BAB 1
PENDAHULUAN
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat,
prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa
kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya.Penamaan alat-alat yang
berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti
thermometer,hygrometer dan spektrofotometer,dll. Alat-alat pengukur yang
disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti
thermograph,barograph.
Pada kegiatan praktikum Biologi kita mengenai jenis praktikum dengan alat-
alat, disamping sifatnya khusus untuk kegiatan yan bersangkutan. Berikut
adalah diuraikan peralatan yang biasa dipergunakan pada beberapa
laboraturium antara lain mikrobiologi, fisiologi, anatomy,dll yang
dipergunakan dibanyak egiatan laboraturium lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
ALAT-ALAT LABORATURIUM
Bahan gelas seperti borosilikat dan soda lime merupakan bahan gelas yang
mempunyai karakteristik tertentu. Gelas boroksilat mempunyai sifat tahan
terhadap kenaikan suhu yang mendadak. Gelas soda lime dapat dipanasi pada
api Bunsen tanpa menjadi kusam. Kedua macam bahan gelas tadi memiliki
sifat tahan senyawa kimia, boroksilat sedikit kurang tahan terhadap senyawa
alkali tetapi lebih tahan terhadap senyawa asam daripada bahan soda lime.
Bahan Plastik
Termoplastik yaitu sifatnya mudah meleleh karena panas, mudah larut dalam
beberapa zat organic seperti Xlal,ether dan chloroform.
PVC (Polyvinyl Klorida) yaitu lebih tahan panas terhadap zay kimia yang
dikenal dengan nama pralon.
Plexiglass (perspex) yaitu bening seperti kaca, dapat digergaji atau dapat
dibor,mudah disambung dengan perekat plastik,larut pada kloroform.
Bahan Porselen
Selain bahan porselen, masih ada lagi bahan alat laboraturium yang terbuat
dari logam.
Bahan logam
BAHAN LABORATURIUM
Bahan terbakar dapat berwujud gas, cair yang mudah menguap atau bahan
padat yang dalam bentuk debu dapat meledak (terbakar) jika tercampur atau
terdispersi dengan udara.
Uap cairan lebih mudah menimbulkan api atau ledakan jika dibandingkan
dengan cairannya.
Uap dari cairan yang mudah terbakar tidak dapat dilihat sehingga sulit untuk
mendeteksinya kecuali digunakan indicator gas yang mudah terbakar.
Sebahagian besar uap lebih berat daripada udara sehingga cenderung ada
dipermukaan lantai
Uap cairan yang mudah terbakar mudah berdifusi sehingga seluruh mangan
menjadi berbahaya.
Bahan Anorganik
Bila terjadi kebakaran logam Alumunium, magnesium dan Zinkum (seng)
dalam keadaan murni jangan gunakan pemadam berisi api tetapi gunakanlah
serbuk pemada
Fosfor kuning, akan terbakar bila berhubungan dengan udara. Simpan dalam
air dan control selalu permukaan airnya karena permukaan air akan menurut
akibat penguapan.
Logam K dan Na akan terbakar jika kontak dengan air, simpan didalmminyak
paraffin. Kontrol permukaan minyak paraffin tersebut. Berikut ini adalah
beberapa contoh bahan diantaranya Natrium Clorida (garam dapur), Asam
klorida, asam sulfat, Natrium hidroksida, Kalium hidroksida,dll.
Bahan Pengoksidasi
Bahan –bahan ini dapat menimbulkan reaksi eksotermis yang sangat tinggi
jika kontak langsung dengan bahan lain khususnya dengan bahan mudah
terbakar.
Bahan bahan yang beracun lainnya adalah yaitu Alinin, Benzen, Bromin,
chlorine, Hidrogen peroksida, Iodium, Asam Nitrat, Phenol Sulfur dioksida,
logam-logam , Mercury perak ,timah dan sebagainya.
BAB III
KESIMPULAN
Pada umumnya alat alat yang ada di laboraturium menggunakan gelas (kaca)
diantaranya memiliki sifat benin, tahan terhadap zat korosif, tahan panas
dank eras tetapi rapuh , logam, plastik, porselen. Sedangkan bahan yang
digunakan dalam laboraturium pada umumnya memiliki sifat mudah
terbakar, memiliki sifat pengoksidasi, mudah meledak, beracun, dan
sebagainya.
Daftar pustaka :
Reddit
Memuat...
TELAH TERBIT ON DESEMBER 12, 2008 AT 6:24 AM TINGGALKAN SEBUAH KOMENTAR
Tinggalkan Balasan