A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 81 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Suku : Jawa
Alamat : Kradenan Rt 02/Rw 01 Gombong
Diagnosa Medis : HHD ( Hipertensi Heart Disease)
No. RM : 104888
Tanggal masuk RS : 13 Januari 2011 Jam 16.00
Tanggal / Waktu pengkajian : 14 Januari 2011 Jam 08.00
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien merasa sering sakit kepala ( pusing)
b. Keluhan tambahan
Pasien mengatakan badanya terasa lemas dan sakit pinggang
b. Pola nutrisi
a. Sebelum sakit
1) Makan : 3 x 1 sehari (Nasi, sayur, lauk) habis 1 porsi
2) Minum : 6 – 7 gelas sehari (air putih dan teh)
b. Selama sakit
1) Makan : 2 x 1 sehari, diit BKRG dari RS, habis ½ porsi
2) Minum : 5 – 6 gelas ukuran 200 cc, infus ± 900 CC jenis RI.
c. Pola Eliminasi
1) Sebelum sakit
a) BAB normal ± 2 kali sehari, bentuk padat, warna kuning.
b) BAK normal ± 6-8 kali sehari, warna kekuning – kuningan
2) Selama Sakit
a) BAB cair ± 1-2 kali sehari, bentuk padat, warna kuning, bau khas.
b) BAK cair ± 6-8 kali sehari, bau khas.
f. Pola Persepsual
(Penglihatan, Pendengaran, Pengecapan, Sensasi)
1) Sebelum sakit
a) Pendengaran pasien sudah agak terganggu karena sudah tua
b) Penglihatan pasien sudah kabur
c) Pengecapan pasien masih baik
d) Sensasi pasien masih baik
2) Selama sakit
a) Pendengaran pasien sudah agak terganggu karena sudah tua
b) Penglihatan pasien sudah kabur
c) Pengecapan pasien kurang baik karena bibir pasien terasa pahit
d) Sensasi pasien masih baik
g. Pola Persepsi Diri
1) Sebelum sakit
a) Kecemasan : Tidak ada kecemasan atau kegelisahan
b) Konsep Diri : -
2) Selama sakit
a) Klien terlihat lemah dan pucat
b) Tingkat kecemasan klien dapat dilihat saat pasien akan dilakukan tindakan keperawatan,
sering bertanya sesuatu tentang penyakitnya
i. Abdomen
Inspeksi : Simetris
Auskulturasi : Bising usus 22 x /menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Timpani
j. Genetalia : berjenis kelamin Perempuan, dan terpasang DC
k. Kulit : bersih, turgor jelek
l. Ekstremitas : - atas : kekuatan otot lemah, tangan
kanan terpasang infuse RL 20 Tpm
- bawah : tidak ada edema
5. Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 17 Januari 2011
Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Normal
GDS 106 mg/dl < 200
Creatinin 1,0 mg/dl 0,5 – 0, 9
HB 13,7 gr % 12 – 14
Leukosit 6,800 /mk 400 – 11000
Eosonofil 2,00 % 1,00 – 3,00
Eritrosit 3,60 juta/ml 4,60 – 5,50
Hematokrit 30,00 % 31,00 – 45,00
Trombosit 172,00 ribu/ml 150,00 – 450,00
Terapi Farmakologis
- Meloxilam 2x7,5 mg
- Captopril 2x2,5 mg
- Monacto 2x1/2 tab
- CPG 1x1 tab
- Ospal 1x1 tab
- Cefotaxime 2x1 gram
- Torasic 2x1 amp
B. Analisa Data
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan vaskuler cerebral ditandai dengan pasien
mengatakan kepalnya terasa sakit, pasien terlihat menahan nyeri, skala nyeri 7.
2. Resiko injuri berhubungan dengan gangguan penglihatan ditandai dengan pasien
mengatakan pandanganya terlihat kabur da berkunang-kunang saat berdiri dan berjalan.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan cardiac output ditandai
dengan pasien mengatakan badannya terasa lemas dan susah untuk melakukan
aktivitasnya secara mandiri, Pasien terlihat dibantu orang lain saat melakukan aktivitas
E. Intervensi
1. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan vaskuler cerebral ditandai dengan pasien
mengatakan kepalnya terasa sakit, pasien terlihat menahan nyeri, skala nyeri 7.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan nyeri
pada pasien dapat berkurang, dengan kriteria hasil:
-pasien mengatakan tidak sakit kepala lagi
-sakit kepala terkontrol
1. Berikan kompres dingin pada dahi
R : tindakan yang menurunkan tekanan vaskuler serebral dan memperlambat resspon
simpatis efektif dalam menghilangkan sakit kepala dan komplikasinya
2. Minimalkan aktivitass vasokontriksi yang menyebabkan peningkatan sakit kepala
R : aktivitas yang meningkatkan vasokontriksi menyebabkan sakit kepala pada adanya
peningkatan vaskuler serebral
3. Anjurkan pasien untuk tirah baring selama fase akut
R : meminimalkan stimulasi / meningkatkan relaksasi
4. Jelaskan penyebab nyeri dan lama nyeri bila di ketahui
R : meningkatkan pengetahuan
5. Kolaborasi pemberian analgetik
R: analgetik menurunkan atau mengontrol nyeri dan menurunkan rangsang system saraf
simpatis.
CONTOH FORMAT
PENGKAJIAN ASUHAN
KEPERAWATAN GERONTIK
SABTU, 16 JUNI 2012
A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Diri Klien
Nama lengkap : Nani Yuningsi
Tempat/tgl lahir : Kepahiang/23 maret 1961
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : janda
Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda
Pendidikan terakhir : SD
Diagnose medis : Presbycusis Ringan
( bila ada )
Alamat : Desa Permu, Kepahiang
2. Keluaraga atau orang lain yang penting/dekat yang dapat dihubungi :
Nama : Zulham Ependi
Alamat : Desa Permu,Kepahiang
No. telepon : 081368005391
Hubungan dengan klien : Saudara kandung
3. Riwayat pekerjaan dan status ekonomi
Pekerjaan saat ini : Tani
Pekerjaan sebelumnya : Tani
Sumber pendapatan : Berkebun Cokelat
Kecukupan pendapatan : Cukup
4. Aktivitas rekreasi
Hobi : Bernyanyi
Berpergian/wisata : ketempat sanak famili
Keanggotaan organisasi : tidak ada
Lain-lain :-
5. Riwayat keluarga
a. Saudara kandung
2. Eliminasi
a. BAK
Frekuensi dan waktu : 2X-4X sehari
Kebiasaan BAK pada
malam hari : tidak ada
Keluhan yang
berhubungan dengan
BAK : tidak ada
b. BAB
Frekuensi dan waktu : 1-2X sehari
Konsistensi : Lembab
Keluhan yang
berhubungan dengan
BAB : tidak ada
Pengalaman memakai
Laxantif/pencahar : tidak ada
3. Personal hygiene
a. Mandi
Frekuesi dan waktu
mandi : 2-3X sehari
Pemakaian sabun ( ya/
tidak ) : ya
b. Oral hygiene
Frekuensi dan gosok
gigi : 2-3X sehari
Menggunakan pasta gigi : ya
c. Cuci rambut
Frekuensi : 4X seminggu
Penggunaan shampoo
( ya/tidak ) : ya
d. Kuku dan tangan
Frekuensi gunting kuku : 1x dua minggu
Kebiasaan mencuci
tangan pakai sabun : ya
C. Status kesehatan
1. Status kesehatan saat ini
a. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir : tidak ada
b. Gejala yang dirasakan : tidak ada
c. Factor pencetus : tidak ada
d. Timbul keluhan : ( ) mandadak ( ) bartahap
e. Waktu mulai timbulnya
keluhan : tidak ada
f. Upaya mengatasi :tidak ada
Pergi ke RS/klinik pengobatan
Pergi kebidan atau perawat
Mengonsumsi obat-obatan sendiri
Mengonsumsi obat-obatan tradisional
Lain-lain
b. BB/TB : 55 kg/148 cm
c. Rambut
Inspeksi: kepala simetris
Palpasi: normal
d. Mata
Fungsi pengihatan: kabur (min:2,6) Palpebra: terbuka
Pupil: miosis
Replek cahaya : (+)
e. Telinga
Fungsi pendengaran: tidak baik fungsi keseimbangan: tidak baik
f. Mulut,gigi,dan bibir
Membrane mukosa: agak kering kebersihan mulut: bersih
g. Dada
Inspeksi: normal (retrasi dinding dada tidak ada)
Auskultasi: Vesikuler
h. Abdomen
Insfeksi: simetris
Auskultasi: BU 18 x/i
Perkusi: tympani
Palpasi: tidak ada pembesaran hepar ataupun limfa
i. Kulit
Warna kulit(sianosi,ikterus, pucat, eritema, dll): normal
F. Diagnosa Medis
Presbycusis (Tuli Sensori)
G. WOC
H. Analisa Data
Nama : Ny.N
Alamat : Ds. Img Permu
Dx Medis : Presbycusis Ringan
- Ny.N mengatakan
mengapa penykit ini
menimpanya.
Do:
- Ny.N tampak murung
ketika membicarakan
soal pendengaranya.
Nama : Ny.N
Alamat : Ds. Img Permu
Dx Medis : Presbycusis Ringan
memberikan
komunikasi tentang
kebutuhan
berdasarkan
keadaan/defisit yang
Berikan metode
mendasarinya.
komunikasi
alternative, seperti
menulis di papan
tulis, gambar.
Berikan petunjuk Meninggikan suara
visual (gerakan dapat menimbulkan
tangan, gambar- marah
gambar, daftar pasien/menyebabkan
kebutuhan, kepedihan.
demonstrasi).
Bicaralah dengan
nada normal dan
hindari
percakapan yang
cepat. Berikan
pasien jarak
waktu untuk Pengkajian secara
berespons. individual
Bicaralah tanpa kemampuan bicara
sebuah tekanan dan sensori, motorik
terhadap respon. dan kognitif
berfungsi untuk
Kolaborasi:
mengidentifikasi
Konsultasikan kekurangan/kebutuh
dengan/rujuk an terapi.
kepada ahli terapi
wicara.
Membina
Memberikan
hubungan saling
Dengarkan petunjuk-petunjuk
percaya dengan
keluhan-keluhan bagi pasien dalam
perawat.
dan tanggapan memandang dirinya,
pasien mengenai adanya perubahan
penyakit yang peran dan kebutuhan
dialami. dan berguna untuk
memberikan
informasi pada saat
tahap penerimaan.
Melibatkan pasien
dalam keluarga
mengurangi
perasaan-perasaan
terisolasi dari
lingkungan sosial,
Anjurkan kepada tidak berdayadan
orang terdekat perasaan tidak
untuk berguna dan dapat
memperlakukan pula memberikan
pasien senormal kesempatan pada
mungkin. orang terdekat untuk
meningkatkan
kesejahteraan pasien.
Fokus informasi
harus diberikan pada
kebutuhan-
kebutuhan sekarang
dan segera lebih dulu
dan di masukkan
dalam tujuan
rehabiltasi jangka
panjang. Informasi
Berikan
harus di ulang
informasiyang
sampai pasien dapat
akurat. Diskusikan
mencari atau
tentang
mengintegrasikan
pengobatan dan informasi.
prognosa dengan
jujur jika pasien
sudah berada pada
fase menerima.
Nama : Ny.N
Alamat : Ds. Img Permu
Dx Medis : Presbycusis Ringan
Memberikan metode
komunikasi alternative,
seperti menulis di papan
tulis, gambar. Berikan
petunjuk visual (gerakan
tangan, gambar-gambar,
daftar kebutuhan,
demonstrasi).
Kolaborasi:
Mengkonsultasikan
dengan/rujuk kepada
ahli terapi wicara.
Menganjurkan kepada
orang terdekat untuk
memperlakukan pasien
senormal mungkin.
Memberikan
informasiyang akurat.
Diskusikan tentang
pengobatan dan
prognosa dengan jujur
jika pasien sudah berada
pada fase menerima
1. Masalah kesehatan kronis
B. Fungsi pendengaran
4. Pendengaran berkurang
5. Telinga berdenging
D. Fungsi jantung
9. Jantung berdebar-debar
10. Cepat lelah
11. Nyeri dada
E. Fungsi pencernaan
12. Mual/muntah
G. Fungsi pendengaran
16. Nyeri kaki saat berjalan
H. Fungsi persarafan
19. Lumpuh/kelemahan pada kaki
atau tangan
Jumlah 1 2 6 12
Analisis hasil
Skor : < 25 : tidak ada masalah kesehatan kronis s.d masalah kesehatan kronis ringan
Skor : 26-50 : masalah kesehatan kronis sedang
Skor : > 51 : masalah kesehatan kronis berat
2. Fungsi Kognitif
Pengkajian fungsi kognitifdilakukan dalam rangka mengkaji kemampuaan klien
berdasarkan daya orientasi terhadap waktu, orang, tempat, serta daya ingat.
Petunjuk : isilah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan respons klien :
Analisa Hasil :
Skor benar : 8-10 : Tidak ada gangguan
Skor benar : 0-7 : Ada gangguan
3. Status Fungsional
Modifikasi indeks kemandiriaan katz
Pengkajian status fungsional didasarkan pada kemandirian klienn dalam, menjalankan
aktivitas kehidupan sehari-hari. Kemandirian berarti tanpa pengawasan, pengarahan,
atau bantuan orang lain. Pengkajian ini didasarkan pada kondisi actual klien dan bukan
pada kemampuan , artinya jika klien menolak untuk melakukan suatu fungsi, dianggap
sebagai tidak melakukan fungdi meskipun ia sebenarnya mampu.
Mandiri Tergantung
No Aktivitas ( nilai 1 ) (0)
1. Mandi dikamar mandi ( manggosok,
membersikan, dan mengeringkan badan
)
2. Menyiapkan pakaian, membuka dan
mengenakannya
3. Memakan makanan yang telah
disiapkan
4. Memelihara kebersihan diri untuk
penampilan diri ( menyisir rambut,
mencuci rambut, menggosok gigi,
mencukur kumis )
5. Buang air besar di WC ( membersikan
dan mengeringkan daerah bokong )
6. Dapat mengontrol pengeluaran feses
(tinja)
7. Buang air kecil dikamar mandi (
membersikan dan membersikan daerah
kemaluan )
8. Dapat mengontrol pengeluaran air
kemih
9. Berjalan dilingkungan tempat tinggal
atau keluar ruangan tanpa alat bantu,
seperti tongkat
10. Menjalankan ibadah sesuai agama dan
kepercayaan yang di anut
11. Melakukan pekerjaan rumah, seperti :
merapikan tempat tidur, mencuci
pakaian, memasak, dan membersikan
ruangan.
12. Berbelanja untuk kebutuhan sendiri
atau kebutuhan keluarga
13. Mengelolah keuangan ( menyimpan dan
menggunakan uang sendiri )
14. Menggunakan sarana transportasi
umum untuk berpergian
15. menyiapkan obat dan minum obat
sesuai dengan aturan ( takaran obat dan
waktu minum obat tepat )
16. Merencanakan dan mengambil
keputusan untuk kepentingan keluarga
dalam hal penggunaan uang, aktivitas
social yang dilakukan dan kebutuhan
akan pelayanan kesehatan
17. Melakukan aktivitas di waktu luang (
kegiatan keagamaan, social, rekreasi,
oloaraga,dan menyalurka hobi ).
JUMLAH POIN MANDIRI 15 2
Analisa hasil :
Point : 13-17 : Mandiri
Point : 0-12 : Ketergantungan
Analisa hasil :
Tergantung nilai 1
Normal nilai 0
Nilai :6-15 : Depresi Ringan Sampai Sedang
Nilai :16-30 : Depresi Berat
Nila :0-5 : Normal
A. DEFINISI
Hepatitis merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan inflamasi
pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokimiawi serta
seluler yang khas (Brunner dan Suddarth)
B. ETIOLOGI
Jenis-jenis hepatitis dan penyebabnya:
1. Virus hepatitis A (hepatitis infeksiosa) HAV
HAV terutama ditularkan melalui anal dengan menelan makanan yang sudah
dikontaminasi
2. Virus hepatitis B (hepatitis serum) HBV
Satu untaian DNA tidak lengkap sehingga terjadi suatu GAP, sehingga DNA virus B
dapat mengadakan penyatuan dengan orto pada sel hati penderita.
3. Virus hepatitis C (HCV)
Merupakan hepatitis non A dan non B yang ditularkan melalui jalan parenteral dan
kemungkinan melalui kontak seksual.
4. Virus hepatitis D (HDV)
Virus dapat timbul sebagai infeksi yang bersamaan dengan HBV atau sebagai infeksi
pada seorang pembawa HBV.
C. MANIFESTASI KLINIK
1. Hepatitis A
a. Anoreksia, nausea, muntah-muntah, lemah, lesu, artralgia, mialgia, sakit kepala, foto
fobia, faringitis, batuk dan demam > 38 – 39 ºC.
b. Urine berwarna gelap, tinja berwarna pucat
c. Hati membesar, nyeri abdomen kuadran kanan atas
d. Ikterus
e. Serum transamine (SGOT, SGPT, Gama GT, GLDH) meningkat.
2. Hepatitis B
Hepatitis B akut
a. Hepatitis prodromal: timbul keluhan yang tidak khas, misal: keluhan gastrointestinal
(anoreksia, mual-muntah), nyeri sendi, nyeri kepala, demam.
b. Fase ikterik
1) Terdapat perubahan warna air seni
2) Pemeriksaan laboratorium terdapat kenaikan kadar bilirubin serum fosfatase alkali
serta SGOT dan SGPT
3) Ikterus
4) Pruritus (gatal-gatal)
5) Pembesaran hepar dan nyeri tekan
c. Fase penyembuhan
1) Menurunnya kadar enzim amino transferasi
2) Titer Hbs Ag juga menurun sampai negatif
Hepatitis B kronik: dalam fase ini keluhan subjektif berkurang demikian pula kelainan
biokimiawi. Pada pemeriksaan laboratorium menunjukkan kenaikan pada enzim
amino transferasi yang berkisar antara 5-10 kali dari nilai normal tertinggi.
3. Hepatitis C (HCV)
Serum transaminase berfluktuasi secara mencolok selama beberapa bulan. Serum
auto antibody tidak ditemukan, imunoglobulin juga dalam batas normal.
4. Virus hepatitis D
Dapat timbul sebagai infeksi yang bersamaan dengan HBV atau sebagai supra infeksi
pada seorang pembawa HBV.
D. KOMPLIKASI
1. Hepatitis fulminan
2. Hepatitis kronik persisten
3. Hepatitis virus akut
4. Hepatitis agresif atau kronik aktif
5. Karsinoma hepatoselluler
E. PENATALAKSANAAN
Pengobatan terutama bersifat suportif:
1. Beristirahat
2. Nutrisi yang adekuat (prioritas utama)
3. Mencegah terjadinya stres lebih lanjut pada hepar dengan menghindari bahan-
bahan dan obat-obatan hepatotoksik
4. Setelah terpajan terhadap virus hepatitis A, imunisasi pasif dapat dicapai
melalui penggunaan serum globulin imun yang mengandung anti HAV dengan
jumlah yang adekuat.
5. Pemajanan hepatitis B seperti pada tertusuk jarum, imunoprofilaktif pasif dapat
dicapai dengan menggunakan titer tinggi anti HBS globulin imun hepatitis B
(HBIG).
Judul : CONTOH ASKEP HEPATITIS
Deskripsi : ASUHAN KEPERAWATAN PADA HEPATITIS A. DEFINISI Hepatitis
Home
Posts RSS
Comments RSS
Google+
Twitter
Facebook
Privacy Policy
Search ....
HOME
SITE MAP
AL ISLAM
INTERMEZO
CELOTEH JARI
INTIPS
KEPERAWATAN
LINK EXCHAGE
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Popular Posts
Pengertian pre-eklamsi dan eklamsi
Konsep Dasar Pre, Intra, dan Post Operasi
Askep Bayi Baru Lahir (BBL)
Pengertian Kejadian Luar Biasa (KLB)
Proposal Terapi Bermain Usia 4-6 Tahun
Follow Me
Recent Comments
Ilmu Keperawatan
Memberikan materi askep dan yang berkaitan dengan keperawatan lainnya. jangan
jadikan askep dalam blog saya ini sebagai panduan untuk merawat orang sakit
dikarenakan materi dalam blog ini belum sempurna.
beranda
dapatkan profit 3% per hari selama 90 hari di https://avo.net/?ref=AVO7530739
total profit yang didapat 270%... setelah 90 hari modal akan dikembalikan lagi..
1. Laporan pendahuluan
Terdiri dari:
a. Definisi penyakit
b. Etiologi
c. Manifestasi Klinik
d. Patofisiologi pathway
e. Pengelolaan Medis
f. Data fokus pengkajian
Wawancara
Pemeriksaan Fisik (persistem)
Pemeriksaan diagnostik
g. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
h. Perencanaan
Tujuan
Intervensi dan rasionalisasi
i. Daftar Pustaka
I. IDENTITAS
1. KLIEN
NAMA : Tn. A
UMUR : 50 Tahun
JENIS KELAMIN : Laki-laki
AGAMA : Islam
SUKU/BANGSA : Sunda/Indosensia
PENDIDIKAN : SMA
PEKERJAAN : Buruh Bangunan
STATUS : Menikah
ALAMAT : Gang Dahlia No.17 Plaju Palembang
2. PENANGGUNG JAWAB
NAMA : Ny.I
UMUR : 50 Tahun
JENIS KELAMIN : Perempuan
PEKERJAAN : Buruh Pabrik
HUBUNGAN DENGAN KLIEN : Istri Klien
ALAMAT : Gang Dahlia No. 17 Plaju Palembang
Bentuk 2:
a. Alasan MRS
Batuk berdahak sejak 2 minggu SMRS, dahak kental disertai sesak napas
b. Keluhan utama (keluhan saat pengkajian)
Batuk Berdahak
• Q: Quantity quality
Bagaimana gejala dirasakan?
Sejauh mana gejala dirasakan?
• R: Region: radiasi
Di mana gejala dirasakan?
Apakah menyebar?
• S: Severity (Scale)
Seberapakah tingkat keparahan dirasakan?
Pada skala berapa?
• T: Time
Kapan gejala mulai timbul?
Seberapa sering gejala dirasakan?
Tiba-tiba atau bertahap?
Seberapa lama gejala dirasakan?
Nyeri dada sebelah kiri menjalar ke bahu kiri, nyeri seperti ditususk-tusuk, skala nyeri 5-6, timbul saat
beraktivitas dan berkurang saat istirahat
Batuk berdahak sejak 2 minggu yang lalu, dahak kental, tidak bercampur darah, disertai sesak napas.
Diare sejak 2 hari yang lalu, encer ada ampas, tidak ada darah, ±10 x/hari, diare selalu disertai dengan
muntah, tiap makan atau minum juga selalu dimuntahkan.
4. RIWAYAT ALERGI
(kemungkinan penyakit keturunan, penyakit yang menular akibat kontak langsung maupun tidak langsung antar
anggota keluarga, riwayat alergi dalam satu keluarga)
GENOGRAM (3 generasi)
2. Pola eliminasi
3. Pola aktivitas
2. DATA SISTEMIK
a. Sistem Persepsi Sensori
Pendengaran []Normal []Kerusakan ka/ki []Tuli ka/ki []Alat Bantu Dengar []Tinitus
Keterangan.........................................................................
Penglihatan: []Normal []Kaca Mata []Lensa Kontak []Kerusakan ki/ka []Kebutaan ka/ki []Katarak ka/ki
Keterangan.........................................................................
Pengecap, Penghidu: []Normal []Gangguan indera pengecap []Gangguan indera penghidu
Keterangan.........................................................................
Peraba: []Normal []Gangguan indera peraba
Keterangan........................................................................
b. Sistem Pernafasan
Frekuensi: ......x/m, kualitas: []Normal, []Dangkal []Cepat
Batuk: ya/tidak Suara nafas: []Bersih []Ronchi []wheezing
Sumbatan jalan nafas: []sputum []lendir []Darah []ludah
Lain-lain......................................................
c. Sistem Kardiovaskuler
Tekanan Darah: ......mm/hg, Denyut Nadi:....x/menit
Irama:[]Teratur []Tidak teratur
Kekuatan: []Kuat []Lemah, Akral: []Hangat []Dingin
Pengisian Kapiler; []< 3 detik []> 3 detik
Edema: [] Tidak ada [] Ada di............................
Lain-lain.....................................................................
e. Sistem Gastrointestinal
Nafsu makan :[]Normal []Meningkat []Menurun []Mual []Muntah
Mulut dan Tenggorokan [] Normal []Lesi, Mukosa:....................
Kemampuan Mengunyah []Normal []Kurang []Kesulitan
Kemampuan Menelan [] Normal [] Nyeri menelan
Perut: []Normal Hiperperistaltik []Tidak ada bising usus
[] kembung [] Nyeri tekan kuadran.............../bagian..............
Colon dan Rectum: BAB []Normal []Konstipasi.......hari
[]Diare......x/.......jam []Inkontinensia [] Melena []Hematemesis
Lain-lain.............................................................................
f. Sistem Muskuloskeletal
Rentang gerak []Penuh []Terbatas
Keseimbangan dan cara jalan:[] Tegap [] Tidak tegap
Kemampuan memenuhi aktifitas sehari-hari []Mandiri []Dibantu sebagian []Dibantu sepenuhnya []Menggunakan alat
bantu berupa..............
Genggaman tangan: []Sama kuat [] Lemah kanan/kiri
Otot Kaki [] sama kuat [] Lemah kanan/kiri
Lain-lain.............................................................................
g. Sistem Integumen
Warna kulit: [] Normal []Pucat []Sianosis []Ikterik
[]Lainnya..........................................................
Turgor: []Baik []Buruk, Luka []Tidak ada []Ada pada.................
Memar: [] Tidak ada [] Ada pada...........................................
Kemerahan: []Tidak ada [] Ada pada.....................................
Lain-lain..............................................................................
h. Sistem Reproduksi
Infertil: []Ada [] Tidak ada
Masalah menstruasi : [] ada [] Tidak ada
Lain-lain.............................................................................
2. SOSIAL
Aktifitas atau peran klien di masyarakat adalah............................
Kebiasaan lingkungan yang tidak disukai adalah...........................
Cara mengatasinya...................................................................
Pandangan klien tentang aktifitas social di lingkungannya.............
3. BUDAYA
Budaya yang diikuti klien adalah budaya .......... yang aktifitasnya adalah........................
Keberatannnya dalam mengikuti budaya tersebut adalah.....................
Cara mengatasi keberatan tersebut adalah.....................................
4. SPIRITUAL
Aktifitas ibadah yang biasa dilakukan sehari-hari adalah.......................
Kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan adalah ..............................
Aktifitas ibadah yang sekarang tidak dapat dilaksanakan
tersebut..................................................................................
Upaya klien mengatasi perasaan tersebut...........................................
Apa keyakinan klien tentang peristiwa/masalah kesehatan yang sekarang sedang
dialami..........................................................
Palembang,..................................
Mahasiswa,
......................
NIM
2 pendekatan:
Hirarki Abraham maslow?
Pendektan Body system (Breating, blood, brain, bladder, bowel, bone)
e. FORMAT IMPLEMENTASI
Nama Pasien : Tn. A
Umur : 55 Tahun
Diagnosa Medis : TB Paru
No. RM : 99.10.10
NO IMPLEMENTASI
HARI/TANGGAL/WAKTU PARAF
DP (RESPON)
No
Tanggal dan waktu Catatan Perkembangan Paraf
DP
1 7 April 2010/08.00 S: Masih mengeluh batuk berdahak, sesak berkurang
WIB O: RR 24x/m, Ronkhi positif, secret masih kental
A: Ketidakefektipan bersihan jalan napas
P: Rencana tindakan 1,2,3,4 dilanjutkan
I: -Mengkaji fungsi pernapasan,
-Mengatur posisi
-Memberi obat bronkodilator
-Merngajarkan batuk efektif
E: -RR 22x/m teratur
-Posisi istirahat klien fowler
-Klien mendapat bisolvon 3x 500mg
-Klien dapat melakukan batuk efektif
R: tujuan tercapai sebagian, rencana tindakan
diteruskan
Pengikut
Arsip Blog
► 2012 (195)
▼ 2011 (133)
o ► 12/25 - 01/01 (105)
o ▼ 12/18 - 12/25 (21)
askep kmb
analisa data kategorik
askep DM
askep retensio urin
polidaktili
penyakit jantung koroner
bahaya narkoba
askep pneumothoraks
Konsep Nyeri
tren dan isu pelayanan keperawatan lansia
cara mengisi pengkajian keperawatan jiwa
format pengkajian keperawatan jiwa
askep pankreatitis
askep asma bronkhial
contoh askep keperawatan medical bedah
contoh askep keperawatan medical bedah
contoh askep keperawatan medical bedah
keperawatan medikal bedah
fisiologi kardiovaskuler
anatomi jantung
anatomi jantung
o ► 12/11 - 12/18 (1)
o ► 11/27 - 12/04 (6)
Tentang saya
Daryadi
Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
Lihat profil lengkapku
Ada kesalahan di dalam gadget ini ingin berlangganan
Total Tayangan Laman Pos
Komentar
196595
Cari Blog Ini
Entri Populer
Cari
askep BBLR
Konsep Dasar Bayi Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR) A.
Definisi Bayi berat badan lahir
rendah (BBLR) ialah bayi baru
lahi...
askep ileus paralitik
ileus paraliik 2.1 Definisi Ileus
Paralitik Ileus Paralitik
adalah isyilah gawat abdomen
atau gawat perut menggambark...
hiperkalemia dan
hipokalemia
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Kalium
adalah penting untuk fungsi
normal dari otot, jantung, dan
saraf. Hal...
STRATEGI
PELAKSANAAN
TINDAKAN
KEPERAWATAN (SP)
Masalah : Defisit Perawatan
Diri
Contoh SP STRATEGI
PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN (SP) Masalah :
Defisit Perawatan Diri
Membimbing pasien menjaga
perawatan...
askep stroke
LAPORAN PENDAHULUAN
STROKE (CVD) A. DEFINISI
Stroke/CVD (Cerebro Vaskuler
Disease) merupakan gangguan
suplai oksigen ke se...
askep edema paru
TINJAUAN TEORI
PENGERTIAN Edema paru
merupakan suatu keadaan
terkumpulnya cairan patologi di
ekstravaskular dalam paru.
Kelainan i...
tren dan isu pelayanan
keperawatan lansia
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Gerontik berasal dari kata :
Gerontologi + Geriatrik.
Gerontologi adalah cab...
ASKEP TONSILITIS
A. DEFINISI Tonsil
merupakan kumpulan besar
jaringan limfoid di belakang
faring yang memiliki keaktifan
munologik (Ganong...
ASUHAN
KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT PADA KLIEN
YANG MENGALAMI
PENURUNAN KESADARAN
A. PENGERTIAN Kesadaran
adalah pengetahuan penuh atas
diri, lokasi dan waktu.
...
anatomi fisiologi sistem
endokrin
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Sistem
endokrin merupakan system
kelenjar yang memproduksi
substans untuk digu...
untuk mendapatkan perubahan dalam hidup membutuhkan sebuah kesabaran. Template Simple. Gambar template oleh lishenjun.
Diberdayakan oleh Blogger.