PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepuasan pelanggan telah menjadi isu penting dalam wacana bisnis dan
dan penghargaan bagi perusahaan yang meraih skor tertinggi dalam indeks kepuasan
kepedulian produsen (Tjiptono, 2005). Dalam hal ini pelanggan harus mendapatkan
kepuasan, sebab jika mereka tidak puas akan meninggalkan perusahaan dan menjadi
perbedaan antara harapan dan kinerja yang diharapkan, pengertian ini didasarkan pada “
Kualitas jasa harus diberikan sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan berakhir
pada kepuasan pelanggan serta persepsi positif terhadap kualitas jasa, Kotler (cit Tjiptono,
2005). Penelitian yang dilakukan oleh Dhabolkar (cit Tjiptono, 2005), menyimpulkan
bahwa kepuasan pelanggan berperan sebagai mediator dalam hubungan antara jasa dan
minat berperilaku, hal ini akan merupakan promosi dari mulut ke mulut bagi calon pasien
lainnya atau pasien yang pernah mendapat pelayanan untuk memilih kembali penyedia
Data SDKI 2003 menyebutkan bahwa telah terjadi peningkatan proporsi wanita
wanita hamil yang memeriksakan kehamilan lebih memilih penolong persalinan dukun
oleh mutu atau kualitas pelayanan. Studi tentang efektivitas perawatan kehamilan yang
dilakukan oleh Dasuki dkk (1997) menyebutkan bahwa mutu perawatan kehamilan masih
rendah khususnya dalam pemeriksaan dasar kehamilan yang kurang adekuat. Data SDKI
2003 menyebutkan bahwa akses ibu hamil memeriksakan kehamilannya sangat baik
tetapi mutunya perlu ditingkatkan seperti dikatakan bahwa kurang dari satu diantara tiga
wanita hamil yang diterangkan tentang tanda – tanda komplikasi kehamilan, diukur tinggi
badan, diperiksa darahnya dan hanya 37 % diperiksa urinnya, dan wanita dengan
lengkap.
Hal ini sesuai dengan penelitian Satrowijato (1999) yang menyebutkan bahwa
presentasi ibu hamil yang menerima pemeriksaan tinggi badan, tes darah dan air seni
masih sangat rendah rata – rata dibawah 30 %. Padahal menurut standar pelayanan
yang berkualitas (terutama kesehatan ibu dan bayi), dan semakin meningkatnya
pelayanan, ini merupakan suatu bukti bahwa RSUD Wonosari memperoleh pengakuan
terbaik dan terjangkau yang diberikan oleh Poliklinik kandungan untuk tercapainya
kepuasan pasien.
mencapai standar pelayanan tinggi sesuai dengan aturan organisasi kesehatan dunia
(WHO), terutama dalam pelayanan kesehatan ibu dan bayi. Peningkatan kualitas
(Tjiptono, 2005), sehingga pelanggan akan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan
dibidang jasa pelayanan kesehatan. Rumah sakit ini memperkerjakan 272 tenaga baik
tenaga medis, perawat, paramedis maupun non medis. Fasilitas pelayanan yang
pelayanan pendidikan, pelatihan dan penelitian serta pelayanan pasien. RSUD Wonosari
perkembangan masyarakat yang makin kritis, mutu pelayanan menjadi sorotan apalagi
untuk sebuah RSUD bahwa pelayanan sekarang ini tidak hanya pelayanan medis semata.
Salah satu lingkup pelayanan kebidanan yang dilaksanakan oleh RSUD Wonosari dalam
memberikan asuhan kebidanan pada ibu dan bayi adalah pelayanan antenatal yang sangat
mencapai 109,8 juta kunjungan, kunjungan rawat jalan di Rumah Sakit mencapai 6,9 juta
dan pemanfaatan rawat inap di Rumah Sakit mencapai 1,6 juta orang. (M. Agus, 2007).
dan atau pelayanan medis lainnya tanpa menginap di ruang perawatan meliputi di
ruang Poliklinik Rumah Sakit dan Unit Gawat Darurat Rumah Sakit.
b. Pelayanan rawat jalan tingkat lanjutan ini harus disertai surat rujukan dari
2) Rehabilitasi medik
6) Pelayanan darah
untuk menilai mutu pelayanan kepada ibu hamil, mengacu kepada kebijakan program
1. K1 yaitu kunjungan baru ibu hamil yang pertama kali. Indikator ini digunakan
ditetapkan sebesar 95 %.
2. K4 (Kunjungan Ulang Ibu Hamil) adalah kontak ibu hamil dengan tenaga
kesehatan yang keempat atau lebih guna memperoleh pelayanan antenatal sesuai
standar (5T) dengan ketentuan minimal 4 kali sesuai waktu yang ditetapkan. Indikator
adalah seperangkat kebijakan yang ditetapkan oleh yang berwewenang untuk semua
kegiatan, fungsinya merupakan suatu pedoman agar para pelaksana dapat melaksanakan
pekerjaan dengan baik sehingga mencapai hasil yang diinginkan memberi kepuasan
terhadap pelanggan.
pemeriksaan ibu hamil kurun waktu 3 tahun. K1 tahun 2001 = 92,53%, tahun 2002 =
82,00%, tahun 2003 = 73,87%. Cakupan K4 ibu hamil juga mengalami penurunan yaitu
dari tahun 2001 mencapai 77,99%, tahun 2002 = 65,00%, tahun 2003 =65,20%.
Presentasi persalinan oleh tenaga kesehatan juga mengalami penurunan dalam kurun
waktu 3 tahun ; tahun 2001 = 82,91%, tahun 2002 = 73,10%. Berdasarkan data Dinkes
Propinsi DIY (2004), terjadi penurunan presentsi persalinan menjadi 63,50 % yaitu
54,40%.
beberapa kali dalam hidupnya oleh seorang wanita sehingga lebih banyak dipergunakan
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dengan adanya pelayanan poliklinik kandungan untuk
memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar sehingga tercapai kepuasan pasien,
oleh karena itu RSUD Wonosari yang telah berpredikat sebagai Rumah Sakit tipe C
memerlukan feedback dari pasien agar pelayanan yang diberikan lebih ditingkatkan.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2007.
2. Tujuan Khusus
a. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Bagi Instansi
a. Penyelenggara Pelayanan Kesehatan Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten
pelayanan antenatal maka pertanda ibu hamil merasa puas dengan pelayanan yang
diterima.
konsumen.
pelayanan antenatal.
a. Dapat memberikan informasi yang sesuai dengan keinginan dan harapan ibu
ibu.
b. Dengan ibu hamil merasa puas selama mendapat pelayanan antenatal poli klinik
c. Bagi ibu hamil, keluarga untuk menambah pengetahuan tentang kehamilan dan
4. Bagi Penulis
terbaik.
E. Ruang Lingkup
1. Analisis tentang tingkat kepuasan berdasarkan lima dimensi mutu pelayanan yaitu
2. Obyek penelitian yang diambil adalah ibu hamil yang secara langsung mendapat
F. Keasilan Penelitian
pelayanan resep di Apotek Kopkar rumah sakit Budhi Asih Jakarta. Tujuan penelitian
Kopkar. Subyek penelitian adalah pasien yang menebus obat di Apotek Kopkar.
pelayanan studi kasus terhadap mahasiswa program pasca sarjana Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi (STIE) Trianandra Jakarta. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
kesesuaian antara harapan dan persepsi mahasiswa, dan tingkat kepuasan mahasiswa
atas program pelayanan, serta menggali faktor – faktor yang perlu diperhatikan
(STIE) Trianandra Jakarta dalam meningkatkan kualitas pelayanan pada mahasiswa.
Bersalin dan KKB Pura Raharja Yogyakarta. Tujuan penelitian untuk mengetahui
tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat inap di Rumah Bersalin dan KKB
Perbedaan penelitian tersebut diatas dengan penelitian ini terletak pada tujuan,
subyek dan tempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien
dengan subyek penelitian ibu hamil yang telah memeriksakan kehamilan di RSUD
Wonosari Gunungkidul.