PAPER GINEKOLOGI
TUMOR GINEKOLOGI
Pembimbing :
Disusun Oleh :
Dian Febiola
17360168
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2018
2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya,
Referat ini disusun sebagai salah satu tugas kepaniteraan klinik Bagian Obstetri
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada dr. Taufik
Penulis menyadari bahwa referat ini masih jauh dari sempurna, dan masih
banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh sebab itu diharapkan bantuan dari
Lepas dari segala kekurangan yang ada, penulis berharap semoga referat ini
Penulis
3
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
makanan tersebut yang tidak dipecah dalam proses metabolisme tubuh sehingga
menaikkan produksi hormon testosterone.
Normalnya, wanita memiliki hormon estrogen dan progesterone, serta
sedikit testosteron. Bilamana kadar testosteron meningkat akibat adanya
ketidakseimbangan asupan lemak, maka hormon ini akan dipecah menjadi sumber
hormon yang tidak normal bagi hormon estrogen asing.
Kepala Departemen Radioterapi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
Profesor Soeharti Gondhowiardjo mengatakan, jumlah penderita kanker di
Indonesia kian meningkat. Dari data Kementrian Kesehatan (KemenKes) tahun
2012 menyebutkan, prevalensi kanker mencapai 4,3 banding 1000 orang. Padahal
data sebelumnya menyebutkan prevalensi 1 banding 1000 orang. Salah satu tumor
ganas yang menjadi penyebab kematian tersering pada wanita adalah carcinoma
serviks (kanker leher rahim).
Carcinoma serviks merupakan kanker yang paling banyak ditemukan pada
wanita di Indonesia (diantara jenis kanker lainnya). Frekuensi relatif di Indonesia
adalah 27 % berdasarkan data patologik atau 16% berdasarkan data rumah sakit.
Insiden puncak pada usia 40–50 tahun. Kanker ini banyak menyebabkan kematian
karena terlambat dideteksi dan diobati.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Tumor adalah terbentuknya neoplasma yang disebabkan oleh pertumbuhan
atau regenerasi sel tubuh yang tidak wajar. Tumor adalah sekumpulan sel yang
membelah diri dengan sangat cepat sehingga tumbuh dan jumlahnya menjadi
semakin banyak dan tidak terkendali. Untuk beberapa jenis tumor tertentu,
kumpulan sel yang tumbuh dengan sangat cepat ini terlihat sebagai benjolan jika
sudah mencapai tahap yang cukup lanjut. Namun demikian, tidak semua kanker
harus terlihat sebagai benjolan apalagi pada stadium awal. Dalam keadaan normal,
pembelahan sel selalu terkendali. Di dalam tubuh kita terdapat sistem yang
mengatur kapan sel membelah dan seberapa cepat sel-sel tersebut harus
memperbanyak diri. Jika sistem pengaturan ini terganggu maka sel-sel yang
secara rutin mengalami kematian serta untuk menambah jumlah sel tubuh pada
masa pertumbuhan. Sel akan mati jika sudah mencapai masa tertentu.
dan tuba fallopi, yang semuanya terletak di dalam panggul. Kanker ginekologi
dinamai setelah organ di mana sel-sel kanker itu terbentuk.
pasti bukan mioma uteri tetapi kista ovarium dan kemungkinan besar menjadi
ganas.
Gejala klinik uteri:
1. Perdarahan tidak normal:
- Hipermenora perdarahan banyak saat menstruasi,
- Meluasnya permukaan endometrium dalam proses menstruasi
- Gangguan kontraksi otot rahim
2. Penekanan rahim yang membesar
Penekanan rahim karena pembesaran mio uteri dapat terjadi :
- Terasa berat di abdomen bagian bawah
- Sukar miksi atau defekasi
- Terasa nyeri karena tertekannya urat saraf
3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan kehamilan
Kehamilan dengan disertai mioma uteri menimbulkan proses
saling mempengaruhi:
- Kehamilan dapat mengalami keguguran
- Persalinan prematuritas
- Gangguan saat proses persalinan
- Tertutupnya saluran indung telur menimbulkan inferlitas
- Kala ketiga terjadi gangguan pelepasan plasenta dan perdarahan
B.3. Endomiotriosis
Gejala klinis Endomiotriosis, terjadi karena pengaruh hormonal estrogen
dan progesterone sehingga terjadi siklus menstruasi. Rasa nyeri terjadi karena
vaskularisasi yang meningkat dan deskuamasi struma dan sel jaringan
endometrium.
Gejala klinis endometriosis dalam bentuk :
1. Dismenorea : nyeri abdomen sesuai dengan waktu menstruasi.
2. Dispareunia : nyeri saat berhubungan seksual
3. Nyeri saat defekasi :pada endometriosis dinding restosigmoid
4. Perubahan menstruasi dalam bentuk polimenorea atau hipermenorea
5. Infertilitas : gangguan saluran tuba fallopii sehingga tidak berfungsi
sebagai saluran ovum spermatozoa dan tempat konsepsi dan gangguan
mobilitas tuba saat penangkapan ovum karena perlekatan.
Pada torsi tangkai kista ada kemungkinan terjadi robekan sehingga isi
kista tumpah ke dalam ruangan abdomen
e. Degenerasi ganas kista ovarium
Keganasan kista ovarium: Kista pada usia sebelum menarche dan kista
pada usia diatas 45 tahun.
4. Sindrom meigs
Sindroma yang ditemukan oleh meigs menyebutkan terdapat fibroma
ovarii, asites, dan hidrotoraks. Dengan tindakan operasi fibroma ovarii,
maka sindrom akan menghilang dengan sendirinya.
- Mola hidatidosa
1. Mola hidatidosa
Mola hidatidosa merupakan penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan
kehamilan yang tidak di sertai janin dan seluruh vili korealis mengalami
14
terkena karsinoma adalah bibir besar dan klitoris.Pada kasus sudah lanjut terdapat
metastase tumor ganas berbentuk ulkus dengan pinggir agak padat, tumbuh
eksofisik seperti bunga kol dan kerusakan jaringan nekrosis dan berbau.
2.7 Diagnosis
Setiap wanita dalam masa menopause yang mengalami pendarahan abnormal
dari rahim, harus dicurigai akan adanya karisnoma endometrium. Cara yang
19
dibenarkan adalah mendapatkan bukti histologi ada atau tidak adanya keganasan
dengan mengerjakan kuretase seluruh rongga rahim. Hasil lerokan seluruhnya
dikirim ke laboratorium patologi anatomi untuk dimintakan konfirmasi setelah
dikonservasi oleh mereka yang benar-benar ahli.
peritoneal positif mengandung sel ganas, megace harus diberikan 160 mg/hari (4
ddtab I @ 40 mg) selama minimal 1 tahun. Ada korelasi positif antara respon
pengobatan dengan +/_nya reseptor progesteron ,pada yang reseptor progesteron
nya positif, respon pengobatan dapat mencapai 77%.
21
BAB III
KESIMPULAN
Tumor Pada Alat Genitalia diantaranya terjadi pada vulva, vagina, uterus,
faloppi sekitar ovarium, dll. Tumor diangkat bila mengganggu aktifitas.
Tumor jinak di daerah vulva yang banyak dijumpai adalah kista kelenjar
bartholini dan fibrorma vulva. Macam Tumor jinak rahim adalah mioma uteri,
adenomiosis, dan endometriosis. Ovarium mempunyai kemungkinan
untuk berkembang menjadi tumor jinak maupun tumor ganas, pembagian tumor
ovarium secara praktis adalah sebagai berikut : 1. Tumor jinak kistik: kistoma
ovarii simpleks,kistoma ovarii serosum, kistoma ovarii musinosum, kistoma
dermoid. 2. Tumor jinak padat: fibroma ovarii, tumor Brener, tumor sisa adrenal
Tumor Jinak Kelainan fibrokistik ini disebut juga mastitis kronik kistik,
hiperplasia kistik, mastopatia kistik, displasia payudara, dan bbanyak nama lainya.
Istilah yang bermacam-macam ini menunjukkan proses epitalia jinak yang terjadi
amat beragam denagn gambaran histopatologik maupun klinis yang bermacam-
macam pula. Kelompok penyakit ini sering mengganggu ketentraman penderita
karena kecemasan akan keluhan nyerinya. Yang penting harus dipastikan bahwa
kelainanan tersebut bukan tumor ganas Bila ada keraguan, terutama bila pada
massa tersebut teraba yang pada bagian konsistennya berbeda, perlu dilakukan
biopsi. Nyeri yang hebat dan berulang atau penderita yan khawatir dapat menjadi
indikasi eksisi untuk meyakinkan penderita. Beberapa bentuk kelainan fibrokistik
mengandung risiko untuk menjadi karsinoma payudara, tetapi umumnya tidak
demikian.
Tumor ganas korpus uterus dianggap primer jika berasal dari endometrium
atau miometrium. Jika terdapat proses di endometrium dan endoserviks dan tidak
dapat dipastikan dari mana asalnya maka tumor ganas tersebut dianggap sebagai
tumor ganas serviks uterus bila hasil histologi menunjukkan jenis epidermoid.
Dianggap sebagai tumor ganas endometrium bila histologi berjenis
adenokarsinoma atau adenokantoma. Frekuensi tumor ganas endometrium akhir-
22
akhir ini meningkat karena usia wanita meningkat, disamping faktor-faktor lain
yang memberi predisposisi hingga mempuyai resiko tinggi, seperti ; penderita
DM, hipertensi essensial / menahun,wanita dengan tumor ovarium yang
memproduksi ekstrogen (tumor sel granula ). 90 % tumor ganas
endometrium/korpus uterus adalah adenokarsinoma. Sisanya ialah karsinoma
epidermoid, adenoakantoma, sarkoma, dan karsino-sarkoma.
23
DAFTAR PUSTAKA
Azmi, Arijal. Tumor Jinak dan Ganas pada Reproduksi. Diunduh dari
www.Scribd.com Februari 2018.
Manuaba, Ida Bagus Gede. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan
dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Paulsen, F and Waschke, J. 2012. Sobotta Atlas Anatomi Manusia. Jilid 2 Ed 23.
Jakarta: EGC, hal 197.
Prawiroharjo, Sarwono. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. 2015. Stop Kanker.
Kementerian Kesehatan RI.
Rahardjo,S. Myoma Uteri di Rumah Sakit Dr. Soetomo 1972-1974. Skripsi.
Surabaya: Bagian Obstetri dan Ginekologi.