Anda di halaman 1dari 7

1.

1 Tempat dan Waktu Praktikum

Praktikum Pengukuran Besaran Listrik untuk modul “Pengukuran Tegangan Bolak-


Balik Pada Transformator” dilaksanakan pada jam 7.30 - 10.40 WITA. Pada hari
Selasa, 18 Oktober 2022 di Gedung Laboratorium Rekayasa Elektro Lanjut Fakultas
Teknik, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur.

1.2 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum yaitu:
1. Multimeter Analog
2. Multimeter Digital
3. Resistor ukuran 10k Ω, 330 Ω, 4,6 Ω, 10 Ω, 260 Ω.
4. Kabel penghubung secukupnya

1.3 Prosedur Praktikum

Adapun prosedur percobaan yang akan dilakukan yaitu :

Gambar 1.1 Transformator

1. Dirakit rangkaian seperti gambar 1.1 di atas. Disesuaikan batas ukur dengan besar
resistor yang akan diukur.
2. Dihubungkan rangkaian ke sumber AC 220V pada kumparan primer trafo.
3. Diatur posisi saklar multimeter digital pada pengukuran tegangan AC dengan batas
ukur 200 volt. Diukur tegangan pada kumparan sekunder trafo dengan
menggunakan multimeter. Dicatat hasil penunjukan.
4. Diganti pengukuran dengan menggunakan batas ukur 750 volt.
5. Dicatat hasil percobaan.

1.4 Data Hasil Pengamatan

Data hasil pengamatan dari pengukuran hambatan menggunakan multimeter analog dan
digital adalah :

1.4.1 Pengukuran Tegangan Menggunakan Multimeter Digital

Tabel 1.2 Pengukuran Tegangan Menggunakan Multimeter Analog


No. Terminal Batas Ukur 10 V Batas Ukur 50 V Persentase Selisih
1 12 0 12 0,38 %
2 15 0 18 0,32 %
3 18 0 24 0,26 %
4 25 0 0 0%
5 32 0 0 0%

1.4.2 Pengukuran Tegangan Menggunakan Multimeter Digital

Tabel 1.2 Pengukuran Tegangan Menggunakan Multimeter Digital


No Terminal Batas Ukur 200 V Batas Ukur 750 V Persentase
Selisih
1 12 12,8 13 0,959 %
2 15 18,9 19 0,940 %
3 18 25,1 25 0,833 %
4 25 52,6 52 0,833 %
5 32 67,3 67 0,787 %
1.5 Analisis Data
1.5.1 Pengukuran Tegangan Menggunakan Multimeter Analog
Batas Ukur 10V

A = Hasil Pengukuran – batas terminal x 100..............................(1)


Batas terminal

0−12
1. Terminal 12 = x 100 %
12
= 100 %

0−15
2. Terminal 15 = x 100 %
15
= 100 %

0−18
3. Terminal 18 = x 100 %
18
= 100 %

0−25
4. Terminal 25 = x 100 %
25
= 100 %

0−32
5. Terminal 32 = x 100 %
32
= 100 %

Batas Ukur 50V

   A = Hasil Pengukuran – batas terminal x 100..............................(2)


Batas terminal

12−12
1. Terminal 12 = x 100 %
12
= 100 %

18−15
2. Terminal 15 = x 100 %
15
= 0,2 %

25−18
3. Terminal 18 = x 100 %
18
= 0,38 %
0−25
4. Terminal 25 = x 100 %
25
= 100 %

0−32
5. Terminal 32 = x 100 %
32
= 100 %
1.5.2 Pengukuran Tegangan Menggunakan Multimeter Digital
Batas Ukur 200V
    A = Hasil Pengukuran – batas terminal x 100..............................(3)
Batas terminal

12,8−12
1. Terminal 12 = x 100 %
12
= 0,066 %

18,9−15
2. Terminal 15 = x 100 %
15
= 0,26 %

25,1−18
3. Terminal 18 = x 100 %
18
= 0,394 %

52,6−25
4. Terminal 25 = x 100 %
25
= 1,092 %

67,3−32
5. Terminal 32 = x 100 %
32
= 1,103 %

Batas Ukur 750V


    A = Hasil Pengukuran – batas terminal x 100..............................(4)
Batas terminal

13−12
1. Terminal 12 = x 100 %
12
= 0,066 %

19−15
2. Terminal 15 = x 100 %
15
= 0,26 %
25−18
3. Terminal 18 = x 100 %
18
= 0,394 %

52−25
4. Terminal 25 = x 100 %
25
= 1,092 %

67−32
5. Terminal 32 = x 100 %
32
= 1,103 %

1.5.3 Persentase Selisih

    Persentase Selisih = A + B..........................................(5)


2

Multimeter Analog

1. 0+12 = 0,6%
2

2. 0+18 = 0,9%
2

3. 0+24 = 1,2%
2

4. 0+0 = 0%
2

5. 0+0 = 0%
2

Multimeter Digital

1. 13+13 = 0,083%
2

2. 19+19 = 0,266%
2

3. 25,2+25 = 0,39 %
2

4. 53,2+54 = 1,144%
2

5. 68+68 = 1,593%
2

1.6 Pembahasan

Pada Percobaan kali ini dilakukan dua kali percobaan yaitu dengan menggunakan Multimeter
analog dan Multimeter digital. Sehingga di peroleh hasil pengukuran yang bervariatif pada
masing-masing Multimeter tersebut. Percobaan pertama dilakukan dilakukan dengan
menggunakan Multimeter Analog dengan Batas Ukur 10 V dan 50 V, Sehingga diperoleh hasil
pada terminal 12 V yaitu pada 10 V hasil tak terdeteksi, Sedangkan pada 50 V didapat 12 V
sehingga persentase selisihnya sebesar 0,5%. Pada terminal 15 V yaitu pada 10 V hasil tak
terdeteksi, Sedangkan pada 50 V didapat 18 V sehingga persentase selisihnya sebesar 0,6%.
Pada terminal 18 V yaitu pada 10 V hasil tak terdeteksi, Sedangkan pada 50 V didapat 25 V
sehingga persentase selisihnya sebesar 0,69%. Pada terminal 25 V yaitu pada 10 V dan 50 V
hasil tak terdeteksi, sehingga persentase selisihnya sebesar 1%. Pada terminal 32 V yaitu, pada
10 V dan 50 V hasil tak terdeteksi, sehingga persentase selisihnya sebesar 1%.

Sedangkan pada percobaan kedua dilakukan dengan menggunakan Multimeter Digital, dengan
Batas Ukur 200 V dan 750 V, Sehingga diperoleh hasil pada terminal 12 V yaitu pada 200 V
didapat 13 V sedangkan pada 750 V didapat 13 V, sehingga persentase selisihnya sebesar
0,083%. Pada terminal 15 V yaitu pada 200V didapat 19 V sedangkan pada 750 V didapat 19
V, sehingga persentase selisihnya sebesar 0,266%. Pada terminal 18 V yaitu pada 200 V
didapat 25,2 V sedangkan pada 750 V didapat 25 V, sehingga persentase selisihnya sebesar
0,21%. Pada terminal 25 V yaitu pada 200 V didapat 53,2 V sedangkan pada 750 V didapat 54
V, sehingga persentase selisihnya sebesar 1,144%. Pada terminal 32 V yaitu pada 200 V
didapat 68 V sedangkan pada 750 V didapat 68 V, sehingga persentase selisihnya sebesar
1,125%.
Faktor kesalahan pada praktikum kali ini adalah praktikan melakukan kesalahan dalam
pembacaan rumus yang dipakai dalam menghitung persentase selisih dan nilai A serta B
sehingga membuat nilai pada tabel hasil dengan nilai yang ada pada analisis data tidak sama.

Anda mungkin juga menyukai