Anda di halaman 1dari 8

PORTOFOLIO IV

KEJANG DEMAM KOMPLEKS

Disusun sebagai syarat kelengkapan program dokter internship


oleh :
dr. Raissa Safitry

Pendamping :
dr. Putu Gede Darmadi

RSUD KOTA KENDARI


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
2016
BERITA ACARA DISKUSI PORTOFOLIO

Nama peserta : dr. Raissa Safitry


Dengan judul/topik : Kejang demam kompleks
Nama pendamping : dr. Putu Gede Darmadi
Nama wahana : RSUD Kota Kendari, Sulawesi Tenggara

No Nama Peserta Presentasi No Tanda Tangan

1 dr. Muh Elyas Haeruddin 1

2 dr. Muh Akbar Khan 2

3 dr. Hj. Harfana Alwi 3

4 dr. Ismail Sholeh Bahrun 4

5 dr. Ike Annisa Yuwelsa 5

6 dr. Raissa Safitry 6

7 dr. Githa Nathalia 7

Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.

Pendamping

(dr. Putu Gede Darmadi )


BORANG PORTOFOLIO IV
No. ID dan Nama Peserta : dr. Raissa Safitry
No. ID dan Nama Wahana : RSUD Kota Kendari
Topik : Kejang demam kompleks
Tanggal (kasus) : 4 Oktober 2016
Tanggal diskusi : 21 Oktober 2016 Pendamping : dr.Putu Gede Darmadi
Tempat diskusi :
Obyektif diskusi :
Keilmuan  Keterampilan Penyegaran  Tinjauan Pustaka
 Diagnostik  Manajemen  Masalah  Istimewa
 Neonatus  Bayi Anak  Remaja Dewasa  Lansia  Bumil
 Deskripsi : Anak perempuan, 1 tahun, tidak sadar dan kejang seluruh tubuh.
 Tujuan : Mengetahui gejala, diagnosis & penatalaksanaan kejang demam pada anak.
Bahan bahasan :  Kasus  Tinjauan Pustaka  Riset  Audit
Cara membahas :  Diskusi  Presentasi dan diskusi  E-mail  Pos
Data pasien : Nama :An.W No. Registrasi :
Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis/Gambaran Klinis :
Anak perempuan, 1 tahun dibawa orang tuanya ke UGD dengan keluhan kejang dan
tidak sadarkan diri. Kejang sudah berlangsung selama ± 30 menit sejak SMRS, kejang
terjadi 1 kali, selama kejang pasien tidak sadarkan diri dan kejang terjadi pada seluruh
tubuh. Sejak 3 hari yang lalu, pasien mengalami demam yang dirasakan sepanjang hari
disertai batuk berdahak dan pilek. Pasien tidak mengalami sesak napas, muntah, BAB
normal, BAK normal.
2. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit kongenital dan kejang, baik kejang dengan
disertai demam maupun tanpa demam.
3. Riwayat Penyakit Keluarga :
Penyakit serupa dengan anak (-).
4. Riwayat Pengobatan :
Pasien belum pernah mendapatkan pengobatan sebelumnya.
5. Riwayat Kehamilan & Perinatal :
Pasien adalah anak ke 2 dari 2 bersaudara, pasien lahir spontan, cukup bulan, langsung
menangis, ditolong oleh bidan, BBL 3200 g, penyakit ibu selama hamil (-), selama
hamil, ibu 4x kontrol ke bidan, konsumsi tablet fe (+) pada trimester ke 3.
6. Riwayat Imunisasi :
Imunisasi lengkap sesuai usia.
7. Riwayat Asupan Makanan :
Saat ini pasien mengkonsumsi ASI & MPASI.
8. Riwayat Tumbuh Kembang :
Tumbuh kembang sesuai usia.
9. Riwayat Sosial Ekonomi & Habituasi Keluarga :
Pasien berasal dari keluarga kurang mampu.
Daftar Pustaka :
- Kejang demam. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-rizqianag0-
5455-2-babii.pdf. Di unduh pada tanggal 7 Juli 2015.
- Pusponegoro Hardiono D, Widodo Dwi Putro, Ismae Sofyan, Konsensus
Penatalaksanaan Kejang Demam, Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2006. Hal. 1-13
- Deliana Melda, Sari Pediatri Volume 4 - Tatalaksana Keajang Demam Pada Anak.
2002. Hal. 59-62
- Herry gerna,Emelia Suroto-Hamzah, Heda melinda D, Nataprawira, Dwi P : Kejang
demam, Pedoman diagnosis dan therapi Ilmu kesehatan anak Edisi ke 2, 2000, SMF
Ilmu Kesehatan anak FK UNPAD, Bandung, 478-479
- Najm I, Ying Z, Janigro D. Mechanisms of epileptogenesis. Neurol Clin North Am
2001; 19:237-50.
- HanhanUA, Fiallos MR, Orlowski JP. Status epilepticus. Pediatr Clin North Am 2001;
48 : 683-94.
- World Health Organiztion. Pelayangan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. 2009. Hal. 16
Hasil Pembelajaran :
1. Mengetahui definisi, etiologi & manifestasi klinis penyakit kejang demam.
2. Menegakan diagnosis kejang demam.
3. Mengetahui tatalaksana kejang demam.
4. Mengetahui pencegahan & komplikasi kejang demam.
5. Edukasi kepada pasien tentang penyakit kejang demam.

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio


1. Subyektif :
Keluhan Utama : Tidak sadar dan kejang seluruh tubuh.
RPS : Anak perempuan, 1 tahun dibawa orang tuanya ke UGD dengan
keluhan kejang dan tidak sadarkan diri. Kejang sudah berlangsung selama ± 30 menit
sejak SMRS, kejang terjadi 1 kali, selama kejang pasien tidak sadarkan diri dan kejang
terjadi pada seluruh tubuh. Sejak 3 hari yang lalu, pasien mengalami demam yang
dirasakan sepanjang hari disertai batuk berdahak dan pilek. Pasien tidak mengalami
sesak napas, muntah, BAB normal, BAK normal..
2. Obyektif : pemeriksaan dilakukan saat kejang dan setelah kejang tertangani.
Keadaan Umum : Tampak kejang, lemah
Tanda-Tanda Vital
Kesadaran : Compos mentis
Nadi : 110 x/menit, reguler, isi & tegangan cukup
Suhu : 39,7 oC
RR : 30 x/mnt
BB : 9 kg
PB : 70 cm
Status gizi : Normoweight
Status Generalis
• Kepala : Simetris, deformitas, rambut hitam tipis, wajah tampak pucat.
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-/-),
tidak ada secret, refleks cahaya (+/+).
• Telinga : Simetris, tidak ada deformitas, otorhea (-).
• Hidung : Simetris, napas cuping hidung (-), lendir (+).
• Mulut : Bibir pucat (-), sianosis (-), kering (-), faring hiperemis (+), tonsil
T3-T2, hiperemis (+).
• Leher : Pembesaran KGB (-), kaku kuduk (-), brudzinski I (-)
• Thorax : Simetris, retraksi (-).
• Cor : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-).
• Pulmo : Bronkovesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-).
• Abdomen : Datar, turgor baik, tymphani (+), bising usus (+) 4x/menit.
• Ekstremitas : Akral hangat, tonik-klonik +/+, pucat -/-, Reflek fisiologis +/+, reflek
patologis -/-, CRT < 3 detik.
Pemeriksaan Laboratorium:
Darah rutin
WBC : 18.000 /µl (6.000-12.000)
RBC : 4,7 juta/µL (4,4-5,9)
HB : 13,3 gr/dl (minimal 11)
HCT : 34,6 % (33-38)
MCV : 92,6 fl (80-95)
MCH : 31,9 pg (27-34)
MCHC : 33 % (32-36)
PLT : 279.000/µL (150.000-450.000)
GDS : 92 mg/dl (60-100)
LED : 10 mm/jam (0-8)
3. Assessment
Kejang demam kompleks
Anak berumur 1 tahun mengalami kejang, kejang selama ± 30 menit, satu kali, terjadi
pada seluruh tubuh, selama kejang pasien tidak sadar. Sebelum terjadi kejang pasien
mengalami demam. Kejang pada anak umur kurang dari 5 tahun biasanya mengarah ke
diagnosis kejang demam. Selain karena kejang demam, biasanya juga bisa disebabkan
karena peradangan selaput otak. Tetapi pada pasien ini tidak ada tanda peradangan
selaput otak. Sebelum kejang pasien mengalami demam, batuk berdahak dan pilek
selama 3 hari. Pasien di diagnosis kejang demam komplek karena kejang berlangsung
selama ± 30 menit, 1 kali, terjadi pada seluruh tubuh dan selama kejang pasien tidak
sadarkan diri. Untuk kejang demam sederhana, kejang terjadi kurang dari 15 menit dan
bersifat fokal. Kejang demam komplek pada pasien ini disebabkan oleh
rhinotonsilofaringitis akut, karena pasien mengeluh demam, batuk berdahak dan pilek
selama 3 hari dan dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan sekret pada hidung, faring
hiperemis, dan tonsil T3-T2 disertai hiperemis. Sementara dari hasil pemeriksaan
laboratorium didapatkan leukositosis yang menandakan adanya infeksi.

4. Plan :
Diagnosis :
Kejang demam kompleks ec rhinotonsilofaringitis akut.
Pengobatan :
 O2 0,5-1 L/menit via nasal kanul
 Diazepam rectal 5 mg (suppositoria)
 Paracetamol rectal 90 mg (suppositoria)
 IVFD RL 15 tpm (makrodrips)
 Inj. Ampicillin + Sulbactam 450 mg/12 jam/IV
 Inj. Paracetamol 90 mg/6 jam/IV (bila suhu >380C)
 Ambroxol syrup 3 ml/8 jam/oral
 Lapifed syrup 2,5 ml/8 jam/oral
 Cetirizine syrup 2,5 ml/8 jam/oral
 Observasi tiap 6 jam
Konsultasi :
Setelah kejang teratasi, pasien dikonsultasikan kepada dokter spesialis anak di RS untuk
dirawat inap dan mendapatkan terapi yang tepat.
Edukasi :
Menjelaskan prognosis pasien serta komplikasi yang mungkin terjadi. Keluarga juga
diberikan penjelasan mengenai pencegahan dan penanganan awal apabila anak
mengalami kejang di rumah.
Rujukan:
Diperlukan jika terjadi komplikasi serius yang harus ditangani di rumah sakit dengan
sarana dan prasarana yang lebih memadai.

Anda mungkin juga menyukai