Seni Rupa Terapan
Seni Rupa Terapan
Seni rupa terapan (applied art) adalah karya seni rupa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
yang mana mengandung nilai fungsi tertentu di samping nilai seni yang dimilikinya. Fungsi karya seni
rupa bisa dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis. Fungsi estetis adalah fungsi
yang semata-mata ditujukan sebagai benda hias misalnya, karya batik atau tenun yang dibuat khusus
untuk hiasan dinding, benda kerajinan, topeng, dan vas bunga. Sedangkan fungsi praktis adalah
karya seni yang tujuan pokok pembuatannya ditujukan sebagai benda pakai misalnya, perabotan
rumah tangga, meja, kursi dan tekstil. Berdasarkan bentuknya, karya seni rupa terapan bisa
dibedakan menjadi 4 kategori, antara lain :
1.Rumah Adat
2.Senjata Tradisional
3.Transportasi Tradisional
4.Seni Kriya
Rumah Adat
Rumah adat di indonesia mempunyai bentuk yang beranekaragam. Apabila melihat struktur
bangunan rumah adat di Indonesia secara keseluruhan maka kita bisa membedakan bangunan adat
ini berdasarkan atapnya, ragam hiasnya, bentuk dan bahan bakunya. Sebagai contoh yaitu rumah
beratap joglo di jawa, rumah beratap gonjong di minangkabau, Rumah panggung di Kalimantan.
Arsitektur Bangunan
Arsitektur Bangunan di Indonesia sangat beranekaragam. Seni rupa terapan juga terlihat dari di
berbagai arsitektur bangunan di Indonesia. Candi merupakan salah satu contoh arsitektur bangunan
di Indonesia yang menerapkan seni rupa terapan.
Senjata Tradisional
Berbeda dengan fungsi senjata pada masa lalu, penggunaan senjata tradisional saat ini lebih sering
ditujukan sebagai peralatan untuk bekerja. Ada pula yang menggunakannya sebagai perlengkapan
ritual, perlengkapan pakain adat, pertunjukan seni tradisional, dan sebagai benda hias. Contohnya,
Mandau dari Kalimantan, Celurit dari Madura, Pasa Timpo dari Sulawesi Tengah, Kujang dari Jawa
Barat dan lain lain.
Transportasi Tradisional
Alat Transportasi yang masih mempertahankan bentuk dan ciri khas tradisionalnya masih dapat
dijumpai di wilayah Nusantara. Misalnya, perahu, kereta kuda, pedati dan becak.
Seni Kriya
Seni Kriya sangat luas, namun secara garis besar bisa dibagi dalam 4 kelompok, antara lain :
1.Kriya Pahat
2.Kriya Tekstil
3.Kriya Anyaman
4.Kriya Keramik
ANYAMAN
Mungkin sebagian orang berpendapat bahwa mengerjakan kerajinan anyam adalah pekerjaan yang
cukup sulit. Hal ini bisa dipahami karena mereka belum mengenap prinsip dasar anyam dan hanya
mengenal anyaman dalam bentuk yang sudah baik, baik yang dibuat dari bahan bambu, rotan,
mendong, daun pandan, maupun bahan sitetis.
Kerajinan anyam sebenarnya pekerjaan yang sederhana dan mudah dipelajari. Meskipun dibuat dari
berbagai jenis bahan, dari yang bermotif sederhana sampai kepada motif yang berkesan rumit,
jalinan anyam tetap bertolak dari dua prinsip dasar, yaitu jalinan sasag dan jalinan kepang. Dari
kedua prinsip dasar anyam inilah aneka motif anyaman dapat dibuat.
B. Jalinan Anyam
Untuk menghindari kesalahan petunjuk dalam menjalinkan iratan, maka perlu diketahui istilah-
istilah dalam pengerjaan anyaman.
Ada dua istilah yang perlu diketahui dalam pengerjaan anyaman, yaitu “Pakan” dan “Lungsin”.
Kedua istilah ini dalam teori anyam digunakan untuk membedakan lembar bahan anyam atau iratan
ketika dianyamkan.
‘Pakan” ialah lembar bahan anyam atau iratan yang melintang (dari kiri ke kanan), sedangkan
“lungsin” ialah lembar bahan anyam atau iratan yang membujur (dari atas ke bawah).
Anyaman sasag adalah jenis anyam yang dalam proses pembuatannya menggunakan cara
mengangkat satu dan menumpangkan satu iratan pakan pada iratan lungsin secara selang-seling,
atau bisa juga sebaliknya angkat satu dan menumpangkan satu lungsin pada pakan. Proses demikian
dikenal dengan istilah “angkat satu-tumpang satu”. Secara visual, anyaman ini bentuk motifnya khas
kotak-kotak dan terkesan kokoh
A.JENIS KARYA SENI RUPA TERAPAN DAERAH SETEMPAT1.Pengertian Karya Seni Rupa Terapan
Seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang dirancang untuk tujuan fungsional,yaitu untuk
memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis (kejiwaan) manusia. Seni rupaterapan memiliki fungsi guna
atau pakai. Artinya selain sebagai benda yang bernilai seni(artistik) juga sebagai benda yang indah
(estetis) dan dapat digunakan untuk kepentinganmanusia. Contoh benda seni terapan antara lain
benda-benda gerabah dari tanah liat, benda-benda anyaman, kerajinan keramik, peralatan rumah
tangga, kerajinan furniture.
Karya seni rupa terapan daerah setempat diciptakan untuk tujuan melestarikan nilai-nilaitradisi dan
adat dalam proses serta teknik berkarya seni rupa daerah setempat. Bentuk,model, teknik, dan
media memiliki keunikan/karakteristik tersendiri, sebagai kekayaanseni budaya.Karya seni rupa
terapan daerah setempat yaitu karya seni rupa yang memiliki fungsi pakai/guna, dibuat dengan
teknik (cara) dan media yang ada di daerah setempat, sebagaiaset atau kekayaan budaya nasional.
Label: KERAJINAN
Sejarah
1.Bambu
Bambu merupakan pohon yang termasuk beraneka ragam jenis dan fungsinya, bahkan sebuah
Negeri yang kita cintai ini berhasil di rebut kembali dari Penjajah oleh bambu runcing, yang di jadikan
senjata utama oleh para Pejuang dulu. Waktu demi waktu, jama sudah berubah pun dari Era
Tradisional, sampai sekarang yang di di sebut jaman Moderen pun, fungsi bambu masih kita pakai,
bahkan semakin meningkat dengan adanya tangan-tangan trampil, diantaranya tidak sedikit sebuah
cafe yang terkenal, gedung, atau bahkan hotel dan apartemen menggunakan arsitek bangunannya
dari bambu.
Mungkin selain ingin meneruskan sebuah tradisi dari keluarga saya yang berasal dari keluarga
Anyaman. Saya pribadi berinisiatif mengangkat sebuah seni yang berasal dari bahan bambu, yaitu
Anyaman, dan sanya yakin seni dari bambu tidak akan silam di telan jaman, bisa saya buktikan seni
music diantaranya yang dari bamboo seperti Angklung, sekarang sudah terkenal sampai Luar Negri.
Tidak menutup kemungkinan seperti yang saya bahas ini yaitu Ayaman bisa seperti Angklung,
bahkan lebih mungkin, sampai terkenal ke Negara tetangga dan bahkan terkenal di seluruh dunia, di
suatu saat nanti itu yang saya harapkan.
1.Anyaman
Anyaman merupakan sebuah tradisi yang sifatnya turun temurun, dan juga merupakan sebuah hobi,
atau sebuah kerjaan sampingan, bahkan sampai pekerjaan pokok untuk menghidupi anak istri. Akan
tetapi waktu demi waktu anyaman semakin meningkat permintaanya di pasaran. Sampai harganya
pun lebih mahal di banding dengan produk bahan bangunan yang termasuk bahan bangunan
modern. Kenapa? Karna di samping pembuatanya secara manual, tahan produknya pun bisa puluhan
tahun.
Macam-macam Ayaman
a. Anyaman Tunggal
◾Ayaman tunggal yaitu ayaman yang dibuat secara tungal/satu-satu di anyamnya. Ayaman ini bisa di
gunakan untuk membuat kerajinan:
◾- Saringan
◾- Cerangka dll
b. Anyaman bilik
◾- Bilik
c. Anyaman terateai
◾Anyaman teratei yaitu sebuah anyaman yang sangat unik dan indah, berfungsi untuk membuat bilik
bangunan/gubuk dengan harapan hanya sekedar sebuah seni bangunan.
◾Jenis ayaman ini bisa kita jumpai di beberapa anyaman seperti kipas, tolok/kecempeh,
bakatul/sangku, dll
Bahan-bahan
1.Bambu
2.Kayu
3.Tali rotan
Alat
1.Regaji
2.Golok
3.Pisau Raut
4.Jara/Paku
Cara
Pengambilan bambu
◾Pastikan kita memilih bambu yang muda dan tidak terlalu tua
◾Tidak semua bambu bisa kita pakai untuk membuat anyaman, karna jenis bambu sangat banyak
dan fungsinya pun berbeda-beda, di sini yang kita pilih untuk anyaman adalah Bambu Tali.
◾Cari bambu yang ujung dan rantingnya tidak menyatu dengan bambu lain, karna untuk
memudahkan kita nanti menarik pohonnya.
◾Bersihkanlah ranting-ranting yang sekiranya menghalangi langkah kita karna di kebun bambu
biasanya di pakai sarang ular.
◾Perhatikan buku bambu harus panjang ukuran dagingnya sekitar 40-50 cm, hal ini membantu kita
mempermudah mengolah bambu dan dalam menganyamnya nanti.
◾Sesudah di pastikan bambu pas umur dan panjangnya buat di jadikan kipas sebelum kita tebang.
◾Ketika kita menebang harus memperhatikan arah pohonnya dan dari dagu pohon bambu itulah kita
di sarankan memulai pemotongannya, agar bambu bisa jatuh mengarah kepada arah condongnya.
Jangan coba-coba sampai memotong dari arah pundak/arah atas badan bambu. Karna memang
pundak bambu sepintas enak dan nyaman di potongnya tapi kalau kita potong pundaknya akan
langsung membelah dan mengarah wajah kita, peristiwa ini sering terjadi karna akan kurangnya ke
waspadaan kita, akibatnya wajah kita yang jadi sasaran bambu. Maka dari itu di sarankan hati-hati
dan waspadalah ketika menebang bambu.
◾Sesudah pohon bambu jatuh, kita membersihkan rantingnya, sampai ke ujung yang sekiranya tidak
terpakai.
◾Bagian yang kita ambil untuk membuat anyaman adalah bagian tengahnya, karna dari bagian itulah
yang paling bagus dan cocok untuk membuat anyaman, tapi kalau kita mengambil bagian pohon
bambu yang puhunya kita pasti kesulitan karna di bagian itu sangat keras dan biasanya pendek
ukuran bukunya.
- Bambu Tali
Untuk membuat berbagai anyaman, bahan bangunan, bahan membuat tangga, bahan pembuatan
tali/pengikat kayu bakar, pagar, sasak, tiang dll
- Bambu Gombong
Bambu gombong merupakan bambu yang termasuk kelas bambu besar dan panjang ukurannya di
banding dengan bambu yang lain, dan ini fungsinya untuk bangunan, pembuatan pagar rumah
merupakan hal yang bagus karna konstruksi urat bambunya sangat rapih dan gampang di atur, untuk
bahan tiang ini juga sering di pakai karna selain besar, dia juga kokoh dan tahan cuasa. Untuk bahan
keramba ikan, untuk bahan reng genteng atap rumah, dan uniknya walaupun ukuranya besar tapi
enak kalau di makan di jadikan sayur.
- Bambu Tamiang
Bambu tamiang merupakan bambu yang hidupnya mayoritas tidak di pelihara dan banyak di jumpai
di pinggir-pinggir sungai sepanjang pulau jawa. Biasanya para petani menggunakannya untuk
bangunan, bahan saung sawah, dan mayoritas kelebihan bambu ini suka si buat bahan Tanggungan/
di Bahasa Sunda di sebut istlah Rancatan/alat untuk memikul. Dan masayrakat menggunakannya di
jadikan untuk sayuran bagi bambu yang masih kecil kira-kira berukuran pendek sekitar 10cm-30cm.
- Bambu Bareg-beg
Bambu ini merupakan bambu yang panjang ukuran bukunya, kecil, dan hidupnya sama seperti
bambu tamiang di tepi sungai. Fungsi bambu ini karna ukurannya kecil dan panjang, untuk gantar,
untuk senjata sumpit, untuk bahan tempat jemuran baju kalau di pedesaan, dan para seniman music
mereka memanfaatkan untuk bahan suling dan hiasan yang di buat dari bambu.
Ini merupakan bambu yang struktur pohonnya kelihatan bagus dan rapih, maka masyarakat
menyebutnya dengan bambu haur geulis, fungsi bambu ini masyarakat menggunakan untuk bahan
pancingan, tangga, gantar, tongkat untuk anak-anak Pramuka, dan kalau masih kecil masyarakat
memanfaatkannya untuk sayuran.
Jenis bambu ini berbeda dengan bambu yang umumnya, karna selain warnanya kuning dia juga ada
hokum mitosnya, konon bambu ini merupakan sebuah senjata yang sangat ampuh dan pernah di
gunakan dulu oleh para pejuang kita, dan pada masyarakat sekarang ini sebuah senjata yang di
gunakan untuk menaklukan orang jahat yang menggunakan ilmu Rawa Rontek yaitu sebuah ilmu
yang bisa menyambungkan kembali organ yang di potong, atau ilmu yang lain dan biasa di gunakan
oleh orang-orang jahat, bambu inilah senjata ampuh yang bisa menaklukan hal tersebut. Di era
modernisasi sekarang bambu ini di jadikan hiasan halaman, atau hiasan sebuah kafe, bahkan hiasan
sebuah apartemen sekalipun, memang indah, menarik bentuknya. Di samping ini semua bambu ini
merupakan bambu yang enak di konsumsi, ketika masih kecil.
- Bambu Hitam
Bambu macam ini merupaka bambu yang popular dan sering kita jumpai di berbagai kesenian, hal
tersebut tidak aneh karna bambu ini merupakan bambu yang indah, dan unik, mayoritas di
pergunakan untuk bermacam-macam seniman, bahan bangunan, bahan membuat angklung, calung,
anyaman pun sering kita lihat sebuah kafe dan restoran yang menggunakan bangunan tradisional
anyaman bilik, tiang dll memakai bambu hitam yang di ukir sedemikian rupa.
Pengolahan bambu
◾Bambu yang sudah di tebang kita potong perbuku dengan menggunakan regaji supaya rapih
hasilnya, dan usahakan jangan dengan bukunya kita ambil dagingnya saja.
◾Setelah di potong kita bersihka hinis/kulit yang bisa melukai kulit kita
◾Setelah beres perngerikan baru kita memulai pembelahan dan pengirisan, kita sesuaikan saja
dengan besar kecilnya bulatan bambu
◾Setelah pengirisan lalu kita keringkan bisa dengan sinar matahari atau kita bisa dengan cara di
ganggang di atas tumpu
◾Sesudah kira-kira kering rata kita sebit dengan menggunakan pisau raut/pisau lain asalkan tajam,
dan di usahakan pisaunya tipis tapi keras. Dari sinilah kita di tuntut harus hati-hati karna banyak
yang gagal dan urat bambu biasanya susah di sebit kalau kita belum biasa
◾Kita sebit dengan ukuran tipis agar kipasnya lenrut dan mudah untuk di anyamnya
◾Kemudian kita lihat apakah masih perlu pengeringan atau tidak, caranya kita coba raut/bersihkan
bulu-bulu pori-pori daging bambu, kalau kelihatan sudah kering maka kita teruskan saja raut, tapi
kalau bulunya masih mengembag dan susah di bersihkannya itu berarti masih perlu pengeringan.
◾Perautan. Dalam perautan/perapihan terakhir ini kita memerlukan sekil yang harus hati-hati karna
sama seperti pengirisan tadi pasti banyak yag terbuang karna selain bamboo sudah kering, dan tipis
maka pasti sering kita terpotongnya,
◾Gunakan kain di tangan dan paha kita agar tidak terkena irisan/terusuk oleh pori-pori bamboo.
Cara menganyam
◾Jangan kaku
◾Lengkapi dengan music clasik/radio yang mengiringi kita dalam menganyam agar tidak cepat
ngantuk/bosan.
◾Penganyaman kipas ini berbeda dengan menganyam bilik, tolombong, tampan, atau yang lainnya.
Karna caranya di balik agar kedua sisinya kelihatan rapih dan tidak ada ujung anyamannya.
◾Pertama kali memuai menganyam kita siapkan dua helai irisan bamboo yang satu bagian
dagingnya, nyang satu hinisnya atau lebih baik duanduanya memakai hinis agar kelihatan hasilnya
rapih
◾Sumbu yang satunya di zig-zag ukurannya agar nanti pas kita balikan cukup untuk ukuran di
anyamkan
◾Kita membuat sudutnya dengan menyilangka dan melipat secara sejajar dengan bagian yang kita
buat untuk sumbu tengah dengan cara menambah bahan anyaman.
◾Cara menganyam ini tidak lepas dengan hitungan satu-tiga-satu sampai seterusnya, dan yang ke
sampingnya jangan salah jumlah anyamannya dua.
◾Lakukan itu dengan berulang-ulang sampai hasilnya menjadi segitiga, dan sampai kira-kira kita
sudah pas untuk membalikan anyaman itu.
◾Perhatikan pas kita mau membalikan anyaman jangan salah dan jangan lupa akhir penganyaman
kita akhiri dengan kitungan satu, agar rapih hasilnya, berbeda dengan kita letakan dengan tiga,
hasilnya akan terlihat tidak rapih.
◾Lalu kita saatnya membalikan anyaman kita dengan cara melipat ujung terakhir yang kita
anyamkan, dan menganyanya kembali ke bagian tengahnya sampai ujung
◾Lakukan selanjutnya dengan cara yang sama, sampai pada akhirnya akan jadi dan siap untuk
diproses selanjutnya.
Pengambilan kayu
Fungsi kayu disini yaitu untuk dijadikan sebagai gagang kipas, dan untuk penjepit ujung anyaman.
Kayu yang kita perlukan tidak susah, ranting pohon pun bisa dijadikan sebagai gagang kipas, akan
tetapi cara pembelahanya harus ekstra hati-hati, karna akan mempengaruhi kerapian.
- Mahuni, jenis kayu ini memang keras dan lentur, aka tetapi kuat untuk dijadikan gagang dan
rapi kelihatannya, di sarankan cara pembelahanya kita menggunakan gergaji karna urat kayu
didalamya sangat rapat dan susah di belah.
- Afrika, kayu ini memang jarang di gunakan karna jarang di temui, tapi bahannya bagus karena
mayoritas pohon dan rantingnya lurus, kayu ini hampir sama dengan mahuni, tapi kalau kita
bandingkan lebih keras mahuni, dan terdapat serabut di dalamnya.
- Salam, jenis kayu ini sangat keras dan berat, akan tetapi mudah untuk di belah. Mayoritas
tumbuhnya di tepi sungai dan jarang manusia menanamnya secara sengaja jadi tumbuhnya dengan
alam/burung/ tapi kebanyakannya oleh kelelawar karna buahnya yang di makan oleh kelelawar dan
kalong.
Pengambilan rotan
Rotan digunakan untuk bahan tali, bisa juga untuk gagang, ada juga untuk kerajinan lain seperti
membuat kursi, meja, dll.
Di sini saya akan membahas cara pengambilanya. Karna rota berbeda dengan tumbuhan yang lain
rotan merupakan tumbuhan yang di penuhi oleh duri di seluruh pohonnya, sampai ke daunnya juga
di penuhi. Kaka dari itu tatkala kita mau mengambilnya harus ektra hati-hati.
1.Golok/Pisau Besar merupakan alat yang utama di dalam pengambilan rotan, golok bisa untuk
menebang, memotong, bahkan sampai melupas kulit rotan
3.Kayu/tongkat yang bercabang merupakan senjata kita untuk menghindari duri yang menyentuh ke
badan kita ketika kita lagi menebang rotan, dan berfungsi untuk memukul-mukul semak-semak
tatkala kita memulai memasuki rimbunan rotan, agar hewan (ular, kalajengking dll), bisa kita takut-
takuti dengancara memukul-mukul semak-semaknya.
4.Api untuk membakar duri rotan, yang hendak kita kupas kulitnya, dan daunnya yang sudah kita
tebang. Fungsi api juga untuk membentuk ukuran/bentuk yang kita inginkan dalam membuat
kerajinan lain.
Pengolahan rotan
Sesudah kita mendapatkan pohon rotan yang kita ambil, maka untuk pengolahan rotan bahan untuk
membuat tali anyaman memerlukan beberapa proses:
Tali yang berasal dari pelastik biasanya berasal dari tali yang bekas pengepakan barang, bukan
sejenis rapia. Pembegaian/penyobekan dalam pelastik juga kita harus hati-hati dengan
menggunakan pisau/kater.
Perta-tama kita rapihkan dulu anyaman yang sebelah atas kipas, dengan cara di potong dengan rapi,
supaya rapi kita memerlukan alat
1.Golok
2.Kayu bertali
Setelah rapi baru kita masukan hasil anyaman ke kayu bahan gagangan itu, dan yang sudah di belah
secara rapi tadi. Di sisi kita memerlukan paku yang di kasih gagang fungsinya untuk membuat lubang
tali pada anyaman. Setelah itu kita ikat dulu untuk ikatan sementara dengan mengguakan tali
bambu, agar ketika kita mengikat dengan tali rotan/plastic kayu dan anyaman tidak terpisah/acak-
acakan.
Dalam proses pengikatan/tali berbeda dengan mengikat benda lain disini, talinya selain harus
panjang, kita juga dalam penalian disarankan tidak memutuskan tali, karna agar kokoh, tidak mudah
lepas dan rapi hasilnya.
Diantataranya:
2.Di sebuah adat memang erat kaitannya baik dari segi kesenian, bahasa, samapi alat-alat rumah
tangga sekalipun, ini penting dan merupakan dari cirri has adat itu sendiri, kalau di Kota Bandung itu
ada tempat yang namanya yaitu Musium Sri Baduga, disana terdapat sebuah cirri-ciri has Adat Sunda
yang kumplit, diantaranya yaitu alat-alat masak seperti Anyaman Kipas.
4.Di pedesaan seperti daerah Tasikmalanya, Ciamis, Garut, kipas ini sebagai alat rumah tangga, dan
fungsinya untuk menanak nasi, dan mendinginkan makanan.
8.Di pedesaan biasanya menghilangka rasa gerah dengan menggunakan anyaman kipas, selain
bernilai ekonomis mereka juga bisa sambil duduk bercanda gurau di depan rumah, atau sabil ngopi,
setelah seharian menguras tenaga, pulang dari sawah.
Lampion kaleng kaca bekas –Berikut adalah cara membuat kerajinan tangan unik lampion kaleng
kaca bekas. Nah bagi Anda para pecinta kreasi kerajinan sendiri, Anda patut mencoba kerajinan
membuat Lampion kaleng kaca bekas dengan mudah dan sederhana ini.
◾Kawat
◾Pemotong kawat
◾Pita
◾Tang
2.Potong kawat beberapa cm lebih panjang daripada keliling tutup lingkaran stoples Anda.
3.Tekuk potongan kawat dalam bentuk "U" kemudian memutar setiap akhir sekitar sisi berlawanan
dari bagian lingkaran kawat.
4.letakkan anyaman kawat ke leher kaleng, pastikan kuat dan tidak terjatuh.
5.Masukkan lilin atau lampu yang sesuai Anda inginkan. Gantung lampion di tempat yang Anda
Inginkan. Tambahkan pita hias jika perlu untuk mempercantik. Langkah membuat lampion kaleng
kaca bekas lengkapnya dari bahan-membuat.com
Gambar Langkah 1
Lampion kaleng kaca bekas
Gambar Langkah 2