Anda di halaman 1dari 2

CICI DAN SERIGALA

ANGGOTA KELOMPOK:

 ADITYA WIJAYA H (03)


 ALFIN SEPTIAN EKA S (05)
 BRIAN ARIF M (09)
 RIZMA AURA S (23)

PEMERAN TOKOH:

ADIT = CICI

ALFIN = SERIGALA

BRIAN = UPI

RIZMA = NARATOR DAN PUSI

DRAMA

Sore itu Cici, Upi, dan Pusi sedang bermain bersama di tempat lapang di
tengah hutan.

Kemudian Cici melihat sesuatu di dalam sebuah kantung plastik.

Cici: “hai teman-teman…….. lihatlah !” (berteriak sambil menunjuk kearah bungkusan


plastik.

Upi: “wah… makanan teman-teman…”

Pusi: “asyik… sore ini kita makan enak.” (bersorak kegirangan)

Lalu Cici mengambil lue itu dan membuka bungkusanya, dari kue itu tercium
aroma yang sangat harum. Tiba –tiba muncul niat licik Cici untuk memakan kue itu
sendiri.

Cici: (bergumam dalam hati)“ah… kue ini pasti nikmat sekali apalagi jika kumakan
sendiri tanpa berbagi dengan mereka.”

Cici: “teman-teman sepertinya kue ini bekal pak tukang kayu yang sering ke hutan
ini, mungkin dia baru saja ke sini dan belum pergi terlalu jauh. Bagaimana jika
kususulkan kue ini, bukankah menolong orang juga perbuatan mulia…………?” (berusaha
membohongi/meyakinkan Upi dan Pusi)

Terlihat raut kecewa pada wajah Upi dan Pusi, karena merekagagal memakan
kue yang beraroma lezat itu, kemudian Cici menjauh dari Upi dan Pusi untuk memakn
kue itu sendiri. Tiba-tiba…

Cici: “aaagh……toloooong” (menjerit keras)


Muncul seekor serigala dari balik semak-semak dan langsung menangkap
tubuh mungil Cici, Cici pun menangis, menangis dan terus berteriak minta tolong. Cici
pun berfikir dan mencari ide, bagaimana cara agar dia bisa bebas dari tangkapan
serigala yang jahat itu. Kemudian ia mendapatkan ide…

Cici: “pak serigala, aku punya dua teman disana. Bagaimana jika mereka kujemput
kesini supaya kamu dapat makan lebih banyak lagi” (berusaha mengelabuhui serigala)

Serigala: “baiklah, segera panggil mereka tapi aku harus ikut dibelakangmu.”

Cici: “pelan-pelan saja ya jalan mu, supaya mereka tidak mendengar langkah kakimu.
Aku khawatir mereka akan lari ketakutan.” (berbisik kepada serigala)

Cici pun berlari kearah teman-temannya tadi. Sementara serigala


mengikutinya dengan langkah yang pelan. Menyadari hal itu, Cici berlari sekuat
tenaga sambil sesekali memanggil teman-temannya. Tiba-tiba…

Cici: “Ups……”

Terasa ada yang menarik tangan Cici. Ia pun menjerit membuka mata.

Cici: “jangan pak serigala……… jangan makan aku, ampuni aku.” (ketakutan)

Upi dan Pusi: “sst… ini kami Ci, bukalah mata mu, ini Upi dan Pusi.” (berbisik)

Upi dan Pusi: “Ayo cepat Ci…” (sambil menarik tangan Cici)

Dengan rasa kebersamaan, mereka pun akhirnya selamat. Nafas mereka


tersenggal-senggal, keringatnya bercucuran. Cici menangis tersedu-sedu.

Cici: “hik…hik… maafkan aku teman-teman, aku bersalah pada kalian. Aku telah
berbohong…”

Cici akhirnya menceritakan kejadian yang sebenarnya. Pusi dan Upi tidak
marah apalagi membencinya. Akhirnya Cici berjanji tidak akan mengulangi
perbuatannya itu.

Pusi: “sudahlah Cici … kami memaafkan mu…”(berkata dengan bijak)

Cici: (menjawab dengan tulus) “terimakasih kawan, aku janji tidak akan
mengulanginya lagi.”

PESAN MORAL: “ JANGAN SERAKAH DAN JUGA LICIK MAKA AKAN BANYAK ORANG YANG
AKAN MEMBENCI KITA. JADI BERBUAT BAIKLAH PADA SETIAP ORANG, MAKA ENGKAU AKAN
DISENANGI.”

Anda mungkin juga menyukai