PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagian besar negara-negara dunia yang telah maju menerima usia kronologis 65
tahun definisikan sebagai lansia, tapi seperti berbagai konsep dunia barat, hal ini tidak
beradaptasi dengan baik dengan situasi di Afrika. PBB setuju batas ambang adalah lebih dari
60 tahun untuk merujuk pada populasi lansia.1 Lansia dibagi kedalam tiga pengelompokan
sesuai dengan umur yaitu: young old (65 – 74), middle old (75 – 84) dan oldest old (85
keatas).2Indonesia termasuk negara berstruktur tua, berdasarkan hasil Susenas tahun 2014,
jumlah Lansia di Indonesia mencapai 20,24 juta orang atau sekitar 8,03% dari seluruh
penduduk Indonesia.3Proporsi penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 7,59%.
Dengan jumlah lansia perempuan (10.046.073 jiwa atau 54%) lebih banyak dari pada lansia
laki – laki (8.538.832 jiwa atau 46%). Pada tahun 2000 – 2005 Usia Harapan Hidup di
Indonesia mencapai usia 68,1% tahun, sedikit lebih tinggi dari UHH rata – rata dunia.4
Teori biologi modern pada penuaan manusia masuk dalam dua kategori utama:
programmed dan damage atau error theories. Teori programmed memiliki 3 sub-kategori: 1)
atau error theory meliputi: 1) Wear and tear theory, 2) Rate of living theory, 3) Cross-linking
merusak serta terjadi dalam sel dan jaringan dengan bertambahnya umur yang bertanggung
jawab untuk peningkatan risiko penyakit dan kematian.6Penuaan melibatkan risiko yang lebih
besar untuk berbagai penyakit seperti kanker, jantung dan gangguan neurodegenerative dan
1
kematian dini.7 Lansia mengalami perubahan pada metabolisme energi karena lansia
mengalami ganguaan nafsu makan dan menjadi mudah kenyang, hal ini dikarenakan lansia
sudah mengalami penurunan sesitifitas insulin dan gangguan indera pengecap dan pembau.8
lansia juga cenderung untuk menjadi lemah dan kehilangan sebagian dari masa ototnya. 9 Ini
juga menyebabkan lansia menngalami penurunan fisik seperti dalam gaya berjalan dan
keseimbangan tubuh.10 Selain itu lansia juga mengalami gangguan tidur,11 dan penurunan dari
Penurunan kesehatan yang terjadi pada lansia seiring bertambahnya usia diperberat
oleh timbulnya berbagai penyakit. Kesehatan fisik pada lansia bisa menurun dengan adanya
beberapa penyakit seperti: diabetes,15, 16, 17 hipertensi,18 stroke,19, 20, 21,22 osteoarthritis,23 luka
bakar,24 status gigi dan mulut,25 gangguan pendengaran,26 obesitas,27 takut akan jatuh,28
riwayat jatuh.29, 30
Kesehatan psikis pada lansia juga dapat diperburuk dengan adanya:
diabetes,31, 32
hipertensi,33 stroke,34, 35
gagal jantung,36, 37
osteoarthritis,38 hepatitis,39 TB,40
ISPA,41, 42
luka bakar,43 asma,44 pendengaran,45 obesitas,46, 47
takut akan jatuh.48 Kualitas
hidup pada lansia juga dapat menurun dengan adanya beberapa penyakit sepert: diabetes,49
hipertensi,50 stroke,51, 52
gagal jantung,53 kanker,54 osteoarthritis,55 hepatitis,56 TB,57 luka
Sebanyak 37,11 persen penduduk pra lansia (45-59 tahun) pernah mengalami keluhan
kesehatan dalam sebulan terakhir, sementara lansia muda (60-69 tahun) sebesar 48,39 persen,
lansia madya (70-79 tahun) sebesar 57,65 persen, dan lansia tua (80-89 tahun) sebesar 64,01
yaitu terganggunya kegiatan sehari-hari sebagai akibat dari keluhan kesehatan yang
dideritanya. Angka kesakitan lansia tahun 2014 sebesar 25,05 persen, berarti bahwa sekitar
satu dari empat lansia pernah mengalami sakit dalam satu bulan terakhir.63
2
Hipertensi pada lansia yang berumur 65 – 74 tahun tedapat sebanyak 57,6%
sedangkan pada lansia dengan umur 75+ terdapat sebanyak 63,8%.4Prevalensi gejala
mengakibatkan perubahan yang cepat dalam tekanan darah dan mengacaukan mekanisme
dalam defisit kognitif.33Beberapa studi telah meneliti dampak dari perawatan farmakologis
Arthritis pada lansia yang berumur 65 – 74 tahun terdapat sebanyak 51,9%, dan pada
lansia dengan umur 75+ terdapat sebanyak 54,8%.4 Osteoarthritis terutama dari pinggul dan
lutut mempengaruhi kualitas hidup individu secara fisik tetapi juga emosi dan sosial.
Osteoarthritis juga membuat lansia menjadi kesulitan mengikuti kegiatan – kegiatan sosial
dan hadir di tempat kerja.55 Kecemasan dan ketakutan juga mempengaruhi kondisi fisik pada
pasien dengan OA lutut.38 Lansia yang telah menjalani TKR menunjukan memiliki kontrol
postural statis yang lebih rendah, baik dari segi presisi dan sway path.23
Stroke pada lansia yang berumur 65 – 74 tahun terdapat sebanyak 46,1%, dan pada
lansia dengan umur 75+ terdapat sebanyak 67,0%. Lansia yang mengalami stroke memiliki
gejala seperti kehilangan sensori, perubahan tonus otot, ataksia, dan kurangnya kepekaan
pemahaman ruang sehingga menggangu keseimbangan.19, 20, 21, 22Pada 3 tahun pertama post
34
stroke lansia akan mengalami fluktuasi tingkat depresi. Stroke juga muncul sebagai faktor
resiko kuat terjadinya demensia dan ganguan kognitif.35Selain itu lansia dengan sroke juga
mengalami penurunan dalam efektifitas diri.51Kecacatan ringan yang tidak pulih sempurna
setelah stroke mempengaruhi semua dimensi kualitas hidup meskipun pasien mencapai
3
Diabetes Melitus (DM) pada lansia yang berumur 65 – 74 tahun terdapat sebanyak
4,8%, dan pada lansia dengan umur 75+ terdapat sebanyak 3,5%.4Diabetes secara independen
terkait dengan peningkatan risiko disfungsi kognitif31 Beberapa studi telah menunjukkan
bahwa kinerja kognitif yang buruk dihubungkan dengan diabetes mellitus.32Lansia dengan
diabetes juga mengalami penrunan kontrol postural.15, 16Dalam kesehatan fisik diabetes tak
hanya mempengaruhi motorik dan kontrol postural namun juga karakteristik dari pola jalan
kecacatan, sulit untuk diobati, dan kurang dirasakan sehingga menyebabkan kualitas hidup
Kanker pada lansia yang berumur 65 – 74 tahun terdapat sebanyak 3,9%, dan pada
lansia dengan umur 75+ terdapat sebanyak 5,0%.4 Individu dengan kanker cenderung
memiliki kualitas hidup yang signifikan lebih buruk. Selain itu dalam kesehatan terkait
kualitas hidup, kesehatan fisik dan psikis lansia dengan kanker juga dinilai paling buruk.54
Gagal jantung pada lansia yang berumur 65 – 74 tahun terdapat sebanyak 0,9%, dan
pada lansia dengan umur 75+ terdapat sebanyak 1,1%.4Hasil penellitian menunjukkan bahwa
gagal jantung dikaitkan dengan pola gangguan kognitif menyeluruh yang mencakup terutama
memori, perhatian, fleksibilitas psikis dan defisit kognitif global. Prevalensi depresi pada
pasien lansia di rumah sakit dengan kegagalan jantung diperkirakan sekitar 36%
dibandingkan dengan 25% pada pasien tanpa penyakit jantung.36Pasien dengan gagal jantung
juga mengalami depresi klinis yang signifikan.37Gagal jantung kongestif berdampak negatif
dari kemampuan untuk menyelesaikan tugas sehari - hari karena memiiliki efek pada
perasaan dan harga diri mereka, yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas hidup mereka.53
ISPA pada lansia yang berumur 65 tahun keatas terdapat sebanyak 1,96%.91ISPA
memiliki dampak pada suasana hati, pengolahan emosi, serta kognisi.41 Depresi telah
4
menunjukan pengaruh terhadap respon inflamasi setelah vaksinasi virus influenza pada
lansia. Lansia dengan ISPA selama jangka waktu langsung terhubung dengan tingkat gejala
depresi. Kausalitas ini tampaknya menjadi dua arah, ISPA juga berkontribusi untuk skor
depresi.42
Tuberkuosis (TB) pada lansia yang berumur 65 tahun keatas terdapat sebanyak
6,2%.91Individu dengan tuberkulosis memiliki tingkat kecemasan dan depresi yang signifikan
lebih tinggi dibandingkan dengan populasi umum.40 TB secara substansial berdampak pada
kesehatan terkait kualitas hidup. Pasien denga TB juga dilaporkan mengalami defisit dalam
Hepatitis pada lansia yang berumur 65 tahun keatas terdapat sebanyak 2,5%.91
Penyakit hati kronis (hepatitis) memiliki dampak besar pada kualitas hidup dan dapat
tersebut memiliki kualitas hidup yang lebih buruk dibandingkan dengan pasien yang tidak
menyadarinya.56 Pasien dengan hepatitis memiliki depresi dan kecemasan yang tinggi
secara yang dapat mencakup seluruh aspek kesehatan fisik, psikis, dan kualitas hidup pada
lansia. Dari kondisi yang telah di jelaskan di atas, dibutuhkan penilaian secara komprehensif
memakai BERG Balance Test,100 Timed Up and Go,101 Functional Reach Test,102Six Minute
STAI,106 mini-COG,107 Beck Depression Scale,108 Mood Assestment Scale. Dalam menilai
5
kelompok D (Test Lab Darah) memakai test SGOT, SGPT, gula darah, kolesterol HDL, LDL,
lemak total, trigliserida, darah tepi. Dalam menilai kelompok E (Emosi) memakai Hamillton
tekanan darah,66 pernapasan,67 stabilitas,68 kadar lemak tubuh,69 fungsi ginjal,70 fungsi hati,
kadar gula.71 Kesehatan psikis pada lansia seperti depresi,72 anxiety,73 dan kognitif74 juga
mengalami perubahan. Perubahan pada fisik dan psikis tersebut juga mempengaruhi kualitas
Kesehatan lansia juga dipengaruhi oleh berbagai faktor – faktor sosial, karaktersitik
individu, dan gaya hidup. Kualitas hidup lansia dipengaruhi oleh pendapatan,76 pendidikan,76
nutrisi,95 tembakau.97 Kesehatan psikis pada lansia dipengaruhi oleh pendatann,78,79 status
Kesehatan fisik pada lansia juga dipengaruhi oleh pekerjaan,77 dukungan sosial,77 waktu
Pendidikan juga mempromosikan kualitas hidup yang lebih baik karena menyediakan
tinggi. Orang dengan pendidikan yang tinggi cenderung menjalani gaya hidup yang sehat dan
Pendapatan yang lebih besar dari upah minimum dikaitkan pada kinerja yang lebih
baik dalam domain linkungan kualitas hidup.76Posisi sosial ekonomi dan gaya hidup secara
tidak langsung mempengaruhi kesehatan fisik dan psikis diri.87 Lansia yang hidup di
lingkungan miskin tampaknya memiliki gejala depresi yang lebih besar.83Pendapatan yang
6
rendah juga dikaitkan dengan depresi, juga mereka tidak merespon dengan baik obat
penyakit yang lebih tinggi karena minimnya menerima perawatan yang berkualitas, sehingga
Pada wanita yang sudah menikah dikaitkan dengan pendapatan, pendidikan, fisik,
kegiatan rekreasi, dan memiliki kehidupan sosial ang lebih baik.76 Tingkat gejala depresi
meningkat pada populasi lansia janda dibandingkan dengan lansia yang masih memiliiki
menikah) dikaitkan dengan resiko signifikan lebih besar dri kematian dibandingkan dengan
individu yang menikah.81Individu yang menikah memiliki resiko lebih rendah menderita
masalah kognitif terutama karena kondisi psikis dan perilaku gaya hidup yang lebih baik.85
psikologis dan fisiologis pada lansia. Oleh karena itu lingkungan yang menfasilitasi lansia
berada diluar ruangan akan meningkatkan kualitas hidup pada akhir kehidupan.88
Keterlibatan lansia dalam kegiatan sosial, fisik, atau intelektual terkait dengan
peningkatan kemampuan kognitif dasar, dan persepsi diri dari perasaan dipahami dengan baik
Gaya hidup sehat adalah hal yang umum pada lansia dengan pendapatan yang lebih
tinggi.76 Posisi sosial ekonomi secara tidak langsung mempengaruhi kesehatan fisik dan
psikis diri.87Lansia yang aktif melakukan aktifitas fisik memiliki kesejahteraan psikologis dan
kualitas hidup.90 Aktifitas fisik mengurangi resiko alzheimer dan dementia pada
lansia.89Lansia yang mengahbiskan waktu luangnya dengan teman serta memiliki teman
akrab dapat mengurangi resiko pada penurunan fungsional.77 Kegiatan rekreasi meningkatkan
7
hubungan sosial, kesehatan fisik, tau kesejahteraan psikologis dimana lansia dapat
Nutrisi pada lansia memegang peran penting dalam kesehatannya. Nutrisi yang
mengandung vitamin D menguatkan otot ekstremitas bawah pada lansia, sehingga lansia
cenderung memiliki keseimbangan92 yang baik dan mengurangi resiko jatuh.93, 94 Energi yang
lebih besar dan asupan gizi yang baik mempromosikan kesehatan terkait kualitas hidup yang
lebih baik.95
Kebiasaan hidup lansia dengan merokok juga melibatkan peran pada kesehatan fisik,
psikis dan kualitas hidup pada lansia. Penelitian telah menunjukan bahwa lansia diatas 70
tahun yang merokok menunjukan hasil kognitif yang buruk dan penurunan memori lebih
orang tua merupakan masalah kesehatan yang penting dan berpotensi untuk dicegah.97
Wilayah desa yang akan menjadi tempat melakukan penelitian survey adalah
memiliki pendidikan yang kurang baik dengan proporsi guru dan murid yang tidak seimbang.
Di daerah tersebut sarana kesehatannya sangat kurang dengan hanya ada 1 puskesmas dan
tidak ada rumah sakit. Tenaga medis pada kelurahan Sukawangi juga jauh dari ideal.
sukamakmur.63
Kecamatan Pasar Minggu terdiri atas 7 kelurahan 65 RW dan 726 RT. Kellurahan
Pejaten Timur paling banyak memiliki penduduk sektar 65.555 orang dengan luas wilayah
2,88 kilometer persegi dengan kepadatan penduduk 22.762 orang/ kilometer persegi. Jumlah
sekolah dan sarana kesehatan di Pejaten Timur cukup memadai untuk warga di wilayah
tersebut.
8
B. RUMUSAN MASALAH DAN PERTANYAAN PENELITIAN
1. RUMUSAN MASALAH
Bertitik tolak pada temmmuan dari literature yang telah di paparkan pada bagian
terdahulu, maka beberapa masalah utama yang dihadapi lanjut usia yaitu:
Potret kesehatan lansia dibagi menjadi 3 bagian besar yaitu fisik, psikis, dan kualitas
hidup. Penurunan kondisi fisik, psikis, dan kualitas hidup akibat penuaan dan dari
penyakit- penyakit yang dialami sebelum memasuki usia lansia seperti stroke, astma,
Gizi atau asupan sehari – hari serta kegiatan sehari – hari juga mempengaruhi
Pada lansia metabolik syndrome sering terjadi akibat dari kurangnya intensitaas
Dengan menurunnya berbagai kondisi dalam diri orang lanjut usia secara otomatis
akan timbul kemunduran kondisi kesehatan psikis meliputi; kognitif, dedpresi, dan
anxiety.
kesehatan psikis seperti konitif, depresi, dan anxiety mempengaruhi kualitas hidup
dari lansia. Usia harapan hidup lansia di Indonesia mengalami peningkatan setiap
tahun, oleh karna itu kualitas hidup lansia harus tetap dijaga.
perkotaan yaitu pada kelurahan Pejaten Timur adalah padatnya penduduk dan
9
Dengan demikian masih diperlukan informasi – informasi di desa dan di kota untuk
melihat kesamaan dan perbedaan pada lansia di wilayah tersebut. Diharapkan penelitian
survey ini dapat mengetahui apakah dengan adanya perbedaan aktifitas, lingkungan, dan
budaya sehari – hari anatara lansia pada pedesaan dan perkotaan mempengaruhi kesehatan
2. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi latar
belakang penelitian ini “Bagaimana kondisi kesehatan fisik, kesehatan psikis, dan kualitas
hidup pada lansia di Kelurahan Sukawangi, Bogor dan di Kelurahan Pasar Minggu ,
C. Tujuan Penelitian
1) Tujuan Umum
mengkajikondisi kesehatan fisik, kesehatan psikis, dan kualitas hidup pada warga usia
lanjut di wilayah Jakarta Selatan dan desa Sukawangi Kabupaten Bogor tahun 2016.
2) Tujuan Khusus
c. Mengkaji kondisi lingkungan, aktifitas fisik, gaya hidup nutrisi dan penggunaan
tembakau.
vital, resiko jatuh, stabilitas, RLPP, fungsi ginjal, fungsi hati, lemak, darah, dan
10
f. Mengkaji kualitas hidup lansia.
g. Mnegkaji perbedaan kondisi fisik, psikis, dan kuailtas hidup di kelurahan Sukawangi
h. Mengkaji keterkaitan faktor resiko dan kesehatan fisik, psikis dan kualitas hidup
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mmberikan masukan yang berguna dan referensi
pada umumnya. Selain itu hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi
masalah ataupun pembuatan program pelayanan sosial terhadap orang yang lanjut
usia.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berguna sebagai
promosi kesehatan atau pun sebagai bahan penyuluhan dalam rangka peningkatan
Dengan adanya penelitian ini diharapkan sebagai masukan dalam usaha preventif
dalam hal pencegahan risioko jatuh yang sering terjadi pada lansia pada masing-
masing individu.
BAB II
11
KERANGKA KONSEP & DEFINISI OPERASIONAL
Lansia akan mengalami penurunan kesehatan fisik, psikis, dan kualitas hidup secara
alami karena proses penuaan. Penurunan kesehatan fisik dapat dilihat dari tekanan darah,
tanda – tanda vital, kseimbangan, fleksibilitas, resiko jatuh, RLPP, metabolisme, fungsi ginjal
& hati, lemak, kadar gula darah, dan darah tepi. Sedangkan kesehatan psikis dilihat dari,
memori, atensi, persepsi, visualspasial, anxiety, fungsi eksekutif, dan depresi. Kualitas hidup
lansia dapat dinilai dari Activity Daily Living.Karaktersitik individu seperti pendapatan,
pekerjaan, dan status perkawinan akan dilihat hubungannya dengan kesehatan fisik,
Selain kondisi kesehatan fisik, kesehatan psikis, dan kualitas hidup dari akibat
penuaan alami, hubungan atau penyakit yang pernah dialami oleh lansia tersebut. Riwayat
penyakit tersebut antara lain, penyakit degeneratif, penyakit infeksius, dan cedera.
Selanjutnya, selain menilai pengaruh dari riwayat penyakit terdapat juga faktor – faktor
lingkungan dan gaya hidup yang mempengaruhi. Faktor lingkungan tersebut dapat berupa
kondisi tempat tinggal, kegiatan sosial, dan budaya setempat. Serta gaya hidup yang dapat
mempengaruhi lansia dapat berupa pola makan, asupan nutisi, dan kebiasaan merokok.
Dengan uraian di atas kami dapat digambarkan dalam bagan atau skema sebagai
berikut:
12
KERANGKA KONSEP
13
A. Definisi Operasional
14
- Kehilangan gigi asli
Wawancara kepada Ibu / bapak
tentang :
- Kondisi kesehatan secara
Ditanyakan kepada Ibu / bapak
umum
6. Disabilitas sebagai subyek penelitian dan
- Mengalami kesulitan dalam
terdapat di blok G
kegiatan sehari-hari
- Jangka waktu saat mengalami
kesulitan
Wawancara kepada Ibu / bapak
Didapat dengan wawancara yang
tentang :
ditanyakan kepada Ibu / bapak
7. Kesehatan jiwa / Psikis - Keluhan sakit di daerah
sebagai subyek penelitian dan
kepala
terdapat di blok H
- Perasaan cemas dan kuatir
Wawancara kepada Ibu / bapak Ditanyakan kepada Ibu / bapak
Pengetahuan Sikap dan
8. tentang : sebagai subyek penelitian dan
Perilaku
- Penggunaan tembakau terdapat di blok I
Wawancara kepada Ibu atau
Ditanyakan kepada Ibu / bapak
Pengasuh tentang :
9. Aktifitas Fisik sebagai subyek penelitian dan
- Aktifitas fisik sehari – hari
terdapat di blok J
- Kualitas aktifitas fisik
Wawancara kepada responden dan
Melakukan pengukuran
- Berat badan dan tinggi badan
Ditanyakan responden dan
- Usia
melakukan pengukuran sebagai
10. Pengukuran Fisik - Lingkar perut
subyek penelitian dan terdapat di blok
- Lingkar Pinggang
K
- Tekanan darah
- Metabolisme age
15
- Mood Assessment Scale
- H.Milton
- Geriatric Depression Scale
Wawancara kepada responden
Pemeriksaan terdapat di blok O
tentang :
- SF – 36
- Kepuasan hidup selama
Pemeriksaan Kualitas - WHOQOL – BREF
14. ini
Hidup - Katz Index
- Kemampuan beraktifitas
- Kuisioner Kualitas Tidur
sehari – hari
- IADL
- Kemampuan bersosial
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei dengan menggunakan metode potong lintang
(Cross Sectional) dimana mengambil data dilakukan sesaat, hanya satu kali dan tidak ada
perlakuan terhadap responden. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kesehatan Fisik, Mental , dan Kualitas Hidup Lansia di Kelurahan
Sukawangi, Bogor dan Kelurahan Pasar Minggu, Jakarta Selatan Tahun 2016
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan dalam kurun waktu 4 bulan pada tahun 2016
1. Populasi
Populasi target penelitian adalah penduduk berjenis kelamin perempuan dan laki-laki
berusia > 65 tahun di Kelurahan Sukawangi, Bogor dan Kelurahan Pasar Minggu,
Jakarta Selatan.
Sampel adalah populasi yang memenuhi kriteria inklusi. Besar sampel dihitung
17
𝑍 2 × 𝑝 (1 − 𝑝)
𝑛=[ 𝑥 1.5]
𝑑2
Keterangan :
18
Berdasarkan hitung sampel , sampel yang terbanyak adalah di wilayah DKI n= 141
dan di wilayah Bogor n = 140 orang. mengingat populasi lansia di DKI dan Bogor
mempunyai perbandingan 1 : 1.25 maka sampel untuk di wilayah Bogor 141 dan di wilayah
DKI 176. Sehingga seluruh sampel penelitian ini berjumlah 317 orang.
D. Teknik Sampling
secara proporsional antara keluraha Pasar Minggu dan Sukawangi dengan kriteria
Sukawangi di pilih secara random dan proporsional sesuai dengan jumlah RT.
4. Pada setiap RT yang terpilih dibuat daftar RT dengan penomoran secara sistematik
5. Pada RT yang terpilih secara sistematik seluruh ART yang berusia > 65 tahun
menjadi subjek penelitian dan diberikan penjelasan dan lembar kesediaan (inform
Penjelasan Sebelum Penelitian (PSP) dan mengisi seta menanda tangani formulir
19
kesedian (inform concent). Selanjutnya yang bersedia mengikuti penelitian menjadi
Riwayat penyakit, Riwayat cedera, Gigi dan mulut,Disabilitas, Kesehatan Mental, dan
berdasarkan penelitian.
2. Prosedur Pengukuran
segala Aktifitas Fisik yang dilakukan Terus-Menerus Selama 10 Menit Atau Lebih
Pekerjaan di lingkungan kerja yang dibayar maupun yang tidak dibayar, pekerjaan
rumah tangga, meruanen hasil pertanian, memancing ikan atau berburu hewan,
oleh tim peneliti sesuai dengan keadaan pasien secara jujur jawaban berupa jenis
aktifitas fisik (ringan, sedang, berat) dan lama dalam jam, hari, dan rninggu.
CATATAN: Responden diminta untuk menilai hanya jalan kaki, bersepeda, dan
sejenisnya yang dilakukan secara terus-rnenerus selama 10 menit atau lebih. Jawaban
20
yang waktunya sangat lama (lebih dari 6 jam) harus diselidiki mengenai kepastiannya
bahwa ini merupakan hal yang biasanya dilakukan dengan berjalan kaki, bersepeda,
atau aktivitas sejenisnya yang dilakukan terus-rnenerus selama 10 menit atau lebih.
Tuliskan jumlah waktu dalam jam atau menit yang biasa digunakan responden untuk
aktivitas berat pada hari tersebut, dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.
1) Midline.
Persiapan.
2) Memakai pakaian seminim mungkin sewaktu menimbang badan agar lebih akurat.
Pengukuran.
1) Tubuh berdiri tegak kemudian diukur dari dasar sampai kepala untuk mengetahui
2) Pasien naik ke atas timbangan berat badan kemudian diukur dalam satuam
kilogram.
3) Setelah mengetahui tinggi badan dan berat badan kemudian hasil dari tinggi badan
dan berat badan tersebut dimasukkan ke dalam rumus (IMT = berat badan (kg)/ tinggi
badan' (m).
21
c. Prosedur pengukuran Tekanan Darah
Tujuan : untuk mengetahui tekanan darah. Dimana tekanan darah norma! dewasa
adalah sistolik kurang dari 120 mmllg dan diastolik kurang dari 80 mmHg.
1. Tanyakan kepada pasien apakah pasien merokok atau mengkonsumsi kafein dalam
2. Pasien harus didudukkan pada kursi dengan punggung tersangga dan lengan kosong
6. Posisikan agar kantong yang ada pada pengikat lengan di tengah di atas arteri
brakhial, kemudian ikat pengikat lengan tadi agar pas melingkari lengan, usahakan
9. Tentukan tingkat inflasi rnaksirnum. (Sembari palpasi nadi radial, pompa pengikat
lengan hingga ke titik di mana nadi tidak lagi terdengar, tambahkan 30 mmHg)
10. Dengan cepat kendurkanlbiarkan udara keluar dari kantong lengan, dan tunggu 30
22
detik sebelum memompanya kemabali.
11. Sisipkan ujung stetoskop; cek agar mengarah ke depan pada tempatnya.
12. Tempatkan bel stetoskop tanpa menekan, tapi cukup erat hingga kedap udara.di
atas arteri brakhial. Lihat bahwa diafrgama stetoskop juga dapat digunakan; namun,
bel akan lebih sensitif untuk rnendengan suara frekuensi rendah (tekanan darah) dan
sedapat mungkin bel digunakan jika memungkinkan. Ketika pertama kali belajar
Tujuan : untuk mengukur Presentase lemak, Level lemak, Body age, dan
Resting Metabolisme
Metode :
Pengukuran
Memulai Pengukuran
1. Nyalakan unit. Tulisan “CAL” akan berkedip pada layar. Tunggu sampai berganti
23
2. Saat “0.0 Kg” ambil monitor dan pilih nomor user anda
3. Naik ke atas unit, tempatkan kaki anda pada elektroda kaki. Setelah hasil
pengukuran berat muncul, akan berkedip 2x. Unit akan mengukur body fat dan
4. Saat tulisan START muncul di monitor, ulurkan tangan lurus menbentuk sudut 900
(Jika tidak ada data yang tersimpan, gunakan mode GUEST. Tekan tombol GUEST,
5. Setelah pengukuran semua selesai, hasil pengukuran berat anda akan muncul
CATATAN :
24
o Posisi tangan horizontal, siku lurus, lengan bentuk sudut 900 dengan badan
o Naik ke atas unit dengan telanjang kaki. Pastikan kaki diatas elektroda
o Pegang bagian dalam grip elektroda dengan ibu jari dan telunjuk
o Pegang bagian luar grip elektroda dengan jari manis dan kelingking
25
o Lengan Terlalu rendah atau terlalu tinggi
o Lutut menekuk
Hasil :
Tujuannya untuk mendapatkan darah vena tanpa anti koagulan yang memenuhi
26
persyaratan untuk perneriksaan kimia gula darah, lemak dalam darah (HDL,LDL, dan
trigliserida)
dilakukannnya penelitian.
Alat-alat:
- Kapas alcohol
- kapas steril
- plester
Cara kerja :
1. Bersihkan daerah vena mediana cubiti dengan alcohol 70% dan biarkan
akan diambil darahnya untuk mengepal dan membuka tangannya beberapa kali agar
4. Tegangkan kulit diatas vena dengan jari tangan kiri agar vena tidak bergerak
5. Tusuk kulit diatas vena dengan jarum/nald dengan tangan kanan sampai
27
6. Lepaskan pembendungan dan ambillah darah sesuai yang dibutuhkan
10. Berikan label berisi tanggal pemeriksaan,nama pasien dan jenis specimen.
1) stop watch
2) sebuah kursi yang memiliki tinggi rata – rata untuk test item no. 12
Persiapan pasien :
Pengukuran :
Penilaian :
28
Sebuah skala lima poin, mulai 0-4. "0" menunjukkan tingkat terendah fungsi dan "4"
Interpretasi :
2) meteran
3) pita
4) stopwatch
Persiapan pasien :
29
3) Pasien dalam posisi duduk dengan benar
Pengukuran :
Pasien harus diberikan demo latihan yang tidak dibatasi waktu sebelum test
dilaksanakan
1) Saat mulai tes dengan pasien dalam posisi duduk yang benar ( hip bersandar
2) Pasien diijinkan untuk menggunakan tangan selama gerakan duduk ke berdiri dan
3) saat kata GO pasien akan bangkit, berjalan pada garis dilantai, berputar dan
normal pasien.
4) Waktu dimulai pada kata “GO” dan berhenti saat subjek duduk kembali dengan
5) Subjek lansia yang sehat biasanya menyelesaikan tugas dalam 10 detik atau
kurang. Lansia yang lemah / sangat lemah dengan kelemahan mobilitas akan
fungsional, kemampuan untuk berjalan, dan dapat diikuti dengan perubahan waktu.
Hasil :
Nilai Normal
30
60 – 69 tahun 8.1 (7.1-9.0)
2) area berdinding
Persiapan pasien
Pengukuran
"Melangkah maju sejauh yang Anda bisa pada tingkat tolak ukur dengan menggeser
berat badan Anda ke depan dengan tahan kaki Anda. Pertahankan Titik akhir Anda
sampai 1 orang memberitahu Anda untuk berhenti. Jangan melangkah maju, tahan
tumit Anda di lantai. Anda mungkin tidak mencapai tolak ukur. Jaga lengan lainnya di
sisi Anda"
31
3) Mintalah pasien memperpanjang lengannya ke depan di ~ 90 ° dari fleksi bahu.
Peserta mungkin tidak menyentuh tolak ukur atau dinding. Peneliti menginstruksikan
pasien untuk hanya mengangkat lengan, tetapi tidak mencapai ke depan. Perhatikan
4) Pengukuran jangkauan berdasarkan total jarak yang dilalui oleh jari tengah tangan
(subtractive mulai dari posisi akhir). Mengukur dengan ¼ terdekat ". Gunakan lurus
Hasil :
Latihan selama 2 percobaan, memberikan umpan balik. Rekam 3 percobaan resmi dan
hitung rata-rata.
Persiapan pasien
Pengukuran
Hasil :
32
Latihan selama 2 percobaan, memberikan umpan balik. Rekam 3 percobaan resmi dan
hitung rata-rata
1) Stopwatch
3) Spigmanometer
Persiapan pasien
3) Pasien seharusnya tidak melakukan kegiatan dengan keras dalam waktu 2 jam dari
awaltes .
Pengukuran
2) Penderita harus duduk diam di kursi, yang terletak di dekat posisi awal, paling
tidak 10 menit sebelum tes dimulai. Selama waktu ini, memberitahu kontraindikasi,
mengukur denyut nadi dan tekanan darah, dan pastikan bahwa pakaian dan sepatu
yang sesuai.
33
3) Pasien harus berdiri dan mengukur tingkat dispnea atau sesak mereka dan kelelahan
keseluruhan menggunakan skala Borg (lihat lampiran untuk skala Borg dan instruksi)
4) Setel putaran stop watch ke nol clan timer untuk 6 menit. Merakit semua peralatan
yang diperlukan (lap counter, timer, clipboard, Skala Borg, lembar kerja).
yang cepat dan sederhana untuk mengukur fungsi kognitif dan penurunan kognitif Tes
keterarnpilan motorik.
Untuk memberikan pemeriksaan, kursi responden dalam ruangan harus tenang dan
Untuk skoringnya yaitu menambah jumlah tanggapan yang benar. Responden dapat
penurunan kognitif.
a) Orientasi waktu
b) Orientasi tempat
c) Pengulangan Segera
34
d) Perhatian I Atensi
e) Pengulangan Verbal
f) Penamaan
g) Pengulangan
h) Tahapan Perintah
i) Penulisan
j) Penyalinan
kuesioner .
yang disediakan oleh peneliti sesuai dengan keadaan pasien secara jujur. Nilai 4
Hasil : Nilai 20-39 (Low Anxiety), 40-59 (Moderate), 60-80 (High Anxiety)
Hasil :
35
1) Penilaian Moca Ina
Berikan tambahan 1 nilai untuk individu yang mempunyai pendidikan formal selama
12 tahun atau kurang (tamat Sekolah Dasar-tamat Sekolah Menengah Atas), jika total
Mengingat/recall
Nilai dari 0 – 3 diberikan pada tes ini. Point diberikan pada setiap kata yang diingat
setelah CDT
Nilai dari 0 – 2 diberikan pada test CDT. 2 point diberikan untuk CDT normal. Point
tidak diberikan pada CDT abnormal. Untuk CDT normal, semua angka harus
digambarkan dalam urutan dan posisi yang benar , dan tangan harus mampu membaca
Nilai Mini-Cog
Untuk mendapatkan nilai Mini-Cog, tambahkan nilai dari Recall dan CDT
n. Pemeriksaan Depresi
36
Alat ukur : Kuisioner Beck Depression Inventory, Mood Assessment Scale, H.milton,
Metode :
Pasien diminta menjawab setiap pernyataan yang dirasakan melalui kuesioner yang
Hasil :
Jumlahkan semua angka yang diisi pada kolom yang telah disediakan. Skor tertinggi
37
0-9 : normal
3) Penilaian Hamilton
0 - 9 normal
20 - 30 Depresi Parah
Alat ukur : Kuisioner SF-36, Kuisioner WHOQOL – BREF, Kuisioner Katz Index,
Metode : Pasien diminta mengisi setiap pemyataan yang dirasakan melalui kuesioner .
yang disediakan oleh peneliti sesuai dengan keadaan pasien secara jujur.
38
Hasil :
1) Penilaian SF – 36
Nilai skor kualitas hidup rata-rata adalah 60, dibawah skor tersebut kualitas hidup
dinilai kurang baik dan nilai skor 100 merupakan tingkat kualitas hidup yang sangat
baik
Setiap pertanyaan diberikan nilai 1 sampai 5 dan nilai paling tinggi merupakan
kualitas hidup yang lebih baik. Skor dari tiap domain dihitung dengan mengalikan
rata-rata setiap item dengan 4. Adapundomain dalam kualitas hidup yaitu item
pertanyaan kualitas hidup secara umum nomor 1, item pertanyaan kesehatan umum
nomor 2, item pertanyaan dari domain fisik nomor 3-4,10,15-18 (7 pertanyaan), item
pertanyaan dari domain hubungan sosial nomor 20-22 (3 pertanyaan) dan item
39
0 = Lemah , pasien sangat ketergantungan.
Untuk pertanyaan 5 – 9;
Skor dari jawaban didasarkan pada skala 0 – 3, dimana nilai 3 mencerminkan skala
Data hasil penelitihan ini kemudian akandiolah dalam beberapa tahapan, yaitu:
1. Editing (koreksi) yaitu memeriksa atau meneliti kembali apakah jawaban isian
pada lembar kuesioner sudah lengkap, jelas, relevan, logis dan antar pertanyaan
2. Scoring yaitu merubah kuesioner atau pertanyaan test dengan memberi nilai atau
skor. Nilai atau skor yang digunakan adalah nilai dari hasil pengukuran yang
40
3. Batching yaitu mengecek data disetiap RW apakah sudah sesuai dengan jumlah
computer khusus, untuk dilakukan pengolahan data dengan program olah data.
5. Cleaning Data yaitu proses pengecekkan ulang apakah data yang sudah di
masukkan terdapat kesalahan entry dengan cara melakukan double entry dan
pengisisan instrumen
dengan menggunakan statistik yang sesuai. Statistik uji pengaruh atau uji perbedaan, uji
H. Rencana Kegiatan
41
I. Etika Penelitian
Persetujuan etik penelitian diperoleh dari komite etik STIKes Binawan yang
memuat persyaratan dan penjelasan penelitian sebelum melaksanakan penelitian didalam
informed consent yang didalamnya tercantum naskah informed consent dan lembar
persetujuan informed consent untuk ditanda tangani oleh subyek penelitian .
42
Dokter spesialis Membantu ketua dalam
kesehatan merencanakan dan
5. Haryo Tilarso Tim Peneliti
olahraga dan melaksanakan penelitiaan dari
lansia aspek kesehatan fisik
Membantu dalam koordinasi
Asisten
6. Sri Yani Fisioterapi perencanaan dan pelaksanaan
peneliti
lapangan
Membantu dalam koordinasi
Septian Arif Asisten Management dan
7. perencanaan dan pelaksanaan
Gandhaputra peneliti Administrasi
lapangan
Membantu dalam koordinasi
Asisten
8. Lika Efriandini Fisioterapi perencanaan dan pelaksanaan
peneliti
lapangan
Mengkoordinasi seluruh
Koordinator aspek persiapan, pelaksanaan
9. Jennifer Dhea Mahasiswa
Tim Peneliti dan pengendalian kegiatan
lapangan
Mengkoordinasi aspek
persiapan, pelaksanaan dan
Koordinator
10. Annisa Julia Mahasiswa pengendalian kegiatan
Tim Teknis
khususnya dalam instrument
dan pengambilan data.
Sebagai tim teknis dalam
11. Putri Nuradibah Tim Teknis Mahasiswa persiapan, pelaksanaan dan
pengambilan data
Sebagai tim teknis dalam
Tim Teknis persiapan, pelaksanaan dan
12. Edvika Magdalena Mahasiswa
Sukawangi pengambilan data di wilayah
Sukawangi
Sebagai tim teknis dalam
Tim teknis persiapan, pelaksanaan dan
13. Sonang Amelia Mahasiswa
Pasar minggu pengambilan data di wilayah
Pasar Minggu
Mempersiapkan,
Tim
melaksanakan, dan
14. Rizal Arif Manajemen Mahasiswa
mengendalikan seluruh aspek
Data
pengambilan data
Mempersiapkan,
Tim melaksanakan, dan
15. Yuliani Baroroh Pengolahan Mahasiswa mengendalikan seluruh aspek
Data pengambilan data , batching
dan entry data
Sebagai tim teknis yang
Seluruh mahasiswa yang Tim
membantu seluruh proses
16. akan menggunakan data Pengambilan Mahasiswa
pengambilan data dan
untuk skripsi Data
pengolahan data
43
DAFTAR PUSTAKA
1
World Health Organization (WHO). “ Definition of an older or elderly person “. 29 April 2016.
(http://www.who.int/healthinfo/survey/ageingdefnolder/en/).
2
Zizza, C.A., Ellison, K.J., Wernette, C.M. ( 2009 ). Total Water Intakes of Community-Living
Middle-Old and Oldest-Old Adults. J Gerontol A Biol Sci Med Sci 2009. Vol. 64A, No. 4, 481–486.
3
Depkes . “ Lansia Yang Sehat, Lansia Yang Jauh Dari Demensia “. 29 April 2016.
(http://www.depkes.go.id/article/print/16031000003/menkes-lansia-yang-sehat-lansia-yang-jauh-
dari-demensia.html).
4
InfoDATin. “ Situasi dan Analisis Lanjut Usia “. 2014.
5
Jin, K. ( 2010 ). Modern Biological Theories of Aging. Aging and Disease Volume 1, Number 2; 72-
74.
6
Tosato, M., Zamboni, V., Ferrini, A., Cesari, M. ( 2007 ). The aging process and potential
interventions to extend life expectancy. Clinical Interventions in Aging 2007:2(3) 401–412.
7
Rodero, S.R., Morera, J.L.F., Torre, E.M., Calvanese, V., Fernandez, A.F., Fraga, M.F. ( 2011 ).
Aging Genetics and Aging. Aging and disease Volume 2,Number 3; 186-195.
8
Roberts, S.B., Rosenberg, I. ( 2006 ). Nutrition and Aging: Changes in the Regulation of Energy
Metabolism With Aging. Physiol Rev 86: 651–667, 2006.
9
Faulkner, J.A., Larkin, L.M., Claflin, D.R., Brooks, S.V. ( 2007 ). AGE-RELATED CHANGES IN
THE STRUCTURE AND FUNCTION OF SKELETAL MUSCLES. Clinical and Experimental
Pharmacology and Physiology (2007) 34, 1091–1096.
10
Abreu, S.S.E., Caldas, C.P. ( 2008 ). Gait speed, balance and age: a correlational study among
elderly women with and without participation in a therapeutic exercise program. Rev Bras Fisioter.
2008;12(4):324-30.
11
Joseph, R.D., Espiritu. ( 2008 ). Aging-Related Sleep Changes. Clin Geriatr Med 24 (2008) 1–14.
12
Sherwin, B.B. ( 2006 ). ESTROGEN AND COGNITIVE AGING IN WOMEN. Neuroscience 138
(2006) 1021–1026.
13
Mohr, B.A., Bhasin, S., Link, C.L., O’Donnell, A.B., McKinlay, J.B. ( 2006 ). The effect of changes
in adiposity on testosterone levels in older men: longitudinal results from the Massachusetts Male
Aging Study. European Journal of Endocrinology (2006) 155 443–452.
14
Levasseur, M., Desrosiers, J., Tribble, D.S. ( 2008 ). Do quality of life, participation and
environment of older adults differ according to level of activity?. Health and Quality of Life
Outcomes 2008, 6:30.
15
Priplata, A.A., Patritii, B.L., Gravelle, D., Lipsitz, L.A., Bonato, P., Niemi, J.B., Veves, A., Collins,
J.J., Stein.J. (2006). Noise-Enhanced Balance Control in Patients with Diabetes and Patients with
Stroke.American Neurological Association ORIGINAL ARTICLES 7 3–6.
16
Fortaleza, A.C.D.S., Dkk. ( 2012 ). Postural control and functional balance in individuals with
diabetic peripheral neuropathy. Rev Bras Cineantropom Hum 15 (3): 305-314.
44
17
Allet, L., Dkk. ( 2009 ). The gait and balance of patients with diabetes can be improved: a
randomised controlled trial.Diabetologia 53: 458-466.
18
Abate, M., Dkk. ( 2009 ). Effects of Hypertension on Balance Assessed by Computerized
Posturography in the elderly. Archieves of Gerontology and Geriatrics 49 113-117.
19
Yelnik, A.P., Dkk. ( 2008 ). Rehabilitation of Balance After Stroke With Multisensorial Training:
A Single-Blind Randomized Controlled Study. The American Society of Neurorehabilitation
10.1177/1545968308315996.
20
Niam, S., Cheung, W., Sullivan, P.E., Kent, S., Gu, X. ( 1999 ). Balance and Physical Impairments
After Stroke. Arch Phys Med Rehabil Vol 80, October 1999
21
Hyndman, D., Ashburn, A., Yardley, L., Stack, E. ( 2006 ). Interference between balance, gait and
cognitive task performance among people with stroke living in the community. Disability and
Rehabilitation, July 2006; 28(13–14): 849–856.
22
Harris, J.E., Eng, J.J., Marigold, D.S., Tokuno, C.D., Louis, C.L. ( 2005 ). Relationship of Balance
and Mobility to Fall Incidence in People With Chronic Stroke. Physical Therapy . Volume 85 .
Number 2 . February 2005.
23
Gaunchard, G.C., Vancon, G., Meyer, P., Mainrad, D., Perrin, P.P. ( 2010 ). On the role of knee
joint in balance control and postural strategies: Effects of total knee replacement in elderly subjects
with knee osteoarthritis. Gait & Posture 32 (2010) 155–160.
24
Schneider, J.C., Qu, H.D., Lowry, J., Walker, J., Vitale, E., Zona, M. ( 2012 ). Efficacy of inpatient
burn rehabilitation: A prospective pilot study examining range of motion, hand function and balance.
b u r n s 3 8 ( 2 0 1 2 ) 1 6 4 – 1 7 1.
25
Shirashi, C.F., Dkk. ( 2014 ). Influence of the use of dental prostheses in balance and body posture.
MTP&RehabJournal 2014, 12:83-86.
26
Gerson, L.W., Jarjoura, D., McCord, G. ( 1989 ). Risk of Imbalance in Elderly Peoplewith
Impaired Hearing or Vision. Age and Ageing 1989:18:31-34.
27
Cameiro, J.A.O., Dkk. ( 2012 ). Obese elderly women exhibit low postural stability:a novel three-
dimensional evaluation system. CLINICS 2012;67(5):475-481.
28
Reelick, M.F., Iersel, M.B.V., Kessels, R.P.C., Rikkert, M.G.M.O. ( 2009 ). The influence of fear
of falling on gait and balance in older people. Age and Ageing 2009; 38: 435–440.
29
Kelsey, J.L., Dkk. ( 2010 ). Indoor and Outdoor Falls in Older Adults Are Different: The
Maintenance of Balance, Independent Living, Intellect, and Zest in the Elderly of Boston Study.
JAGS 58:2135–2141.
30
Mackintosh, S.F., Hill, K.D., Dood, K.J., Goldie, P.A., Gulham, E.G. ( 2006 ). Balance Score and a
History of Falls in Hospital Predict Recurrent Falls in the 6 Months Following Stroke Rehabilitation.
Arch Phys Med Rehabil Vol 87, December 2006.
31
Munshi, M., Dkk. (2006). Cognitive Dysfunction Is Associated WithPoor Diabetes
Control In Older Adults. Diabetes Care, Volume 29, Number 8, August 2006.
32
Sinclair, A.J., Girling, A.J., Bayer, A.J. (2000). Cognitive dysfunction in older subjects
with diabetes mellitus: impact on diabetes self-management and use of care services.
Diabetes Research and Clinical Practice 50 (2000) 203–212.
33
Birns, T., Karla, L. ( 2009 ). Cognitive function and hypertension. Journal of Human Hypertension
(2009) 23, 86–96.
34
Astrom, M., Adolfsson, R., Asplund, K. ( 1993 ). Major Depression in Stroke Patients A 3-Year
Longitudinal Study. Stroke Vol 24, No 7 July 1993.
45
35
Rochi, D.D., Dkk. ( 2007 ). The Combined Effect of Age, Education, and Stroke on Dementia and
Cognitive Impairment No Dementia in the Elderly. Dement Geriatr Cogn Disord 2007;24:266–273
D OI: 10.1159/000107102.
36
Vogels, R.L.C., Scheltens, P., Tanka, J.M.S., Weinstein, H.C. ( 2007 ). Cognitive Impairment in
Heart Failure: A Systematic Review of the Literature. European Journal of Heart Failure 2007 440-
449.
37
Rutledge, T., Reis, V.A., Linke, S.E., Greenberg, B.H., Mills, P.J. ( 2006 ). Depression in Heart
Failure. Journal of the American College of Cardiology Vol. 48, No. 8.
38
Scopaz, K.A., Piva, S.R., Wisniewski, S., Fitzgerald, K. ( 2009 ). Relationships of Fear, Anxiety,
and Depression With Physical Function in Patients With Knee Osteoarthritis. Arch Phys Med Rehabil
Vol 90, November 2009.
39
Kraus, M.R., Csef, A.S.H., Scheurlen, M., Faller, H. ( 2000 ). Emotional State, Coping Styles, and
Somatic Variables in Patients With Chronic Hepatitis C. Psychosomatics 41:5, September-October
2000.
40
Moussas, G., Dkk. ( 2008 ). A comparative study of anxiety and depression in patients with
bronchial asthma, chronic obstructive pulmonary disease and tuberculosis in a general hospital of
chest diseases. Annals of General Psychiatry 2008, 7:7.
41
Bucks, R.S., Gidron, Y., Harris, P., Teeling, J., Wesnes, K.A., Perry, V.H. ( 2008 ). Selective
effects of upper respiratory tract infection on cognition, mood and emotion processing: A prospective
study. Brain, Behavior, and Immunity 22 (2008) 399–407.
42
Kostka, T., Praczko, K. ( 2006 ). Interrelationship between Physical Activity, Symptomatology of
Upper Respiratory Tract Infections, and Depression in Elderly People. Gerontology 2007;53:187–
193.
43
Thombs, B.D., Bresnick, M.G., Russell, G.M. ( 2006 ). Depression in survivors of burn injury: a
systematic review. General Hospital Psychiatry 28 (2006) 494– 502.
44
Moss, M., Franks, M., Briggs, P., Kennedy, D., Scholey, A. ( 2007 ). Compromised Arterial
Oxygen Saturation in Elderly Asthma Sufferers Results in Selective Cognitive Impairment. Journal of
Clinical and Experimental Neuropsychology, 27:139–150.
45
Boi, R., Dkk. ( 2011 ). Hearing loss and depressive symptoms in elderly patients. Geriatr Gerontol
Int doi: 10.1111/j.1447-0594.2011.00789.
46
Blazer, D.G., Ayers, S.M., Morgan, J.C., Burcett, B. ( 2002 ). Depression in diabetes and obesity
Racial/ethnic/gender issues in older adults. Journal of Psychosomatic Research 53 (2002) 913– 916.
47
Roberts, R.E., Deleger, S., Strawbridge, W.J., Kaplan, G.A. ( 2003 ). Prospective association
between obesity and depression: evidence from the Alameda County Study. International Journal of
Obesity (2003) 27, 514–521.
48
Haastregt, J.C.M.V., Zijlstra, R., Rossum, E.V., Eijk, J.T.M.V., Kempen, G.I.J.M. ( 2008 ). Feelings
of Anxiety and Symptoms of Depression in Community-Living Older Persons Who Avoid Activity
for Fear of Falling. Am J Geriatr Psychiatry 16:3, March 2008.
49
Laiteerapong, N., Dkk. ( 2011 ). Correlates of Quality of Life in Older Adults With Diabetes.
DIABETES CARE, VOLUME 34, AUGUST 2011.
50
Fletcher, A.E., Dkk. ( 2002 ). Quality of life on randomized treatment for isolated systolic
hypertension: results from the Syst-Eur Trial. Journal of Hypertension 2002, 20:2069–2079.
46
51
Salbach, N.M., Mayo, N.E., Ekstrand, S.R., Hanley, J.A., Richards, C.L., Dauphinee, S.W. ( 2006 ).
Balance Self-Efficacy and Its Relevance to Physical Function and Perceived Health Status After
Stroke. Arch Phys Med Rehabil Vol 87, March 2006.
52
Artal, J.C., Egido, J.A., Gonzalez, J.L., Seijas, V.D. ( 2000 ). Quality of Life Among Stroke
Survivors Evaluated 1 Year After Stroke Experience of a Stroke Unit. Quality of Life Among Stroke
Survivors December 2000.
53
Ramos, S., Prata, J., Goncalves, F.R., Coelho, R. ( 2013 ). Congestive Heart Failure and Quality of
Life.Applied Research Quality Life DOI 10.1007/s11482-013-9270-6.
54
Smith, A.W., Dkk. ( 2008 ). Cancer, Comorbidities, and Health-Related Quality of Life of Older
Adults. Health Care Financ Rev. 2008 ; 29(4): 41–56.
55
Palo, N., D’Ortho, S.S.C., Dash, S.K., Arora, G., Kumar, M., Biswal, M.R. ( 2015 ). Effects of
Osteoarthritis on Quality of life in Elderly Population of Bhubaneswar,India A Prospective
Multicenter Screening and Therapeutic Study of 2854 Patients. Geriatric Orthopaedic Surgery &
Rehabilitation 2015, Vol. 6(4) 269-275.
56
Ijaz, K., Omer, B., Mahmood, K.T., Amin, F. ( 2012 ). Quality of Life in Hepatitis C. J. Pharm. Sci.
& Res. Vol.4(11), 2012, 1982 - 1985.
57
Atif, M., Dkk. ( 2014 ). Impact of tuberculosis treatment on health-related quality of life of
pulmonary tuberculosis patients: a follow-up study. Health and Quality of Life Outcomes 2014, 12:19.
58
Nitescu, C., Calota, D.R., Stancioiu, T.A., Marinescu, S.A., Florescu, I.P., Lascar, I. ( 2012 ).
Psychological impact of burn scars on quality of life in patients with extensiveburns who received
allotransplant. Rom J Morphol Embryol 2012, 53(3):577–583.
59
Huss, K., Dkk. ( 2001 ). Asthma severity, atopic status, allergen exposure, and quality of life in
elderly persons. ANNALS OF ALLERGY, ASTHMA, & IMMUNOLOGY VOLUME 86.
60
Saintrain, M.V.D.L., Souza, E.H.A.D. ( 2012 ). Impact of tooth loss on the quality of life. The
Gerodontology Society and John Wiley & Sons A/S, Gerodontology 2012; 29: e632–e636.
61
Ciorba, A., Bianchini, C., Pelucchi, S., Pastore, A. ( 2012 ). The impact of hearing loss on the
quality of life of elderly adults. Clinical Interventions in Aging 2012:7 159–163.
62
Fjeldstad, C., Fjeldstad, A.S., Acree, L.S., Nickel, K.J., Gardner, A.W. ( 2008 ). The influence of
obesity on falls and quality of life. Dynamic Medicine 2008, 7:4.
63
Badan Pusat Statistik ( BPS ). ( 2014 ).
64
Downs, S., Marquez, J., Chiarelli, P. ( 2014 ). Normative scores on the Berg Balance Scale decline
after age 70 years in healthy community-dwelling people: a systematic review. Journal of
Physiotherapy 60 (2014) 85–89.
65
Stein, P.K., Barzillay, J.I., Chaves, P.H.M., Domitrovinch, P.P., Gottdiener, J.S. ( 2009 ). Heart rate
variability and its changes over 5 years in older adults. Age and Ageing 2009; 38: 212–218.
66
Pini, R., Dkk. Central But Not Brachial Blood Pressure Predicts Cardiovascular Events in an
Unselected Geriatric Population. Journal of the American College of Cardiology Vol. 51, No. 25,
2008.
67
Mannino, D.M., Davis, K.J. ( 2006 ). Lung function decline and outcomes in an elderly Population.
Thorax 2006;61:472–477. doi: 10.1136/thx.2005.052449.
68
Ortega, J.D., Fehlman, L.A., Farley, C.T. ( 2008 ). Effects of aging and arm swing on the metabolic
cost of stability in human walking. Journal of Biomechanics 41(2008)3303–3308.
47
69
Kuk, J.L., Saunders, T.J., Davidson, L.E., Ross, R. ( 2009 ). Age-related changes in total and
regional fat distribution. Ageing Research Reviews 8 (2009) 339–348.
70
Shipak, M.G., Dkk. ( 2009 ). Rapid Decline of Kidney Function Increases Cardiovascular Risk in
the Elderly. J Am Soc Nephrol 20: 2625–2630, 2009.
71
Pani, L.N., Dkk. ( 2008 ). Effect of Aging on A1C Levels in Individuals Without Diabetes.
DIABETES CARE, VOLUME 31, NUMBER 10, OCTOBER 2008.
72
Pradhan, S.N. ( 2011 ). Depression in elderly. I Psychiattic Absociation ol Nepal Vol,7, No.l, 2011.
73
Vink, D., Aartsen, M.J., Schoevers, R.A. ( 2008 ). Risk factors for anxiety and depression in the
elderly: A review. Journal of Affective Disorders 106 (2008) 29–44.
74
Salthouse, T.A. ( 2009 ). When does age-related cognitive decline begin?. Neurobiology of Aging
30 (2009) 507–514.
75
Ng, N., Hakimi, M., Byass, P., Wilopo, S., Wall, S. ( 2010 ). Health and quality of life among older
rural people in Purworejo District, Indonesia. Global Health Action Supplement 2, 2010. DOI:
10.3402/gha.v3i0.2125.
76
Alexandre, T.D.S., Cordeiro, R.C., Ramos, L.R. ( 2009 ). Factors associated to quality of life in
active elderly. Rev Saúde Pública 2009;43(4):613-21.
77
D’Orsil, E., Xavier, A.J., Ramos, L.R. ( 2011 ). Work, social support and leisure protect the elderly
from functional loss: EPIDOSO Study. Rev Saúde Pública 2011;45(4).
78
Arean, P.A., Gum, A.M., Tang, L., Unutzer, J. ( 2007 ). Service Use and Outcomes Among Elderly
Persons With Low Incomes Being Treated for Depression. PSYCHIATRIC SERVICES August 2007
Vol. 58 No. 81 10.
79
Cawley, J., Moran, J., Simon, K. ( 2010 ). THE IMPACT OF INCOME ON THE WEIGHT OF
ELDERLY AMERICANS. Health Econ. 19: 979–993 (2010).
80
Zhang, B., Li, J. ( 2011 ). Gender and marital status differences in depressive symptoms among
elderly adults: The roles of family support and friend support. Aging &mental Health Vol. 15, No. 7,
September 2011, 844–854.
81
Manzoli, L., Villari, P., Pirone, G.M., Boccia, A. ( 2007 ). Marital status and mortality in the
elderly: A systematic review and meta-analysis. Social Science & Medicine 64 (2007) 77–94.
82
Shavers, V.L. ( 2007 ). Measurement of Socioeconomic Status in Health Disparities Research.
JOURNAL OF THE NATIONAL MEDICAL ASSOCIATION VOL. 99, NO. 9, SEPTEMBER 2007.
83
Kubzansky, L.D., Subramanian, S.V., Kawachi, I., Fay, M.E., Soobader, M.J., Berkman, L.F. (
2005 ). Neighborhood Contextual Influences on Depressive Symptoms in the Elderly. Am J Epidemiol
2005;162:253–260.
84
Chang, P.J., Wray, L., Lin, Y. ( 2014 ). Social Relationships, Leisure Activity, and Health in Older
Adults. Health Psychology 2014 American Psychological Association2014, Vol. 33, No. 6, 516–523.
85
Wu, M.S., Lan, T.H., Chen, C.M., Chiu, H.C., Lan, T.Y. ( 2011 ). Socio-demographic and health-
related factors associated with cognitive impairment in the elderly in Taiwan. BMC Public Health
2011, 11:22.
86
Marioni, R.E., Dkk. ( 2015 ). Social activity, cognitive decline and dementia risk: a 20-year
prospective cohort study. BMC Public Health (2015) 15:1089.
48
87
Woo, J., Chan, R., Leung, J., Wong, M. ( 2010 ). Relative Contributions of Geographic,
Socioeconomic, and Lifestyle Factors to Quality of Life, Frailty, and Mortality in Elderly. January
2010 Volume 5 Issue 1 e8775.
88
Sugiyama, T., Thompson, C.W. ( 2005 ). Environmental Support for Outdoor Activitiesand Older
People’s Quality of Life. doi:10.1300/J081v19n03_09.
89
Hamer, M., Chinda, Y. ( 2009 ). Physical activity and risk of neurodegenerative disease: a
systematic review of prospective evidence. Psychological Medicine (2009), 39, 3–11.
90
Rejeski, W.J., Mihalko, S.L. ( 2001 ). Physical Activity and Quality of Life in Older Adults.
Journals of Gerontology: 2001, Vol. 56A (Special Issue II):23–35.
91
Riset kesehatan dasar ( RISKESDAS ). ( 2014 )
92
Muir, S., Odasso, M.M. ( 2011 ). Effect of Vitamin D Supplementation on Muscle Strength, Gait
and Balance in Older Adults: A Systematic Review and Meta-Analysis. JAGS 59:2291–2300, 2011.
93
Swanenburg, J., Bruin, E.D.D., Stauffacher, M., Mulder, T., Uebelhart, D. ( 2007 ). Effects of
exercise and nutrition on postural balance and risk of falling in elderly peoplewith decreased bone
mineral density: randomized controlled trial pilot study. Clinical Rehabilitation 2007; 21: 523–534.
94
Shahar, D., Dkk. ( 2009 ). Nutritional Status in Relation to Balance and Falls in the Elderly. Ann
Nutr Metab 2009;54:59–66 DOI: 10.1159/000207356.
95
Redondo, S.J., Miguel, B.B.D., Banega, J.G., Mercedes, L.G., Pavon, J.G., Vives, C.G. ( 2013 ).
Influence Of Nutritional Status On Health-Related Quality Of Life Of Non-Institutionalized Older
People. J Nutr Health Aging.
96
Sudharkodny, S., Reddy, M., Sneha, R., Kutty, K. ( 2015 ). Effect of Tobacco on Cognitive
Function in Elderly People –A Pilot Study. J Clin Biomed Sci 2015; 5(1):17-20.
97
Marinho, V., Laks, J., Coutinho, E.S.F., Blay, S.L. ( 2010 ). Tobacco use among the elderly: a
systematic review and meta-analysis. Rio de Janeiro, 26(12):2213-2233.
98
Rebustini, R.E.D.L.F., Dkk. ( 2015 ). Validity of the Katz Index to assess activities of daily living
by informants in neuropathological studies. Rev Esc Enferm USP · 2015; 49(6):944-950.
99
Edward, M.M. ( 1990 ). The Reliability and Validity of Self-Report Activities of Daily Living
Scales. Canadian Journal of Occupational Therapy 1990 57: 273.
100
Whitney, S., Wrisley, D., Furman, J. ( 2003 ). Concurrent validity of the Berg BalanceScale and the
Dynamic Gait Index in people with vestibular dysfunction. Physiotherapy Research International,
8(4) 178–186, 2003.
101
Utomo, B., Takarini, N. ( 2009 ). Uji Validitas Kriteria Time Up And Go Test (Tug) Sebagai Alat
Ukur Keseimbangan Pada Lansia. Jurnal Fisioterapi Vol. 9 No. 2, Oktober 2009.
102
Light, K.G., Rose, D.K., Purser, J.L. ( 1996 ). The Functional Reach Test for Balance:Strategies of
Elderly Subjects With and Without Disequilibrium. Physical & Occupational Therapy in Geriatrics,
Vol. 14(1) 1996.
103
Larsson, U.E., Reynisdottin, S. ( 2008 ). The six-minute walk test in outpatients with obesity:
reproducibility and known group validity. Physiother. Res. Int. 13(2): 84–93 (2008).
104
Fountoulakis, K.N., Tsolaki, M., Chantzi, H., Kazis, A. ( 2000 ). Mini Mental State Examination
(MMSE): A validation study in Greece. American Journal of Alzheimer's Disease and Other
Dementias Volume 15, Number 6, November/December 2000.
49
105
Rahman, T.T.A., Gaafary, M.M.E. ( 2009 ). Montreal Cognitive Assessment Arabic version:
Reliability and validity prevalence of mild cognitive impairment among elderly attending geriatric
clubs in Cairo. Geriatr Gerontol Int 2009; 9: 54–61.
106
Julian, L.J. ( 2011 ). Measures of Anxiety. Arthritis Care Res (Hoboken). 2011 November ; 63(0
11): . doi:10.1002/acr.20561.
107
Pardo, C.C., Orduna, I.C., Martinez, B.E., Aparicio, C.M., Alcade, S.L., Olazaran, J. ( 2013 ).
Utility of the Mini-Cog for Detection of Cognitive Impairment in Primary Care: Data from Two
Spanish Studies. International Journal of Alzheimer’s Disease Volume 2013, Article ID 285462.
108
Storch, E.A., Roberti, J.W., Roth, D.A. ( 2004 ). Factor Structure, Concurrent Validity, And
Internal Consistency Of The Beck Depression Inventoryfsecond Edition In A Sample Of College
Students. DEPRESSION AND ANXIETY 19:187–189 (2004).
109
Bagby, R.M., Ryder, A.G., Schuller, D.R., Marshall, M.B. ( 2004 ). The Hamilton Depression
Rating Scale: Has the Gold Standard Become a Lead Weight?. Am J Psychiatry 2004; 161:2163–
2177.
110
Nyunt, M.S.Z., Fones, C., Niti, M., Ng, T.P. ( 2009 ). Criterion-based validity and reliability of the
Geriatric Depression Screening Scale (GDS-15) in a large validation sample of community-living
Asian older adults. Aging &Mental Health Vol. 13, No. 3, May 2009, 376–382.
50