Anda di halaman 1dari 50

Evaluasi Kesesuaian Peresepan Dengan

Formularium, Hasil Evaluasi Dan Tindak


Lanjut
No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Kepala PuskesmasMekar
Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
Kel. Kadia
NIP.19671020 198802 2 001

1. Pengertian Evaluasi kesesuaian peresepan dengan formularium adalah kegiatan yang


dilakukan untuk monitorring kesesuaian peresepan terhadap formularium
Hasil evaluasia dalah hasil yang diperoleh dari monitoring kesesuaian
peresepan obat terhadapf ormularium
Tindak lanjut adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki hasil
monitoring dan evaluasi kegiatan

2. Tujuan Sebagai pedoman kerja petugas farmasi dalam melakukan evaluasi


kesesuaian peresepan terhadap formularium yang ada`di puskesmas

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. tentang Pelayanan Mutu

4. Referensi Buku Standar Pelayanan kefarmasian di Puskesmas tahun 2015.

5. Prosedur a. Alat :
1. Alat Tulis
2. Kalkulator

b. Bahan :
1. Laporan Pemakaian dan Lemba Permintaan Obat
2. Kartu Stok
3. Formularium Puskesmas
4. Kertas
5. Resep

6. Langkah-langkah 1. Petugas menghitung jenis obat yang diresepkan di Puskesmas selama


1 (satu) bulan
2. Petugas menghitung jenis obat yang diresepkan di Puskesmas selama
1 (satu) bulan yang masuk dalam formularium
3. Petugas melaporkan prosentase obat yang diresepkan di puskesmas
terhadap formularium kepada Kepala Puskesmas
4. Apabila hasil prosentase kecil maka dilakukan MTP (Monitoring
Training, Planning )
Evaluasi Kesesuaian Peresepan Dengan
Formularium, Hasil Evaluasi Dan Tindak
Lanjut
No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
SOP Halaman :
Kepala PuskesmasMekar

Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Kel. Kadia Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
NIP.19671020 198802 2 001

7. Bagan Alir Petugas menghitung


jenis obat yang
diresepkan di
Puskesmas selama 1
Petugas menghitung jenis obat yangdi resepkan di Puskesmas (satu) bulanyang
masuk dalam
formularium

Bila hasil prosentase Prosentase obat yang


kecil maka dilakukan diresepkan terhadap
MTP (Monitoring formulariumpuskesma
Training, Planning) s

MTP (Monitoring Training,Planning

8. Hal-hal yang perlu Jenis obat yang di resepkan tidak sesuai dengan formularium puskesmas
di perhatikan

9. Unit Terkait 1. Unit Gawat Darurat


2. Unit Rawat Inap
3. KIA
4. Unit Kamar Bersalin
5. Apotek

10. Dokumen terkait 1. Kartu Stok


2. Formularium puskesmas
3. Resep

11. Rekaman historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
perubahan
Pemetaan Keluarga Sadar Gizi
( KADARZI )
No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Kepala PuskesmasMekar
Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
Kel. Kadia
NIP.19671020 198802 2 001

1. Pengertian Pemetaan Kadarzi adalah suatu kegiatan pemetaan pada keluarga dengan
menggunakan lima indicator secara berkala setiap tahun.

2. Tujuan 1. Mendapatkan informasi situasi KADARZI dalam suatu Dasa


Wisma/Desa/Kelurahan berdasarkan indicator yang di tentukan
2. Mendapatkan gambaran masalah gizi dan perilaku gizi yang baik
dan benar tetapi belum dapat dilaksanakan oleh keluarga.
3. Sebagai bahan acuan konseling dan intervensi gizi.
4. Sebagai bahan acuan pemantauan dan evaluasi situasi KADARZI
dari waktu ke waktu.

3. Kebijakan SK Kepala

4. Referensi - Buku Saku Keluarga Sadar Gizi (KADARZI), Mewujudkan keluarga


cerdas dan mandiri, Departemen Kesehatan RI diperbanyak oleh
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur Th 2009
- Handout SEKSI GIZI –BIDANG PPKM DINAS KESESEHATAN
KAB MALANG TAHUN 2014.
- PERMENKES NO 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
- PERMENKES NO 23 tahun 2014

5. Prosedur a. Alat:
1. Alat Tulis.
b. Bahan:
1. Buku Pedoman pendampingan menuju kadarzi

6. Langkah-langkah 1. Kunjungi keluarga kemudian amati dan tanyakan perilaku KADARZI


yang telah dilaksanakn. Catat dan masukan dalam formulir.
2. Buatlah Peta lokasi keluarga pada Dasa Wisma tersebut.
3. Rekaplah situasi KADARZI pada dasa Wisma tersebut, dan masukkan
ke dalam formulir, untuk mendapatkan informasi situasi KADARZI di
desa/Kel.
4. Menidentifikasi dan mencatat masalah gizi pada keluarga sasaran
dengan mengajukan dengan beberapa pertanyaan yang terkait dengan
5 perilaku KADARZI dan di tulis pada kartu kadarzi
Pemetaan Keluarga Sadar Gizi
( KADARZI )

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
SOP Halaman :
Kepala PuskesmasMekar

Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Kel. Kadia Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
NIP.19671020 198802 2 001

7. Bagan Alir

Sosialisasi kadarzi

Keluarga sasaran

kunjungan

Hasil Identifikasi
Identifikasi dan catat masalah

8. Hal-hal yang perlu Selain wawancara juga pengalaman balita dan lingkungan sekitar
di perhatikan

9. Unit Terkait 1. Posyandu


2. PUSTU
3. Polides

10. Dokumen terkait 1. Kartu Kadarzi


2. Form rekap kadarzi
3. Peta Kadarzi

11. Rekaman historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
perubahan
Pemberian Kapsul Vitamin - A

No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Kepala PuskesmasMekar
Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
Kel. Kadia
NIP.19671020 198802 2 001

1. Pengertian 1. Pemberian kapsul vitamin – A adalah pemberian kapsul vitamin A pada


bayi ( 6- 11 bulan ) biru (100.000 IU) setiap bulan februari dan agustus
2. Pemberian vitamin –A pada anak balita 12 -59 bulan merah (200.000 IU)
setiap bulan februari dan agustus
2. Tujuan Mencegah kekurangan Vitamin A pada bayi (6-11 bulan ) dan anak balita
(12-59 bulan )

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas

4. Referensi - Buku pedoman pelayanan gizi di puskesmas


- Buku pedoman distribusi vitamin A

5. Prosedur a. Alat :
1. Alat Tulis
b. Bahan:
1. Kapsul Vitamin A
2. Data sasaran bayi,balita yang mendapat kapsul vitamin A

6. Langkah-langkah 1. Menentukan umur balita


2. Kapsul Vitamin A warna biru untuk usia 6-11 bulan
3. Kapsul vitamin A warna merah untuk usia 12-59 bulan
4. Gunting ujung kapsul.
5. Keluarkan isi kapsul dengan memencet kapsul sampai semua
isinya masuk kedalam umul anak
Pemberian Kapsul Vitamin - A

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
SOP Halaman :
Kepala PuskesmasMekar

Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Kel. Kadia Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
NIP.19671020 198802 2 001

7. Bagan Alir
Menentukan umur
balita
Kapsul vitamin A warna biru untuk
usia 6-11 bln

Gunting ujung kapsul Kapsul vitamin A warna merah


untuk usia 12-59 bln

Keluarkan isi kapsul dengan


memencet kapsul vitamin
sampai semua isinya masuk ke
mulut

8. Hal-hal yang perlu Umur balita yang ingin diberikan Vitamin A


di perhatikan

9. Unit Terkait 1. Petugas pengelola obat


2. Bidan desa.
3. Kader posyandu
10. Dokumen terkait KMS Balita

11. Rekaman historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
perubahan
ASI EKSKLUSIF

No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Kepala PuskesmasMekar
Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
Kel. Kadia
NIP.19671020 198802 2 001

1. Pengertian Asi Eksklusif adalah pemberian asi kepada bayi baru lahir sesegera
mungkin ( kurang 30 menit setelah lahir ) dan hanya diberikan asi saja
sampai umur 6 bulan

2. Tujuan Memplementasikan program pemberian Asi Eksklusif


3. Kebijakan

4. Referensi a. Depkes Propinsi Rian 2015 Buku Pemberian Air Susu Ibu Makanan
Pendampin ASI
b. Undang 72 PPno 33 tahun 2012 tentang Peraturan Pemberian Air
Susu ibu Eksklusif

5. Prosedur a. Alat :
1. Alat Tulis
b. Bahan:
1. Asi

6.Langkah-langkah 1. Siapkan kartu menuju sehat (KMS) balita dan hitung umur bayi
pada saat penimbangan bulanan
2. Tanyakan ibu bayi apakah bayi sehari sebelumnya sudah di beri
makanan atau minuman lain kecuali obat dan vitamin
3. Pindahkan catatan informasi asi pada KMS sesuai dengan kode-
kode atau simbol yang telah di isi kedalam register bayi.
4. Bidan desa merakapitulasi jumlah masing-masing kode atau simbol
5. Tenaga pelaksana gizi (TPG) puskesmas mekapitulasi jumlah kode
atau simbol.
6. Petugas Kabupaten Kota merapitulasi dan menghitung presentase
pemberian Asi Eksklusif 0-6 bulan setiap 6 bulan sekali.
7. Hasil rekapitulasi di kota selanjutnya di laporkan ke propinsi dan
pusat saat persamaan pada bulan februari dan agustus
ASI EKSKLUSIF

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
SOP Halaman :
Kepala PuskesmasMekar

Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Kel. Kadia Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
NIP.19671020 198802 2 001

7. Bagan Alir

Ruangan poli anak Rujuk internal keruangan gizi


Ruangan Anak

Mempelajari catatan rekam


medik dan timbang dan ukur BB
dan PB animase dan
penyuluhan memberikan leflet
tentang asi eksklusif dan catat di
buku pencatatan

Rujuk Kembali

8. Hal-hal yang perlu Asupan dan pola makanan ibu harus di perhatikan
di perhatikan

9. Unit Terkait 1. Ruangan Poli Anak


2. Ruangan KIA
10. Dokumen terkait 1. Buku pedoman kerja bagi tenaga pelaksana gizi (TPG) puskesmas
2. Buku petunjuk pelaksanaan survelens gizi 2015.
3. Buku peganagan Kader.

11. Rekaman historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
perubahan
Pemberian makanan tambahan ibu hamil
KEK
No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Kepala PuskesmasMekar
Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
Kel. Kadia
NIP.19671020 198802 2 001

1. Pengertian Ibu hamil yang beresiko KEK adalah ibu hamil yang mempunyai ukuran
(LILA) < 23,5 cm
2. Tujuan Untuk meningkatkan asupan gizi sasaran.
3. Kebijakan

4. Referensi 1. Petunjuk teknis pemebrian makanan tambahan ibu hamil


kementrian keseharan RI Direktorat Bina Gizi 2010
2. Pedoman Pelaksanaan Surveilans gizi Kementrian Kesehatan RI
Tahun 2010

5. Prosedur 1. Alat :
a. Bolpoint
b. Buku register
c. Antropometri (timbangan BB, mikrotoise, pita LILA
2. Bahan :
a. Biskuit
6. Langkah-langkah
1. Posyandu menyerahkan formulir rekapitulsi data sasaran PMT ibu
hamil ke puskesmas
2. Menyiapkan data sasaran PMT ibu hamil (gakin dan non gakin) di
puskesmas untuk dikirim di dinas kesehatan
3. Petugas puskesmas menerima PMT ibu hamil dari dinas
kesehatan
4. Puskesmas mendistribusikan PMT ibu hamil ke posyandu atau
puskesmas
5. Petugas memantau PMT ibu hamil yang telah di distribusikan dan
melakukan evaluasi
Pemberiaan Makanan Tambahan Ibu Hamil
( KEK )

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
SOP Halaman :
Kepala PuskesmasMekar

Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Kel. Kadia Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
NIP.19671020 198802 2 001

7. Bagan Alir

Menyiapkan data sasaran


PMT Ibu hamil (gakin dan Petugas menerima PMT ibu
non gakin) di puskesmas hamil dari Dinas kesehatan
untuk dikirim ke Dinas
Kesehatan

Mendistribusikan PMT ibu hamil


ke sasaran yang telah ditentukan

Memantau PMT ibu hamil


yang telah didistribusikan dan
evaluasi

Evaluasi kegiatan

8. Hal-hal yang perlu Jenis PMT yang berikan tidak sesuai dengan sasaran
di perhatikan

9. Unit Terkait 1. Posyandu


2. Puskesmas

10. Dokumen terkait


KMS Ibu Hamil
11. Rekaman historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
perubahan
Pemberian Tablet Fe pada Remaja Putri

No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Kepala PuskesmasMekar
Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
Kel. Kadia
NIP.19671020 198802 2 001

1. Pengertian 1. Tablet Fe (Fero Sulfat) yang berisi besi fulmarat berbentuk oval, warna
merah, kedua sisinya polos yang membantu menanggulangi berbagai
jenis penyakit kekurangan darah. Tablet Fe ini dapat menyebabkan
gastrotestinal seperti mual, diare konstipasi dan sering sekali
menyebabkan warna hitam pada tinja.
2. Remaja putri adalah perempuan yang sudah matang organ
reproduksinya yang ditandai dengan menstruasi setiap bulannya.
2. Tujuan 1. Meningkatkan pemahaman dan intensitas remaja putri untuk
mengkonsumsi tablet Fe
2. Meningkatkan pemehaman petugas tentang tahapan sosialisasi tablet
Fe pada remaja putri dalam rangka meningkatkan/menjaring remaja
putri khususnya yang anemi

3. Kebijakan

4. Referensi Gizi bagi pertumbuhan dan perkembangan reproduksi remaja

5. Prosedur a. Alat :
1. Polpen
2. Buku

b. Bahan :
1. Tablet Fe

6. Langkah-langkah 1. Petugas melakukan pendataan sasaran di sekolah SMP dan SMP


2. Petugas melakukan pengukuran antropometri meliputi BB, TB, LILA
untuk mengetahui IMT
3. Petugas melakukan sosialiasi pemberian tablet Fe di sekolah
dengan aturan pakai yang dianjurkan
4. Petugas melakukan pencatatan dan laporan program pemberian
tablet Fe dengan menentukan IMT dan apabila diperlukan dilakukan
pemeriksaan kadar Hb
5. Petugas melakukan evaluasi program
Pemberian Tablet FE Pada Remaja Putri

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
SOP Halaman :
Kepala PuskesmasMekar

Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Kel. Kadia Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
NIP.19671020 198802 2 001

7. Bagan Alir
Pendataan sasaran di sekolah
SMP dan SMA

Melakukan pengukuran
antropometri

Sosialisasi pemberian tablet Fe


dengan aturan mimum : 1x1
tablet perhari selama 7 hari
(selama menstruasi) Seminggu
sekali 1 tablet selama 3 minggu
( selama non menstruasi)

Pencatatan dan pelaporan


dengan menentukan IMT

Evaluasi program

8. Hal-hal yang perlu Efek samping tablet zat besi


di perhatikan

9. Unit Terkait 1. Sekolah SMP


2. Sekolah SMA
3. Puskemas
10. Dokumen terkait
11. Rekaman historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
perubahan
Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil

No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Kepala PuskesmasMekar
Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
Kel. Kadia
NIP.19671020 198802 2 001

1. Pengertian 1. Tablet besi folat yang setiap tablet mengandung 60 mg besi semen
elemental dan 0,2 mg asam folat yang diberikan kepada ibu hamil
selama kehamilan
2. Anemia adalah suatu keadaan dimana Hb dalam darah kurang dari
normal (normal =11-12 gm/dL) yang disebabkan karena kurangnya zat
besi dalam tubuh

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemberian tablet zat besi pada ibu hamil
dan anemia pada kehamilan untuk mengatasi anemia sebelum persalinan
berlangsung

3. Kebijakan

4. Referensi - Kartu status ibu hamil


- Buku register kohort ibu hamil
- Buku KIA

5. Prosedur a. Alat :
1. Alat Tulis
2. Form pemeriksaan labolatorium
b. Bahan :
1. Tablet Fe

6. Langkah-langkah 1. Mendata sasaran ibu hamil diambil dari register kohort ibu
2. Mencatat ibu hamil yang diberi TTD, dengan memberi tanda pada
kolom sesuai usia trisemester kehamilan ( f1,f2,f3)
3. Ditingkat kelurahan bidan menjumlah seluruh ibu hamil yang telah
diberi tablet Fe dari seluruh posyandu yang ada dengan
menggunakan formulir bantu
4. Ditingkat puskesmas TPG puskesmas menjumlah seluruh ibu hamil
yang telah diberi tablet Fe dari semua kelurahan yang ada
menggunakan formulir bantu
Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
SOP Halaman :
Kepala PuskesmasMekar

Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Kel. Kadia Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
NIP.19671020 198802 2 001

7. Bagan Alir
Pasien mendaftar

Pemeriksaan kesehatan oleh


bidan/dokter

Pemeriksaan kadar Hb dan


pemeriksaan klinis

KIE

Pasien pulang
Pemberian tablet tambah
darah (tablet Fe)

8. Hal-hal yang perlu Efek samping tablet zat besi.


di perhatikan

9. Unit Terkait 1. Bidan terlatih


2. Dokter puskesmas
3. TPG puskesmas
10. Dokumen terkait 1. Buku pedoman kerja bagi tenaga pelaksana gizi (TPG) puskesmas
2. Buku pedoman pemantauan wilayah setempat (PWS) Gizi tahun
2007
3. Buku pedoman kader

11. Rekaman historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
perubahan
BBLR

No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Kepala PuskesmasMekar
Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
Kel. Kadia
NIP.19671020 198802 2 001

1. Pengertian Bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram tanpa
memandang masa restasi. (berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang
dalam 1 jam setelah lahir).
2. Tujuan Mengidentifikasi masalah yang sering timbul sebagai penyulit BBLR

3. Kebijakan

4. Referensi - Buku pedoman kerja bagi tenaga pelaksana gizi (TPG) puskesmas
- Buku pedoman penanggulangan dan pelacakan kasus balita gizi
buruk
- Pedoman tata laksana gizi buruk
- Buku pegangan kader

5. Prosedur a. Alat :
1. Timbangan bayi
2. Pengukur panjang badan
b. Bahan
1. Kassa steril

6. Langkah-langkah 1. Petugas mempersiapkan alat dan bahan


2. Menimbang berat badan bayi dengan posisi yang benar
3. Mengukur panjang badan bayi dengan posisi yang benati
4. Mencatat hasil penimbangan BB dan pengukuran panjang bayi
BBLR

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
SOP
Halaman :
Kepala PuskesmasMekar

Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Kel. Kadia Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
NIP.19671020 198802 2 001

7. Bagan Alir

Mempersiapkan timbangan
dan alat ukur panjang badan Menimbang BB bayi

Mengukur panjang badan


bayi

Menentukan hasil Mencatat hasil penimbangan BB


dan pengukuran panjang badan
bayi

8. Hal-hal yang perlu di


perhatikan

9. Unit Terkait 1. Petugas pengelola obat


2. Bidan desa.
3. Kader posyandu
10. Dokumen terkait KMS Balita

11. Rekaman historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
perubahan
Konseling Gizi

No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Kepala PuskesmasMekar
Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
Kel. Kadia
NIP.19671020 198802 2 001

1. Pengertian Koseling gizi adalah suatu proes komunikasi dua arah antara konselor dan
klaien dalam mengenali dan mangatasi masalah gizi dan atau
mempercepat penyembuhan
2. Tujuan Meningkatkan mutu pelayanan gizi di puskesmas guna mepercepat proses
penyembuhan pasien

3. Kebijakan
4. Referensi 1. Buku pedoman pelayanan POZI (pojok gizi) di puskesmas
2. Buku pedoman kerja bagi tenaga pelaksana gizi (TPG puskesmas)
3. Buku pintar konseling KADARZI

5. Prosedur a. Alat :
1. Leaflet
2. Penuntun diit
3. Food model
4. AKG
b. Bahan :
1. Menyiapkan materi konseling gizi
2. Buku panduan konseling gizi

6. Langkah-langkah 1. Memberikan salam


2. Mempersilahkan pasien masuk ruangan
3. Mempersilahkan pasien duduk
4. Memperkenalkan diri
5. Menanyakan identitas pasien
6. Menganalisis masalah gizi
7. Menentukan masalah gizi atau diagnosa
8. Buat kesepakatan dengan pasien untuk kunjungan pulang
dalam waktu yang ditentukan/evaluasi.
Konseling Gizi

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
SOP Halaman :
Kepala PuskesmasMekar

Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Kel. Kadia Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
NIP.19671020 198802 2 001

7. Bagan Alir
Pasien

Loket puskesmas

POLI

Pulang

8. Hal-hal yang perlu Materi konseling


di perhatikan

9. Unit Terkait 1. Pusekesmas


2. KIA
3. BP
4. Perawat
10. Dokumen terkait 1. Rekaman medic

11. Rekaman historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
perubahan
PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM

No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Kepala PuskesmasMekar
Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
Kel. Kadia
NIP.19671020 198802 2 001

1. Pengertian Yodium adalah proses kegiatan pemantauan garam beryodium yang


dikonsumsi masyarakat de tes yang dilakukan dengan menggunakan
iodine tes yang dilakukan secara berkala
2. Tujuan Memperoleh gambaran secara berkala tentang cakupan konsumsi garam
yodium yang memenuhi syarat di masyarkat

3. Kebijakan

4. Referensi 1. Kementerian Kesehatan RI di Rektorat Bina Gizi masyarakat. 2010


2. Pedoman pelaksanaan pemantauan garam beryodium ditingkat
masyarakat
5. Prosedur a. Alat :
1. Iodine tes
2. Piring
3. Pulpen
4. Kertas
b. Bahan :
1. Garam
6. Langkah-langkah 1. Menentukan sampel
2. Menyusun jadwal
3. Koordinasi dengan pihak sekolah
4. Menyiapkan format
5. Menyiapkan iodine tes
PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
SOP Halaman :
Kepala PuskesmasMekar

Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Kel. Kadia Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
NIP.19671020 198802 2 001

7. Bagan Alir

Menentukan sampel

Menyusun jadwal

Koordinasi dengan pihak


sekolah

Menyiapkan format

Menyiapkan iodine tes

8. Hal-hal yang perlu Melihat masa kadarluarsa iodine tes


di perhatikan

9. Unit Terkait 1. Guru UKS


2. Guru Kelas
3. Kelurahan
4. TPG
5. SD
10. Dokumen terkait 1. Buku pedoman kerja bagi tenaga pelaksana gizi (TPG) puskesmas
2. Buku pedoman penanggulangan pelacakan kasus balita gizi buruk
3. Pedoman tata laksan gizi buruk
4. Buku pegangan Kader

11. Rekaman historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
perubahan
Penyuluhan Gizi

No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Kepala PuskesmasMekar
Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
Kel. Kadia
NIP.19671020 198802 2 001

1. Pengertian Penyuluhan gizi adalah serangkaian kegiatan penyampaian pesan-pesan


gizi dan kesehatan yang ditunjuk untuk kelompok atau golonga masyarakat
agar memahami perilaku aspek kesehatan dalam kehidupan sehari-hari
2. Tujuan Menyebar luaskan pesan-pesan gizi dengan benar sehingga sasaran
paham tentang pentingnya gizi dan menerapkan perilaku gizi yang baik
(sesuai norma KADARZI) atas kesadaran dan kamauan sendiri

3. Kebijakan

4. Referensi 1. Pedoman pelayanan GIZI di Puskesmas Kemenkes RI tahun 2014


2. Keputusan Mentri Kesehatan RI No 585/MENKES/SK/V/2007
tentang pedoman pelaksanaan promosi kesehatan dipuskesmas
5. Prosedur a. Alat :
1. Eldisi proyektor
2. Layar proyektor
3. Pengeras suara
b. Bahan :
1. Materi Penyuluhan Gizi
6. Langkah-langkah 1. Peserta datang
2. Menyiapkan alat untuk penyuluhan
3. Memilih dan mempersiapkan media penyuluhan
4. Menyiapkan daftar hadir peserta penyuluhan
5. Memberikan penjelasan/penyuluhan kepada peserta
6. Mencatat dan melaporkan hasil laporan kegiatan
Penyuluhan Gizi

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
SOP Halaman :
Kepala PuskesmasMekar

Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Kel. Kadia Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
NIP.19671020 198802 2 001

7. Bagan Alir

Peserta datang

Menyiapkan alat untuk


penyuluhan

Memilih dan mempersiapkan


media penyuluhan

Menyiapkan daftar hadir


peserta penyuluhan

Memberikan
penjelasan/penyuluhan kepada
peserta

Mencatat dan melaporkan hasil


laporan kegiatan

8. Hal-hal yang perlu Materi penyuluhan


di perhatikan

9. Unit Terkait 1. UKM

10. Dokumen terkait 1. Daftar hadir


2. Laporan kegiatan
11. Rekaman historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
perubahan
Pelacakan Gizi Buruk

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Kepala PuskesmasMekar
Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
Kel. Kadia
NIP.19671020 198802 2 001

1. Pengertian Rangkaian kegiatan penyelidikan atau infestigasi terhadap factor resiko


terjadinya gizi buruk dan penemuan kasus balita gizi buruk lainya disuatu
wilayah kerja.
2. Tujuan 1. Ditemukanya kasus baru balita gizi buruk untuk dapat di tangani
secara cepat dan tepat.
2. Teridebtifikasinya factor resiko gizi buruk di suatu wilayah sebagai
bahan informasi bagi sector terkait dalam penentuaan interfensi.
3. Ditetapkanya rencana pencegahan dan penanggulanagn gizi
buruk.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas

4. Referensi - Buku pedoman penanganan gizi buruk


- Buku pedoman penanganan dan pelacakan kasus balita gizi buruk,
Depkes RI 2009.
- Pedoman tata laksana gizi buruk, Depkes RI 2007.
- Buku pegangan kader, Kemenkes 2012

5. Prosedur a. Alat :
1. Timbangan digital
2. Dacin
3. Alat ukur TB
b. Bahan
1. Alat Tulis
2. KMS
3. Buku Pencatatan pelacakan balita BGM dan gizi buruk

6. Langkah-langkah 1. Persiapan, mempelajari laporan balita gizi buruk.


2. Menyiapkan alat antropometri.
3. Menyiapkan instrumen pelacakan ( from pelacakan gizi buruk )
4. Koordinasi dengan petugas survelens dan dokter puskesmas untuk
melaksanakan pelacakan.
5. Klarifikasi laporan balita gizi buruk.
6. Konfirmasi status gizi.
7. Bersama dengan petugas survelens dan dokter puskesmas
melakukan penyelidikan kasus balita gizi buruk sesuai dengan form
pelacakan kasus gizi buruk ( penimbangan BB,mengukur TB dan
memeriksa balita gizi buruk ).
8. Pencatatan dan pelaporan kasus balita gizi buruk.
9. Membuat rencana tindak lanjut.
Pelacakan Gizi Buruk

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
SOP Halaman :
Kepala PuskesmasMekar

Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Kel. Kadia Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
NIP.19671020 198802 2 001

7. Bagan Alir
Konfirmasi status
gizi

Bersama dengan
petugassurveilans dan dokter
puskesmas melakukan
penyelidikan kasus balita gizi
buruk sesuai dengan form
pelacakan kasus gizi buruk

Pencatatan dan Form pelacakan gizi


pelaporan buruk
kasus balita gizi

Rencana tindak lanjut

8. Hal-hal yang perlu Perhatikan cara mengukur antropometri


di perhatikan

9. Unit Terkait 1. Petugas Gizi


2. Dokter puskesmas
3. Kader posyandu
10. Dokumen terkait 1. Laporan bulanan kasus gizi buruk.
2. Buku pedoman penanganan gizi buruk.
3. Leaflet

11. Rekaman historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
perubahan
Penanggulangan Gizi Buruk

No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Kepala PuskesmasMekar
Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
Kel. Kadia
NIP.19671020 198802 2 001

1. Pengertian Gizi buruk merupakan kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi,atau


nutrisinya di bawah standar banyak di alami oleh bayi, di bawah lima tahun
( Balita )
2. Tujuan Semua penderita gizi buruk di tangani sesuai prosedur agar menjadi gizi
baik.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas

4. Referensi -
5. Prosedur a. .Alat :
1. Alat antropometri ( timbangan/dacin)
2. Alat ukur PB/TB
3. Pita Lila
b. .Bahan
1. Obat gizi sperti Vitamin A.
2. Tablet Tambah darah.
3. Taburia

6. Langkah-langkah 1. Mendaftar
2. Pengukuran antropometri
3. Pemeriksaan klinik
4. Pemberian konseling
5. Pemberian paket obat dan makanan untuk pemulihan gizi.
6. Kunjungan rumah.
7. Rujukan, dilakukan apabila ditemukan. Anak dengan komplikasi
medik atau penyakit penyerta, sampai kunjungan ketiga BB anak
tidak naik (kecuali anak dengan edema). Timbul edema baru.
8. Drop out (DO), bila anak pindah alamat dan tidak di ketahui,
menolak kelanjutan perawatan dan meninggal dunia.
9. Anak yang telah pulih kedalam gizinya, dipantau pertumbuhan di
posyandu.
10. Pencatatan dan pemantauan Rawat jalan, pemantauan
berdasarkan indikator input, indikator proses dan indikator output.
Penanggulangan Gizi Buruk

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
SOP Halaman :
Kepala PuskesmasMekar

Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Kel. Kadia Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
NIP.19671020 198802 2 001

7. Bagan Alir
Pemeriksaan klinis BB/TB,LILA di
puskesmas

Anak dengan satu Anak dengan satu


 BB/PB atau
atau lebih tanda atau lebih tanda
BB/TB < -2
berikut : berikut :
SD sd - 3 SD
 Terlihat sangat
 LILA 11,5 cm
kurus  Terlihat sangat
(untuk anak
 Edema pada kurus
usia 6-59 bln)
seluruh tubuh  Edema minimal
 Tidak ada
 BB/PB atau pada kedua
edema
BB/TB < -3 SD punggung tangan
 Nafsu makan
 LILA 11,5 cm /kaki
baik
(untuk anak usia  Terlihat sangat
 Klinis bik
6-59 bln) dan kurus
salah satu atau  BB/PB atau
lebih tanda-tanda BB/TB -3 SD

Gizi buruk Gizi buruk tanpa Gizi kurang


dengan komplikasi
komplikasi

Rawat inap Rawat jalan PMT pemulihan


rumah sakit

8. Hal-hal yang perlu


di perhatikan

9. Unit Terkait Klinik Gizi


10. Dokumen terkait
11. Rekaman historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
perubahan
Pemantauan Pertumbuhan Di Posyandu

No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Kepala PuskesmasMekar
Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
Kel. Kadia
NIP.19671020 198802 2 001

1. Pengertian Penilaian pertumbuhan anak secara teratur melalui penimbangan BB


setiap bulan, pengisisan KMS, menentukan status pertumbuhan
berdasarkan hasil penimbangan BB.
2. Tujuan Mencegah memburuknya keadaan gizi, sebagai upaya meningkatkan
keadaan gizi dan mempertahankan keadaan gizi yang baik.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas

4. Referensi - Buku pedoman kerja bagi tenaga pelaksana gizi (TPG) puskesmas,
Dinas kesehatan Propinsi 2010
- Buku pedoman pemantauan pertumbuhan balita, Depkes RI 2007
- Buku petunjuk tatalaksa surveleins gizi, Kemenkes RI 2015
- Buku pegangan Kader, Kemenkes 2012

5. Prosedur a. Alat :
1. Alat Tulis
2. Timbangan Dacin
3. Sarung Timbangan
b. Bahan
1. KMS
6. Langkah-langkah 1. Petugas melakukan pemantauan pertumbuhan balita/PSG
2. Petugas melakukan penimbangan berat badan pasien / sasaran
(bayi, anak balita)
3. Petugas melakukan konseling dan penyuluhan terhadap
sasaran/keluarga sasaran sesuai kebutuhan dan masalah yang di
hadapi.
4. Petugas melakukan pencatatan hasil kegiatan yang telah di
laksanakan.
Pemantauan Pertumbuhan Di Posyandu

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
SOP Halaman :
Kepala PuskesmasMekar

Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Kel. Kadia Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
NIP.19671020 198802 2 001

7. Bagan Alir
Meletakkan timbangan ditempat yang rata dan
besar

Memastikan jarum pada angka nol

Membaca dan mencatat berat badan bayi


Menimbang bayi dengan pakaian
minim/telanjang

Memastikan posisi bandul pada angka


nol dan jarum dalam keadaan
Mambaca dan mencatat berat badan bayi
setibang

Memposisikan balita pada timbangan

Membaca dan menimbang berat badan


klien Menggeser bandul sesuai berat balita
sampai posisi jarum setimbang

8. Hal-hal yang perlu Wawancara terhadap pasien/sasaran (identitas pribadi dan anggota
di perhatikan keluarga), masalah yang sedang di hadapi yang mau di konsulkan.

9. Unit Terkait 1. Bidan desa


2. PLKB Desa
3. Petugas Promkes
4. Kader Posyandu
10. Dokumen terkait 1. Buku pedoman kerja bagi tenaga pelaksana gizi (TPG) puskesmas,
Dinas kesehatan Propinsi 2010.
2. Buku pedoman pemantauan pertumbuhan balita, Depkes RI 2007.
3. Buku petunjuk tatalaksanaan surveleins gizi, Kemenkes RI 2015.
4. Buku pegangan kader, Kemenkes 2012.

11. Rekaman historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
perubahan
Pemberian Kapsul Vitamin - A Pada Ibu
Nifas
No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Kepala PuskesmasMekar
Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
Kel. Kadia
NIP.19671020 198802 2 001

1. Pengertian Pemberian vitamin A dosis tinggi 200.000 IU pada ibu nifas, satu kapsul di
minum setelah melahirkan dan satu kapsul di minum pada hari berikutnya
paling lambat pada hari ke 42 hari setelah melahirkan.
2. Tujuan Mencegah kekurangan Vitamin A pada ibu nifas dan memberikan
kekebalan kepada ibu nifas dan bayi yang di lahirkan

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas

4. Referensi - Buku pedoman kerja bagi tenaga pelaksana gizi (TPG) puskesmas
- Buku pedoman distribusi kapsul vitamin A
- Buku panduan manajemen suplementasi kapsul vitamin A
- Buku pegangan kader Kemenkes 2012

5. Prosedur a. Alat :
1. Alat Tulis
b. Bahan:
1. Kapsul Vitamin A

6. Langkah-langkah 1. Memantau ibu nifas


2. Kapsul Vitamin A warna merah
3. Menggunting ujung kapsul vitamin A atau meminum langsung
Pemberian Kapsul Vitamin - A Pada Ibu
Nifas

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
SOP Halaman :
Kepala PuskesmasMekar

Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Kel. Kadia Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
NIP.19671020 198802 2 001

7. Bagan Alir

8. Hal-hal yang perlu


di perhatikan

9. Unit Terkait 1. Bidan Desa


2. Dokter puskesmas
3. Kader posyandu
4. Petugas TPG
10. Dokumen terkait KMS Balita

11. Rekaman historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
perubahan
Pengukuran LILA Pada Ibu Hamil

No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Kepala PuskesmasMekar
Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
Kel. Kadia
NIP.19671020 198802 2 001

1. Pengertian Melakukn pengukuran lingkar lengan atas pada ibu hamil untuk mengetahui
status gizi ibu hamil.
2. Tujuan Sebagai pedoman langkah-langkah pengukuran LILA pada ibu hamil.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas

4. Referensi - Buku KIA


- Buku saku pedoman pelayanan kebidanan

5. Prosedur a. Alat :
1. Pita sentimeter
2. Buku KIA
3. Kartu Ibu
4. Cohort Ibu
5. Alat Tulis
b. Bahan:
1. Buku status

6. Langkah-langkah 1. Memperkenalkan diri


2. Memberitaukan kepada ibu apa yang akan di kerjakan
3. Menjelaskan kepada ibu tujuan pengukuran LILA
4. Mempersilahkan ibu hamil untuk berdiri sambil meneguk
tangan 90 derajat.
5. Lengan yang di ukur adalah lengan yang tidak biasa di
gunakan untuk bekerja
6. Tetapkan posisi bahu dan siku
7. Letakan pita pengukur antara bahu dan siku
8. Tentukan titik tengah lengan
9. Lingkarkan pita LILA tetap pada titik tengah lengan
10. Pita sentimeter jangan terlalu ketat dan jangan pula terlalu
longgar.
11. Pembacaan skala yang tertera pada pita (Dalam CM)
12. Tangan ibu hamil yang di tekuk di luruskan kembali
13. Memberitahukan kepada ibu hamil hasil pengukuran sekaligus
melakukan KIE
14. Mencatat hasil pengukuran di buku KIA, Kartu ibu dan khort
Pengukuran LILA Pada Ibu Hamil

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
SOP Halaman :
Kepala PuskesmasMekar

Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Kel. Kadia Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
NIP.19671020 198802 2 001

7. Bagan Alir
Siapkan alat dan pastikan dalam
kondisi layak pakai

Responden berdiri/duduk tetapi rileks


tidak melakukan aktifitas apapun

Pilihlah tangan yang kurang aktif

Singingkan lengan baju pada tangan yang


akan diukur sampai kepangkal bahu

Tetapkanlah posisi bahu dan siku

Lakukan prngukuran dengan meletakkan alat


utuk di atara bahu dan siku

Tentukan nilai angka pada titik pertemuan


lingka rpita lengan

Catat hasil pengukuran pada lembar


kerja

8. Hal-hal yang perlu 1. Pengukuran dilakukan dibagian tengah antara bahu dan siku lengan
di perhatikan kiri
2. Lengan harus dalam posisi bebas
3. Lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidak tegang dan
kencang
4. Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut dan tidak
terlipat-lipat sehingga permukaanya tidak rata
9. Unit Terkait 1. Bidan
2. Petugas Gizi.

10 Dokumen terkait 1. Buku KIA


2. Kartu Ibu
3. Buku kohort

11 Rekaman historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
perubahan
Penyediaan Makan Dan Minum Pasien

No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Kepala PuskesmasMekar
Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
Kel. Kadia
NIP.19671020 198802 2 001

1. Pengertian Serangkaian proses kegiatan pemberian makanan pasien dari persiapan


hingga penghidangan makanan kepada pasien di ruang rawat inap.

2. Tujuan Memberikan pelayanan kepada pasien / klien agar memperoleh asupan gizi
yang cukup guna mempercepat proses penyembuhan pasien

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas

4. Referensi - Permenkes No 01 Menkes/2016 tentang penyeggaraan makanan


- Undang-undang No 01 tahun 2016 tentang kesehatan
- Depkes 2009 tentang pedoman pelayanan gizi rumah sakit

5. Prosedur a. Alat :
1. Piring
2. Sendok
3. Garpu
4. Gelas
5. Serbek
6. Magkok cuci tangan
7. Pengalas
b. Bahan :
1. Bahan Makanan

6. Langkah-langkah 1. Siapkan troley makanan untuk masing-masing ruang


perawatan
2. Masukan baki/nampan makanan pasien kedalam trovely
makanan tersebut
3. Menyalakan pemanas trovely makanan
4. Menyajikan makanan pada alat saji piring yang bersih, utuh,
dan tidak cacat atau rusak.
5. Tutup makanan menggunakan plastik pembungkus makanan
6. Menyajikan makanan kepada pasien dalam keadaan hangat
sesuai dengan makanan pasien
7. Perawat ruangan mendatangani surat pengantar makanan
yang di bawa oleh pramu saji
Penyediaan Makan Dan Minum Pasien

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
SOP Halaman :
Kepala PuskesmasMekar

Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Kel. Kadia Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
NIP.19671020 198802 2 001

7. Bagan Alir

8. Hal-hal yang perlu


di perhatikan

9. Unit Terkait 1. UGD.


2. Rawat Inap
3. Instalasi Gizi
10. Dokumen terkait
11. Rekaman historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
perubahan
Pemberian Makanan Tambahan pada
balita gizi kurang
No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Kepala PuskesmasMekar
Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
Kel. Kadia
NIP.19671020 198802 2 001

1. Pengertian Pemberian PMT pada balita adalah pemberian makanan tambahan kepada
balita gizi kurang selama 90 hari
2. Tujuan Meningkatkan status gizi balita gizi kurang menjadi gizi baik
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas

4. Referensi - Buku panduan penyelenggaraan pemberian makanan tambahan


pemulihan bagi balita gizi kurang dan ibu hamil KEK
- Peraturan pemerintah tahun 2012 tentang percepatan perbaikan
gizi

5. Prosedur a. Alat :
1. Alat tulis
b. Bahan
1. Bahan makanan lokal

6. Langkah-langkah 1. Membeli bahan makanan lokal sesuai dengan daftar menu


2. Mengntar bahan makanan lokal dengan contoh menu kepada ibu
balita setiap seminggu sekali
3. Mencatat distribusi bahan makanan dalam buku pemantauan
4. Melaporkan hasil kepada kepala puskesmas setiap sebulan sekali
Pemberian Makanan Tambahan Pada Anak
Balita Gizi Kurang

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
SOP Halaman :
Kepala PuskesmasMekar

Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Kel. Kadia Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
NIP.19671020 198802 2 001

7. Bagan Alir
Menyiapkan data sasaran PMT
anak balita gizi urang

Siapkan bahan makanan


lokal sesuai daftar menu

Mengantar bahan makanan lokal


dengan contoh menu kepada ibu
balita

Mencatat distribusi bahan


makanan dalam buku
pemantauan

Laporkan hasil kepada kepala


puskesmas

Evaluasi kegiatan

8. Hal-hal yang perlu 1. jenis PMT yang diberikan sesuai dengan umur balita
di perhatikan

9. Unit Terkait 1. Posyandu


2. Kelurahan
3. Puskesmas
4. Dinas kesehatan
10. Dokumen terkait 1. KMS Balita
2. Kohort balita

11. Rekaman historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
perubahan
Inisiasi Menyusui Dini ( IMD)

No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Kepala PuskesmasMekar
Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
Kel. Kadia
NIP.19671020 198802 2 001

1. Pengertian Prinsip pemberian ASI adalah dimulai sedini mungkin, eksklusif selama 6
bulan diteruskan sampai 2 tahun engan makanan makanan pendamping
ASI sejak usia 6 bulan
2. Tujuan 1. Meningkatkan ikatan kasih sayang antara bayi dan ibu
2. Memberikan nutrisi terbaik pada bayi
3. Melatih refleks dan motorik bayi
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas

4. Referensi 1. Pelatihan klinik asuhan persalinan normal tahun 2008


2. Undang-undang dan peraturan tentang menyusui

5. Prosedur a. Alat :
1. Alat Tulis
2. Kain
3. Handuk
b. Bahan
1. ASI

6. Langkah-langkah 1. Setelah bayi dilahirkan dan dipotong tali pusar letakkan bayi
tengkurap didada ibu, luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel
di dada ibu, kepala bayi harus berada diantara payudara ibu tapi
lebih rendah dari puting
2. Lakukan kontak kulit tersebut selama paling sedikit satu jam
3. Selama kontak kulit bayi ke kulit ibu, biarkan bayi mencari dan
menemukan puting dan mulai menyusui.
4. Anjurkan ibu agar tidak memindahkan bayi dari satu payudara ke
payudara lainnya (menyusui pertama biasanya berlangsung sekitar
10-15 menit)
Inisiasi menyusui Dini (IMD)

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
SOP Halaman :
Kepala PuskesmasMekar

Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Kel. Kadia Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
NIP.19671020 198802 2 001

7. Bagan Alir
Bayi lahir

Bersihkan bayi (potong tali


pusar) ,letakkan bayi
tengkurap di dada ibu

Lakukan kontak kulit bayi dan ibu Luruskan bahu bayi sehingga
kurang lebih 1 jam bayi menempel di dada ibu

Biarkan bayi mencari dan Bayi


menemukan puting ibu menyusui

8. Hal-hal yang perlu Bila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka produksi asi tidak cepat keluar
di perhatikan

9. Unit Terkait 1. KIA


10. Dokumen terkait Asuhan persalinan normal

11. Rekaman historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
perubahan
Pemberian Kapsul Vitamin - A

No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Kepala PuskesmasMekar
Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
Kel. Kadia
NIP.19671020 198802 2 001

2. Pengertian 1. Pemberian kapsul vitamin – A adalah pemberian kapsul vitamin A pada


bayi ( 6- 11 bulan ) biru (100.000 IU) setiap bulan februari dan agustus
2. Pemberian vitamin –A pada anak balita 12 -59 bulan merah (200.000 IU)
setiap bulan februari dan agustus
12. Tujuan Mencegah kekurangan Vitamin A pada bayi (6-11 bulan ) dan anak balita
(12-59 bulan )

13. Kebijakan SK Kepala Puskesmas

14. Referensi - Buku pedoman pelayanan gizi di puskesmas


- Buku pedoman distribusi vitamin A

15. Prosedur 16. Alat :


4. Alat Tulis
17. Bahan
18. Kapsul Vitamin A
19. Data sasaran bayi,balita yang mendapat kapsul vitamin A

20. Langkah-langkah 21. Menentukan umur balita


22. Kapsul Vitamin A warna biru untuk usia 6-11 bulan
23. Kapsul vitamin A warna merah untuk usia 12-59 bulan
24. Gunting ujung kapsul.
25. Keluarkan isi kapsul dengan memencet kapsul sampai semua
isinya masuk kedalam umul anak
Pemberian Kapsul Vitamin - A

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
SOP Halaman :
Kepala PuskesmasMekar

Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Kel. Kadia Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
NIP.19671020 198802 2 001

26. Bagan Alir

Menentukan umur balita Kapsul vitamin A warna biru untuk


usia 6-11 bln

Gunting ujung kapsul Kapsul vitamin A warna merah


untuk usia 12-59 bln

Keluarkan isi kapsul dengan


memencet kapsul vitamin
sampai semua isinya masuk
ke mulut

27. Hal-hal yang perlu Umur balita yang ingin diberikan Vitamin A
di perhatikan

28. Unit Terkait 29. Petugas pengelola obat


30. Bidan desa.
31. Kader posyandu
32. Dokumen terkait KMS Balita

33. Rekaman No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
historis
perubahan
Pemberian Kapsul Vitamin - A

No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Kepala PuskesmasMekar
Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
Kel. Kadia
NIP.19671020 198802 2 001

3. Pengertian 1. Pemberian kapsul vitamin – A adalah pemberian kapsul vitamin A pada


bayi ( 6- 11 bulan ) biru (100.000 IU) setiap bulan februari dan agustus
2. Pemberian vitamin –A pada anak balita 12 -59 bulan merah (200.000 IU)
setiap bulan februari dan agustus
34. Tujuan Mencegah kekurangan Vitamin A pada bayi (6-11 bulan ) dan anak balita
(12-59 bulan )

35. Kebijakan SK Kepala Puskesmas

36. Referensi - Buku pedoman pelayanan gizi di puskesmas


- Buku pedoman distribusi vitamin A

37. Prosedur 38. Alat :


5. Alat Tulis
39. Bahan
40. Kapsul Vitamin A
41. Data sasaran bayi,balita yang mendapat kapsul vitamin A

42. Langkah-langkah 43. Menentukan umur balita


44. Kapsul Vitamin A warna biru untuk usia 6-11 bulan
45. Kapsul vitamin A warna merah untuk usia 12-59 bulan
46. Gunting ujung kapsul.
47. Keluarkan isi kapsul dengan memencet kapsul sampai semua
isinya masuk kedalam umul anak
Pemberian Kapsul Vitamin - A

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
SOP Halaman :
Kepala PuskesmasMekar

Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Kel. Kadia Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
NIP.19671020 198802 2 001

48. Bagan Alir

Menentukan umur balita Kapsul vitamin A warna biru untuk


usia 6-11 bln

Gunting ujung kapsul Kapsul vitamin A warna merah


untuk usia 12-59 bln

Keluarkan isi kapsul dengan


memencet kapsul vitamin
sampai semua isinya masuk
ke mulut

49. Hal-hal yang perlu Umur balita yang ingin diberikan Vitamin A
di perhatikan

50. Unit Terkait 51. Petugas pengelola obat


52. Bidan desa.
53. Kader posyandu
54. Dokumen terkait KMS Balita

55. Rekaman No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
historis
perubahan
Pemberian Kapsul Vitamin - A

No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Kepala PuskesmasMekar
Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
Kel. Kadia
NIP.19671020 198802 2 001

4. Pengertian 1. Pemberian kapsul vitamin – A adalah pemberian kapsul vitamin A pada


bayi ( 6- 11 bulan ) biru (100.000 IU) setiap bulan februari dan agustus
2. Pemberian vitamin –A pada anak balita 12 -59 bulan merah (200.000 IU)
setiap bulan februari dan agustus
56. Tujuan Mencegah kekurangan Vitamin A pada bayi (6-11 bulan ) dan anak balita
(12-59 bulan )

57. Kebijakan SK Kepala Puskesmas

58. Referensi - Buku pedoman pelayanan gizi di puskesmas


- Buku pedoman distribusi vitamin A

59. Prosedur 60. Alat :


6. Alat Tulis
61. Bahan
62. Kapsul Vitamin A
63. Data sasaran bayi,balita yang mendapat kapsul vitamin A

64. Langkah-langkah 65. Menentukan umur balita


66. Kapsul Vitamin A warna biru untuk usia 6-11 bulan
67. Kapsul vitamin A warna merah untuk usia 12-59 bulan
68. Gunting ujung kapsul.
69. Keluarkan isi kapsul dengan memencet kapsul sampai semua
isinya masuk kedalam umul anak
Pemberian Kapsul Vitamin - A

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
SOP Halaman :
Kepala PuskesmasMekar

Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Kel. Kadia Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
NIP.19671020 198802 2 001

70. Bagan Alir

Menentukan umur balita Kapsul vitamin A warna biru untuk


usia 6-11 bln

Gunting ujung kapsul Kapsul vitamin A warna merah


untuk usia 12-59 bln

Keluarkan isi kapsul dengan


memencet kapsul vitamin
sampai semua isinya masuk
ke mulut

71. Hal-hal yang perlu Umur balita yang ingin diberikan Vitamin A
di perhatikan

72. Unit Terkait 73. Petugas pengelola obat


74. Bidan desa.
75. Kader posyandu
76. Dokumen terkait KMS Balita

77. Rekaman No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
historis
perubahan
Pemberian Kapsul Vitamin - A

No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Kepala PuskesmasMekar
Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
Kel. Kadia
NIP.19671020 198802 2 001

5. Pengertian 1. Pemberian kapsul vitamin – A adalah pemberian kapsul vitamin A pada


bayi ( 6- 11 bulan ) biru (100.000 IU) setiap bulan februari dan agustus
2. Pemberian vitamin –A pada anak balita 12 -59 bulan merah (200.000 IU)
setiap bulan februari dan agustus
78. Tujuan Mencegah kekurangan Vitamin A pada bayi (6-11 bulan ) dan anak balita
(12-59 bulan )

79. Kebijakan SK Kepala Puskesmas

80. Referensi - Buku pedoman pelayanan gizi di puskesmas


- Buku pedoman distribusi vitamin A

81. Prosedur 82. Alat :


7. Alat Tulis
83. Bahan
84. Kapsul Vitamin A
85. Data sasaran bayi,balita yang mendapat kapsul vitamin A

86. Langkah-langkah 87. Menentukan umur balita


88. Kapsul Vitamin A warna biru untuk usia 6-11 bulan
89. Kapsul vitamin A warna merah untuk usia 12-59 bulan
90. Gunting ujung kapsul.
91. Keluarkan isi kapsul dengan memencet kapsul sampai semua
isinya masuk kedalam umul anak
Pemberian Kapsul Vitamin - A

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
SOP Halaman :
Kepala PuskesmasMekar

Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Kel. Kadia Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
NIP.19671020 198802 2 001

92. Bagan Alir

Menentukan umur balita Kapsul vitamin A warna biru untuk


usia 6-11 bln

Gunting ujung kapsul Kapsul vitamin A warna merah


untuk usia 12-59 bln

Keluarkan isi kapsul dengan


memencet kapsul vitamin
sampai semua isinya masuk
ke mulut

93. Hal-hal yang perlu Umur balita yang ingin diberikan Vitamin A
di perhatikan

94. Unit Terkait 95. Petugas pengelola obat


96. Bidan desa.
97. Kader posyandu
98. Dokumen terkait KMS Balita

99. Rekaman No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
historis
perubahan
Pemberian Kapsul Vitamin - A

No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Kepala PuskesmasMekar
Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
Kel. Kadia
NIP.19671020 198802 2 001

6. Pengertian 1. Pemberian kapsul vitamin – A adalah pemberian kapsul vitamin A pada


bayi ( 6- 11 bulan ) biru (100.000 IU) setiap bulan februari dan agustus
2. Pemberian vitamin –A pada anak balita 12 -59 bulan merah (200.000 IU)
setiap bulan februari dan agustus
100. Tujuan Mencegah kekurangan Vitamin A pada bayi (6-11 bulan ) dan anak balita
(12-59 bulan )

101. Kebijakan SK Kepala Puskesmas

102. Referensi - Buku pedoman pelayanan gizi di puskesmas


- Buku pedoman distribusi vitamin A

103. Prosedur 104.Alat :


8. Alat Tulis
105.Bahan
106.Kapsul Vitamin A
107.Data sasaran bayi,balita yang mendapat kapsul vitamin A

108. Langkah-langkah 109. Menentukan umur balita


110. Kapsul Vitamin A warna biru untuk usia 6-11 bulan
111.Kapsul vitamin A warna merah untuk usia 12-59 bulan
112. Gunting ujung kapsul.
113. Keluarkan isi kapsul dengan memencet kapsul sampai semua
isinya masuk kedalam umul anak
Pemberian Kapsul Vitamin - A

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
SOP Halaman :
Kepala PuskesmasMekar

Puskesmas Mekar
Jl. Larembakomp. RCTI
Kel. Kadia Hj. Hadijah, SKM, M.Kes
NIP.19671020 198802 2 001

114. Bagan Alir

Menentukan umur balita Kapsul vitamin A warna biru untuk


usia 6-11 bln

Gunting ujung kapsul Kapsul vitamin A warna merah


untuk usia 12-59 bln

Keluarkan isi kapsul dengan


memencet kapsul vitamin
sampai semua isinya masuk
ke mulut

115. Hal-hal yang perlu Umur balita yang ingin diberikan Vitamin A
di perhatikan

116. Unit Terkait 117. Petugas pengelola obat


118. Bidan desa.
119. Kader posyandu
120. Dokumen terkait KMS Balita

121. Rekaman No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai