Anda di halaman 1dari 9

Operasi Bertetangga

Operasi Bertetangga (1)


Kartika Firdausy - UAD
kartika@ee.uad.ac.id
blog.uad.ac.id/kartikaf

Teknik Pengolahan Citra

Setelah mempelajari materi ini,


mahasiswa diharapkan mampu:

 menjelaskan alasan diperlukannya operasi bertetangga


 menjelaskan prosedur konvolusi
 mengidentifikasi prosedur operasi bertetangga
 menerapkan berbagai teknik pada operasi bertetangga
dengan menggunakan berbagai macam filter/mask
untuk penghalusan citra dan eliminasi derau

Teknik Pengolahan Citra

1
Operasi Bertetangga

Citra kualitas baik:


 mencerminkan kondisi sesungguhnya dari obyek
yang dicitrakan

Citra ideal:
 korespondensi satu-
satu-satu
 sebuah titik pada obyek yang dicitrakan dipetakan ke tepat
sebuah titik pada citra
 setiap titik citra mewakili sebuah titik pada obyek yang
dicitrakan
obyek citra ideal
pencitraan

Teknik Pengolahan Citra

Realitas:
 antara titik dalam obyek dengan titik
pada citra obyek citra
pencitraan
 satu-ke-banyak

obyek citra
pencitraan

 banyak-ke-satu

Teknik Pengolahan Citra

2
Operasi Bertetangga

Pengaruh
 citra yang dihasilkan tidak lagi merupakan
representasi 100% dari obyek yang dicitrakan

OPERASI BERTETANGGA (neighborhood operation)

 memodifikasi nilai keabuan sebuah titik


berdasarkan nilai-
nilai-nilai keabuan dari titik-
titik-titik
yang ada di sekitarnya (bertetangga) yang
masing-
masing-masing mempunyai bobot tersendiri

 2x2, 3x3, 5x5, 7x7


Teknik Pengolahan Citra

konvolusi antara citra dengan sebuah


filter (mask atau kernel )
 konvolusi satu dimensi dapat diformulasikan dengan


h( x ) = f * g = ∫ f ( u ) g ( x − u )du
−∞

 f = filter
 g = sinyal input
 h = hasil konvolusi antara f dan g
 x dan u adalah variabel tak gayut (independent)
yang memiliki nilai kontinyu (menerus)
Teknik Pengolahan Citra

3
Operasi Bertetangga

operasi konvolusi dua dimensi


dirumuskan dengan
∞ ∞
h( x , y ) = f * g = ∫ ∫ f ( u , v ) g ( x − u , y − v )dudv
−∞ −∞

 f = filter
 g = sinyal input
 h = hasil konvolusi antara f dan g
 x , u, y, v adalah variabel tak gayut (independent)
yang memiliki nilai kontinyu (menerus)
Teknik Pengolahan Citra

Bentuk diskrit dari operasi konvolusi


satu dimensi dan dua dimensi
M
h( x ) = ∑ f (u ) g( x − u )
u =− M

M N
h( x , y ) = ∑ ∑ f (u , v ) g( x − u , y − v )
x =− M y =− N

 x, y, u dan v = variabel tak gayut yang memiliki nilai


diskrit, yang berupa posisi titik di dalam citra
 M dan N = batas titik tetangga yang masih memberikan
pengaruh ke titik yang sedang ditinjau untuk arah
horisontal dan vertikal Teknik Pengolahan Citra

4
Operasi Bertetangga

Contoh
250 240 200 200 180 1 0 -1

240 200 180 150 150 2 1 -2

180 160 160 150 120 1 0 -1

180 140 120 120 100

160 130 100 80 60

Citra asal Filter/Mask


1*200 + 0*180 -1*150 + 2*160 + 1*160 + -2*150 + 1*140 + 0*120
+ -1*120
= 250

1*180 + 0*150+ ( -1*150) + 2*160 + 1*150 + (- (-2*120) + 1*120 + 0*120


+ (-
(-1*100) = 280 Teknik Pengolahan Citra

Penghalusan citra (smoothing) /


eliminasi derau
 Penghalusan seragam
memberikan nilai yang sama kepada semua
bobot pada mask
1/ 1/ 1/ 1/ 1/
25 25 25 25 25

1/ 1/ 1/ 1/ 1/ 1/ 1/ 1/ 1/
5 9 9 9 25 25 25 25 25

1/ 1/ 1/ 1/ 1/ 1/ 1/ 1/ 1/ 1/ 1/
5 5 5 9 9 9 25 25 25 25 25

1/ 1/ 1/ 1/ 1/ 1/ 1/ 1/ 1/
5 9 9 9 25 25 25 25 25

1/ 1/ 1/ 1/ 1/
25 25 25 25 25

(a) 5 titik (b) 9 titik (c) 25 titik


Teknik Pengolahan Citra

5
Operasi Bertetangga

Penghalusan Gaussian

 Bobot pada mask mengikuti distribusi normal

  u 2 +v 2  
 − 
1   2σ 2  
 
f ( u , v ) = G( u , v ) = e 
2πσ 2

Teknik Pengolahan Citra

Penghalusan dengan ambang


 penambahan sebuah nilai ambang

 untuk tetap mempertahankan ketajaman citra


ketika dilakukan penghalusan untuk mengurangi
derau

 jika selisih antara nilai keabuan hasil konvolusi


dengan nilai keabuan aslinya adalah kurang dari
nilai ambang, maka tidak dilakukan pengubahan
pada titik hasil
Teknik Pengolahan Citra

6
Operasi Bertetangga

Eliminasi derau salt-and-pepper


menggunakan operasi penghalusan 25 titik
bertetangga dengan variasi ambang

(b) ambang = 20
(a) tanpa ambang

(d) ambang =150


(c) ambang = 50

Teknik Pengolahan Citra

Eliminasi derau dengan mask


median
menggunakan fungsi statistik
 mean
 median – nilai tengah
 modus

Teknik Pengolahan Citra

7
Operasi Bertetangga

Operasi median dengan berbagai ukuran mask

 5x5
 3x3

 11x11

 7x7
Teknik Pengolahan Citra

Contoh
Untuk citra skala keabuan 8 bit di bawah ini, hitunglah hasil
operasi bertetangga untuk eliminasi derau menggunakan
mask median:
(hanya bagian yang diarsir saja yang dihitung)

90 110 120 130 200


80 120 130 140 180
80 120 130 130 160
70 80 120 120 130
60 70 80 80 100

Teknik Pengolahan Citra

8
Operasi Bertetangga

Contoh perhitungan
1. Urutkan nilai-
nilai-nilai piksel dari yang terkecil menuju
yang terbesar
2. Pilih titik tengah

 Koordinat (2,2)
80 80 90 110 120 120 120 130 130
Titik tengah = 120
 Koordinat (3,3)
80 120 120 120 120 130 130 130 140
Titik tengah = 120
Teknik Pengolahan Citra

Referensi
 Achmad, B, Firdausy, K, 2005, Teknik Pengolahan Citra
Digital menggunakan DELPHI, DELPHI, Ardi Publishing, Yogyakarta
 Gonzales, RC, Woods, RE, 2002, Digital Image Processing,
Processing,
2nd ed., Prentice-
Prentice-Hall Inc, New Jersey
 Castleman, K.R., 1996, Digital Image Processing,
Processing, Prentice-
Prentice-
Hall,Inc., New Jersey
 Jain, A.K., 1989, Fundamental of Digital Image Processing,
Processing,
Prentice-
Prentice - Hall,Inc., New Jersey
 I.T. Young, J.J. Gerbrands, L.J. van Vliet, Image Processing
Fundamentals,
Fundamentals,
http://www.ph.tn.tudelft.nl/Courses/FIP/

Teknik Pengolahan Citra

Anda mungkin juga menyukai