PEMBAHASAN
3. Metode Pengaktifan
Metode pengaktifan KKA bergantung pada tugas yang diperlukan . Jenis pengaktifan
bervariasi ,
seperti secara mekanis, pneumatis, elektris dan kombinasi dari semuanya. Simbol metode
pengaktifan
diuraikan dalam standar DIN 1219 berikut ini :
Contoh Simbol Aplikasi KKA sebagai berikut:
Contoh solenoid valve/katup kontrol arah
TOMBOL
SPRING
PENGATUR TEKANAN
Yang dimaksud tata letak rangkaian adalah diagram rangkaian harus digambar tanpa
mempertimbangkan lokasi tiap elemen yang diaktifkan secara fisik. Dianjurkan bahwa semua
silinder dan katup kontrol arah digambarkan secara horisontal dengan silinder bergerak dari
kiri kekanan, maka dari pada itu rangkaian akan lebih mudah dimengerti dan dipahami dalam
pembuatannya.
Contoh :
Batang piston silinder kerja ganda bergerak keluar jika tombol tekan atau pedal kaki
ditekan. Batang piston kembali ke posisi awal setelah keluar penuh dan tekanan pada tombol
atau pedal kaki dilepas. Masalah di atas dipecahkan oleh rangkaian kontrol dengan tata letak
gambar diagram ditunjukkan pada gambar berikut ini bisa kita lihat bersama tata letak
rangkaian.
4 2
5 3
1
Diagram alir
Diagram rangkaian harus digambar dengan tata cara penggambaran yang benar. Karena
hal ini akan memudahkan seseorang untuk membaca rangkaian , sehingga mempermudah
pada saat merangkai atau mencari kesalahan sistempneumatik. Tata letak komponen diagram
rangkaian harus disesuaikan dengan diagram alir dari mata rantai kontrol yaitu sebuah sinyal
harus mulai mengalir dari bawah menuju ke atas dari gambar rangkaian. Elemen yang
dibutuhkan untuk catu daya akan digambarkan pada bagian bawah rangkaian secara simbol
sederhana atau komponen penuh dapat digunakan. Pada rangkaian yang lebih luas , bagian
catu daya seperti unit pemelihara, katup pemutus dan berbagai distribusi sambungan dapat
digambarkan tersendiri.Diagram alir mata rantai kontrol dan elemen-elemennya digambarkan
sebagai berikut :
ELEMEN KERJA AKTUATOR
TUAS 2 4
PENGATUR TEKANAN
Yang dimaksud tata letak rangkaian adalah diagram rangkaian harus digambar tanpa
mempertimbangkan lokasi tiap elemen yang diaktifkan secara fisik. Dianjurkan bahwa semua
silinder dan katup kontrol arah digambarkan secara horisontal dengan silinder bergerak dari
kiri kekanan, maka dari pada itu rangkaian akan lebih mudah dimengerti dan dipahami dalam
pembuatannya.
Contoh :
Batang piston silinder kerja ganda bergerak keluar jika tuas ditekan. Batang piston
kembali ke posisi awal setelah keluar penuh dan ketika tuas dtarik. Masalah di atas
dipecahkan oleh rangkaian kontrol dengan tata letak gambar diagram ditunjukkan pada
gambar berikut ini
1
3 5
2 4
Diagram alir
Diagram rangkaian harus digambar dengan tata cara penggambaran yang benar. Karena
hal ini akan memudahkan seseorang untuk membaca rangkaian , sehingga mempermudah
pada saat merangkai atau mencari kesalahan sistempneumatik. Tata letak komponen diagram
rangkaian harus disesuaikan dengan diagram alir dari mata rantai kontrol yaitu sebuah sinyal
harus mulai mengalir dari bawah menuju ke atas dari gambar rangkaian. Elemen yang
dibutuhkan untuk catu daya akan digambarkan pada bagian bawah rangkaian secara simbol
sederhana atau komponen penuh dapat digunakan. Pada rangkaian yang lebih luas , bagian
catu daya seperti unit pemelihara, katup pemutus dan berbagai distribusi sambungan dapat
digambarkan tersendiri.Diagram alir mata rantai kontrol dan elemen-elemennya digambarkan
sebagai berikut :
TOMBOL 1 3
SPRING
PENGATUR TEKANAN
Yang dimaksud tata letak rangkaian adalah diagram rangkaian harus digambar tanpa
mempertimbangkan lokasi tiap elemen yang diaktifkan secara fisik. Dianjurkan bahwa semua
silinder dan katup kontrol arah digambarkan secara horisontal dengan silinder bergerak satu
putaran, maka dari pada itu rangkaian akan lebih mudah dimengerti dan dipahami dalam
pembuatannya.
Contoh :
Aktuator putar bergerak satu putaran jika tombol ditekan. Putaran akankembali ke
posisi awal setelah berputar akan kembali bila tombol dilepas. Masalah di atas dipecahkan
oleh rangkaian kontrol dengan tata letak gambar diagram ditunjukkan pada gambar berikut
ini
2
1 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Katup kontrol adalah katup yang mengarahkan tekanan udara fluida keluar untuk
melakukan gaya kerja kka terbagi dari kka 2/2. NC,KKA 2/2. NO, KKA 3/2 NC, KKA 3/2
NO, KKA 4/2, KKA 5/2, dan KKA 5/3 posisi tengah tertutup dan setiap lubang saluran
memiliki nomor/huruf dan memakai metode pengaktifan seperti tombol, tuas dll.
Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak, keadaan-
keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan. Perkataan pneumatik berasal
bahasa Yunani “ pneuma “ yang berarti “napas” atau “udara”. Jadi pneumatik berarti terisi
udara atau digerakkan oleh udara mampat. Pneumatik merupakan cabang teori aliran atau
mekanika fluida dan tidak hanya meliputi penelitian aliran-aliran udara melalui suatu sistem
saluran, yang terdiri atas pipa-pipa, selang-selang, gawai dan sebagainya, tetapi juga aksi dan
penggunaan udara mrampat.
SARAN
Dari pembuatan makalah ini kami harapkan agar pembaca dapat memberi saran bila
ada kesalahan untuk perubahan kedepannya lagi dan penulis dapat memperbaiki kesalahan
diawal pembuatan makalah ini agar menjadi makalah yang baik dan memiliki banyak
manfaat bagi pembaca dan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Sumbodo. Wirawan. 2008. Teknik Produksi Mesin Industri SMK Jilid 3. Departemen Pendidikan
Nasional. Jakarta.
Sumber gambar : Festo FluidSIM