Anda di halaman 1dari 56

Askep Hipertensi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S


DENGAN SISTEM KARDIOVASKULER ( HIPERTENSI)
Di RUANG LUKAS B.1
RS PALANG BIRU GOMBONG

AKADEMI PERAWATAN SERULINGMAS


MAOS – CILACAP
2011

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S


DENGAN SISTEM KARDIOVASKULER ( HIPERTENSI)
Di RUANG LUKAS B.1
RS PALANG BIRU GOMBONG

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 81 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Suku : Jawa
Alamat : Kradenan Rt 02/Rw 01 Gombong
Diagnosa Medis : HHD ( Hipertensi Heart Disease)
No. RM : 104888
Tanggal masuk RS : 13 Januari 2011 Jam 16.00
Tanggal / Waktu pengkajian : 14 Januari 2011 Jam 08.00

b.Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. E
Umur : 33 tahun
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kradenan Rt 02/Rw 01
Hubungan dengan pasien : anak

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien merasa sering sakit kepala ( pusing)
b. Keluhan tambahan
Pasien mengatakan badanya terasa lemas dan sakit pinggang

c. Riwayat penyakit sekarang


Pasien datang ke IGD pada tanggal 13 Januari 2011 jam 16.00 WIB dengan diantar
keluarganya, pasien mengatakan kepalanya sakit, badanya lemas dan pinggang terasa
sakit, keluarga pasien mengatakan bahwa sebelum di bawa ke RS pasien jatuh saat ke
kamar mandi.
d. Riwayat penyakit dahulu
Pasien sudah lama menderita hipertensi, dan sering mengeluh sakit kepala, tetapi belum
sampai di rawat di RS.
e. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit menular dan hanya mempunyai penyakit
menurun yaitu hipertensi, keluarga pasien mengatakan ada salah satu anggota
keluarganya yang memiliki penyakit hipertensi.

3. Pengkajian Saat Ini


a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan tahu tentang pentingnya kesehatan sehingga apabila ada salah satu
keluarganya yang sakit langsung dibawa ke RS.

b. Pola nutrisi
a. Sebelum sakit
1) Makan : 3 x 1 sehari (Nasi, sayur, lauk) habis 1 porsi
2) Minum : 6 – 7 gelas sehari (air putih dan teh)
b. Selama sakit
1) Makan : 2 x 1 sehari, diit BKRG dari RS, habis ½ porsi
2) Minum : 5 – 6 gelas ukuran 200 cc, infus ± 900 CC jenis RI.

c. Pola Eliminasi
1) Sebelum sakit
a) BAB normal ± 2 kali sehari, bentuk padat, warna kuning.
b) BAK normal ± 6-8 kali sehari, warna kekuning – kuningan

2) Selama Sakit
a) BAB cair ± 1-2 kali sehari, bentuk padat, warna kuning, bau khas.
b) BAK cair ± 6-8 kali sehari, bau khas.

d. Pola aktivitas dan latihan


1) Sebelum sakit
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan/ Minum √
Mandi √
Torleting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi/ Rom √
2) Selama sakit

Kemampuan Perawatan 0 1 2 3 4 Keterangan:


Diri 0: Mandiri
Makan/ Minum √ 1: Dibantu alat
Mandi √ 2: Dibantu orang
lain
Torleting √
Dibantu orang
Berpakaian √ 3:
lain dan alat
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √ 4: Tergantung
Ambulasi √ Total

e. Pola Tidur dan Istirahat


1) Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit tidur 7-8 jam / hari
2) Selama sakit
Pasien hanya tidur 3-5 jam / hari karena sering pusing

f. Pola Persepsual
(Penglihatan, Pendengaran, Pengecapan, Sensasi)
1) Sebelum sakit
a) Pendengaran pasien sudah agak terganggu karena sudah tua
b) Penglihatan pasien sudah kabur
c) Pengecapan pasien masih baik
d) Sensasi pasien masih baik
2) Selama sakit
a) Pendengaran pasien sudah agak terganggu karena sudah tua
b) Penglihatan pasien sudah kabur
c) Pengecapan pasien kurang baik karena bibir pasien terasa pahit
d) Sensasi pasien masih baik
g. Pola Persepsi Diri
1) Sebelum sakit
a) Kecemasan : Tidak ada kecemasan atau kegelisahan
b) Konsep Diri : -
2) Selama sakit
a) Klien terlihat lemah dan pucat
b) Tingkat kecemasan klien dapat dilihat saat pasien akan dilakukan tindakan keperawatan,
sering bertanya sesuatu tentang penyakitnya

h. Pola Seksual dan Reproduksi


1) Sebelum sakit
Pasien sudah menopouse
2) Selama sakit
Pasien tidak memiliki gairah seksual

i. Pola Peran Hubungan


1) Komunikasi : Dalam berkomunikasi pasien berkomunikasi baik dengan keluarganya.
2) Hubungan dengan orang lain : Pasien bersosialisasi baik dengan lingkungan dan
keluarganya, terbukti banyak saudara ataupun kerabat yang menjenguknya.
3) Kemampuan keuangan : Keluarga pasien dapat digolongkan dalam kelompok sosial kelas
menengah.

j. Pola Managemen Kopping dan Stress


1) Sebelum sakit
Pasien mengatakan senang bergaul dengan warga sekitar
2) Selama sakit
Pasien terlihat jenuh karena ruang gerak pasien diabatasi.

k. Sistem nilai keyakinan.


1) Sebelum sakit
Pasien mengatakan beragama islam dan rajin beribadah
2) Selama sakit
Pasien tidak melaksanakan ibadah sholat seperti biasanya karena penyakitnya, tetapi
pasien selalu berdoa untuk kesembuhanya.
4. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : cukup
b. Kesadaran : composmetis
c. Tanda-tanda vital : - TD : 220/100 mmHg
- N : 87 x/menit
-S : 36,60 C
- R : 23 x/menit
2. Pemeriksaan Head To Toe
a. Kepala : mesochepal
b. Rambut : bersih, beruban dan potongan pendek
c. Mata : reflek terhadap cahaya baik
d. Hidung : bersih, tidak ada polip
e. Telinga : simetris, bersih tidak ada serumen
f. Mulut dan gigi : mulut bersih, kemampuan bicara baik
g. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
h. Torak
Inspeks: Bentuk simetris, bergerak dengan mudah saat respirasi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Perkusi diatas permukaan paru dalam keadaan normal
Auskultasi : Paru-paru dalam keadaan normal, yaitu terdapat 3 tipe
suara : 1) Bronchial
2) Bronchovaskuler
3) Vaskuler

i. Abdomen
Inspeksi : Simetris
Auskulturasi : Bising usus 22 x /menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Timpani
j. Genetalia : berjenis kelamin Perempuan, dan terpasang DC
k. Kulit : bersih, turgor jelek
l. Ekstremitas : - atas : kekuatan otot lemah, tangan
kanan terpasang infuse RL 20 Tpm
- bawah : tidak ada edema

5. Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 17 Januari 2011
Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Normal
GDS 106 mg/dl < 200
Creatinin 1,0 mg/dl 0,5 – 0, 9
HB 13,7 gr % 12 – 14
Leukosit 6,800 /mk 400 – 11000
Eosonofil 2,00 % 1,00 – 3,00
Eritrosit 3,60 juta/ml 4,60 – 5,50
Hematokrit 30,00 % 31,00 – 45,00
Trombosit 172,00 ribu/ml 150,00 – 450,00

Pemeriksaan EKG tanggal 17 januari


Kesimpulan
- OMI anterior
- VES

Terapi Farmakologis
- Meloxilam 2x7,5 mg
- Captopril 2x2,5 mg
- Monacto 2x1/2 tab
- CPG 1x1 tab
- Ospal 1x1 tab
- Cefotaxime 2x1 gram
- Torasic 2x1 amp
B. Analisa Data

NO Data Problem Etiologi


1. DS : pasien mengatakan kepalnya Nyeri akut Peningkatan
terasa sakit dan lehernya terasa tekanan vaskuler
kaku serebral
DO : -pasien terlihat menahan
nyeri
2. -skala nyeri 7 Resiko injuri Gangguan fungsi
penglihatan
DS : pasien mengatakan
pandanganya terlihat kabur da
berkunang-kunang saat berdiri dan
berjalan
DO : pasien terlihat sempoyongan
3. saat berjalan dan selalu Intoleransi Penurunan cardiac
berpegangan aktivitas output

DS : pasien mengatakan badannya


terasa lemas dan susah untuk
melakukan aktivitasnya secara
mandiri
DO : - pasien terlihat bedres
-Pasien terlihat dibantu orang
lain saat melakukan aktivitas
karena lelah

C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan vaskuler cerebral ditandai dengan pasien
mengatakan kepalnya terasa sakit, pasien terlihat menahan nyeri, skala nyeri 7.
2. Resiko injuri berhubungan dengan gangguan penglihatan ditandai dengan pasien
mengatakan pandanganya terlihat kabur da berkunang-kunang saat berdiri dan berjalan.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan cardiac output ditandai
dengan pasien mengatakan badannya terasa lemas dan susah untuk melakukan
aktivitasnya secara mandiri, Pasien terlihat dibantu orang lain saat melakukan aktivitas

E. Intervensi
1. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan vaskuler cerebral ditandai dengan pasien
mengatakan kepalnya terasa sakit, pasien terlihat menahan nyeri, skala nyeri 7.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan nyeri
pada pasien dapat berkurang, dengan kriteria hasil:
-pasien mengatakan tidak sakit kepala lagi
-sakit kepala terkontrol
1. Berikan kompres dingin pada dahi
R : tindakan yang menurunkan tekanan vaskuler serebral dan memperlambat resspon
simpatis efektif dalam menghilangkan sakit kepala dan komplikasinya
2. Minimalkan aktivitass vasokontriksi yang menyebabkan peningkatan sakit kepala
R : aktivitas yang meningkatkan vasokontriksi menyebabkan sakit kepala pada adanya
peningkatan vaskuler serebral
3. Anjurkan pasien untuk tirah baring selama fase akut
R : meminimalkan stimulasi / meningkatkan relaksasi
4. Jelaskan penyebab nyeri dan lama nyeri bila di ketahui
R : meningkatkan pengetahuan
5. Kolaborasi pemberian analgetik
R: analgetik menurunkan atau mengontrol nyeri dan menurunkan rangsang system saraf
simpatis.

2. Resiko injuri berhubungan dengan gangguan penglihatan ditandai dengan pasien


mengatakan pandanganya terlihat kabur da berkunang-kunang saat berdiri dan berjalan.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan resiko
injuri dapat berkurang dengan criteria hasil:
-pasien mampu mengidentifikasi faktor – faktor yang meningkatkan kemungkinan cidera
-menunjukan prilaku, pola hidup untuk menurunkan faktor resiko dan melindungi diri
dari cidera
-pasien tidak mengalami injuri / jatuh
-pasien akan mengubah lingkungan sesuai indikassi meningkatkan kenyamanan
1. Orientasikan pasien terhadap lingkungan, staf, dan orang lain
R : memberikan peningkatan kenyamanan dan mengurangi resiko injuri
2. Pertahankan tirah baring ketat dalam posisi terlentang yang ditentukan
R : untuk memungkinkan viterus human bekerja sebagai kekuatan memotifasi untuk
mengontrol perdarahan.
3. Anjurkan pasien untuk mengistirahatkan mata agar tidak lelah
R : mengurangi resiko perlukaan / pembuluh darah retina yang akan menyebabkan
menurunnya penglihatan.
4. Modifikasi lingkungan sekitar pasien
R : meningkatkan rasa nyaman,

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan cardiac output ditandai


dengan pasien mengatakan badannya terasa lemas dan susah untuk melakukan
aktivitasnya secara mandiri, Pasien terlihat dibantu orang lain saat melakukan aktivitas
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan pasien
dapat melakukan aktivitasnya sendiri dengan kriteria hasil
-meningkatnya energi untuk melakukan aktivitas
-menurunnya gejala – gejala intoleransi aktivitas
1. Berikan dorongan untuk aktivitas / perawatan diri bertahap jika dapat ditoleransi, berikan
bantuan sesuai kebutuhan
R : kemajuan aktivitas bertahap mencegah peningkatan kerja jantung tiba – tiba,
memberikan bantuan hanya sebatas kebutuhan akan mendorong kemandirian dalam
melakukan aktivitas.
2. Instruksikan pasien tentang tekhnik penghematan energy
R : tekhnik menghemat energy mengurangi penggunaan energy, dan juga membantu
kesimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
3. Beri jarak waktu pengobatan dan prosedur untuk memungkinkan waktu istirahat
sepanjang siang dan sore
R : istirahat memungkinkan penghematan energy
4. Kolaborasi pemberian obat digixin
R : pemberian digoxin untuk memperkuat kerja jantung.
. Implementasi

Hari/ Dx Implementasi Respon Paraf


Tanggal
14.01.2011 I Mengkaji keluhan pasien - pasien mengeluh kepala
O8.00 pusing dan leher kaku.

-P: peningkatan tekanan


I Mengkaji nyeri pasien vaskuler
Q: nyeri seperti di remas
R: di kepala
S:7
T:saat bergerak dan
berjalan
- KU pasien cukup

I,II,III Mengobservasi KU pasien


- pasien mulai mengenal
lingkungan
II -Meorientasikan linkingan kepada - pasien istirahat dalam
pasien posisi terlentang
-Mempertahankan tirah baring
keteat dalam posisi berbaring - pasien memahami

III Mendorang pasien untuk Obat masuk melalui IV


melakukan aktivitas mandiri
I Memberi injeksi
Cetorolax 2X1 gram
Torasix 2X1 amp TD: 200/100 mmHg
N: 86x/mnt
11.00 II Mengukur TTV R: 23x/mnt
S: 36,7 C

-Pasien lemas dan masih


15-01-2011 berbaring di tempat
I.II.III -Mengobservasi keadaan umum tidur.
14.00 pasien -skala nyeri 6
-Pasioen kooperatif saat
I -,Mengkaji skala nyeri di lakukan kompres
14.30 - member kompres air dingin dingin
-pasien tidur terlentang
II -Mempertahankan klien pada posisi
Terlentang.
-pasien memahami
-Menganjurkan pasien untuk tetap anjuran yang di brikan
istirahat untuk menghemat energi’
-pasien dapat melakukan
15.30 -Melatih pasien tehnik relaksasi dan tehnik menghilangkan
I distraksi nyeri
-pasien nyaman pda
16.00 -Mengatur posisi klien pada posisi posisi tidur
nyaman -pasien mendapat obat
20.00 -Memberi obat analgesic analgesic
-pasien mulai istarahat
21.00 -Mengajurkan pasien untuk
II mengistirahatkan mata

-pasien Nampak lebih


16-01-2011 -,Mengkaji skala nyeri dengan skala rileks
14.00 I 4 -KU cukup
-Mengobservasi KU pasien
-pasien tidur dalam posisi
-Mempertahankan klien pada posisi terlentang
14.30 Terlentang.
-pasien berlatih ROM
15.30 -Membantu ROM pada pasien
’ -pasien bias melakukan
-Melatih pasien tehnik relaksasi dan tekhnik menghilangkjan
distraksi rasa nyeri
III -pasien kooperatif
- minimalkan aktivitas yang
I menyebabkan nyeri -pasien mendapat
- member obat analgetik analgetik
-TD :180/70mmHg
- mengukur TTV -N : 87x/m
I,II,III -S :36,5
-R : 24x/m
-pasien istirahat
-Mengajurkan pasien untuk -pasien sudah tidak nyeri
II istirahat
-Mengkaji nyeri pasien skala
I
G. Evaluasi

Tanggal/ DX Catatan perkembangan Paraf


jam
16/01/2011 I S: Pasien mengatakan kepelanya sakit seperti diremas-remasa saat
berjalan
O: Pasien terlihat menahan nyeri
Skala nyeri 7
A: Masalah nyeri belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1,5

II S: pasien mengatakan pandangannya kaburdan berkunang-kunang


O: Pasien masih terbaring ditempat tidur
A:Masalah resiko injuri belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi 1,4

S: Pasien mengatakan lemas dan belum bisa melakukan ak tifitas


III secara mandiri
O: Masalah intolenransi aktifitas belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi 1,4

S: Pasien mengatakan kepelanya sakit sudah berkurang


17/01/2011 I O: Pasien terlihat sudah lebih rileks
Skala nyeri 7
A: Masalah nyeri teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 1,2 dan 3

S: pasien mengatakan pandangannya masih kabur dan berkunang-


II kunang
O: Pasien terlihat sempoyongan
A:Masalah resiko injuri belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi 1,4

S : Pasien mengatakan sudah tidak terlalu lemas dan bisa


III melakukan aktifitas seperti duduk dan minum
O: Pasien sudah Nampak bertenaga
A: Masalah intolenransi aktifitas teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi 1,2
S : Pasien mengatakan sudah tidak pusing
18/01/2011 I O: Pasien sudah Nampak lebih rileks
A: Masalah nyeri akut pada pasien dapat teratasi
P: Hentikan intervensi

S: Pasien mengatakan pandangannya berkunang-kunang ketika


II berdiri terlalu lama
O: Pasien lebih tenang jika dalam posisi tidur
A: Masalah resiko injuri teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi 1 – 4

S: Pasien mengatakan badanya masih lemas


III O: Pasien terlihat tiduran dan masih dibantu keluarganya
A: Masalah intoleransi aktivitas teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi 1, 2

CONTOH FORMAT
PENGKAJIAN ASUHAN
KEPERAWATAN GERONTIK
SABTU, 16 JUNI 2012

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK


FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Diri Klien
Nama lengkap : Nani Yuningsi
Tempat/tgl lahir : Kepahiang/23 maret 1961
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : janda
Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda
Pendidikan terakhir : SD
Diagnose medis : Presbycusis Ringan
( bila ada )
Alamat : Desa Permu, Kepahiang
2. Keluaraga atau orang lain yang penting/dekat yang dapat dihubungi :
 Nama : Zulham Ependi
 Alamat : Desa Permu,Kepahiang
 No. telepon : 081368005391
 Hubungan dengan klien : Saudara kandung
3. Riwayat pekerjaan dan status ekonomi
 Pekerjaan saat ini : Tani
 Pekerjaan sebelumnya : Tani
 Sumber pendapatan : Berkebun Cokelat
 Kecukupan pendapatan : Cukup

4. Aktivitas rekreasi
 Hobi : Bernyanyi
 Berpergian/wisata : ketempat sanak famili
 Keanggotaan organisasi : tidak ada
 Lain-lain :-
5. Riwayat keluarga
a. Saudara kandung

Nama Keadaan saat ini keterangan


1. Zulham Sehat Saudara laki-laki
2. Azwar Saputra Sehat Saudara laki-laki
3. Susilawati Meninggal Saudara
4. Maya Sari Sehat perempuan
Saudara
perempuan

b. Riwayat kematian dalam keluarga ( 1 tahun terakhir )


 Nama : Ani Trisnawati
 Umur : 30
 Penyebab kematian : Kecelakaan motor
B. Pola kebiasaan setiap hari
1. Nutrisi
 Frekuensi makan : 2X-3X sehari
 Nafsu makan : Normal
 Jenis makanan : Nasi+sayur+sambal
 Kebiasaan sebelum
makan : Cuci tangan
 Makanan yang tidak
disukai : Daging ayam, telur
 Alergi terhadap
makanan : tidak ada
 Pantangan makanan : tidak ada
 Keluhan yang
berhubungan dengan
makan : tidak ada

2. Eliminasi
a. BAK
 Frekuensi dan waktu : 2X-4X sehari
 Kebiasaan BAK pada
malam hari : tidak ada
 Keluhan yang
berhubungan dengan
BAK : tidak ada

b. BAB
 Frekuensi dan waktu : 1-2X sehari
 Konsistensi : Lembab
 Keluhan yang
berhubungan dengan
BAB : tidak ada
 Pengalaman memakai
Laxantif/pencahar : tidak ada
3. Personal hygiene
a. Mandi
 Frekuesi dan waktu
mandi : 2-3X sehari
 Pemakaian sabun ( ya/
tidak ) : ya
b. Oral hygiene
 Frekuensi dan gosok
gigi : 2-3X sehari
 Menggunakan pasta gigi : ya
c. Cuci rambut
 Frekuensi : 4X seminggu
 Penggunaan shampoo
( ya/tidak ) : ya
d. Kuku dan tangan
 Frekuensi gunting kuku : 1x dua minggu
 Kebiasaan mencuci
tangan pakai sabun : ya

4. Istirahat dan tidur


 Lama tidur malam : 7 jam
 Tidur siang : 2 jam
 Keluhan yang
berhubungan dengan
tidur : tidak ada

5. Kebiasaan mengisi waktu luang


a. Olaraga :-
b. Nonton TV : ya
c. Berkebun/memasak : ya
d. Lain-lain :-
6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan ( jenis/frekuensi/jumlah/lama pakai )
a. Merokok ( ya/tidak ) : tidak ada
b. Minuman keras ( ya/tidak ) : tidak ada
c. Ketergantungan terhadap
Obat ( ya/tidak ) : tidak ada

7. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari

Jenis kegiatan Lama waktu untuk setiap


kegiatan
1. memasak Jam 5.30-7.30
2.mengambil cokelat Jam 11.00-12.00
3.bersih-bersih rumah Jam 7.30-8.30
4.cuci piring Jam 8.30-9.00
5.cuci baju Jam 04.00-05.00
6.tidur siang Jam 13.30-15.30

C. Status kesehatan
1. Status kesehatan saat ini
a. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir : tidak ada
b. Gejala yang dirasakan : tidak ada
c. Factor pencetus : tidak ada
d. Timbul keluhan : ( ) mandadak ( ) bartahap
e. Waktu mulai timbulnya
keluhan : tidak ada
f. Upaya mengatasi :tidak ada
 Pergi ke RS/klinik pengobatan
 Pergi kebidan atau perawat
 Mengonsumsi obat-obatan sendiri
 Mengonsumsi obat-obatan tradisional
 Lain-lain

2. Riwayat kesehatan masa lalu


a. Penyakit yang pernah
diderita : sakit kepela berat, hipotensi
b. Riwayat alergi ( obat, debu, : tidak ada
makanan, dan lain-lain )
c. Riwayat kecelakaan : ada
d. Riwayat dirawat di RS : tidak ada
e. Riwatyat pemakaian Obat : tidak ada

3. Pengkajian/pemeriksaan fisik ( observasi, pengukuran, auskultasi, perkusi,


Dan palpasi )
a. Keadaan umum ( TTV ) : ND : 20x/i
TD: 110/80 mmHg
RR: 18x/i
S : 36,50C
Kesadaran umum : Compos Mentis
Penampilan umum : Pasien tampak baik-baik saja

Klien tampak sehat/sakit/sakit berat: Pasien Tampak sehat

b. BB/TB : 55 kg/148 cm
c. Rambut
Inspeksi: kepala simetris

Palpasi: normal

Jenis rambut : ikal

Warna rambut : putih

Kebersihan rambut/kulit kepala: cukup bersih (sedikit berketombe)

d. Mata
Fungsi pengihatan: kabur (min:2,6) Palpebra: terbuka

Ukuran pupil: simetris isokor

Konjuntiva: tidak pucat sclera: putih

Lensa/iris: adanya kekeruhan lensa

Oedema palpebra: tidak ada

Pupil: miosis
Replek cahaya : (+)

e. Telinga
Fungsi pendengaran: tidak baik fungsi keseimbangan: tidak baik

Kebersihan: sedikit kotor

Daun telinga: simetris Mastoid: tidak ada

Secret: ada sedikit

Warna sekret: abu-abu

f. Mulut,gigi,dan bibir
Membrane mukosa: agak kering kebersihan mulut: bersih

Keadaan gigi: tidak lengkap, menggunakan gigi palsu

Tanda radang(bibir, gusi, lidah): tidak ada radang

Kesulitan menelan: tidak ada

g. Dada
Inspeksi: normal (retrasi dinding dada tidak ada)

Palpasi: normal (ekspansi paru simetris)

Perkusi: tidak resonan pada kedua paru

Auskultasi: Vesikuler

h. Abdomen
Insfeksi: simetris

Auskultasi: BU 18 x/i

Perkusi: tympani
Palpasi: tidak ada pembesaran hepar ataupun limfa

i. Kulit
Warna kulit(sianosi,ikterus, pucat, eritema, dll): normal

Kelembapan: kulit pasien agak lembab dan keriput

Turgor kulit: baik

Ada atau tidaknya edema: tidak ada

j. Ektermitas atas : 5555


k. Ektermitas bawah : 5555

D. Hasil pengkajian khusus ( format terlampir )


1. Masalah kesehatan kronis :tidak ada
2. Fungsi kognitif :
3. Status fungsional :
4. Status psikologis ( skala depresi) : tidak ada
5. Dukungan keluarga : suami, anak dan keluarga

E. Lingkungan tempat tinggal


1. Kebersihan dan kerapian ruangan : bersih dan rapi
2. Penerangan : baik
3. Sirkulasi darah : normal
4. Keadaan kamar mandi dan WC : bersih
5. Pembuangan air kotor : ada
6. Sumber air minum : sumur
7. Pembuangan sampah : ada
8. Sumber pencemaran : ada
9. Penataan halaman ( kalau ada ) : baik
10. Privasi :-
11. Resiko injuri :tidak ada
Resume :.
Catatan :
1. Hasil pengkajian disajikan dalam bentuk narasi
2. Format selanjutnya, mengikuti pola asuhan keperawat secara umum

F. Diagnosa Medis
Presbycusis (Tuli Sensori)

G. WOC

H. Analisa Data
Nama : Ny.N
Alamat : Ds. Img Permu
Dx Medis : Presbycusis Ringan

Data Etiologi Masalah


Ds:
- Ny.N mengatakan kalau Respon tidak wajar Kerusakan komunikasi
ia sering sekali susah dalam komunikasi verbal
menangkap pembicaraan
orang ain.
- Ny.N mengatakan sering
menyuruh orang lain
atau keluarganya untuk
mengulangi kata-kata
yang mereka keluarkan.
Do:
- Ny.N tampak
memiringkan kepalanya
untuk mendengar kata-
kata.
- Ny.n sedikit kurang
merespon jika kita
berbicara pelan.
Ds:
- Ny.N mengatakan sering Malu terhadap penyakit Harga Diri rendah
malu jika ia menyuruh yang dideritanya.
orang untuk mengulangi
kata-katanya.

- Ny.N mengatakan
mengapa penykit ini
menimpanya.
Do:
- Ny.N tampak murung
ketika membicarakan
soal pendengaranya.

I. Diagnosa yang Muncul


a. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan respon yang tidak wajar dalam
komunikasi.
b. Harga Diri rendah berhubungan dengan malu terhadap penyakit yang dideritanya.

J. NCP (Nursing Care Planning)

Nama : Ny.N
Alamat : Ds. Img Permu
Dx Medis : Presbycusis Ringan

No Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


Keperawatan
1 Kerusakan Setelah  Menunjukan Mandiri:
komunikasi dilakukan kemampuan
 Kaji tipe/derajat  Membantu
verbal intervensi komunikasi yang
disfungsi. Seperti menentukan daerah
berhubungan selama 3X24 di buktikan
pasien tidak dan derajat
denganrespon jam di dengan indicator
tampak kerusakan serebral
yang tidak harapkan ganguan sebagai
memahami kata yang terjadi dan
wajar dalam kemampuan berikut (dengan
atau mengalami kesulitan pasien
komunikasi menerima ketentuan 1-5:
kesulitan dalam beberapa atau
lisan. pesan verbal ekstrem, berat,
berbicara atau seluruh tahap proses
atau non sedang, ringan,
membuat komunikasi.
verbal dapat atau tidak).
pengertian sendiri.
tercapai.  Pasien mungkin
 Pengakuan bahwa
kehilangan
pesan di terima.
kemampuan untuk
 Perhatikan
 Pertukaran pesan memantau ucapan
kesalahan dalam
dengan orang lain. yang keluar dan
komunikasi dan
memberikan
berikan umpan
kesempatan untuk
balik.
mengklarifikasikan
isi/makna yang
terkandung dalam
ucapanny

 memberikan
komunikasi tentang
kebutuhan
berdasarkan
keadaan/defisit yang
 Berikan metode
mendasarinya.
komunikasi
alternative, seperti
menulis di papan
tulis, gambar.
Berikan petunjuk  Meninggikan suara
visual (gerakan dapat menimbulkan
tangan, gambar- marah
gambar, daftar pasien/menyebabkan
kebutuhan, kepedihan.
demonstrasi).

 Bicaralah dengan
nada normal dan
hindari
percakapan yang
cepat. Berikan
pasien jarak
waktu untuk  Pengkajian secara
berespons. individual
Bicaralah tanpa kemampuan bicara
sebuah tekanan dan sensori, motorik
terhadap respon. dan kognitif
berfungsi untuk
Kolaborasi:
mengidentifikasi
 Konsultasikan kekurangan/kebutuh
dengan/rujuk an terapi.
kepada ahli terapi
wicara.

2 Harga diri Setelah di  Berhubungan Mandiri


rendah lakukan sosial dengan
 Temukan  Selama fase akut
berhungan intervensi orang lain
kesulitan dalam dari trauma, efek
dengan malu keperawatan kembali.
menentukan jangka panjang tidak
terhadap selama 3X24
 Mendapat ketidakmampuan diketahui, yang
penyakit yang jam di
dukungan secara fungsional dapat menunda
dideritanya. harapkan
keluarga mengenai dan/ atau kemampuan pasien
pasien tidak
perkembangan perubahan untuk
lagi
kemampuan penurunan fungsi. mengintegrasikan
menyendiri
pasien untuk keadaan ke dalam
berhubungan konsep diri.
dengan orang lain.

 Membina
 Memberikan
hubungan saling
 Dengarkan petunjuk-petunjuk
percaya dengan
keluhan-keluhan bagi pasien dalam
perawat.
dan tanggapan memandang dirinya,
pasien mengenai adanya perubahan
penyakit yang peran dan kebutuhan
dialami. dan berguna untuk
memberikan
informasi pada saat
tahap penerimaan.

 Peran pasien dalam


keluarga dimasa
 Kaji dinamika lampau yang
pasien dan juga terggangu
orang terdekat menambah kesulitan
dengan pasien dalam
(contoh: peran mengintegrasikan
pasien dalam konsep diri selain itu,
keluarga, faktor masalah
budaya dan kemandirian/
sebagainya). ketergantungan
perlu pula dapat
perhatian.

 Melibatkan pasien
dalam keluarga
mengurangi
perasaan-perasaan
terisolasi dari
lingkungan sosial,
 Anjurkan kepada tidak berdayadan
orang terdekat perasaan tidak
untuk berguna dan dapat
memperlakukan pula memberikan
pasien senormal kesempatan pada
mungkin. orang terdekat untuk
meningkatkan
kesejahteraan pasien.

 Fokus informasi
harus diberikan pada
kebutuhan-
kebutuhan sekarang
dan segera lebih dulu
dan di masukkan
dalam tujuan
rehabiltasi jangka
panjang. Informasi
 Berikan
harus di ulang
informasiyang
sampai pasien dapat
akurat. Diskusikan
mencari atau
tentang
mengintegrasikan
pengobatan dan informasi.
prognosa dengan
jujur jika pasien
sudah berada pada
fase menerima.

K. Implementasi dan Evaluasi SOAP

Nama : Ny.N
Alamat : Ds. Img Permu
Dx Medis : Presbycusis Ringan

Hari/tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan
Sabtu, 2 Kerusakan Jam 10.00 Wib Jam 16.30
S:
April 2011 komunikasi - Ny.N mengatakan kalau ia
Mandiri:
verbal masih sedikit susah menangkap
pembicaraan orang ain.
berhubungan  Mengkaji tipe/derajat
- Ny.N mengatakan tidak terlalu
dengan respon disfungsi. Seperti pasien sering lagi menyuruh orang lain
yang tidak wajar tidak tampak memahami atau keluarganya untuk
dalam mengulangi kata-kata yang
kata atau mengalami
mereka keluarkan.
komunikaslisan. kesulitan berbicara atau
membuat pengertian O:
- Ny.N masih tampak
sendiri.
memiringkan kepalanya untuk
mendengar kata-kata.
- Ny.N sudah sedikit kurang
merespon jika kita berbicara
 memperhatikan pelan.
kesalahan dalam
komunikasi dan berikan A: Masalah teratasi sebagian
umpan balik. P : Intervensi dilanjutkan

 Memberikan metode
komunikasi alternative,
seperti menulis di papan
tulis, gambar. Berikan
petunjuk visual (gerakan
tangan, gambar-gambar,
daftar kebutuhan,
demonstrasi).

 Berbicara dengan nada


normal dan hindari
percakapan yang cepat.
Berikan pasien jarak
waktu untuk berespons.
Bicaralah tanpa sebuah
tekanan terhadap respon.

Kolaborasi:

 Mengkonsultasikan
dengan/rujuk kepada
ahli terapi wicara.

Senin, 11 Harga diri Mandiri S:


- Ny.N mengatakan tidak malu
April 2011 rendah lagi jika ia menyuruh orang
 menemukan kesulitan
berhubungan untuk mengulangi kata-katanya
dalam menentukan karena Ny.N sudah mau
malu terhadap
ketidakmampuan secara menerima keadaannya.
penyakit yang - Ny.N mengatakan ia sudah
fungsional dan/ atau
dideritanya. menerima keadaan ini.
perubahan penurunan O:
fungsi. - Ny.N tidak tampak murung lagi
ketika mulai menerima keadaan
ini.

 Mendengarkan A: Masalah teratasi


engarkan keluhan-
P: Intervensi dihentikan
keluhan dan tanggapan
pasien mengenai
penyakit yang dialami.
 Mengkaji dinamika
pasien dan juga orang
terdekat dengan pasien
(contoh: peran pasien
dalam keluarga, faktor
budaya dan sebagainya).

 Menganjurkan kepada
orang terdekat untuk
memperlakukan pasien
senormal mungkin.

 Memberikan
informasiyang akurat.
Diskusikan tentang
pengobatan dan
prognosa dengan jujur
jika pasien sudah berada
pada fase menerima
1. Masalah kesehatan kronis

No Keluhan kesehatan atau gejala Selalu Sering Jarang T.


yang dirasakan klien dalam (3) (2) (1) per
waktu 3 bulan terakhir (0)
berkaitan dengan fungsi-fungsi
A. Fungsi penglihatan
1. Penglihatan kabur 

2. Mata berair

3. Nyeri pada mata

B. Fungsi pendengaran
4. Pendengaran berkurang 

5. Telinga berdenging

C. Fungsi paru ( pernapasan )


6. Batuk lama disertai keringat
malam 

7. Sesak napas

8. Berdahak atau sputum

D. Fungsi jantung
9. Jantung berdebar-debar 

10. Cepat lelah

11. Nyeri dada

E. Fungsi pencernaan
12. Mual/muntah 

F.13. Nyeri ulu hati 



14. Makan dan minum banyak (
berlebihan )
15. Perubahan kebiasaan buang 
air besar ( mencret atau
sembelit )

G. Fungsi pendengaran
16. Nyeri kaki saat berjalan 

17. Nyeri pinggang atau tulang



belakang

18. Nyeri persendiaan/bengkak 

H. Fungsi persarafan
19. Lumpuh/kelemahan pada kaki 
atau tangan

20. Kehilangan rasa



21. Gemetar/tremor 

22. Nyeri/pegal pada daerah
tengkuk

I. Fungsi saluran perkemihan


23. Buang air kecil banyak

24. Sering buang air kecil pada
malam hari

25. Tidak mampu mengotrol 


pengeluaran air kemih (
ngompol )

Jumlah 1 2 6 12

Analisis hasil
Skor : < 25 : tidak ada masalah kesehatan kronis s.d masalah kesehatan kronis ringan
Skor : 26-50 : masalah kesehatan kronis sedang
Skor : > 51 : masalah kesehatan kronis berat

2. Fungsi Kognitif
Pengkajian fungsi kognitifdilakukan dalam rangka mengkaji kemampuaan klien
berdasarkan daya orientasi terhadap waktu, orang, tempat, serta daya ingat.
Petunjuk : isilah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan respons klien :

No Item pertanyaan Benar Salah


1. Jam berapa sekarang ? 
Jawab : jam 17.10
2. Tahun berapa sekarang ? 
Jawab :2011
3. Kapan bapak/ibu lahir ? 
Jawab : 22 juni 1942
4. Barapa umur bapak/ibu sekarang ? 
Jawab : 69 tahun
5. Dimana alamat bapak/ibu sekarang ? 
Jawab : desa img permu kepahiang
6. Berapa jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama 
bapak/ibu sekarang ?
Jawab :2 orang
7. siapa nama anggota keluarga yang tinggal bersama 
bapak/ibu ?
jawab : ujang azhari
8. tahun berapa hari kemerdekaan Indonesia ? 
jawab : 1945
9. siapa nama presiden Indonesia sekarang ? 
jawab : susilo bambang yudhoyono
10 Coba hitung terbalik dari angka 20 ke 1 
Jawab
:20,19,18,17,16,15,14,13,12,11,10,9,8,7,6,5,4,3,2,1,
JUMLAH BENAR 10

Analisa Hasil :
Skor benar : 8-10 : Tidak ada gangguan
Skor benar : 0-7 : Ada gangguan
3. Status Fungsional
Modifikasi indeks kemandiriaan katz
Pengkajian status fungsional didasarkan pada kemandirian klienn dalam, menjalankan
aktivitas kehidupan sehari-hari. Kemandirian berarti tanpa pengawasan, pengarahan,
atau bantuan orang lain. Pengkajian ini didasarkan pada kondisi actual klien dan bukan
pada kemampuan , artinya jika klien menolak untuk melakukan suatu fungsi, dianggap
sebagai tidak melakukan fungdi meskipun ia sebenarnya mampu.

Mandiri Tergantung
No Aktivitas ( nilai 1 ) (0)
1. Mandi dikamar mandi ( manggosok, 
membersikan, dan mengeringkan badan
)
2. Menyiapkan pakaian, membuka dan 
mengenakannya
3. Memakan makanan yang telah 
disiapkan
4. Memelihara kebersihan diri untuk 
penampilan diri ( menyisir rambut,
mencuci rambut, menggosok gigi,
mencukur kumis )
5. Buang air besar di WC ( membersikan 
dan mengeringkan daerah bokong )
6. Dapat mengontrol pengeluaran feses 
(tinja)
7. Buang air kecil dikamar mandi ( 
membersikan dan membersikan daerah
kemaluan )
8. Dapat mengontrol pengeluaran air 
kemih
9. Berjalan dilingkungan tempat tinggal 
atau keluar ruangan tanpa alat bantu,
seperti tongkat
10. Menjalankan ibadah sesuai agama dan 
kepercayaan yang di anut
11. Melakukan pekerjaan rumah, seperti : 
merapikan tempat tidur, mencuci
pakaian, memasak, dan membersikan
ruangan.
12. Berbelanja untuk kebutuhan sendiri 
atau kebutuhan keluarga
13. Mengelolah keuangan ( menyimpan dan 
menggunakan uang sendiri )
14. Menggunakan sarana transportasi 
umum untuk berpergian
15. menyiapkan obat dan minum obat 
sesuai dengan aturan ( takaran obat dan
waktu minum obat tepat )
16. Merencanakan dan mengambil 
keputusan untuk kepentingan keluarga
dalam hal penggunaan uang, aktivitas
social yang dilakukan dan kebutuhan
akan pelayanan kesehatan
17. Melakukan aktivitas di waktu luang ( 
kegiatan keagamaan, social, rekreasi,
oloaraga,dan menyalurka hobi ).
JUMLAH POIN MANDIRI 15 2

Analisa hasil :
Point : 13-17 : Mandiri
Point : 0-12 : Ketergantungan

4. Status Psikologis ( Skala Depresi Geriatik Yesavage, 1983 )

No Apakah bapak/ ibu dalam satu minggu


terakhir.
1. Merasa puas dengan kehidupan yang dijalani Ya
2. Banyak meninggalkan kesenangan/ minat dan Tidak
aktifitas anda?
3. Merasa bahwa kehidupan anda hampa? Tidak
4. Sering merasa bosan? Tidak
5. Penuh pengharapan akan masa depan? Ya
6. Mempunyai semangat yang baik setiap Ya
waktu?
7. Diganggu oleh pikiran-pikiran yang tidak Tidak
dapat diungkapkan?
8. Merasa bahagia disebagian besar waktu? Ya
9. Merasa takut sesuatu akan terjadi pada Tidak
anda?
10. Sering kali merasa tidak berdaya? Tidak
11. Sering merasa gelisah dan gugup? Tidak
12. Memilih tinggal di rumah daripada pergi Tidak
melakukan sesuatu yang bermanfaat?
13. Sering kali merasa khawatir akan masa Tidak
depan?
14. Merasa mempunyai lebih banyak masalah Tidak
dengan daya ingat dibandingkan orang lain?
15. Berpikir bahwa hidup ini sangat Ya
menyenangkan sekarang?
16. Sering kali merasa merana? Tidak
17. Merasa kurang bahagia? Tidak
18. Sangat khawatir terhadap masa lalu? Tidak
19. Merasa bahwa hidup ini sangat Ya
menggairahkan?
20. Merasa berat untuk memulai sesuatu hal Tidak
yang baru?
21. Merasa dalam keadaan penuh semangat? Ya
22. Berpikir bahwa keadaaan anda tidak ada Tidak
harapan?
23. Berpikir bahwa banyak orang yang lebih baik Tidak
dari pada anda?
24. Sering kali menjadi kesal dengan Tidak
hal yang sepele?
25. Sering kali merasa ingin menangis? Tidak
26. Merasa sulit untuk berkonsentrasi? Tidak
27. Menikmati tidur? Ya
No. Apakah bapak / ibu dalam satu minggu
terakhir :
28. Memilih menghindar dari perkumpulan Tidak
social?
29. Mudah mengambil keputusan? Ya
30. Mempunyai pikiran yang jernih? Ya
JUMLAH ITEM YANG TERGANGGU 0

Analisa hasil :
Tergantung nilai 1
Normal nilai 0
Nilai :6-15 : Depresi Ringan Sampai Sedang
Nilai :16-30 : Depresi Berat
Nila :0-5 : Normal

ASUHAN KEPERAWATAN PADA HEPATITIS

A. DEFINISI
Hepatitis merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan inflamasi
pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokimiawi serta
seluler yang khas (Brunner dan Suddarth)

B. ETIOLOGI
Jenis-jenis hepatitis dan penyebabnya:
1. Virus hepatitis A (hepatitis infeksiosa) HAV
HAV terutama ditularkan melalui anal dengan menelan makanan yang sudah
dikontaminasi
2. Virus hepatitis B (hepatitis serum) HBV
Satu untaian DNA tidak lengkap sehingga terjadi suatu GAP, sehingga DNA virus B
dapat mengadakan penyatuan dengan orto pada sel hati penderita.
3. Virus hepatitis C (HCV)
Merupakan hepatitis non A dan non B yang ditularkan melalui jalan parenteral dan
kemungkinan melalui kontak seksual.
4. Virus hepatitis D (HDV)
Virus dapat timbul sebagai infeksi yang bersamaan dengan HBV atau sebagai infeksi
pada seorang pembawa HBV.

C. MANIFESTASI KLINIK
1. Hepatitis A
a. Anoreksia, nausea, muntah-muntah, lemah, lesu, artralgia, mialgia, sakit kepala, foto
fobia, faringitis, batuk dan demam > 38 – 39 ºC.
b. Urine berwarna gelap, tinja berwarna pucat
c. Hati membesar, nyeri abdomen kuadran kanan atas
d. Ikterus
e. Serum transamine (SGOT, SGPT, Gama GT, GLDH) meningkat.

2. Hepatitis B

Hepatitis B akut
a. Hepatitis prodromal: timbul keluhan yang tidak khas, misal: keluhan gastrointestinal
(anoreksia, mual-muntah), nyeri sendi, nyeri kepala, demam.
b. Fase ikterik
1) Terdapat perubahan warna air seni
2) Pemeriksaan laboratorium terdapat kenaikan kadar bilirubin serum fosfatase alkali
serta SGOT dan SGPT
3) Ikterus
4) Pruritus (gatal-gatal)
5) Pembesaran hepar dan nyeri tekan
c. Fase penyembuhan
1) Menurunnya kadar enzim amino transferasi
2) Titer Hbs Ag juga menurun sampai negatif
Hepatitis B kronik: dalam fase ini keluhan subjektif berkurang demikian pula kelainan
biokimiawi. Pada pemeriksaan laboratorium menunjukkan kenaikan pada enzim
amino transferasi yang berkisar antara 5-10 kali dari nilai normal tertinggi.
3. Hepatitis C (HCV)
Serum transaminase berfluktuasi secara mencolok selama beberapa bulan. Serum
auto antibody tidak ditemukan, imunoglobulin juga dalam batas normal.
4. Virus hepatitis D
Dapat timbul sebagai infeksi yang bersamaan dengan HBV atau sebagai supra infeksi
pada seorang pembawa HBV.
D. KOMPLIKASI
1. Hepatitis fulminan
2. Hepatitis kronik persisten
3. Hepatitis virus akut
4. Hepatitis agresif atau kronik aktif
5. Karsinoma hepatoselluler
E. PENATALAKSANAAN
Pengobatan terutama bersifat suportif:
1. Beristirahat
2. Nutrisi yang adekuat (prioritas utama)
3. Mencegah terjadinya stres lebih lanjut pada hepar dengan menghindari bahan-
bahan dan obat-obatan hepatotoksik
4. Setelah terpajan terhadap virus hepatitis A, imunisasi pasif dapat dicapai
melalui penggunaan serum globulin imun yang mengandung anti HAV dengan
jumlah yang adekuat.
5. Pemajanan hepatitis B seperti pada tertusuk jarum, imunoprofilaktif pasif dapat
dicapai dengan menggunakan titer tinggi anti HBS globulin imun hepatitis B
(HBIG).
Judul : CONTOH ASKEP HEPATITIS
Deskripsi : ASUHAN KEPERAWATAN PADA HEPATITIS A. DEFINISI Hepatitis
 Home
 Posts RSS
 Comments RSS
 Google+
 Twitter
 Facebook
 Privacy Policy

Search ....

 HOME
 SITE MAP
 AL ISLAM
 INTERMEZO
 CELOTEH JARI
 INTIPS
 KEPERAWATAN
 LINK EXCHAGE

Home » Askep Kegawatdaruratan » Contoh Askep Kegawatdaruratan


Contoh Askep Kegawatdaruratan
Muslimedica,
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Nama pasien : Ny IM Tanggal : 3 Desember 2010
Diagnosa : coma+hep failur+syok

DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN


KEPERAWATAN TUJUAN KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN
1. Bersihan jalan Setelah dilakukan asuhan 1. Pantau tanda-tanda
nafasa tidak keperawtan diharapkan jalan vital secara periodik
efektif b.d nafas klien bersih dengan 2. Berikan posisi nyaman
akumulasi sekret kriteria hasil : 3. Kaji jumlah dan
pada jalan nafasTidak ada akumulasi karakteristik sekret
ditandai oleh : sekret pada jalan nafas. 4. Jelaskan pada
Ds : - RR dalam rentang keluarga tentang
Do: terdapat normal (18-24 x/menit) kondisi klien
akumulasi sekretHembusan nafas 5. Berikan O2 nasal
pada jalan nafas. efektif sesuai indikasi
RR : 28x/menit 6. Lakukan tindakan
Hembusan nafas suction bila diperlukan
lemah 7. Kolaborasi dengan
tim medis dalam
pemberian terapi medis
dan pemeriksaan
2. Syok Setelah dilakukan asuhan laboratorium.
hipovolumik b.d keperawatan, klien mampu
kebocoran menunjukan perbaikan volume 1. Ukur tanda-tanda
plasma, cairan tubuh dengan kriteria vital secara periodik
penumpukan hasil : 2. Berikan terapi iv line
cairan intra Bibir tidak pucat. sesuai indikasi
abdomen Akral hangat 3. Monitor intake dan
ditandai oleh: TD normal output cairan (
Ds : - CRT < 3 detik haluaran urine)
Do : Pulsasi nadi adekuat 4. Kaji adanya tanda
Bibir pucat. syok lebih lanjut
Akral dingin 5. Kolaborasi dalam
TD : 60/40 pemberian terapi
mmHg medik dan
Nadi lemah pemeriksaaan
CRT >3 detik laboratorium.
Klien asites

TINDAKAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN


Nama pasien : Ny IM
Tanggal : 3 Desember 2010
Diagnosa : coma+hep failur+syok

No. TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI KEPERAWATAN


DIAGNOSA
1 1. Mengukur tanda-tanda S:
vital O:
2. Memberikan O2 nasal Tidak ada sekret yang
sebesar 4 liter/menit menutupi jalan nafas
3. Melakukan suction RR : 24 x/ menit
4. Memberikan posisi A : jalan nafas efektif /
nyaman ; semifowler bersih
P : lanjutkan intervensi
Lakukan suction bila
terdapat akumulasi sekret
2 Pertahankan
pemberian oksigen sesuai
indikasi
1. Mengukut tanda-tanda
vital
2. Mengkaji tanda-tanda S:
syok O:
3. Memasang iv line, RL 500 TD : 90/60 mmHg
mg. 18 tetes/menit Akral teraba hangat
4. Mengukur jumlah dan A : ada perbaikan
karakteristik urine terhadap volume cairan
P : lanjutkan intervensi
Pertahankan masukan
cairan
Pantau haluaran urine
dan TTV

Share this article :


Related Articles


If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.

Subscribe via RSS Feed

Enter your email.. Submit

Your information will not be shared. Ever.

Diposkan oleh Destur Purnama Jati di 8.11.12


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook
Label: Askep Kegawatdaruratan

Popular Posts
 Pengertian pre-eklamsi dan eklamsi
 Konsep Dasar Pre, Intra, dan Post Operasi
 Askep Bayi Baru Lahir (BBL)
 Pengertian Kejadian Luar Biasa (KLB)
 Proposal Terapi Bermain Usia 4-6 Tahun

Follow Me
Recent Comments

Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com

Copyright © 2013. Muslimedica - All Rights Reserved

Proudly powered by Blogger

Ilmu Keperawatan
Memberikan materi askep dan yang berkaitan dengan keperawatan lainnya. jangan
jadikan askep dalam blog saya ini sebagai panduan untuk merawat orang sakit
dikarenakan materi dalam blog ini belum sempurna.
 beranda
dapatkan profit 3% per hari selama 90 hari di https://avo.net/?ref=AVO7530739

total profit yang didapat 270%... setelah 90 hari modal akan dikembalikan lagi..

jadi pendapatan kita = profit 270% + modal balik 100% = 370%..

buruan daftar nih, jangan nunggu kesempatan ini…daftar disini https://avo.net/?ref=AVO7530739

dan ikuti panduan cara mendaftar disini…http://avoindonesia.weebly.com/panduan-pendaftaran.html

Sabtu, 24 Desember 2011

contoh askep keperawatan medical bedah


FORMAT LAPORAN KASUS
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KEPERAWATAN DEWASA)

1. Laporan pendahuluan
Terdiri dari:
a. Definisi penyakit
b. Etiologi
c. Manifestasi Klinik
d. Patofisiologi pathway
e. Pengelolaan Medis
f. Data fokus pengkajian
 Wawancara
 Pemeriksaan Fisik (persistem)
 Pemeriksaan diagnostik
g. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
h. Perencanaan
 Tujuan
 Intervensi dan rasionalisasi
i. Daftar Pustaka

2. Pengkajian data sesuai dengan hasil:


 Wawancara
 Pemeriksaan fisik (persistem)
 Pemeriksaan diagnostik
 Terapi pengobatan
3. Analisa data
4. Perencanaan
 Diagnosa keperawatan
 Tujuan
 Rencana tindakan/intervensi
 Rasionalisasi
5. Implementasi
6. Evaluasi

CONTOH FORMAT LAPORAN KASUS

Tgl/jam MRS : 5 April 2010/10.00 WIB


Ruang : RC
No. Register Medik (RM) : 99.10.10
Dx. Medis : TB Paru
Tgl. Pengkajian : 6 April 2010

I. IDENTITAS
1. KLIEN
NAMA : Tn. A
UMUR : 50 Tahun
JENIS KELAMIN : Laki-laki
AGAMA : Islam
SUKU/BANGSA : Sunda/Indosensia
PENDIDIKAN : SMA
PEKERJAAN : Buruh Bangunan
STATUS : Menikah
ALAMAT : Gang Dahlia No.17 Plaju Palembang

2. PENANGGUNG JAWAB
NAMA : Ny.I
UMUR : 50 Tahun
JENIS KELAMIN : Perempuan
PEKERJAAN : Buruh Pabrik
HUBUNGAN DENGAN KLIEN : Istri Klien
ALAMAT : Gang Dahlia No. 17 Plaju Palembang

II. RIWAYAT KESEHATAN


1. KELUHAN UTAMA (Hear and Now)
Bentuk 1: Batuk berdahak

Bentuk 2:
a. Alasan MRS
Batuk berdahak sejak 2 minggu SMRS, dahak kental disertai sesak napas
b. Keluhan utama (keluhan saat pengkajian)
Batuk Berdahak

2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


.............................................................................(Kembangkan dengan metode PQRST, bila memungkinkan semua
item atau beberapa item sesuai kebutuhan)

• P: Paliative provokatif/provoking Incident


Apa yang menyebabkan gejala?
Apa yang bisa memperberat?
Apa yang bisa mengurangi?

• Q: Quantity quality
Bagaimana gejala dirasakan?
Sejauh mana gejala dirasakan?
• R: Region: radiasi
Di mana gejala dirasakan?
Apakah menyebar?

• S: Severity (Scale)
Seberapakah tingkat keparahan dirasakan?
Pada skala berapa?

• T: Time
Kapan gejala mulai timbul?
Seberapa sering gejala dirasakan?
Tiba-tiba atau bertahap?
Seberapa lama gejala dirasakan?

Nyeri dada sebelah kiri menjalar ke bahu kiri, nyeri seperti ditususk-tusuk, skala nyeri 5-6, timbul saat
beraktivitas dan berkurang saat istirahat

Batuk berdahak sejak 2 minggu yang lalu, dahak kental, tidak bercampur darah, disertai sesak napas.

Diare sejak 2 hari yang lalu, encer ada ampas, tidak ada darah, ±10 x/hari, diare selalu disertai dengan
muntah, tiap makan atau minum juga selalu dimuntahkan.

Upaya yang telah dilakukan.................................


Upaya untuk mengurangi baik bersifat rasional atau irasional
Contoh:
 Klien banyak mengkonsumsi air hangat
 Klien membeli obat batuk yang dijual bebas
3. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
(yang berhubungan dengan penyakit yang diderita klien saat ini/penyakit yang mungkin mempengaruhi atau dapat
dipengaruhi oleh penyakit yang diderita klien) baik penyakit atau tindakan operasi
 Pernah menderita TB kelenjar 5 tahun yang lalu tetapi tidak selesai mengikuti program pengobatan TB
(hanya 2 bulan saja)

4. RIWAYAT ALERGI

5. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

(kemungkinan penyakit keturunan, penyakit yang menular akibat kontak langsung maupun tidak langsung antar
anggota keluarga, riwayat alergi dalam satu keluarga)

GENOGRAM (3 generasi)

6. KEADAAN LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI TIMBULNYA PENYAKIT (Diutamakan untuk


penyakit infeksi, penyakit akibat kerja)
Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi
a. Sebagai sumber penularan
b. Adanya polusi udara
c. Pencemaran lingkungan yang lain
d. Perubahan iklim
e. Situasi dan kondisi lingkungan yang meningkatkan risiko trauma
Contoh:
Rumah berada diperkampungan padat penduduk dan ada salah satu tetangga yang menderita TB paru

III. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI


1. Pola nutrisi

Makan Sebelum Sakit Saat Sakit


Frekuensi
Jenis
Porsi
Total Konsumsi Kalori kalori
Keluhan Intake nutrisi inadekuat,
anoreksia
Minum
Jumlah Liter
Jenis
Keluhan

2. Pola eliminasi

Eliminasi Uri Sebelum Sakit Saat Sakit


Frekuensi x/hari
Pancaran
Jumlah Cc
Bau amoniak
Warna Kuning jernih
Perasaan setelah BAK
Keluhan
Eliminasi Alvi (BAB) Sebelum Sakit Saat Sakit
Frekuensi
Konsistensi
Bau Khas
Warna
Keluhan

3. Pola aktivitas

Aktivitas Sebelum Sakit Saat Sakit


Mobilitas Rutin
Waktu senggang
Mandi
Berpakaian
Berhias
Toileting
Makan Minum
Makan Minum
Tingkat Ketergantungan

4. Pola Istirahat tidur

Aktivitas Sebelum Sakit Saat Sakit


Jumlah jam tidur siang
Jumlah jam tidur malam
Pengantar tidur
Gangguan tidur
Perasan waktu bangun
IV. PENGKAJIAN FISIK
1. KEADAAN UMUM
 Sakit/nyeri: []Berat []Sedang []Ringan
 Status gizi: []Gemuk []Normal []Kurus
 Sikap:[]Tenang []Gelisah []Menahan Nyeri
 Personal Hygiene:[]Bersih []Kotor
 Lain-lain............................................

2. DATA SISTEMIK
a. Sistem Persepsi Sensori
 Pendengaran []Normal []Kerusakan ka/ki []Tuli ka/ki []Alat Bantu Dengar []Tinitus
Keterangan.........................................................................
 Penglihatan: []Normal []Kaca Mata []Lensa Kontak []Kerusakan ki/ka []Kebutaan ka/ki []Katarak ka/ki
Keterangan.........................................................................
 Pengecap, Penghidu: []Normal []Gangguan indera pengecap []Gangguan indera penghidu
Keterangan.........................................................................
 Peraba: []Normal []Gangguan indera peraba
Keterangan........................................................................

b. Sistem Pernafasan
Frekuensi: ......x/m, kualitas: []Normal, []Dangkal []Cepat
Batuk: ya/tidak Suara nafas: []Bersih []Ronchi []wheezing
Sumbatan jalan nafas: []sputum []lendir []Darah []ludah
Lain-lain......................................................

c. Sistem Kardiovaskuler
Tekanan Darah: ......mm/hg, Denyut Nadi:....x/menit
Irama:[]Teratur []Tidak teratur
Kekuatan: []Kuat []Lemah, Akral: []Hangat []Dingin
Pengisian Kapiler; []< 3 detik []> 3 detik
Edema: [] Tidak ada [] Ada di............................
Lain-lain.....................................................................

d. Sistem Saraf Pusat


Kesadaran: []Composmentis []Apatis []Somnolen [] Soporous [] Coma, GCS:....................
Bicara: []Normal []tak jelas []Kacau [] Afasia
Pupil: [] Isokor [] Anisokor
Orientasi waktu: baik/buruk
Orientasi tempat: baik/buruk
Orientasi orang: baik/buruk
Lain-lain....................................................................

e. Sistem Gastrointestinal
Nafsu makan :[]Normal []Meningkat []Menurun []Mual []Muntah
Mulut dan Tenggorokan [] Normal []Lesi, Mukosa:....................
Kemampuan Mengunyah []Normal []Kurang []Kesulitan
Kemampuan Menelan [] Normal [] Nyeri menelan
Perut: []Normal Hiperperistaltik []Tidak ada bising usus
[] kembung [] Nyeri tekan kuadran.............../bagian..............
Colon dan Rectum: BAB []Normal []Konstipasi.......hari
[]Diare......x/.......jam []Inkontinensia [] Melena []Hematemesis
Lain-lain.............................................................................

f. Sistem Muskuloskeletal
Rentang gerak []Penuh []Terbatas
Keseimbangan dan cara jalan:[] Tegap [] Tidak tegap
Kemampuan memenuhi aktifitas sehari-hari []Mandiri []Dibantu sebagian []Dibantu sepenuhnya []Menggunakan alat
bantu berupa..............
Genggaman tangan: []Sama kuat [] Lemah kanan/kiri
Otot Kaki [] sama kuat [] Lemah kanan/kiri
Lain-lain.............................................................................

g. Sistem Integumen
Warna kulit: [] Normal []Pucat []Sianosis []Ikterik
[]Lainnya..........................................................
Turgor: []Baik []Buruk, Luka []Tidak ada []Ada pada.................
Memar: [] Tidak ada [] Ada pada...........................................
Kemerahan: []Tidak ada [] Ada pada.....................................
Lain-lain..............................................................................

h. Sistem Reproduksi
Infertil: []Ada [] Tidak ada
Masalah menstruasi : [] ada [] Tidak ada
Lain-lain.............................................................................

Data Penunjang (Pemeriksaan Diagnostik)


3.
(Hasil-hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, EKG, EEG, dll)

4. Terapi yang diberikan


..............................................................................................

V. PENGKAJIAN MASALAH PSIKOSOSIO BUDAYA DAN SPIRITUAL


1. PSIKOLOGIS
 Perasaan klien setelah mengalami masalah ini adalah..................
 Cara mengatasi perasaan tersebut..............................................
 Rencana klien setelah masalahnya terselesaikan..........................
 Jika rencana ini tidak dapat dilaksanakan....................................
 Pengetahuan klien tentang masalah/penyakit yang ada.................

2. SOSIAL
 Aktifitas atau peran klien di masyarakat adalah............................
 Kebiasaan lingkungan yang tidak disukai adalah...........................
 Cara mengatasinya...................................................................
 Pandangan klien tentang aktifitas social di lingkungannya.............
3. BUDAYA
 Budaya yang diikuti klien adalah budaya .......... yang aktifitasnya adalah........................
 Keberatannnya dalam mengikuti budaya tersebut adalah.....................
 Cara mengatasi keberatan tersebut adalah.....................................

4. SPIRITUAL
 Aktifitas ibadah yang biasa dilakukan sehari-hari adalah.......................
 Kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan adalah ..............................
 Aktifitas ibadah yang sekarang tidak dapat dilaksanakan
tersebut..................................................................................
 Upaya klien mengatasi perasaan tersebut...........................................
 Apa keyakinan klien tentang peristiwa/masalah kesehatan yang sekarang sedang
dialami..........................................................

Palembang,..................................
Mahasiswa,

......................
NIM

a. FORMAT ANALISA DATA


Nama Pasien : Tn. A
Umur : 55 Tahun
Diagnosa Medis : TB Paru
No. RM : 99.10.10

NO DATA PENYEBAB MASALAH

1 DS: Reaksi inflamasi kuman TB Ketidak efektipan


 Klien mengeluh batuk  bersihan jalan napas
berdahak sejak 2 minggu Membentuk kavitas dan
yang lalu merusak parenkim paru
 Klien mengeluh dahaknya 
sulit dikeluarkan Edema trakeal
 Klien mengeluh napasnya Peningkatan produksi secret
sering sesak 
Batuk produktif
DO: Sesak napas
 RR: 28X/menit Penurunan kemampuan batuk
 Sekret kental efektif
 Terdapat tarikan dinding
dada kedalam
 Ronkhi positif
b. Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas yang b.d sekresi mukus yang kental
2. Kerusakan pertukaran gas b.d kerusakan membran alveolar-kapiler
3. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d keletihan, anoreksia, dispnea, peningkatan metabolisme tubuh

2 pendekatan:
Hirarki Abraham maslow?
Pendektan Body system (Breating, blood, brain, bladder, bowel, bone)

c. FORMAT DIAGNOSA KEPERAWATAN


Nama Pasien : Tn. A
Umur : 55 Tahun
Diagnosa Medis : TB Paru
No. RM : 99.10.10

NO TGL MUNCUL DP TGL TERATASI PARAF


d. FORMAT NCP (NURSING CARE PLAN)
Nama Pasien : Tn. A
Umur : 55 Tahun
Diagnosa Medis : TB Paru
No. RM : 99.10.10

TUJUAN & KRITERIA


NO DP INTERVENSI RASIONAL PARAF
HASIL
1 1 Dalam waktu 2x24 jam 1. Kaji fungsi pernapasan1. Penurunan bunyi napas
setelah diberikan (bunyi napas, kecepatan, menunjukkan atelektasis,
intervensi jalan napas irama, kedalaman, dan ronkhi menunjukkan akumulasi
kembali efektif penggunaan otot bantu secret dan ketidak efektifan
Dengan kriteria hasil: napas) pengeluaran sekresi yang
- Batuk berkurang selanjutnya dapat
- Klien mampu menimbulkan penggunaan otot
melakukan batuk efektif bantu napas dan peningkatan
- RR normal(16-20x/m) kerja pernapasanan
tanpa menggunakan
otot bantu pernapasan 2. Pengeluaran akan sulit bila
- Bunyi napas normal secret kental (efek infeksi dan
2. Kaji kemampuan
(tidak ada ronkhi) hidrasi yang tidak adekuat)
mengeluarkan sekresi,
catat karakter, volume
sputum
3. Posisi fowler memaksimalkan
3. Berikan posisi ekspansi paru dan
fowler/semifowler tinggi menurunkan up[aya napas,
dan bantu klien berlatih ventilasi maksimal membuka
napas dalam dan batuk area atelektasis dan
efektif meningkatkan gerakan secret
ke jalan napas besar untuk
dikeluarkan
4. Agen mukolitik menurunkan
kekentalan dan perlengketan
secret paru untuk
4. Kolaborasi pemberian memudahkan pembersihan
obat sesuai indikasi
agen mukolitik

e. FORMAT IMPLEMENTASI
Nama Pasien : Tn. A
Umur : 55 Tahun
Diagnosa Medis : TB Paru
No. RM : 99.10.10

NO IMPLEMENTASI
HARI/TANGGAL/WAKTU PARAF
DP (RESPON)

1 Selasa/6 April 2010 1. Kaji fungsi pernapasan (bunyi napas,


kecepatan, irama, kedalaman, dan penggunaan
otot bantu napas)
Implementasi:
08.30 WIB Menghitung RR (Respon: RR 27x/m, teratur,
terdapat tarikan dinding dada kedalam )

a. Kaji kemampuan mengeluarkan sekresi, catat


karakter, volume sputum

b. Berikan posisi fowler/semifowler tinggi dan


bantu klien berlatih napas dalam dan batuk
efektif

c. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi agen


mukolitik
f. FORMAT EVALUASI
Nama Pasien : Tn. A
Umur : 55 Tahun
Diagnosa Medis : TB Paru
No. RM : 99.10.10

No
Tanggal dan waktu Catatan Perkembangan Paraf
DP
1 7 April 2010/08.00 S: Masih mengeluh batuk berdahak, sesak berkurang
WIB O: RR 24x/m, Ronkhi positif, secret masih kental
A: Ketidakefektipan bersihan jalan napas
P: Rencana tindakan 1,2,3,4 dilanjutkan
I: -Mengkaji fungsi pernapasan,
-Mengatur posisi
-Memberi obat bronkodilator
-Merngajarkan batuk efektif
E: -RR 22x/m teratur
-Posisi istirahat klien fowler
-Klien mendapat bisolvon 3x 500mg
-Klien dapat melakukan batuk efektif
R: tujuan tercapai sebagian, rencana tindakan
diteruskan

Diposkan oleh Daryadi di 07.59


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Tidak ada komentar:


Poskan Komentar
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)


bergabunglah segera ke adsense dan dapatkan penghasilan tambahan...
cari duit.....

Pengikut

Arsip Blog

 ► 2012 (195)
 ▼ 2011 (133)
o ► 12/25 - 01/01 (105)
o ▼ 12/18 - 12/25 (21)
 askep kmb
 analisa data kategorik
 askep DM
 askep retensio urin
 polidaktili
 penyakit jantung koroner
 bahaya narkoba
 askep pneumothoraks
 Konsep Nyeri
 tren dan isu pelayanan keperawatan lansia
 cara mengisi pengkajian keperawatan jiwa
 format pengkajian keperawatan jiwa
 askep pankreatitis
 askep asma bronkhial
 contoh askep keperawatan medical bedah
 contoh askep keperawatan medical bedah
 contoh askep keperawatan medical bedah
 keperawatan medikal bedah
 fisiologi kardiovaskuler
 anatomi jantung
 anatomi jantung
o ► 12/11 - 12/18 (1)
o ► 11/27 - 12/04 (6)

Tentang saya

Daryadi
Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
Lihat profil lengkapku
Ada kesalahan di dalam gadget ini ingin berlangganan
Total Tayangan Laman Pos
Komentar
196595
Cari Blog Ini
Entri Populer

Cari
 askep BBLR
Konsep Dasar Bayi Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR) A.
Definisi Bayi berat badan lahir
rendah (BBLR) ialah bayi baru
lahi...
 askep ileus paralitik
ileus paraliik 2.1 Definisi Ileus
Paralitik Ileus Paralitik
adalah isyilah gawat abdomen
atau gawat perut menggambark...
 hiperkalemia dan
hipokalemia
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Kalium
adalah penting untuk fungsi
normal dari otot, jantung, dan
saraf. Hal...
 STRATEGI
PELAKSANAAN
TINDAKAN
KEPERAWATAN (SP)
Masalah : Defisit Perawatan
Diri
Contoh SP STRATEGI
PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN (SP) Masalah :
Defisit Perawatan Diri
Membimbing pasien menjaga
perawatan...
 askep stroke
LAPORAN PENDAHULUAN
STROKE (CVD) A. DEFINISI
Stroke/CVD (Cerebro Vaskuler
Disease) merupakan gangguan
suplai oksigen ke se...
 askep edema paru
TINJAUAN TEORI
PENGERTIAN Edema paru
merupakan suatu keadaan
terkumpulnya cairan patologi di
ekstravaskular dalam paru.
Kelainan i...
 tren dan isu pelayanan
keperawatan lansia
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Gerontik berasal dari kata :
Gerontologi + Geriatrik.
Gerontologi adalah cab...
 ASKEP TONSILITIS
A. DEFINISI Tonsil
merupakan kumpulan besar
jaringan limfoid di belakang
faring yang memiliki keaktifan
munologik (Ganong...
 ASUHAN
KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT PADA KLIEN
YANG MENGALAMI
PENURUNAN KESADARAN
A. PENGERTIAN Kesadaran
adalah pengetahuan penuh atas
diri, lokasi dan waktu.
...
 anatomi fisiologi sistem
endokrin
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Sistem
endokrin merupakan system
kelenjar yang memproduksi
substans untuk digu...
untuk mendapatkan perubahan dalam hidup membutuhkan sebuah kesabaran. Template Simple. Gambar template oleh lishenjun.
Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai