Anda di halaman 1dari 5

TERMODINAMIKA

Termodinamika adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari penyimpanan, transformasi


(perubahan) dan transfer (perpindahan) energi. Energi disimpan sebagai energi internal (yang
berkaitan dengan temperatur), energi kinetik ( yang disebabkan oleh gerak ), energi potensial (yang
disebabkan oleh ketinggian), dan energi kimia (yang disebabkan oleh komposisi kimiawi);
ditransformasikan/diubah dari salah satu bentuk ke bentuk lainya; dan ditransfer melintasi suatu
batas sebagai kalor atau usaha/kerja (work).

Dalam termodinamika kita akan mengembangkan persamaan-persamaan matematis yang


menghubungkan transformasi dan transfer energi dengan properti-properti bahan seperti
temperatur, tekanan atau entalpi. Oleh karena itu zat-zat dan properti-propertinya menjadi tema
sekunder yang sangat penting. Dan kita akan tergantung pada pengamatan-pengamatan
eksperimental yang telah disusun ke dalam pernyataan aau hukum matematis ; hukum pertama dan
kedua dari termodinamika adalah yang paling sering digunakan.

Pengertian sifat termodinamika

Sifat (property) sistem seperti massa, volume, energi, tekanan, dan temperatur, merupakan
karakteristik makroskopik sistem, dimana nilai numeriknya dapat diberikanpada suaktu waktu
tertentu tanpa mengetahui sejarah sistem itu sendiri. Selain itu Sifat zat dapat didefinisikan sebagai
suatu besaran yang hanya tergantung pada keadaan sistem dan tidak tergantung lintasan (misalnya
apa yang dialami sebelumnya)yang dilalui (dialami) oleh sistem dalam mencapai suatu keadaan yang
tertentu. Kebalikanya, keadaan suatu sistem dinyatakan oleh sifat zat.
Keseimbangan termodinamika
Dalam termidinamika perlu didefinisikan apa yang disebut sistem sederhana. Sistem sederhana
adalah suatu sistem yang tidak dipengaruhi oleh efek kapiliritas, perubahan bentuk fase padat,
medan gaya luar(listrik, magnet, maupun grafitasi) atau dinding dalam abiabatic. Jadi sistem ada
dalam keseimbangan termodinamika bila sistem tersebut mengalami kesetimbangan
mekanik(kesetimbangan gaya), kesetimbangan termik (tidak ada gradient suhu), dan kesetimbangan
kimia (tidak ada reaksi kimia).
Jadi, kesetimbangan termodinamika adalah suatu konsep yang berhubungan dengan tidak adanya
kecendrungan sistem untuk mengadakan perubahan yang spontan bila sistem tersebut terisolasi.

Keadaan sistem

Keadaan (state) merupakan kondisi sistem yang dapat ditentukan oleh sifatnya. Mengingat
bahwa umumnya terdapat hubungan antara sifat – sifat sistem, keadaan dapat ditentukan
berdasarkan nilai pasangan sifatnya. Sifat – sifat lain dapat ditentukan berdasarkan pasangan
sifatnya

Sifat termodinamika dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sifat ekstensif dan intensif.
Sifat Ekstensif(extensive property) jika nilai dari keseluruhan sistem merupakan penjumlahan nilai
dari setiap bagian yang menyusun sistem tersebut. Massa, volume, dan energi merupakan contoh
sifat ekstensif. Sifat ekstensif dipengaruhi oleh ukuran sistem yang dapat berubah menurut waktu.
Banyak analisis termodinamika dilakukan dengan melakukan perhitungan perubahan sitem ekstensif
seperti massa dan energi pada saat sistem berinteraksi dengan lingkungannya. Sifat intensif
(intensive property) tidak dapat diakumulasikan seperti pada sifat ekstensif. Nilai sifat intensif tidak
dipengaruhi oleh ukuran sistem dan dapat bervariasi di setiap bagian sitem pada waktu yang
berbeda. Dengan demikian sifat intesif merupakan fungsi posisi dan waktu, sementara itu sifat
ekstensif umumnya hanya merupakan fungsi waktu. Volume spesifik, tekanan, dan temperatur
adalah contoh sifat intensif yang sering digunakan.

Proses dan lintasan proses

Jika suatu sistem berubah dari suatu kondisi kesetimbangan ke kondisi kesetimbangan lainnya,
jalur (path) urutan terjadinya perubahan keadaan yang dilalui oleh sistem tersebut disebut sebagai
suatu proses. Jika, pada saat beralih dari satu keadaan ke keadaan lainnya, deviasi
kesetimbangannya sangat kecil, prosesnya disebut kuasi-kesetimbangan (quasiequilibrium) dan
setiap keadaan dalam proses tersebut dapat dianggap sebagai keadaan kesetimbangan. Banyak
proses, seperti misalnya kompresi dan ekspansi gas dalam suatu motor pembakaran internal, dapat
diaproksimasikan dengan proses kuasi-kesetimbangan tanpa mengurangi tingkat akurasinya secara
signifikan. Jika suatu sistem melalui suatu proses kuasi-kesetimbangan (seperi misalnya kompresi
termodinamik yang lambat pada udara didalam suatu silinder), proses tersebut dapat digambarkan
pada koordinat-koordinat yang tepat dengan menggunakan garis biasa. Jika sistem tersebut beralih
dari satu keadaan kesetimbangan ke keadaan kesetimbangan lainnya melalui serentetan keadaan
non-kesetimbangan (nonequilibrium), yang terjadi adalah proses non-kesetimbangan.

Jika suatu sistem dalam suatu keadaan awal mengawali serentetan proses kuasi-
kesetimbangan dan kembali ke keadaan awalnya, sistem tersebut mengalami suatu siklus. Di akhir
siklus, properti-properti dari sistem tersebut memiliki nilai-nilai yang sama seperti awalnya.

Awalan iso- ditambahkan di depan nama dari setiap properti yang tidak mengalami peubahan
selama proses berlangsung. Proses isotermal adalah proses di mana temperatur dijaga konstan,
dalam proses isobarik yang dijaga konstan adalah tekanan, proses isometrik merupakan proses
dengan volume-konstan.

Keseimbangan termodinamika

Digunakan untuk menyatakan suatu keadaan keseimbangan terhadap semua perubahan


makroskopik yang mungkin terjadi di dalam suatu sistem dimana molekul-molekul bebas
berinteraksi satu dengan yang lainnya. Di dalam sistem yang berada dalam keseimbangan
termodinamik tidak ada aliran energi, zat, atau pun muatan pada skala yang makroskopik, walaupun
molekul-molekul bebas bergerak. Untuk menguji apakah suatu zat berada dalam keseimbangan
termodinamik, bayangkan ( dalam akal ) bahwa zat tersebut diisolasi dan sesudah itu berbagai
kemungkinan terjadinya perubahan makroskopik diamati. Apakah tidak ada perubahan
makroskopika yang terjadi, zat tersebut berada dalam keseimbangan termodinamik pada saat
pengisolasiannya. Digaris bawahi lagi disini, bahwa berbagai molekul zat tersebut harus tetap bebas
bergerak untuk mengatur berbagai susunan energi, massa, atau pun muatan sewaktu pengujian
dilakukan. Bagi suatu sistem yang berada dalam keseimbangan termodinamik, berbagai sifat, yang
dengan suatu dan lain cara, relevan dengan energi disebut dengan sifat-sifat termodinamik.
Sembarang sifat yang didefinisikan oleh berbagai sifat termodinamik lainnya haruslah pula suatu
sifat termodinamik. Digaris bawahi disini bahwa istilah sifat-sifat termodinamik hanya berkenaan
bagi suatu sistem yang berada dalam keseimbangan termodinamik.
TEKANAN

Konsep

Sebelum ini telah digunakan konsep tekanan berupa gaya per satuan luas yang diterapkan
oleh suatu fluida pada permukaan suatu torak, permukaan suatu kapal selam, atau dasar suatu
kolom barometer, ini adalah konsep mekanik dari tekanan. Dapat dibayangkan bahwa tekanan itu
timbul oleh milyardan tabrakan diantara berbagai molekul fluidaatau dinding padat tersebutpada
setiap sekon.

Walaupun mudah untuk mengukur tekanan pada suatu dinding, yang selalu dibicarakan
adalah tekanan di dalam fluida. Dengan cara ini dibayangkan terjadinya pengucilan suatu kotak
fluida kecil, gantikan dengan suatu kotak yang pejal, dan ukur tekanan pada berbagai dindingnya.

Dalam suatu fluida yang diam, tekanan diseluruh daerah fluida yang berhubungan akan
berharga sama bagi semua titik yang berada pada ketinggian yang sama.

Pengukuran

Tekanan dapat diukur dengan berbagai alat. Semua peralatan sedemikian pada dasarnya
mengukur perbedaan diantara dua tekanan; hanya jika salah satu dari tekanan itu vakum barulah
alat itu mengukur tekanan yang sebenarnya.

Analisa tekanan di dalam suatu fluida yang diam disebut hidrostatika. Hidrostatika digunakan
untuk menentukan berbagai hubungan diantara berbagai perbedaan tekanan dan ketinggian suatu
manometer.

Kebanyakan alat pengukur tekanan memberikan beda diantara tekanan yang diukur dengan
tekanan atmosfir; beda tekanan ini disebut tekanan “gage”(“gauge pressure”), acapkali dinotasikan
oleh Pag (Pascal gage) atau psig (lbf/in2 gage). Tekanan sebenarnya atau mutlak kadang-kadang
dinyatakan oleh psia (lbf/in2 mutlak). Dalam literatur Pa, N/m2, dan psi biasanya (tetapi tidak selalu)
menyatakan tekanan mutlak.

Satuan tekanan lain yang sering digunakan adalah bar, didefinisikan sebagai 105 N/m2. Ini kira-
kira sama dengan tekanan atmosfir rata-rata. Satu atm biasanya diambil sebesar

1 atm = 1,013 X 105 N/m2 = 14,696 lbf/in2

Contoh. Suatu alat pengukur menunjukkan tekanan sebesar 100 psig. Berapakah besarnya tekanan
absolut ?

P = 100 + 14,7 = 114,7 psia = 7,908 X 105 N/m2 = 0,7908 Mpa

Contoh. Suatu manometer air-raksa menunjukkan perbedaan ketinggian sebesar 0,8 m. Berapakah
besarnya perbedaan tekanan ? untuk air γ = 9,87 X 103 N/m3, sedangkanuntuk air raksa γ = 133,7 X
103 N/m3, sehingga

PB – PA = 0,8 m X (133,7 – 9,87) X 103 N/m3 = 9,91 X 104 Pa


TEMPERATUR

Konsep

Temperatur adalah sesuatu yang dibaca pada termometer tabung gelas yang diisi dengan air
raksa.

Gagasan penting mengenai temperatur adalah bahwa sifat ini merupakan “penunjuk” bagi
arah perpindahan energi sebagai panas. Energi cenderung untuk berpindah sebagai panas dari
berbagai daerah bertemperatur tinggi ke berbagai daerah yang temperaturnya rendah.

Jika dua buah sistem berada dalam keseimbangan Jika dua buah sistem berada dalam
keseimbangan termal, keduanya haruslah mempunyai temperatur yang sama. Jika setiap sistem
tersebut berada dalam keseimbangan dengan sistem ketiga, maka ketiganya mempunyai temperatur
yang sama, jadi sembarang dua atau ketiganya berada dalam keseimbangan termal. Gagasan ini
kadang-kadang disebut hukum termodinamika yang ke nol.

Dalam termodinamika penting untuk membedakan secara tajam dan antara konsep panas,
temperatur, dan energi dalam. Energi dalam adalah energi yang dimiliki oleh berbagai molekul yang
tersembunyi dari pandangan makroskopik langsung, disebabkan oleh watak tingkat keadaan
mikroskopik yang tidak terorganisasi itu. Panas adalah perpindahan energi yang tidak dapat
diperhitungkan sewaktu secara makroskopik menghitung perpindahan energi sebagai kerja; panas
adalah kerja mikroskopik yang “tersembunyi” dari pandangan makroskopik langsung, disebabkan
oleh karena ketidakteraturan hakiki proses perpindahan energi ini.

Energi dalam dan temperatur adalah sifat zat; panas bukan sifat. Energi dalam dan temperatur
adalah sifat , yang mempunyai perbedaan hakiki. Temperatur sebagian kecil suatu benda sama
dengan temperatur seluruh benda, sedangkan energi dalam sebagian kecil suatu benda hanya
merupakan sebagian kecil dari energi seluruh benda.

Pengukuran

Untuk membuat konsep temperatur itu operasional diperlukan suatu skala. Garis-garis yang
berjarak sama satu dengan lainnya pada termometer tabung gelas yang berisi air raksa merupakan
salah satu skala sedemikian, meliputi kisaran yang terbatas.

Apabila yang digunakan adalah termometer tabung gelas berisi alkohol, kedua skala yang
dihasilkan dapat dibuat berkorespondensi pada dua titik, tetapi tidak demikian halnya diantara
kedua titik tersebut.

Skala gas

Katakanlah p sebagai tekanan pada termometer gas volume tetap, yang berada dalam
keadaan kesetimbangan termal dengan bak air. Besarnya temperatur bak air dapat diberikan dalam
hubungan linier sebagai berikut

T = αp

Dengan α adalah konstanta. Nilai α dapat ditentukan dengan memasukkan termometer ke dalam
bak air lain, yang dijaga pada titik tripel air dan dilakukan pengukuran tekanan gas pada temperatur
titik tripel, ptp. Dengan memasukkan nilai tekanan tripel dan menyelesaikannyauntuk α, maka
persamaannya menjadi
α = 273,16 / Ptp

Temperatur bak air awal dimana tekanan gas di dalamnya adalah p, menjadi

T = 273,16 [P/Ptp]

Anda mungkin juga menyukai