Anda di halaman 1dari 9

SOP EVALUASI KESESUAIAN

OBAT OBAT
No.Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit : Februari 2023
Halaman : 1/2
UPTD PUSKESMAS RRASMI ODE DJAERUDIN,
BABANG SKM
Pengertian Evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium adalah suatu proses
yang sistematis untuk menentukan sampai sejauh mana ketersediaan
obat terhadap formularium telah tercapai
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
Evaluasi kesesuaian obat di UPTD Puskesmas Babang
Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Babang nomor …tentang
Kebijakan Layanan Kefarmasian di UPTD Puskesmas Babang.
Referensi 1. Permenkes No. 30 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas
2. Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Dirjen
Binfar, Depkes RI tahun 2006
Langkah - langkah 1. Petugas farmasi menginformasikan kepada
Petugas medis tentang isi formularium
2. Petugas farmasi mengambil sampling 5 resep setiap hari
3. Petugas farmasi mengumpulkan data resep
selama 3 bulan terakhir
4. Petugas farmasi merekap data resep selama 3 bualan
terakhir
5. Petugas farmasi mengumpulkan data tentang
jenis obat yang tertulis di resep tetapi tidak
tersedia di formularium
6. Petugas farmasi mencatat total jenis obat yang tidak masuk
dalam formularium
7. Petugas farmasi menghitung jumlah jenis obat
yang tidak masuk dalam formularium.
8. Petugas farmasi mengumpulkan data jenis obat di
puskesmas yang tercantum di formularium
9. Petugas farmasi mencatat total jenis obat di
puskesmas yang tercantum di formularium
10. Petugas farmasi menghitung jumlah jenis obat di
puskesmas yang tercantum di formularium
11. Petugas farmasi menghitung prosentase antara
obat yang tidak sesuai formularium dengan
jumlah jenis obat di puskesmas yang tercantum
di formularium
12. Petugas farmasi melaporkan hasil evaluasi kesesuaian
peresepan dengan formularium kepada kepala puskesmas
13. Kepala puskesmas menindaklanjuti hasil
evaluasi kesesuaian peresepan dengan
formularium dengan melaksanakan pertemuan
dalam rangka pembinaan terhadap petugas
penulis resep.
Unit terkait 1. Koordinator Rawat Jalan
2. Koordinator Rawat Inap
Rekaman historis
No Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan
diberlakukan
PENYAMPAIAN INFORMASI
DI RUANG PENDAFTARAN
No.Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit : Februari 2023
Halaman : 1/1
UPTD PUSKESMAS RASMI ODE DJAERUDIN,
BABANG SKM
Pengertian Penyampaian informasi adalah suatu proses pemberian
informasi tentang sarana pelayanan di puskesmas terutama di
Ruang Pendaftaran
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penyampaian
informasi di Ruang Pendaftaran
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Babang No… tentang
Layanan Klinis di UPTD Puskesmas Babang.
Referensi 1, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 11 tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien
Langkah - langkah 1. Petugas menyiapkan prasarana ruang pendaftaran,
2. Petugas memberi salam pada pasien dengan ramah,
3. Petugas menanyakan tentang kebutuhan pasien,
4. Petugas menyampaikan dan memberikan informasi yang
dibutuhkan pasien (sarana pelayanan antara lain :alur dan
proses pendaftaran, arul dan proses pelayanan, jenis
layanan, tarif layanan, jam buka layanan, rujukan,
ketersediaan kamar rawat inap dll)
5. Petugas menanyakan kembali pada pasien, apakah pasien
sudah paham dengan penjelasan petugas,
6. Petugas menyampaikan informasi tentang hak dan
kewajiban pasien,
7. Petugas melanjutkan pelayanan pada pasien tersebut
sesuai dengan kebutuhannya,

Unit terkait 3. 1. Rgd


4. 2. Rawat Jalan
5. 3. Rawat Inap
Rekaman historis
No Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan
diberlakukan
MONITORING EFEK SAMPING OBAT
(MESO)
No.Dokumen : SPO/VIII/UKP/ /2022
SPO No. Revisi :
TanggalTerbit : Februari 2023
Halaman : 1/2

UPTD PUSKESMAS
RASMI ODE
BABANG
DJAERUDIN, SKM

1. Pengertian Merupakan kegiatan pemantauan setiap respon terhadap obat yang


merugikan atau tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang
digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan
terapi
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langka huntuk monitoring
efek samping obat (MESO)
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Babang Nomor… tentang
Pelayanan Farmasi di UPTD Puskesmas Babang.
4. Referensi 1. Permenkes Nomor 74 tahun 2016 tentang standar pelaynan
Kefarmasian di Puskesmas..
5. Prosedur 1. Tenaga kesehatan atau pasien atau keluarga pasien
menemukankejadianefeksampingobat.
2. Tenaga kesehatan atau pasien atau keluarga pasien melaporkan
kepada perawat jaga, dokter penanggung jawab pelayanan dan
atau apoteker dan tim MESO rumah sakit.
3. Tim MESO melakukan visite ke pasien.
4. Tim MESO melakukan analisa dan identifikasi kejadian efek
samping obat.
5. Tim MESO menyusun dan membuat laporan kronologis kejadian.
6. Tim MESO memberikan rekomendasi pengatasan efek samping
obat :
a. Menghentikan pengobatan.
b. Atau mengganti dengan obat yang lebih aman.
c. Atau mengatur jadwal penggunaan.
d. Atau menurunkan dosis obat.
e. Atau memberikan antidote / pramedikasi sebelu mpenggunaan
obat.
7. Tim MESO membuat laporan kejadian insiden dengan mengisi
formulir laporan insiden (internal).
8. DPJP dan tim MESO rumah sakit menganalisis temuanan kejadian
ESO.
9. DPJP dan tim MESO rumah sakit menganalisis rekomendasi tim.
10. DPJP mencatat ESO dalam rekam medis pasien.
11. Tim MESO melaporkan kejadian ESO kepada Panitia Farmasi dan
Terapi (PFT).
12. Tim Farmasi dan Terapi menyampaikan laporan ESO ke BPOM
bila grading merah.
13. Tim farmasi dan terapi melaporkan ke Panitia Efek Samping Obat
Nasional secara online.
14. Tim farmasidanterapimerelease data kejadian ESO tiap 6 bulan.
15. Kejadian ESO digunakan untuk evaluasi formularium
6. Diagram Alir
-
(bilaperlu)
7. Unit terkait 1. Rawat Jalan
2. Ruang Rawat Inap
3. Ruang Poned
4. Unit gudang obat
8.Rekaman No Yang Isi Tanggal mulai
HistorisPerubah diubah Perubahan Diberlakukan
an
SOP PELAYANAN RESEP NARKOTIKA
DAN PSIKOTROPIKA
No.Dokumen : SPO/VIII/UKP/ /2022
SPO No. Revisi :
TanggalTerbit : Februari 2023
Halaman : 1/2
UPTD PUSKESMAS RASMI ODE
BABANG DJAERUDIN, SKM

1. Pengertian Prosedur ini mengatur pengawasan dan pengendalian penggunaan


psikotropika dan narkotika
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk pelayanan
resep narkotik dan psikotropika
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Babang Nomor………
tentangPelayanan Farmasi di UPTD Puskesmas Babang.
4. Referensi 1. Permenkes Nomor 74 tahun 2016 tentang standar pelaynan
Kefarmasian di Puskesmas..
5. Prosedur 1. Petugas melakukan pengawasan atas kesesuaian diagnosis
dengan terapi penggunaan psikotropika dan narkotika
2. Petugas memperlakukan Resep psikotropika dan narkotika diberi
penandaan khusus.
3. Petugas melakukan identifikasi pasien penerima resep
psikotropika dan narkotika dan verifikasi saat penyerahan obat.
4. Petugas mengendalikan obat psikotropika dan narkotika melalui
tertib administrasi kartu stok dan buku bantu penyerahan obat
psikotropika dan narkotika.
5. Petugas menandai resep psikotropika dan narkotika dengan garis
bawah berwarna merah
6. Petugas menyiapkan obat sesuai dengan permintaan pada resep
7 Menyiapkan etiket yang sesuai
7. Petugas menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara
pakai sesuai permintaan pada resep serta petunjuk dan informasi
lain
8. Petugas memberi obat wadah yang sesuai dan diperiksa kembali
kesesuaian jenis dan jumlah obat dengan permintaan dalam resep
9. Petugas melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan
penyerahan (kesesuaian antara penulisan etiket dengan resep)
10. Petugas memanggil nama dan alamat pasien
11. Petugas menyerahkan obat yang disertai dengan pemberian
informasi obat
12. Petugas mencatat pengeluaran obat pada kartu stok dan buku
bantu penyerahan obat psikotropika dan narkotika.
6. Diagram Alir
-
(bilaperlu)
7. Unit terkait 1. Rawat Jalan
2. Ruang Rawat Inap
3. Ruang Poned
4. Unit gudang obat
8. Rekaman No Yang Isi Tanggal mulai
HistorisPerubah diubah Perubahan Diberlakukan
an

PENANGANAN OBAT
KADALUARSA
No
Dokumen
NoRevisi
S
Tanggal
O
Terbit
P
Halaman
UPTD
RASMI ODE
PUSKESMAS
DJAERUDIN, SKM
BABANG
PENGERTIAN Suatu proses dalam pengelolaan obat agar pasien mendapatkan
obat yang Mempunyai mutu dan efektifitas yang tinggi
TUJUAN Prosedur dibuat untuk menghindari penggunaan kembali obat
kadaluarsa
KEBIJAKAN Sk kepala puskesmas Babang......tentang penanganan obat
kadaluarsa atau rusak
REFERENSI 1. peraturan menteri kesehatan republik no. 30 tahun 2014
tentangstandar pelayanan kefarmasian dipuskesmas
PROSEDUR 1. Petugas farmasi menyiapkan buku kadaluarsa
2. Petugas farmasi mengidentifikasi obta yang mendekati
kadaluarsa ataupun rusak, kemudian obat dipisahkan
3. Petugas farmasi mencatat obat yang sudah kadaluarsa kedalam
buku kadaluarsa mengenai nama obat, jumlah, bentuk
sediaan,no batch, expired date (tgl, bulan tahun kadauarsa)
4. Petugas farmasi mencatat pada kartu stok jumlah obat yang
kadaluarsa sebagai pengeluaran
5. Petugas farmasi membuat berita acara serah terima obat
kadaluarsa
6. Kepala puskesmas menandatangani berita acara serah
terima obat kadaluarsa
7. Petugas farmasi menyerahkan obat yang sudah kadaluarsa atau
rusak kepada dinas kesehatan melalui seksi farmasi disertai
dengan menyerhakan berita acara serah terima obat kadaluarsa
Unitterkait 1. Gudang obat
2. Ruang Poned
3. IGD
4. Unit Rawat Jalan
5. Unit Rawat Inap
Dokumenterkait Kartu stok, buku catatan obat kadaluarsa, berita acara serah terima
obat kadaluarsa

Rekaman historis perubahan


Tgl. mulaidi
No. Yangdirubah Isi perubahan
berlakukan

Anda mungkin juga menyukai