Teori Umum
permukaan cairan dengan satu satuan luas. Satuan untuk tegangan permukaan (γ adalah
j/m2atau dyne/cm atau N/m. Metode yang paling umum untuk mengukur tegangan permukaan
adalah kenaikan atau penurunan cairan dalam pipa kapiler. dimana d adalah kerapatan cairan, r
adalah jari-jari kapiler, g adalah konstanta gravitasi, λ adalah panjang cairan yang akan ditekan
Sejumlah observasi umum menunjukkan bahwa permukaan zat cair berperilaku seperti
membran yang terenggang karena tegangan. Sebagai contoh, setetes air di ujung kran yang
menetes, atau tergantung pada dahan, membuat bentuk yang hampir bulat seperti balon kecil
Cairan mempunyai sifat menyerupai gas dalam hal gerakannya yang mengikuti gerakan
brown dan daya alirnya(fluiditanya).Selain itu cairan juga menunjukkan adanya tegangan
permukaan yang merupakan salah satu sifat penting lainnya dari cairean bila dua fase
dicampurkan maka batas fase-fase tersebut dianmakan antar permukaan.Batas antara zat cair
atau zat padat denag nudara biasanya disebut permukaan saja.Sedangkan batas antara zat cair
dengan zat cair disebuut antar permukaan .Besarnya tegangan permukaan dipemgaruhi oleh
Dalam keadaan cair, gaya kohesif antara molekul-molekul yang berdkatan dikembangkan
dngan baik.Dalam suatu tetes cairan yang tersuspensi daalm udara, molekul-molekul dalm
bulk cairan dikelilingi oleh molekul lain dari segala arah yang mempunyai gaya tarik menatik
yang sama. Sebaliknya, molekul pada permukaan (yakni, pada antarmuka/ udara )hanya dapat
mengembangkan gaya tarik menarik adhesif dengan molkul yang menyusun fase lain yang
terlihat dalam antar muka tersebut, walaupun,dalam hal antarmuka cair/gas gaya adhesif tarik
menatik adhesif ini kecil.Efek bersih adalh mlekul pada permukaan cairan tersebut mengalami
suatu gaya ke arah dalam ke arah bulk seperti ditunjukkan oleh panjanhnya penah(Alfred
martin,1993).
lain(Anonim,2006) :
Cara ini dapat digunakan untuk mengukur tegangan pemukaan dan tegangan antar permukaan zat
cair.Prinsip kerja alat ini berdasarkan pada kenmyataan bahwa gaya yang dibutuhkan untuk
melepaskan cincin yang tercelup pada zat cair sebanding dengan tegangan pemukaan atau
Metode ini hanya dapat digunakan untuk memerlukan dalam suatu zat cair dan tidak dapay
Molekul-molekul zat cair memberikan gaya tarik satu sama lain. Gaya tarik ini bekerja
pada molekul kedua di permukaan. Molekul di dalam zat cair berada di dalam kesetimbangan
karena gaya-gaya molekul lain yang bekerja ke semua arah. Molekul di permukaan normalnya
juga dalam kesetimbangan (zat cair tersebut diam). Hal ini benar walaupun gaya pada molekul
Dengan demikian, adanya gaya tarik total ke bawah, yang cenderung menekan lapisan
permukaan sedikit tapi hanya sampai batas di mana gaya ke bawah ini diimbangi oleh gaya
tolak ke atas yang disebabkan oleh kontak yang dekat atau tumbukan dengan molekul-molekul
di bawahnya. Penekan permukaan ini berarti bahwa, intinya zat cair meminimalkan garis
permukaannya. Inilah sebab mengapa air cenderung membentuk tetesan berbentuk bola,
karena sebuah bola mempresentasikan luas permukaan minimum untuk volume tertentu
(Giancoli, 2000).
Semua fenomena menunjukkan bahwa permukaan zat cair dapat dianggap sebagai
dalam keadaan tegang, demikian pula sehingga ditinjau setiap garis di dalam atau yang
membatasi permukaannya, maka zat-zat di kedua sisi garis tersebut saling tarik-menarik (Sears
sebagai peluncur. Ternyata gaya F = W1 + W2, dapat menahan peluncur dalam sembarang
posisi, berapapun luas selaput, asal saja suhu selaput konstan, ini amat berlainan dengan sifat
elastik lembaran karet, dalam mana gaya tersebut akan menjadi lebih besar kalau lembaran itu
Selain dipengaruhi oleh jenis cairan, γ juga dipengaruhi oleh temperatur. Bila
temperatur makin tinggi, maka γ akan mengalami penurunan. Untuk air antara 20-30oC,
Tegangan permukaan sebuah campuran zat cair bukan fungsi sederhan tegangan
permukaan komponen murni karena komposisi cairan pada campuran tidak sama dengan
komposisi badan cairnya. Ketika temperatur dinaikkan, tegangan permukaan zat cair dalam
keadaan setimbang dengan penurunan kerapatan uapnya dan menjadi nol pada titik kritis
(Reid, 1991).
Ada beberapa cara untuk menerapkan tegangan permukaan suatu cairan. Dua cara
diantaranya adalah :
a. Cara kenaikan kapiler
Bila cairan yang membasahi gelas diberi pipa kapiler dari gelas maka permukaan cairan akan
naik. Kenaikan cairan ini disebabkan oleh adanya tegangan permukaan cairan.
b. Cara du nouy
Cara ini lebih cepat dari cara pertama, karena alat yang diperlukan lebih praktis. Alat dari du
nouy disebut tensiometer, terdiri atas cincin platina dan timbangan. Untuk mentapkan
tegangan permukaan, cincin platina dimasukkan dalam cairan yang diselidiki (Soekardjo,
1990).
Sabun dan detergen mempunyai efek menurunkan tegangan permukaan cairan. Hal ini
dimaksudkan untuk mencuci dan membersihkan karena tegangan permukaan air yang tinggi
mencegahnya masuk dengan mudah di antara serat-serat materi dan lekuk-lekuk yang terkecil.
Zat-zat yang berfungsi memperkecil tegangan permukaan cairan disebut surfactant (Giancoli,
2000).
Adanya surfactant pada permukaan menyebabkan gaya adhesi antara zat cair dan udara
Dengan adanya surfaktan tegangan antar muka dua zat cair yang tidak bercampur akan
menurun. Akibatnya gaya adhesi antara dua zat cair meningkat dan kelarutannya pun
meningkat.
antara permukaan padat dan cairan pembasah. Semakin kecil sudut kontak artinya semakin
mudah dibasahi.
d. Sebagai emulgator
Emulgator dapat menstabilkan suatu sediaan emulsi (campuran air dan minyak). Surfaktan
membuat jembatan antara air dan minyak sehingga air dan minyak dapat terdispersi dalam
fase pendispersinya.
e. Sebagai detergen
Surfaktan dapat berperan sebagai detergen yang berfungsi untuk menghilangkan kotoran.
Proses pembersihan oleh detergen diawali oleh proses pembasahan kemudian pengemulsian
Surfaktan dapat digolongkan menjadi dua golongan besar yaitu, surfaktan yang larut
dalam minyak dan surfaktan yang larut dalam air. Surfaktan yang larut dalam minyak yaitu
senyawa polar berantai panjang, senyawa fluorocarbon. Dan senyawa silikon. Sedangkan
surfaktan yang larut dalam air banyak digunakan sebagai zat pembasah, zat pembusa, zat
pengemulsi, zat anti busa, detergen, zat flotasi, pencegah korosi, dan lain-lain. Ada empat yang
termasuk golongan ini yaitu surfaktan anion bermuatan negatif, surfaktan yang bermuatan
positif, surfaktan anion yang tak terionisasi dalam larutan, dan surfaktan amfoter yang
bermuatan negatif dan positif tergantung pada pH-nya. Surfaktan menurunkan tegangan
permukaan air dengan mematahkan ikatan-ikatan hydrogen pada permukaan. Hal ini dilakukan
dengan menaruh kepala hidrofiliknya pada permukaan air dengan ekor hidrofobiknya
D. Pembahasan
Cairan mempunyai sifat menyerupai gas dalam hal ini gerakannya yang mengikuti
gerakan brown dab daya alirnya.Selain itu cairan juga menunjukkan adanya tegangan yang
merupkan salah satu sifat penting lainnya dari cairan.Bila dua fase dicampurkan maka batas-
batas fase tersebut dinamakan antar permukaan.Batas antara zat cair aatu zat padat dengan
udara biasanya disebut permukaan saja.Sedangkan batas antara zat cair dengan zat cair
lainnya yang tidak bercampur atau antarazat padat dengan zat cair.
Dalam percobaan ini metode yang digunakan adalah metode keanikan kapiler.
Metode ini digunakan untuk menentukan tegangan suatu zat cair dn dapat digunakan untuk
bercampur.Smapel yang dignakan adalah minyak wijen, minyak ikan, minyak jarak dan
minyak mineral. Semua sampel memiliki kerapatan jenis yang berbeda-beda sehingga data
Sampel (minyak wijen) dimasukkan ke dalam 2 pot plastik dan 2 cawan porselin
yang diisi dengan span 80 0,5 ml dan 1 ml. Pertama-tama ukur tegangan permukaan minyak
wijen dalamkeadaan normal dengan menggunakan pipa kapiler, beri tanda pada pipa kapiler
batas permukaan zat dengan pipa kemudian tandai lagi pada pipakapiler batas zat yang naik
ke dalam pipa.Ukur panjang tanda yang telah diberi pada pipa kapiler. Dimasukkan span 80
0,5 ml dalm pot plastik kemudian diaduk dan diukur serta diberi tanda pada keadaan normal.
bahan dan dibuat larutan tween dengan berbagai konsentrasi1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%,
9% dan 10 %., air dan paraffin cair . Selanjutnya dimasukkan cairan kedalam cawan petri.
Diukur kenaikan cairan dengan menggunakan pipa kapiler kemudian diukur ketinggian cairan
dengan menggunakan mistar. Dan selanjutnya dihitung tegangan permukaan larutan tween.
B. Saran
Diharapkan agar menggunakan metode lain sebagai pembanding. Agar praktikan dapat
mengerti penetuan disolusi sediaan farmasi dan Sebaiknya alat diperbanyak agar dapat
mempercepat praktikum.
DAFTAR PUSTAKA