KELUARGA BERENCANA
A. Latar belakang
mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan suami istri dan menentukan
jumlah ana k dalam keluarga (WHO, 2009) . Program KB tidak hanya bertujuan
(KR) yang berkualitas, menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka
1
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SENTOSA BARU MEDAN
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau Intra Uterine Devices (IUD)
merupakan pilihan kontrasepsi yang efektif, aman, dan nyaman bagi sebagian
sering digunakan di seluruh dunia dengan pemakaian mencapai sekitar 100 juta
wanita, sebagian besar berada di Cina. Generasi terbaru AKDR mem iliki
kembalinya yang cukup tinggi. Risiko kegagalan IUD khususnya Tcu - 380A
sebanyak 0,8 % tiap 100 wanita bahkan bisa 1:170 wanita pada pemakaian tahun
sekurangnya tiga tahun jarak kehamilan. Pengaturan jarak kehamilan lebih dari
dua tahun dapat membantu wanita memiliki an ak yang sehat dan meningkatkan
Seperti sebagian besar metode kontrasepsi, AKDR juga memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan dari metode kontrasepsi AKDR yaitu: d apat dipakai oleh
semua perempuan dalam usia reproduksi, s angat efektif ( 0,8 % kehamilan per
2
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SENTOSA BARU MEDAN
berjangka panjang (dapat sampai 10 tahun tidak perlu ganti), dan m eningkatkan
hubungan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil ( M ulyani dan Rinawati,
2013 ). Dengan AKDR CuT - 380A , ti dak ada efek samping hormonal serta t
idak mempengaruhi produ ksi dan kualitas ASI. Selain itu AKDR d apat dipasang
segera setelah abortus bila tidak ada infeksi sehingga dapat m embantu mencegah
(umumnya pada 3 bulan pertama dan setelah itu akan be rkurang), haid lebih
lama dan lebih banyak, perdarahan ( spotting ) antar menstruasi, saat haid lebih
sakit, tidak mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk HIV/AIDS serta
tidak baik digunakan oleh perempuan yang sering berganti - ganti pa sangan atau
yan g menderita IMS. P enyakit radang p anggul (PRP) terjadi sesudah perempu
yang paling efektif. Bila dilihat dari data justru terdapat kecenderungan p ola
Rate (CPR) sebesar 43,7% menggunakan non M K J P dan 10,6% yang meng
1 991 menjadi 10,6% tahun 2012. Tingginya penggunaan non MK J P juga terjadi
3
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SENTOSA BARU MEDAN
Indonesia sebesa r 1,49% dan angka kelahiran total atau Total Fertility Rate
(TFR) sebesar 2,6 per wanita subur. Angka tersebut masih jauh
2009 - 2014 yaitu tercapainya laju pertumbuhan penduduk (LPP) seb esar 1,1%
dan tingkat fertilitas 2,1% per kelahiran (BKKBN, 2012). Dalam mengatasi
MKJP.
Subur tahun 2013 mencapai angka 65,4% dengan metode KB yang didominasi
oleh peserta KB suntikan (36%), pil KB (15,1%), Implant (5,2%), IUD (4,7%),
dan MOW (2,2%). Hasil tersebut sedikit menurun jika di bandingkan dengan
hasil survei tahun 2009 - 2011 prevalensi KB cenderung tetap pada kisaran angka
67,5% (B KKBN , 2013). Secara nasional sampai bulan J uli 2014 sebanyak
2014)
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Umum
4
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SENTOSA BARU MEDAN
2. Tujuan Khusus
PENGORGANISASIAN
5
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SENTOSA BARU MEDAN
5.Anggota :
Ria Yuliani
Fajar Nuochman Sidik
Anas Khoerulumam
Agus Kusmayadi
Dampit Pinaluki
Adi Pratama
Dwi Putri Anandia
Khower
6. Pembimbing : HASTUTI, S.Kep,Ners
Pembimbing
HASTUTI, S.Kep,Ners
Nip. 196011011986032004
MATERI PENYULUHAN
6
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SENTOSA BARU MEDAN
1. Definisi KB
2. Tujuan Program KB
1. Keluarga berencana
2. Kesehatan reproduksi remaja
B. Kontrasepsi
7
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SENTOSA BARU MEDAN
1. Definisi Kontrasepsi
Menurut Wiknjosastro (2007) efektivitas atau daya guna suatu cara kontrasepsi
dapat dinilai pada 2 tingkat, yakni:
Menurut Hartanto (2002), ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
memilih kontrasepsi. Metode kontrasepsi yang baik ialah kontrasepsi yang memiliki
syarat-syarat sebagai berikut:
3. Sederhana
4. Murah
8
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SENTOSA BARU MEDAN
a. Faktor pasangan
1) Umur
2) Gaya hidup
3) Frekuensi senggama
6) Sikap kewanitaan
7) Sikap kepriaan.
b. Faktor kesehatan
1) Status kesehatan
2) Riwayat haid
3) Riwayat keluarga
4) Pemeriksaan fisik
5) Pemeriksaan panggul.
4. Macam-macam Kontrasepsi
Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu AKDR yang
mengandung hormon sintetik (sintetik progesteron) dan yang tidak mengandung
hormon (Handayani, 2010). AKDR yang mengandung hormon Progesterone atau
Leuonorgestrel yaitu Progestasert (Alza-T dengan daya kerja 1 tahun, LNG-
20 mengandung Leuonorgestrel (Hartanto, 2002).
Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu Metode Operatif Wanita
(MOW) dan Metode Operatif Pria (MOP). MOW sering dikenal dengan tubektomi
karena prinsip metode ini adalah memotong atau mengikat saluran tuba/tuba falopii
sehingga mencegah pertemuan antara ovum dan sperma. Sedangkan MOP sering
dikenal dengan nama vasektomi, vasektomi yaitu memotong atau mengikat saluran
vas deferens 13 sehingga cairan sperma tidak dapat keluar atau ejakulasi (Handayani,
2010).
C. Kontrasepsi Hormonal
10
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SENTOSA BARU MEDAN
11
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SENTOSA BARU MEDAN
a. Kontrasepsi Pil
1) Pengertian
2) Efektivitas
b) Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen, progestin, dengan dua dosis berbeda 7 tablet tanpa hormon aktif, dosis
hormon bervariasi.
12
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SENTOSA BARU MEDAN
c) Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen atau progestin, dengan tiga dosis yang berbeda 7 tablet tanpa hormon
aktif, dosis hormon bervariasi setiap hari.
a) Menekan ovulasi
b) Mencegah implantasi
a) Amenorhea
d) Depresi
13
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SENTOSA BARU MEDAN
g) Perubahan libido
h) Hipertensi
i) Jerawat
k) Pusing
l) Sakit kepala
n) Mencetuskan moniliasis
o) Cloasma
p) Hirsutisme
q) leukorhea
s) Perubahan lemak
t) Disminorea
w) Perubahan visual
x) Infeksi pernafasan
14
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SENTOSA BARU MEDAN
b. Kontrasepsi Suntik
a) Mencegah ovulasi
15
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SENTOSA BARU MEDAN
5) Keterbatasan
a) Gangguan haid
c) Galaktorea
d) Jerawat
e) Rambut Rontok
g) Perubahan libido.
c. Kontrasepsi Implant
b) Nyaman
16
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SENTOSA BARU MEDAN
a) Norplant: terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4
cm, dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 3,6 mg levonorgestrel dan
lama kerjanya 5 tahun.
b) Implanon: terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40
mm, dan diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3- Keto-desogestrel dan
lama kerjanya 3 tahun.
d) Menekan ovulasi.
18
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
LAPORAN KEGIATAN
DI DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN
PUSKESMAS SENTOSA BARU MEDAN
19
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI