Anda di halaman 1dari 5

TRANSPARANSI Volume VI, Nomor 02, September 2014

Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi


ISSN 2085-1162

KEBIJAKAN PUBLIK UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT

Agus Suryono
Universitas Brawijaya
agus_s@ub.ac.id

Abstract. Welfare of the people is one of the goals of the state. In certain mechanism is required to
make it happen that is reflected in public policy is made. Issues related to the problems that arise in
realizing kesejahkteraan through public policy challenge. The right strategy in providing public
policy that supports the well-being of the people in overcoming social problems are very important
for further investigation.
Keywords: Welfare of the people, public policy, social issues

Abstrak. Kesejahteraan rakyat merupakan salah satu tujuan bernegara. Dalam mewujudkannya
diperlukan mekanisme tertentu yang tercermin dalam kebijakan publik yang dibuat. Berbagai hal
terkait permasalahan yang timbul dalam mewujudkan kesejahteraan melalui kebijakan publik
menjadi tantangan tersendiri. Strategi yang tepat dalam menyediakan kebijakan publik yang
mendukung kesejahteraan rakyat dalam mengatasi masalah-masalah sosial sangat penting untuk
dikaji lebih lanjut.
Kata kunci: Kesejahteraan rakyat, kebijakan publik, masalah sosial

Permasalahan kebijakan atau sering disebut bawah (grassroot). Fred. W.Riggs (1966)
sebagai implementation gap adalah suatu menyebutkan beberapa ciri masyarakat
keadaan dalam proses kebijakan selalu terbuka majemuk, antara lain: (1) Munculnya
akan kemungkinan perbedaan antara apa yang kelompok-kelompok elit yang merasa berkuasa
direncanakan oleh pembuat kebijakan dengan (free riders); (2) Adanya sistem komunal, clect
apa yang senyatanya dicapai sebagai hasil atau dan pemusatan-pemusatan kekuasaan
prestasi dari pelaksanaan kebijakan. Hal ini (birokrasi); (3) Banyaknya norma-norma yang
salah satunya dikarenakan dalam proses bertentangan dan membingungkan (anomie,
implementasi kebijakan seringkali dikumpul permissif); (4) Adanya kelemahan dan
oleh banyak kepentingan dan harapan terutama kelonggaran dalam sistem kekuasaan dan
pengaruh persepsi setting lingkungan dimana pengawasan; (5) Adanya rintangan-rintangan
kebijakan itu dilaksanakan. yang komplek dan ketergantungan pada
Dalam mewujudkan suatu produk syndrome; (6) Heteroginity, formalism,
kebijakan publik yang bernuansa kesejahteraan overlapping, nepotism, poly normativism and
rakyat, masalahnya, bukan hanya terletak pada lack of concencus, power distribution authority
kemauan politik nasional (political will), tetapi versus control. Kemajemukan struktur
juga pada pelaksanaan bertindak dari kemauan masyarakat sebagai jalinan unsur-unsur sosial
politik nasional tersebut (political action). Hal dalam masyarakat terjadi karena adanya
ini penting, mengingat bangsa Indonesia kelompok dalam masyarakat, kebudayaan,
merupakan masyarakat yang majemuk/plural. lembaga masyarakat, stratifikasi masyarakat,
Pengertian masyarakat majemuk secara kekuasaan dan kewenangan dalam masyarakat.
horisontal ditandai adanya kesatuan-kesatuan Kebijakan dapat dimaknai lebih sebagai
sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku proses interaksi yang dilakukan negara dengan
bangsa, agama, adat istiadat, serta perbedaan rakyat (Parsons, 1997). Kebijakan publik
kedaerahan. Sedangkan secara vertikal ditandai merupakan kebijakan yang dibuat dengan
oleh adanya perbedaan-perbedaan kesenjangan lingkup publik, yang merupakan lingkup
(gap) yang cukup tajam antara masyarakat bersama. Hal ini menggambarkan bahwa
lapisan atas (elite) dan masyarakat lapisan lingkup publik membutuhkan interaksi antara

98
TRANSPARANSI Volume VI, Nomor 02, September 2014
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi
ISSN 2085-1162

negara dengan warganya dalam pengambilan materi) sebagai fungsi kesejahteraan sosial
keputusan yang salah satunya terkait masalah- (secara formatif dan substantif bisa bermakna
masalah sosial yang ada di masyarakat. ekonomi kesejahteraan atau kesejahteraan
ekonomi); (3) Dalam tinjauan kebijakan sosial,
Kesejahteraan Rakyat dan Kebijakan kesejahteraan sosial menunjuk ke jangkauan
Publik pelayanan untuk memenuhi kebutuhan
Teori Negara Kesejahteraan (welfare state) masyarakat. Ini adalah istilah yang digunakan
pernah diperkenalkan oleh Spicker (Suharto, dalam ide negara kesejahteraan (welfare state);
2005) yang mendefinisikan negara (4) Dalam tinjauan lain (seperti fenomena
kesejahteraan sebagai sebuah sistem kebijakan di negara maju seperti Amerika),
kesejahteraan sosial yang memberi peran lebih sejahtera menunjuk ke aspek keuangan yang
besar kepada negara (pemerintah) untuk dibayarkan oleh pemerintah kepada orang yang
mengalokasikan sebagian dana publik demi membutuhkan bantuan finansial, tetapi tidak
menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar dapat bekerja; atau yang keadaan pendapatan
warganya. Negara kesejahteraan ditujukan yang diterimanya untuk memenuhi kebutuhan
untuk menyediakan pelayanan-pelayanan sosial dasar tidak cukup atau tidak layak secara
bagi seluruh penduduknya, sebaik dan sedapat manusiawi; atau jumlah yang dibayarkan
mungkin. Negara kesejahteraan berupaya untuk biasanya jauh di bawah garis kemiskinan; atau
mengintegrasikan sistem sumber dan bisa juga karena memiliki kondisi khusus,
menyelenggarakan jaringan pelayanan yang seperti adanya bukti sedang mencari pekerjaan
dapat memelihara dan meningkatkan (menganggur); atau kondisi lain, seperti
kesejahteraan warga negara secara adil dan ketidakmampuan atau kewajiban untuk
berkelanjutan. Artinya, bahwa negara menafkahi keluarga atau menjaga anak (yang
kesejahteraan adalah adanya suatu negara, mencegahnya untuk dapat/bisa bekerja), karena
bahwa pemerintahan negara dianggap di beberapa kasus negara penerima dana
bertanggung jawab untuk menjamin standar diharuskan bekerja, yang dikenal dengan istilah
kesejahteraan hidup minimum bagi setiap workfare. Hal ini, tampaknya berbeda dengan
warga negaranya. yang terjadi di Indonesia, kasus Bantuan
Konsep negara kesejahteraan sangat erat Langsung Tunai (BLT), Bantuan Langsung
kaitannya dengan kebijakan sosial (social Sementara Tunai (BLST) atau bentuk-bentuk
policy) yang di banyak negara mencakup bantuan lain yang lebih bersifat kedermawanan
strategi dan upaya-upaya pemerintah dalam (charity), yakni tidak ada kewajiban atau
meningkatkan kesejahteraan warganya, keharusan bagi penerima untuk bekerja.
terutama melalui perlindungan sosial (social Menurut kamus W.J.S Poerwadarminta
protection) yang mencakup jaminan sosial baik (1990), sejahtera diartikan sebagai keadaan
berbentuk bantuan sosial dan asuransi sosial, “aman, sentosa, dan makmur”. Sehingga arti
maupun jaring pengaman sosial (social safety kesejahteraan meliputi kemanan, keselamatan
nets).Sekurang-kurangnya ada lima bidang dan kemakmuran. Adapun istilah rakyat (sosial)
utama yang disebut Spicker untuk menjelaskan dalam arti sempit berkait dengan sektor
konsep kesejahteraan, yaitu: bidang kesehatan, pembangunan sosial atau pembangunan
bidang pendidikan, bidang perumahan, bidang kesejahteraan rakyat yang bertujuan untuk
jaminan sosial, dan bidang pekerjaan sosial. meningkatkan kualitas kehidupan manusia,
Istilah kesejahteraan atau sejahtera dapat terutama yang dikatagorikan sebagai kelompok
memiliki empat arti, yakni: (1) Dalam istilah yang tidak beruntung dan kelompok rentan
umum, sejahtera menunjuk ke keadaan kondisi (kelompok yang berpotensi untuk menjadi
manusia yang baik, dimana orang-orangnya orang miskin). Dalam hal ini, kebijakan
dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat, pembangunan kesejahteraan rakyat pada
dan damai; (2) Dalam tinjauan ekonomi, umumnya menyangkut program-program atau
sejahtera selalu dihubungkan dengan pelayanan-pelayanan sosial untuk mengatasi
keuntungan atau manfaat kebendaan (ukuran masalah-masalah sosial seperti, kemiskinan,

99
Agus Suryono, Kebijakan Publik untuk Kesejahteraan Rakyat

keterlantaran, ketidakberfungsian fisik dan bersifat negatif. Oleh karena itu, hal inilah yang
psikis, tuna sosial, tuna susila, dan kenakalan selalu mendorong munculnya perhatian dan
remaja. Sebagai konsekuesinya, pengertian pemikiran terhadap pentingnya kebijakan
kebijakan kesejahteran rakyat seringkali publik dalam memandu kegiatan-kegiatan
diartikan sebagail kegiatan amal atau bantuan pembangunan.
publik yang dilakukan pemerintah bagi Sebagai misal beberapa negara
keluarga miskin dan anak-anak mereka; yang berkembang termasuk Indonesia,
oleh para pakar ilmu sosial dihubungkan pengangguran, kemiskinan, kesenjangan sosial,
dengan kondisi “Indeks Pembangunan kelangkaan pelayanan sosial merupakan
Manusia/Human Development Index”, yaitu: masalah sosial utama sejak dulu sampai
tinggi rendahnya tingkat hidup masyarakat sekarang. Bahkan terjadi kecenderungan
yang dilihat dari tiga indikator utama: tingkat penurunan standar kehidupan karena berbagai
harapan hidup (expectation of life), tingkat perubahan sosial sejalan dengan proses transisi
pendidikan (literacy, education), dan tingkat dari masyarakat agraris menuju masyarakat
pendapatan (income)./ industri. Sementara masalah-masalah sosial
Dengan demikian, konsep negara konvensional seperti kemiskinan, kebodohan,
kesejahteraan tidak hanya mencakup deskripsi dan keterbelakangan masih belum teratasi.
mengenai sebuah cara pengorganisasian Masalah-masalah sosial kontemporer, seperti
kesejahteraan (welfare) atau pelayanan sosial perdagangan manusia, pengangguran, perilaku
(social services), melainkan juga sebagai menyimpang, kenakalan remaja, dan eksploitasi
sebuah konsep normatif atau sistem terhadap anak kian muncul mewarnai fenomena
pendekatan ideal yang menekankan bahwa kehidupan masyarakat modern. Oleh karena itu
setiap orang harus memperoleh pelayanan dalam konteks pembangunan nasional,
sosial sebagai haknya. Oleh karena itu, konsep kebijakan publik merupakan suatu perangkat,
negara kesejahteraan ada juga yang menyebut mekanisme, dan sistem yang dapat
sebagai anak kandung pergumulan ideologi dari mengarahkan dan menerjemahkan tujuan-
teori sosialisme. tujuan pembangunan.
Anehnya, di dalam praktik kenegaraan Khusus, mengenai kebijakan publik yang
konsep negara kesejahteraan ini justru banyak berorientasi kepada pencapaian tujuan
dilakukan dan berkembang di negara-negara kesejahteraan rakyat, maka harus dimaknai
demokratis dan kapitalis, bukan di negara- dalam dua pengertian pokok, yaitu:
negara sosialis; yakni konsep Negara memecahkan masalah kesejahteraan rakyat dan
kesejahteraan sering dipandang sebagai sebuah memenuhi kebutuhan sosialnya. Sehingga alur
strategi “penawar racun” konsep kapitalisme , kebijakan publik dalam dimensi mencapai
yakni mengurangi dampak negatif dari sistem tujuan kesejahteraan rakyat adalah: (1)
ekonomi pasar bebas, dengan menggunakan mengidentifikasi dan menentukan tujuan
prinsip negara yang miskin (sakit) tidak kesejahteraan rakyat; (2) Memecahkan masalah
mungkin membantu atau mensejahterakan kesejahteraan rakyat; (3) Merumuskan
rakyat atau warga negara yang miskin (sakit); kebijakan publik untuk kesejahteraan rakyat;
Oleh karena itu, ada pula yang mengatakan dan, (4) Memenuhi kebutuhan sosial secara
bahwa sesungguhnya konsep welfare state itu keseluruhan. Dalam kaitan ini, tujuan
tidak lain merupakan bentuk strategi dari pemecahan masalah mengandung arti
kapitalisme yang baik hati (compassionate mengusahakan atau mengadakan perbaikan
capitalism). karena ada sesuatu keadaan yang tidak
Perubahan kebijakan pembangunan publik diharapkan (misalnya kemiskinan) atau
selalu mengakibatkan perubahan sosial kejadian yang bersifat destruktif atau patologis
(kesejahteraan rakyat). Bahkan pembangunan yang mengganggu dan merusak tatanan
adalah perubahan sosial itu sendiri. Perubahan- masyarakat. Tujuan pemenuhan kebutuhan
perubahan sosial dalam pembangunan tidak mengandung arti menyediakan pelayanan-
saja bersifat positif, melainkan dapat pula pelayanan sosial yang diperlukan, baik

100
TRANSPARANSI Volume VI, Nomor 02, September 2014
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi
ISSN 2085-1162

dikarenakan adanya masalah maupun tidak ada untuk memperoleh pendidikan, pekerjaan yang
masalah, dalam arti bersifat pencegahan layak, berserikat dan berkumpul dalam
(mencegah terjadinya masalah, mencegah tidak organisasi sosial, tanpa mempertimbangkan
terulang atau timbul lagi masalah, atau usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi, ras,
mencegah meluasnya masalah) atau suku bangsa, dan agama. Pendistribusian hak
pengembangan (meningkatkan kualitas suatu menunjuk pada perluasan kesempatan individu
kondisi agar lebih baik dari keadaan dan kelompok dalam mengontrol sumber-
sebelumnya). sumber material dan non-material. Ketiga aspek
Secara lebih rinci, tujuan-tujuan kebijakan tersebut pada umumnya merupakan kerangka
publik yang berkaitan dengan kesejahteraan acuan pemerintah dalam menentukan tujuan
rakyat adalah: (1) Mengantisipasi, mengurangi, kebijakan publik berkaitan dengan
atau mengatasi masalah-masalah sosial yang kesejahteraan rakyat. Jelasnya, bahwa
terjadi di masyarakat.(2) Memenuhi kebijakan kesejahteraan rakyat harus
kebutuhan-kebutuhan individu, keluarga, memperhatikan distribusi barang dan
kelompok atau masyarakat yang tidak dapat pelayanan, kesempatan, dan kekuasaan yang
mereka penuhi secara sendiri-sendiri melainkan lebih luas, adil dan merata bagi segenap warga
harus melalui tindakan kolektif. (3) masyarakat. Sehingga diharapkan
Meningkatkan hubungan intrasosial manusia pembangunan nasional dapat berjalan sesuai
dengan mengurangi kedisfungsian sosial dengan tujuan nasional.
individu atau kelompok yang disebabkan oleh
faktor-faktor internal-personal maupun Simpulan
eksternal-struktural. (4) Meningkatkan situasi Oleh karena itu, rumusan kebijakan publik
dan lingkungan sosial-ekonomi yang kondusif yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyat
bagi upaya pelaksanaan peranan-peranan sosial dapat diartikan sebagai suatu sistem kebijakan
dan pencapaian kebutuhan masyarakat sesuai pemerintah yang terorganisasi dari pelayanan-
dengan hak, harkat, dan martabat kemanusiaan. pelayanan dan lembaga-lembaga sosial, yang
(5) Menggali, mengalokasikan dan dirancang untuk membantu dan mendorong
mengembangkan sumber-sumber individu-individu dan kelompok-kelompok
kemasyarakatan demi tercapainya kesejahteraan dalam masyarakat agar dapat mencapai tingkat
rakyat dan keadilan sosial. hidup dan kesehatan yang maksimal
Adapun untuk mencapai tujuan-tujuan (memuaskan). Dengan maksud agar tercipta
kebijakan kesejahteraan rakyat, terdapat hubungan-hubungan personal dan sosial yang
beberapa perangkat dan mekanisme memberikan kesempatan kepada individu-
kemasyarakatan yang perlu diubah, antara lain individu untuk mengembangkan kemampuan-
menyangkut: Pengembangan sumber-sumber, kemampuan mereka seluas-luasnya dan
Pengalokasian status, dan Pendistribusian hak. meningkatkan kesejahteraan mereka sesuai
Pengembangan sumber-sumber meliputi dengan kebutuhan-kebutuhan yang
pembuatan keputusan-keputusan masyarakat diinginkannya. Untuk itu perlu di identifikasi
dan penentuan pilihan-pilihan tindakan tiga elemen pokok, yaitu: (1) sejauhmana
berkenaan dengan jenis, kualitas, dan kuantitas masalah-masalah sosial ini diatur; (2)
semua barang-barang dan pelayanan-pelayanan sejauhmana kebutuhan-kebutuhan dipenuhi,
yang ada dalam masyarakat. Pengalokasian dan; (3) sejauhmana kesempatan dan peluang
status menyangkut peningkatan dan perluasan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat dapat
akses serta keterbukaan kriteria dalam disediakan atau di fasilitasi.
menentukan akses tersebut bagi seluruh Dengan demikian, esensi dari kebijakan
anggota masyarakat. Kebijakan kesejahteraan publik untuk kesejahteraan rakyat, tidak lain
rakyat harus memiliki efek pada penghilangan tertumpu dan bertumpu pada sila kelima
segala bentuk diskriminasi. Kebijakan sosial Pancasila sebagai landasan ideologi Negara
harus mendorong bahwa semua anggota Kesatuan Republik Indonesia, yaitu: Keadilan
masyarakat memiliki kesempatan yang sama Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Adapun

101
Agus Suryono, Kebijakan Publik untuk Kesejahteraan Rakyat

keadilan sosial adalah memberikan hak-hak untuk kesejahteraan rakyat merefleksikan


(sosial) kepada mereka-mereka yang memang bahwa Negara atau pemerintahan yang ada
punya hak (baik hak individu, maupun hak telah melaksanakan asas pemerintahan yang
publik) sesuai dengan asas keseimbangan dan demokratis, yaitu: dari rakyat, oleh rakyat, dan
muderasi (proporsional). Ada dua bentuk untuk (kesejahteraan) rakyat.
keadilan, yaitu: (a) keadilan yang berbasis
aturan hukum, nilai, dan norma-norma (yang
seharusnya, Al-adalah), misal: konsep sama DAFTAR PUSTAKA
rata sama rasa dan konsep equity; dan (b)
keadilan yang berbasis pertimbangan ekonomi Suharto, Edi. 2005. Analisis Kebijakan Publik.
(kemampuan manajemen, Al-Kitsu), yaitu Alfabeta. Bandung.
mengupayakan distribusinya menjadi rata agar Parsons, USA: Wayne.1997. Public Policy: An
sama-sama merasakan dan dirasakan.
Introduction to the Theory and Practice
Oleh karena itu, dalam konteks ini
diperlukan peran dan fungsi negara/state of Policy Analysis. Edward Elgar
sebagai analog lembaga legal-formal yang Publishing Limited UK. Edward Elgar
dipercaya oleh rakyat untuk mengelola lahan Publishing Inc.
kebun rakyat yang menghasilkan dan Riggs, Fred.W. 1964. Administration in
membagikan kembali hak-hak rakyatnya untuk Developing Countries: The Theory of
kesejahteraan rakyat. Adapun tugas pemerintah Prismatic Society. Boston: Hougton
analog dengan Satuan Pengamanan (Satpam)
Miffin Company.
yang berkewajiban melindungi dan menjaga
kebun rakyat dari segala ancaman, tantangan, Purwadarminta, W.J.S. 1990. Kamus Besar
hambantan, dan gangguan baik yang datangnya Bahasa Indonesia, Jakarta: Departemen
dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Jika Pendidikan dan Kebudayaan.
hal ini dapat dilakukan, maka kebijakan publik

102

Anda mungkin juga menyukai