Abstrak
Hasil penelitian menunjukkan insidens decubitus di Indonesia sebesar 33.3%, angka ini sangat tinggi
bila dibandingkan dengan insidens decubitus di ASEAN yang hanya berkisar 2.1-31.3%. Jenis
penelitian yang sedang digunakan dalam penelitian ini adalah Analitik Asosiatif dengan desain
penelitian crosssectional. Maka dari itu penelitian ini mengambil populasi pada pasien bedrest total di
RS Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya pada penyakit typoid, stroke, trauma abdomen, trauma tulang
belakang, post operasi laparatomy dan post operasi craniotomy dengan lama bedrest total selama lebih
dari 3 hari. Penelitian ini menggunakan tekhnik non probability sampling (purposive) yang berarti
yaitu tekhnik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu. Teknik pengumpulan data dengan
wawancara dan observasi. Instrumen yang akan kita teliti menggunakan pedoman wawancara dan
pedoman observasi. Maka penelitian ini akan menggunakan pengujian instrumen dengan uji validitas
menggunakan pedoman wawancara dan pedoman observasi. Penelitian ini akan menggunakan analisis
univariate dan bivariate. Hasil penelitian ditemukan bahwa kebanyakan keluarga klien tidak mengerti
pencegahan decubitus 87% dan kejadian decubitus 87,1% dan terdapat hubungan antara pengetahuan
keluarga klien terhadap kejadian decubitus.
112
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014
dan akan semakin meningkatkan jika tidak berfungsi diluar tempat tidur ini sebagai
dilakukan upaya dalam mencegahnya akibat dari berbagai gangguan fungsi
Berdasarkan latar belakang di (gerak, bernafas, pengendalian syaraf). Ini
atas, maka peneliti tertarik untuk sebagai akibat dari penyakit (panas
melakukan penelitian dengan rumusan tinggi), kelemahan ( lumpuh).
“Bagaimana hubungan tingkat Penyebab Bedrest
pengetahuan keluarga klien tentang Berbagai kondisi dapat
pencegahan dekubitus terhadap kejadian menyebabkan terjadinya immobilisasi,
dekubitus pada pasien bedrest total di RS diantaranya gangguan sendi dan tulang,
Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya.” penyakit reumatik seperti pengapuran
Penelitian ini bertujuan untuk tulang atau patah tulang akan menghambat
mengetahui hubungan tingkat pergerakan, penyakit saraf, adanya stroke,
pengetahuan keluarga klien tentang penyakit parkinson dan gangguan saraf
kejadian dekubitus terhadap kejadian tepi juga menimbulkan gangguan
dekubitus pada pasien bedrest total di RS pergerakan dan mengakibatkan
Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya immobilisasi, penyakit jantung atau
pernafasan, penyakit jantung atau
TINJAUAN TEORI
pernafasan akan menimbulkan kelelahan
Pengertian Bedrest
dan sesak nafas ketika beraktivitas,
Immobilisasi atau tirah baring
gangguan penglihatan, rasa percaya diri
adalah keadaan dimana seseorang tidak
untuk bergerak akan terganggu bila ada
dapat bergerak secara aktif atau bebas
gangguan penglihatan karena ada
karena kondisi yang mengganggu
kekhawatiran terpeleset, terbentur atau
pergerakan (aktivitas). Imobilisasi secara
tersandung, masa penyembuhan, pasien
fisik, merupakan pembatasan untuk
yang masih lemah setelah menjalani
bergerak secara fisik dengan tujuan
operasi atau penyakit berat tertentu
mencegah terjadinya gangguan komplikasi
memerlukan bantuan untuk berjalan atau
pergerakan
banyak istirahat, tirah baring atau
Tirah baring diartikan sebagai
immobilisasi berkepanjangan dapat
tinggal ditempat tidur untuk jangka waktu
membawa akibat-akibat yang merugikan
yang lama dan diharuskan. Kata "istirahat"
bagi fisik maupun psikologis. konsep
berkenaan dengan hal ini agak kurang
immobilisasi merupakan hal yang relatif,
tepat karena kita selalu berfikiran bahwa
dalam arti tidak saja kehilangan
ini diartikan dengan istirahat malam yang
pergerakan total tetapi juga terjadi
baik. Pada tirah baring sebenarnya bukan
penurunan aktivitas dari normalnya.
sesuatu yang dilakukan dengan
sukarela.Individu tak secara wajar
113
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014
114
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014
Pengertian Dekubitus dari 2-3 jam, maka kulit akan mati, yang
Dekubitus adalah luka pada dimulai pada lapisan kulit paling atas
jaringan kulit yang disebabkan oleh (epidermis). Penyebab dari berkurangnya
tekanan yang berlangsung lama dan terus aliran darah ke kulit adalah tekanan. Jika
menerus (Doh, 1993 dalam Martin, 1997). tekanan menyebabkan terputusnya aliran
Istilah dekubitus diambil dari kata Latin darah, maka kulit yang mengalami
decumbere, yang artinya berbaring.Ini kekurangan oksigen pada mulanya akan
merupakan luka yang terjadi karena tampak merah dan meradang lalu
tekanan atau iritasi kronis. Keadaan ini membentuk luka terbuka (ulkus). Gerakan
terjadi pada kulit punggung pasien yang yang normal akan mengurangi tekanan
selalu terbaring di tempat tidur atau yang sehingga darah akan terus mengalir. Kulit
sulit bangkit dari ranjang perawatan dalam juga memiliki lapisan lemak yang
waktu yang lama. Dekubitus berfungsi sebagai bantalan pelindung
mengakibatkan kerusakan atau kematian terhadap tekanan dari luar.
kulit sampai jaringan di bawah kulit, Risiko tinggi terjadinya ulkus
bahkan menembus otot bahkan sampai dekubitus ditemukan pada :
mengenai tulang. Hal ini disebabkan 1) Orang-orang yang tidak dapat bergerak
adanya penekanan pada suatu bagian (misalnya lumpuh, sangat lemah
tubuh yang berlangsung terus menerus dipasung)
misalnya karena tekanan dari tempat tidur, 2) Orang-orang yang tidak mampu
kursi roda, gips, pembidaian atau benda merasakan nyeri, karena nyeri
keras lainnya sehingga peredaran darah di merupakan suatu tanda yang secara
sekitar daerah itu terhenti, yang normal mendorong seseorang untuk
mengakibatkan kerusakan atau kematian bergerak. Kerusakan saraf (misalnya
kulit dan jaringan sekitarnya. Bagian akibat cedera, stroke, diabetes) dan
tubuh yang sering mengalami ulkus atau koma bisa menyebabkan berkurangnya
luka dekubitus adalah bagian dimana kemampuan untuk merasakan nyeri
terdapat penonjolan tulang, yaitu sikut, 3) Orang-orang yang mengalami
tumit, pinggul, pergelangan kaki, bahu, kekurangan gizi (malnutrisi) tidak
punggung dan kepala bagian belakang. memiliki lapisan lemak sebagai
Lokasi yang sering terkena dekubitus pelindung dan kulitnya tidak
adalah daerah tumit, siku, kepala bagian mengalami pemulihan sempurna
belakang, dan daerah sekitar bokong. karena kekurangan zat-zat gizi yang
Penyebab Dekubitus penting
Kulit kaya akan pembuluh darah 4) Gesekan dan kerusakan lainnya pada
yang mengangkut oksigen ke seluruh lapisan kulit paling luar bisa
lapisannya. Jika aliran darah terputus lebih menyebabkan terbentuknya ulkus. Baju
115
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014
116
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014
117
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014
Adanya perubahan dari kulit yang Adanya lubang yang dalam serta
dapat diobservasi. Apabila dibandingkan saluran sinus.
dengan kulit yang normal, maka akan Pencegahan Dekubitus
tampak salah satu tanda sebagai berikut : Upaya pencegahan dekubitus
perubahan temperatur kulit (lebih dingin menurut berbagai ahli secara garis besar
atau lebih hangat), perubahan konsistensi meliputi mobilisasi, perawatan kulit,
jaringan (lebih keras atau lunak), penggunaan alat atau sarana dan penataan
perubahan sensasi (gatal atau nyeri). Pada lingkungan perawatan serta pendidikan
orang yang berkulit putih, luka mungkin kesehatan (Basta, 1991; Mc. Farland,
kelihatan sebagai kemerahan yang 1993; Bell & Mathew, 1993; Ortwitch,
menetap. Sedangkan pada yang berkulit 1995 dalam Noviaestari, 1997) serta
gelap, luka akan kelihatan sebagai warna pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi
merah yang menetap, biru atau ungu yang adekuat (Kozier, 1991)
Stadium II Pencegahan dekubitus dapat
Hilangnya sebagian lapisan kulit dilakukan dengan mengkaji risiko individu
yaitu epidermis atau dermis, atau terhadap kejadian dekubitus atau luka
keduanya. Cirinya adalah lukanya tekan. kajian risiko dapat digunakan untuk
superficial, abrasi, melepuh, atau mengetahui skor risiko, diantara skala
membentuk lubang yang dangkal. yang sering digunakan adalah skala
Jika kulit terluka atau robek maka Norton. Mengidentifikasi kelompok-
akan timbul masalah baru, yaitu kelompok yang berisiko tinggi terhadap
infeksi. Infeksi memperlambat kejadian luka tekan. Orang tua dengan
penyembuhan ulkus yang dangkal usia lebih dari 60 tahun, bayi dan
dan bisa berakibat fatal terhadap neonatal, pasien injury tulang belakang,
ulkus yang lebih dalam pasien dengan bedrest adalah kelompok
Stadium III yang mempunyai risiko tinggi terhadap
Hilangnya lapisan kulit secara kejadian luka tekan, Mengkaji keadaan
lengkap, meliputi kerusakan atau kulit secara teratur, Pengkajian kulit
nekrosis dari jaringn subkutan atau setidaknya sehari sekali, Mengkaji semua
lebih dalam, tapi tidak sampai pada daerah diatas tulang yang menonjol
fascia. Luka terlihat seperti lubang setidaknya sehari sekali, Kulit yang
yang dalam kemerahan dan daerah diatas tulang yang
Stadium IV menonjol seharusnya tidak dipijat karena
Hilangnya lapisan kulit secara pijatan yang keras dapat mengganggu
lengkap dengan kerusakan yang perfusi ke jaringan, Mengkaji status
luas, nekrosis jaringan, kerusakan mobilitas, Untuk pasien yang lemah,
pada otot, tulang atau tendon. lakukanlah perubahan posisi. Ketika
118
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014
119
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014
jantung, gagal ginjal, pneumonia, 4) Segera bersihkan feses atau urin dari
Medikasi seperti steroid, agen kulit karena bersifat iritatif terhadap
imunosupresif, atau obat anti kanker juga kulit. Cuci dan keringkan daerah
akan mengganggu penyembuhan luka, tersebut dengan segera
Mengevaluasi penyembuhan luka, Luka 5) Laporkan adanya area kemerahan
tekan stadium II seharusnya menunjukan dengan segera
penyembuhan luka dalam waktu 1 sampai 6) Jaga agar kulit tetap bersih dan kering
2 minggu. Pengecilan ukuran luka setelah 7) Jaga agar linen tetap kering, bersih
2 minggu juga dapat digunakan untuk dan bebas dari kerutan atau tidak
memprediksi penyembuhan luka. Bila kusut dan benda keras
kondisi luka memburuk, maka evaluasi 8) Mandikan pasien dan beri perhatian
luka secepat mungkin, Menggunakan khusus pada daerah-daerah yang
parameter untuk penyembuhan luka berisiko mengalami tekanan atau
termasuk dimensi luka, eksudat, dan gesekan
jaringan luka. 9) Masase sekitar daerah kemerahan
Tindakan Keperawatan Dalam dengan menggunakan lotion
Mencegah Dekubitus 10) Beri sedikit bedak tabur yang
Tindakan keperawatan yang dapat mengandung calamine, zinc, camphor
dilakukan adalah: yang bermanfaat untuk mencegah
1) Rubah posisi pasien sedikitnya 2 jam kerusakan kulit akibat garukan karena
sekali. Ketika merubah hindari gatal
pergesekan seperti menggeser pasien 11) Lakukan latihan ROM minimal 2 kali
dengan linen atau alat-alat lain sehari untuk mencegah kontraktur
2) Anjurkan pasien untuk duduk di kursi 12) Periksa kesesuaian dan penggunaan
roda setiap 10 menit untuk penahan atau restrein
mengurangi tekanan. Bila penderita 13) Periksa selang NGT dan kateter
dapat duduk, dapat didudukkan di untuk memastikan bahwa selang
kursi. Gunakan bantalan untuk tersebut tidak pada posisi yang dapat
penyangga ke 2 kaki dan bantal- menyebabkan iritasi
bantal kecil untuk menahan tubuh 14) Gunakan kasur busa, kasur kulit, atau
penderita. Bila memungkinkan ganti kasur perubah tekanan. Jika pasien
posisi tidur penderita setiap hari harus menjalani tirah baring dalam
dengan cara mengganjalnya dengan waktu yang lama, bisa digunakan
bantal atau bantalan busa kasur khusus, yaitu kasur yang diisi
3) Anjurkan masukan nutrisi yang tepat dengan air atau udara.
dan cairan yang adekuat
120
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014
121
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014
Stadium ini dapat sembuh dalam 10-15 Penelitian ini menggunakan analisis
hari, Stadium III artinya uerasi meluas univariate dan bivariate.
sampai ke lapisan lemak subkulit dan otot
HASIL DAN PEMBAHASAN
sudah mulai terganggu dengan adanya
Analisis Univariat
edema dan inflamasi, infeksi akan hilang
Berdasarkan hasil penelitian yang
struktur fibril. Biasanya sembuh dalam 3-8
dilakukan terhadap Pasien di RS tentang
minggu, Stadium IV artinya ulserasi dan
hubungan tingkat pengetahuan keluarga
nekrosis meluas mengenai fasia, otot serta
klien tentang pencegahan dekubitus
sendi. Dapat sembuh dalam 3-6 bulan. Uji
terhadap kejadian dekubitus pada pasien
instrumen terdiri dari uji validitas dan uji
bedrest total di RSUD Kota Tasikmalaya
reabilitas. Analisis data merupakan bagian
adalah sebagai berikut :
yang sangat penting untuk mencapai
Gambaran Pengetahuan Keluarga Klien
tujuan pokok penelitian, yaitu menjawab
tentang Pencegahan Dekubitus di RSUD
pertanyaan-pertanyaan penelitian yang
dr. Soekardjo Tasikmalaya Tahun 2014
mengungkap fenomena (Nursalam, 2008)
Table 4.1
Distribusi frekuensi pengetahuan keluarga klien tentang pencegahan decubitus
di RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya Tahun 2014
Tingkat Pengetahuan Jumlah Persentasi
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa (87%) dan tidak ada yang mengerti
distribusi frekuensi responden tentang tentang decubitus.
tingkat pengetahuan keluarga klien
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan
tentang pencegahan decubitus sebagian
keluarga klien tentang kejadian dekubitus
besar tidak mengerti sebanyak 77 orang
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Table 4.2
Gambaran Pengetahuan Keluarga Klien tentang Kejadian Decubitus
Di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya
Kejadian Dekubitus
Tingkat pengetahuan
Tidak ada Stadium I Stadium II Stadium III Stadium IV
Mengerti 0 0 0 0 0
Kurang mengerti 2 2 0 0 0
Tidak mengerti 9 15 1 1 1
122
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014
Tabel 4.3.
Tabulasi silang antara Pengetahuan Keluarga Klien tentang Pencegahan Dekubitus
terhadap Kejadian Dekubitus di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya Tahun 2014
Kejadian Dekubitus
123
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014
124
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014
125
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014
126
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014
127