Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KFPERAWATAN PADA TN.

M DENGAN DIAGNOSA
UROLITHIASIS

Disusun Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Perkemihan


Dosen Pengampu: Moh. David Kusuma Negara Skep M. Gizi

Di Susun Oleh:
Yuyun Budiartik : 15037140900

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BONDOWOSO
2018
TINJAUAN KASUS
Pada tinjauan kasus ini, penulis melakukan pengkajian kasus yaitu kasus pada klien
Urolitiasis yang dirawat di Ruang Bedah Pria. Dalam tinjauan kasus ini, penulis akan
menguraikan tentang Asuhan Keperawatan yang dilakukan terhadap klien Urolitiasis selama
tiga hari melalui pendekatan proses keperawatan.

A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama :Tn. M
Umur :72 tahun
Jenis kelamin :laki-laki
Status :menikah
Agama :islam
Suku/bangsa :aceh
Bahasa : indonesia
Pendidikan :SMA
Pekerjaan :petani
Alamat dan no. telp :ds bade bila kecamatan nisam antara
Penanggung jawab :Ny. M
No. RM : 03 83 03
Diagnosa medis :Urolitiasis

2. Data Riwayat masuk


Keluhan masuk : klien mengeluh nyeri di bagian belakang pinggang dengan skala nyeri
(6).
Riwayat Keluhan : klien masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri bagian belakang
pinggang, nyeri yang dirasakan klien berupa nyeri akut yaitu kadang hilang kadang juga
timbul, klien juga mengatakan nyerinya menyebar ke paha, klien sudah mengalami
penyakit seperti ini sekitar 6 bulan yang lalu, namun klien tidak memeriksakan dirinya ke
rumah sakit karena hanya menganggap nyeri biasa yang timbul sesekali. Seminggu yang
lalu nyeri klien lebih sering timbul lalu kemudian klien datang untuk berobat jalan ke
rumah sakit umum cut meutia dan klien dianjurkan untuk dirawat.
3. Riwayat keperawatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
1) Keluhan utama : Nyeri akut di bagian belakang pinggang.
2) Kronologis keluhan : sudah mengalami hal tersebut selama 6 bulan yang lalu.
a) Faktor pencetus : kopi berlebihan, input cairan (-).
b) Timbulnya keluhan : bertahap
c) Lamanya ; bisa mencapai durasi sampai 30 menit.
d) Skala nyeri 6 (nyeri sedang)
e) Upaya mengatasi dengan cara duduk bila sedang bekerja.
3) Riwayat kesehatan masa lalu.
a) Riwayat alergi obat seperti alergi pada obat, makanan, binatang dan lain lain tidak
ada.
b) Riwayat kecelakaan tidak ada.
c) Riwayat dirawat dirumah sakit ; klien mengatakan belum pernah dirawat dirumah
sakit hanya saja berobat jalan di puskesmas tempat tinggal klien.
d) Riwayat pemakaian obat : klien tidak ada ketergantungan kepada obat obatan.
4) Riwayat kesehatan keluarga.
Klien mengatakan tidak pernah ada anggota keluarga yang menderita penyakit
seperti klien.
Genogram :
Genogram keluarga Tn. M dengan urolitiasis

Keterangan: Gambar 1 genogram


keluarga Tn. M dengan Urolitiasis dari pengkajian genogram tidak didapatkan data bahwa
penyakit yang diderita klien adalah penyakit keturunan / genetik .

5) penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang menjadi faktor resiko
tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang dapat mencetus terjadinya
penyakit yang diderita klien saat ini.
6) Riwayat psikososial dan spiritual.
a) Orang terdekat dengan klien adalah istri klien dan anak anaknya.
b) Interaksi dalam keluarga, dengan pola komunikasi yang baik dan terbuka,
pembuat keputusan dengan cara musyawarah antara anggota keluarga, klien juga
mengikuti seluruh kegiatan kemasyarakatan seperti gotong royong dan keikut
sertaan klien dalam pembangunan gampoeng.
c) Dampak penyakit klien terhadap keluarga terganggu akan masalah ekonomi
keluarga.
d) Masalah yang mempengaruhi klien usia klien yang sudah lanjut usia.
e) Mekanisme koping terhadap stress dengan cara pemecahan masalah melalui
proses mengumpulkan seluruh anggota keluarga dan bermusyawarah
f) Persepsi klien terhadap penyakitnya, hal yang sangat dipikirkan saat ini adalah
kapan penyakitnya ini sembuh, harapan setelah perawatan adalah dapat pulang
kerumah dan melanjutkan aktivitas seperti biasanya, perubahan yang dirasakan
setelah jatuh sakit adalah klien tidak dapat berkerja seperti biasanya.
g) Sistem nilai kepecayaan klien tidak ada yang bertentangan dengan penyakitnya
biarpun klien dirawat dirumah sakit namun klien masih tetap melakukan ibadah
solat 5 waktu.
h) Klien beragama islam dan selalu bersembahyang dan berdoa agar mendapatkan
ridha dari allah atas masalah kesehatan yang menimpanya.
i) Kondisi lingkungan rumah, klien tinggal di lingkungan dengan mayoritas
penduduknya berpekerjaan petani.
7) Pola kebiasaan
a) Pola nutrisi
Pola nutrisi sebelum sakit klien makan dengan frekuensi 2-3 kali/hari dengan
nafsu makan baik, tidak ada makanan yang tidak disukai, tidak ada makanan yang
menyebabkan klien alergi, makanan yang dapat menigkatkan nyeri pada klien
jika makan makanan seperti daging berlemak dan susu, penggunaan obat obatan
sebelum makan tidak ada, penggunaan alat bantu makan tidak ada.
Pola nutrisi klien dirumah sakit, frekuensi 3 kali/hari, nafsu makan baik, porsi
makan yang dihabiskan 1 porsi, waktunya teratur karena dirumah sakit klien juga
mendapatkan pelayanan dari ahli gizi, tidak ada makanan yang menyebabkan
klien alergi, makanan diet M II, makan dengan dibantu oleh keluarga.
b) Pola eliminasi
Sebelum sakit BAK Klien dengan frekuensi 6-8 kali/24jam, dengan warna kuning
keruh.
Dirumah sakit BAK klien selama dirumah sakit 800cc/24 jam dengan warna
kuning kemerahan dan keruh, nyeri ketika BAK, retensi urine dan cateter (+)
ukuran 20. Klien mengatakan sering merasa ingin BAK dan ketika BAK klien
merasa nyeri.
Pola BAB sebelum masuk rumah sakit baik dengan frekuensi 1-2 kali/hari, tidak
ada konstipasi.
Setelah sakit Pola BAB dengan frekuensi 1 kali/sehari, waktunya tidak tentu,
warna kecoklatan, terjadi tidak disertai dengan distensi abdomen.
c) Pola personal hygiene
Sebelum masuk rumah sakit klien mandi dengan frekuensi 2 kali/hari, pagi dan
sore hari,
Dirumah sakit klien hanya di seka oleh keluarga 2 kali sehari pada pagi dan sore
hari.
Oral hygiene sebelum sakit 2 kali sehari setiap setelah mandi pada pagi dan sore.
Oral hygiene setelah sakit 2 kali sehari setiap setelah diseka pada pagi dan sore.
Cuci rambut sebelum sakit selalu mencuci rambut ketika mandi pada pagi dan
sore hari.
Setelah sakit tidak pernah mencuci rambut setelah klien masuk rumah sakit.
d) Pola istirahat
Sebelum sakit klien tidur siang pada jam 14-15 wib, dan tidur malam pada jam
22-06 wib, dengan kebiasaan sebelum tidur berdoa.
Sebelum sakit klien tidur siang pada jam 14-15 wib, dan tidur malam pada jam
22-06 wib, dengan kebiasaan sebelum tidur berdoa.
e) Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit bekerja dari jam 08 pagi sampai dengan 13 siang, tidak berolah
raga, tidak ada keluhan ketika bekerja.
Setelah sakit klien tidak dapat bekerja seperti biasanya..
f) Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan klien adalah klien perokok namun
klien tidak meminum alcohol dan penggunaan NAPZA.
4. Pengkajian fisik
a. Pemeriksaan fisik umum
Berat badan sebelum dan setelah sakit 54 kg, tinggi badan 163cm. tekanan darah 130/90
mmHg, nadi 80 x/menit, frekuensi napas 24 kali/menit, suhu tubuh 37oC, Keadaan umum
sedang, Pembesaran kelenjar getah bening tidak ada.
b. Sistem penglihatan
Sisi mata simetris, Kelopak mata normal, Pergerakan bola mata normal. Konjungtiva
berwarna kekuning kuningan, Kornea jernih pada mata kanan dan mata kiri, Sclera
ikterik, Pupil isokor, Otot mata tidak ada kelainan, Fungsi penglihatan baik, Pemakaian
lensa kontak tidak, Reaksi terhadap cahaya baik.
c. Sistem pendengaran
Daun telinga kanan dan kiri normal, Karakteristik serumen warna kuning kecoklatan
dengan bau khas, Kondisi telinga tengah normal, Cairan dari telinga tidak ada, Perasaan
penuh di telinga tidak, Fungsi pendengaran normal, Gangguan keseimbangan tidak,
Pemakaian alat bantu tidak
d. Sistem wicara normal
e. Sistem pernapasan
Jalan napas bersih, Pernapasan tidak sesak, Menggunakan otot bantu pernapasan tidak,
Frekuensi 24 x/menit. Jenis pernapasan spontan. Kedalaman pernapasan dalam, Batuk
tidak, Sputum tidak, Palpasi dada tidak ada tumor, Suara napas vesicular, Tidak ada
nyeri saat bernapas, Penggunaan alat bantu napas tidak
f. Sisitem kardiovaskuler
1) Sirkulasi perifer
Nadi 80x/menit dengan irama teratur, denyut kuat, Tekanan darah 130/90 mmHg,
Distensi vena jugularis kiri dan kanan tidak ada, Temperature kulit hangat, Edema
tidak ada
2) Sirkulasi jantung
Kecepatan denyut apical 80x/menit, Irama teratur, Tidak ada kelainan bunyi jantung,
Sakit dada tidak.
g. Sistem hematologi : Pucat tidak, Perdarahan tidak
h. Sistem saraf pusat
Keluhan sakit kepala tidak, Tingkat kesadaran compos mentis, Glaslow coma scale E: 4,
M :6. V: 5, Tanda tanda peningkatan TIK tidak ada, Gangguan sistem persyarafan tidak
ada
i. Sistem pencernaan
Gigi utuh tidak ada caries, Penggunaan gigi palsu tidak, Stomatis tidak, Lidah kotor
tidak, Saliva normal, Muntah tidak, Bising usus 5x/menit, Diare tidak, Konstipasi tidak,
Hepar teraba, Abdomen lembek
j. Sistem endokrin
Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, Napas berbau khas, Luka gangrene tidak.
k. Sistem urogenital
Balance cairan, intake 1000-1200ml/24jam, out put tidak terdeteksi, BAK warna kuning
kemerahan dan keruh, adanya retensi urine, dengan keluhan nyeri pinggang, skala nyeri
6.
l. Sistem integument
Turgor kulit baik, Temperature kulit hangat, Warna kulit normal, Keadaan kulit baik,
Kelainan kulit tidak, Kondisi kulit daerah pemasangan infus lembab, Keadaan rambut
baik, kebersihan rambut bersih
m. Sistem musculoskeletal
Kesulitan dalam pergerakan tidak, Sakit pada tulang dan sendi tidak Fraktur tidak,
Keadaan tonus otot baik.
5. Pemeriksaan laboratorium
Analisa darah: HB : 11,6. LED : 24, Eritrosit : 4,9, lekosit : 10,1, hematrokit : 37,1, MCV
: 76, MCH : 23,9, MCHC : 31,3, RDW : 15,4, trombosit : 194, glukosa : 94, gol darah :
B
Analisa urine : berat jenis 1,020, PH, protein 25 mg (+), blod dan HB 25/ml (+), leukosit
25 (+), eritrosit 10-25, leukosit 5-10, epitel 10-15.

6. Penatalaksanaan
Infus NaCL 07% 10 tt/m, drip Ciprofloxcacin 500ml/12 jam, injeksi ketorolak 3%
1amp/8 jam, injeksi ondasetron 1 amp/12 jam, cateter urin, diet M II.

7. Data fokus
Data subjektif : klien mengeluh nyeri di bagian belakang pinggang, klien juga
mengatakan nyerinya menyebar ke paha. Klien mengatakan sering merasa ingin BAK
dan ketika BAK klien merasa nyeri. klien mengatakan masih kurang mengerti terhadap
penyakit yang dialaminya dan proesedur pengobatannya.
Data objektif :skala nyeri 6 (nyeri sedang) lokasi nyeri pada bagian belakang pinggang
dan menjalar kebagian paha, durasi paling lama 30 menit. out put 800cc/24jam, BAK
warna kuning kemerahan dan keruh, retensi urine dan cateter (+) ukuran 20. klien
tampak cemas saat menyatakan perasaannya, klien berharap perawat dan doker yang
merawat klien dapat memberitahukan penjelasan tentang penyakit klien dan prosedur
pengobatan yang diberikan kepadanya.

u
B. ANALISIS DATA
MASALAH
DATA KEMUNGKINAN PENYEBAB
KEPERAWATAN
Data subjektif : klien mengeluh Penekanan / distorsijaringansetempat Nyeri akut
nyeri di bagian belakang pinggang, 
klien juga mengatakan nyerinya Pelepasan mediator kimia (bradikidin)
menyebar ke paha 
Data objektif : skala nyeri 6 (nyeri Merangsangnosireseptor
sedang) lokasi nyeri pada bagian 
belakang pinggang dan menjalar Impluske thalamus
kebagian paha, durasi paling lama 
30 menit. Cortex serebri

Nyeri
Data subjektif ; Klien mengatakan
sering merasa ingin BAK dan Obstruksisalurankemih GangguanEliminasi
ketika BAK klien merasa nyeri  Urine
Data objektif :out put Pengeluaran urine inkomplit
800cc/24jam, BAK warna kuning 
kemerahan dan keruh, retensi urine Kapasitasvesikaurinaria
dan cateter (+) ukuran 20. Analisa 
urine : berat jenis 1,020, PH , Perubahaneliminasi urine
protein 25 mg (+), blod dan HB
25/ml (+), leukosit 25 (+)
Data subjektif : klien mengatakan
masih kurang mengerti terhadap Perubahan status kesehatan Defisiensi pengetahuan
penyakit yang dialaminya dan 
proesedur pengobatannya. Data Hospitalisasi
objektif : klien tampak cemas saat 
menyatakan perasaannya mengenai Kuranginformasitentangpenyakit
penyakit yang dideritanya kepada 
perawat, hal yang sangat dipikirkan Kurangpengetahuan
oleh klien saat ini adalah kapan
penyakitnya ini sembuh, klien
menyatakan bahwa harapan klien
terhadap perawat dan dokter yang
merawatnya dapat memberitahukan
penjelasan tentang penyakit klien
dan prosedur pengobatan yang
diberikan kepadanya.
PRIORITAS MASALAH

Tanggal Paraf
No. Masalah Keperawatan (Nama
Ditemukan Teratasi
Perawat)
1 Nyeri akut
2 GangguanEliminasi Urine
3 Defisiensipengetahuan
C. INTERVENSI
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan 1. Pemberian analgesik 1. Untuk mengurangi rasa nyeri
keperawatan selaa 3x24 jam pasien 2. Manajemen nyeri 2. Manajemen nyeri
dalam keadaan: a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif a. Mengobservasi terkait PQRST
1) Mampu mengontrol nyeri (tahu termasuk lokasi, karakteristik, durasi frekuensi,
penyebab nyeri, mampu kualitas dan faktor presipitasi b. Mengkaji secara holistik
menggunakan tehnik b. Observasi reaksi nonverbal dan ketidaknyamanan
nonfarmakologi (distraksi dan c. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk c. Komunikasi yang baik dapat meringankan nyeri
relaksasi) untuk mengurangi mengetahui pengalaman nyeri pasien yang dirasa
nyeri, mencari bantuan) (4) d. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau d. Mengkaji riwayat penyakit dahulu
2) Melaporkan bahwa nyeri e. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi e. Mengurangi faktor presipitasi
berkurang dengan menggunakan nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
manajemen nyeri dengan skala kebisingan
4-5 (4) f. Ajarkan tentang teknik non farmakologi f. Mengberikan edukasi tentang antisipasi bila nyeri
3) Mampu mengenali nyeri (skala, kambuh
intensitas, frekuensi dan tanda g. Berikan anaIgetik untuk mengurangi nyeri g. Terapi anti nyeri
nyeri) (4) h. Tingkatkan istirahat
4) Menyatakan rasa nyaman setelah i. Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan h. Istirahat agar nyeri berkurang
nyeri berkurang (4) dan tindakan nyeri tidak berhasil i. Memberikan perawatan secara holistik

2 Gangguan Setelah dilakukan tindakan 1. Awasi pemasukan dan pengeluaran dan 1. memberikan informasi tentang fungsi ginjal dan
eliminasi urin keperawatan selaa 3x24 jam pasien karakteristik urine adanya komplikasi, contoh infeksi dan
dalam keadaan: 2. Tentukan pola berkemih norml pasien dan perdarahan
Kriteria hasil : tidak mengalami perhatikan variasi.. 2. kalkulus dapat menyebabkan eksitabilitas saraf,
tanda obstruksi. 3. Dorong meningkatkan pemasukan cairan yang menyebabkan sensasi kebutuhan berkemih
4. Awasi pemeriksaan laboratorium, contoh segera.
elektrolit, BUN, kretainin. 3. peningkatan hidrasi membilas bakteri, darah, nh b
5. Ambil urine untuk culture dan sensifitas. debris dan dapat membantu lewatnya batu.
4. peninggian BUN, kreatinin dan elektrolit
mengindikasikan disfungsi ginjal.
5. menetukan adanya ISK, yang penyebab
komplikasi .
3 Defisiensi Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji ulang proses penyakit dan harapan di masa 1. memberikan pengetahuan dasar dimana pasien
pengetahuan keperawatan selaa 3x24 jam pasien datang. dapat membuat pilihan berdasarkan informasi.
dalam keadaan: 2. Tekankan pentingnya peningkatan cairan,. 2. pembilasan system ginjal menurunkan
Kriteria hasil : melakukan 3. Diet rendah purin, contoh membatasi daging kesempatan statis ginjal dan pembentukan batu
perubahan perilaku yang perlu dan berlemak, kalkun, tumbuhan polog, gandum, 3. menurunkan pemasukan oral terhadap prekusor
berpartisipasi dalam program alkohol.. asam urat
pengobatan. 4. Diet rendah kalsium, contoh membatasi susu, 4. menurunkan risiko pembentukan batu kalsium.
keju, sayur berdaun hijau, yogurt. 5. menurunkan pembentukan batu kalsium.
5. Diet rendah oksalat. 6. mencegah kalkulus fosfat dengsn membentuk
6. Diet rendah kalsium. presipitasi yang tak larut dalam traktus GI.

Anda mungkin juga menyukai