Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH KELOMPOK

“Negara Brunei Darussalam ”

Mata Kuliah : Geografi Regional Asia Tenggara dan Pasifik

Dosen Pengampu : Drs. Mbina Pinem, M. Si.

Oleh :

Kelompok 5

Kelas C Reguler 2016

1. Jessica Hard Silaban (3162131015)


2. Rio Nainggolan (3162131005)
3. Winarti (3162131007)

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmatNya kami
dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “ Negara Brunei Darussalam ” ini
dengan baik dan tepat waktu. Dan kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs.
Mbina Pinem, M. Si selaku Dosen mata kuliah Geografi Regional Asia Tenggara dan Pasifik
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami berharap makalah yang telah disusun ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan pembaca dan penulis. Terlepas dari semua itu, kami menyadari
bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini, baik dalam susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Hal ini dikarenakan keterbatasaan kemampuan kami. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna
penyempurnaan makalah ini.

Medan, April 2018

Hormat kami,
Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2

C. Tujuan ................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3

A. Profil Negara ....................................................................................................... 3


B. Luas dan Letak .................................................................................................... 4
C. Keadaan Alam .................................................................................................... 4
D. Iklim .................................................................................................................... 6
E. Vegetasi dan Fauna.............................................................................................. 7
F. Penduduk ............................................................................................................. 9
G. Aktivitas Penduduk ............................................................................................. 13
H. Sosial Masyarakat ................................................................................................ 15
I. Sistem Pemerintahan ........................................................................................... 18
J. Sejarah Negara..................................................................................................... 20
K. Hubungan Dengan Indonesia .............................................................................. 24

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 27

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 28

B. Saran ..................................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 21

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Brunei Darussalam adalah sebuah negara kecil yang terletak di Asia Tenggara. Letaknya
di bagian utara Pulau Borneo/Kalimantan dan berbatasan dengan Malaysia. Brunei terdiri dari
dua bagian yang dipisahkan di daratan oleh Malaysia. Negara ini terkenal dengan
kemakmurannya dan ketegasan dalam melaksanakan syariat Islam, baik dalam bidang
pemerintahan maupun kehidupan bermasyarakat. Nama Borneo diberikan oleh orang-orang
Inggris berdasarkan nama wilayah ini karena pada masa lalu orang Eropa berdagang melalui
bandar di Brunei sebagai bandar perniagaan terbesar di pulau ini.
Brunei Darussalam merupakan salah satu negara di kawasan Asia Tenggara yang
terkenal sangat makmur. Brunei Darussalam yang merupakan anggota ke-6 ASEAN ini
mendapatkan kemerdekaannya dari Inggris pada tanggal 1 Januari 1984. Dilihat dari
sejarahnya, Brunei adalah salah satu kerajaan tertua di Asia Tenggara. Sebelum abad ke-16,
Brunei memainkan peranan penting dalam penyebaran Islam di Wilayah Kalimantan dan
Filipina.
Kepala negara Brunei Darussalam adalah seorang Sultan yang sekaligus sebagai Kepala
Pemerintahan (Perdana Menteri). Kendatipun wewenang serta kekuasaan Sultan yang
diberikan Konstitusi begitu besar, namun sistem pemerintahan Brunei Darussalam bersifat
demokratis. Tetapi dalam hal cara pemilihan para birokrat di Brunei cenderung dengan sistem
rekruitmen tertutup. Sistem ini tidak menyerap personil dari seluruh lapisan masyarakat.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa Brunei Darussalam merupakan negara kerajaan
dengan kepala pemerintahan berada di tangan Sultan.
Tercatat dua pertiga jumlah penduduk Brunei adalah orang Melayu. Kelompok etnik
minoritas yang paling penting dan yang menguasai ekonomi negara ialah orang Tionghoa
(Han) yang menyusun lebih kurang 15% jumlah penduduknya. Etnis-etnis ini juga
menggambarkan bahasa-bahasa yang paling penting, yaitu bahasa Melayu yang merupakan
bahasa resmi, serta bahasa Tionghoa. Bahasa Inggris juga dituturkan secara meluas, dan
terdapat sebuah komunitas ekspatriat yang agak besar dengan sejumlah besar warganegara
Britania dan Australia. Islam ialah agama resmi Brunei, dan Sultan Brunei merupakan kepala
agama negara itu. Agama-agama lain yang dianut termasuk agama Buddha (terutamanya oleh
masyarakat Tionghoa), agama Kristen, serta agama-agama orang asli (dalam komunitas-
komunitas yang amat kecil).
1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Berapa luas dan bagaimana letak negara Brunei Darussalam?
2. Bagaimana keadaan alam di negara Brunei Darussalam?
3. Bagaimana iklim di negara Brunei Darussalam?
4. Bagaimana vegetasi dan fauna di negara Brunei Darussalam?
5. Bagaimana penduduk di negara Brunei Darussalam?
6. Bagaimana aktivitas penduduk di negara Brunei Darussalam?
7. Bagaimana sosial masyarakat di negara Brunei Darussalam?
8. Bagaimana sistem pemerintahan di negara Brunei Darussalam?
9. Bagaimana sejarah negara Brunei Darussalam?
10. Bagaimana hubungan negara Indonesia dengan negara Brunei Darussalam?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui luas dan letak negara Brunei Darussalam.
2. Untuk mengetahui keadaan alam di negara Brunei Darussalam.
3. Untuk mengetahui iklim di negara Brunei Darussalam.
4. Untuk mengetahui vegetasi dan fauna di negara Brunei Darussalam.
5. Untuk mengetahui penduduk di negara Brunei Darussalam.
6. Untuk mengetahui aktivitas penduduk di negara Brunei Darussalam.
7. Untuk mengetahui sosial masyarakat di negara Brunei Darussalam.
8. Untuk mengetahui sistem pemerintahan di negara Brunei Darussalam.
9. Untuk mengetahui sejarah negara Brunei Darussalam.
10. Untuk mengetahui hubungan negara Indonesia dengan negara Brunei Darussalam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Profil Negara Brunei Darussalam

Profil Singkat
Nama resmi Negara Brunei Darussalam
Lagu kebangsaan Allah Peliharakan Sultan
Bendera :

Lambang

Ibu kota Bandar Seri Begawan


Bahasa resmi Melayu
Pemerintahan Monarki absolut Islam
Kepala Negara Sultan Hassanal Bolkiah (sejak 5 Oktober
1967)
Luas Wilayah 5.765 km2 (Area Daratan 500 km2 dan
Perairan 5.265 km2)
Jumlah Penduduk 436.620 jiwa (Tahun 2016)
Pertumbuhan Penduduk 1,6% (Tahun 2016)
Suku Bangsa/Etnis Melayu, Tionghoa 10,3%, Asli lainnya
3.4%, Etnis lainnya
Mata Uang Dolar Brunei (BND)
Hari Kemerdekaan 1 Januari 1984 (dari Inggris)
Pendapatan Per Kapita US$ 79.700,-. (Tahun 2016)

3
B. Luas dan Letak

Gambar peta wilayah Brunei Darussalam

Brunei Darussalam termasuk salah satu dari negara kecil di dunia. Dalam
luas wilayah, Brunei Darussalam menempati urutan ke 148. Meskipun demikian,
negara ini termasuk negara makmur di dunia. Pendapatan per kapitanya menduduki
peringkat 10 dunia. Brunei Darussalam adalah sebuah negara kecil yang berada di
bagian utara pulau Borneo (Kalimantan) dan berbatasan degan Malaysia. Brunei
terdiri dari dua bagian yang dipisahkan di daratan oleh Malaysia, yaitu wilayah
bagian barat dan bagian timur. Brunei terletak di Pulau Kalimantan.
Negara ini memiliki wilayah seluas ±5.765 km2 (Area Daratan 500 km2 dan
Perairan 5.265 km2) yang menempati pulau Kalimantan dengan garis pantai
seluruhnya berbatasan dengan Laut Cina Selatan. Secara astronomis negara ini
terletak pada 4o LU – 5o LU dan antara 114o BT – 115o BT. Secara geografis batas-
batas negara Brunei adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Laut Cina Selatan dan Teluk Brunei
Sebelah Timur : Serawak Malaysia
Sebelah Selatan : Serawak Malaysia
Sebelah Barat : Serawak Malaysia

C. Keadaan Alam
1. Sistem Pegunungan dan gunung

4
Bentuk wilayah Brunei seperti “kantong” dalam wilayah Serawak. Wilayah
tersebut terbagi dua dan tidak saling terhubung. Wilayah bagian timur yang lebih
kecil (Temburong) memiliki topografi bergunung-gunung, dengan ketinggian
rata-rata 1.000 m. Di ujung selatan Temburong terdapat bukit yang tertinggi, yaitu
Bukit Pagon. Di wilayah Temburong juga mengalir beberapa sungai, yaitu Sungai
Temburong, Batu Apoi, Belalong, dan Pandaruan. Semua sungai itu bermuara di
Teluk Brunei.
Wilayah bagian barat, didominasi oleh dataran. Dari pantai yang landai di
bagian barat laut ke arah pedalaman (selatan), ketinggiannya semakin meningkat
dan tanahnya semakin berbukit-bukit. Mendekati Serawak, yaitu di wilayah
Brunei bagian barat ketinggian bukit lebih dari 300 m dan daerah dataran rendah
dengan ketinggian 0- 200 mdpl, relatif lebih rendah dibandingkan ketinggian
bukit-bukit bagian timur. Wilayah pantai berupa rawa dengan hutan bakau.
Beberapa sungai di wilayah ini adalah Sungai Belait, Tutong, dan Sungai Brunei.
2. Pola Aliran dan Sungai

5
Brunei memiliki sejarah opanjang dalam bidang kemaritiman. Hutan yang lebat
disebagian besar wilayah ini wilayah ini membuat penduduknya melakukan
transportasi via sungai. Oleh karena itu penduduk di Brunei bermukim di pinggiran
sungai. Sungai-sungai yang mengalir di Brunei Darussalam, antara lain:
a) Sungai Tukong
Sungai Tutong adalah sungai yang mengalir melalui Brunei di bahagian barat.
Sungai ini merupakan sumber air bersih penting bagi penduduk negara Brunei.
b) Sungai Belait
c) Sungai Brunei
Sungai Brunei adalah sungai yang mengalir melalui Brunei hingga Teluk Brunei
dengan arah aliran Timurlaut. Istana Nurul Iman dan ibu kota Brunei Darussalam,
Bandar Seri Begawan, terletak di pinggir sungai ini. Sungai Brunei adalah sungai
terbesar terpendek di Brunei Darusalam. Wilayah pemukiman tradisional Brunei
Darussalam, Kampung Ayer, terletak di sungai ini. Air dari sungai ini merupakan
sumber mata air jernih untuk wilayah bagian barat negara ini.
Brunei memiliki sejarah panjang dalam bidang kemaritiman. Sultan Brunei pernah
menguasai seluruh wilayah Kalimantan, juga sebagian Filipina dan Indonesia.
Hutan yang lebat di sebagian besar wilayah ini membuat penduduknya melakukan
transportasi via sungai. Oleh karena itu, rata-rata penduduk di Brunei bermukim di
pinggir sungai.
d) Sungai Temburong merupakan distrik tertimur di Brunei Darussalam.

D. Iklim
Berdasarkan letak astronomis dan keadaan alamnya, Brunei Darussalam beriklim
tropis basah. Dengan iklim tropis basah, Brunei Darussalam memiliki kelembapan
dan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. suhu rata-rata berkisar 24o-30oC. Suhu
paling tinggi yaitu 32oC dan paling rendah 23oC. Sepanjang sejarahnya Brunei
Darussalam tidak pernah mengalami kekeringan.
Brunei Darussalam dipengaruhi oleh dua musim, yaitu musim hujan terjadi
pada bulan Oktober – April dan musim kemarau terjadi pada bulan April – Oktober.
Karena iklim tropis tersebut, sebagian wilayah Brunei Darussalam ditutupi oleh
hutan hujan tropis. Hutan-hutan di Brunei banyak ditinggali oleh hewan-hewan khas
Pulau Kalimantan seperti orang utan, beruang madu, landak, gajah, musang, rusa,
lembu, siamang, dan aneka jenis burung. Kekayaan hutan hujan tropis di Brunei
6
Darussalam ditunjukkan juga dengan aneka jenis kayu hutan yang memiliki nilai jual
yang tinggi seperti jati, ulin, dan eboni.

E. Vegetasi dan Fauna

Mangrove
Hutan Rawa Air Tawar
Hutan Rawa
Kerangas
Hutan Heterogen
Hutan Pegunungan
Hutan sekunder
Lahan Kosong
Urban

Berdasarkan letak astronomis dan keadaan alamnya, Brunei Darussalam beriklim


tropis basah. Dengan iklim tropis basah, Brunei Darussalam memiliki kelembapan
dan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Brunei Darussalam dipengaruhi oleh dua
musim, yaitu musim hujan terjadi pada bulan Oktober – April dan musim kemarau
terjadi pada bulan April – Oktober. Rata-rata suhu udara adalah 28°C dengan bulan-
bulan November hingga Januari akan menjadi lebih sejuk sedikit. Rata-rata
penurunan hujan ialah 2,800 mm setiap tahun. Relatif kelembapan pula adalah tinggi
di sepanjang tahun, berpurata 93%.
Berdasarkan gambar diatas, negara ini sebagian besar ditutupi oleh wilayah
mangrove dan rawa. Keadaan iklim ini sangat mempengaruhi pertumbuhan vegetasi
dan fauna yang ada di negara ini. Adapun contoh vegetasi dan faunanya yaitu:
a) Flora
Brunei Darussalam memiliki beberapa mangrove terbaik di kawasan Asia Tenggara.
Secara historis, bakau merupakan sumber penting dari bahan makanan, obat, dan
konstruksi bagi penduduk Desa air. Hampir setiap jenis tumbuhan mangrove memiliki
nama lokal khusus. Sebaliknya, beberapa spesies memiliki nama umum khusus dalam
bahasa Inggris dan nama ilmiah biasanya digunakan untuk merujuk kepada tanaman
bakau. Di bawah ini adalah beberapa tanaman yang ditemukan di hutan bakau Brunei.

7
1. Jeruju/ Laut Holly (Acanthus ebracteatus/ Acanthaceae)

Laut Holly membentang sepanjang daratan dari sungai yang mengalir melalui
vegetasi mangrove. Daunnya digunakan untuk menangkal roh jahat dan ditempatkan
dalam bundel bawah rumah di mana seorang wanita telah melahirkan dan berada
dalam kurungan. Jus dari daun yang dikenal untuk melestarikan rambut. Akar
digunakan dalam kombinasi dengan bahan lain untuk membuat ramuan untuk
mengobati herpes zoster. Benih yang digunakan untuk menyiapkan campuran batuk,
di tapal untuk mengobati bisul, Gerakan Obati Cacingan anak-anak. Persebarannya
hampir diseluruh wilayah brunei bagian Barat dan Timur
2. Teruntum / Lumnizera littorea [Combretaceae]

Teruntum, teruntum putih, atau duduk (Lumnitzera racemosa) adalah sejenis pohon
kecil yang hidup di wilayah mangrove. Kayunya cocok untuk jembatan, tiang, lantai.
Persebarannya terdapat di wilayah Kuala Belait, Seria, Sungai Liang, Sungai Kedaya
dan Sengkurong .
3. Apong/Nipah/ Nypa fruticans [Palmae]

8
Nipah adalah salah satu tanaman yang disediakan sebagai bahan untuk atap atau
dinding rumah. daun muda digunakan untuk mengemas makanan atau dibuat
menjadi kertas rokok. Batang lurus dan panjang dari fonds digunakan untuk
membuat peralatan memancing. Garam diproduksi dari abu daun dewasa. Getah dari
tangkai berbunga direbus ke dalam sirup gula (Gula Anau atau Gula apong) Buah
bisa dimakan. Persebarannya terdapat diwilayah Bruanei bagian Barat dan Timur.
b) Fauna
Wilayah Brunei Darussalam didominasi oleh wilayah Hutan
hujan dan rawa yang dihuni oleh sejumlah besar mamalia kecil, burung-burung
tropis, reptil, dan amfibi. Mamalia mencakup kerbau liar dan peliharaan,
beruang madu, rusa, dan monyet. Di wilayah Mangrove, tempat yang luas dari
udang, kepiting, kingfishers, monyet, dan serangga, juga baik dilindungi oleh
pemerintah. Rawa bakau Brunei menjadi tempat persinggahan migran bagi ratusan
spesies burung setiap musim dingin. Sepanjang pantai, sekitar 500 jenis ikan dan 12
jenis udang serta spesies terancam punah seperti kura-kura laut, kera dan rubah
terbang.

F. Penduduk
1. Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk Negara Brunei Darussalam sebanyak 436.620 jiwa (Tahun
2016). Kira-kira dua pertiga jumlah penduduk Brunei adalah orang Melayu
(66,3%). Kelompok etnik minoritas yang paling penting dan yang menguasai
ekonomi negara ialah orang Tionghoa (Han) yang menyusun lebih kurang 11.2%
jumlah penduduknya. disusul penduduk asli/dayak (3.4%) dan suku-suku lainnya
(19.1%). Etnis-etnis ini juga menggambarkan bahasa-bahasa yang paling penting:
bahasa Melayu yang merupakan bahasa resmi, serta bahasa Tionghoa. Bahasa
9
Inggris juga dituturkan secara meluas, dan terdapat sebuah komunitas ekspatriat
yang agak besar dengan sejumlah besar warganegara Britania dan Australia. Islam
ialah agama resmi Brunei (67%), dan Sultan Brunei merupakan kepala agama
negara itu. Agama-agama lain yang dianut termasuk agama Buddha (terutamanya
oleh orang Tiong Hoa[13%]), agama Kristen (10%), serta agama-agama orang
asli (dalam komunitas-komunitas yang amat kecil [10%]).
2. Pertumbuhan Penduduk
Penduduk Brunei sebanyak 436.620 jiwa (Tahun 2016) dengan pertumbuhan
penduduknya 1,9% dan kepadatan penduduknya 63 jiwa per km2. Pertumbuhan
penduduk di negara ini rata-rata 2,0% setahun. Pada umumnya penduduk
bertempat tinggal di kota-kota sepanjang pantai Laut Cina Selatan. Mereka terdiri
atas orang Melayu sebanyak 50%, Cina sebanyak 18%, orang Kedayan yang
diperkirakan berasal dari Jawa dan Sumatera sebanyak 16%, sisanya adalah orang
Kedayan dan orang Dayak. Bahasa resmi penduduk Brunei adalah bahasa Melayu.
Agama resminya adalah agama Islam.
3. Persebaran Penduduk

Gambar Pembagian wilayah administratif/ district di brunei

Brunei dibagi atas 4 (empat) distrik, yaitu:


No District Ibukota Populasi
1 Belait Kuala Belait 109,000
2 Brunei- Bandar Seri 380,000
Muara Begawan

10
3 Temburong Pekan Bangar 10,000
4 Tutong Pekan Tutong 56,000

Gambar wilayah mukim di brunei

Distrik-distrik Brunei dibagi lagi menjadi 33 mukim, yaitu:


District Rank Populasi Kota
Sengkurong 71,700 Bandar Seri Begawan
Gadong A &
59,610 Bandar Seri Begawan
Gadong B
Berakas A 57,500 Bandar Seri Begawan
Kilanas 31,400 Bandar Seri Begawan
Pengkalan
15,000 Bandar Seri Begawan
Batu
Kota Batu 14,924 Bandar Seri Begawan
BruneiMuara
Pengkalan
15,000 Bandar Seri Begawan
Batu
Lumapas 7,458 Bandar Seri Begawan
Saba 6,600 Bandar Seri Begawan
Sungai
6,000 Bandar Seri Begawan
Kedayan
Sungai
5,460 Bandar Seri Begawan
Kebun
Seria Town (Pekan
Kuala Belait 35,500
Seria)
Seria Town (Pekan
Seria 32,900
Seria)

11
Belait Seria Town (Pekan
Sungai Liang 18,100
Seria)
Seria Town (Pekan
Kuala Balai 1,081
Seria)
Seria Town (Pekan
Labi 700
Seria)
Seria Town (Pekan
Melilas 193
Seria)
Tutong Town (Pekan
Pekan Tutong 13,000
Tutong)
Tutong Town (Pekan
Keriam 8,000
Tutong)
Tutong Town (Pekan
Kiudang 7,000
Tutong)
Tutong Town (Pekan
Keriam 8,000
Tutong)
Tutong
Tutong Town (Pekan
Kiudang 7,000
Tutong)
Tutong Town (Pekan
Telisai 1,287
Tutong)
Tanjong Tutong Town (Pekan
1,000
Maya Tutong)
Tutong Town (Pekan
Rambai 239
Tutong)
Bangar 5,000 Bangar
Bokok 2,000 Bangar
Temburong Labu 1,100 Bangar
Batu Apoi 807 Bangar
Amo 210 Bangar

4. Suku dan Etnis


Kira-kira dua pertiga jumlah penduduk Brunei adalah orang Melayu (66,3%).
Kelompok etnik minoritas yang paling penting dan yang menguasai ekonomi negara
ialah orang Tionghoa (Han) yang menyusun lebih kurang 11.2% jumlah penduduknya.
disusul penduduk asli/dayak (3.4%) dan suku-suku lainnya (19.1%). Etnis-etnis ini juga
menggambarkan bahasa-bahasa yang paling penting: bahasa Melayu yang merupakan
bahasa resmi, serta bahasa Tionghoa. Bahasa Inggris juga dituturkan secara meluas, dan
terdapat sebuah komunitas ekspatriat yang agak besar dengan sejumlah besar
warganegara Britania dan Australia.
Islam ialah agama resmi Brunei (67%), dan Sultan Brunei merupakan kepala
agama negara itu. Agama-agama lain yang dianut termasuk agama Buddha

12
(terutamanya oleh orang Tiong Hoa[13%]), agama Kristen (10%), serta agama-agama
orang asli (dalam komunitas-komunitas yang amat kecil [10%]).

G. Aktivitas Penduduk

1. Pertanian dan Perkebunan


Hasil pertanian utama Brunei Darussalam adalah padi. Hasil pertanian yang lain adalah
jagung, kelapa, karet dan kayu. Tanaman karet merupakan komoditas ekspor kedua
setelah minyak bumi. Luas ladang karet di Brunei mencapai 13.000 ha.
2. Perikanan
Sebagian kecil penduduk Brunei melakukan usaha perikanan yaitu sebagai nelayan,
khususnya penduduk yang bertempat tinggal di pesisir utara Brunei Darussalam.
3. Pertambangan
Hasil pertambangan utama di Brunei Darussalam berupa minyak bumi dangas alam.
Hasil tambang ini merupakan penyumbang devisa terbesar bagi negara Brunei
Darussalam. Ekonomi Brunei Darussalam bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas.
Kekayaan Brunei berasal dari penjualan minyak bumi yang menyumbang 92% dari total
pendapatan nasional. Ladang minyak terpenting Brunei terdapat di Seria yang merupakan
kawasan pesisir. Selain itu, terdapat pula ladang minyak lepas pantai yang terletak di
Kuala Belait, Jerudong dan Ampar. Dari sumur-sumur minyak tersebut, produksi minyak
Brunei mencapai ± 200 ribu barrel per hari.
4. Perdagangan (Sumber : AEC Center, Kementerian Perdagangan RI)
a. Komoditi Ekspor Brunei Darussalam

13
1) Minyak mentah
2) Bahan-bahan kimia
3) Crude Materials
4) Permesinan dan peralatan transportasi
5) Bahan mentah
b. Komoditi Impor Brunei Darussalam
1) Permesinan
2) Peralatan transportasi
3) Makanan dan binatang hidup
4) Bahan-bahan kimia
5) Produk manufaktur
6) Makanan/minuman kemasan
7) Tembakau
8) Minyak tumbuhan dan binatang
9) Bahan mentah
5. Pariwisata

Masjid kubah emas


Bentuk wisata yang dikembangkan pemerintah Brunei Darussalam adalah wisata budaya,
misalnya kehidupan masyarakat terapung di daerah yang disebut dengan Kota Air dan
obyek wisata yang terdapat di Brunei Darussalam antara lain, istana yang sangat mewah
di dunia dengan sebuah masjid berkubah emas. Selain itu juga terdapat kebun binatang,
museum budaya, pusat kesenian, dan pusat kerajinan. Brunei Darussalam menawarkan
obyek wisata rohani berupa kunjungan ke masjid-masjid besar dan wisata alam seperti
sungai dan hutan. Sektor pariwisata menyumbang hingga 70% dari total pendapatan
Negara. Pariwisata menjadi sektor strategis bagi Brunei untuk menarik wisatawan dan
secara langsung berdampak pada naiknya tingkat penjualan produk dalam negeri Brunei.

14
6. Transportasi / Perhubungan
Pada sektor perhubungan dibangun transportasi melalui darat, laut, dan udara. Jaringan
jalan raya masih terbatas (1.250 km) dan jalan kereta api hanya sepanjang 10 km. Untuk
menghubungkan Brunei dengan komunitas internasional, dibangun Bandar Udara
Internasional Bandar Seri Begawan dan Pelabuhan Samudra di muara Sungai Brunei.
Alat transportasi yang ada di negara ini antara lain : bus, pesawat udara, perahu, sepeda,
kereta api dan lain sebagainya.
7. Kehutanan
Karet dan kayu merupakan hasil hutan utama Brunei Darussalam. Selain itu terdapat juga
rotan, damar, dan terpentin.

H. Sosial Masyarakat
1. Pendidikan
Sejarah Pendidikan
Brunei Darussalam merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang sangat
makmur. Brunei Darussalam dipimpin oleh seorang sultan yang sekaligus sebagai
Kepala Pemerintahan. Dalam bidang pendidikan, pemerintah Brunei Darussalam
lebih mengutamakan pada penciptaan SDM yang berakhlak, beragama dan
menguasai teknologi. Pendidikan formal di Brunei dimulai tahun 1912 dengan
mulai dibukanya Sekolah Melayu di Bandar Brunei (Bandar Seri Begawan
sekarang). Kemudian diikuti dengan pembukaan sekolah-sekolah lainnya di
wilayah Brunei Muara, Kuala Belait dan Tutong. Sebelumnya pada 1916,
masyarakat Tionghoa telah mendirikan sekolah sendiri di Bandar Seri Begawan.
Pada tahun 1966, sekolah Melayu pada tingkat pendidikan menengah
dibuka di Belait. Tahun 1979 pendidikan TK yang merupakan bagian tingkat dasar
mulai diterapkan di Brunei. Sedangkan Universiti Brunei Darussalam didirikan
pada tahun 1985 sebagai lembaga tertinggi di bidang pendidikan. Sejak tahun
1984 kurikulum pendidikan nasional mewajibkan para siswa untuk menguasai
dwi bahasa yaitu bahasa Melayu dan Inggris. Bahasa Melayu digunakan untuk
mengajar mata pelajaran bahasa Melayu, pengetahuan Agama Islam, pendidikan
jasmani, lukisan dan pertukangan tangan. Sedangkan bahasa Inggris digunakan
untuk mengajar mata pelajaran seperti Sains, Matematik, Geografi, Sejarah dan
Bahasa Inggris itu sendiri.

15
Dengan demikian pemerintah Brunei Darussalam merumuskan model
pendidikan yang objektif yaitu pendidikan sebagai wadah untuk melahirkan rakyat
yang taat beragama dimana mereka akan menjadi pelita umat yang mempunyai
pemahaman dan pegangan yang benar. Kearah itulah, maka pemerintahan Brunei
Darussalam turut berharap supaya manusia yang dirancang dan akan lahir yaitu
menjadi manusia Brunei yang berilmu, mahir dan beramal salih.

Sistem Pendidikan
Pemerintah Brunei menetapkan tiga bidang utama dalam pendidikan, yaitu: sistem dwi
bahasa di sekolah, konsep Melayu Islam Beraja dalam kurikulum sekolah dan
peningkatan sumber daya manusia termasuk pendidikan kejuruan dan teknik. Sistem
pendidikan umum di Brunei Darussalam memiliki banyak kesamaan dengan negara-
negara commonwealth lainnya, seperti Inggris, Malaysia dan Singapura. Sistem ini
menggunakan pola A7-3-2-2 yang melambangkan lamanya masa studi untuk masing-
masing tingkatan pendidikan, seperti 7 tahun tingkat dasar, 3 tahun tingkat menengah
pertama, 2 tahun tingkat menengah atas, dan 2 tahun pra universitas. Untuk tingkat
dasar dan menengah pertama, sistem pendidikan Brunei tidak jauh berbeda dengan
Indonesia. Pendidikan dasar bertujuan memberikan kemampuan dasar bagi murid-
murid dalam menulis, membaca, dan berhitung disamping membina dan
mengembangkan karakter pribadi. Setiap anak berumur 5 tahun diwajibkan memasuki TK
selama setahun sebelum diterima di SD kelas.
Kenaikan tingkat dari TK ke SD dilakukan secara otomatis. Di tingkat SD,
mulai dari kelas 1 dan seterusnya setiap murid akan mengikuti ujian akhir tahun dan
hanya murid yang berprestasi saja yang dapat melanjutkan ke kelas berikutnya.
Sementara yang gagal harus tinggal kelas dan sesudah itu baru mendapat kenaikan
kelas otomatis. Setelah mengikuti pendidikan dasar 7 tahun, murid yang lulus ujian
akhir dapat melanjutkan pendidikannya ke SLTP selama 3 tahun. Selanjutnya
mengikuti ujian pada tahun ketiga. Bagi siswa yang lulus ujian akhir SLTP akan
memiliki pilihan, yaitu:
a) Dapat meneruskan ke tingkat SLTA; bagi siswa SLTA, di tahun ke-2 siswa
akan menjalani ujian penentuan tingkat yang dikenal BCGCE (Brunei
Cambridge General Certificate of Education) yang terdiri dari 2 tingkat yaitu
tingkat AO dan AN. Bagi siswa yang berprestasi baik akan mendapat ijazah
tingkat AO artinya siswa dapat meneruskan pelajaran langsung ke pra-

16
universitas selama 2 tahun untuk mendapatkan ijazah Brunei Cambridge
Advanced Level Certificate tingkat AA. Sementara itu, siswa tingkat AN harus
melanjutkan studinya selama setahun lagi dan kemudian baru dapat mengikuti
ujian bagi mendapatkan ijazah tingkat AO.
b) Dapat meneruskan sekolah kejuruan; bagi siswa tamatan SLTP yang tidak
ingin melanjutkan pelajarannya ke universitas dapat memilih sekolah kejuruan
seperti perawat kesehatan, kejuruan teknik dan seni, kursus-kursus atau dapat
terjun langsung ke dunia kerja

2. Kesehatan
Sistem kesehatan di seluruh dunia termasuk di Brunei Darussalam, harus
menghadapi lingkungan yang berubah dan menghadapi tantangan baru yaitu
meningkatnya biaya kesehatan, meningkatkan beban penyakit kronis dan non-
menular, dampak pandemi dan munculnya ancaman baru, meningkatkan harapan
publik / tuntutan untuk akses ke layanan berkualitas tinggi, perluasan diagnosa dan
teknologi baru, penuaan penduduk dan kekurangan jumlah profesional kesehatan
yang berkualitas / dilatih peduli.
Pemerintah Brunei Darussalam menetapkan program pengobatan gratis,
dimana Warga negara Brunei memiliki akses gratis untuk fasilitas kesehatan.
Masyarakat disediakan asuransi kesehatan yang bisa digunakan untuk melakukan
cek kesehatan, diagnosa, dan operasi kecil maupun besar secara gratis. Salah
satunya terdapat di Rumah Sakit RIPAS dimana pengobatan dilakukan secara
gratis.

3. Kesejahteraan
Brunei Darussalam merupakan negara kecil berbentuk monarki di Pulau Borneo
(Kalimantan). Negeri bependuduk 450 ribu jiwa ini merdeka dari Inggris tahun
1984 dan dipimpin oleh Sultan Hasanul Bolkiah (68). Brunei mengandalkan
minyak dan gas (migas) sebagai pendapatan utama negaranya. Sikap raja yang adil
membuat penduduk negeri aman, tenang, sejahtera, dan semuanya mempunyai
pendapatan tetap. Setiap warga negara yang berusia di atas 60 tahun diberikan “gaji
tua” oleh negara sebesar $ 250 Brunei. Ini artinya, jika 1 kepala keluarga (KK)
terdiri atas suami istri, maka mereka akan mendapatkan $ 500. Nilai tukar dolar
Brunei ke rupiah saat kami tukarkan di Bandara International Bandar Seri Begawai

17
pada Sabtu (28/12) adalah 9.830. Ini bermakna, setiap KK akan memperoleh gaji
bulanan sekitar Rp 5 juta. Subsidi bulanan untuk warga negara lansia ini disebut
“gaji tua”. Kerajaan juga memberikan biaya jaminan biaya hidup kepada
masyarakat penyandang disabilitas (orang cacat). Kemudian dengan tingginya
SDM masyarakat Brunei menjadikan masyarakat di negara ini mampu memiliki
usaha dan meminimalisirkan tingkat pengangguran.

I. Sistem Pemerintahan

Gambar Sultan Brunei, Hassanal Bolkiah.

Kerajaan Brunei Darussalam adalah negara yang memiliki corak pemerintahan monarki
absolut berdasar hukum islam dengan Sultan yang menjabat sebagai Kepala Negara dan
Kepala Pemerintahan, merangkap sebagai Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan
dengan dibantu oleh Dewan Penasihat Kesultanan dan beberapa Menteri. Sultan Hassanal
Bolkiah yang gelarnya diturunkan dalam wangsa yang sama sejak abad ke-15, ialah kepala
negara serta pemerintahan Brunei. Baginda dinasihati oleh beberapa majelis dan sebuah
kabinet menteri, walaupun baginda secara berkesan merupakan pemerintah tertinggi.
Media amat memihak kerajaan, dan kerabat kerajaan melestarikan status yang dihormati
di dalam negeri.
Brunei tidak memiliki dewan legislatif, namun pada bulan September 2000, Sultan
bersidang untuk menentukan Parlemen yang tidak pernah diadakan lagi sejak tahun 1984.
Parlemen ini tidak mempunyai kuasa selain menasihati sultan. Disebabkan oleh
pemerintahan mutlak Sultan, Brunei menjadi salah satu negara yang paling stabil dari segi
politik di Asia.
Pertahanan Keamanan Brunei mengandalkan perjanjian pertahanan dengan Inggris
di mana terdapat pasukan Gurkha yang terutama ditempatkan di Seria. Jumlah pertahanan
keamanannya lebih kecil bila dibandingkan dengan kekayaannya dan negara negara

18
tetangga. Secara teori, Brunei berada di bawah pemerintahan militer sejak pemberontakan
yang terjadi pada awal dekad 1960-an. Pemberontakan itu dihancurkan oleh laskar-laskar
Britania Raya dari Singapura. Brunei memiliki dengan hubungan luar negeri terutama
dengan negara negara ASEAN dan negara negara lain serta ikut serta sebagai anggota
PBB. Kesultanan ini juga terlibat konflik Kepulauan Spratly yang melibatkan hampir
semua negara ASEAN (kecuali Indonesia, Kamboja, Laos dan Myanmar), RRC dan
Republik Cina. Selain itu terlibat konflik perbatasan laut dengan Malaysia terutama
masalah daerah yang menghasilkan minyak dan gas bumi. Brunei menuntut wilayah di
Sarawak, seperti Limbang. Banyak pulau kecil yang terletak di antara Brunei dan Labuan,
termasuk Pulau Kuraman, telah dipertikaikan oleh Brunei dan Malaysia. Bagaimanapun,
pulau-pulau ini diakui sebagai sebagian Malaysia di tingkat internasional.
Daftar Raja-Raja Brunei
Raja-raja Brunai Darusalam yang memerintah sejak didirikannya kerajaan pada tahun
1363 M yakni:
1. Sultan Muhammad Shah (1383 – 1402)
2. Sultan Ahmad (1408 – 1425)
3. sultan Syarif Ali (1425 – 1432)
4. Sultan Sulaiman (1432 – 1485)
5. Sultan Bolkiah (1485 – 1524)
6. Sultan Abdul Kahar (1524 – 1530)
7. Sultan Saiful Rizal (1533 – 1581)
8. Sultan Shah Brunei (1581 – 1582)
9. Sultan Muhammad Hasan (1582 – 1598)
10. Sultan Abdul Jalilul Akbar (1598 – 1659)
11. Sultan Abdul Jalilul Jabbar (1669 – 1660)
12. Sultan Haji Muhammad Ali (1660 – 1661)
13. Sultan Abdul Hakkul Mubin (1661 – 1673)
14. Sultan Muhyiddin (1673 – 1690)
15. Sultan Nasruddin (1690 – 1710)
16. Sultan Husin Kamaluddin (1710 – 1730) (1737 – 1740)
17. Sultan Muhammad Alauddin (1730 – 1737)
18. Sultan Omar Ali Saifuddien I (1740-1795)
19. Sultan Muhammad Tajuddin (1795-1804) (1804-1807)
20. Sultan Muhammad Jamalul Alam I (1804)
19
21. Sultan Muhammad Kanzul Alam (1807-1826)
22. Sultan Muhammad Alam (1826-1828)
23. Sultan Omar Ali Saifuddin II (1828-1852)
24. Sultan Abdul Momin (1852-1885)
25. Sultan Hashim Jalilul Alam Aqamaddin (1885-1906)
26. Sultan Muhammad Jamalul Alam II (1906-1924)
27. Sultan Ahmad Tajuddin (1924-1950)
28. Sultan Omar ‘Ali Saifuddien III (1950-1967)
29. Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah (1967-kini)

J. Sejarah Negara
1. Asal – Usul
Silsilah kerajaan Brunei didapatkan pada Batu Tarsilah yang menuliskan Silsilah
Raja-Raja Brunei yang dimulai dari Awang Alak Betatar, raja yang mula-mula
memeluk agama Islam (1368) sampai kepada Sultan Muhammad Tajuddin (Sultan
Brunei ke-19, memerintah antara 1795-1804 dan 1804-1807).
Brunei adalah sebuah negara tua di antara kerajaan-kerajaan di tanah
Melayu. Keberadaan Brunei Tua ini diperoleh berdasarkan kepada catatan Arab,
Cina dan tradisi lisan. Dalam catatan Sejarah Cina dikenal dengan nama Po-li, Po-
lo, Poni atau Puni dan Bunlai. Dalam catatan Arab dikenali dengan Dzabaj atau
Randj.
Catatan tradisi lisan diperoleh dari Syair Awang Semaun yang menyebutkan
Brunei berasal dari perkataan baru nah yaitu setelah rombongan klan atau suku
Sakai yang dipimpin Pateh Berbai pergi ke Sungai Brunei mencari tempat untuk
mendirikan negeri baru. Setelah mendapatkan kawasan tersebut yang memiliki
kedudukan sangat strategis yaitu diapit oleh bukit, air, mudah untuk dikenali serta
untuk transportasi dan kaya ikan sebagai sumber pangan yang banyak di sungai,
maka mereka pun mengucapkan perkataan baru nah yang berarti tempat itu sangat
baik, berkenan dan sesuai di hati mereka untuk mendirikan negeri seperti yang
mereka inginkan. Kemudian perkataan baru nah itu lama kelamaan berubah
menjadi Brunei.
Replika stupa yang dapat ditemukan di Pusat Sejarah Brunei menjelaskan
bahwa agama Hindu-Buddha pada suatu masa dahulu pernah dianut oleh
penduduk Brunei. Sebab telah menjadi kebiasaan dari para musafir agama
20
tersebut, apabila mereka sampai di suatu tempat, mereka akan mendirikan stupa
sebagai tanda serta pemberitahuan mengenai kedatangan mereka untuk
mengembangkan agama tersebut di tempat itu. Replika batu nisan P’u Kung Chih
Mu, batu nisan Rokayah binti Sultan Abdul Majid ibni Hasan ibni Muhammad
Shah Al-Sultan, dan batu nisan Sayid Alwi Ba-Faqih (Mufaqih) pula
menggambarkan mengenai kedatangan agama Islam di Brunei yang dibawa oleh
musafir, pedagang dan mubaligh-mubaliqh Islam, sehingga agama Islam itu
berpengaruh dan mendapat tempat baik penduduk lokal maupun keluarga kerajaan
Brunei.
Islam mulai berkembang dengan pesat di Kesultanan Brunei sejak Syarif Ali
diangkat menjadi Sultan Brunei ke-3 pada tahun 1425 M. Sultan Syarif Ali adalah
seorang Ahlul Bait dari keturunan / pancir dari Cucu Rasulullah Shalallahualaihi
Wassallam yaitu Amirul Mukminin Hasan / Syaidina Hasan sebagaimana yang
tercantum dalam Batu Tarsilah / prasasti dari abad ke-18 M yang terdapat di
Bandar Sri Begawan, Brunei. Keturunan Sultan Syarif Ali ini kemudian juga
berkembang menurunkan Sultan-Sultan disekitar wilayah Kesultanan Brunei
yaitu menurunkan Sultan-Sultan Sambas dan Sultan-Sultan Sulu.
2. Sejarah Brunei

Peta brunei modern

Para peneliti sejarah telah mempercayai terdapat sebuah kerajaan lain sebelum
berdirinya Kesultanan Brunei kini, yang disebut orang Tiongkok sebagai Po-ni. Catatan
orang Tiongkok dan orang Arab menunjukkan bahwa kerajaan perdagangan kuno ini

21
ada di muara Sungai Brunei awal abad ke-7 atau ke-8. Kerajaan itu memiliki wilayah
yang cukup luas meliputi Sabah, Brunei dan Sarawak yang berpusat di Brunei.
Kesultanan Brunei juga merupakan pusat perdagangan dengan China. Kerajaan awal
ini pernah ditaklukkan Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Sumatra pada awal abad
ke-9 Masehi dan seterusnya menguasai Borneo utara dan gugusan kepulauan Filipina.
Kerajaan ini juga pernah menjadi taklukan (vazal) Kerajaan Majapahit yang berpusat
di pulau Jawa. Nama Brunai tercantum dalam Negarakertagama sebagai daerah
bawahan Majapahit. Kekuasaan Majapahit tidaklah lama karena setelah Hayam Wuruk
wafat Brunai membebaskan diri dan kembali sebagai sebuah negeri yang merdeka dan
pusat perdagangan penting.
Pada awal abad ke-15, Kerajaan Malaka di bawah pemerintahan Parameswara
telah menyebarkan pengaruhnya dan kemudian mengambil alih perdagangan Brunei.
Perubahan ini menyebabkan agama Islam tersebar di wilayah Brunei oleh pedagangnya
pada akhir abad ke-15. Kejatuhan Melaka ke tangan Portugis pada tahun 1511, telah
menyebabkan Sultan Brunei mengambil alih kepimpinan Islam dari Melaka, sehingga
Kesultanan Brunei mencapai zaman kegemilangannya dari abad ke-15 hinga abad ke-
17 sewaktu memperluas kekuasaannya ke seluruh pulau Borneo dan ke Filipina di
sebelah utaranya. Semasa pemerintahan Sultan Bolkiah (1473-1521) yang terkenal
disebabkan pengembaraan baginda di laut, malah pernah seketika menaklukkan Manila.
kesultanan Brunei memperluas pengaruhnya ke utara hingga ke Luzon dan Sulu serta
di sebelah selatan dan barat Kalimantan; dan pada zaman pemerintahan sultan yang
kesembilan, Hassan (1605-1619), yang membangun susunan aturan adat istiadat
kerajaan dan istana yang masih kekal hingga hari ini.
Pada tahun 1658 Sultan Brunei menghadiahkan kawasan timur laut Kalimantan
kepada Sultan Sulu di Filipina Selatan sebagai penghargaan terhadap Sultan Sulu dalam
menyelesaikan perang saudara di antara Sultan Abdul Mubin dengan Pengeran
Mohidin. Persengketaan dalam kerajaan Brunei merupakan satu faktor yang
menyebabkan kejatuhan kerajaan tersebut, yang bersumber dari pergolakan dalam
disebabkan perebutan kuasa antara ahli waris kerajaan, juga disebabkan timbulnya
pengaruh kuasa penjajah Eropa di rantau sebelah sini, yang menggugat corak
perdagangan tradisi, serta memusnahkan asas ekonomi Brunei dan kesultanan Asia
Tenggara yang lain.
Pada Tahun 1839, James Brooke dari Inggris datang ke Serawak dan menjadi
raja di sana serta menyerang Brunei, sehingga Brunei kehilangan kekuasaannya atas
22
Serawak. Sebagai balasan, ia dilantik menjadi gubernur dan kemudian “Rajah” Sarawak
di Barat Laut Borneo sebelum meluaskan kawasan di bawah pemerintahannya. Pada
tanggal 19 Desember 1846, pulau Labuan dan sekitarnya diserahkan kepada James
Brooke. Sedikit demi sedikit wilayah Brunei jatuh ke tangan Inggris melalui
perusahaan-perusahaan dagang dan pemerintahnya sampai wilayah Brunei kelak berdiri
sendiri di bawah protektorat Inggris sampai berdiri sendiri tahun 1984.
Pada masa yang sama, Persekutuan Borneo Utara Britania sedang meluaskan
penguasaannya di Timur Laut Borneo. Pada tahun 1888, Brunei menjadi sebuah negeri
di bawah perlindungan kerajaan Britania dengan mengekalkan kedaulatan dalam
negerinya, tetapi dengan urusan luar negara tetap diawasi Britania. Pada tahun 1906,
Brunei menerima suatu lagi langkah perluasan kekuasaan Britania saat kekuasaan
eksekutif dipindahkan kepada seorang residen Britania, yang menasihati baginda Sultan
dalam semua perkara, kecuali yang bersangkut-paut dengan adat istiadat setempat dan
agama
Pada tahun 1959, Brunei mendeklarasikan kerajaan baru yang berkuasa
memerintah kecuali dalam isu hubungan luar negeri, keamanan dan pertahanan di mana
isu-isu ini menjadi tanggung jawab Britania. Percobaan untuk membentuk sebuah
badan perundangan pada tahun 1962 terpaksa dilupakan karena terjadi pemberontakan
oleh partai oposisi yaitu Partai Rakyat Brunei dan dengan bantuan Britania,
pemberontakan ini berhasil diberantas. Pada akhir 1950 dan awal 1960, kerajaan Brunei
ketika itu menolak rencana (walaupun pada awalnya menunjukkan minat) untuk
bergabung dengan Singapura, Sabah, Sarawak, dan Tanah Melayu untuk membentuk
Malaysia dan akhirnya Sultan Brunei ketika itu berkehendak untuk membentuk sebuah
negara yang merdeka.
Pada 1967, Omar Ali Saifuddin III telah turun dari takhta dan melantik putra
sulungnya Hassanal Bolkiah, menjadi Sultan Brunei ke-29. Baginda juga berkenan
menjadi Menteri Pertahanan setelah Brunei mencapai kemmerdekaan penuh dan
disandangkan gelar Paduka Seri Begawan Sultan. Pada tahun 1970, pusat pemerintahan
negeri Brunei Town, telah diubah namanya menjadi Bandar Seri Begawan untuk
mengenang jasa baginda. Baginda mangkat pada tahun 1986. Pada 4 Januari 1979,
Brunei dan Britania Raya telah menandatangani Perjanjian Kerjasama dan
Persahabatan. Pada 1 Januari 1984, Brunei Darussalam telah berhasil mencapai
kemerdekaan sepenuhnya.

23
K. Hubungan Dengan Indonesia
1. Sejarah Singkat Hubungan Bilateral
Awal dibukanya hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Brunei Darussalam
sebenarnya telah ditandai dengan adanya saling kunjung secara tidak resmi antara
pejabat tinggi kedua negara. Menjelang kemerdekaan Brunei Darussalam pada tahun
1984, Sultan Brunei Darussalam melakukan kunjungan tidak resmi ke Indonesia pada
tahun 1981. Sementara itu Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Prof. Dr. Mochtar
Kusumaatmadja, SH juga telah melakukan kunjungan ke Brunei Darussalam pada
tahun 1982. Sejak pembukaan hubungan diplomatik Indonesia dengan Brunei
Darussalam tanggal 1 Januari 1984, hubungan bilateral kedua negara terus berkembang
dengan baik di segala bidang.
2. Kerjasama dan Hubungan Politik
Kedekatan hubungan Indonesia dan Brunei Darussalam ditandai dengan terus
berlangsungnya saling kunjung antar para pejabat negara, pengusaha dan rakyat kedua
negara. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terakhir kali berkunjung ke Brunei
Darussalam pada bulan Februari 2006. Sedangkan Sultan Brunei Darussalam ke
Indonesia terakhir berkunjung ke Indonesia pada 9-11 November 2008.
Pada bulan November 1999 kedua negara sepakat untuk membentuk Komisi Bersama
pada tingkat Menlu untuk menggali berbagai potensi kerjasama di antara kedua
negara. Pertemuan Komisi Bersama yang pertama berlangsung di Jakarta tanggal 25
Juli 2003, sementara pertemuan kedua (terakhir) diadakan di Bandar Seri Begawan
tanggal 18 Agustus 2006. Pada kesempatan tersebut, kedua negara sepakat untuk
meningkatkan kerjasama di berbagai bidang antara lain perdagangan, kebudayaan,
pertahanan, kesehatan, penerangan, ketenagakerjaan serta mendorong peningkatan
hubungan antarswasta dan masyarakat kedua negara.
3. Kerjasama dan Hubungan Ekonomi
Hubungan perdagangan kedua negara mengalami peningkatan setiap tahunnya. Nilai
total perdagangan antara Indonesia dan Brunei Darussalam pada tahun 2008 mencapai
US$ 2,476 milyar, naik dari total perdagangan tahun 2007, yaitu sejumlah US$ 1,9
milyar. Neraca perdagangan kedua negara khususnya selama lima tahun terakhir
menunjukan defisit bagi Indonesia. Hal ini karena Indonesia banyak mengimpor
minyak dari Brunei Darussalam.
4. Kerjasama Sosial Budaya

24
Bidang sosial budaya merupakan potensi kerjasama yang terlihat cenderung makin
meningkat diantara RI dan Brunei Darussalam, diantaranya ditandai dengan
kunjungan misi budaya/kesenian kedua negara pada berbagai kesempatan. Pada
tanggal 22 April 2008 di Jakarta, Indonesia dan Brunei Darussalam telah
menandatangani MoU Kerjasama di bidang Kebudayaan.
Pada Sidang I Komisi Bersama Indonesia-Brunei Darussalam di Jakarta, Juli 2003,
kedua pihak sepakat pentingnya Lembaga Persahabatan Indonesia – Brunei
Darussalam untuk meningkatkan saling pengertian dan kerjasama di bidang sosial
budaya. Pada tanggal 24 Maret 2009 di Brunei Darussalam, telah diresmikan Brunei
DarussalamIndonesia Friendship Association (BRUDIFA). BRUDIFA sebagai sarana
second track diplomacy antara Indonesia dan Brunei Darussalam bertujuan untuk
lebih mempererat hubungan dan meningkatkan kerjasama kedua negara di bidang
ekonomi, perdagangan, pariwisata, sosial, pendidikan dan kebudayaan.
5. Kerjasama Lain-Lain
Kerjasama kedua negara di berbagai forum regional dan internasional juga
berlangsung dengan baik, seperti dalam forum ASEAN, ARF, ASEM, BIMP-EAGA,
PBB, APEC, OKI, G-77, WTO. Indonesia dan Brunei Darussalam, bersama dengan
Malaysia telah membentuk Heart of Borneo (HoB) dalam rangka melindungi kawasan
kawasan tersebut dari ancaman penebangan liar dan penggundulan hutan serta untuk
melakukan pengelolaan hutan secara berkelanjutan. Kerjasama melalui program HoB
tersebut dilakukan dengan membangun komitmen ketiga negara dalam kerangka
kerjasama konservasi lintas batas dan memperkuat pelaksanaan program lapangan
pada kawasan konservasi dan kawasan budidaya.
6. Hubungan Internasional
Hubungan Brunei-Indonesia mengacu pada hubungan bilateral antara Kesultanan
Brunei Darussalam dan Republik Indonesia. Brunei memiliki kedutaan besar di
Jakarta, sementara Indonesia memiliki kedutaan besar di Bandar Seri Begawan.
Meskipun tidak berbagi perbatasan darat secara langsung, Indonesia dan Brunei
berbagi pulau Kalimantan. Karena hubungan diplomatik yang dibangun kembali pada
tahun 1984, kedua negara menikmati hubungan yang hangat dan ramah.
Hubungan keseluruhan antara kedua negara berjalan dengan baik dan bahwa
kedua belah pihak terus menikmati hubungan yang kuat dalam spektrum yang luas
dari kerjasama operasi, termasuk perdagangan dan investasi, pariwisata, pertanian,
kelautan dan perikanan, kesehatan, pertahanan, kejahatan transnasional, pendidikan,
25
kepemudaan, kebudayaan dan kontak orang per orang. Kedua negara baik Brunei
maupun Indonesia memiliki banyak kesamaan ciri-ciri karakteristik umum, ini
termasuk bingkai acuan umum dalam sejarah, budaya dan agama. Bahasa nasional
kedua negara; Bahasa Indonesia dan bahasa Melayu berkaitan erat. Mayoritas
penduduk kedua negara itu dari keturunan Austronesia atau dari ras Melayu, dengan
yang signifikan adalah kebudayaan Melayu yang dibagi antara mereka. Kedua negara
ini termasuk sebagai negara-negara mayoritas Muslim, anggota ASEAN dan APEC,
dan juga anggota Gerakan Non Blok dan Organisasi Kerja Sama Islam.

26
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Brunei Darussalam termasuk salah satu dari negara kecil di dunia. Dalam luas wilayah,
Brunei Darussalam menempati urutan ke 148. Meskipun demikian, negara ini termasuk
negara makmur di dunia. Pendapatan per kapitanya menduduki peringkat 10 dunia. Luas
negara Brunei Darussalam. Brunei terletak di Pulau Kalimantan. Di Asia Tenggara, Brunei
adalah negara terkecil. Luasnya hanya ±5.770 km2.Pada umumnya Letak astronomis dari
suatu negara dapat diketahui melalui garis lintang dan garis bujur negara itu sendiri. Secara
astronomis Brunei Darussalam berada antara 4o LU – 5o LU dan antara 114o BT – 115o BT.
Bentuk wilayah Brunei seperti “kantong” dalam wilayah Serawak. Wilayah tersebut terbagi
dua dan tidak saling terhubung. Wilayah bagian timur yang lebih kecil (Temburong)
memiliki topografi bergunung-gunung, dengan ketinggian rata-rata 1.000 m. Di ujung
selatan Temburong terdapat bukit yang tertinggi, yaitu Bukit Pagon. Di wilayah Temburong
juga mengalir beberapa sungai, yaitu Sungai Temburong, Batu Apoi, Belalong, dan
Pandaruan. Semua sungai itu bermuara di Teluk Brunei.

B. Saran
Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini, baik
dalam susunan kalimat maupun tata bahasanya. Hal ini dikarenakan keterbatasaan kemampuan
kami. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.

27
DAFTAR PUSTAKA

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Brunei_Darussalam
Diakses pada hari Selasa, 03 April 2018.
2. http://setnas-asean.id/potensi-dan-peluang-bisnis/read/brunei-darussalam
Diakses pada hari Selasa, 03 April 2018.
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Brunei,
Diakses pada hari Selasa, 03 April 2018.
4. http://dillalutfitalestari.blogspot.co.id/2013/01/tugas-makalah-negara-brunei-
darussalam.html
Diakses pada hari Selasa, 03 April 2018
5. https://brainly.co.id/tugas/399363,
Diakses pada hari Selasa, 03 April 2018.
http://rizkiyamazing.blogspot.co.id/2016/10/makalah-sistem-pemerintahan-brunei.html
Diakses pada hari Selasa, 03 April 2018.
http://www.berbagaireviews.com/2017/10/letak-astronomis-geografi-dan-bentang.html
Diakses pada hari Selasa, 03 April 2018.
http://www.berbagaireviews.com/2017/10/letak-astronomis-geografi-dan-bentang.html
Diakses pada hari Selasa, 03 April 2018.
6. https://www.google.com/search?q=wikipedia+bentang+alam+brunai+darussalam&ie=utf-
8&oe=utf-8&client=firefox-b,
Diakses pada hari Selasa, 03 April 2018.
7. https://id.wikipedia.org/wiki/Brunei_Darussalam,
Diakses tanggal 1 April 2018 jam 14.00

28

Anda mungkin juga menyukai