Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PENELITIAN

MODUL METODOLOGI PENELITIAN


RUMPUN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS INDONESIA
Kampus UI Depok

A. LEMBAR UTAMA (Menggunakan huruf Arial dengan font berukuran 11pt dan 1,5 spasi)

1. Judul Penelitian
Hubungan Kadar Kolesterol dalam Darah dengan Penyakit Jantung Koroner
pada Usia Produktif di Depok

2. Nama Peneliti
Nama: Dana Hidayat (1506688701)
Nama: Mustikawati (1506687996)
Nama: Sri Rizki Novita Sejati (1506688001)
Nama: Tiara Irene Putri (1506688071)
Nama: Yosi Purnama Sari (1506688443)

3. Pembimbing Penelitian
Nama: drg. Baiduri Widanarko M.K.K.K., Ph.D.
Fakultas: Kesehatan Masyarakat

4. Kata Kunci
Penyakit Jantung
Kadar Kolesterol Usia Produktif
Koroner (PJK)

5. Jangka Waktu Penelitian (Bulan)


Penelitian akan dilakukan selama 3 (tiga) bulan, terhitung dari 13 Juli sampai
13 September 2017

6. Dana Penelitian
Harga per
No Keterangan Unit Kuantitas Jumlah Total
Unit
Print
lembar Rp Rp
1 1 1 lembar 1
informed 300.00 300.00
consent
Fotocopy
lembar 106 Rp Rp
2 1 106
informed lembar 150.00 15,900.00
consent

1
Print
20 Rp Rp
3 proposal 1 20
lembar 300.00 6,000.00
penelitian
Fotocopy 20
Rp Rp
4 proposal 1 lembar × 40
150.00 6,000.00
penelitian 2
Jilid
3 Rp Rp
5 proposal 1 3
proposal 3,000.00 9,000.00
penelitian
Biaya uji
106 Rp Rp
6 cholesterol 1 106
orang 16,000.00 1,696,000.00
strip
5 orang
Biaya Rp Rp
7 1 ×9 45
transportasi 20,000.00 900,000.00
pekan
Insentif
106 Rp Rp
8 untuk 1 106
orang 25,000.00 2,650,000.00
responden
Total 5,283,200

B. LEMBAR PERNYATAAN DAN PENGESAHAN (Menggunakan huruf Arial dengan font berukuran 11pt dan 1,5
spasi)
7. Pernyataan Peneliti
Dengan ini kami menyatakan:
a. Penelitian dengan judul seperti tertera pada lembar utama nomor 1 merupakan penelitian
asli bukan plagiat.
b. Sepakat untuk melakukan penelitian dengan judul seperti tertera pada lembar utama nomor
1.

Peneliti Tanda Tangan Tanggal

1. Dana Hidayat
2. Mustikawati
3. Sri Rizki Novita Sejati
4. Tiara Irene Putri
5. Yosi Purnama Sari

8. Pengesahan Ketua Penanggung Jawab Modul Riset dan Pembimbing yang Bertanggung Jawab
Nama Penanggung Jawab Modul Tanda Tangan
Metodologi Penelitian
dr. H. Engkus Kusdinar Achmad, M.PH
Nama Pembimbing Tanda Tangan
drg. Baiduri Widanarko M.K.K.K., Ph.D.

2
C. LEMBAR URAIAN PENELITIAN (Menggunakan huruf Arial dengan font berukuran 11pt dan 1,5 spasi)
9. Latar Belakang Masalah
Uraikan masalah yang mendukung dan menyebabkan penelitian perlu dilakukan (maksimal 1 halaman).
Kadar Kolesterol dalam darah dapat berdampak pada Penyakit jantung
koroner. Berdasarkan data dari American Heart Association tahun 2014, Populasi di
Amerika Serikat yang memiliki kadar kolesterol ≥ 240 mg/dl diperkirakan sebanyak
31.9 juta orang (13.8 %) dari populasi. Berdasarkan Jurnal American Association of
Clinical Endocrinologist 2017, di Finlandia, orang-orang yang memiliki kadar
kolesterol yang tinggi juga memiliki tingkat Penyakit Jantung Koroner yang Tinggi.
Berdasarkan Riskesdas 2013 penduduk Indonesia yang berusia >15 tahun yang
memiliki kolesterol total diatas normal sebanyak 35,9 persen. Selain itu, rerata
Nasional prevalensi PJK sebesar 0,5 persen dan Prevalensi jantung koroner di DKI
Jakarta tertinggi kedua (0.7%) setelah Sulawesi Tengah (0.8%). Sedangkan untuk
wilayah Jawa Barat sendiri Prevalensi Penyakit Jantung Koroner sebesar rerata
Nasional yakni 0.5 persen.
Di Indonesia, berdasarkan penilaian Riskesdas 2013 tentang proporsi
penduduk >15 tahun dengan kadar kolesterol total di atas nilai normal berdasarkan
jenis kelamin dan tempat tinggal didapatkan bahwa proporsi penduduk dengan kadar
kolesterol di atas normal pada perempuan lebih tinggi (39,6%) dibandingkan pada
laki-laki (30%), dan di daerah perkotaan lebih tinggi (39,5%) dibandingkan daerah
perdesaan (32,1%). Sedangkan rerata Nasional sebesar 35,9%.
Faktor risiko terjadinya Kadar Kolesterol yang tinggi dapat berupa faktor
keturunan, gaya hidup dan makanan. Di Indonesia, Proporsi nasional penduduk
dengan perilaku konsumsi makanan berlemak, berkolesterol dan makanan gorengan
≥1 kali per hari sebesar 40,7 persen, dengan Jawa Barat menempati posisi ketiga dari
lima provinsi yang memiliki proporsi diatas rerata Nasional yakni sebesar 50,1 persen.
Kolesterol dari makanan yang dikonsumsi akan tertimbun. Kolesterol yang tertimbun
terutama kolesterol jahat (LDL) dapat mengganggu kelancaran peredaran darah.
Apabila tidak dikelola dengan baik, kolesterol ini bisa menyebabkan gangguan
kesehatan seperti penyakit jantung.koroner.
Perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait hubungan antara Kadar Kolesterol
dalam darah yang tinggi di Jawa Barat. Penelitian ini akan dilakukan di Depok dan
pada usia produktif. Hal ini dikarenakan Depok merupakan lokasi yang dekat dan
mudah dijangkau oleh peneliti. Selain itu, belum adanya data yang menyatakan
secara pasti kadar kolesterol dalam darah di Depok membuat peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian di Depok. Dipilihnya usia produktif dalam penelitian ini bertujuan
untuk meminimalisir terjadinya bias.
3
10. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian
Bagian ini diisi dengan rumusan masalah dan pertanyaan yang akan dijawab melalui penelitian ini
(maksimal 1 halaman).

10.1 Rumusan Masalah


Kadar kolesterol yang normal atau yang diinginkan (Desirable) < 200 mg/dL.
Kadar kolesterol batas tinggi (Bordeline-High) 200-239 mg/dL dan kadar kolesterol
yang tinggi apabila mencapai ≥ 240 mg/dL. Pada Riskesdas 2013, penduduk
Indonesia usia > 15 tahun yang memiliki kadar kolesterol diatas normal mencapai
35,9 persen, yang mana angka tersebut berasal dari data gabungan penduduk
kategori borderline (nilai kolesterol total 200-239 mg/dl) dan tinggi (nilai kolesterol total
>240 mg/dl).
Berdasarkan Riskesdas 2013, Jika dilihat dari tempat tinggalnya, penduduk
Indonesia yang tinggal diperkotaan memiliki tingkat kolesterol yang lebih tinggi
dibanding penduduk yang tinggal di pedesaan. Bahkan penduduk dengan kadar
kolesterol diatas normal yang tinggal di perkotaan jumlahnya melebihi rerata Nasional
yakni sebesar 39,5 persen. Sedangkan penduduk dengan kadar kolesterol diatas
normal yang tinggal di pedesaan jumlahnya sebesar 32,1 persen.

10.2 Pertanyaan Penelitian


1. Berapa Prevalensi Kadar Kolesterol dalam darah di Depok ?
2. Bagaimana distribusi Rata-rata Kadar Kolesterol dalam darah di Depok?
3. Apakah ada hubungan antara Kadar Kolesterol dalam darah dengan
terjadinya PJK?

4
11. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus serta Manfaat Penelitian
Uraikan tujuan umum, tujuan khusus serta manfaat penelitian secara singkat, padat dan jelas (maksimum
1 halaman).
11.1 Tujuan Umum
Dibuktikan ada tidaknya hubungan antara Kadar Kolesterol dalam darah
terhadap PJK pada usia Produktif di Depok

11.2 Tujuan Khusus


1. Diketahuinya Prevalensi Kadar Kolesterol dalam darah pada usia Produktif
di Depok
2. Diketahuinya distribusi Rata-rata Kadar Kolesterol dalam darah pada usia
Produktif di Depok.
3. Dibuktikan ada tidaknya hubungan antara Kadar Kolesterol dalam darah
terhadap PJK pada usia Produktif di Depok.

11.3 Manfaat Penelitian:

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:


1. Memberikan sumbangan pemikiran secara teoritis terkait faktor risiko
terjadinya PJK yaitu kadar kolesterol dalam darah;
2. Sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya agar informasi yang
berkaitan terus berkembang;
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan terkait PJK.

12. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

5
Uraikan pustaka yang mendukung penelitian ini, kerangka teori serta kerangka kosep penelitian
(maksimum 4 halaman)
2.1 Penyakit Jantung Koroner
2.1.1 Pengertian Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan suatu kelainan
yang terjadi pada organ jantung sehingga menyebabkan terjadinya
gangguan fungsional, anatomis, serta sistem hemodinamis (Depkes RI,
2007). Penyakit jantung terjadi akibat adanya penumpukan kolesterol dan
lemak dalam arteri yang menyebabkan arteri menyempit, sehingga
distribusi oksigen ke jantung berkurang. Pengurangan suplai oksigen ke
jantung dapat menyebabkan nyeri pada dada. Penyumbatan arteri
koroner oleh plak juga dapat menyebabkan serangan jantung (myocardial
infarction) atau gangguan irama fatal (serangan janutng secara tiba-tiba).
Gejala yang sering dialami penderita PJK adalah adanya nyeri dada
2.1.2 Pencegahan Penyakit Jantung Koroner
Berdasarkan KMK RI Nomor 854/MENKES/SK/IX/2009 tentang
pedoman pengendalian penyakit jantung dan pembuluh darah,
pencegahan PJK ditujukan untuk menurunkan angka kejadian pertama
kali (pencegahan primer) atau berulangnya kejadian (pencegahan
sekunder) PJK. Upaya pencegahan tersebut meliputi perubahan gaya
hidup (penurunan berat badan, pengaturan pola makan dengan diet
rendah lemak yang tersaturasi, tinggi polyunsaturated fat, tinggi buah dan
sayur, menghentikan kebiasaan merokok, dan melakukan aktivitas fisik
minimal 3-4 kali dalam seminggu selama 30 menit), penanganan faktor
risiko, dan penggunaan beberapa obat-obatan profilaksis dalam aplikasi
klinis bila diperlukan.
2.2 Faktor-Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner

Menurut Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia, faktor risiko


terjadinya penyakit jantung koroner dibagi menjadi dua faktor. Faktor risiko yang
tidak dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Berikut
penjelasannya :
2.2.1 Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi
a. Riwayat keluarga

Menurut Kementerian Kesehatan RI, riwayat keluarga dekat yang


terkena penyakit jantung koroner dapat meningkatkan risiko penyakit
jantung dan pembuluh darah dua kali lebih besar dibandingkan

6
dengan yang tidak memiliki riwayat keluarga. Dari hasil penelitian
yang dilakukan mengatakan adanya riwayat keluarga terkena
penyakit jantung koroner menyebabkan keturunannya tersebut
memiliki risiko 5 kali lebih besar terkena penyakit jantung koroner
dibandingkan dengan yang tidak memiliki riwayat keluarga (OR = 5, p
= 0.00).
b. Umur

Menurut Kementerian Kesehatan RI, pada usia di atas 55 tahun


untuk pria dan di atas 65 tahun untuk perempuan terjadi peningkatan
risiko terkena penyakit jantung koroner dan pembuluh darah .
2.2.2 Faktor risiko yang dapat dimodifikasi
a. Hipertensi

Menurut Kementerian Kesehatan RI, risiko penyakit jantung


koroner meningkat sejalan dengan peningkatan tekanan darah.
Menurut hasil penelitian Framingham menunjukkan bahwa tekanan
darah sistolik 130-139 mmHg dan tekanan darah 85-89 mmHg dapat
meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 2 kali dibandingkan
tekanan darah normal.
b. Merokok

Seorang perokok memiliki risiko 2 – 4 kali lebih besar terkena


penyakit jantung koroner dibandingkan bukan perokok. Rokok
menyebabkan penurunan kadar oksigen ke jantung, peningkatan
tekanan darah dan denyut nadi, penurunan kadar kolesterol – HDL,
peningkatan penggumpalan darah, dan kerusakan endotel pembuluh
darah koroner.
c. Diabetes Melitus

DM merupakan kumpulan gejala karena peningkatan kadar gula


darah (glukosa) akibat kekurangan hormon insulin. Menurut hasil
penelitian Framingham, satu dari dua orang penderita DM mengalami
keruskan pembuluh darah dan peningkatan risiko serangan jantung,
d. Dyslipidemia (metabolism lemak yang abnormal)

Dibutuhkan nilai kolesterol total plasma sebesar <190 mg/dL dan


Low Density Lipoprotein <115 mg/dL untuk menurunkan risiko
penyakit jantung dan pembuluh darah. Kadar High Density

7
Lipoprotein <40 mg/dL pada laki-laki dan <45 mg/dL pada
perempuan, serta kadar trigliserida puasa <150 mg/dL dapat
meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
e. Obesitas

Obesitas merupakan peningkatan berat badan lebih dari 20 %


berat badan normal. Fakta menunjukkan bahwa distribusi lemak
tubuh sangat berperan penting dalam peningkatan risiko penyakit
jantung dan pembuluh darah. Penumpukan lemak dibagian tengah
tubuh dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
f. Kurang aktivitas fisik

Aktivitas fisik dapat memperbaiki sistem kerja jantung dan


pembuluh darah melalui peningkatan efisiensis kerja jantung,
mengurangi keluhan dada, melebarkan pembuluh darah, membuat
jalan baru bila sudah ada penyempitan pembuluh darah koroner,
mencegah penggumpalan darah, dan meningkatkan kemampuan
tubuh.
g. Pola makan

Saat ini terjadi perubahan pola makan menjadi ke sajian siap


santap yang tidak sehat dan tidak seimbang. Jenis makanan tersebut
menjurus pada perubahan status gizi lebih (kelebihan berat badan
tingkat ringan atau berat badan tingkat berat) dan obesitas yang dapat
memicu penyakit degenerative.
2.3 Kolesterol
2.3.1 Pengertian Kolesterol
Kolesterol merupakan senyawa lemak kompleks, yang
80% dihasilkan dari dalam tubuh yaitu organ hati dan 20% sisanya
dihasilkan dari luar tubuh atau zat makanan untuk bermacam-
macam fungsi di dalam tubuh, yaitu untuk membentuk dinding sel
(LIPI, 2009). Kolesterol juga merupakan bahan dasar dalam
pembentukan hormon-hormon tertentu. Kolesterol yang
dibutuhkan, secara normal akan diproduksi sendiri oleh tubuh kita
dalam jumlah yang tepat.

2.3.2 Jenis Kolesterol


1. Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein)
8
Jenis kolesterol ini berbahaya bagi tubuh sehingga sering
disebut juga sebagai kolesterol jahat karena akan cenderung melekat
di dinding pembuluh darah sehingga akan menimbulkan terjadinya
penyempitan pembuluh darah. Jika kadar LDL tinggi makan terjadi
pengendapan kolesterol dalam arteri. Kolesterol LDL merupakan
factor risiko yang merupakan penyebab utama penyakit jantung
koroner. (Mamat, 2010)
2. Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein)
Kolesterol HDL ini tidak berbahaya dan sering disebut
kolesterol baik karena kemampuannya dapat membuang kelebihan
kolesterol jahat di permbuluh darah arteri kembali ke hati, untuk
diproses dan kemudian dibuang. HDL berfungsi untuk mencegah
kolesterol mengendap di arteri dan akan melindungi pembuluh darah
dari proses aterosklerosis. (Mamat, 2010)
3. Kilomikron
Kilomikron merupakan lipoprotein yang dibuat oleh usus halus
dan memiliki tugas mengangkut trigliserida dari makanan ke dalam
jaringan. (Kurniawati, 2014)
4. Kolesterol VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
VLDL merupakan lipoprotein yang terdiri atas 60% trigliserida,
10-15% kolesterol dan memiliki tugas membawa kolesterol dari hati
ke jaringan perifer. (Kurniawati, 2014)

2.3.3 Fungsi Kolesterol


Kolesterol adalah sterol yang paling dikenal oleh masyarakat.
Kolesterol mempunyai fungsi ganda yaitu di satu sisi diperlukan dan
di sisi lain membahayakan, bergantung seberapa banyak terdapat di
dalam tubuh dan di bagian mana (Almatsier, 2009)
Kolesterol merupakan komponen esensial membran struktural
semua sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf.
Kolesterol terdapat dalam konsentrasi tinggi dalam jaringan kelenjar
dan di dalam hati dimana kolesterol disintesis dan disimpan.
Kolesterol merupakan bahan pembentukan sejumlah steroid penting,
seperti asam empedu, asam folat, hormon-hormon adrenal korteks,
estrogen, androgen, dan progesterone. Sebaliknya kolesterol dapat
membahayakan tubuh. Kolesterol bila terdapat dalam jumlah terlalu

9
banyak di dalam darah dapat membentuk endapan pada dinding
pembuluh darah sehingga menyebabkan penyempitan yang
dinamakan aterosklerosis. Bila penyempitan terjadi pada pembuluh
darah jantung dapat menyebabkan penyakit jantung koroner dan bila
pada pembuluh darah otak penyakit serebrovaskular (Almatsier,
2009).

2.3.4 Kadar Kolesterol dalam Darah

Menurut T.B. Anwar (2004), ada parameter yang bisa dipakai


untuk mengetahui adanya risiko PJK dan hubungannya dengan kadar
kolesterol darah :
1. Kolesterol Total
Kadar kolesterol total dara yang seharusya adalah kurang dari
200mg/dl, bila lebih dari 200 mg/dl maka risiko untuk terjadinya
pJK meningkat.
Kadar Kolesterol
Normal Agak tinggi (Pertengahan) Tinggi
< 200 mg/dl 200 – 239 mg/dl >240
mg/dl

2. LDL Kolesterol
Kadar LDL kolesterol lebih tepat sebagai petunjuk untuk
mengetahui risiko PJK dariapda kadar kolesterol total saja.
Kadar Kolesterol
Normal Agak tinggi (Pertengahan) Tinggi
<130 mg/dl 130 - 159 mg/dl >160
mg/dl

3. HDL Kolesterol
Jika makin rendah kadar HDL kolsterol, makin besar kemungkinan
terjadinya PJK.
Kadar Kolesterol
Normal Agak tinggi (Pertengahan) Tinggi
< 35 mg/dl 35 - 45 mg/dl >45 mg/dl

10
4. VLDL Kolesterol
Kadar VLDL dalam tubuh yang normal ialah berkisar antara 2 –
30 mg/dL.

5. Kilomikron
Untuk kadar normal kilomikron belum ditemukan di beberapa
referensi.

2.4 Kerangka Teori

Riwayat Keluarga

Umur

Hipertensi

Dislipidemia
Kadar Kolesterol
dalam Darah Tinggi
Obesitas

Merokok

Penimbunan lemak membentuk


Pola Makan plak pada dinding arteri koroner

Diabetes Mellitus

Kurang Aktivitas Fisik


Penyakit Jantung Koroner
(Penyempitan pembuluh darah
arteri koroner karena plak
ateroma)

2.5 Kerangka Konsep

11
13. Definisi Operasional dan Hipotesis (maksimal 1 halaman)

Definisi Skala
No Variabel Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
Usia 25 - 54 tahun
yang merupakan
Usia Usia responden dalam
1 puncak karir rata- Kuisioner Nominal
produktif tahun
rata orang dewasa
(OECD Data)
Variabel Dependen
Definisi Skala
No Variabel Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
Penumpukan Terjadi PJK jika responden
kolesterol dalam mengalami gejala awal
darah yang PJK dan memiliki gaya
menyebabkan hidup yang tidak sehat
pembuluh darah
1 PJK menyempit Kuisioner Tidak terjadi PJK Nominal
diketahui dari responden tidak
gejala awal yang mengalami gejala awal
dirasakan dan gaya PJK dan memiliki gaya
hidup responden hidup yang sehat
melalui kuisioner
Variabel Independen
Definisi Skala
No Variabel Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
Kadar kolesterol dalam
Kadar kolesterol darah normal jika kadar
Easy touch
total yang diukur kolesterol total < 200
Kadar GCU
dengan mg/dL
kolester melalui
1 menggunakan alat Ordinal
ol dalam cholesterol Kadar kolesterol dalam
ukur easy touch
darah grip darah tinggi jika kadar
GCU melalui
cholesterol grip kolesterol total ≥ 240
mg/dL

Hipotesis:

Ho: Tidak ada hubungan antara kadar kolesterol dalam darah dengan penyakit jantung
koroner pada usia produktif di Depok
Ha: Adanya hubungan antara kadar kolesterol dalam darah dengan penyakit jantung koroner
pada usia produktif di Depok

12
14. Metode Penelitian
Uraikan dengan jelas bahan dan alat serta metode yang akan digunakan dalam penelitian meliputi desain
penelitian, lokasi dan waktu, populasi dan sampel, jumlah sampel minimal, teknik sampling, pengolahan
data dan uji statistik (maksimal3 halaman)
14.1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan desain
penelitian crossectional yaitu penilaian sewaktu terhadap individu tentang
adanya penyakit dan pajanan terhadap suatu faktor risiko. Variabel
independen dalam penelitian adalah kadar kolesterol dalam darah dan
variabel dependennya adalah penyakit jantung koroner.
14.2. Lokasi dan Waktu
Penelitian dilakukan di Depok pada tanggal 13 Juli sampai 13
September 2016.
14.3. Populasi dan Sampel
14.3.1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah setiap usia produktif yaitu usia
antara25-64 tahunyang merupakan puncak karir rata-rata orang dewasa.
14.3.2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah 106 orang usia 25-64 tahunyang
merupakan puncak karir rata-rata orang dewasa yang memiliki gejala – gejala
mengidap penyakit jantung koroner maupu yang tidak memiliki gejala – gejala
mengidap penyakit jantung coroner.
14.4. Jumlah Sampel Minimal
Penentuan besar sampel pada penelitian cross sectional ini digunakan
rumus penghitungan sampel untuk data deskriptif kategori, yaitu :

(Zα)2 x p x (1-p)
n=
d2
n = jumlah sampel

Zα = tingkat kemaknaan (ditetapkan peneliti)

p = proporsi penyakit atau keadaan yg akan dicari (dari kepustakaan)

d = derajat kesalahan yang masih dapat diterima (ditetapkan peneliti)

13
Dari kepustakaan diperoleh data bahwa prevalensi penyakit jantung koroner sebesar

rerata Nasional yakni 0.5 persen.Tingkat kemaknaan yang digunakan adalah 1,96

danderajat kesalahan yang masih dapat diterima (d) yang digunakan adalah 0,10

sehingga perhitungan sampel adalah sebagai berikut :

(1,96)2 x 0,5 x (1-0,5)


n= = 96
(0,1)2

Sehingga dengan menggunakan perhitungan rumus diatas didapatkan jumlah

n sebesar 96. Perkiraan drop-out adalah 10 % subjek sehingga besar sampel minimal

yang diperlukan dengan memperhitungkan perkiraan drop-out adalah 105,6

dibulatkan menjadi 106 subjek.

14.5. Teknik Sampling


Penelitian berjenis analitik deskriptif dengan rancangan cross

sectional(belah lintang) disertai pengambilan data primer yaitu melalui tes


laboratorium pengecekan kadar kolesterol dan kuesioner.

Kadar Kolesterol
dalam darah
Tinggi
PJK

Kadar Kolesterol
dalam darah
Normal

14.6. Pengolahan Data


14.6.1. Data Coding
Data yang diperoleh dari hasil kuesioner dan hasil tes
labdiberi kode berdasarkan pedoman yang telah ditetapkan
sebelumnya pada definisi operasional.
14.6.2. Data Editing
Penyuntingan data dilakukan sebelum proses data entry,
data hasil kuesioner dan hasil lab diteliti kembali apakah semua

14
format kuesioner telah terisi dengan benar dan hasil lab yang
digunakan sudah sesuai dengan yang dibutuhkan.

14.6.3. Data Entry


Data dimasukkan dalam program statistik untuk dianalisis
14.6.4. Data Cleaning
Data yang telah di-entry, diperiksa kembali untuk memastikan bahwa
data tersebut telah bersih dari kesalahan
14.7. Uji Statistik

Pada penelitian kali ini variabel dependen dari penelitian tersebut melihat
responden yang memiliki riwayat atau gejala PJK dan tidak yang mana bersifat
kategorik dengan variabel independen yaitu kadar kolesterol dalam darah
kategori tinggi dan normal yang bersifat kategorik untuk itu dilakukan analisis
bivariat dengan menggunakan uji Chi Square.

15. Etik Penelitian


Bagian ini harus diisi apabila penelitian menggunakan subjek manusia atau hewan percobaan. Isilah
lembaran ini dengan tahap-tahap yang akan dilakukan untuk mendapatkan izin dari komisi etik manusia
dan hewan. Isi bagian ini dengan cara yang dilakukan untuk mengurangi dampak negatif pada subjek
penelitian. (1 halaman)

Etik merupakan seperangkat prinsip yang harus dipatuhi agar terlaksananya suatu kegiatan
oleh seseorang atau profesi dapat berjalan secara benar, atau suatu filosofi yang mendasari
prinsip tersebut. Dalam suatu penelitian yang menggunakan manusia sebagai subjek, maka
aspek etika seperti penghargaan atas martabat manusia tidak dapat dilupakan. Peneliti pun
harus memahami bahwa informasi tentang substansi penelitian merupakan milik manusia
subyek tersebut, baik informasi lisan maupun respon biologic. (Suprayogo, dkk, 2013)
Menurut Suprayogo, dkk terdapat beberapa pertimbangan terkait etika, yaitu meliputi:
1. Perlunya mempertanyakan etika pribadi kita, termasuk kejujuran dasar,
kredibilitas, dan motivasi
2. Kepatuhan terhadap kode etik, termasuk ekspektasi masyarakat, undang-
undang, standar professional, dan kebijakan
3. Menghindari tindakan yang beresiko tinggi, termasuk urusan melingdungi
kepentingan manusia, hewan, dan tumbuhan serta sistem lingkungan yang
lebih besar
4. Mempertanyakan etika dalam proses menetapkan prioritas

Menurut Retna Siwi, ada beberapa hal terkait prinsip dasar etik penelitian meliputi:

15
1. Perlindungan dari HAM: peserta penelitian harus dilindungi dari dampak buruk
fisik maupun emosi
2. Penjagaan privasi: data yang diambil hanya digunakan untuk kepentingan
penelitian saja
3. Coercion/pemaksaan: tidak bersifat memaksakan dalam melakukan penelitian
4. Inform consent: setiap penelitian yang berhubungan dengan manusia harus
mempunyai individual informed consent
5. Confidentiality: hanya peneliti utama yang mengetahui apapun yang
ditemukan pada hasil observasi
6. Debriefing: mengkonfirmasi hasil penelitian keoada peserta penelitian
7. Sharing benefit: pemberian hasil kepada peserta penelitian yang tidak
mendapat perlakuan
8. Peran Institutional Review Board: penelitian harus mendapat ijin dari IRB
untuk melakukan penelitian dan publikasi

16. Daftar Pustaka


Isi daftar pustaka sesuai dengan format penulisan daftar pustaka
menurut sistem vancouver. (1 halaman)

Aida et al., (2008). Jantung Sehat: Penyakit jantung koroner dan teknologi stent. Health
First, 3(1), 8-14.
Anwar. (2004). Disiplidemia sebagai Faktor Resiko Jantung Koroner. [online]. Tersedia
pada : .http:/library.usu.ac.id/php?op=modload&name=download&file=i
ndex®=getit&lid=1257. [diakses pada 17 April 2017]
Badan Penelitian dan Pengembanagan Kesehatan Kemeterian Kesehatan RI Tahun
2013. Riskesdas 2013.
Birtcher, Kim K. (2004). Measurement of Cholesterol : A Patient Perspective. [Jurnal
Online]. Tersedia di http://circ.ahajournals.org/. (diakses tanggal 30 April 2017 Pukul
11:56 WIB).
Jellinger, Paul S. et al., (2017). American Association of Clinical Endocrinologists and
American College of Endocrinology Guidlines for Management of Dyslipidemia and
Prevention of Cardiovascular Disease. [Jurnal Online]. Tersedia di
https://www.aace.com/files/lipid-guidelines.pdf (diakses tanggal 30 April 2017 Pukul
11:50 WIB).
Kementerian Kesehatan RI. (2015). Kiat Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat Dalam 7
Hari. [Online]. Tersedia di :
http://www.depkes.go.id/development/site/depkes/index.php?cid=115112600001&id=ki

16
at-menurunkan-kadar-kolesterol-jahat-dalam-7 hari#sthash.qJLckxw8.dpuf. (diakses
tanggal
1 Mei 2017 Pukul 06.00 WIB).
Kurniawati, Inge. (2014). Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Manggis dan Simvastatin
Terhadap Kadar Kolesterol HDL Tikus Sprague dawley dengan Pakan Tinggi
Lemak. [online]. Tersedia pada :
http://eprints.undip.ac.id/44756/1/Inge_Kurniawati_22010110120140_BAB0KTI.pdf
[diakses pada 1 Juni 2017]
Mamat. (2010). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kadar Kolesterol HDL di
Indonesia (Analisis Data Sekunder IFLS 2007/2008). Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia, Depok. [online]. Tersedia pada :
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20303942-T%2030839-Faktor-faktor-
full%20text.pdf [diakses pada 1 Juni 2017]
Marsetyo dan Kartasaputra. (2003). Ilmu Gizi Korelasi Gizi, Kesehatan dan Produktivitas
Kerja. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta [online]. Tersedia pada:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/16212/Reference.pdf?sequ
ence=2 (diakses pada 19 April 2017 pukul 12.00 WIB).
MedicineNet. (2010). Penyakit Jantung Koroner. Diterjemahkan oleh: Indra P. Tersedia
pada: www.itokindo.org (diakses pada 17 April 2017 pukul 20.00 WIB).
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 854/Menkes/SK/IX/2009 Tentang Pedoman Pengendalian
Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah. Jakarta.
Noorf. (2015). Batasi Gula Garam Lemak dengan G4 G1 L5. [Online]. Tersedia pada:
http://dinkes.gunungkidulkab.go.id/batasi-gula-garam-lemak-dengan-g4-g1-l5/
(diakses pada tanggal 17 April 2017 pukul 08.00 WIB).
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Gizi Seimbang.
Rahmadiana, Nurdafrika. (2014). Faktor Risiko yang Berpengaruh Terhadap Kejadian
Penyakit Jantung Koroner di RSUP DR. M. Djamil Padang Tahun 2014. Padang.
Wedro, Benjamin. (2016). Definition and Facts about High Cholesterol. [Online].
Tersedia
di : http://www.emedicinehealth.com/high_cholesterol/article_em.htm. (diakses
tanggal 30 April 2017 Pukul 11:56 WIB).
Winarno, (1997). Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. [online]
tersediapada:http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/16212/Refer
ence.pdf?sequence=2 (diakses pada 19 April 2017 Pukul 12.00 WIB).

17
Winarno. (1999). Minyak Goreng dalam Menu Masyarakat. Balai Pustaka, Jakarta
[online] tersedia di :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/16212/Reference.pdf?sequ
ence=2 (diakses pada 19 April 2017 Puku 12.00 WIB).

17. Lampiran
Pada lampiran dapat dimasukkankuesioner, informasi mengenai subyek penelitian, tabel dan lain-lain

17.1 Kuesioner

Kuesioner Penelitian Hubungan Kadar Kolesterol dalam Darah dengan Kejadian PJK pada
Usia Produktif Di Depok

Petunjuk:
1. Kuesioner ini terdiri dari 5 bagian, yaitu identitas responden, aktivitas fisik dalam 3 bulan terakhir,
kebiasaan merokok, riwayat penyakit responden, dan riwayat penyakit keluarga responden.
2. Mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuesioner tersebut sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya.
3. Semua jawaban Bapak/Ibu/Saudara adalah benar.

A. Identitas Responden
Nomor kuesioner:
Nama:
Usia:
Jenis kelamin:
Alamat:
B. Aktivitas fisik dalam 3 bulan terakhir (pilih salah satu dan garis bawahi rincian aktivitas yang dilakukan)
B1. Kegiatan rumah tangga
1. Ringan: Mencuci piring, menyapu, memasak, mengangkat beban < 5 kg, dsb.
2. Sedang: Mengepel, berkebun, mengangkat beban 10 kg, mendorong beban 4-5 kg, dsb.
Membetulkan atap yang bocor, mengangkat beban 30 kg, mendorong beban 6-7
3. Berat:
kg, dsb.
B2. Pekerjaan
0. Tidak bekerja
1. Ringan: Menjahit, merajut, mengetik, bermain musik, dsb.
2. Sedang: Tukang kayu, tukang sampah, mencangkul, memotong rumput tanpa mesin, dsb.
3. Berat: Buruh kasar, dsb.
B3. Olahraga
0. Tidak berolahraga

18
1. Ringan: Jalan kaki, memancing, panahan, golf, catur, dsb.
2. Sedang: Bersepeda, senam aerobik, senam jantung sehat, dansa, dsb.
3. Berat: Lari maraton, sepak bola, bela diri, mendaki gunung, dsb.
C. Kebiasaan Merokok (pilih salah satu dan isi kolom kosong yang tersedia)
0. Tidak pernah merokok
1. Pernah Lama:_____bulan Berhenti:_____bulan lalu
2. Masih Lama:_____bulan
Jika pernah/masih, jenis rokok yang digunakan:
1. Rokok putih 2. Rokok kretek 3. Rokok elektrik
D. Riwayat penyakit responden (pilih salah satu dan isi kolom kosong yang tersedia)
0. Tidak pernah 1. Pernah 2. Masih 3. Tidak tahu
D1. Hipertensi
Jika pernah/masih, semenjak:_____bulan
0. Tidak pernah 1. Pernah 2. Masih 3. Tidak tahu
D2. Diabetes Melitus
Jika pernah/masih, semenjak:_____bulan
D3. Dyslipidemia 0. Tidak pernah 1. Pernah 2. Masih 3. Tidak tahu
(metabolisme lemak
Jika pernah/masih, semenjak:_____bulan
yang abnormal)
E. Riwayat penyakit keluarga responden (pilih salah satu dan isi kolom kosong yang tersedia)
0. Tidak pernah 1. Pernah 2. Masih 3. Tidak tahu
E1. Hipertensi
Jika pernah/masih, semenjak:_____bulan
0. Tidak pernah 1. Pernah 2. Masih 3. Tidak tahu
E2. Diabetes Melitus
Jika pernah/masih, semenjak:_____bulan
E3. Dyslipidemia 0. Tidak pernah 1. Pernah 2. Masih 3. Tidak tahu
(metabolisme lemak
Jika pernah/masih, semenjak:_____bulan
yang abnormal)

19

Anda mungkin juga menyukai