Anda di halaman 1dari 4

Faktor Upaya Pemerintah dalam Pemberdayaan di Bidang Perlindungan Masyarakat

Oleh

Evan Ivander Surbakti

NPP 32.0160

Prodi Praktik Perpolisian Tata Pamong, Fakultas Perlindungan Masyarakat

Institut Pemerintahan Dalam Negeri

A. Konsep Pemberdayaan
Pemberdayaan yang diadaptasikan dari istilah empowerment berkembang di
Eropa mulai abad pertengahan, terus berkembang hingga diakhir 70-an, 80-an, dan awal
90-an. Konsep pemberdayaan tersebut kemudian mempengaruhi teori-teori yang
berkembang belakangan.
Pemberdayaan sebagai proses mengembangkan, memandirikan, menswadayakan,
memperkuat posisi tawarmenawar masyarakat lapisan bawah terhadap kekuatan-
kekuatan penekan di segala bidang dan sektor kehidupan (Sutoro Eko, 2002).
Konsep pemberdayaan dapat dipahami juga dengan dua cara pandang. Pertama,
pemberdayaan dimaknai dalam konteks menempatkan posisi berdiri masyarakat.
Posisi masyarakat bukanlah obyek penerima manfaat (beneficiaries) yang
tergantung pada pemberian dari pihak luar seperti pemerintah, melainkan dalam posisi
sebagaisubyek (agen atau partisipan yang bertindak) yang berbuat secara
mandiri.Berbuat secara mandiri bukan berarti lepas dari tanggung jawab
negara. Pemberian layanan publik (kesehatan, pendidikan, perumahan, transportasi
dan seterusnya) kepada masyarakat tentu merupakan tugas (kewajiban) negara
secara given. Masyarakat yang mandiri sebagai partisipan berarti terbukanya
ruang dan kapasitas mengembangkan potensi-kreasi, mengontrol lingkungan dan
sumberdayanya sendiri, menyelesaikan masalah secara mandiri, dan ikut menentukan
proses politik di ranah negara. Masyarakat ikut berpartisipasi dalam proses
pembangunan dan pemerintahan (Sutoro Eko,2002).
Permendagri RI Nomor 7 Tahhun 2007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat,
dinyatakan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah suatustrategi yang digunakan
dalam pembangunan masyarakat sebagai Upaya untuk mewujudkan kemampuan
dan kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Pasal 1 ,
ayat (8). Sehingga secara singkat disimpulkan bahwasannya pengertian pemberdayaan
masyarakat merupakan strategi untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian
masyarakat.

B. Upaya Pemerintah dalam Pemberdayaan Masyarakat


Popularitas istilah pemberdayaan ternyata tidak sebanding dengan realisasinya.
Pemberdayaan masyarakat tidak semudah seperti membalikan telapak tangan. Kegiatan
pemberdayaan bukan sekedar membangun sesuatu, memberikan pelatihan keterampilan,
melakukan pendampingan, memberikan sumbangan atau hadiah, atau bentuk-bentuk
kegiatan lainnya. Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya menjadikan masyarakat
berdaya dan mandiri, mampu berdiri diatas kakinya sendiri. Bentuk pemberdayaan perlu
sesuai dengan potensi, masalah, dan kebutuhan. Masalah lokal atau masyarakat setempat.
Pemberdayaan masyarakat hakikatnya mengubah perilaku masyarakat ke arah yang lebih
baik, sehingga kualitas dan kesejahteraan hidupnya secara bertahap dapat meningkat.
Pemberdayaan masyarakat bukan semata-mata konsep ekonomi, tetapi sering kali
ditunjukan untuk pengentasan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat. Penuntasan
kemiskinan tidak sekedar meningkatkan pendapatan, tetapi perlu dilakukan secara
holistik yang menyangkut aspek kehidupan dasar manusia, seperti gizi dan kesehatan,
ketersediaan lapangan pekerjaan, jumlah keluarga dan anggotanya, tingkat Pendidikan,
lingkungan, serta aspek lain yang dapat meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat.
Pemberdayaan perlu dilakukan secara berkeseinambungan dalam tahapan-tahapan
sistematis dalam mengubah perilaku dan kebiasaan masyarakat kearah yang lebih baik.
Dalam hal ini, pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan
masyarakat. Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian
kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat. Kedua unsur tersebut tidak dapat
dipisahkan,oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan tetapi tidak
atau belummempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan tersebut maka hasilnya
jugatidak optimal (Darmansyah et al, 2014). Meningkatnya jumlah penduduk yang tidak
disertai dengan penunjang untuk meningkatkan sumber daya manusia dapat
menimbulkan persoalan kemiskinan dan pengangguran. Tidak dapat dipungkiri sebagian
pengangguran adalah mereka yang lulusan perguruan tinggi. Persaingandalam dunia
pekerjaan sangatlah ketat, dikarenakan banyaknya jumlah angkatan kerjaakan tetapi
pekerjaan yang ada terbatas dan tidak sesuai dengan keterampilan yang ada
(Pongsibanne, H.,& Awaru, 2019). Maka dari itu pemerintah dalam menyelenggarakan
pemerintahannya dituntut untuk mampu menyelenggarakan proses pembangunan yang
dapat mendorong pertumbuhan ekonomi guna terciptanya kesejahteraan masyarakatluas
(Jusnaeni, 2017). Pemerintah dapat juga melakukan pembinaan terhadap organisasi
masyarakatyang dapat berfungsi memudahkan komunikasi antara pemerintah dan
masyarakatdalam melakukan hal-hal lain guna meningkatkan kebrhasilan pembangunan.
Keberadaan pemerintah merupakan salah satu unsur dari tiga unsur penting
berdirinyasebuah negara modern, disamping rakyat dan wilayah. Oleh rakyat yang
bersangkutan,sebuah organisasi pemerintah diberikan kekuasaan (power) untuk
menjalankan pemerintahan guna melayani kepentingan rakyat sebagai salah satu tugas
pokoknya.Dalam menjalankan tugas tersebut sebuah pemerintah harus mendasarkan pada
peraturan perundangan yang berlaku agar tercapai ketertiban dalam proses
pelaksanaannya. Inilah salah satu ciri sebuah pemerintah modern yang membedakan
dengan sebuah organisasi pemerintah tradisional yang acuannya bukan rule of lawtetapi
sebuah kekuasaan atau kekuatan (Karbulah, 2019).
Dengan adanya peran dari pemerinta pemberdayaan pada masyarakat
dapatdilakukan sebagai jalan dalam menwujudkan masyarakat yang sejahtera.
Pemberdayaan atau empowerment merupakan bagian konsep pembangunanmasyarakat
dalam bidang ekonomi dan politik yang bercirikan people centered, participatory,
empowering, and sustainable, atau dengan kata lain pemberdayaan yakniupaya
membangun daya masyarakat dengan mendorong, memberikan motivasi,
danmembangkitkan kesadaran akan potensi diri yang dimilikinya serta berupaya
untukmengembangkannya ke arah yang positif. Dalam terminologi pembangunan, secara
praktis diartikan sebagai upaya untuk melibatkan, dan memberikan tanggung jawabyang
jelas kepada masyarakat dalam pengelolaan pembangunan bagi kepentingan
kesejahteraan (Musa, 2017).

C. Faktor Upaya Pemberdayaan di Bidang Perlindungan Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai