadar
GCU melalui
cholesterol grip kolesterol total ≥ 240
mg/dL
Hipotesis:
Ho: Tidak ada hubungan antara kadar kolesterol dalam darah dengan penyakit jantung
koroner pada usia produktif di Depok
Ha: Adanya hubungan antara kadar kolesterol dalam darah dengan penyakit jantung koroner
pada usia produktif di Depok
12
14. Metode Penelitian
Uraikan dengan jelas bahan dan alat serta metode yang akan digunakan dalam penelitian meliputi desain
penelitian, lokasi dan waktu, populasi dan sampel, jumlah sampel minimal, teknik sampling, pengolahan
data dan uji statistik (maksimal3 halaman)
14.1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan desain
penelitian crossectional yaitu penilaian sewaktu terhadap individu tentang
adanya penyakit dan pajanan terhadap suatu faktor risiko. Variabel
independen dalam penelitian adalah kadar kolesterol dalam darah dan
variabel dependennya adalah penyakit jantung koroner.
14.2. Lokasi dan Waktu
Penelitian dilakukan di Depok pada tanggal 13 Juli sampai 13
September 2016.
14.3. Populasi dan Sampel
14.3.1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah setiap usia produktif yaitu usia
antara25-64 tahunyang merupakan puncak karir rata-rata orang dewasa.
14.3.2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah 106 orang usia 25-64 tahunyang
merupakan puncak karir rata-rata orang dewasa yang memiliki gejala – gejala
mengidap penyakit jantung koroner maupu yang tidak memiliki gejala – gejala
mengidap penyakit jantung coroner.
14.4. Jumlah Sampel Minimal
Penentuan besar sampel pada penelitian cross sectional ini digunakan
rumus penghitungan sampel untuk data deskriptif kategori, yaitu :
(Zα)2 x p x (1-p)
n=
d2
n = jumlah sampel
13
Dari kepustakaan diperoleh data bahwa prevalensi penyakit jantung koroner sebesar
rerata Nasional yakni 0.5 persen.Tingkat kemaknaan yang digunakan adalah 1,96
danderajat kesalahan yang masih dapat diterima (d) yang digunakan adalah 0,10
n sebesar 96. Perkiraan drop-out adalah 10 % subjek sehingga besar sampel minimal
Kadar Kolesterol
dalam darah
Tinggi
PJK
Kadar Kolesterol
dalam darah
Normal
14
format kuesioner telah terisi dengan benar dan hasil lab yang
digunakan sudah sesuai dengan yang dibutuhkan.
Pada penelitian kali ini variabel dependen dari penelitian tersebut melihat
responden yang memiliki riwayat atau gejala PJK dan tidak yang mana bersifat
kategorik dengan variabel independen yaitu kadar kolesterol dalam darah
kategori tinggi dan normal yang bersifat kategorik untuk itu dilakukan analisis
bivariat dengan menggunakan uji Chi Square.
Etik merupakan seperangkat prinsip yang harus dipatuhi agar terlaksananya suatu kegiatan
oleh seseorang atau profesi dapat berjalan secara benar, atau suatu filosofi yang mendasari
prinsip tersebut. Dalam suatu penelitian yang menggunakan manusia sebagai subjek, maka
aspek etika seperti penghargaan atas martabat manusia tidak dapat dilupakan. Peneliti pun
harus memahami bahwa informasi tentang substansi penelitian merupakan milik manusia
subyek tersebut, baik informasi lisan maupun respon biologic. (Suprayogo, dkk, 2013)
Menurut Suprayogo, dkk terdapat beberapa pertimbangan terkait etika, yaitu meliputi:
1. Perlunya mempertanyakan etika pribadi kita, termasuk kejujuran dasar,
kredibilitas, dan motivasi
2. Kepatuhan terhadap kode etik, termasuk ekspektasi masyarakat, undang-
undang, standar professional, dan kebijakan
3. Menghindari tindakan yang beresiko tinggi, termasuk urusan melingdungi
kepentingan manusia, hewan, dan tumbuhan serta sistem lingkungan yang
lebih besar
4. Mempertanyakan etika dalam proses menetapkan prioritas
Menurut Retna Siwi, ada beberapa hal terkait prinsip dasar etik penelitian meliputi:
15
1. Perlindungan dari HAM: peserta penelitian harus dilindungi dari dampak buruk
fisik maupun emosi
2. Penjagaan privasi: data yang diambil hanya digunakan untuk kepentingan
penelitian saja
3. Coercion/pemaksaan: tidak bersifat memaksakan dalam melakukan penelitian
4. Inform consent: setiap penelitian yang berhubungan dengan manusia harus
mempunyai individual informed consent
5. Confidentiality: hanya peneliti utama yang mengetahui apapun yang
ditemukan pada hasil observasi
6. Debriefing: mengkonfirmasi hasil penelitian keoada peserta penelitian
7. Sharing benefit: pemberian hasil kepada peserta penelitian yang tidak
mendapat perlakuan
8. Peran Institutional Review Board: penelitian harus mendapat ijin dari IRB
untuk melakukan penelitian dan publikasi
Aida et al., (2008). Jantung Sehat: Penyakit jantung koroner dan teknologi stent. Health
First, 3(1), 8-14.
Anwar. (2004). Disiplidemia sebagai Faktor Resiko Jantung Koroner. [online]. Tersedia
pada : .http:/library.usu.ac.id/php?op=modload&name=download&file=i
ndex®=getit&lid=1257. [diakses pada 17 April 2017]
Badan Penelitian dan Pengembanagan Kesehatan Kemeterian Kesehatan RI Tahun
2013. Riskesdas 2013.
Birtcher, Kim K. (2004). Measurement of Cholesterol : A Patient Perspective. [Jurnal
Online]. Tersedia di http://circ.ahajournals.org/. (diakses tanggal 30 April 2017 Pukul
11:56 WIB).
Jellinger, Paul S. et al., (2017). American Association of Clinical Endocrinologists and
American College of Endocrinology Guidlines for Management of Dyslipidemia and
Prevention of Cardiovascular Disease. [Jurnal Online]. Tersedia di
https://www.aace.com/files/lipid-guidelines.pdf (diakses tanggal 30 April 2017 Pukul
11:50 WIB).
Kementerian Kesehatan RI. (2015). Kiat Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat Dalam 7
Hari. [Online]. Tersedia di :
http://www.depkes.go.id/development/site/depkes/index.php?cid=115112600001&id=ki
16
at-menurunkan-kadar-kolesterol-jahat-dalam-7 hari#sthash.qJLckxw8.dpuf. (diakses
tanggal
1 Mei 2017 Pukul 06.00 WIB).
Kurniawati, Inge. (2014). Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Manggis dan Simvastatin
Terhadap Kadar Kolesterol HDL Tikus Sprague dawley dengan Pakan Tinggi
Lemak. [online]. Tersedia pada :
http://eprints.undip.ac.id/44756/1/Inge_Kurniawati_22010110120140_BAB0KTI.pdf
[diakses pada 1 Juni 2017]
Mamat. (2010). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kadar Kolesterol HDL di
Indonesia (Analisis Data Sekunder IFLS 2007/2008). Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia, Depok. [online]. Tersedia pada :
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20303942-T%2030839-Faktor-faktor-
full%20text.pdf [diakses pada 1 Juni 2017]
Marsetyo dan Kartasaputra. (2003). Ilmu Gizi Korelasi Gizi, Kesehatan dan Produktivitas
Kerja. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta [online]. Tersedia pada:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/16212/Reference.pdf?sequ
ence=2 (diakses pada 19 April 2017 pukul 12.00 WIB).
MedicineNet. (2010). Penyakit Jantung Koroner. Diterjemahkan oleh: Indra P. Tersedia
pada: www.itokindo.org (diakses pada 17 April 2017 pukul 20.00 WIB).
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 854/Menkes/SK/IX/2009 Tentang Pedoman Pengendalian
Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah. Jakarta.
Noorf. (2015). Batasi Gula Garam Lemak dengan G4 G1 L5. [Online]. Tersedia pada:
http://dinkes.gunungkidulkab.go.id/batasi-gula-garam-lemak-dengan-g4-g1-l5/
(diakses pada tanggal 17 April 2017 pukul 08.00 WIB).
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Gizi Seimbang.
Rahmadiana, Nurdafrika. (2014). Faktor Risiko yang Berpengaruh Terhadap Kejadian
Penyakit Jantung Koroner di RSUP DR. M. Djamil Padang Tahun 2014. Padang.
Wedro, Benjamin. (2016). Definition and Facts about High Cholesterol. [Online].
Tersedia
di : http://www.emedicinehealth.com/high_cholesterol/article_em.htm. (diakses
tanggal 30 April 2017 Pukul 11:56 WIB).
Winarno, (1997). Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. [online]
tersediapada:http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/16212/Refer
ence.pdf?sequence=2 (diakses pada 19 April 2017 Pukul 12.00 WIB).
17
Winarno. (1999). Minyak Goreng dalam Menu Masyarakat. Balai Pustaka, Jakarta
[online] tersedia di :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/16212/Reference.pdf?sequ
ence=2 (diakses pada 19 April 2017 Puku 12.00 WIB).
17. Lampiran
Pada lampiran dapat dimasukkankuesioner, informasi mengenai subyek penelitian, tabel dan lain-lain
17.1 Kuesioner
Kuesioner Penelitian Hubungan Kadar Kolesterol dalam Darah dengan Kejadian PJK pada
Usia Produktif Di Depok
Petunjuk:
1. Kuesioner ini terdiri dari 5 bagian, yaitu identitas responden, aktivitas fisik dalam 3 bulan terakhir,
kebiasaan merokok, riwayat penyakit responden, dan riwayat penyakit keluarga responden.
2. Mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuesioner tersebut sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya.
3. Semua jawaban Bapak/Ibu/Saudara adalah benar.
A. Identitas Responden
Nomor kuesioner:
Nama:
Usia:
Jenis kelamin:
Alamat:
B. Aktivitas fisik dalam 3 bulan terakhir (pilih salah satu dan garis bawahi rincian aktivitas yang dilakukan)
B1. Kegiatan rumah tangga
1. Ringan: Mencuci piring, menyapu, memasak, mengangkat beban < 5 kg, dsb.
2. Sedang: Mengepel, berkebun, mengangkat beban 10 kg, mendorong beban 4-5 kg, dsb.
Membetulkan atap yang bocor, mengangkat beban 30 kg, mendorong beban 6-7
3. Berat:
kg, dsb.
B2. Pekerjaan
0. Tidak bekerja
1. Ringan: Menjahit, merajut, mengetik, bermain musik, dsb.
2. Sedang: Tukang kayu, tukang sampah, mencangkul, memotong rumput tanpa mesin, dsb.
3. Berat: Buruh kasar, dsb.
B3. Olahraga
0. Tidak berolahraga
18
1. Ringan: Jalan kaki, memancing, panahan, golf, catur, dsb.
2. Sedang: Bersepeda, senam aerobik, senam jantung sehat, dansa, dsb.
3. Berat: Lari maraton, sepak bola, bela diri, mendaki gunung, dsb.
C. Kebiasaan Merokok (pilih salah satu dan isi kolom kosong yang tersedia)
0. Tidak pernah merokok
1. Pernah Lama:_____bulan Berhenti:_____bulan lalu
2. Masih Lama:_____bulan
Jika pernah/masih, jenis rokok yang digunakan:
1. Rokok putih 2. Rokok kretek 3. Rokok elektrik
D. Riwayat penyakit responden (pilih salah satu dan isi kolom kosong yang tersedia)
0. Tidak pernah 1. Pernah 2. Masih 3. Tidak tahu
D1. Hipertensi
Jika pernah/masih, semenjak:_____bulan
0. Tidak pernah 1. Pernah 2. Masih 3. Tidak tahu
D2. Diabetes Melitus
Jika pernah/masih, semenjak:_____bulan
D3. Dyslipidemia 0. Tidak pernah 1. Pernah 2. Masih 3. Tidak tahu
(metabolisme lemak
Jika pernah/masih, semenjak:_____bulan
yang abnormal)
E. Riwayat penyakit keluarga responden (pilih salah satu dan isi kolom kosong yang tersedia)
0. Tidak pernah 1. Pernah 2. Masih 3. Tidak tahu
E1. Hipertensi
Jika pernah/masih, semenjak:_____bulan
0. Tidak pernah 1. Pernah 2. Masih 3. Tidak tahu
E2. Diabetes Melitus
Jika pernah/masih, semenjak:_____bulan
E3. Dyslipidemia 0. Tidak pernah 1. Pernah 2. Masih 3. Tidak tahu
(metabolisme lemak
Jika pernah/masih, semenjak:_____bulan
yang abnormal)
19