TINJAUAN TEORI
1. Definisi
dimana trakea dan brokhi berespon dalam secara hiperaktif terhadap stimuli
Asma adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakea dan
penyempitan jalan napas yang luas dan derajatnya dapat berubah ubah, baik
Asma adalah wheezing berulang dan atau batuk persisten dalam keadaan
dimana asma adalah yang paling mungkin, sedangkan sebab lain yang lebih
pernafasan objektif yang ditandai oleh spasme akut otot polos bronkus. Hal ini
2. Anatomi Fisiologi
Organ pernapasan
1) Hidung
Hidung atau naso atau nasal merupakan saluran udara yang pertama,
8
(septum nasi). Di dalamnya terdapat bulu-bulu yang berguna untuk
hidung.
2) Faring
belakang rongga hidung, dan mulut sebelah depan ruas tulang leher.
3) Laring
menutupi laring.
4) Trakea
9
rawan yang berbentuk seperti kuku kuda (huruf C) sebelah dalam
diliputi oleh selaput lendir yang berbulu getar yang disebut sel bersilia,
dan di belakang terdiri dari jarigan ikat yang dilapisi oleh otot polos.
5) Bronkus
mempunyai struktur serupa dengan trakea dan dilapisi oleh jenis set
Bronkus kiri lebih panjang dan lebih ramping dari yang kanan, terdiri
6) Paru-paru
10
(paru-paru kiri dan kanan) Paru-paru dibagi dua yaitu paru-paru kanan,
terdiri dari 3 lobus (belahan paru), lobus pulmo dekstra superior, lobus
media, dan lobus inferior. Tiap lobus tersusun oleh lobulus. Paru-paru
kiri, terdiri dari pulmo sinistra lobus superior dan lobus inferior. Tiap-
tiap lobus terdiri dari belahan yang kecil bernama segmen. Paru-paru
segmen yaitu 5 buah segmen pada lobus superior, 2 buah segmen pada
jaringan ikat yang berisi pembuluh darah getah bening dan saraf, dan
oleh selaput yang bernama pleura. Pleura dibagi menjadi 2 yaitu, yang
11
normal, kavum pleura ini vakum (hampa) sehingga paru-paru dapat
bernapas
ekspirasi. Jadi, dalam paru-paru terjadi pertukaran zat antara oksigen yang
ditarik dan udara masuk kedalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah
dekstra) dan dari sini keluar melalui arteri pulmonalis ke jaringan paru-
12
urogenitalis dan kulit. Setelah udara dari luar diproses, di dalam hidung
dalam laring, maka akan mendapat serangan batuk, hal tersebut untuk
gerak refleks yang terjadi pada otot-otot pernapasan. Refleks bernapas ini
peka terhadap kelebihan kadar CO2 dalam darah dan kekurangan dalam
tulang iga (kosta) menjadi datar. Dengan demikian jarak antara sternum
(tulang dada) dan vertebra semakin luas dan melebar. Rongga dada
13
Ekspirasi, pada suatu saat otot-otot akan kendor lagi (diafragma akan
rongga dan dengan demikian rongga dada menjadi kecil kembali, maka
udara didorong keluar. Jadi proses respirasi atau pernapasan ini terjadi
rangka dada yang lunak, yaitu pada orang-orang muda dan pada
perempuan.
Karena tulang rawannya tidak begitu lembek dan bingkas lagi yang
anoksia serebralis.
14
1) Pernapaan paru
oleh sel darah merah dibawa ke jantung dan dari jantung dipompakan
hidung.
2) Pernapasan sel
dan dari jaringan secara keseluruhan tidak cukup bila O2 tidak larut dalam
Demikian juga CO2 yang larut masuk ke dalam serangkaian reaksi kimia
15
darah sampai 70 kali dan reaksi CO2 menaikkan kadar CO2 dalam darah
mnjadi 17 kali.
perbedaan tekanan parsial itu apabila tiba pada pembuluh kapiler yang
16
c) Tahap III : oksigen yang telah berada dalam pembuluh darah
dalam darah yaitu oksigen yang larut dalam plasma darah yang
darah.
cairan interstisial.
Dalam sel oksigen ini digunakan untuk reaksi metabolism yaitu reaksi
dibentuk porfirin dan satu atom besi ferro. Masing-masing atom besi
17
dapat mengikat secara reversible (perubahan arah) dengan satu
Transpor karbondioksida
terdapat lebih banyak CO2 dari pada O2 dalam larutan sederhana. CO2
berdifusi dalam sel darah merah dengan cepat mengalami hidrasi menjadi
garis kelarutan CO2 dan garis kadar total CO2 di antara 49 ml CO2 dalam
darah arterial 2,6 ml dalah senyawa karbamino dan 43,8 ml dalam HCO2.
3. Etiologi
Sampai saat ini etiologi dari Asma Bronkhial belum diketahui. Suatu hal
maupun non imunologi. Adapun rangsangan atau faktor pencetus yang sering
18
a. Faktor ekstrinsik (alergik) : reaksi alergik yang disebabkan oleh alergen
binatang.
c. Asma gabungan
Bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari
a. Faktor predisposisi
Genetik
penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah
b. Faktor presipitasi
19
b) Ingestan : yang masuk melalui mulut Contoh : makanan dan obat-
obatan
2) Perubahan cuaca
3) Stres
selain itu juga bisa memperberat serangan Asma yang sudah ada.
Asma yang mengalami stres atau gangguan emosi perlu diberi nasehat
4) Lingkungan kerja
Asma. Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang
polisi lalu lintas. Gejala ini membaik pada waktu libur atau cuti.
20
5) Olah raga atau aktifitas jasmani
melakukan aktifitas jasmani atau olah raga yang berat. Lari cepat
4. Patofisiologi
melapisi bronki, pengisian bronki dengan mukus yang kental. Selain itu, otot-
otot bronki dan kelenjar mukusa membesar, sputum yang kental, banyak
membran mukosa, dan pembentukan mucus yang sangat banyak. Selain itu,
reseptor α- dan β- adrenergik dari sistem saraf simpatis terletak dalam bronki.
21
Keseimbangan antara reseptor α- dan β- adrenergik dikendalikan terutama
5. Manifestasi Klinik
dispnea, dan wheezing. Serangan seringkali terjadi pada malam hari. Asma
biasanya bermula mendadak dengan batuk dan rasa sesak dalam dada, disertai
menit sampai beberapa jam dan dapat hilang secara spontan. Meskipun
serangan asma jarang ada yang fatal, kadang terjadi reaksi kontinu yang lebih
22
6. Komplikasi
a. Pneumothoraks
dicurigai bila terdapat benturan atau tusukan dada. Keadaan ini dapat
kegagalan napas.
b. Pneumomediastinum
kondisi ini dapat disebabkan oleh trauma fisik atau situasi lain yang
c. Atelektasis
d. Aspergilosis
dan tersifat oleh adanya gangguan pernapasan yang berat. Penyakit ini
juga dapat menimbulkan lesi pada berbagai organ lainnya, misalnya pada
23
otak dan mata. Istilah Aspergilosis dipakai untuk menunjukkan adanya
e. Gagal napas
f. Bronkhitis
lendir.
g. Fraktur iga
B. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada prilaku yang tidak didasarkan oleh
24
Notoatmodjo 2012 mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi
perilaku baru (berperilaku baru), didalam diri orang tersebut terjadi proses
tersebut bagi dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik.
yaitu :
a. Tingkat Pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka dia akan lebih mudah
dalam menerima hal-hal baru sehingga akan lebih mudah pula untuk
b. Informasi
25
c. Budaya
d. Pengalaman
e. Sosial Ekonomi
pendapatan keluarga.
3. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu
sebelumnya.
26
b. Memahami
c. Aplikasi
d. Analisis
struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis
baru.
f. Evaluasi
a. Tinggi
27
dengan materi lainnya serta kemampuan untuk melakukan penilaian
b. Rendah
tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden
(Notoatmodjo, 2010). Hasil ukur pada pengetahuan akan dinilai tinggi jika ≥
berada pada suatu titik. Jika p>0,05 kurva normal maka menggunakan
(Notoadmojo, 2010).
28
C. Sikap
1. Pengertian Sikap
terhadap suatu stimulus atau obyek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung
dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang
(Notoatmodjo, 2012).
a. Pengalaman Pribadi
stimulus sosial.
b. Orang lain
dengan sikap yang dimiliki orang yang dianggap berpengaruh antara lain
adalah ; Orang tua, teman dekat, teman sebaya, rekan kerja, guru, suami
atau istri.
c. Kebudayaan
seseorang.
29
d. Media Massa
f. Faktor Emosional
3. Komponen Sikap
30
4. Tingkatan Sikap
a. Menerima (Receiving)
b. Merespon (Responding)
c. Menghargai (Valuing)
masalah.
5. Klasifikasi sikap
a. Sikap positif
b. Sikap negatif
menyetujui suatu objek tertentu, yang mengarah pada tindakan yang salah.
pernyataan atau pernyataan yang masuk dalam kategori skala likert adalah
31
Tabel 2.1
Kategori Skala Likert
D. Kerangka teori
Bagan 2.1
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan upaya
penanggulangan penyakit asma bronkial
32