(Work Measurement)
Pengukuran Kerja
(Work Measurement)
Work
Methods
• Tata letak tempat kerja
Work • Keadaan ruang kerja
• Peralatan kerja Work
Study • Ekonomi Gerakan
• Keadaan fisik karyawan
Design
Work
Measurement
• Waktu
• Tenaga
• Biaya
• Psikologi
• Sosiologi
Pengukuran Kerja
(Work Measurement)
Work Study
Work Work
Methods Measurement
Membuat perbaikan,
Penggunaan SD
Perencanaan dan
dengan Lebih efektif
pengendalian TK
Peningkatan produktivitas
Pengukuran Kerja
(Work Measurement)
Pengukuran Waktu
1. Pengukuran waktu secara langsung
Dilaksanakan langsung di tempat pekerjaan
dilaksanakan.
- Metode jam henti (stopwatch)
- Metode uji sampling pekerjaan (work sampling)
1. Pengukuran pendahuluan
- Dilakukan untuk mengetahui berapa kali pengukuran harus
dilakukan untuk tingkat ketelitian dan keyakinan yang diinginkan
- Jumlah pengukuran ditentukan oleh pengukur (biasanya 10 kali
atau lebih).
Contoh : Hasil pengukuran pendahuluan untuk penghitungan
waktu baku sebuah pekerjaan adalah sbb :
Pengukuran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
ke
Waktu
14 10 12 15 17 18 15 16 11 9 14 16 10 18 14 15
(menit)
Tingkat ketelitian (degree of acuracy) :
penyimpangan maksimal yang dinyatakan dalam % dari waktu
penyelesaian sebenarnya yang seharusnya dicari.
Contoh :
10%; 95% pengukur membolehkan rata-rata hasil
pengukurannya menyimpang max. 10% dari rata-rata sebenarnya,
dan kemungkinan berhasil mendapatkan hal itu 95%.
misal : rata-rata sebenarnya = 100 detik
ada hasil pengukuran = 96 detik
10%; 95% pengukur mempunyai tingkat keyakinan 95% bahwa
96 detik tersebut terletak pada interval harga rata-rata sebenarnya
± 10%.
x = rata-rata
x ‘ = aktual
N N
N‘
= N aktual
= N yang diperlukan
( x1 x) ( x2 x) .... ( xn x)
2 2 2
N
( x x ) 2
x 2
x
2
N
Karena : x x
, maka : x
2
x
2
N
N N
N X x
1 2 2
N
N x x
1 2 2
x N
N
5%; 95% :
0 , 05 x 2 atau 0 ,05
x
2 x
x
N
N x x
1 2 2
2.
0 ,05
x
N
N N
2
40 N
x x
2 2
N
x
10%; 95% :
2
20 N x x
2 2
N
x
Contoh :
x x2 x x2 x x2
6 36 6 36 6 36
5 25 5 25 6 36
I 8 64 III 5 25 V 6 36
6 36 6 36 5 25
5 25 6 36 6 36 N = 30
x = 167
5 25 5 25 7 49 x2 = 967
6 36 5 25 6 36
II 5 25 IV 5 25 VI 6 36
5 25 5 25 5 25
6 36 6 36 5 25
5%; 95%
2
40 N x 2 x
2
N
x
2
40 30.967 167 2
N = 25 kali pengamatan
167
x = 0,102 x =
BKA = x + 3x
= 0,102 + 0,22 = 0,…..27
BKB = x - 3x
= 0,102 – 0,22 = 0…….83
Keseragaman data
Data yang seragam yaitu berasal dari sistem sebab yang
sama dan berada dalam batas kontrol, data tidak
seragam apabila berasal dari sistem sebab berbeda dan
berada diluar batas kontrol.
Uji keseragaman data :
1. Kelompokkan data dalam sub grup dan hitung rata-
rata masing-masing sub grup
Keseragaman data
2. Hitung rata-rata dari rata-rata sub grup
X
Xi 56
k X 14
Xi harga rata rata sub grup 4
k jumlah sub grup
sehingga
2,9
Keseragaman data
4. Hitung standar deviasi harga rata-rata
2,9 2,9
σx
4 2
n jumlah sub grup 1,445
64,19
3. Westinghouse
- penilaian penyesuaian dilakukan pada 4 faktor yang dianggap
berpengaruh terhadap kewajaran kerja, yaitu : ketrampilan (skill)
usaha (effort), kondisi kerja (condition) dan konsistensi
(consistency)
- Setiap faktor terbagi dalam kelas-kelas dengan nilainya masing-
masing
- Keadaan yang dianggap wajar diberi nilai P = 1, sedangkan
penyimpangan dari keadaan ini harga p ditambah dengan angka
yang sesuai dari keempat faktor diatas
Metode Penyesuaian
Contoh :
jika waktu siklus rata-rata
adalah 14 menit, dan waktu
ini dicapai dengan
ketrampilan yang dinilai Fair
(E1), usaha good (C2),
kondisi excellent (B) dan
konsistensi poor (F) maka :
Ketrampilan : Fair - 0,05
Usaha : Good + 0,02
Kondisi : Exc + 0,04
Konsistensi : Poor - 0,04
Jumlah - 0,03
sehingga
P = 1 – 0,03 = 0,97
Wn = 14 x 0,97
= 13,58
Metode Penyesuaian
4. Cara Obyektif
- penyesuaian dilakukan dengan mempertimbangkan 2 faktor,
yaitu kecepatan kerja dan tingkat kesulitan pekerjaan
- nilai kecepatan kerja ditentukan berdasarkan pengamatan
selama pengukuran (seperti cara presentase)
- Tingkat kesulitan ditetapkan berdasarkan anggota badan yang
terlibat dan peralatan yang digunakan
Kelonggaran
Kelonggaran :
1. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi
2. kelonggaran untuk menghilangkan rasa lelah
3. kelonggaran untuk hambatan tak terhindarkan