Anda di halaman 1dari 242

GAMBAR, KHASIAT dan URAIAN TANAMAN OBAT

macam tanaman toga

1. TEMU LAWAK

Nama Latin : Curcumamaxanthorrhiza

Khasiat : Obat penyakit lever

Cara : Temulawak diiris-iris lalu dijemur sampai kering.

Jika di butuhkan temulawak tersebut direbus dengan

air secukupnya, tambah gula aren dan saring. Airny

diminum pagi dan sore.

2. KUNYIT

Nama Latin : Curcuma Domestica Val

Khasiat : Obat sakit perut

Cara : Parut halus-halus lalu disaring dengan kain. Dapat

diminum dengan tambahan madu asli secukupnya.

Lakukan pagi dan sore hari.


4. MENTIMUN

Nama Latin : Cucumis Sativus L

Khasiat : Obat jerawat

Cara : Timun dikupas lalu di cuci, diparut, disaring dan

saringan tersebut dioleskan pada wajah. Dilakukan

pada malam hari menjelang tidur.

5. PARE

Nama Latin : Momordica Charantia L

Khasiat : Obat bisul dan cocok untuk orang yang menyidap darah tinggi

Cara : Pare diparut, ditempelkan atau dioleskan pada bisul,

kemudian dibalut dengan kain.

6. JARAK PAGAR

Nama Latin : Jatropha Curcos L


Khasiat : Obat sakit kulit

Cara : Cuci daun dengan bersih, rebus dengan air secukupnya.

Pakailah untuk mandi pagi dan sore.

7. BLIMBING WULUH

Nama Latin : Averhoa Bilimbi

Khasiat : Obat kencing manis dan sariawan

Cara : Ambil blimbing wuluh secukupnya dan rebus sampai

mendidih. Dinginkan lalu dapat diminum dengan

ditambah gula batu secukupnya.

8. GAMBIR

Nama Latin : Uncaria Gambiria

Khasiat : Obat sakit kulit (gudig)

Cara : Gambir dihaluskan dan dicampur dengansantan kelapa,

dan dioleskan pada kulit yang terserang gudig.


9. KELAPA HIJAU

Nama Latin : Cocosnusifera

Khasiat : Obat orang yang keracunan

Cara : Minum air kelapa tanpa dicampur air gula atau air putih.

10. CERMAI

Nama Latin : Phillanthus Acidus

Khasiat : Obat sariawan

Cara : Cuci daun dan keringkan, lalu tumbuk 3gram halus-

halus dan tambahkan air panas ½ gelas minumlah

dengan ampasnya. Sehari 1x, lakukan berulang sampai

sembuh

11. KACANG HIJAU


Nama Latin : Phase Olus Radiatus

Khasiat : Obat beri-beri, lemah jantung, kurang darah, demam

nifas, pelancar seni

Cara : Cuci bersih kacang hijau, rebus kurang lebih 25 menit,

lalu dinginkan. Minumla 1 gelas pagi dan sore sampai

sembuh benar.

12. PATAH TULANG

Nama Latin : Padhilantus Pringlei Robins

Khasiat : Obat luka baru

Cara : Getahnya dioleskan dimana tempat luka baru berada.

13. MARKISA
Nama Latin : Passiflora Edilus

Khasiat : Obat pelancar air kencing, pelancar air kencing nanah

Cara : Ambilah kurang lebih 10 gram daun segar, cuci dan

rebuslah dengan 3/2 gelas air sampai mendidih, setelah

dingin saring dan minumlah pagi dan sore

14. PANDAN

Nama Latin : Pandanus Amary Mifolius Rox b

Khasiat : Obat mual-mual

Cara : Ambilah kurang lebih 20 gram daun segar, dicuci dan

rebuslah dengan air kurang lebih 3 gelas sampai

mendidih. Setelah dingin saring dan diminum.

15. RAMBUTAN

Nama Latin : Nephelium Lappacium

Khasiat : Obat demam dan penghilang dahaga

Cara : Ambilah kurang lebih 15 gram kulit buah yang kering,

cuci dan rebuslah dengan 3 gelas air sampai mendidih

kurang lebih 15 menit. Saring dan minum 3x sehari.

16. PISANG UNGU


Nama Latin : Musa Acuminata

Khasiat : Obat pelancar Air Susu Ibu (ASI)

Cara : Ambil 1 atau 2 pisang masak dihaluskan tambah air ½

gelas diperas dan disaring. Minumlah pagi dan sore.

17. JERUK PURUT

Nama Latin : Citrus Hipstrik

Khasiat : Obat batuk

Cara : Peras buahnya kurang lebih 1 sendok makan tambah

dengan kecap. Kerjakan pagi dan sore.

18. SEMANGKA
Nama Latin : Citrulus Vulgaris

Khasiat : Obat cacing

Cara : Keringkan biji kurang lebih 5 gram tumbuk halus-

halus, diseduh dengan air masak ½ gelas, disaring dan

diminum sekaligus

19. LENGKUAS

Nama Latin : Alpina Purpurata


Khasiat : Obat panu
Cara : Irislah miring dan dipukul hati-hati. Lalu gosokan
dimana panu tumbuh. Kerjakan berulang-ulang
20. ASAM

Nama Latin : Tamarindus IndicaKhasiat


Obat batuk, sariawan
Cara : Seperti membuat teh, diambil asam yang sudah tua.
Diminum pagi dan sore.

21. KEPEL

Nama Latin : Stelechocarpus Buharal


Khasiat : Obat radang ginjal

Cara : Ambil 1 buah yang masak dagingnya dapat dimasak

langsung.

Daftar Nama Tumbuhan Beserta Ciri dan


Manfaatnya

1. SIRIH(Piper betle)

Ciri khas :
Bentuk pohonnya menjalar dan biasanya menumpang pada pohon lain, Sirih termasuk keluarga
dari (Piperaceae ), merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai yang tumbuh
berselang seling mengikuti sulur batangnya.

Manfaat:

Menyembuhkan Batuk, menyembuhkan luka pada kulit, Menyembuhkan gangguan saluran


pencernaan.

2. KEDELAI ( Glycine max )

Ciri khas:
Mempunyai akar tunggang, Kedelai berbatang dengan tinggi 30–100 cm. Sekali, Daun tumbuhan
kedelai menjari, Bunga kedelai termasuk bunga sempurna yaitu setiap bunga mempunyai alat
jantan dan alat betina, Buah kedelai berbentuk polong.

Manfaat:

Antioksidan, mencegah kanker, menjaga berat badan.

3. CABE ( Capsicum annum )

Ciri khas:
Batang tanaman tegak lurus tingginya 50 – 90 cm berbuku-buku dan bersudut , Daun cabe tidak
berbulu dan bentuk daunnya agak bulat sampai lonong dan bagian ujungnya meruncing,
panjangnya 1 – 12 cm, Posisi bunga cabe biasanya menggantung keluar dari ketiak daun
memiliki 5 – 6 kelopak bunga, Bentuk buah cabe umumnya memanjang cabe rawit panjangnya 1
– 5 cm,Buah cabe yang berwarna muda, berwarna hijau dan setelah tua berwarna merah
kecoklatan sampai warna merah menyala (jingga).

Manfaat:

Membantu pembakaran lemak, antioksidan alami, dapat menghangatkan tubuh.

5. MENKUDU( Morinda citrifolia L. )

Ciri khas :

Buah Mengkudu memiliki buah berwarna hijau dengan bentuk bulat lonjong dan ada bintil-
bintil di permukaannya.

Manfaat

memulihkan sel-sel tubuh, anti bakteri, anti kanker.


6. POHON BAKAU ( Bruguiera conyugata )

Ciri khas :
Hanya dapat tumbuh disekita Pantai, Memiliki akar panjang yang menyolok dan bercabang-
cabang, Daun tunggal, terletak berhadap-hadapan, terkumpul diujung ranting, dengan kuncup
tertutup daun penumpu yang menggulung runcing, helai daun eliptis tebal licin.

Manfaat:

Penahan erosi, habitat hewan air, bahan mebel.

7. BAWANG BOMBAY ( Allium cepa)

Ciri khas:
Ukuranya lebih besar dari jenis bawang lainya,warna dagingnya putih kekuning-kuningan.
Manfaat:
menekan kadar kolestrol, bumbu masak, mencegah hipertensi.
8. BAWANG MERAH ( Allium cepa )

Ciri khas:
Bunga bawang merah merupakan bunga majemuk berbentuk tandan yang bertangkai dengan
50-200 kuntum bungaTangkai tandan bunga ini sangat panjang, lebih tinggi dari daunnya sendiri
dan mencapai 30-50 cm.

Manfaat:

Bawang merah juga mengandung zat pengatur tumbuh alami, antiseptik dan bakterisida

.9. BAWANG PUTIH


Ciri khas :

Mempunyai tinggi sekitar 60 cm, banyak ditanam di ladang-ladang di daerah pegunungan yang
cukup mendapat sinar matahari, batangnya batang semu dan berwarna hijau, bagian bawahnya
bersiung-siung, bergabung menjadi umbi besar berwarna putih. Tiap siung terbungkus kulit tipis
dan kalau diiris baunya sangat tajam, Daunnya berbentuk pita (pipih memanjang), tepi rata,
ujung runcing, beralur, panjang 60 cm dan lebar 1,5 cm, Berakar serabut, Bunganya berwarna
putih, bertangkai panjang dan bentuknya payung

Manfaat
Antioksidan, bumbu masak, pencegah kerutan di wajah.

10. CENGKEH ( Syzygium aromaticum )

Ciri khas :

Kuntum bunga kering yang dihasilkan dari pohon cengkeh, pohon cengkeh banyak tumbuh di
daerah tropis.

Manfaat:

Mengobati penyakit asma, Mengatasi sakit telinga, Mengatasi Sakit Kepala.

11. CIPLUKAN (Physalis angulata )

Ciri khas:
Tanaman semak setinggi 30-80 cm, batang tegak, bersegi 4, berkayu, lunak, berwarna hijau.
Daun tunggal, lonjong, berseling, tepi bergelombang. Bunga tunggal, bentuk corong, diketiak
daun, berbulu, kuning pucat. Buah bentuk lampion yang terbungkus kelopak. Biji bulat, bentuk
pipih, warna coklat.

Manfaat:

Mengobati Influenza, Mengobati Sakit Tenggorokan, mengobati Batuk Rejan (Pertusis).

12. JAHE (Zingiber officinale )

Ciri khas :

Tanaman rimpang, Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa
dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron, Batang jahe merupakan batang
semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm, Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar
berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau menyengat, Daun menyirip dengan panjang 15
hingga 23 mm dan panjang 8 hingga 15 mm, Tangkai daun berbulu halus, Bunga jahe tumbuh
dari dalam tanah berbentuk bulat telur dengan panjang 3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5 hingga
1,75 cm.

Manfaat:

Menurunkan Berat Badan, Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Mencegah Penggumpalan Darah

13. JAMUR TIRAM ( Pleurotus ostreatus)

Ciri khas

Bagian tudung dari jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih,
dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5-20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit
berlekuk.
Manfaat

Penguat fungsi hati, anti bakteri, penurun kolestrol.

14. JATI (Tectona grandis )

Ciri khas:

Daun berbulu halus dan jika diremas akan menghasilkan warna merah darah, Warna kayu coklat
kuning hingga coklat kemerahan, Bentuk daun elips dengan ukuran 60-70x80-100 CM untuk
pohon jati muda dan akan segera mengecil saat usia pohon semakin bertambah tua menjadi
sekitar 15-20 cm

Manfaat:

Dijadikan sebagai pewarna. dijadikan furniture atau Ranting Pohon jati digunakan untuk bahan
bakar.

15. JERUK NIPIS( Citrus aurantifolia )

Ciri khas :

Buahnya berbentuk bulat dengan permukaan yang licin, berkulit tipis, dan berwarna hijau
kekuningan jika sudah tua, Tanaman ini diduga berasal dari daerah India sebelah utara. Buah
jeruk nipis mengandung banyak air dan vitamin C yang tinggi, Daun, buah, dan bunganya,
mengandung minyak terbang limonin dan linalool, Biasanya jeruk nipis tumbuh dengan baik di
daerah dataran rendah yang banyak terkena sinar matahari.

Manfaat:

Mencegah rambut rontok, melebatkan rambut, menambah stamina.

16. KAKAO( Thebroma cacao )


Ciri khas

Tingginya dapat mencapai ketinggian 10m, Bunga kakao tumbuh langsung dari batang
(cauliflorous ). Bunga sempurna berukuran kecil (diameter maksimum 3cm), tunggal,
namun nampak terangkai karena sering sejumlah bunga muncul dari satu titik tunas.

Manfaat

Antioksidan, mencegah penuaan, memperkuat tulang.

17. KAPAS ( Gossypium hirsutum )

Ciri khas

Terdiri dari serat, dan piolimer selulosa

Manfaat

Melancarkan pencernaan, pencegah radang usus, anti diare.

18. KEMBANG KERTAS ( Bougainvillea spectabilis)


Ciri khas :

Helaian daun bentuknya memanjang, ujung runcing, pangkal memeluk batang, tepi rata, tulang
daun melengkung. Bentuk bunganya seperti bunga Aster, dengan warna yang beraneka ragam
seperti merah tua, merah muda, kuning atau biru keunguan yang keluar dari ujung batang.
Perbanyakan dengan biji.

Manfaat

Dapat mengobati penyakit disentri, kencing nanah, bisul dan sakit pada puting susu.

19. KEMUNING ( Murraya paniculata)

Ciri khas :

Tanaman liar yang biasa ada pada semak-samak serta sebagai tanaman hias pada umumnya.

Manfaat:

Mengobati penyakit radang saluran napas, Mengurangi lemak tubuh berlebihan, obat untuk
sakit gigi
Daftar Nama Tumbuhan Beserta Ciri dan Manfaatnya
1. SIRIH(Piper betle) Ciri khas : Bentuk pohonnya menjalar dan biasanya menumpang pada pohon lain, Sirih
termasuk keluarga dari (Piperaceae), merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai yang tumbuh berselang
seling mengikuti sulur batangnya. Manfaat: Menyembuhkan Batuk, menyembuhkan luka pada kulit, Menyembuhkan gangguan
saluran pencernaan.

2. KEDELAI (Glycine max) Ciri khas: Mempunyai akar tunggang, Kedelai berbatang dengan tinggi 30–100 cm.
Sekali, Daun tumbuhan kedelai menjari, Bunga kedelai termasuk bunga sempurna yaitu setiap bunga mempunyai alat jantan
dan alat betina, Buah kedelai berbentuk polong. Manfaat: Antioksidan, mencegah kanker, menjaga berat badan.

3. CABE (Capsicum annum) Ciri khas: Batang tanaman tegak lurus tingginya 50 – 90 cm berbuku-buku dan
bersudut, Daun cabe tidak berbulu dan bentuk daunnya agak bulat sampai lonong dan bagian ujungnya meruncing,
panjangnya 1 – 12 cm, Posisi bunga cabe biasanya menggantung keluar dari ketiak daun memiliki 5 – 6 kelopak bunga,
Bentuk buah cabe umumnya memanjang cabe rawit panjangnya 1 – 5 cm, Buah cabe yang berwarna muda, berwarna hijau
dan setelah tua berwarna merah kecoklatan sampai warna merah menyala (jingga). Manfaat: Membantu pembakaran lemak,
antioksidan alami, dapat menghangatkan tubuh.

4. MENTIMUN (Cucumis sativus) Ciri khas : Daging buahnya yang banyak mengandung air. Manfaat: Perawatan
kulit dan rambut, melawan kanker, mengurangi osteoporosis.

5. MENKUDU( Morinda citrifolia L.) Ciri khas : Buah Mengkudu memiliki buah berwarna hijau dengan bentuk bulat
lonjong dan ada bintil-bintil di permukaannya. Manfaat memulihkan sel-sel tubuh, anti bakteri, anti kanker.

6. POHON BAKAU (Bruguiera conyugata) Ciri khas : Hanya dapat tumbuh disekita Pantai, Memiliki akar panjang
yang menyolok dan bercabang-cabang, Daun tunggal, terletak berhadap-hadapan, terkumpul diujung ranting, dengan kuncup
tertutup daun penumpu yang menggulung runcing, helai daun eliptis tebal licin. Manfaat: Penahan erosi, habitat hewan air,
bahan mebel.

7. BAWANG BOMBAY (Allium cepa) Ciri khas: Ukuranya lebih besar dari jenis bawang lainya,warna dagingnya putih
kekuning-kuningan. Manfaat: menekan kadar kolestrol, bumbu masak, mencegah hipertensi.

8. BAWANG MERAH (Allium cepa) Ciri khas: Bunga bawang merah merupakan bunga majemuk berbentuk tandan
yang bertangkai dengan 50-200 kuntum bungaTangkai tandan bunga ini sangat panjang, lebih tinggi dari daunnya sendiri dan
mencapai 30-50 cm. Manfaat: Bawang merah juga mengandung zat pengatur tumbuh alami, antiseptik dan bakterisida.

9. BAWANG PUTIH Ciri khas : Mempunyai tinggi sekitar 60 cm, banyak ditanam di ladang-ladang di daerah
pegunungan yang cukup mendapat sinar matahari, batangnya batang semu dan berwarna hijau, bagian bawahnya bersiung-
siung, bergabung menjadi umbi besar berwarna putih. Tiap siung terbungkus kulit tipis dan kalau diiris baunya sangat tajam,
Daunnya berbentuk pita (pipih memanjang), tepi rata, ujung runcing, beralur, panjang 60 cm dan lebar 1,5 cm, Berakar serabut,
Bunganya berwarna putih, bertangkai panjang dan bentuknya payung. Manfaat Antioksidan, bumbu masak, pencegah kerutan
di wajah.

10. CENGKEH (Syzygium aromaticum) Ciri khas : Kuntum bunga kering yang dihasilkan dari pohon cengkeh, pohon
cengkeh banyak tumbuh di daerah tropis. Manfaat: Mengobati penyakit asma, Mengatasi sakit telinga, Mengatasi Sakit Kepala.

11. CIPLUKAN (Physalis angulata) Ciri khas: Tanaman semak setinggi 30-80 cm, batang tegak, bersegi 4, berkayu,
lunak, berwarna hijau. Daun tunggal, lonjong, berseling, tepi bergelombang. Bunga tunggal, bentuk corong, diketiak daun,
berbulu, kuning pucat. Buah bentuk lampion yang terbungkus kelopak. Biji bulat, bentuk pipih, warna coklat. Manfaat:
Mengobati Influenza, Mengobati Sakit Tenggorokan, mengobati Batuk Rejan (Pertusis).

12. JAHE (Zingiber officinale) Ciri khas : Tanaman rimpang, Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di
ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron, Batang jahe merupakan batang semu
dengan tinggi 30 hingga 100 cm, Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan
bau menyengat, Daun menyirip dengan panjang 15 hingga 23 mm dan panjang 8 hingga 15 mm, Tangkai daun berbulu halus,
Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur dengan panjang 3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm.
Manfaat: Menurunkan Berat Badan, Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Mencegah Penggumpalan Darah

13. JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) Ciri khas Bagian tudung dari jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-
abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5-20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk.
Manfaat Penguat fungsi hati, anti bakteri, penurun kolestrol.
14. JATI (Tectona grandis) Ciri khas: Daun berbulu halus dan jika diremas akan menghasilkan warna merah darah,
Warna kayu coklat kuning hingga coklat kemerahan, Bentuk daun elips dengan ukuran 60-70x80-100 CM untuk pohon jati
muda dan akan segera mengecil saat usia pohon semakin bertambah tua menjadi sekitar 15-20 cm Manfaat: Dijadikan sebagai
pewarna. dijadikan furniture atau Ranting Pohon jati digunakan untuk bahan bakar.

15. JERUK NIPIS(Citrus aurantifolia) Ciri khas : Buahnya berbentuk bulat dengan permukaan yang licin, berkulit tipis,
dan berwarna hijau kekuningan jika sudah tua, Tanaman ini diduga berasal dari daerah India sebelah utara. Buah jeruk nipis
mengandung banyak air dan vitamin C yang tinggi, Daun, buah, dan bunganya, mengandung minyak terbang limonin dan
linalool, Biasanya jeruk nipis tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah yang banyak terkena sinar matahari. Manfaat:
Mencegah rambut rontok, melebatkan rambut, menambah stamina.

16. KAKAO(Thebroma cacao) Ciri khas Tingginya dapat mencapai ketinggian 10m, Bunga kakao tumbuh langsung
dari batang (cauliflorous). Bunga sempurna berukuran kecil (diameter maksimum 3cm), tunggal, namun nampak terangkai
karena sering sejumlah bunga muncul dari satu titik tunas. Manfaat Antioksidan, mencegah penuaan, memperkuat tulang.

17. KAPAS (Gossypium hirsutum) Ciri khas Terdiri dari serat, dan piolimer selulosa Manfaat Melancarkan
pencernaan, pencegah radang usus, anti diare.

18. KEMBANG KERTAS (Bougainvillea spectabilis) Ciri khas : Helaian daun bentuknya memanjang, ujung runcing,
pangkal memeluk batang, tepi rata, tulang daun melengkung. Bentuk bunganya seperti bunga Aster, dengan warna yang
beraneka ragam seperti merah tua, merah muda, kuning atau biru keunguan yang keluar dari ujung batang. Perbanyakan
dengan biji. Manfaat Dapat mengobati penyakit disentri, kencing nanah, bisul dan sakit pada puting susu.

19. KEMUNING (Murraya paniculata) Ciri khas : Tanaman liar yang biasa ada pada semak-samak serta sebagai
tanaman hias pada umumnya. Manfaat: Mengobati penyakit radang saluran napas, Mengurangi lemak tubuh berlebihan, obat
untuk sakit gigi.

20. KUBIS (Brassica oleraceae) Ciri khas: Kubis memiliki ciri khas membentuk krop (Daun yang tersusun sangat
rapat membentuk bulatan atau bulatan pipih) , Warna sayuran ini yang umum adalah hijau. Manfaat: anti kanker, mengobati
penyakit kulit, memperlancar pencernaan

30 Tanaman Apotik Hidup dan Manfaatnya


Berbagai jenis manfaat tanaman yang bisa kamu jadikan apotik hidup.

1.Belimbing Wuluh: Bermanfaat untukmenyembuhkan gusi berdarah, obat gondongan, obat


Rematik, obat sariawan, obat sakit gigi, obat pagel linu, obat penghilang panu, (obat batuk+garam).

2.Daun cingcau: Bermanfaat untuk mengobati sakit perut, hipertensi, demam,


mengendurkan otot, mengobati tumor ganas, kanker ginjal, antiradang, hipertensi, vertigo,
kolesterol dan maag yang kronis.

3.Daun Dewa (Gynura divaricata): Daun dewa sebagai obat analgesik (meredakan rasa
nyeri), anti Inflamasi (anti radang), melancarkan sirkulasi darah, menurunkan tekanan darah
tinggi, luka memar, pereda rasa nyerin, anti radang, menghentikan pendarahan, penurun
panas, kencing manis atau diabetes mellitus dan sebagai pembersih racun dalam tubuh.

4.Sambiloto: Bermanfaat untuk mencegah pembentukan radang, memperlancar air seni


(diuretika), menurunkan panas badan (antipiretika), obat sakit perut, kencing manis, dan
terkena racun. Kandungan senyawa kalium memberikan khasiat menurunkan tekanan darah.
Hasil percobaan farmakologi menunjukkan bahwa air rebusan daun sambiloto 10% dengan
takaran 0.3 ml/kg berat badan dapat memberikan penurunan kadar gula darah yang sebanding
dengan pemberian suspensi glibenclamid. 10-15 daun yang direbus sampai mendidih dan
diminum air rebusannya.

5.Beluntas:Tanaman ini berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan, membantu


melancarkan pencernaan, meluruhkan keringat, menghilangkan bau badan dan bau mulut,
meredakan demam, nyeri tulang, sakit pinggang, dan keputihan. Kadar minyak atsiri daun
beluntas 5% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, sedangkan pada
kadar 20% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherechia coli.

6.Daun Jarak: Bermanfaat untuk menyembuhkan gatal-gatal, koreng, jamur pada kaki, dan
luka berdarah. Selain itu tanaman ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengatasi bengkak akibat
terpukul, terkilir, dan rematik. Daun jarak pagar juga bisa digunakan untuk mengatasi perut
kembung pada anak. Dengan penggunaan yang hati-hati, daun jarak pagar bahkan dapat
digunakan sebagai obat pencahar ringan. Minyak yang terbuat dari biji jarak, digunakan
untuk mengatasi gangguan pada kulit, bengkak, maupun terkilir.

7.Keji Beling: Bermanfaat sebagai obat disentri, diare (mencret), obat batu ginjal serta dapat
juga sebagai penurun kolesterol, mengatasi tubuh yang gatal kena ulat atau semut hitam,
mengatasi kencing manis, penyakit liver (sakit kuning), ambien (wasir) dan maag.

9.Kumis Kucing: Bermanfaat untuk mengobati encok, masuk angi, sembelit, radang ginjal,
batu ginjal, kencing manis, reumatik, menurunkan kadar glukosa darah. Kumis kucing juga
digunakan sebagai antibakteri.

10.Lidah Buaya: Bermanfaat mengobati diabetes mellitus, serangan jantung, radang


tenggorokan, ambeien, sembelit, penurun kadar gula darah, penyubur rambut, batuk (yang
membandel), radang tenggorokan, salit kepala, pusing, kejang pada anak, kurang gizi,
muntah darah, kencing manis, wasir, peluruh haid, luka terpukul, dan luka bakar.

1. ADAS (Foeniculum vulgare Mill)


Tanaman ini memiliki bermacam-macam sebutan daerah, misalnya adas (Jawa, Bali), adas manis
(Minangkabau), das pedas (Aceh), adhas (Madura), hades (Sunda), adase (Bugis), rempuse
(Makasar), popaas (Manado), denggu-denggu (Gorontalo), wala wungu (Sumbawa), kumpasi (Sangir
Talaud) dan lain-lain. Buah adas memiliki rasa manis, pedas, berbau aromatik dan memiliki sifat
menghangatkan. Bagian tanaman yang berkhasiat sebagai obat adalah buah, akar dan daunnya.

Kandungan dan Khasiat ADAS

Beberapa zat yang terkandung dalam adas, antara lain ; minyak asiri 0,3-6%, anethol 50-
60%, fanchom, metilchavicol, dan anis keton. Selain itu, adas juga mengandung senyawa
kimia, seperti kamfena, limonena, 1,8 sineol, arginin, p-sitosterol, dianethole, rutin, dan
stigmasterol. Manfaat dan khasiat adas antara lain ; menambah daya tahan tubuh, obat
influenza, anti-kholinesterase, mengatasi ejakulasi dini, merangsang ereksi, anastesi,
merangsang keringat, penguat hepar, perangsang syaraf pusat, mencegah kemandulan,
memperkuat daya hidup sperma, pemicu pengeluaran hormon androgen, melemahkan potensi
sperma, merangsang
pengeluaran hormon estrogen dan menambah vitalitas.

2. AJERAN (Bidens pilosa L., Bidens leuchantha Willd.,


Bidens sundaica BI.)
Tumbuhan anjeran memiliki nama daerah antara lain ; ambong-ambong (Melayu), ketul kebo,
ketul sapi (Jawa), cinglancingan (Madura), hareuga (Sunda), rai-raisu (Maluku) dan lain-lain.
Tanaman ini memiliki rasa pahit dan bersifat mendinginkan. Bagian tanaman anjeran yang
dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah bagian akar, daun tanaman dan seluruh bagian
tanaman. Tanaman anjeran dapat digunakan untuk pengobatan luar maupun pengobatan
dalam.

Kandungan dan Khasiat ANJERAN

Beberapa kandungan yang terdapat pada tumbuhan ajeran di antaranya phytosterin 8.


Manfaat dan khasiat anjeran antara lain sebagai anti-piretik (penurun panas), antiradang,
menghentikan pendarahan, melancarkan peredaran darah, dan sebagai astringen. Anjeran
dapat digunakan untuk mengobati radang kulit, luka gigitan ular, luka memar, wasir dan
penyakit kulit seperti gatal-gatal. Untuk pengobatan dalam, anjeran bermanfaat mengatasi
demam, flu, sakit tenggorokan, infeksi hepatitis, menceret reumatik, sakit gigi, radang usus
buntu.

3. ALANG-ALANG (Imperata cylindrica (L).)


Alang-alang adalah tumbuhan liar yang memiliki berbagai macam sebutan daerah, misalnya neleleng
laku (Aceh), rih (Batak), alalang (Minangkabau), lioh (Lampung), alang-alang (Jawa), ki eurih (Sunda),
lalang (Madura), ambengan (Bali), halalang (Kalimantan), kalepip (Papua) dan lain-lain. Bagian
tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat adalah akarnya atau rimpang. Akar alang-alang memiliki
rasa agak manis dan bersifat sejuk.

Kandungan dan Khasiat ALANG-ALANG

Beberapa zat yang terkandung dalam alang-alang, di antaranya manitol, glukosa, sukrosa,
molic acid, citric acid, coixoi, orundoin, cylindrin, fernenol, simiarenol, anemonin, asam
kersik, damar, logam alkali, saponin, tanin, dan polifenol. Manfaat dan khasiat alang-alang
antara lain ; sebagai obat penurun panas, peluruh kencing (diuretik), menghentikan
pendarahan (hemostatik), menghilangkan rasa haus, obat sariawan, mengobati panas dalam,
mengatasi muntah darah, menghentikan darah mimisan, obat kencing nanah, radang ginjal.

4. AVOKAD / ALPUKAT (Persea americana Mill.)OKAD /


ALPUKAT
Tanaman yang memiliki buah ini memiliki beberapa sebutan daerah, misalnya apokad
(Melayu), apuket (Sunda) apokat (Jawa) dan lain sebagainya. Tumbuhan apokad terutama
bagian daunnya memiliki rasa kelat dan pahit. Bagian tanaman yang digunakan untuk
pengobatan adalah daging buah, daun dan bijinya.

Kandungan dan Khasiat AVOKAD

Kulit ranting tanaman avokad memiliki kandungan beberapa zat kimia, antara lain minyak
terbang/atsiri (seperti methyl chavicol, alphapinene), tanin dan flavanoid. Pada bagian daging
buah avokad mengandung lemak jenuh, protein, sesqueterpenes, vitamin A, vitamin B1 dan
vitamin B2. Manfaat dan Khasiat avocad antara lain untuk mengatasi darah tinggi, obat sakit
kepala, gigi berlubang, obat kencing batu, kulit wajah kering, nyeri syaraf, nyeri lambung,
sariawan, kencing manis.

5. ANDONG (Cordyline fruticosa (Linn.))


Tanaman ini memiliki beberapa nama daerah, misalnya hanjuang (Sunda), andong (Jawa), penjuang
(Dayak), kayu urip (Madura), endong (Bali) dan lain sebagainya. Tanaman andong memiliki rasa
manis, hambar dan bersifat menyejukkan. Bagian tanaman yang digunakan untuk pengobatan adalah
daun, bunga, akar dan seluruh bagian tanaman.

Kandungan dan Khasiat Tanaman ANDONG

Tumbuhan andong diketahui memiliki manfaat dan khasiat untuk mengobati berbagai jenis
gangguan kesehatan. Kandungan kimia dari tumbuhan ini belum banyak diketahui. Namun
tumbuhan ini telah banyak digunakan dan terbukti mampu mengatasi berbagai penyakit,
antara lain menghentikan pendarahan, menyejukkan darah dan mengatasi bengkak karena
memar (antiswelling). Manfaat lainnya dari tumbuhan ini adalah untuk mengatasi kencing
berdarah, mencegah keguguran, wasir berdarah, nyeri lambung, nyeri ulu hati, tuberkolosis
(TBC), mengatasi terlambat haid.

6. ANGGRUNG (Trema orientalis BI.)


Masayarakat aceh menyebut tanaman ini dengan nama bengkire, masyarakat batak menyebut
dengan nama bongkoreyon, di Sumatera Barat disebut mangkirai dan masyarakt sunda menyebut
dengan nama kuray. Anggrung adalah sebutan tanaman ini dalam bahasa Jawa. Bagian tanaman yang
bermanfaat sebagai obat adalah daunnya. Efek farmakologis yang dimiliki oleh anggrung adalah
sebagai antidiare dan antispasmodik.

Kandungan dan Khasiat ANGGRUNG

Tanaman anggrung memiliki kandungan beberapa bahan kimia, antara lain saponin,
flavanoid dan polifenol. Daun tanaman anggrung dikenal berkhasiat untuk mengobati
beberapa jenis penyakit, diantaranya adalah batuk, diare, masuk angin, nyeri perut dan
disentri.

7. ANTING – ANTING (Acalypha australis L.)


Dalam bahasa melayu tumbuhan anting-anting dikenal dengan nama pohon kucing-kucingan.
Tumbuhan ini memiliki rasa yang pahit dan bersifat sejuk. Bagian dari tanaman anting-anting yang
dapat digunakan sebagai obat adalah seluruh bagian tumbuhan, baik dalam keadaan segar maupun
kering. Efek farmakologis tanaman ini antara lain sebagai antibiotik, anti radang, peluruh kencing
(diuretik), sebagai astrigen dan menghentikan pendarahan.

Kandungan dan Khasiat ANTING-ANTING


Kandungan kimia yang dimiliki tanaman anting-anting belum diketahui, tetapi tanaman ini
telah lama digunakan sebagai obat herbal tradisional. Manfaat dan khasiat tanaman anting-
anting antara lain menghentikan pendarahan pada luka, mengobati diare, mengobati muntah
darah, sebagai obat disentri, mengatasi berak darah, mengehentikan darah mimisan dan
sebagai obat batuk.

8. ANYANG – ANYANG (Elaeocarpus grandiflora)


Masyarakat Sunda menyebut tanaman ini dengan nama rejasa, ambit, raja sor atau kemaitan.
Sedangkan dalam bahasa Jawa disebut tanaman anyang-anyang atau kayu anyang. Tumbuhan
anyang-anyang memiliki rasa pahit dan bersifat sejuk. Hampir seluruh bagian dari tanaman ini dapat
dimanfaatkan sebagai obat, yaitu daun, buah, batang, biji dan getahnya. Tanaman ini memiliki efek
farmakologis sebagai anti inflamasi, penurun panas dan sebagai astrigen.

Kandungan dan Khasiat ANYANG – ANYANG

Tanaman anyang-anyang memiliki beberapa kandungan yang berkhasiat, yaitu minyak


terbang/atsiri, zat samak, dan ubar merah pada bunga. Tanaman ini dapat digunakan untuk
mengobati sakit anyang-anyangen (air kencing sedikit dan sakit saat keluar), sebagai obat
borok, sebagai obat bisul, obat sariawan, mengobati migren (sakit kepala sebelah), mengobati
mencret menahun.

9. ASAM JAWA (Tamarindus indica L.)

Asam jawa adalah nama tanaman ini dalam bahasa Jawa, masyarakat Aceh menyebut dengan nama
bak mee, di Kalimantan dan
Sumatera dikenal dengan nama asam jawa. Masyarakat Gorontalo menyebutnya dengan nama asang
jawi, dalam bahasa Bali disebut celagi sedangkan masyarakat sunda menyebut dengan nama tangkal
asam. Bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah daging buah, daun dan kulit
biji (cangkang). Buah asam jawa memiliki rasa asam sedikit manis dan bersifat sejuk. Asam jawa
memiliki efek farmakologis sebagai antiseptic, menghilangkan rasa sakit, peluruh kandungan
(abortivum) penurun panas, penambah nafsu makan, sebagai astrigen dan tonic.

Kandungan dan Khasiat ASAM JAWA

Buah asam jawa memiliki kandungan yaitu gula invert, tartaric acid, citric acid, serine, beta
alanin, vitamin B3, geranial, limonene, peptin, proline, leusin, phenylalanine, dan pipecolic
acid. Kulit pohon asam mengandung zat tanin dan daunnya mengandung stexin, iovitexin dan
isoorientin. Asam jawa berkhasiat untuk mengobati batuk, mengobati bisul, obat borok,
gangguan pencernaan, karang gigi, sariawan, menurunkan berat badan, reumatik, luka lebam,
radang payudara, mencegah rambut rontok.

10. BANDOTAN / BABADOTAN (Agreratum conyzoides


L.)
Bandotan adalah tumbuhan liar atau gulma yang memiliki beberapa sebutan daerah, misalnya
bandotan (Melayu), dus-bedusan (Madura) dan babandotan leutik (Sunda). Bagian dari tanaman ini
yang berkhasiat sebagai obat adalah daun dan batang muda. Bandotan bersifat menetralkan dan
memiliki rasa pedas, sedikit pahit. Bandotan memiliki efek farmakologis sebagai penurun panas,
antitoksin, menghilangkan bengkak, mengentikan pendarahan, peluruh haid, stimulan, tonik, peluruh
kencing dan peluruh kentut.

Bandotan diketahui mengandung asam amino, beta sitosterol, ageratochromene, firedelin,


minyak terbang coumarin, potasium klorida, stigmasterol, dan organacid. Bandotan
berkhasiat untuk mengobati bengkak, bisul, borok, eksim, luka berdarah, radang telinga, sakit
tenggorokan, radang selaput lendir.

11. BAKUNG ( Crinum asiaticum L.)


Bakung adalah nama tanaman dalam bahasa Melayu, Sunda, Jawa dan Minangkabau,
masyarakat Batak dan Madura menyebut dengan nama bakong, dalam bahasa Bangka disebut
semur, bakung bug (Makasar), dausa (Ambon), pete (Halmahera), fete-fete (ternate). Bagian
dari tanaman bakung yang berkhasiat sebagai obat adalah umbi, daun, akar dan seluruh
bagian tanaman, baik dalam keadaan segar maupun kering. Tanaman bakung memiliki efek
farmakologis sebagai peluruh kencing, antiinflamasi, mencegah pendarahan dan sebagai obat
luka.

Kandungan dan Khasiat BAKUNG

Kandungan zat pada bakung adalah ; bunga bakung mengandung flavanoid, saponin dan
tanin. Sedangkan umbi, akar dan bijinya memiliki kandungan alkaloid likorin, krinin, dan
asetilkorin. Khasiat tanaman ini adalah untuk mengobati bengkak pada kaki dan tangan, obat
borok, obat luka, peluruh keringat, peluruh muntah, pembengkakan kelenjar limpa pada
selangkangan dan ketiak, peluruh kencing, patek (frambusia) dan reumatik.

12. BALSEM (Myroxilon balsanum Harms.)


Tanaman ini dalam bahasa jawa disebut balsem, sedangkan masyarakat Sunda menyebut
dengan nama peru balsem. Sifat dari tumbuhan ini belum diketahui tetapi khasiat dan
manfaatnya sebagai obat herbal sudah terbukti. Bagian tanaman yang dapat digunakan
sebagai obat adalah getahnya. Tanaman balsem memiliki efek farmakologis sebagai
antiseptik, expectorant, anti-catarrhal remmedy untuk episema, bronkitis dan asthma
bronchial.

Kandunagn dan Khasiat Tanaman BALSEM

Kandungan pada tumbuhan balsem antara lain saponin, flavonoid, dan polifenol. Getahnya
mengandung minyak atsiri 50—65%, terutama benzyl-benzoat dan benzyl-cinnamate yang
dapat menyebabkan alergi pada kulit. Manfaat dan khasiat getah balsem adalah untuk
mengobati luka baru supaya cepat kering, obat diare dan mengatasi serak.
13. BAMBU TALI (Asparagus cochinchinenesis (Lour.)
Merr.)
Tumbuhan ini oleh masyarakat Sunda dikenal dengan nama asparagus. Tumbuhan bambu tali
memiliki rasa pahit, manis dan sifatnya mendinginkan. Bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan
sebagai obat adalah umbinya yang sudah dikeringkan. Bambu tali memiliki efek farmakologis sebagai
antitoksin, antineoplastik, meningkatkan imunitas dan penurun panas.

Kandungan dan Khasiat BAMBU TALI

Tanaman ini diketahui mengandung saponin, misalnya aglycone dan proto-sarsapogenin.


Selain itu, bambu tali mengandung osparagine, glukosa, fruktosa, 5-methoxymethylfurfural,
dan Beta-sitosterol. Bahan kimia akan masuk ke meridian paru-paru dan ginjal sehingga
dapat membersihkan paru-paru, menyuburkan yin, serta merangsang produksi cairan tubuh.
Bambu tali berkhasiat untuk mengobati batuk darah, TBC, sakit tenggorokan, kanker
payudara, carcinoma, fibroadenoma, hyperplasia kelenjar payudara, kencing manis.

14. BENGKUANG (Pachyrrhizus erosus URB.)


Beberapa sebutan daerah tanaman ini adalah ; bangkuwang (batak, Sunda), bengkuwang (jawa),
singkuwang (Aceh), jempingan (Bali), uwi pisak (Lombok), buri (Bima) dan lain-lain. Bagian tumbuhan
yang dapat digunakan sebagai obat adalah daun dan bijinya. Tumbuhan bengkuang memiliki rasa
yang manis, dingin, dan bersifat sejuk serta mendinginkan.

Kandungan dan Khasiat BENGKUANG

Beberapa kandungan zat pada bengkuang antaralain ; pachyrhizon, rotenon, vitamin B1, dan
vitamin C. Daun dan bijinya mengandung saponin dan flavonoid, sedangkan umbinya
mengandung protein, fosfor, besi, vitamin A, B1, dan C. Tumbuhan ini memiliki khasiat dan
manfaat untuk mengobati beberapa jenis penyakit, yaitu untuk mengobati beri-beri, obat
nyeri perut, menghaluskan kulit,

meredakan demam, diabetes mellitus, sariawan, eksim, wasir dan sebagai obat sakit kulit.

15. BANGLE / BENGLE (Zingiber purpureum Roxb.)


Tanaman ini dalam bahasa Aceh disebut mugle, masyarakat Minangkabau menyebutnya
banlai, dan orang Melayu menyebut tanaman ini dengan nama kunyit bolai. Nama daerah
bengle lainnya yaitu bungle (Batak), panglai (Sunda), unin pakei (Ambon). Bengle memiliki
bau dan aroma khas yang menyengat, rasanya sedikit pahit dan pedas. Bagian tumbuhan yang
dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah daun dan rimpangnya. Efek farmakologis bengle
adalah sebagai peluruh dahak (ekspektotan), peluruh kentut, dan penurun panas.

Kandungan dan Khasiat BENGLE / BANGLE

Bengle menagndung beberapa zat, yaitu damar, pati, tanin, dan minyak atsiri (sineol dan
pinen). Bengle memiliki khasiat dan manfaat untuk mengobati beberapa jenis penyakit, yaitu
cacingan, masuk angin, demam, obesitas, gangguan penglihatan, nyeri sendi, demam yang
disertai pusing, mengecilkan perut setelah melahirkan, perut mules, dan obat sakit kuning.

16. BARU CINA (Artemisia vulgaris L.)

Tumbuhan baru cina oleh masyarakat Sunda dikenal dengan nama beungkar kucing, sedangkan oleh
masyarakat Jawa dikenal dengan sebutan suket gajahan. Tanaman baru cina memiliki rasa yang pahit,
pedas, berbau aromatik dan sifatnya menghangatkan. Efek farmakologis baru cina, di antaranya
nasuk meridian ginjal, paru, dan limpa, menghilangkan sakit, melancarkan peredaran darah,
mencegah keguguran, serta mengatur menstruasi. Bagian yang dimanfaatkan sebagai obat herbal
adalah seluruh bagian tanaman, baik dalam kondisi segar maupun kering.

Kandungan dan Khasiat BARU CINA

Tanaman baru cina diketahui memiliki kandungan beberapa bahan kimia, yaitu amirin,
fernenol dan cincole. Batang dan akar mengandung inulin dan pada cabang kecil
mengandung oxytocin, yomogi, alkohol dan ridentin. Manfaat dan khasiat tumbuhan baru
cina antara lain ; mengatasi lemah syahwat, menghilangkan rasa lemas setelah melahirkan,
mencegah keguguran, melancarkan persalinan, dan mengatasi nyeri saat haid.

17. BAYAM DURI (Amaranthus spinosus L.)


Bayam duri memiliki beberapa nama daerah, antara lain bayem kerui (Lampung), bayem eri (Jawa),
senggang pucuk (Sunda), ternyak lakek (Madura) dan lain-lain. Bayam duri rasanya manis, pahit dan
bersifat sejuk. Bagian yang yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah seluruh bagian tanaman,
baik segar maupun kering. Efek farmakologis bayam duri. di antaranya masuk meridian jantung dan
ginjal, penurun panas, peluruh kemih, menghilangkan racun, menghilangkan bengkak, menghentikan
diare, serta membersihkan darah.

Kandungan dan Khasiat BAYAM DURI

Bayam duri diketahui memiliki beberapa kandungan zat antara lain ; amarantin, rutin, kalium
nitrat, kalium oksalat, tanin, piridoksin, garam-garam fosfat, zat besi, vitamin A, vitamin C,
dan vitamin K. Manfaat dan khasiat bayam duri antara lain untuk mengobati bisul, disentri,
keputihan, meningkatkan produksi ASI, wasir, radang saluran pernafasan, TBC kelenjar.

18. BELIMBING MANIS (Verrhoa carambola )


Nama daerah belimbing manis antara lain ; bainang sulapa (Makasar), bilimbing amis
(Sunda), belimbing legi (Jawa), balireng (Bugis) dan lain-lain. Buah belimbing manis
memiliki rasa asam, manis, bersifat netral, sedangkan bagian bunga memiliki rasa manis,
netral. Batang, daun, dan akar memiliki rasa asam, kelat, dan. netral. Efek farmakologis
tumbuhan belimbing manis, di antaranya antiradang, peluruh liur, peluruh kemih, antimalaria,
menghilangkan panas, pelembut kulit (astringen), analgesik (menghilangkan rasa sakit), dan
antirematik. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat antara lain buah, bunga, daun
dan akar.
Kandungan dan Khasiat BELIMBING MANIS

Buah belimbing manis diketahui mengandung protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, dan
vitamin A, B, serta vitamin C. Tanmana ini dapat digunakan untuk mengobati diabetes
melitus, darah tinggi, menurunkan kadar kolesterol, sakit tenggorokan, influensa, kencing
batu, lever, malaria, mencegah kanker, sakit kepala kronis.

19. BELIMBING WULUH ( Averrhoa bilimbi L.)


Beberapa nama daerah belimbing wuluh antara lain ; blingbing buloh (Bali), blimbing wuluh
(JawaTengah), bhalimbhing bulu (Madura), belimbing asem (Melayu), limbi (Bima), boh limeng
(Aceh), bainang (Makassar), dan uteke (Papua). Belimbing wuluh memiliki rasa asam dan bersifat
sejuk. Efek farmakologis belimbing wuluh, di antaranya menghilangkan sakit, memperbanyak
pengeluaran empedu, antiradang, peluruh kencing, dan pelembut wajah. Bagian tumbuhan yang
berkhasiat sebagai obat adalah daun, bunga dan buah.

Kandungan dan Khasiat BELIMBING WULUH

Kandungan yang terdapat pada belimbing wuluh antara lain : Pada bagian batang
mengandung saponin, tanin, asam format, glukosida, kalsium oksalat, sulfur, dan peroksida.
Pada bagian daun mengandung tarlin, sulfur, asam format, peroksidase, kalsium oksalat, dan
kalium sitrat. Belimbing wuluh berkhasiat untuk mengobati batuk pada anak-anak, darah
tinggi, jerawat, pegal linu, reumatik dan sakit gigi berlubang.

20. BELUNTAS ( Pluchea indica (L.) Lees.)

Beberapa nama daerah tumbuhan beluntas antara lain ; luntas (Jawa Tengah), beluntas
(Sunda), baluntas (Madura), lamutasa (Makassar), dan lenabou (Timor). Beluntas memiliki
rasa getir dan bau yang khas. Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah seluruh
bagian tanaman, baik dalam kondisi segar maupun kering. Efek farmakologis daun beluntas
adalah menambah nafsu makan dan membantu pencernaan.

Kandungan dan Khasiat BELUNTAS

Beberapa kandungan zat dalam beluntas di antaranya alkaloid dan minyak atsiri. Tumbuhan
beluntas dapat digunakan untuk mengobati beberapa jenis gangguan kesehatan, yaitu
mengatasi gangguan pencernaan pada anak-anak, menghilangkan bau badan, penurun panas,
mengatasi reumatik dan nyeri pada persendian.
21. BIDARA UPAS (Merremia mammosa (Lour.) Hall. f.)
Beberapa nama daerah tumbuhan beluntas upas antara lain : blanar, widara upas (Jawa); bidaro upas
(Sumataera); dan hailae (Ambon). Bidara upas memliki rasa pahit dan bersifat sejuk. Efek
farmakologis bidara upas, di antaranya antiradang, menghilangkan rasa sakit (analgesik),
menghilangkan bengkak, pencahar, dan menetralkan racun. Bagian tumbuhan bidara upas yang
berkhasiat sebagai obat herbal adalah umbinya.

Kandungan dan Khasiat BIDARA UPAS

Beberapa jenis zat yang terkandung dalam bidara upas, di antaranya damar, resin, pati, dan
zat pahit. Umbi bidara upas memiliki manfaat dan khasiat untuk mengobati batuk rejan,
difteri, berak darah dan berlendir, luka gigitan ular, kencing manis, kusta, luka pada kulit,
tifus, muntah darah, radang usus buntu dan sifilis.

22. BINAHONG ( Anredera cordifolia (Ten.) Steenis.)


Beberapa nama daerah tumbuhan binahong antara lain : gondola (Sunda); gendola (Bali); lembayung
(Minangkabau); genjerot, gedrek, uci-uci (Jawa); kandula (Madura); tatabuwe (Sulawesi Utara),
poiloo (Gorontalo), kandola (Timor). Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat adalah
daunnya. Binahong memiliki efek farmakologis sebagai antibakteri, antivirus, antiinflamasi, analgesik
dan antioksidan.

Kandungan dan Khasiat BINAHONG

Beberapa zat yang terkandung pada dauan binahong antara lain ; flavanoid, asam oleanolik,
protein, asam askorbat dan saponin. Daun binahong memiliki manfaat dan khasiat untuk
mengobati sakit maag, gagal ginjal, bengkak kandung kemih, meningkatkan daya tahan tubuh
(imunitas), mengatasi diabetes, mencegah stroke, melancarkan peredaran darah,
menormalkan tekanan darah, memperkuat daya tahan sel tubuh terhadap infeksi,
memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak.

23. BLUSTRU ( Luffa aegyptica Mill., Luffa cylindrica


(L.) Roem. )lustru / Bestru
Blustru memiliki beberapa nama daerah, diantaranya adalah : bestru, blestru, blustru (Jawa);
lopang, oyong (Sunda); blustru (Betawi); ketela manis (Melayu); hurung jawa (Palembang);
dodahala (Halmahera). Blustru memiliki rasa manis dan sejuk. Sedangkan akarnya
mengandung racun, berasa pahit dan bersifat dingin. Bagian tanaman yang berkhasiat sebagai
obat adalah buah, kulit, tangkai buah, biji, sabut, daun, bunga, batang dan akar. Efek
farmakologis blustru, diantaranya mengatasi susah buang air besar, antiradang, dan antibatuk.
Kandungan dan Khasiat BLUSTRU

Beberapa zat yang terkandung dalam blustru, di antaranya saponin, lufein, citrulline, atau
cucurbitaen, lemak, protein, xylan, vitamin B dan C, minyak lemak squalene, a-spinasterol,
arginin, lisin, alanin, galaktosa, serta manitosa. Blustru memiliki khasiat dan manfaat untuk
mengobati batuk yang disertai sesak, bisul, mengatasi haid yang tidak teratur, sakit pinggang,
sesak napas atau asma.

24. BOROCO ( Celosia argentea L. )


Beberapa nama daerah tumbuhan boroco antara lain ; bayam bludu (Sumatera Barat), jawer hayam
(Sunda),
jengger ayam (Jawa Tengah), dan janggar siap (‘Bali). Boroco memiliki rasa pahit dan sifatnya
menyejukkan. Bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah seluruh bagian
tanaman, baik dalam kondisi segar maupun kering. Efek farmakologis dari tumbuhan boroco antara
lain sebagai antiradang mata dan antihipertensi.

Kandungan dan Khasiat BOROCO

Kandungan pada tumbuhan ini belum diketahui, tetapi tumbuhan boroco diketahui berkhasiat
untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Manfaat dan khasiat yang dimiliki boroco adalah
untuk mengobati disentri, hipertensi, infeksi saluran kencing, infeksi mata, keputihan, muntah
darah, radang kornea (keratitis).

25. BROTOWALI ( Tinospora crispa (L.) Miers. )


Beberapa nama daerah brotowali antara lain : bratawali, putrawali, daun gadel (Jawa); andawali
(Sunda); antawali (Bali). Brotowali memiliki rasa pahit dan bersifat sejuk. Efek farmakologis brotowali,
di antaranya menghilangkan rasa sakit, penurun panas, dan melancarkan meridian. Bagian tumbuhan
yang dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah batang (terutama kulit batang) dan daunnya.

Kandungan dan Khasiat BROTOWALI

Beberapa zat yang terkandung dalam brotowali, di antaranya alkaloid, damar lunak, pati,
glikosida, pikroretosid, zat pahit pikroretin, palmatin, kolurnbin (akar), dan kokulin
(pikrotoksin). Brotowali memiliki beberapa khasiat dan manfaat, yaitu untuk mengobati
demam, gatal-gatal pada padan, demam karena penyakit kuning, kencing manis, obat luka,
kudis, dan obat reumatik.

26. BUAH MAKASAR ( Brucea javanica (L.) Merr. )


Beberapa nama daerah untuk buah makasar diantaranya adalah : walot (Sunda), kwalot (Jawa),
malur (Batak), nagas (Ambon), dan tambara merica (Makassar). Buah makasar memiliki rasa pahit,
dingin dan beracun. Efek farmakologis buah makasar diantaranya adalah antiracun, penurun panas,
antidisentri, antimalaria, antiparasit, antikanker. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat
herbal adalah biji, akar dan daunnya
Kandungan dan Khasiat BUAH MAKASAR

Zat yang terkandung dalam buah makasar adalah alkaloid (brucamarine dan yatanine), phenol
(bruceno dan bruceolic acid). Biji buah makasar mengandung brusatol dan bruceine, seperti
bruceine A, B, C, D, E, F, G dan H. Daging buahnya mengandung minyak lemak, oleic acid,
linoleic acid, tearic acid dan palmitoleic acid. Khasiat dan manfaat buah makasar diantaranya
untuk mengobati disentri amuba, keputihan, kanker dan malaria.

27. BUGENFIL ( Bougainvillea glabra Choisy. )


Tanaman bunga bugenfil atau bunga kertas memiliki rasa yang pahit, kelat dan bersifat
menghangatkan. bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai bahan obat adalah bunga dan
batangnya. Efek farmakologis dari tumbuhan ini adalah melancarkan peredaran darah.

Kandungan dan Khasiat BUGENFIL

Tanaman bunga bugenfil diketahui mengandung beberapa zat, yaitu betanidin, isobetanidin,
6-0-saphoroside, dan 6-0-rhamnosysophoroside. Tanaman ini memiliki khasiat dan manfaat
untuk mengobati beberapa jenis penyakit, diantaranya adalah untuk mengobati bisul,
mengobati biang keringat dan gatal-gatal (pruritis), mengobati penyakit hepatitis,
melancarkan haid yang tidak teratur, mengobati keputihan (leucorrhea), mengatasi nyeri haid
(dysmenorrhea), mengatasi rasa sakit saat haid, mengatasi darah haid yang menggumpal,
mengatasi terlambat haid.

28. BUNGA KENOP (Gomphrena globosa L.)


Bunga knop oleh masyarakat Jawa dikenal dengan nama nunga kancing dan kembang gundul. Bunga
kenop memiliki rasa yang manis dan bersifat menetralkan. Bagian tanaman yang dapat digunakan
sebagai bahan ramuan obat herbal adalah

bunga dan seluruh bagian tumbuhan, baik dalam kondisi kering maupun segar. Efek
farmakologis yang dimiliki bunga

kenop antara lain sebagai anti batuk, anti asma, dan anti radang mata.

Kandungan dan Khasiat BUNGA KENOP

Bunga kenop diketahui mengandung gomphresin I, gomphresin II, gomphresin III,


gomphresin IV, gomphresin V dan gomphresin VI. Tanaman bunga ini memiliki manfaat dan
khasiat sebagai obat asma

(asthmabronchial), mengobati bronkitis kronis, mengatasi kencing tidak lancar, obat disentri,
dan

mengobati panas dalam pada anak-anak.

29. BUNGA MATAHARI (Helianthus annuus L.)


Beberapa nama daerah bunga matahari antara lain ; bunga panca matoari (MInangkabau), kembang
srengenge (Jawa), kembang sarengenge (Sunda), bunga ledom (Pulau Roti) dan lain-lain. Bunga
matahari bersifat lembut dan netral. Seluruh bagian tumbuhan bunga matahari yang dikeringkan
dapat digunakan sebagai obat.

Kandungan dan Khasiat BUNGA MATAHARI

Bunga matahari mengandung quercimeritrin, asam oleanolat, helianrhoside A, B, dan C,


serta asam echinocystat. Bagian biji bunga matahari mengandung p-sitosterol, prostaglandin
E, asam klorogenik, asam quinat, phytin, dan 3,4-benzopyrene. Dalain 100 g minyak biji
bunga matahari terdapat lemak jenuh 9,8%, lemak tak jenuh, seperti oleat 11,7% dan linoleat
72,9%, serta tidak mengandung
kolesterol. Manfaat dan khasiat bunga matahari antara lain untuk mengobati disentri, radang
payudara, mengobati rematik, kencing batu, sakit kepala dan mengatasi susah buang air.

30. BUNGA MAWAR (Rosa chinensis Jacq.)


Tanaman bunga yang dalam bahasa Sunda dikenal dengan sebutan kembang roos ini memiliki rasa
manis dan bersifat

hangat. Efek farmakologis bunga mawar, di antaranya melancarkan sirkulasi darah,


menormalkan siklus haid,

antiradang, menghilangkan bengkak, dan menetralisir racun. Bunga dan akar dalam kondisi
kering serta daun dalam

kondisi segar dapat digunakan sebagai obat herbal.

Kandungan dan Khasiat BUNGA MAWAR

Beberapa zat yang terkandung dalam bunga mawar di antaranya sitral, sitronelol, geroniol,
linalol, nerol,

eugenol, feniletil alkohol, famesol, nonil-aldehida. Bunga mawar memiliki manfaat dan
khasaiat untuk mengobati batuk darah, penyakit campak, keputihan, mengatasi haid tidak
teratur, mengatasi penurunan bagian uterus setelah melahirkan (prolapsus uteri)

31. BUNGA PAGODA (Clerodendrum japonicum


(Thunb.) Sweet.)
Beberapa nama daerah bunga pagoda antara lain ; tumbak raja (Bali), singgugu (Sunda), srigunggu
(Jawa), tinjau handak (Lampung), punggur tosek (Madura) dan lain-lain. Bagian akar bunga pagoda
memiliki rasa pahit dan dingin; sedangkan bagian daun memiliki rasa manis, asam, agak kelat, serta
bersifat netral. Sementara itu, bagian bunganya memiliki rasa manis dan bersifat hangat. Bagian
tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat adalah bunga, batang, daun dan akar yang sudah
dikeringkan. Efek farmakologis bunga pagoda diantaranya adalah anti radang, peluruh air seni,
menghilangkan bengkak dan menghisap nanah.
Kandungan dan Khasiat BUNGA PAGODA

Kandungan yang terdapat pada bunga pagoda belum diketahui, tetapi tumbuhan ini diketahui
memiliki manfaat dan khasiat untuk mengobati beberapa jenis penyakit, yaitu mengobati
korengan, luka lebam atau luka terpukul, sakit pinggang, mengatasi susah tidur (insomnia),
wasir, reumatik, TBC paru yang disertai batuk darah.

32. BUNGA TASBIH (Canna indica L.)


Berapa nama daerah bunga tasbih diantaranya ganyol leuweng, sebe, sebeh, tasbeh (Sunda),
ganyong wana, ganyomg alas, puspa midra, puspa nidra, puspa nyidra, kembang gedang (Jawa), buah
tasbeh, sebek, sigi-sigi, sabeh (Jakarta), tasbhi (Madura), milu-milu (Bali), bunga tasebe (Bugis),
tasube (ternate), ganyong hutan (Melayu). Tumbuhan bunga tasbih memiliki rasa agak manis dan
sejuk. Bagian tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat adalah bunga kering, akar, dan rimpang
segar maupun kering, daun, serta bijinya. Efek farmakologis bunga tasbih, di antaranya antipiretik,
menurunkan tekanan darah (hipotensif), dan penenang (sedatif).

Kandungan dan Khasiat BUNGA TASBIH

Beberapa zat yang terkandung dalam bunga tasbih di antaranya 6 substansi fenol, yaitu 2-
terpene dan 4-coumarin, pati, glukosa, lemak, alkaloid, serta getah. Manfaat dan khasiat
bunga tasbeh antara lain untuk mengobati ambeien, disentri kronis, haid terlalu banyak,
kepala pusing (vertigo), batuk darah, jerawat, keputihan, kanker kandungan, keseleo,
menghentikan pendarahan, pembengkakan kelenjar limpa. radang kulit bernanah, luka
berdarah, sakit kuning.

33. BUNGUR KECIL (Lagerstroemia andica L.)


Beberapa nama daerah tumbuhan bungur kecil antara lain ; bungur (Sunda), kelangi (Jawa),
bhungor (Madura), bungur (Melayu), bungur kuwal (Lampung). Tumbuhan bungur kecil
memiliki rasa agak pahit dan bersifat netral. Efek farmakologis bungur kecil, di antaranya
merangsang sirkulasi darah, menghentikan pendarahan, antiradang, meluruhkan kemih,
pengelat, dan menetralkan racun. Selain itu, bunga, kulit kayu, dan kayu bersifat pencahar
atau purgatif. Bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah bunga, akar,
daun, dan kulit kayu.

Kandungan dan Khasiat BUNGUR KECIL

Beberapa zat yang terkandung pada daun bungur kecil, di antaranya decinine, decamine,
lagerine, largerstroemine, dihydroverticilbtine, dan decodine. Selain itu, pada akar
terkandung ositosterol-3 dan 3,4-trimethylellagic acid. Manfaat dan khasiat bungur kecil
antara lain untuk mengobati batuk darah (hemoptysis), muntah darah (hematemesis), BAB
berdarah, bisul, koreng, biduran, campak, disentri, eksim, radang payudara, sakit kuning.

34. BUNI (Antidesma bunius (L.) Spreng.)


Beberapa nama daerah tumbuhan buni antara lain ; wuni (Jawa dan Sunda), buni (Melayu), burneh
(Madura), bune tedong (Sulawesi). Buni memiliki rasa asan dan bersifat netral. Efek farmakologis
buni, di antaranya menghilangkan haus, menghilangkan racun, meluruhkan keringat, dan
meningkatkan sirkulasi darah. Bagian tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat adalah buah,
daun, dan rantingnya.

Kandungan dan Khasiat BUNI

Beberapa zat yang terkandung dalam buni, di antaranya saponin, tanin, flavonoid, dan
friedelin. Kulit batangnya mengandung alkaloida yang beracun sehingga jumlah
penggunaannya harus diperhatikan. Manfaat dan khasiat tumbuhan buni antara lain untuk
mengatasi jantung berdebar, penutup luka, penambah darah, pembersih darah kotor, sifilis,
tekanan darah tinggi.

35. CABE JAWA (Piper retrofractum Vahl.)


Beberapa nama daerah cabe jawa antara lain ; cabai sola (Madura), lada panjang (Melayu), cabe jawa
(Jawa) dan lain sebagainya. Buahnya memiliki rasa pedas dan panas, sedangkan akarnya memiliki
rasa pedas serta bersifat hangat. Efek farmakologis cabe jawa, di antaranya menghilangkan dingin
dan menghilangkan sakit. Bagian tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat tradisional adalah
buah dan akarnya.

Kandungan dan Khasiat CABE JAWA

Beberapa zat yang terkandung dalam bagian buahnya, di antaranya zat pedas piperine,
palmitic acid, tetrahydropiperic acid,
I-undecylenyl-3, 4-methyllenedioxy benzene, piperidine, minyak asiri, N-isobutyl-decatrans-
2-trans-A-dienamide, dan sesamin. Pada akar terdapat piperine, piplartine, dan
piperlonguminirne. Manfaat dan khasiat cabai jawa antara lain untuk mengatasi gangguan
pencernaan, ayan, batuk, bronkitis, badan terasa lemas.

36. CAKAR AYAM (Selaginella doederleinii hieron)


Beberapa nama daerah tumbuhan cakar ayam antara lain; rumput solo, cemara kipas gunung,
cakar ayam (Jawa), paku rane (Sunda), menter (Betawi), tai lantuan (Madura), usia (Ambon),
sikili batu, lingonai (Minangkabau). Cakar ayam merupakan tanaman liar yang bentuk
daunnya menyerupai cakar ayam. Efek farmakologis tumbuhan ini diantaranya antikanker,
antitoksik, antineoplasma, penghenti pendarahan, dan antiradang

Kandungan dan Khasiat CAKAR AYAM

Tumbuhan cakar ayam diketahui mengandung alkaloid, saponin dan phytosterol, etanolik
Selaginella doederteinii Hieron. Ekstrak etanolik tumbuhan ini dilaporkan mengandung lima
komponen lignans yaitu (-)-lirioresinol A, (-)-lirioresinol B, (+)-wikstromol, (-)-
nortracheloside, (+)- matairesinol. Selain itu juga mengandung dua komponen fenilpropanon
yaitu 3-hidroksi-1 -(3-metoksi-4-hidroksifenil)-propan-1-ion, 3-hydroksi-1 -(3,5-dimetoksi-
4hidroksifenil)-propan-1-on dan empat biflavonoid yaitu amentoflavone, 7,7″-di-O-
metilamentoflavone,7,4,7″,4″‘,-tetraometilamentoflavone, dan heveaflavone (Lin et al, 1994).
Tumbuhan ini berkhasiat untuk mengobati kanker paru, bronkitis, radang paru, tonsilis, obat
batuk, obat koreng, obat perut busung, obat reumatik dan infeksi saluran kencing.

37. CEGUK (Cobretum indicum)


Bebarapa nama daerah tumbuhan ceguk diantaranya ; dani, udani, wudani (Melayu), bidani (Sunda),
kacekluk, kaceklik, ceguk, cekluk, wedani (Jawa), rabet dani (Madura), kunyi-rhabet, rhabet besi,
sarandengan (Kangean), tikao (Bugis) dan lain sebagainya. Efek farmakologis tumbuhan ini
diantaranya antitumor, askarisidal, anticacing. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah
biji, buah masak yang dikeringkan, akar dan daun.

Kandungan dan Khasiat CEGUK

Kandungan yang terdapat pada tumbuhan ceguk diantaranya ; buah matang mengandung
potassium quisqualata, lemak jenuh, trigonelline dan puridine. Kulit buahnya mengandung
potassium quisqualata, bunga mengandung cyanidinemonoglycoside. Sedangkan tangkai dan
daunnya mengandung tanin, saponin, sulfur, calsium oksalat, lemak, peroksidase dan protein.
Manfaat dan khasiat tumbuhan ceguk antara lain untuk mengobati cacingan, obat sakit
telinga, obat jamur kulit, sakit kepala, gangguan pencernaan pada anak-anak, radng ginjal,
perut kembung, disentri.

38. CEMPAKA KUNING (Michelia campaca L.)


Beberapa nama daerah cempaka kuning diantaranya ; cempaka, cempaka kuning, jeumpa (Aceh),
jempa, cempa (Gayo), campaga (Minangkabau), cempaka, cempaka koneng (Sunda), kantil, locari,
pecari, cempaka, cepaka, cepaka kuning (Jawa Timur), kembhang koneng, campaka, compaka,
compaka mera (Madura), campaka, campaka barak, campaka kuning, campaka warangan (Batak),
hepaka, kepaka (Sawu), sampakang (Sangir), campaka mariri (Sulawesi Utara). Cempaka kuning
memiliki rasa pahit, pedas dan sifatnya menghangatkan. Efek farmakologis tumbuhan ini diantaranya
diuretik dan ekspektoran. Bagian tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat adalah bunga, daun, kulit
batang.

Kandungan dan Khasaiat CEMPAKA KUNING

Kandungan yang terdapat pada tumbuhan cempaka kuning antara lain ; fenol, isoeugenol,
sineol, bensilaldehida dan feniletilalkohol. Kulit kayu dan daunnya mengandung alkaloid dan
zat samak, sedangkan bunganya mengandung minyak atsiri. Manfaat dan khasiat cempaka
kuning diantaranya adalah untuk mengobati batu ginjal, mulas, bau nafas/mulut, haid tidak
teratur, demam.

39. CEMPAKA PUTIH (Michelia alba Dc.)


Beberapa nama daerah cempaka putih antara lain ; Jeumpa gadeng (Aceh); Cempaka putieh
(Minangkabau); Campaka bodas (Sunda); Pecari putih, Cempaka putih (Jawa); Campaka pote
(Madura); Cempaka mawure (Sulawesi Utara); Bunga eja kebo, Patene (Ujung Pandang); Bunga eja
mapute (Bugis); Capaka bobudo (Ternate); Capaka bobulo (Tidore). Cempaka putih rasanya manis,
pedas dan bersifat menghangatkan. Efek farmakologis tumbuhan ini adalah ekspektoran dan diuretik.
Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat yaitu bunga, daun, dan akar.

Kandungan dan Khasiat CEMPAKA PUTIH

Tumbuhan cempaka putih diketahui mengandung alkaloid mikelarbina dan liriodenina.


Manfaat dan khasiat cempaka putih antara lain untuk mengobati bronkitis, batuk, demam,
keputihan, radang, prostat, infeksi saluran kemih, kencing sedikit.

40. CENDANA (Santalum album L.)

Beberapa nama daerah tumbuhan cendana antara lain ; Candana (Minangkabau) Tindana, Sindana
(Dayak); Candana (Sunda); Candana, Candani (Jawa); Candhana, Candhana lakek (Madura); Candana
(BeIitung); Ai nitu; Dana (Sumbawa); Kayu ata (FIores); Sundana (Sangir); Sondana (Sulawesi Utara);
Ayu luhi (Gorontalo); Candana (Makasar); Ai nituk (Roti); Hau meni, Ai kamelin (Timor); Kamenir
(Wetar); Maoni (Kisar). Efek farmakologis cendana yaitu antipiretik, analgesik, karminatif, stomakik
dan diuretik. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah kayu, daun dan kulit kayu.

Kandungan dan Khasiat CENDANA

Beberapa kandungan yang terdapat pada tumbuhan cendana diantaranya ; kayu mengandung
minyak atsiri, hars dan zat samak. Minyak cendana mengandung beberapa senyawa, yaitu
santalol (seskuiterpenalkohol), santalen, (seskuiterpena), santen, santenon, santalal,
santalon, dan isovalerilaldehida. Manfaat dan khasiat cendana anatara lain untuk obat
disentri, antiseptik saluran kemih, mencret, radang usus, asma, haid tidak teratur.

41. Cengkeh (Syzygium aromaticum, (Linn.) Merr.)

Cengkeh atau cengkih merupakan jenis tumbuhan perdu yang memiliki batang berkayu keras.
Tumbuhan yang dalam bahasa Inggris disebut cloves ini memiliki beberapa nama daerah,
antara lain Cengke (Bugis), Sake (Nias), Cengkeh (Jawa, Sunda), Cangke (Ujung Pandang),
Wunga Lawang (Bali), Cangkih (Lampung), Bungeu Lawang (Gayo), Sinke (Flores),
Gomode (Halmahera) dan sebagainya. Bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai
obat herbal adalah bunganya. Tumbuhan dari keluarga Myrtaceae ini merupakan tanaman asli
Indonesia. Cengkeh banyak dimanfaatkan sebagai bumbu masakan pedas di Eropa dan
sebagai bahan rokok kretek khas Indonesia.

Kandungan dan Khasiat Cengkeh

Kandungan zat yang terdapat pada bunga cengkeh/cengkih antara lain minyak atsiri, eugenol,
asam oleanolat, asam galotanat, fenilin, karyofilin, resin dan gom. Bunga cengkeh diketahui
memiliki banyak khasiat dan manfaat sebagai bahan pengobatan herbal. Beberapa jenis
penyakit yang dapat diobati menggunakan bunga cengkeh antara lain penyakit kolera,
penyakit campak, mengobati perut mules, mual-mual dan muntah. Selain itu bunga cengkeh
bisa dimanfaatkan untuk menghitamkan alis mata dan menambah denyut jantung.

42. Ceremai (Phyllanthus acidus [L.] Skeels.)

Ceremai, cermai, cereme atau cerme adalah tumbuhan yang memiliki buah dengan nama
sama. Buah ceremai berasa masam, sering dimanfaatkan sebagai bahan minuman, rujak,
manisan, dan buah mudanya digunakan sebagai lalapan. Ceremai memiliki beberapa nama
daerah, antara lain Ceremin (Ternate), selemele, selumelek (Roti), Salmele, cermele (Timor),
Carmen, cermen (Bali), sarume (Bima), lumpias aoyok, tili; Lombituko bolaano, caramele,
carameng (Sulawesi), Careme, cerme (Sunda), cerme (Jawa), careme (Madura), Ceremoi
(Aceh), cerme, ceramai, camin-camin (Sumatera) dan lain sebagainya. Bagian tanaman yang
dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah daun, kulit akar dan biji.

Kandungan dan Khasiat Ceremai

Daun ceremai berbau khas aromatik, tidak berasa. Kandungan kimia tumbuhan ceremai :
daun, kulit batang, dan kayu ceremai mengandung saponin, flavonoida, tanin, dan polifenol.
Akar mengandung saponin, asam galus, zat samak, dan zat beracun (toksik). Sedangkan buah
mengandung vitamin C. Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan tanaman
ceremai antara lain : batuk berdahak, kanker, mual, sariawan, asma, penyakit kulit, sembelit
serta melangsingkan tubuh.

43. Cincau Hijau (Cylea barbata, Miers.)

Cincau hijau adalah salah satu jenis tumbuhan merambat dengan daun berwarna hijau pucat
dan memiliki rambut/bulu-bulu halus dipermukaan daun. Daun cincau banyak dimanfaatkan
sebagai bahan minuman cincau yang berbentuk menyerupai jeli. Tumbuhan ini merupakan
tumbuhan liar yang banyak tumbuh di daerah terbuka, tepi hutan atau semak-semak. Tetapi
kini tumbuhan cincau sudah mulai banyak dibudidayakan untuk diperdagangkan. Beberapa
nama daerah tumbuhan cincau antara lain ; Camcao, Juju, Kepleng (Jawa), Camcauh, Tahulu
(Sunda) dan lain sebagainya. Bagian tumbuhan cincau yang dapat dimanfaatkan sebagai obat
adalah daun dan akarnya.

Kandungan dan Khasiat Cincau

Tumbuhan cincau diketahui mengandung zat sejenis karbohidrat yang mampu menyerap air
sehingga daunnya menjadi padat. Ekstrak tumbuhan ini mengandung zat anti-protozoa,
tetrandine, senyawa alkaloid dan zat lemak. Ekstrak daun cincau juga memiliki kandungan
antioksidan, antibiotik dan zat anti-inflamasi. Cincau memiliki khasiat dan manfaat untuk
mengobati beberapa masalah kesehatan, seperti mengobati diare, mengatasi hipertensi,
radang lambung, diabetes melitus dan menurunkan demam.

44. Ciplukan (Physalis peruviana, Linn.)


Ciplukan atau ceplukan merupakan tumbuhan liar yang banyak tumbuh dikebun dan lahan pertanian.
Tumbuhan ini sering dianggap gulma yang dapat mengganggu tanaman. Tumbuhan ini memiliki daun
lebar, buah berbentuk bulat kecil yang ditutupi kelopak bunga. Tumbuhan yang dalam bahasa Inggris
disebut Morel berry ini memiliki beberapa nama daerah, yaitu Ciplukan (Indonesia), Ceplukan (Jawa),
Cecendet (Sunda), Yor-yoran (Madura), Lapinonat (Seram), Angket, Kopok-kopokan, Keceplokan
(Bali), Dedes (Sasak), Leletokan (Minahasa). Bagian tumbuhan ciplukan yang memiliki khasiat sebagai
obat adalah seluruh bagian tumbuhan, termasuk akarnya.

Kandungan dan Khasiat Ciplukan

Buah Ciplukan mengandung senyawa kimia asam sitrun dan fisalin. Selain itu buah Ciplukan
juga mengandung Asam Malat, Alkaloid, Tanin, Kriptoxantin, Vitamin C dan Gula. Ciplukan
memiliki khasiat dan manfaat untuk mengobati diabetes melitus, sakit paru-paru, ayan, borok,
bisul, penyakit kulit, mengatasi reumatik dan mengatasi masalah hipertensi.

45. Dadap Ayam (Erythirna variegata L.


Var..Orientalis(L.) Merr)
Dadap ayam merupakan tumbuhan berbatang kayu lunak asli Indonesia. Tumbuhan ini kebanyakan
memiliki duri yang menempel pada kulit batang dan ranting. Tinggi pohon bisa mencapai 25 meter
lebih, tempat yang disukai adalah tempat yang cukup lembab dengan tanah yang berpasir. Tumbuhan
yang termasuk dalam suku Papilionaceae ini ketika musim kemarau akan menggugurkan daun-
daunnya hingga meranggas. Beberapa nama daerah atau nama lokal pohin dadap ayam antara lain
Lola kohori (Tidore), Blendung / Dadap blendung (Sunda), Dadap ayam / Dadap laut (Jawa), Galala
kokotu (ternate), Theutheuk (Madudar) dan lain sebagainya. Bagian tumbuhan dadap ayam yang
memiliki khasiat sebagai obat adalah daun, kulit kayu, akar dan bijinya.

Kandungan dan Khasiat Dadap Ayam

Dadap ayam diketahui memiliki beberapa kandungan kimia, yaitu alkaloid eritralina,
erisotiofina, kholina, betaina, erisovina, hepaforina, minyak lemak, dan resin. Selain itu pada
dadap ayam juga terdapat kandungan glukosa sianida. Sifat khas dadap ayam antara lain
berasa pahit, memiliki efek mendinginkan serta pembersih darah. Khasiat dari tumbuhan
dadap ayam adalah sebagai ekspektoran, antipiretik, antelmintik dan insektisid. Daun dadap
ayam diketahui memiliki khasiat sebagai obat batuk, demam, disentri, haid tidak teratur,
pelancar ASI, insomnia, radang dan sakit kulit. Sedangkan kulit pohon dadap ayam
berkhasiat sebagai obat asma, demam, rematik dan membantu penyembuhan patah tulang.

46. Dadap Serep (Erythirna subumbrans(Hask.) Merr)


Dadap serep juga termasuk salah satu anggota suku Papilionaceae. Tumbuhan ini memiliki batang
besar dan tinggi pohon bisa mencapai 22 meter, bahkan lebih. Dadap serep biasanya berbunga pada
musim hujan, yaitu antara bulan Oktober sampai Desember. Batangnya licin dengan warna kelabu
kehijau-hijauan dengan gari-garis pucat yang membujur. Bentuk daunnya akan membesar semakin ke
ujung. Kadang bisa bentuknya sampai bulat dengan ujung yang pendek dan tajam. Umumnya
tumbuhan ini tidak dibudidayakan dan tumbuh secara liar. Daun dan kulit kayu dadap serep diketahui
berkhasiat untuk mengobati beberapa masalah kesehatan.

Kandungan dan Khasiat Dadap Serep

Kandungan yang terdapat pada dadap serep antara lain alkaloid, eritradina, eritrina,
eritramina, hipaforina, dan erisovina. Dadap serep bersifat mendinginkan, pembersih darah
dan berasa pahit. Efek farmakologis dari tumbuhan ini antara lain ; daun dadap serep sebagai
antipiretik dan anti inflamasi. Sedangkan kulit kayu sebagai ekspektoran. Daun dadap serep
berkhasiat untuk meringankan demam, pelancar ASI, sariawan, mencegah keguguran,
pendarahan dan obat sakit perut. Sedangkan kulit kayu berkhasiat pengencer dahak (obat
batuk) dan mengobati sariawan.

47. Dandang Gendis (Clinacanthus nutans Lindau)


Dandang gendis merupakan tumbuhan perdu tahunan yang termasuk salah satu anggota dari famili
Achantaceae. Di Indonesia tanaman ini dikenal dengan beberapa sebutan lokal atau nama daerah,
antara lain yaitu Gendis (Jawa), dan Kitajam (Sunda). Dandang gendis memiliki batang berkayu,
tumbuh tegak, beruas dan berwarna hijau. Tinggi tumbuhan ini bisa mencapai 2,5 meter atau lebih.
Daun tunggal, berhadapan, bentuk lanset, panjang 8-12 mm, lebar 4-6 mm, bertulang menyirip,
berwarna hijau. Bunga majemuk, bentuk malai, di ketiak daun dan di ujung batang, mahkota bunga
berbentuk tabung, panjang 2-3 cm berwarna merah muda. Buah kotak, bulat memanjang berwarna
cokelat. Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat herbal tradisional adalah daunnya.

Kandungan dan Khasiat Dandang Gendis

Tumbuhan dandang gendis diketahui memiliki beberapa kandungan kimia, seperti alkaloid,
saponin dan minyak atsiri. Sifat khas tumbuhan ini adalah berasa pahit dan berbau aromatis.
Daun dandang gendis memiliki manfaat dan khasiat sebagai obat disentri dan mengatasi
kencing manis.

48. Daruju (Acanthus ilicifolius L.)


Daruju adalah tumbuhan liar yang masih satu famili dengan dandang gendis, yakni dari famili
Acanthaceae. Tumbuhan ini banyak tumbuh secara liar di daerah pantai, pinggir sungai, serta
tempat-tempat lain yang tanahnya berlumpur dan berair payau. Semak tahunan, berbatang basah,
tumbuh tegak atau berbaring pada pangkalnya, tinggi 0,5-2 m, berumpun banyak. Batang bulat
silindris, agak lemas, permukaan licin, berwarna kecokelatan, berduri panjang dan runcing. Daun
tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang. Helaian daun berbentuk memanjang atau
lanset, pangkal dan ujung runcing, tepi bercangap menyirip dengan ujung-ujungnya berduri tempel,
panjang 9-30 cm, lebar 4-12 cm. Bunga majemuk berkumpul dalam bulir yang panjangnya 6-30 cm,
keluar dari ujung batang, mahkota bunga berwarna ungu kebiruan. Buahnya berupa buah kotak,
bulat telur, panjang ± 3 cm, berwarna cokelat kehitaman. Biji berbentuk ginjal, jumlahnya 2-4 buah.
Akarnya berupa akar tunggang, berwarna putih kekuningan. Bagian tumbuhan yang bisa digunakan
sebagai obat adalah akar, dan dan bijinya.

Kandungan dan Khasiat Daruju

Sifat khas daruju adalah berasa pahit, bersifat mendinginkan. Daruju memiliki efek
farmakologis sebagai ekspektoran dan antiradang. Akar daruju mengandung flavone dan
asam amino. Akar daruju memiliki khasiat dan manfaat sebagai obat radang hati (hepatitis),
pembesarana hati dan limpa (hepato splenomegali), pembesaran kelenjar limfe
(limfadenopati), pembesaran kelenjar limfe pada tuberkolosis (TBC), gondongan (parotitis),
sesak napas (asma bronkial), cacingan, nyeri lambung, sakit perut, kanker, terutama kanker
hati. Biji daruju berkhasiat untuk mengobati bisul dan cacingan.

49. Daun Dewa (Gynura segetum (Lour.) Merr.)


Daun dewa adalah terna tahunan, anggota dari famili Compositae. Nama lokal atau nama daerah
daun dewa antara lain ; Beluntas cina, Daun dewa (Sumatera) dan dalam bahasa cina disebut
samsit / San qi cao. Daun dewa banyak ditemukan dipekarangan yang ditanam untuk dimanfaatkan
sebagai obat herbal. Tumbuhan ini timbuh tegak, tinggi batang mencapai 50 cm atau lebih. Batang
muda berwarna hijau dengan alur memanjang warna tengguli, bila agak tua bercabang banyak. Daun
tunggal, mempunyai tangkai, bentuk bulat telur sampai bulat memanjang. Ujung melancip. Daun tua
membagi sangat dalam. Daun banyak berkumpul di bawah, agak jarang pada ujung batang, letak
berseling. Kedua permukaan daun berambut lembut, warna putih. Warna permukaan daun hijau tua,
bagian bawah berwarna hijau muda. Panjang daun 8-20 cm. lebar 5 – 10 cm. Bunga terletak di ujung
batang, warna kuning berbentuk bonggol (kepala bunga). Mempunyai umbi berwarna ke abu-abuan,
panjang 3-6 cm., dengan penampang ± 3 cm. Bagian tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat adalah
seluruh bagian tanaman.

Kandungan dan Khasiat Daun Dewa

Kandungan kimia yang terdapat pada tanaman daun dewa adalah saponin, flavanoid dan
minyak atsiri. Daun dewa memiliki rasa yang khas dan bersifat netral. Efek farmakologis
tumbuhan ini antara lain sebagai anti coagulant, mencairkan bekuan darah, stimulasi
sirkulasi, menghentikan pendarahan, penurun panas dan membersihkan racun. Daun tanaman
daun dewa berkhasiat untuk mengobati luka lebam, batuk darah, muntah darah, mimisan,
pembengkakan payudara, infeksi kerongkongan, dan penawar bisa binatang. Sedangkan
umbinya berkhasiat untuk menghilangkan pembekuan darah (heamatom), pembengkakan,
patah tulang (fraktur) dan mengatasi pendarahan sehabis melahirkan.

50. Daun duduk (Desmodium triquetrum [L.] D.C.)


Daun duduk merupakan tumbuhan liar yang termasuk dalam famili Papilionaceae (Leguminosae).
Daun duduk memiliki beberapa sebutan lokal, yaitu Genteng cangkeng, Ki congcorang, Potong
kujang, Cen-cen (Sunda), Daun duduk, Sosor bebek, Gulu walang, Gerji, Cocor bebek (Jawa). Daun
duduk dapat ditemukan pada dataran rendah sampai 1.500 dpl. Tumbuh liar pada tempat-tempat
terbuka dengan cahaya matahari yang cukup atau sedikit naungan serta tidak begitu kering. Batang
bulat, beruas, permukaan kasar, percabangan simpodial, diameter 2 cm, cokelat. Daun tunggal,
berseling, berdaun penumpu, tangkai daun bersayap lebar. Helaian daun lanset, ujung meruncing,
pangkal rata, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 10 – 20 cm, lebar 1,5 – 2 cm, masih muda
cokelat, setelah tua hijau. Bagian tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat herbal adalah
seluruh bagian tanaman, kecuali akar.

Kandungan dan Khasiat Daun duduk

Daun tumbuhan ini mengandung tanin, alkaloida hipaforin, trigonelin, bahan penyamak,
asam silikat, dan K20. Buah daun duduk mengandung saponin, dan flavonoida, sedangkan
akar mengandung saponin, flavonoida, dan tanin. Sifat khas daun duduk/Cocor bebek yaitu
berasa sedikit pahit dan sejuk. Daun duduk memiliki efek farmakologis sebagai anti piretik,
anti inflamasi, parasitisid, stomakik dan diuretik. Tumbuhan daun duduk atau cocor bebek
berkhasiat untuk mencegah pingsan karena udara panas (heat stroke), demam, selesma,
radang amandel (tonsilitis), gondongan (parotitis), lelehan nanah (piorea), radang gunjal (akut
nehritis), sembab (edema), radang usus (enteritis), disentri, infeksi cacing tambang
(hookwoon), infeksi cacing pita dihati, keputihan, muntah-muntah pada kehamilan, kurang
gizi pada anak, sakit kuning, keracunan buah nanas, TBC tulang dan kelenjar limfa, wasir dan
rheumatik.

51. Daun encok (Plumbago zeylanica L.)


Beberapa nama daerah / nama lokal daun encok antara lain ; Ceraka (Sumatera), Bama,
Godong encok, Poksor (Jawa), Daun encok, Ki encok (Sunda), Bama (Bali), Kareka
(Madura). Daun encok merupakan salah satu tumbuhan liar anggota dari famili
Plumbaginaceae. Daun encok banyak ditemukan di ladang, ditepi-tepi saluran air, pekarangan
rumah dan di tempat-tempat lain sampai pada ketinggian 800 dpl. Perdu tahunan yang
menaik, berbatang panjang, tinggi 0,6 – 2 m. Batang berkayu, bulat, licin, beralur, bereabang.
Daun tunggal, letak berseling, bertangkai yang panjangnya 1,5 – 2,5 cm, pangkal tangkai
daun agak melebar, memeluk batang. Daun bulat telur sampai jorong, panjang 5 – 11 cm,
lebar 2 – 5 cm, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi beringgit, pertulangan menyirip,
wamanya hijau. Bunga majemuk dalam tandan yang keluar di ujung tangkai, kecil-kecil,
berambut, berwarna putih. Buah kecil, bulat panjang, masih muda hijau, setelah tua hitam.
Biji kecil, cokelat. Bagian tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat adalah daun dan
akar.

Kandungan dan Khasiat Daun encok

Daun mengandung plumbagin, 3-3-biplumbagin, 3-chloroplum- bagin, chitranone (3-6-


biplumbagin), dan droserone (2-hydroxy plumbagin). Zat berkhasiatnya yang bernama
plumbagin sangat beracun dan pada pemakaian lokal dapat menyebabkan kerusakan kulit
berupa lepuh seperti luka bakar. Sifat khas daun ecok adalah berasa pahit, tonik dan beracun.
Akar daun encok berkhasiat untuk mengobati rheumatik, memar, keseleo, nyeri lambung,
kurap dan kanker darah.

52. Daun jintan (Plectranthus amboinicus (L.) Spreng.)


Daun jintan merupakan tumbuhan semak yag termasuk dalam famili Lamiaceae (Labiatae). Tanaman
semak, menjalar, batang berkayu, lunak, beruas-ruas. Ruas yang menempel di tanah akan tumbuh
akar, batang muda berwarna hijau pucat. Daun tunggal, mudah patah, bentuk bulat telur, tebal, tepi
beringgit, berabut, panjang 6-7 cm, lebar 5-6 cm, bertulang menyirip, warna hijau muda. Bunga
majemuk, berbentuk tandan, mahkota berbentuk mangkok warna ungu. Bagian tumbuhan dari
tanaman ini yang berkhasiat sebagai obat herbal tradisional adalah seluruh bagian tumbuhan.

Kandungan dan Khasiat Daun jintan

Daun jintan diketahui mengandung fenol, senyawa kalium dan minyak atsiri. Sifat khas
tumbuhan ini antara lain ; berasa pedas, menetralkan dan membersihkan darah. Manfaat dan
khasiat daun jintan adalah sebagai obat asma, obat batuk, mengatasi bayi muntah, bronkitis,
meredakan demam, mengatasi perut mulas, melnacarkan pencernaan, mengobati radang
saluran kandung kemih, mengobati sariawan perut dan obat sakit kepala.

53. Daun kentut (Paederia scandens (Lour.) Merr.)


Daun kentut adalah herba tahunan berbatang memanjat yang termasuk dalam famili Rubiaceae.
Pangkal berkayu dengan panjang mencapai 3 sampai 5 meter. Tumbuh liar di lapangan terbuka,
semak belukar atau di tebing sungai, kadang dirambatkan dipagar halaman sebagai tanaman obat
dan dapat ditemukan dari 1-2. 1 00 m dpi. Daun tunggal, bertangkai yang panjangnya 1-5 cm, letak
berhadapan, bentuknya bundar telur sampai lonjong atau lanset. Pangkal daun berbentuk jantung,
ujung runcing, tepi rata, panjang 3-12,5 cm, lebar 2-7 cm, permukaan atas berambut atau gundul,
tulang daun menyirip, bila diremas berbau kentut. Bunganya bunga majemuk tersusun dalam malai,
keluar dari ketiak daun atau ujung percabangan. Mahkota bunga berwarna putih, bagian dalam
tabung berwarna ungu gelap. Buah bulat, warnanya kuning, mengkilap, panjang 4-6 mm. Daun
biasanya dimakan sebagai Ialab atau disayur. Seluruh bagian tanaman dari tumbuhan ini dapat
digunakan sebagai obat herbal.

Kandungan dan Khasiat Daun kentut

Batang dan daun mengandung asperuloside, deacetylasperuloside, scandoside, paederosid,


paederosidic acid dan gama-sitosterol, arbutin, oleanolic acid dan minyak atsiri. Daun kentut
bersifat netral, rasa manis dan lama-lama terasa sedikit pahit. Daun kentut memiliki efek
farmakologis sebagai anti rheumatik, analgetik, karminatif, diuretik, ekspektoran, stomakik,
anti biotik, anti inflamasi, antitusif, detoksifikasi, anti cacing dan pereda kejang. Daun kentut
berkhasiat untuk mengatasi kejang (kolik) kandung empedu dan saluran pencernaan, perut
kembung, rasa sakit pada luka, mata atau telinga, sakit kuning, radang usus, bronkitis, batuk,
rheumatik, luka lebam/memar, patah tulang, kekurangan darah putih, melancarkan kencing
dan mengatasi keracunan organik phosphor pada produk pertanian.

54. Daun Madu (Barleria cristata L.)


Oleh masyarakat Madura tumbuhan ini dikenal dengan nama daun madu, sedangkan di Jawa Tengah
dikenal dengan sebutan Landep. Daun madu konon berasal dari India dan banyak ditanam sebagai
pembatas atau pagar. Tinggi tumbuhan bisa mencapai 3 meter, bercabang banyak, atang berkayu,
bulat, berbuku-buku, berambut, hijau kecokelatan. Daun tunggal, berhadapan, helaian elips sampai
lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, tulang daun menyirip, kedua permukaan berambut,
panjang 4-8 cm, lebar 1-3 cm, warnanya hijau atau hijau kekuningan. Bunga tunggal atau
berpasangan, di ketiak daun dan ujung tangkai, mahkota berambut kelenjar, bibir atas mahkota
berbagi empat, bulat telur, warnanya ungu. Buah elips, panjang 1,5 cm, berbibir tiga sampai empat,
kecokelatan. Biji kecil, pipih, warna cokelat. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah
daun, akar, bunga dan bijinya.

Kandungan dan Khasiat Daun Madu

Kandungan kimia yang terdapat pada daun madu antara lain : Daun tumbuhan ini
mengandung polifenol dan substansi pektik. Batang mengandung polifenol, saponin,
flavonoida, kalsium oksalat, lemak, substansi pektik, dan asam formik. Sedangkan bagian
akar mengandung polifenol, saponin, dan flavonoida. Daun madu dikenal luas oleh
masyarakat sebagai obat batuk, penawar bisa ular, obat rheumatik, mengatasi bengkak/memar
dan mengatasi gigitan serangga. Daun dan akar berkhasiat sebagai obat batuk dan rheumatik.
Bunga berkhasiat untuk mengatasi bengkak karena gigitan serangga, sedangkan bijinya
berkhasiat sebagai penawar bisa ular.

55. Daun Sendok (Plantago mayor L.)


Beberapa sebutan lokal atau nama daerah daun sendok antara lain ; Ki urat, Ceuli, Uncal (sunda),
Meloh kiloh, Otot-ototan, Sangkabuah, Sangkuah, Sembung otot, Suri pandak (Jawa), Daun urat,
Daun urat-urat, Daun sendok, Ekor angin, Kuping menjangan (Sumatera), Torongoat (Minahasa).
Daun sendok merupakan gulma yang banyak ditemukan di perkebunan teh dan karet, atau tumbuh
liar di hutan, ladang, dan halaman berumput yang agak lembap,kadang ditanam dalam pot sebagai
tumbuhan obat. Tumbuhan ini berasal dari daratan Asia dan Eropa, dapat ditemukan dari dataran
rendah sampai ketinggian 3.300 m dpl. Tumbuhan obat ini tersebar luas di dunia dan telah dikenal
sejak dahulu kala serta merupakan salah satu dari 9 turnbuhan obat yang dianggap sakral di Anglo
Saxon. Terna menahun, tumbuh tegak, tinggi 15 – 20 cm. Daun tunggal, bertangkai panjang, tersusun
dalam roset akar. Bentuk daun bundar telur sampai lanset melebar, tepi rata atau bergerigi kasar
tidak teratur, permukaan licin atau sedikit berambut, pertulangan melengkung, panjang 5 – 10 cm,
lebar 4 – 9 cm, warnanya hijau. Perbungaan majemuk tersusun dalam bulir yang panjangnya sekitar
30 cm, kecil-kecil, warna putih. Buah lonjong atau bulat telur, berisi 2 – 4 biji berwarna hitam dan
keriput. Daun muda bisa dimasak sebagai sayuran. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat
adalah seluruh bagian tumbuhan.

Kandungan dan Khasiat Daun Sendok

Herba daun sendok diketahui mengandung plantagin, aukubin, asam ursolik, Beta-si- tosterol,
n-hentriakontan, dan plantagluside yang terdiri dari methyl D-galakturonat, D-galaktosa, L-
arabinosa dan L-rhammosa. Juga rnengandung tanin, kalium dan vitamin (B1, C, A). Biji
(che qian zi) daun sendok mengandung asam planterolik, plantasan (dengan komposisi
xylose, arabinose, asam galacturonat dan rharnnose), protein, musilago, aucubin, asam
suksinat, adenin, cholin, katalpol, syringin, asam lemak (palmitat, stearat, arakidat, oleat,
linolenat dan lenoleat), serta flavanone glycoside. Sedangkan bagian akar mengandung
naphazolin. Herba berkhasiat untuk mengatasi infeksi saluran kencing, kencing berlemak,
kencing berdarah, bengkak karena penyakit ginjal (nefrotik edema), kencing sedikit karena
panas dalam, batu empedu, batu ginjal, radang prostat, flu, demam, batuk rejan, radang
saluran pernafasan, diare, disentri, nyeri lambung. Akar daun sendok berkhasiat untuk
mengatasi keputihan (leukore) dan nyeri otot. Sedangkan biji daun sendok berkhasiat
mengatasi gangguan pencernaan pada anak, perangsang birahi, kencing sakit, sulit kencing,
rasa penuh diperut bagian bawah, diare, disentri, cacingan, penglihatan kabur, mata merah,
batuk berdahak.

56. Daun Senna (Cassia angustifolia Vahl.)


Daun senna merupakan tumbuhan semak rendah dengan tinggi tajuk sampai 1,5 meter. Daun
majemuk menyirip genap (tanpa anak daun ujung), mempunyai 3-7 pasang helai, menyempit atau
membulat, hijau terang hijau kekuningan. Bunga lengkap dan sempurna, berbilangan lima, bersimetri
tunggal. Kelopak memiliki 5 daun kelopak. Daun mahkota kuning dengan urat coklat, 5 buah, susunan
sirap. Benang sari memiliki bagian steril (staminodia). Buah elips lebar, kadang bentuk ginjal, pipih,
buah masak pecah, panjang 4-7cm dengan lebar 2 cm, biji 6- 10 perbuah. Bagian tumbuhan yang
digunakan sebagai obat adalah bijinya.

Kandungan dan Khasiat Daun Senna

Daun dan biji dari tumbuhan ini diketahui mengandung glikosida antrasena yaitu senosida
A,B,C,D,E,F; glikosida rhein, sejumlah kecil aloeemodin, musilago (10%), flavonoid
(turunan kaemferol), glikosida naftalena, isoramnetin, asam krisofanat, senakrol, senapikrin,
katartomanit, ß-sitosterol. Daun senna memiliki khasiat dan manfaat untuk digunakan sebagai
obat sembelit, ambeien, pengosongan lambung sebelum foto rontgent, sebelum dan sesudah
operasi abdominal. Hati-hati menggunakan daun senna, pada penggunaan yang tidak
terkendali (overdosis) daun senna memiliki efek negatif, yaitu ; pada penggunaan jangka
panjang atau penggunaan yang salah akan berakibat pada kehilangan elektrolit (terutama ion
kalium) serta dapat menjadi penyebab albuminuria, hematuria, deposisi pigmen pada mukosa
usus dan kerusakan pada myenteric plexus.

KONTRA INDIKASI : Illeus, kerusakan usus, stenosis, atoni, radang, colonopathics,


appendisitis, status dehidrasi, konstipasi kronik, wanita hamil, dan menyusui, serta anak anak
di bawah umur 10 tahun.

57. Daun Ungu (Graptophyllum pictum, (Linn), Griff.)


Di Indonesia daun ungu memiliki beberapa sebutan daerah atau nama lokal, yaitu ; Demung,
Tulak, Wungu (Jawa), Daun temen-temen, Handeuleum (Sunda), Temen (Bali), Karotong
(Madura), Daun putri, Dongora (Ambon), Kobi-kobi (Ternate). Daun Ungu (Graptophyllum
pictum) termasuk tumbuhan perdu yang memiliki batang tegak, ukurannya kecil dan
tingginya hanya dapat mencapai 3 meter, biasanya tumbuh liar dipedesaan atau ditanam
sebagai tanaman hias atau tanaman obat, daun ungu cocok tumbuh didaearah dataran rendah
sampai ketinggian 1250 meter di atas permukaan laut. Batang : Batangnya berwarna ungu,
penampang batangnya berbentuk mendekati segi tiga tumpul. Daun : mempunyai struktur
posisi daun yang letaknya berhadap- hadapan Bunga : bersusun dalam 1 rangkaian tandan
yang berwarna merah tua. Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun dan
bunga.

Kandungan dan Khasiat Daun Ungu

Kandungan yang terdapat pada daun ungu antara lain ; alkohol, pektin dan asam formiat.
Daun ungu berkhasiat sebagai obat ambeien, melancarkan buang air seni, mengobati
rheumatik, encok dan mengobati bisul. Sedangkan bunga daun ungu memiliki khasiat dan
manfaat untuk melancarkan haid.

58. Delima (Punica granatum L.)


Beberapa nama daerah atau sebutan lokal delima yaitu : glima (Aceh), glimeu mekah (Gayo), dalimo
(Batak), gangsalan (Jawa), dalima (Sunda), dhalima (Madura), jeliman (Sasak), talima (Bima), dila dae
lok (Roti), lelo kase, rumau (Timor), dilimene (Maluku/Kisar). Delima berasal dari Timur Tengah,
tersebar di daerah subtropik sampai tropik, dari dataran rendah sampai di bawah 1.000 m dpl.
Tumbuhan ini menyukai tanah gembur yang tidak terendam air, dengan air tanah yang tidak dalam.
Delima sering ditanam di kebun-kebun sebagai tanaman hias, tanaman obat, atau karena buahnya
yang dapat dimakan. Berupa perdu atau pohon kecil dengan tinggi 2–5 m. Batang berkayu, ranting
bersegi, percabangan banyak, lemah, berduri pada ketiak daunnya, cokelat ketika masih muda, dan
hijau kotor setelah tua. Daun tunggal, bertangkai pendek, letaknya berkelompok. Helaian daun
bentuknya lonjong sampai lanset, pangkal lancip, ujung tumpul, tepi rata, pertulangan menyirip,
permukaan mengkilap, panjang 1–9 cm, lebar 0,5–2,5 cm, warnanya hijau. Bunga tunggal bertangkai
pendek, keluar di ujung ranting atau di ketiak daun yang paling atas. Bagian tanaman yang digunakan
sebagai obat adalah kulit kayu, kulit akar, kulit buah, daun, biji, dan bunganya.

Kandungan dan Khasiat Delima

Kulit buah delima diketahui mengandung alkaloid pelletierene, granatin, betulic acid, ursolic
acid, isoquercitrin, elligatanin, resin, triterpenoid, kalsium oksalat, dan pati. Kulit akar dan
kulit kayu mengandung sekitar 20% elligatanin dan 0,5–1% senyawa alkaloid, antara lain
alkaloid pelletierine (C8H14N0), pseudopelletierine (C9H15N0), metilpelletierine
(C8H14NO.CH3), isopelletierine (C8H15N0), dan metilisopellettierine (C9H1,N0). Daun
mengandung alkaloid, tanin, kalsium oksalat, lemak, sulfur, peroksidase. Jus buah
mengandung asam sitrat, asam malat, glukosa, fruktosa, maltosa, vitamin (A, C), mineral
(kalsium, fosfor, zat besi, magnesium, natrium, dan kalium), dan tanin. Delima berkhasiat
untuk mengobati cacingan, berak darah dan lendir, diare, wasir berdarah, muntah darah, batuk
darah, pendarahan rahim, pendarahan rektum, radang tenggorokan, radang telinga, keputihan,
nyeri lambung, radang gusi, bronkitis, demam.
59. Ekor Kucing (Acalypha hispida Burm. f.)
Di Indonesia tanaman ekor kucing memiliki beberapa nama lokal atau sebutan daerah, beberapa
diantaranya adalah ; Buntut kucing, Ekor kucing, Ekor kera (Jawa), Tali anjing (Sunda), Wunga
tambang, Lancuran (Jawa), Ikut lutung (Bali), Lofoti (Ternate). Ekor kucing merupakan tanaman asli
dari Hindia Barat. Umumnya, ditanam sebagai tanaman hias di halaman atau di taman-taman. Perdu,
tumbuh tegak, tinggi 1-3 m. Batang bulat, percabangan simpodial, permukaan kasar, berwarna
cokelat kehijauan. Daun tunggal, bertangkai panjang, letak berseling. Helaian daun bentuknya bulat
telur atau lonjong, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, pertulangan menyirip, panjang 12-
20 cm, lebar 6-16 cm, berwarna hijau muda. Bunga berkelamin tunggal dalam satu pohon. Bunga
betina berkumpul dalam karangan berbentuk bulir yang keluar dari ketiak daun, bentuknya bulat
panjang berjuntai ke bawah, berdiameter 1-1,5 cm, panjang 20-50 cm, berwarna merah. Buahnya
bulat, kecil, berambut, berwarna hijau. Biji berbentuk bulat, kecil, berwarna putih kotor. Bagian
tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah daun dan bunga.

Kandungan dan Khasiat Ekor Kucing

Tumbuhan ekor kucing diketahui memiliki beberapa kandungan kimia, yaitu ; Daun ekor
kucing mengandung acalyphin, flavanoid, saponin dan tanin. Sedangkan pada bunga ekor
kucing terdapat kandungan saponin dan tanin. Sifat khas tanaman ekor kucing adalah berasa
manis, kelat dan menyejukkan. Beberapa khasiat dan manfaat tanaman ekor kucing antara
lain untuk mengobati disentri, radang usus, berak darah, muntah darah, mimisan, cacingan,
luka bakar dan mengobati tukak dikaki (ulkus).

60. Enau (Arenga pinnata, Merr.)

Beberapa nama lokal atau sebutan daerah tanaman enau antara lain : Aren (Jawa, Madura),
Kawung (Sunda), Bak juk (Aceh). Enau termasuk jenis palma, berakar kuat dan menjalar ke
mana-mana. Enau mempunyai banyak manfaat bagi manusia, antara lain: dari kelopak bunga
jantan dapat menghasilkan nira sebagai bahan untuk gula aren, buahnya dapat dibuat kolang
kaling untuk campuran makanan/minuman, ijuk untuk resapan air, kesed dan sapu. Enau yang
sudah berusia 15-20 tahu dapat menghasilkan nira sebanyak 8 liter tiap hari dan bila dimasak
dapat menghasilkan 25-35 kilogram kolang-kaling. Namun pada umumnya pohon enau tidak
disukai para petani, sebab akarnya menjalar keman-mana dan dapat merusak tanaman di
sekitarnya. Enau biasanya tumbuh dan berkembang berkembang biak dengan baik di hutan-
hutan. Bagian tumbuhan enau yang dimanfaatkan sebagai obat adalah nira yang sudah diolah
menjadi gula (gula aren).

Kandungan dan Khasiat Enau (Gula Aren)

Hingga saat ini belum dilakukan penelitian secara ilmiah mengenai kandungan kimia yang
terdapat pada gula aren, sehingga kandungannya belum dapat diketahui secara pasti. Tetapi
sejak jaman dahulu gula aren sudah banyak digunakan sebagai obat tradisional. Beberapa
khasiat dan manfaat gula aren dalam praktek pengobatan secara tradisional antara lain untuk
menurunkan demam, mengatasi sakit perut, dan mengatasi kesulitan buang air besar
(sembelit).

61. Tanaman Obat Gadung (Dioscorea hispida Dennust)


Tanaman ini dikenal dengan berbagai nama daerah atau sebutan lokal di Indonesia, antara lain :
Bitule, Bunga meraya (Manado); Gadung, Gadung ribo (Sumatera Barat); Gadung (Sunda); Gadung
(Jawa); Ghadhung (Madura); Gadung, Sikapa, Skapa (BeIitung); Iwi (Sumbawa); . Ondot in lawanan,
Pitur (Minahasa); Siapa (Bugis); Sikapa (Makasar); Boti (Roti); Lei (Kai); Uhulibita, Ulubita (Seram);
Hayule, Hayuru (Ambon). Gadung merupakan tumbuhan semak menjalar, permukaan batang halus,
berduri, warna hijau keputihan. Daun tunggal, lonjong, berseling, ujung lancip, pangkal tumpul,
warna hijau. Perbungaan bentuk tandan, di ketiak daun, kelopak bentuk corong, mahkota hijau
kemerahan. Buah bulat setelah tua biru kehitaman. Biji bentuk ginjal dan bagian tanaman yang
digunakan sebagai obat adalah rimpang (umbi).

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Gadung

Gadung diketahui mengandung alkaloid dioskorina, diosgenina, saponin, furanoid


norditerpena, zat pati dan tanin. Efek farmakologis gadung antara lain sebagai anti inflamasi,
spasmolitik, diaforetik dan kholagog. Umbi gadung diketahui memiliki khasiat dan manfaat
untuk mengobati dan mengatasi berbagai masalah kesehatan, yaitu untuk mengatasi
keputihan, mengobati kencing manis, mengobati penyakit kusta, mengatasi perut mules,
mengatasi nyeri empedu, mengatasi nyeri haid, mengatasi radang kandung empedu,
mengobati rheumatik dan nyeri sendi.

62. Tanaman Obat Gambir (Uncaria gambir (Hunter.)


Roxb.)
Gambir (Uncaria gambir) adalah tumbuhan perdu setengah merambat atau memanjat dengan
percabangan memanjang dan mendatar. Di Indonesia dan India gambir biasanya ditemukan
dalam bentuk ekstraksi, berwarna coklaat kehitaman aatau kekuningan yang dicetak dan
dikeringkan. Gambir biasanya digunakan untuk menyirih, selain itu gambir juga digunakan
sebagai bahan penyamak kulit dan bahan pewarna. Asal usul tumbuhan ini diperkirakan
berasal dari Sumatera dan Kalimantan. Dahulu gambir dihasilkan dari Sumatera Barat, Riau,
Bangka, Belitung dan Kalimantan Barat. Kini daerah penghasil utama gambir adalah
Sumatera Barat dan Riau (90% produksi gambir dihasilkan dari dua daerah ini), dan sisanya
dihasilkan dari Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu. Produk gambir Indonesia di ekspor ke
berbagai negara, dengan tujuan ekspor utama adalah India dan Singapura. Dalam
perdagangan internasional gambir dikenal sebagai gambier.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Gambir


Kandungan kimia gambir antara lain ; katekin, kuersetin, zat samak katekin, zat pewarna
merah katekin, lendir, lemak dan malam. Kandungan yang utama dan juga dikandung oleh
banyak anggota Uncaria lainnya adalah flavonoid (terutama gambiriin), katekin (sampai
51%), zat penyamak (22-50%), serta sejumlah alkaloid (seperti gambirtannin) dan turunan
dihidro- dan okso-nya. Pemakaian utamanya sebagai astringensia. Gambir juga mengandung
katekin (catechin, cyanidol-3) digunakan sebagai anti-histamin yang bisa digunakan dengan
anti-alergi. Bisa digunakan sebagai obat hepatitis dan luka pada hati. Khasiat lainnya adalah
sebagai obat disentri, mencret, luka bakar, sariawan dan mengatasi suara parau.

63. Tanaman Obat Gandarusa (Justicia gendarussa


Burm. f.)
Tumbuhan gandarusa dikenal juga dengan nama daun rusa atau kisi-kisi. Tumbuhan ini adalah semak
daerah tropis yang mudah tumbuh, bisa diperbanyak melalui stek dan banyak dijumpai dipekarangan
rumah atau kebun. Nama lokal atau daerah gandarusa antara lain Handarusa (Sunda), Gandarusa,
tetean, trus (jawa),; Ghandharusa (Madura), Gandarisa (Bima), Puli (Ternate).; Besi-besi (Aceh),
gandarusa (Melayu). Berupa semak, pada umumnya ditanam sebagai pagar hidup atau tumbuh liar di
hutan, tanggul sungai atau dipelihara sebagai tanaman obat. Tumbuh tegak, tinggi dapat mencapai 2
m, percabangan banyak, dimulai dari dekat pangkal batang. Cabang-cabang yang masih muda
berwarna ungu gelap, dan bila sudah tua warnanya menjadi coklat mengkilat. Daun letak
berhadapan, berupa daun tunggal yang bentuknya lanset dengan panjang 5-20 cm, lebar 1 – 3,5 cm,
tepi rata, ujung daun meruncing, pangkal berbentuk biji bertangkai pendek antara 5 – 7,5 mm, warna
daun hijau gelap. Bunga kecil berwama putih atau dadu yang tersusun dalam rangkaian berupa
malai/bulir yang menguncup, berambut menyebar dan keluar dari ketiak daun atau ujung tangkai.
Buahnya berbentuk bulat panjang. Selain yang berbatang hitam (lebih populer) ada juga yang
berbatang hijau.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Gandarusa

Tumbuhan gandarusa diketahui mengandung beberapa senyawa kimia, antara lain ; justicin,
minyak atsiri, kalium dan alkaloid yaang agak beracun. Tumbuhan ini berasa pedas, sedikit
asam dan netral. Efek farmakologis gandarusa adalah sebagai antirheumatik, melancarkan
peredaran darah, analgesik, diuretik dan anti-spermatozoa. Gandaru apat digunakan sebagai
obat bisul, borok, korengan, luka memar, rheumatik dan tulang patah. Bagian tanaman yang
digunakan sebagai obat adalah daun segar maupun kering.

64. Tanaman Obat Gendola (Basella rubra Linn.)


Gendola memiliki banyak nama lokal, antara lain Gandola (Sunda), Gendola (Bali),
lembayung (Minangkabau); Genjerot, gedrek, uci-uci (Jawa), Kandula (Madura); Tatabuwe
(Sulut), Poiloo (Gorontalo), Kandola (Timor). Gendola atau binahong adalah tanaman obat
yang tumbuh liar di dataran rendah maupun dataran tinggi dan mempunyai banyak khasiat
dalam meyembuhkan berbagai macam penyakit ringan maupun berat. Tanaman ini sudah
lama ada di Indonesia tetapi baru akhir-akhir ini saja digunakan sebagai bahan pengobatan
herbal. Ada dua warna gendola, putih dan merah. Perbedaanya pada warna batang dan
tulang daun. Gendola merah, memiliki batang dan tulang daun yang berwarna merah.
Daunnya dapat disayur, sedang buahnya bila diperas mengeluarkan warna merah yang dapat
digunakan untuk mewarnai bahan makanan. Perbanyakan dengan stek batang atau biji.
Tanaman yang konon berasal dari Korea ini dikomsumsi oleh orang-orang Vietnam pada saat
perang melawan Amerika Serikat pada tahun 1950 sampai 1970-an. Tanaman ini dikenal juga
di kalangan masyarakat Cina dengan nama Dheng San Chi dan telah ribuan tahun dikonsumsi
oleh bangsa Tiongkok, Korea, Taiwan, dll.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Gendola

Daun gendola diketahui mengandung Glucan c, carotene, organic acid, dan


mucopolysacharida seperti L-arabinose, D-galactose, L-rhamnose dan aldonic acid. Juga
mengandung saponin, vitamin A, B dan C. Efek farmakologis daun gendola / binahong antara
lain menghilangkan panas dalam, menghilangkan racun dan mengeluarkan organisme
penyebab penyakit dari darah. Daun gendola berkhasiat untuk mengobati Radang usus buntu,
Disentri, Berak darah, Influenza, Sembelit; Radang kandung kencing, Borok, Bisul, Abses,
Campak (measles); Cacar air, Pegal linu, Reumatik, Radang selaput mata. Bagian tanaman
yang digunakan sebagai obat adalah seluruh bagian tanaman, yaitu daun, bunga, akar dan
buah.

65. Tanaman Obat Genje (Clerodendron indicum [L.] O.


Ktje.)
Di Indonesia Tumbuhan Genje dikenal dengan beragam nama lokal, yaitu biduyuk, ganja,
memadatan (Jakarta). Sumatera: Ronggo dipo (Palembang). )awa: genje (Sunda), daun apiun,
sekar petak (Jawa). Genje tumbuh liar di hutan dan ladang. Kadang ditanam di halaman dekat
pagar. Tumbuhan ini bisa ditemukan pada tempat-tempat yang terkena sinar matahari atau
sedikit terlindung pada dataran rendah sampai ketinggian 1.200 m dpl. Perdu tegak dengan
tinggi 1-3 m ini batangnya bulat berwarna hijau, retak-retak membujur, tengahnya berongga,
percabangan simpodial. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berkarang. Helaian daun
bentuk lanset, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, warnanya
hijau tua mengilap, panjang 7–15 cm, lebar 3-4 cm. Bunga majemuk, bentuk payung, keluar
dari ketiak daun dan ujung tangkai, mahkota bentuk tabung, panjang 1-1,5 cm, warnanya
putih. Buah batu, bulat telur, warnanya cokelat. Biji bulat berwarna hitam.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Genje

Kandungan kimia yang terdapat pada genje antara lain ; Daun dan akar genje mengandung
alkaloid, saponin dan polifenol. Kulit batang genje mengandung saponin dan flavanoid.
Genje berasa pahit dan sifatnya menyejukkan. Efek farmakologis genje antara lain ; pereda
demam (antipiretik), pereda nyeri (analgesik) dan anti batuk (antitusif). Tumbuhan genje
berkhasiat sebagai obat radang saluran kencing, radang kandung kemih, bronkitis, radang
tenggorokan, nyeri rongga mulut, nyeri hernia, nyeri lambung, terkilir, memar, rheumatik,
demam, influensa, TBC paru dan asma. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat
adalah akar dan daun.

66. Tanaman Obat Ginjean (Leonurus sibiricus L.)


Nama lokal ginjean antara lain Padang derman, dendereman (Sunda), seranting (Sumatera). ;
Ginjean, ginjeran (Jawa). gofu hairan roriha (Ternate), ; Laranga kohori (Tidore). Tanaman
ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 2.000 m dpl. Banyak tumbuh liar di
pinggiran kota, sepanjang aliran air, di semak-semak, kadang ditanam di kebun. Terna
semusim, tumbuh tegak, berambut, tinggi 60-100 cm. Batang berongga, beralur, beruas,
bercabang, warnanya hijau. Daun tunggal, bentuk menjari, tepi bergerigi, ujung dan
pangkalnya runcing, panjang 4-12 cm, lebar 5-14 cm, letak berhadapan bersilang, warnanya
hijau. Bunga tersusun dalam karangan semu yang terdapat pada ketiak daun. Kelopak bergigi
tajam, warnanya putih atau lembayung. Buahnya buah kotak, beruang 2- 4, coklat kehitaman.
Biji berbentuk segitiga, kecil, warnanya hitam. Akarnya akar tunggang.

Baca juga 250 Jenis TANAMAN OBAT Lengkap dengan Manfaat dan Khasiatnya (Page 2)

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Ginjean

Kandungan kimia dari tumbuhan ginjean antara lain ; 1. L.sibiricus: Leonurine, stachydrine,
leonuridine, leonurinine, rutin, benzoic acid, lauric acid, linolenic acid, oleic acid, arginine, 4-
guanidino-1- butanol, 4-guanidinobutytic acid, sterol, stachyose, vitamin A dan potassium
chloride. 2. L.heterophyllus: Leonurine A, leonurine B, stachydrine, lauric acid, oleic acid.
Buah (Leonuri fructus): Mengandung leonurinine C10 HI4 O3 N2, alkaloid I,II dan III, oleic
acid, linoleic acid dan vitamin A. Sifat kimiawi ; Herba: rasanya pahit, pedas, dan
menyejukkan. Melancarkan sirkulasi, membuat haid menjadi teratur, peluruh kencing
(diuretik), menghilangkan pembengkakan dan menciutkan rahim. Buah rasanya manis, sejuk,
dan beracun. Biji: Manis, pedas. Efek farmakologis ginjean ; Memperbaiki penglihatan,
peluruh haid (emenagog), peluruh kencing (diuretik), melebarkan pembuluh darah
(vasodilator). Khasiat dan manfaat ginjean antara lain melancarkan haid, mengobati radang
ginjal, bengkak, kencing berdarah, rabun senja, radang mata, hipertensi, keputihan, dan
mengatasi terlambat haid. Bagian yang digunakan sebagai obat adalah seluruh bagian
tanaman.

67. Tanaman Obat Greges Otot (Equisetum debile Roxb.)

Gambar 3 ; a. greges otot, b. kacang gude, c. iler,


d, inggu
Herba ini dapat ditemukan dari 300-2.700 m dpl. Nama lokal tumbuhan ini antara lain
bibitungan, tata-ropongan (Sunda), lorogan haji, petungan,; sempol, tepung balung, tikei
balung, tropongan (Jawa),; Sodlisoan (Madura). rumput betung, sendep-sendep (Sumatera).
Tumbuh ditempat terbuka atau sedikit ternaungi, berkumpul pada tanah lembah berpasir dan
berbatu-batu yang banyak digenangi air, sepanjang aliran air di pegunungan, tepi sungai,
selokan atau di rawa-rawa. Tanaman pakuan yang tumbuh tegak atau tumbuh ke atas diantara
tumbuhan lain, tinggi sekitar 1 m. Pangkal kadang merayap, ujung berjuntai, batang agak
lemas, berongga dengan diameter 2-10 mm, bergaris-garis, beruas panjang. Cabang- cabang
berkarang keluar dari buku-bukunya, selalu hijau dengan akar rimpang yang merayap. Daun
keluar di atas buku, tersusun berkarang, kecil, lancip, berbentuk sisik dan merupakan sebuah
kelopak tipis. Kantong spora terletak di ujung batang, berupa bulir, panjang 1-2,5 cm
bentuknya lonjong dengan ujung yang tajam. Daun spora berbentuk perisai segi enam,
bertangkai, di tengah-tengah berangkai dan susunannya berkeliling. Perbanyakan dengan
spora.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Greges Otot

Greges otot memiliki kandungan kimia antara lain ; Asam kersik 5%-10%, asam oksalat,
asam malat, asam akonitat (equisetic acid), asam tanat, kalium, natrium, thiaminase dan
saponin. Sifat kimiai ; berasa manis, sedikit pahit dan netral. Tumbuhan ini memiliki efek
farmakologis sebagai anti radang, peluruh kencing (diuretik), pengobatan radang mata,
menghilangkan angin dan panas, astringent, antihemorrhoid, menghentikan perdarahan.
Greges otot berkhasiat untuk mengobati radang mata, Influenza, demam, diare, radang usus,
hepatitis; Kencing atau berak berdarah, bengkak, tulang patah, wasir dan rheumatik. Bagian
tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah seluruh bagian tumbuhan.

68. Tanaman Obat Gude (Cajanus cajan [Linn.] Millsp.)


Di Indonesia, tumbuhan ini dikenal dengan berbagai nama lokal, yaitu binatung (Makassar),
fouhate (Ternate dan Tidore), gude, kacang kayu, kacang gude (Jawa), kacang bali (Bahasa
Melayu), kacang hiris (Sunda), kance (Bugis), kekace, undis (Bali), kacang iris, kacang turis,
lebui, legui, puwe jai (Halmahera), tulis (Rote), tunis (Timor), ritik lias (Batak Karo), dan
koloure (Tomia-Wakatobi). Gude atau kacang gude di Jawa dibudidayakan sebagai tanaman
pangan atau digunakan sebagai pupuk hijau. Tumbuhan ini dapat ditemukan dari dataran
rendah sampai 2.000 mdpl. Pertumbuhannya memerlukan banyak cahaya matahari dan tidak
tahan terhadap kondisi lembap. Tumbuh sebagai perdu tegak, tinggi 1 – 2 m. Batang berkayu,
bulat, beralur, berbulu, hijau kecokelatan. Daun berkumpul tiga, bertangkai pendek. Helai
daun bulat telur sampai elips, tersebar, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan
menyirip, warnanya hijau. Perbungaan majemuk, keluar dari ketiak daun, bentuk tandan,
karangan bunga 15.- 30 cm, mahkota bentuk kupu-kupu, kuning. Buah polong, panjang 4 –
10 cm, berbulu, pipih, hijau. Biji kecil, bulat. Warna kulit biji bisa putih keabu-abuan, kuning,
cokelat atau hitam. Polong muda dapat dimakan. Polong tua dipanggang atau dibuat sejenis
tempe. Daun muda bisa dimakan mentah sebagai lalab, direbus atau dikukus. Perbanyakan
dengan biji.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Kacang Gude

Daun gude diketahui mengandung flavonoida, saponin, dan polifenol. Sedangkan batang
mengandung flavonoida, saponin, dan tanin. Gude berkhasiat untuk mengobati Sakit kuning
(jaundice), sariawan, batuk, diare, gangguam perut, ; Cacingan, batuk berdahak, luka, memar.
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun, akar dan bijinya. Daun berkhasiat
untuk mengatasi sakit kuning (jaundice), sakit di dalam mulut, batuk, dan diare, gangguan
perut. Akar berkhasiat untuk mengatasi: cacingan, batuk berdabak, dan luka. Biji berkhasiat
untuk mengatasi luka memar.

69. Tanaman Obat Halia/Jahe (Zingeber officinale,


Rosc.)
Halia juga dikenali sebagai ginger (bahasa Inggeris), jahe, aliah, jae, sipadeh, lia (Indonesia),
dan kinkh atau khing-daen (Thailand). Nama lokal halia di Indonesia antara lain Jae (Jawa),
Jahe(Sunda); Jae, Jahya (Bali), Sipodeh (Minang), Melito (Gorontalo); Jhai (Madura), Lia
(Flores), Gorak (Ternate), Late (Timor). Halia (nama botani: Zingiber officinale Roscoe)
merupakan sejenis tumbuhan yang selalu digunakan sebagai rempah perasa dalam masakan.
Tanaman ini dipercayai berasal dari China dan kemudian merebak penggunaannya ke India,
Asia Tenggara, Afrika Barat dan Caribbean. Halia (Zingeber officinale) adalah tumbuhan liar
di ladang-ladang yang mempunyai kadar tanah agak basah (lembab) dan banya memperoleh
sinar matahari. Halia termasuk jenis tumbuhan herba menahun. Ciri-ciri tumbuhan ini antara
lain mempunyai batang tegak, bearakar serabut dan berumbi dengan rimpang mendatar.
Sedang besar kecilnya rimpang tumbuhan halia sangat ditentukan oleh varitasnya. Rimpang
halia berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan mempunyai warna
coklat dengan aroma khas. Bentuk daunnya berbentuk bulat panjang dan tidak begitu lebar.
Bunganya berbentuk malai dan mempunyai 2 kelamin serta mempunyai 1 benang sari dan 3
putik bunga. Bunga Halia muncul pada ketiak daun dengan posisi duduk. Halia merupakan
tumbuhan daerah subtropis sampai tropis dan cocok ditanam pada daratan rendah sampai
daaran tinggi (1500 meter di atas permukaan laut).

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Halia / Jahe

Halia/jahe diketahui banak mengandung zat-zat kimia, terutama rimpangnya. Kandungan


kimia yang terdapat pada halia antara lain minyak atsiri, damar, mineral, sineol, fellandren,
kamfer, borneo, zingiberin, zingiberol, gingerol, zingeron, lipidas, asam aminos, niacin,
vitamin A dan protein. Halia bersifat menghangatkan, rasanya agak pedas. Rimpang halia
berkhasiat untuk mengobati berbagai jenis masalah kesehatan, diantaranya adalah mengobati
Reumatik/Encok, Impoten, Keracunan udang, Pegal, Batuk; Sakit pinggang, Sakit Kepala,
Mencret dan muntah-muntah. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat adalah
rimpangnya.

70. Tanaman Obat Iler (Coleus scutellarioides,


Linn,Benth)
Nama lain tumbuhan liar ini atau nama lokalnya adalah Iler (Indonesia), Kentangan (Jawa),
Jawer Kotok (Sunda). Batang Pohon herba tegak dan merayap dengan tinggi batang
pohonnya berkisar 30 cm sampai 150 cm, mempunyai penampung batang berbentuk
berbentuk segi empat dan termasuk katagori tumbuhan basah yang batangnya mudah patah.
Daun : Berbentuk hati dan pada setiap tepiannya dihiasi oleh jorong-jorong atau lekuk-lekuk
tipis yang bersambungan dan didukung oleh tangkai daun dan memiliki warna yang beraneka
ragam. Bunga : Berbentuk untaian bunga bersusun, bunganya muncul pada pucuk tangkai
batang. Syarat Tumbuh: Iler dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai ketinggian
1500 meter di atas permukaan laut. Iler bisa didapat disekitar sungai atau pematang sawah
dan tepi-tepi jalan pedesaan sebagai tumbuhan liar.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Iler

Senyawa kimia yang terkandung pada tanaman iler antara lain alkaloid, etil salisilat, metil
eugenol, timol, karvakrol dan mineral. Iler berkhasiat untuk mengobati Ambeien, Diabetes
melitus, Demam, Diare (Sakit perut); Datang bulan terlambat, dan Bisul. Bagian tumbuhan
yang berkhasiat untuk mengobati penyakit adalah seluruh bagian tumbuhan, yakni batang,
daun, akar dan bunganya.

71. Tanaman Obat Inggu (Ruta angustifolia [L.] Pers.)


Nama lokal tumbuhan ini antara lain Inggu (Sunda), godong minggu (Jawa). aruda
(Sumatera).; Anruda busu (Makasar).; Raute (Jerman), ruta (Italia), wijnruit (Belanda),;
Common rue herb, rue, herb of grace (Inggris). Di Jawa, tumbuhan yang dapat menimbulkan
iritasi lokal ini sering ditanam di kebun pada daerah pegunungan sampai ketinggian 1.000 m
dpl. Terna, tumbuh tegak, tinggi mencapai 1,5 m, batang berkayu, silindris, ramping.
Percabangan banyak, lemah, seluruh bagian bila diremas berbau tidak sedap. Daun majemuk
menyirip ganda, letaknya berseling, dengan anak daun lanset atau bulat telur sungsang,
pangkal menyempit, ujung tumpul, tepi rata, pertulangan tidak jelas, panjang 8 – 20 mm,
lebar 2 – 6 mm, warnanya hijau muda. Bunga majemuk dalam malai rata, keluar di ujung
ranting, dengan mahkota berbentuk rnangkok warna kuning terang. Buah kecil, lonjong,
terbagi menjadi 4 – 5 kotak, warnanya cokelat. Biji kecil berbentuk ginjal, warnanya hitam.
Di Eropa dikenal sebagai turnbuhan obat penolak guna-guna. Minyak esensialnya digunakan
untuk pembuatan parfum dan kosmetik. Perbanyakan dengan setek batang. Tumbuhan herbal
ini konon berasal dari Eropa Selatan dan Afrika Utara.

Senyawa kimia yang terdapat pada tumbuhan inggu antara lain minyak atsiri mengandung metil-
nonilketone sampai 90%, ketone, pinena, 1-limonena, cineol, asam rutinat, kokusaginin, edulinine,
skimmianine, bergapten, graveoline, graveolinine, asam modic, rutin, rhamno glikosid, quersetin
flavenol, xanthotoxin, sedikit tanin. Khasiat tanaman inggu antara lain untuk mengobati Demam,
influenza, batuk, radang paru, ayan (epilepsi), hepatitis; Kejang pada anak, kecikutan (singultus,
hiccup), kolik, cacingan,; Histeri (hysteria), nyeri ulu hati, nyeri dada dan hernia, bisul,; Haid tidak
teratur, tidak datang haid (amenorrrhea),; Radang kulit bernanah, memar akibat benturan benda
keras, ; Gigitan ular berbisa dan serangga, Keracunan obat atau racun,; Pelebaran pembuluh darah
balik (vena varikosa),; Radang vena (flebitis). Seluruh bagian tumbuhan dari tanaman ini dapat
digunakan sebagai obat.

72. Jagung (Zea mays L.)


Jagung merupakan salah satu tanaman pangan sumber kabohidrat yang banyak ditanam
diseluruh belahan dunia. Tanaman berumpun, tegak, tinggi lebih kurang 1,5 meter. Batang
bulat, masif, tidak bercabang, warna kuning atau jingga. Daun tunggal, berpelepah, bulat
panjang, ujung runcing, tepi rata, panjang 35-100 cm, lebar 3-12 cm, warna hijau. Bunga
majemuk, berumah satu, bunga jantan dan betina bentuk bulir, di ujung batang dan di ketiak
daun, warna putih. Buah berbentuk tongkol, panjang 8-20 cm, warna hijau kekuningan. Biji
jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endosperma. Kandungan
karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk
pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar
atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada
kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis
diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen
dan sukrosa.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Jagung

Senyawa kimia yang terdapat pada tanaman jagung antara lain, pada rambut jagung terdapat
saponin, zat samak, flavon, minyak atsiri, minyak lemak, alantoin, dan zat pahit. Bunga
jagung mengandung Stigmasterol. Efek farmakologis jagung adalah Antilitik, diuretik, dan
hipotensif. Bagian tanaman yang berkhasiat sebagai obat herbal adalah rambut dan tongkol
muda. Khasiat rambut jagung dan tongkol muda antara lain untuk mengatasi batu empedu,
batu ginjal, busung air pada radang ginjal, busung perut, hepatitis, kencing manis, radang
kandung empedu, sirosis dan mengatasi tekanan darah tinggi.

73. Tanaman Obat Jamblang/Duwet/Juwet (Syzygium


cumini [Linn. ] Skeels.)
Jamblang, juwet atau duwet adalah tumbuhan penghasil buah yang konon berasal dari Asia
dan Australia. Tumbuhan ini dikenal memiliki banyak sekali nama lokal/nama daerah, antara
lain Sumatera: jambe kleng (Aceh), jambu kling (Gayo), jambu kalang (Mink.). ]awa:
jamblang (Sunda), juwet, duwet, d. manting (Jawa), dhalas, d. bato, dhuwak (Madura). Nusa
Tenggara: juwet, jujutan (Bali), klayu (Sasak), duwe (Bima), jambulan (Flores) . Sulawesi:
raporapo jawa (Makasar), alicopeng (Bugis). Maluku: jambula (Ternate). Melayu: jamlang,
jambelang, duwet. Jamblang tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl. Pohon
dengan tinggi 10-20 m ini berbatang tebal, tumbuhnya bengkok, dan bercabang banyak. Daun
tunggal, tebal, tangkai daun 1-3,5 cm. Helaian daun lebar bulat memanjang atau bulat telur
terbalik, pangkal lebar berbentuk baji, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan atas
mengilap, panjang 7-16 cm, lebar 5-9 cm, warnanya hijau. Bunga majemuk bentuk malai
dengan cabang yang berjauhan, bunga duduk, tumbuh di ketiak daun dan di ujung
percabangan, kelopak bentuk lonceng berwarna hijau muda, mahkota bentuk bulat telur,
benang sari banyak, berwarna putih, dan baunya harum. Buahnya buah buni, lonjong,
panjang 2-3 cm, masih muda hijau, setelah masak warnanya merah tua keunguan. Biji satu,
bentuk lonjong, keras, warnanya putih. Berakar tunggang, bercabang-cabang, berwarna
cokelat muda. Biasanya, buah jamblang yang masak dimakan segar. Rasanya agak asam dan
sepat. Kulit kayu bisa digunakan sebagai zat pewarna.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Jamblang

Senyawa kimia yang terdapat pada jamblang (juwet/duwet) antara lain minyak asiri, fenol
(methylxanthoxylin), alkaloid (jambosine), asam organik, triterpenoid, resin yang berwarna
merah tua mengandung asam elagat dan tanin. Efek farmakologis jamblang adalah melumas
organ paru, menghentikan batuk, peluruh kencing (diuretik), peluruh kentut (karminatif),
memperbaiki gangguan pencernaan, merangsang keluarnya air liur, dan menurunkan kadar
glukosa darah (hipoglikemik). Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat adalah
kulit kayu, daging buah, dan bijinya. Daging buah bisa digunakan segar atau yang telah
dikeringkan. Khasiat jamblang antara lain ; Daging buah berkhasiat untuk mengobati kencing
manis (diabetes melitus), batuk kronis, sesak napas (asma), batuk rejan, batuk pada TB paru
disertai nyeri dada, nyeri lambung dan diare. Biji digunakan untuk mengobati kencing manis
(diabetes melitus), diare, disentri, gangguan pencernaan seperti kembung, nyeri lambung,
keram perut, keracunan strychnine (penawar racun yang tidak spesifik), dan pembesaran
limpa. Kulit pohon jamblang digunakan untuk mengobati kencing manis (diabetes melitus),
diare.

74. Jambu Biji (Psidium guajava, Linn.)


Beberapa nama lokal jambu ini antara lain Jambu Biji (Indonesia); Jambu klutuk, Bayawas,
tetokal, Tokal (Jawa); Jambu klutuk, Jambu Batu (Sunda), Jambu bender (Madura). Jambu
biji termasuk tanaman perdu dan memiliki banyak cabang dan ranting; batang pohonnya
keras. Permukaan kulit luar pohon jambu biji berwarna coklat dan licin. Apabila kulit kayu
jambu biji tersebut dikelupas, akan terlihat permukaan batang kayunya basah. Bentuk
daunnya umumnya bercorak bulat telur dengan ukuran yang agak besar. Bunganya kecil-kecil
berwarna putih dan muncul dari balik ketiak daun. Tanaman ini dapat tumbuh subur di daerah
dataran rendah sampai pada ketinggian 1200 meter diatas permukaan laut. Pada umur 2-3
tahun jambu biji sudah mulai berbuah. Bijinya banyak dan terdapat pada daging buahnya.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Jambu Biji

Senyawa kimia yang terkandung pada jambu biji yaitu ; Buah, daun dan kulit batang pohon
jambu biji mengandung tanin, sedang pada bunganya tidak banyak mengandung tanin. Daun
jambu biji juga mengandung zat lain kecuali tanin, seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam
psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin. Kandungan buah
jambu biji (100 gr) – Kalori 49 kal – Vitamin A 25 SI – Vitamin B1 0,02 mg – Vitamin C 87
mg – Kalsium 14 mg – Hidrat Arang 12,2 gram – Fosfor 28 mg – Besi 1,1 mg – Protein 0,9
mg – Lemak 0,3 gram – Air 86 gram. Khasiat jambu biji adalah untuk mengobati Diabetes
melitus, Maag, Diare (sakit perut), Masuk angin, Beser; Prolapsisani, Sariawan, Sakit Kulit,
Luka baru. Bagian tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat adalah buah, daun, kulit batang
dan bunga.

75. Jambu Monyet (Anacardium occidentale, Linn.)


Jambu monyet atau jambu mete dikenal juga dengan berbagai nama seperti jambu mede
(Sunda); jambu mete atau jambu mente (Jawa); jhambu monyet (Madura); jambu dwipa,
jambu jipang, nyambu monyet (Bali); nyambuk nyebet (Sasak); jambu erang, jambu monye
(Minang); jambu dipa (Banjar); buwah monyet (Timor); buwah yaki (Manado); buwa yakis,
wo yakis (Sulawesi Utara); buwa yaki (Ternate, Tidore); buwa jakis (Galela); jambu dare,
jambu masong (Makasar); jampu sereng, jampu tapesi (Bugis); dan lain-lain. Jambu monyet
mempunyai batang pohon yang tidak rata dan berwarna coklat tua. Daunnya bertangkai
pendek dan berbentuk lonjong (bulat telur) dengan tepian berlekuk-lekuk, dan guratan rangka
daunnya terlihat jelas. Bunganya berwarna putih. Bagian buahnya yang membesar, berdaging
lunak, berair,dan berwarna kuning kemerah-merahan adalah buah semu. Bagian itu bukan
buah sebenarnya, tetapi merupakan tangkai buah yang membesar. Buah jambu monyet yang
sebenarnya biasa disebut mete (mente), yaitu buah batu yang berbentuk ginjal dengan kulit
keras dan bijinya yang berkeping dua tersebut oleh kulit yang mengandung getah.
Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Jambu Monyet

Kandungan kimia jambu monyet antara lain tanin, anacardic acid dan cardol, yang
bermanfaat sebagai antibakteri dan antiseptik. Selain itu daun jambu monyet yang masih
muda juga mempunyai komposisi kandungan kimia seperti vitamin A sebesar 2689 SI per
100 gram, vitamin C sebesar 65 gram per 100 gram, kalori 73 gram per 100 gram, protein 4,6
gram per 100 gram, lemak 0,5 gram per 100 gram, hidrat arang 16,3 gram per 100 gram,
kalsium 33 miligram per 100 gram, fosfor 64 miligram per 100 gram, besi 8,9 miligram dan
air 78 gram per 100 gram. Bagian tumbuhan yang berkhasiat obat yaitu daun dan kulit
batang. Khasiat daun dan kulit batang jambu monyet yaitu untu mengobtai Diabetes melitus,
Disentri, Radang mulut

76. Tanaman Obat Jamur Kayu (Ganoderma lucidum


(Leyss.ex Fr.) Karst.)
Jamur kayu, dalam bahasa sunda disebut Supa sinduk biasany tumbuh saprofif pada batang
kayu yang lapuk, tumbuh liar dan kadang dibudidayakan. Badan buah bertangkai panjang
yang tumbuh lurus ke atas, topi dari badan buahnya menempel pada tangkai tersebut, bangun
setengah lingkaran dan tumbuh mendatar. Badan buah menunjukkan lingkaran-lingkaran
yang merupakan batas periode pertumbuhan, tepi berombak atau berlekuk, sisi atas dengan
lipatan-lipatan radier, warnanya coklat merah keunguan, mengkilat seperti lak. Berumur
beberapa tahun dengan tiap-tiap kali membentuk lapisan-lapisan himenofora baru.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Jamur Kayu

Jamur Kayu diketahui mengandung Ergosterol, coumarin, fungal lysozyme, asam protease,
protein yang larut dalam air, asam amino, polypeptidase dan saccharida, serta beberapa
macam mineral seperti natrium (Na), calcium (Ca), zinc (Zn), copper (Co) dan mangan (Mn).
Rasanya manis sedikit pahit, hangat, tidak beracun. Menguatkan dan meningkatkan daya
tahan tubuh, mencegah penyakit jantung, aphrodisiak, menambah napsu makan (stomakik),
penenang (sedatif, obat batuk (antitusif dan menghilangkan sesak (anti-asthmatic). Bagian
yng digunakan sebagai obat adalah seluruh bagian tumbuhan (badan buah). Jamur kayu
berkhasiat untuk mengatasi sukar tidur (Insomnia), pusing, bronkhitis, asma, silicosis,
hepatitis; Hipertensi, sakit jantung, sakit lambung, tidak napsu makan; Rematik.

77. Tanaman Obat Jarak (Ricinus communis Linn.)

Nama lokal tumbuhan ini antara lain ; Jarak, jarak jitun, kaliki (Sunda), Jarak (jawa), Kaleke (Madura),;
Gloah, lulang, dulang, jarak, kalikih alang, jarag (Sumatra),; Malasai, kalalei, alale, tangang jara,
peleng kaliki jera (Sulawesi); Jarak (Bali), luluk (Roti), paku penuai (Timor), Balacai (Ternate), ; Balacai
tamekot (Halmahera), tetanga (Bima), luluk (Roti). Jarak dapat tumbuh di areal yang kurang subur
asalkan pH tanahnya 6 – 7 dan drainase airnya baik, sebab akar jarak tidak tahan terhadap genangan
air. jarak merupakan perdu tegak yang tumbuh pada ketinggian antara 0 – 800 m di atas permukaan
laut, tinggi 2 – 3 m, mudah dikembang-biakkan dengan biji-bijian yang telah tua. Jarak adalah
tumbuhan setahun (anual) dengan batang bulat licin, berongga, berbuku-buku jelas dengan tanda
bekas tangkai daun yang lepas, warna hijau bersemburat merah tengguli. Daun tunggal, tumbuh
berseling, bangun daun bulat dengan diameter 10 – 40 cm, bercangap menjari 7 – 9, ujung daun
runcing, tepi bergigi, warna daun di permukaan atas hijau tua permukaan bawah hijau muda (Ada
varietas yang berwarna merah). Tangkai daun panjang, berwarna merah tengguli, daun bertulang
menjari. Bunga majemuk, berwarna kuning oranye, berkelamin satu. Buahnya bulat berkumpul
dalam tandan, berupa buah kendaga, dengan 3 ruangan, setiap ruang berisi satu biji. Buahnya
mempunyai duri-duri yang lunak, berwarna hijau muda dengan rambut merah.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Jarak

Biji jarak segar sangat bercun, perebusan selama 2 jam dengan air mendidih dapat
menghilangkan racun didalamnya. Efek farmakologis jarak antara lain ; anti radang, pencahar
(purgative actions), koreksi prolaps, anti-neoplastik (anti-kanker), menghilangkan racun
(eliminates toxin). Akar jarak bersifat penenang, serta anti-rheumatik. Biji jarak mengandung
minyak ricinic 40- 50 % dengan kandungan glyceride dari ricinoleic acid, isoricinoleic acid,
oleic acid, linolenic acid, dan stearic acid. Juga mengandung ricinine, sejumlah kecil
cytochrome C, Lipase dan beberapa enzym. Disamping ricin D, dengan cara pemurnian
bertingkat didapat acidic ricin dan basic ricin. Daun jarak mengandung Kaemferol-3-
rutinoside, nicotiflorin, isoquercitrin, rutin, kaempferol, quercetin, astragalin, reynoutrin,
ricinine, vit.C 275 mg %. Minyak: Ricinoleic acid 80%, palmitic acid, stearic acid, linoleic
acid, linolenic acid, dihydroxystearic acid, triricinolein 68,2%, diricinolein 28%,
monoricinolein 2,9%, nonricinolein 0,9%. Akar jarak mengandung Methyltrans-2-decene-
4,6,8-triynoate, 1-tridecene-3,5,7,9,11-pentyne, Beta-sitosterol. Khasiat jarak antara lain
untuk mengobati Kanker rahim, Kank. kulit, Sulit buang air besar, Sulit. Melahirkan, ; TBC,
Bisul, Koreng, Scabies, Infeksi jamur, Jerawat, lumpuh otot muka; Gatal, Batuk, Hernia,
Bengkak, Reumatik, Tetanus, Bronkhitis. Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat
adalah biji, akar, daun dan minyak yang dihasilkan oleh biji.

78. Tanaman Obat Jarak Bali (Jatropha podagrica


Hook.)
Jarak bali atau dikenal juga dengan nama jarak batang gajah konon adalah tumbuhan yng
beraasal dari Amerika tropis. Tumbuhan ini sering dijumpai dipekarangan, halaman sebagai
tanaman hias. Perdu tegak, tinggi 0,5- 1,5 m, bergetah warna putih, batang tunggal atau
sedikit bercabang, dengan pangkal batang yang membesar dan melembung seperti umbi.
Daun bertangkai yang panjangnya 20-30 cm, helai daun bangun perisai, bentuknya bulat telur
melebar dengan ukuran penampang 20-40 cm, bercangap 3 atau 5, taju runcing atau
membulat. Bunga dalam malai rata yang bertangkai panjang, dengan bunga betina dan bunga
jantan dalam satu tangkai, warnanya merah oranye. Buah bentuk elips melebar, berkendaga
tiga, panjang 1,5 cm. Biji lonjong atau bulat panjang.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Jarak Bali


Sifat kimiawi jarak bali ; manis, pahit, dingin. Efek farmakologis jarak bali adalah
menghilangkan sakit (analgetik), menghilangkan pembengkakan, menghilangkan racun dan
membersihkan panas. Jarak bali memiliki khasiat herbal sebagai obat demam, bengkak (luka
terpukul), memar dan penawar bisa ular. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat
adalah seluruh bagian tanaman.

79. Tanaman Obat Jarak Ulung (Jatropha gossypifolia


L.)
Nama lokal jarak ulung antara lain ; jarak kosta merah, jarak landi, jarak cina (Jawa), ;
Kaleke bacu, kaleke jharak, kaleke jharat (Madura).; Jarak ulung (Lampung). Tanaman ini
umumnya tumbuh liar di tepi jalan, lapangan rumput atau di semak, pada tempat-tempat
terbuka yang terkena sinar matahari di dataran rendah. Asalnya, dari Amerika Selatan. Perdu
tahunan, tumbuh tegak, tinggi 1-2 m, dengan rambut kelenjar yang kebanyakan berbentuk
bintang yang bercabang, getahnya bersabun. Batang berkayu, bulat, warnanya cokelat,
banyak bercabang. Daun tunggal, bertangkai panjang, helaian daun bulat telur sungsang
sampai bulat, berbagi 3-5, taju runcing, panjang 7-22 cm, lebar 6-20 cm, daun muda
berwarna keunguan, daun tua warnanya ungu kecokelatan. Bunga majemuk dalam maiai rata
bertangkai, berbentuk corong, kecil, warnanya keunguan, keluar dari ujung batang. Dalam
satu pohon terdapat bunga jantan dan bunga betina. Buah berkendaga tiga, bulat telur, sedikit
berlekuk tiga dengan 6 alur memanjang, warnanya hijau, bila masak menjadi hitam. Bijinya
bulat, coklat kehitaman. Bijinya mengandung minyak. Bila diperas, minyak tersebut dapat
digunakan untuk lampu.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Jarak Ulung

Efek farmakologis jarak ulung ; Pencahar, dan meningkatkan napsu makan. Kandungan
senyawa kimia pada jarak ulung antara lain; akar jarak mengandung Alkaloid. Daun jarak
ulung mengandung Tanin, calcium oksalat, slifur, pectip-substans. Batang jarak ulung
mengandung: Tanin, dan sulfur. Khasiat jarak ulung yaitu untuk mengobati radang anak
telinga, pembengkakan dan penyakit kulit, demam; Sembelit, lepra (morbus hansen),
perangsang muntah. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah daun dan biji.

80. Tanaman Obat Jarong (Achyranthes aspera Linn.)


Nama lokal tumbuhan jarong antara lain Jarongan, jarong lalaki, daun sangketan, nyarang
(jawa).; Sui in sui, sangko hidung (Sulawesi), ; Rai rai, dodinga (Maluku).; Dao kou cao
(China). Terna 1 atau 2 tahunan, tegak, tinggi mencapai 1 m. Batang bersegi empat, warna
hijau atau sedikit merah muda, bercabang banyak, Daun tunggal, duduk berhadapan,
bertangkai, warna hijau, bentuk bulat telur sungsang sampai jorong memanjang. Panjang
daun 1,5 – 10 cm, kedua permukaan daun berambut. Ujung daun tumpul atau memudar,
pangkal daun menyempit, pinggir rata atau agak bergelombang, tulang daun menyirip. Bunga
tumbuh di ujung tangkai/antara percabangan berbentuk tandan (seperti tangkai padi), kuntum
bunga hijau, bulir bulat keras dan tajam.

Kandungan Kimia, Khasiat dan Efek Farmakologis Jarong


Jarong diketahui mengandung beberapa senyawa kimia, yaitu akirantin, glokosa, galaktosa,
reilosa, ramnosa, alkaloid. Biji: Hentriakontan, sapogenin. Akar: Betain, ecdysterone,
triterpenoid saponins.Sifat kimiawi jarong ; berasa agak pahit, sejuk. Efek farmakologis
jaraong antara lain melancarkan darah (blood stimulant), peluruh haid, memperkuat hati dan
ginjal, memperkuat otot, urat dan tulang, anti inflamasi, anti toxin, peluruh air seni,
menormalkan menstruasi, hemostatik, mempermudah persalinan. Khasiat jarong antara lain
untuk mengatasi Demam, Panas, Malaria, Enteritis, Amandel (Tonsilis), Radang paru;
Gondongan, Reumatik, Infeksi Ginjal, Nyeri menstruasi,; Muntah darah, Kencing darah,
Mudah persalinan, Kencing Batu. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat adalah akar
dan seluruh bagian tanaman.

Daftar Tanaman Obat Lengkap Beserta Gambar dan Khasiatnya

Tanaman Obat Keluarga (TOGA) tidak kalah pentingnya dari tanaman hias lainnya. Tidak
hanya memberi kesan segar pada taman, namun juga bisa menjadi bahan ramuan obat
tradisional.

Pekarangan rumah sudah seharusnya dimanfaatkan untuk menanam berbagai jenis tumbuhan,
baik itu tanaman hias, tanaman buah dan tidak ketinggalan adalah tanaman obat.

Salah satu alasan kenapa Anda harus menanam tanaman obat di pekarangan rumah adalah
Anda tidak mesti langsung mengonsumsi obat-obatan kimia yang dipercaya memiliki efek
samping yang lebih tinggi dibandingkan dengan obat-obatan alami atau herbal, apalagi jika
untuk mengobati sakit ringan. Obat-obatan alami sudah dipercaya ribuan tahun yang lalu oleh
nenek moyang kita mampu mengobati berbagai macam penyakit.

Jika tanaman obat berikut tumbuh di kebun Anda maka tidak perlu khawatir lagi dengan sakit
yang diderita. Berikut daftar gambar tanaman obat dan khasiatnya yang bisa Anda tanam di
rumah:

 Adam Hawa

Adam hawa(Tradescantia spathacea) merupakan salah satu tanaman hias


dan sekaligus sebagai tanaman obat dengan tampilan sekilas menyerupai tanaman nanas. Daunnya
tumbuh berbentuk roset berwarna hijau keabuan di permukaannya dan ungu di bawahnya.

Kandungan: Carboxyrnethykellulose, dimethylsuffoxide, acetylaminotfluorene,


dimethylsuffoxide, aqueous crude extract, zat 2-AAF dan banyak lagi senyawa lainnya yang
bermanfaat untuk tubuh.

Khasiat: Menyembuhkan penyakit bronkhitis, pendarahan, rematik, disentri, sembelit,


anemia, batuk darah, bengkak, dan luka-luka.

 Adas
Anda pasti pernah mendengar bahkan sering menggunakan minyak telon, minyak dengan
aroma yang khas ini biasa dibalurkan pada tubuh bayi. Nah, biji adas (Foeniculum vulgare
Mill.) ini salah satu komponen yang terkandung pada minyak telon.

Adas yang berasal dari Laut Tengah timur ini tumbuh membentuk rumpun dengan tinggi 50-
200 cm. Mahkota bunga berwarna kuning dan muncul dari ujung batang.

Kandungan: Anetol, minyak atsiri, fenkon, bergapten, stigmasterin (serposterin), dan lain-
lain.

Khasiat: Bahan campuran minyak telon untuk menghangatkan tubuh bayi, memperlancar
ASI, mengurangi rasa nyeri pada saat menstruasi, meningkatkan cita rasa dalam masakan.

 Akar Wangi (Vetiver)

Akar wangi atau dikenal juga dengan nama vetiver adalah tanaman sejenis rumput yang
berasal dari India. Sesuai namanya, akar dari tanaman menghasilkan aroma yang wangi.
Aromanya yang khas disukai manusia namun lain halnya bagi hewan, sehingga akarnya
biasanya dikeringkan dan diletakkan di lemari pakaian sebagai pengharum, sekaligus
mencegah keberadaan serangga perusak.

Kandungan: Minyak atsiri, asetat vetvenyl, vetiverol dll.

Khasiat: Mengusir serangga, mengobati rematik, encok, pegal linu, luka bekas gigitan ular,
dan meredakan bau mulut.

 Alang-Alang
Alang-alang (Imperata cylindrica) biasanya banyak tumbuh liar di lahan luas. Tahukah
Anda? Tanaman yang dianggap gulma ini nyatanya memiliki banyak khasiat bagi kesehatan
manusia. Selain sebagai tanaman obat, daun alang-alang juga dapat digunakan sebagai bahan
bangunan (atap rumah dsb).

Kandungan: Fernenol, kampesterol, skopolotin, katekol, asam oksalat, silindrin dll.

Khasiat: Menurunkan tekanan darah tinggi, sebagai piretik, mengobati demam, dan sebagai
diuretik (meluruhkan kencing).

 Angsana
Angsana dikenal pula dengan nama sonokembang atau dalam dunia ekonomi bisnis disebut
sebagai rosewood atau narra. Angsana terkenal sebagai tanaman pohon penghasil kayu
terbesar dengan kualitas tinggi. Selain dimanfaatkan kayunya, ternyata angsana juga
merupakan tanaman obat yang memiliki banyak khasiat bagi kesehatan tubuh.

Kandungan: Saponin, falvonoida, minyak atsiri, resin, polifenol dsb.

Khasiat: Mengobati batu ginjal, sariawan, bisul, kencing manis, luka bagian luar dan diare.

 Antanan Besar (Whorled Pennywort)


Antanan besar dikenal pula dengan nama shield pennywort, whorled pennywort, juga
whorled marshpennywort. Tanaman ini tumbuh ditempat yang basah seperti rawa-rawa dan
berasal dari Amerika Utara dan Hindia Barat. Daunnya tumbuh menyerupai payung dan bisa
digunakan sebagai tanaman aquascape untuk posisi depan (foreground).

Kandungan: Tanin, madecassoside, vellarine, mineral, brahmicacid dsb.

Khasiat: Untuk peradangan, lepra, disentri, radang lambung, demam, wasir dan radang
tenggorokan.

 Asam Jawa (Tamarind / Indian Date)


Tanaman
buah yang asam jawa kerap digunakan sebagai bumbu dapur atau dibuat jadi manisan asam.
Tanaman yang memiliki nama Ilmiah Tamarindus indica ini memiliki tekstur daging buah
mirip kurma sehingga disebut juga kurma India. Selain populer dijadikan sebagai bumbu
dapur, asam jawa juga digunakan untuk mengobati beberapa macam penyakit.

Kandungan: Asam malat, asam sitrat, asam asetat, asam suksinat, asam tartrat, vitamin B3,
peptin, prolin, serin, kalium, lemak dsb.

Khasiat: Demam, penyakit kulit, cacingan, rematik, insomnia, sakit kunijng, nyeri haid,
disentri, sembelit, batuk, radang payudara, sariawan, dan sebagainya.

 Asam Kranji (Velvet Tamarind)


Asam kranji (Dadalium indium) adalah tanaman buah yang memiliki ukuran sebesar anggur,
bulat, berwarna hitam ketika matang. Pulp asam kranji berwarna orange gelap kadang
kemerahan, dengan rasa asam yang segar. Di luar negeri disebut velvet tamarind. Selain
populer dijadikan sebagai bumbu dapur, asam kranji juga digunakan untuk mengobati
beberapa macam penyakit.

Khasiat: Mengobati sariawan, diare dan gusi berdarah. Serta dapat mengusir kolesterol jahat
di dalam tubuh. Caranya hanya dengan mengkonsumsi daging buahnya langsung saat matang
selagi masih segar.

 Awar-Awar
A
war-awar (Ficus Septica Burm. L) adalah tanaman obat yang termasuk dalam
famili Moraceae. Tanaman ini sering ditemukan tumbuh liar bahkan pada kondisi lingkungan
yang tidak bersahabat sekalipun. Buahnya bulat kecil-kecil berwarna hijau dan sekilas
nampak seperti buah tin.

Kandungan: Alkaloida, tiloforin, septisin, flavonoida, tanin, polifenol, dan antofin.

Khasiat: Obat untuk radang usus buntu, sesak nafas, penawar racun ular berbisa, asma,
kepala pusing, mengurangi bengkak, obat penyakit kulit seperti bisul, mengatasi rematik, dan
juga sebagai pencahar.

 Bandotan
Bandotan (Ageratum conyzoides L.) adalah salah satu tanaman obat yang memiliki aroma
tajam mirip bau kambing (bandot artinya kambing). Tanaman ini aslinya berasal dari Brasil
kemudian menyebar hingga ke Indonesia. Bandotan sering ditemukan tumbuh liar di ladang
atau di semak belukar. Tanaman yang berasal dari genus Ageratum ini terkenal sebagai obat
luka.

Kandungan: Saponin, polifenol, falvonoida, minyak atsiri, alkaloida, sitosterol dsb.

Khasiat: Obat luka, sakit dada, demam, sakit perut, patah tulang, pencuci mata, malaria, sakit
tenggorokan, mimisan, keseleo, radang telinga dsb.

 Bangun-Bangun
Bangun-bangun (Coleus amboinicus Lour.) adalah salah satu tanaman yang sering
dimanfaatkan sebagai obat. Tanaman yang berasal dari Afrika Selatan dan Utara ini sering
pula disebut sebagai daun jintan. Batang tanaman bangun-bangun memiliki ruas-ruas, dan
jika ruas batang menyentuh tanah akan muncul akar dari ruas tersebut. Daunnya memiliki
aroma yang harum dengan rasa sedikit getir

Kandungan: Kalium dan minyak atsiri (karvakrol, idoprofil-o-kesrol, dan fenol). Daunnya
juga mengandung zat besi dan karotenoid yang tinggi.

Khasiat: Obat karminatif (peluruh kentut), laktagoga (pelancar ASI), menjaga stamina tubuh,
menghilangkan rasa lelah dan letih, umbi dan akar tanaman ini mengandung forskolin yang
diketahui dapat merangsang ereksi, sebagai tonikum jantung dan berperan dalam mengativasi
enzim adenilat siklase. Selain itu juga dimanfaatkan untuk mengobati batuk, demam, pilek,
sariawan, asma , ayan, perut kembung dan lain- lain.

 Bawang Merah
Bawang merah
merupakan tanaman bumbu dapur yang sering digunakan untuk menambah cita rasa pada
masakan. Selain itu, bawang merah juga digunakan sebagai obat.

Kandungan: Vitamin, kalium, karbohidrat dsb.

Khasiat: Menurunkan kolesterol, mengontrol tekanan darah, meredakan sakit tenggorokan,


mencegah diabetes, mencegah pertumbuhan sel kanker, mengatasi ketombe, mengatasi
rambut rontok, dan lain-lain.

 Bawang Sabrang (Bawang Dayak)


Bawang sabrang (Eleutherine bulbosa) atau dikenal pula dengan nama bawang dayak.
Tanaman yang berasal dari Amerika ini memiliki umbi berbentuk bulat telur, berwarna merah
dan tidak berbau. Bawang sabrang memiliki khasiat untuk mengobati beberapa jenis
penyakit.

Kandungan: Polifenol dan flavonoida

Khasiat: Obat untuk bisul, kanker payudara, luka, hipertensi, diabetes, penyakit kuning atau
liver, mual & muntah, serta kelebihan kolesterol, anti pendarahan, anti radang, baik untuk
jantung, mengobati kanker, diabetes mellitus, dan juga untuk meningkatkan sistem kekebalan
tubuh (imunitas).

 Bayam Duri (Spiny Amaranth)


Bayam duri
atau di luar negeri dikenal sebagai spiny amaranth, spiny pigweed, thorny amaranth, atau
prickly amaranth. Tanaman yang memiliki nama Ilmiah Amaranthus spinosus ini memiliki
banyak khasiat sebagai tanaman obat. Ciri khas tanaman ini sesuai namanya yaitu duri pada
batang, tepat pada pangkal daunnya.

Kandungan: Amarantin, hentriakontan, tanin, zat besi, rutin, spinasterol, kalium nitrat dan
vitamin.

Khasiat: Meluruhkan kencing, meluruhkan haid, meluruhkan dahak, membersihkan darah,


memperlancar ASI, meredakan demam, mencegah penyakit jantung dan ginjal, penawar
racun, menurunkan bengkak, dan sebagainya.

 Belimbing Wuluh
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) atau dikenal pula dengan nama belimbing sayur.
Buahnya berbentuk lonjong berwarna hijau, dan tumbuh bergerombol pada batangnya.
Rasanya masam dan sering dibuat sayur.

Kandungan: Saponin, falovonoida, asam format, peroksidase, kalium sitrat dsb.

Khasiat: Memperbaiki fungsi pencernaan, meredakan batuk, sariawan, sakit gigi dan gigi
berlubang, rematik, melancarkan pencernaan, gusi berdarah, hipertensi, sakit perut dan
beberapa penyakit lainnya.

 Beluntas
Tanaman yang memiliki nama Ilmiah Pluchea indica ini merupakan salah satu tanaman obat
yang biasa tumbuh liar di pekarangan rumah. Beluntas memiliki daun berwarna hijau dan
bergerigi pada tepinya, tingginya bisa mencapai 1-3 meter.

Kandungan: Saponin, tlavonoida, polivenol, alkaloida dan minyak atsiri.

Khasiat: Menghilangkan bau tak sedap, baik bau badan maupun bau mulut. Menurunkan
demam, batuk, mengatasi pegal, mengobati keputihan.

 Bidara (Indian Plum)


Bidara atau dikenal pula dengan nama Indian plum memiliki buah yang biasa diolah
menjadi minuman atau bisa dimakan langsung, daunnya biasa dimasak sebagai sayur dan
dibuat jamu.

Kandungan: Karoten, vitamin A dan C, lemak, Protein, kalsium, zat besi dsb.

Khasiat: Obat sakit perut, demam, mengatasi masalah pencernaan, dan biasa digunakan
dalam memandikan mayat.

 Biduri (Widuri)
Tanaman biduri atau widuri adalah tanaman yang sering dijumpai tumbuh liar di pekarangan
rumah dan berfungsi sebagai tanaman obat.

Kandungan: Saponin, sapogenin, kalotoksin, kalaktin, flavonoida, polifenol, tanin dan


kalsium oksalat.

Khasiat: Obat kudir, bisul, sariawan, gatal pada cacar air, luka kulit, campak, batuk dan
demam. Akar biduri dapat digunakan untuk mengobati perut kembung, demam, pegal dan
lemas, bisul, terkena gigitan ular.

 Binahong
Binahong (Basella alba) merupakan salah satu tanaman obat yang wajib ditanam di halaman
rumah Anda mengingat khasiatnya yang dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit.
Tanaman ini tumbuh merambat hingga mencapai 10 m. Daunnya semi sukulen, tebal, dan
berbentuk seperti hati.

Kandungan: Alkaloid, saponin, polifenol dan antrakuinon.

Khasiat: Obat untuk luka, ambeien, tekanan darah rendah, borok menahun, obat batuk alami,
disentri atau mencret-mencret, gegar otak, eksim & penyakit kulit ringan seperti gatal-gatal,
gusi berdarah, obat jerawat, mimisan, melancarkan haid, gagal ginjal, kencing manis
(diabetes melitus), menambah nafsu makan, lemah syahwat atau impotensi, sakit paru-paru,
menjaga stamina tubuh, pemulihan patah tulang, melancarkan peredaran darahm,
melancarkan buang air kecil maupun buang air besar, mengobati radang pada ginjal, pasca
operasi, pasca melahirkan, sesak nafas, maupun usus bengkak.

 Bitter Berry (Choke Cherry)


Tanaman
yang memiliki nama Ilmiah Prunus virginiana ini merupakan salah satu tanaman buah yang
juga berfungsi sebagai obat. Buah bitter berry berbentuk bulat kecil berwarna merah sampai
hitam, rasa sangat aneh, kecut atau cukup pahit.

Khasiat: Mengobati pilek, demam dan penyakit lambung.

 Brotowali
Brot
owali adalah salah satu tanaman yang terkenal sebagai obat tradisional. Tanaman yang
memiliki nama Ilmiah Tinospora crispa ini tumbuh liar di hutan. Daunnya berwarna hijau
berbentuk jantung, batangnya membelit, berbintil-bintil dan berasa pahit.

Kandungan: Alkaloid, pati, berberin, zat pahit pikroterin dan kolumbin.

Khasiat: Reumtaik, hepatitis, gangguan liver, demam, membersihkan luka, penambah nafsu
makan, menurunkan kadar gula dalam darah (diabetes), rematik, malaria, dan lain-lain.

 Buah Maja (Bael Fruit)


Buah maja (Aegle marmelos) adalah tanaman yang masih satu suku dengan jeruk. Kulit
buahnya halus, berwarna hijau kekuningan dan berukuran sebesar jeruk bali. Kulit buahnya
sangat keras, itulah mengapa dikenal pula dengan nama stone apple.

Khasiat: Meredakan demam, sembelit, menghilangkan bau badan, penyakit kulit seperti
borok, kudis, bisuk, menstabilkan kinerja organ jantung, dan mengobati susah buang air
besar.

 Bunga Desember (Blood Lily)


Bunga Desember (Scadoxus multiflorus) merupakan salah satu tanaman bunga yang
sekaligus digunakan sebagai tanaman obat. Dinamakan bunga desember karena bunganya
mekar pada bulan Desember. Tanaman ini menghasilkan umbi dan bunga yang berwarna
merah, bunganya unik berbentuk bulat menyerupai kembang api.

Kandungan: Saponin, polifenol dan flavonoida.

Khasiat: Mengobati luka bakar.

 Bunga Kancing
Selain dijadikan sebagai tanaman hias, bunga kancing juga dimanfaatkan sebagi obat
tradisional (Gomphrena globosa). Bunganya berbentuk bulat dan terlihat sangat imut dan
yang paling banyak ditemui di Indonesia adalah warna ungu.

Kandungan: Glutamat, saponin, minyak atsiri, flavon, gomresin, amaranthin, polifenol dan
dekarboksilase.

Khasiat: Obat asma atau sesak napas, peluruh dahak, radang mata, diuretik, disentri, radang
saaluran napas, luka atau koreng, penambah nafsu makan, dan sebagai obat batuk.

 Bunga Lilin (Lollipop Plant)


Bunga
lilin (Pachystachys lutea) merupakan tanaman hias sekaligus berfungsi sebagai tanaman obat.
Bunganya berwarna kuning tersusun ke atas menyerupai udang, itulah kenapa dijuluki
sebagai golden shrimp plant.

Kandungan: Alkaloid, polifenol, dan saponin

Khasiat: Obat diare dan juga obat cacing

 Cabe Jawa / Cabe Jamu


Tanaman yang
memiliki nama Ilmiah Piper retrofractum ini merupakan tanaman yang masih satu keluarga
dengan sirih. Cabe jawa atau dikenal pula dengan nama cabe jamu sering dimanfaatkan
buahnya untuk mengobati beberapa jenis penyakit.

Kandungan: Zat pedas piperin, metil piperat, piplartin, piperloguminine, damar, minyak
atsiri dan lain sebagainya.

Khasiat: Mengobati encok, tekanan darah rendah, sakit kepala, demam, batuk, sakit gigi,
lemah syahwat, meluruhkan keringat, hidung berlendir, dan menambah nafsu makan.
Akarnya digunakan karena bersifat diuretik, juga dapat meluruhkan haid, membersihkan
rahim setelah melahirkan, mengobati kejang perut, rematik, nyeri pinggang, sakit gigi,
mengatasi ganggung pencernaan, dan stroke.

 Cakar Ayam
Cakar
ayam atau dikenal juga dengan nama ande-ande lumut merupakan tanaman hias sekaligus
tanaman obat. Daunnya unik menyerupai cakar ayam.

Kandungan: Saponin, polifenol, antrakinon, flavonoida.

Khasiat: Mengobati kanker dan tumor, serta berbagai penyakit lain seperti hepatitis, batuk,
radang paru-paru, tulang patah, diare, infeksi pernapasan, menghentikan pendarahan,
mengatasi bengkak, mengatasi panas dalam, dan memperlancar aliran darah.

 Ceguk
Ceguk atau dikenal pula dengan nama melati belanda, udani, bidani, kacekluk. Tanaman obat
ini tumbuh merambat dan menghasilkan bunga berwarna merah muda.

Kandungan: Alkaloida, saponin, polifenol, resin, minyak lemak, trigonelina, gom.

Khasiat: Mengobati cacingan, sakit telinga, jamur pada kulit, sakit kepala, gangguan
pencernaan anak, becek pada wanita, radang ginjal, perut kembung, dan disentri.

 Cendana (Sandalwood)
Cendana (Santalum album) adalah tanaman pohon penghasil minyak dan kayu cendana.
Tanaman yang sudah tergolong langka ini memiliki aroma kayu yang harum dan terkenal
karena kemampuannya dalam pengobatan.

Kandungan: Minyak atsiri, zat samak, hars, santalol, santalen, saponin, flavonoida,
polifenol, tanin dsb.

Khasiat: Mengobati penyakit flu, diare, penyakit kulit, jantung, lemah atau loyo, demam,
infeksi saluran kencing, haid tidak teratur, liver, antioksidan dan anti-hiperglikemik.

 Cengkeh

Cengkeh (Syzygium aromaticum) adalah tanaman rempah yang digunakan dalam bumbu
masakan. Tidak hanya dimanfaatkan sebagai bumbu masakan, cengkeh juga memiliki
manfaat untuk kesehatan dan kecantikan.

Kandungan: Minyak atsiri, saponin, flavonoida, fenilin, resin, ugenol, vitamin A,B dan C
yang semuanya sangat dibutuhkan oleh tubuh.

Khasiat: Mengobati infeksi pernapasan, mencegah peradangan pada tubuh, menghitamkan


alis mata, meredakan batuk, mengobati sakit gigi, menghilangkan guratan pada kulit,
menghaluskan dan mencegah kerontokan rambut.
 Ceraka Merah

T
anaman yang memiliki nama Ilmiah Plumbago indica L. ini merupakan tanaman yang berasal
dari Asia Tenggara. Ceraka merah dikenal juga sebagai akar binasa atau mehulatu. Tanaman
ini banyak dimanfaatkan dalam mengobati berbagai jenis penyakit.

Kandungan: Plumbagin, lumbagol, zat samak, leukodelfinidin, steroid.

Khasiat: Mengatasi penyakit rematik, antimikroba, antikanker, antifertilitas, mencegah


kelumpuhan, pereda sakit gigi, pereda sakit kepala, encok, dan kardiotonik.

 Chocolate Mint
Chocolate mint merupakan tanaman sejenis mint yang memiliki aroma perpaduan antara
coklat dan mint. Batangnya berwarna coklat kemerahan dan tepi daun bergerigi.

Khasiat: Mengobati perut kembung, sakit kepala, nyeri otot, antioksidan, sumber vitamin A
dan vitamin C, dan lain-lain.

 Cincau Hijau
Cincau hijau
perdu (Premna oblongifolia Merr.) berhabitus pohon atau perdu. Cincau hijau merupakan
bahan dasar pembuatan cincau hijau jelly yang biasa digunakan sebagai bahan minuman.
Selain itu, tanaman ini juga mampu mengatasi masalah pencernaan.

Kandungan: Mineral, alkaloid, serat, klorofil, saponin, tanin, kalsium dan fosfor

Khasiat: Mengatasi gangguan pencernaan, demam, diare, anti radang, menurunkan


hipertensi, dan lain-lain.

 Cincau Hitam (Janggelan)


Cincau hitam (Mesona palustris Bl.) atau dikenal pula dengan nama janggelan merupakan
salah satu tanaman yang biasa digunakan untuk membuat jelly cincau yang berwarna hitam.
Selain itu, cincau hitam juga banyak digunakan sebagai obat beberapa jenis penyakit.

Kandungan: Saponin, flavonoida, tanin.

Khasiat: Mengatasi sakit perut, gangguan pencernaan seperti radang usus, diare, batuk,
demam, tekanan darah tinggi, obat keputihan.

 Coca Cola (Kola Nut)


Coca cola (Cola nitida) atau kola nut adalah tanaman yang berasal dari Afrika Barat. Selain
dimanfaatkan sebagai minuman soft drink, kola nut juga digunakan sebagai tanaman obat.

Kandungan: Alkaloid kafeina, teofilina, kola tanin, kolatin, minyak lemak, zat pati, gula
dsb.

Khasiat: Meredakan disentri atau diare, migrain atau sakit kepala sebelah, menambah nafsu
makan, maupun sebagai penyegar.

 Cocor Bebek (Miracle Leaf)


Cocor bebek adalah tanaman sukulen yang kerap digunakan sebagai tanaman obat di
Indonesia. Daun cocor bebek memiliki tekstur yang tebal dan berair. Selain sebagai tanaman
obat, cocor bebek juga bisa untuk tanaman hias.

Baca juga artikel mengenai daun cocor bebek untuk kesehatan.

Kandungan: zat asam apel, zat asam lemon, saponin, flavonoida, tanin.

Khasiat: Mengobati sakit kepala, batuk, penyakit kulit seperti borok atau bisul, melancarkan
air seni, demam, haid yang tidak teratur, obat luka luar.

 Cong-Cong Belut
Cong-cong belut (Bridelia ovata decne) merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara.
Tanaman ini mampu tumbuh di pantai berpasir, savana, cemara kering atau hutan gugur dan
hutan hujan basah. Cong-cong belut banyak digunakan dalam pengobatan tradisional.

Kandungan: Tanin, saponin, alkaloida, flavonoida.

Khasiat: Obat pencahar, mengobati penyakit sifilis atau raja singa dan juga berkhasiat untuk
merawat kesehatan rambut.

 Culantro
Culantro
(Eryngium foetidum L.) atau yang lebih dikenal dengan nama ketumbar mungsi adalah
bumbu dapur dan sekaligus digunakan dalam pengobatan tradisional.

Khasiat: Mengatasi luka bakar, radang paru-paru, sakit telinga, demam, hipertensi,
konstipasi, asma, sakit perut, gangguan kesuburan, gigitan ular, diare dan malaria. Culantro
juga diyakini dapat digunakan untuk terapi penderita epilepsi karena memberi efek
menenangkan. Rebusan daun culantro telah diteliti oleh para saintis dan menunjukkan
kemampuannya sebagai anti radang dan efek analgesik pada tikus percobaan.

 Curtain Ivy (Princess Vine)


Curtain Ivy
(Cissus sicyoides) atau dikenal pula dengan nama princess vine, atau millionaire vine adalah
tanaman merambat yang dimanfaatkan sebagai obat dan tanaman hias.

Khasiat: Antiepilepsi, memperkuat gigi, meredakan demam, perut kembung, antipiretik, anti-
inflamasi.

 Dadap Serep
Dadap serep memiliki nama
Ilmiah Erythrina subumbrans adalah tanaman yang terkenal karena khasiatnya dalam
mengobati berbagai jenis penyakit.

Kandungan: Alkaloid, eritramina, polifenol, alkaloida, aritradina, hipaforina, erisovina.

Khasiat: Mengobati demam, nifas, memperlancar ASI, menguatkan kandungan, nifas,


pendarahan bagian dalam, sakit perut atau gangguan pencernaan, batuk, sariawan, radang.

 Dandang Gendis (Sabah Snake Grass)


Dandang gendis
(Clinacanthus nutans Lindau) adalah tanaman obat yang terkenal karena khasiatnya dalam
menurunkan kadar gula darah. Tanaman herba yang satu ini wajib ditanam di pekarangan
rumah sebagai apotik hidup karena memiliki manfaat dalam menyembuhkan banyak
penyakit.

Kandungan: Saponin, minyak atsiri, alkaloid.

Khasiat: Diabetes, disentri, mengobati kebutaan, anti racun ular, dan klorofilnya diteliti
untuk anti kanker, herpes, susah buang air kecil.

 Dandelion
Anda pasti sering
mendengar bunga dandelion, tanaman berbunga yang biasa ditiup dan konon katanya bisa
mengabulkan permintaan. Dandelion tumbuh liar di padang rumput maupun pekarangan
rumah. Selain bunganya yang cantik, dandelion juga dimnafaatkan dalam pengobatan
tradisional.

Kandungan: Kaya akan vitamin A dan C, betakaroten, serat, kalium.

Khasiat: Membantu melancarkan pencernaan, obat diuretik, meningkatkan fungsi hati,


memperlambat proses penuaan, mencegah penyebaran kanker, obat diabetes, radang empedu,
meningkatkan kekebalan tubuh.

 Daruju (Mountain Thistle)


Daruju
(Acanthus montanus) merupakan salah satu tanaman obat yang memiliki daun berwarna hijau
gelap, mengkilap, dengan panjang bisa mencapai 30 cm.

Kandungan: Alkaloida, asam amino, falovone, polifenol, saponin, asam fenolat, asam p-
hidroksi benzoate, asam p-kumarat.

Khasiat: Akarnya digunakan untuk mengobati luka, cacingan, bisulan, kanker hati, obat
batuk, pembesaran hati, maupun hepatitis. Daunnya digunakan sebagai pereda batuk, anti
neoplastik, anti radang, sedangkan bijinya untuk membersihkan darah.

 Daun Afrika
Dijuluki daun afrika karena tanaman ini berasal dari Afrika Selatan. Meskipun daunnya terasa
pahit, namun tanaman ini sangat berkhasiat sebagai obat.

Khasiat: Mengobati tekanan darah tinggi, diabetes, stroke, asam urat, pengerasan pada hati,
serta mengeluarkan racun dari dalam tubuh dan mengurangi kolesterol jahat.

 Daun Dewa
Daun dewa (Gynura segetum (Lour.) Merr.) merupakan salah satu tanaman obat tradisonal
yang digunakan dalam mengobati beberapa jenis penyakit. Warna daun dewa hijau
keunguan. Helai daun berbentuk bulat lonjong, tekstur lunak berdaging, permukaannya
berbulu halus dengan ujung daun lancip dan tepi daun bertorah.

Kandungan: Alkaloida, saponin, tlavonoida, minyak atsiri, katekat, steroid dsb.

Khasiat: Infeksi kerongkongan, bisul, diabetes, hipertensi, analgesik, anti radang, liver,
stroke, diuretik, menghentikan pendarahan, penurun panas, pembersih racun, penyakit kulit
sepert kutil, flek hitam di wajah, dan lain-lain.

 Daun Duduk
Daun
duduk (Desmodium triquetrum) merupakan salah satu tanaman obat yang memiliki banyak
khasiat bagi kesehatan tubuh. Daunnya bertipe lanset dan berdaun tunggal.

Kandungan: Saponin, flavonoida, polifenol, tanin, alkaloida hipaforin, trigonelin, asam


silikat.

Khasiat: Radang ginjal akut, rematik, radang usus, TBC, demam, disentri, wasir, batu ginjal
atau kencing batu, anti inflamasi, dan stomakik. Selain itu daun duduk dapat dimanfaatkan
sebagai peluruh air seni (diuretik), melancarkan peredaran darah, menetralkan racun,
meredakan batuk, anti nyeri, malaria, dan hepatitis.

 Daun Inggu
Daun inggu (Ruta angustifolia) merupakan salah satu tanaman yang biasa digunakan sebagai
obat. Daunnya aromatik dan rasanya pahit.

Khasiat: Mengobati penyakit liver, eksim, gudik, demam, pegal-pegal, masuk angin, sakit
gigi, kejang-kejang, mengatasi ambeien, melancarkan haid, melancarkan buang air kecil,
bisul, rematik, gigitan ular, keracunan obat, cacingan, sakit kepala, pelebaran pembuluh
darah, influenza, batuk, ayan, radang paru-paru, haid tidak teratur, hepatitis, meredakan nyeri,
kulit bernanah, memar karena benturan.

 Daun Katuk
Daun katuk (Sauropus androgynus) merupakan salah satu jenis sayur yang juga memiliki
khasiat dalam menyembuhkan penyakit. Daunnya berbentuk lonjong, pangkalnya membulat,
ujungnya tidak runcing, tepinya datar, tulang-tulang daunnya menyirip, permukaannya licin
dan tumbuh tunggal berselang seling.

Kandungan: Polifenol, sterdoid, protein, pro-vitamin A, B, dan C. Juga kaya akan kalsium,
magnesium, fosfor dan besi.

Khasiat: Memperlancar ASI (Air Susu Ibu), mengobati suara parau, demam, lepra.

 Daun Landep
Tanaman daun landep (Barleria prionitis) adalah tumbuhan yang dikenal baik sebagai
tanaman yang mampu mengobati beberapa jenis penyakit. Tanaman yang berasal dari India
ini memiliki bunga berwarna jingga kekuningan.

Kandungan: Saponin, flavonoida, tanin, garam kalium, polifenol dan silikat.

Khasiat: Menurunkan demam, mengobati rematik, sakit perut, cacingan, perut busung,
kurap, encok, dan mencegah gigi rusak. Tanaman berbunga kuning cantik ini juga
dimanfaatkan sebagai peluruh kencing.

 Daun Salam
Anda pasti telah mengetahu bahwa daun salam (Syzygium polyanthum) digunakan sebagai
rempah dan bumbu masakan khas Indonesia. Permukaan daun rata dan pertulangan daun
menyirip, daun tunggal berbentuk jorong hingga lonjong atau lanset. Ternyata selain sebagai
penambah cita rasa masakan, daun salam juga berfungsi sebagai bahan pengobatan
tradisional.

Kandungan: Minyak atsiri, sitrat, eugenol, tanin, flavonoida, alkaloida, polifenol.

Khasiat: Menogabti asam urat, maag, hipertens, diabetes, kolesterol tinggi, diare, radang
lambung, kudis, gatal dan lain-lain.

 Daun Sendok (Plantago Major)


Daun
sendok (Plantago major) atau dikenal pula dengan nama tepung otot merupakan tanaman
obat yang banyak tumbuh liar di hutan maupun di pekarangan rumah. Daunnya berbentuk
oval menyerupai sendok dan rasanya pahit.

Kandungan: Plantagin, asam ursolik, betasitosterol, lantagluside, tannin, Vitamin A, B1 dan


C, kalium, protein dsb.

Khasiat: Anti radang, melancarkan air kencing, meluruhkan dahak, mengobati batuk,
meringankan aktivitas hati yang sudah bekerja keras, memperbaiki penglihatan, menciutkan
selaput lendir usus, mengobati diare, batu empedu, demam, kencing manis, pendarahan,
prostat, gigitan serangga, cacingan. Akarnya berguna untuk nyeri otot dan keputihan, bijinya
dimanfaatkan untuk diare, meluruhkan air seni, rematik, batuk, asam urat, dan gangguan
pencernaan.

 Daun Seribu
Daun seribu (Achillea millefolium) adalah tanaman obat yang berhabitus semak dan banyak
ditemukan tumbuh liar di hutan dan padang rumput. Daun-daun menyirip ganda dan menyirip
tiga serta permukaan daun berbulu. Daun seribu telah lama digunakan untuk pengobatan
tradisional.

Kandungan: Flavonoid, polifenol, minyak atsiri, zat samak, asparagin,kholina, flovon dsb.

Khasiat: Mengobati nyeri saat haid, obat luka, pendarahan, sakit perut, demam, tekanan
darah tinggi dsb.

 Daun Syaraf (Red Flame Ivy)


Daun syaraf (Hemigraphis alternata) atau dikenal pula dengan nama red flame ivy adalah
tanaman obat dan sering pula dijadikan sebagai tanaman hias. Daunnya berwarna berwarna
merah ungu keperakan.

Kandungan: Falvonoid, polifenol, tanin, kalium, natrium.

Khasiat: Menyembuhkan luka, menghentikan pendarahan, mengobati disentri, meringankan


wasir, memperlancar ASI.

 Daun Ungu (Daun Wungu)


Daun
ungu (Graptophyllum pictum) atau dikenal pula dengan nama daun wungu merupakan salah
satu tanaman yang mampu mengobati beberapa jenis penyakit. Tanaman obat yang berasal
dari Polinesia dan Papua Nugini ini memiliki daun berwarna ungu.

Kandungan: Pektin, saponin, asam formiat, tanin, flavonoida.

Khasiat: Mengobati ambeien, melancarkan haid, bisul, melancarkan buang air seni, batu
ginjal, hepatitis, wasir, bengkak atau memar, borok kulit, atau sekadar melembutkan kulit.

 Delima Putih
Delima (Punica granatum) adalah tanaman buah yang terkenal karena manfaatnya sebagai
obat tradisional. Tidak hanya enak dikonsumsi segar, delima putih juga baik untuk kesehatan
tubuh.

Kandungan: Granatin, kalsium oksalat, pati, glukosa, maltosa, fruktosa, vitamin A dan C,
tanin, mineral dsb.

Khasiat: Mengobati radang kulit, radang tenggorokan, keputihan, antibakteri, antifungi,


antikanker, mengobati diare, antioksidan, dan lain-lain. Kulit kayu dan akarnya sebagai obat
pencahar dan peluruh cacing usus.

 Dillenia
Dillenia
(Dillenia philippinensis Rolfe) merupakan tanaman pohon favorit di Filipina yang biasa
dijumpai sebagai pohon penghijauan perkotaan. Dillenia memiliki buah yang dikenal sebagai
apel gajah. Buahnya dapat dikonsumsi dan diketahui mampu mengobati beberapa jenis
penyakit.

Kandungan: Saponin, flavonoid, polifenol, tanin.

Khasiat: Mengobati sariawan, panas dalam, tonikum, obat kuat untuk wanita hamil dan
penyubur rambut

 Dringo / Dlingu (Sweet Flag)


Dringo (Acorus
calamus) atau dikenal pula dengan nama dlingu. Tanaman ini tumbuh menyerupai rumput
dan memiliki rimpang yang beraroma harum yang telah lama digunakan sebagai obat
tradisional.

Kandungan: Minyak atsiri, saponin, flavonoida, tanin, protein serta kalsium oksalat.

Khasiat: Obat penenang, lambung, demam, bengkak, encok, rematik dan digunakan sebagai
bahan kosmetika.

 Encok
Tanaman daun encok merupakan tanaman herba berhabitus semak yang berasal dan Afrika.
Tanaman ini menghasilkan bunga berwarna putih sehingga sering dijadikan sebagai tanaman
hias sekaligus tanaman obat.

Kandungan: Saponin, flavonoida, polivenol, plumbagi (zat beracun) dsb.

Khasiat: Obat sakit kepala, nyeri lambung, keseleo, memar, rematik, kurap, ekstraknya
digunakan sebagai anti mikroba dan anti jamur.

 Gandarusa / Gondoruso
Gandarusa/gondoruso/daun
rusa/kisi-kisi merupakan salah satu tanaman obat yang biasa dijumpai sebagai pagar hidup
atau tumbuh liar di pekarangan rumah.

Gandarusa sudah terkenal sejak dulu dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Sebuah uji klinis
sedang dilakukan di Indonesia terhadap pemanfaatan gandarusa sebagai obat pil KB untuk
pria.

Kandungan: Saponin, alkaloida, flavonoida, tanin, polifenol dan minyak atsiri.

Khasiat: Pegal linu, penurun demam, patah tulang, memar, bisul, sakit kepala, sakit mata,
asma, rematik, melancarkan peredaran darah, juga berpotensi sebagai pil KB pada pria (birth
control pill) di masa yang akan datang (penelitian masih berlangsung).

 Garut (Arrowroot)
Garut adalah tanaman
terna yang memiliki banyak sekali manfaat baik di bidang kesehatan maupun industri. Umbi
garut berwarna putih kekuningan, lunak dan berdaging. Umbi garut bahkan
sering dikonsumsi sebagai pengganti nasi di beberapa daerah tertentu. Patinya digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan lem dan sabun.

Kandungan: Flavanoid, saponin, karbohidat, protein, lemak dsb.

Khasiat: Memperbanyak ASI, obat mencret, rematik, radang usus, mengoabti disentri, eksim,
racun, borok dan menurunkan suhu badan ketika demam.

 Gedi (Hibiscus Manihot)


Tanaman gedi
merupakan salah satu tanaman yang biasa dibaut sayur khas Sulawesi Utara. Dalam bahasa
Jepang, tanaman ini dikenal dengan nama tororo aoi yang digunakan sebagai zat tepung
pembuatan washi. Di Korea, tanaman ini dikenal sebagai hwang chok kyu yang digunakan
sebagai bahan membuat hanji (kertas Korea). Selain itu, daun gedi juga memiliki banyak
manfaat untuk kesehatan tubuh.

Khasiat: Membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, serta menormalkan tekanan
darah (mengobati hipertensi). Karena banyak kolagen yang terkandung di dalamnya,
mengonsumsi tanaman ini sangat baik untuk kesehatan kulit Anda. Mencegah osteoporosis,
diabetes, penyakit ginjal, mengobati maag, menurunkan resiko penyakit jantung, serta
mengobati depresi.

 Gempur Batu (Keji Beling)


Gempur
batu merupakan salah satu tanaman obat yang biasa dijadikan sebagai bahan dalam
pembuatan jamu. Tanaman ini bisa dikenali memlalui daunnya yang berwarna hijau,
teksturnya kasar dengan tepi yang bergerigi.

Kandungan: Saponin, flavonoida, polifenol.

Khasiat: Obat batu ginjal, batu empedu, wasir, peluruh seni, mencret (obat luar), juga efektif
untuk mengobati keseleo.

 Gendola (Binahong Merah)


Gendola
atau binahong merah merupakan tanaman obat yang tumbuh merambat dengan daun
berbentuk hati. Gendola memiliki banyak sekali manfaat dan telah lama dijadikan sebagai
tanaman obat tradisional.

Kandungan: Glucan, carotene, organic acid dan mucopolysacharida, saponin, vitamin A, B


dan C, flavonoida, polifenol.

Khasiat: Mengobati radang usus buntu, influenza, sembelit, anyang-anyangan atau kencing
sedikit-sedikit, buang air besar berdarah, dada terasa panas atau sesak, disentri, borok &
bisul, radang kandung kemih, abses, campak atau cacar air, pegal linu, rematik, dan radang
selaput mata atau conjungtivitis.

 Geranium
An
da mungkin mengenal geranium sebagai tanaman hias bunga yang cantik dan harum.
Nyatanya, geranium selain cantik juga bisa dimanfaatkan sebagai tanaman obat.

Kandungan: Minyak atsiri, saponin, flavonoida dan tanin.

Khasiat: Pengusir nyamuk dan ngengat, aromatikum, rematik, bahan kosmetik. Untuk
penjelasan lebih lanjut mengenai khasiat dan manfaat geranium klik di sini.

 Ginje
Ginje
(Thevetia peruviana (Pers.) K. Schum.) adalah tanaman yang biasa digunakan sebagai obat
tradisional. Tanaman ini memiliki bunga berwarna kuning berbentuk corong. Ginje
dimanfaatkan daun, buah, kulit batang, akar, dan bijinya untuk keperluan medis.

Kandungan: Glikosida jantung, thevetin A dan B, peruvoside, neriifolin, lupeol asetat dsb.

Khasiat: Dimanfaatkan oleh penderita gagal ginjal, gagal jantung, radang di pinggir kuku
(cantegan), insektisida, demam, meredakan muntah, diuretik atau peluruh air seni, anti
inflammatory (anti radang atau mengilangkan bengkak) dan sebagai obat cacing.

 Gondomono
Gondomono
merupakan salah satu tanaman obat yang masih berkerabat dekat dengan gondosuli. Tanaman
yang memiliki bunga berwarna jingga-putih dan beraroma harum ini menghasilkan rimpang
yang dipercaya mampu mengobati kanker dan tumor.

Kandungan: Minyak atsiri, pati, resin, glikosida dsb.

Khasiat: Meredakan cegukan, mual, muntah, menambah nafsu makan, membantu dalam
mengobati keluhan hati, gangguan pencernaan, mengobati bronkitis, mengobati kanker dan
tumor.

 Gondosuli
Gondosuli
atau gandasuli atau di luar negeri dikenal sebagai white ginger lily adalah tanaman obat yang
berkerabat dekat dengan gondomono. Bunganya berwarna putih beraroma harum
dan memiliki rimpang beruas-ruas dan berbuku-buku.

Kandungan: Glukosa, albumen, resin, selulosa dan asam organik dan mengandung saponin,
flavonoid, polifenol dan minyak atsiri.

Khasiat: Obat kanker, peluruh keringat, penambah nafsu makan, sakit kepala, amandel,
rematik, pegal linu, dan lain-lain. Bunga berkhasiat peluruh haid, radang tenggorokan, dan
juga sebagai bahan baku produk kosmetika.

 Gowok (Kupa)
Gowok atau kupa (Syzygium polycephalum) adalah tanaman buah asli Indonesia yang
tergolong langka saat ini. Buahnya berbentuk buni berwarna merah. Selain enak dimakan
segar, gowok juga memiliki banyak khasiat untuk kesehatan tubuh.

Kandungan: Flafonoida, saponin, polifenol.

Khasiat: Mengobati gatal-gatal atau kudis, serta dapat menetralkan alkohol bagi orang yang
mabuk.

 Holy Basil (Ruku-Ruku/Lampes)


Holy
basil (Ocimum tenuiflorum L.) atau di Indonesia dikenal pula dengan nama lampes
merupakan tanaman yang berkerabat dekat dengan kemangi. Lampes memiliki aroma harum
yang khas dan biasa dijadikan sebagai bahan pelengkap dalam masakan.

Kandungan: Minyak atsiri, metilkavikol, saponin, falvonoida, tanin, polilenol.

Khasiat: Melembutkan kulit, mengobati batuk, gangguan ginjal, demam, batuk, haid tidak
teratur, mulas, penenang, pelancar ASI, sakit kepala, bengkak, rematik, sariawan.

 Hujan Emas (Gold Shower)


Tanaman hujan emas merupakan tanaman herba yang memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan. Tanaman ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah. Dalam pengobatan
tradisional Meksiko, tanaman hujan emas telah lama digunakan untuk mengobati gangguan
mental.

Disebut hujan emas atau gold shower karena tanaman ini memiliki bunga berwarna kuning
dan sangat rimbun.

Khasiat: Batuk, bisul, sukar menelan, mempercepat persalinan, dan menyembuhkan perut
kembung.

 Iler 2
Mungkin Anda sering melihat iler sebagai tanaman hias daun yang menawan. Namun,
tahukah Anda bahwa tanaman dengan tampilan yang menarik ini digunakan pula sebagai obat
tradisional. Tanaman iler asli berwarna hijau, merah dan merah muda.

Kandungan: Minyak atsiri, saponin, polifenol, tanin.

Khasiat: Mengobati wasir, luka dan lecet, sinusitis, sakit kepala, tetes mata, batuk, diare, anti
mikroba, antioksidan, disfungsi ereksi, analgesik, anthelmitic, peluruh haid, penambah napsu
makan, dan terapi pada penderita malaria. Wangi daun iler menyerupai kemangi, masyarakat
Toraja menggunakannya untuk menghilangkan bau amis pada daging saat dimasak.

 Insulin (Daun Paitan)


Tanaman yang
berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah ini terkenal sebagai tanaman obat yang bisa
mengatasi diabetes. Insulin atau dikenal pula sebagai daun paitan menghasilkan bunga
berwarna kuning.

Khasiat: Mengobati diabetes, diare dan malaria.

 Iris Kuning (Yellow Iris)


Tanaman yang memiliki nama Ilmiah Neomarica longifolia ini merupakan tanaman herba
yang berasal dari Amerika Selatan dan Afrika Barat. Selain memiliki bunga cantik berwarna
kuning, Iris kuning juga memiliki rimpang yang dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan
tradisional.

Kandungan: Saponin, polifenol dan tanin.

Khasiat: Radang tenggorokan, hepatitis, menghaluskan kulit, obat kumur untuk menguatkan
gigi dan lain sebagainya.

 Jahe Emprit
Jahe emprit
(Zingiber officinale) merupakan salah satu tanaman yang sering dimanfaatkan sebagai bahan
pembuatan jamu, rempah-rempah dan obat-obatan. Ciri khusus jahe emprit adalah bentuk
rimpangnya pipih, berwarna putih dan aromanya tidak terlalu tajam dibandingkan jahe
merah.

Kandungan: Rimpang: Sineol, borneol.

Khasiat: Mengobati batuk, hati bengkak, meredakan mabuk di perjalanan, serta memperbaiki
sistem pencernaan manusia.

 Jahe Kebo
Jahe kebo (Zingiber officinale Rosc) selain digunakan sebagai rempah-rempah juga
dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Jahe kebo memiliki rimpang yang lebih gemuk/besar
berwarna putih kekuningan.

Kandungan: Minyak atsiri, damar, mineral, sineol, zingiberin, lipidas, asam aminos, vitamin
A, protein dsb.

Khasiat: Mengobati impotensi, pegal, keracunan makanan, sakit pinggang, batuk, disentri,
muntah-muntah atau mual, sakit kepala, rematik.

 Jahe Merah (Red Ginger)


Sesuai namanya jahe ini memiliki rimpang yang berwarna merah. Jahe merah (Zingiber
officinale) memiliki banyak khasiat untuk menyembuhkan beberapa jenis penyalkit.

Kandungan: Minyak atsiri, sineol, borneol, sitrat.

Khasiat: Meningkatkan daya tahan tubuh, meredakan kejang, menurunkan demam, anti
kanker, meringankan penyakit sinusitis dan juga insomnia (susah tidur).

 Jakang
Jakang
(Homalocladium platycladum) adalah tanaman obat yang sering dimanfaatkan sebagai obat
tradisional untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Tanaman ini dikenal juga sebagai
tanaman centipede (lipan) karenaa bentuk batangnya mirip lipan yang pipih dan beruas-ruas.

Kandungan: Saponin, flavonoida dan tanin.

Khasiat: Mengobati luka memar, sakit kepala, bisul, gigitan ular. Tanaman ini dapat pula
mempercepat pemulihan luka, memperlancar peredaran darah, mengurangi bengkak, dan
mengobati sakit limpa.

 Jambu Rasa Nanas (Feijoa)


Feijoa (Acca sellowiana) adalah tanaman buah unik yang berasal dari Amerika Selatan.
Sesuai namanya, jambu ini memiliki cita rasa asam manis segar yang sama seperti buah
nanas. Produk-produk yang dihasilkan dari buah ini secara luas populer di Brazil, Argentina,
Bolivia di Amerika Selatan dan Selandia Baru.

Khasiat: Obat pencahar. Kandungan seratnya yang tinggi membantu melindungi selaput
lendir usus dengan mengurangi waktu paparan racun serta mengikat bahan kimia penyebab
kanker di usus besar. Kandungan vitamin C mampu meningkatkan imunitas tubuh,
mengonsumsi secara teratur buah yang kaya vitamin C membantu tubuh manusia
mengembangkan resistensi terhadap infeksi dan melawan kanker penyebab radikal bebas
berbahaya dari tubuh. Di Brazil, akar dan kulit kayunya direbus dan dimanfaatkan untuk
mengobati penyakit disentri, saluran kencing dan diare. Sementara itu daunnya direbus dan
dimunum untuk mengobati penyakit bronkhitis dan menurunkan demam.

 Jarak Merah
Tanaman yang memiliki nama Ilmiah Jatropha gossypifolia ini sering dijadikan obat
tradisional. Daunnya berwarna merah pada pucuk dan terdiri dari 3 lobe daun. Jarak merah
memiliki buah seukuran cherry yang mengandung racun.

Khasiat: Bijinya yang digunakan sebagai obat pencahar, perangsang muntah dan lepra.
Daunnya digunakan untuk merdakan demam, susah buang air besar, mengobati patokan ular,
mengobati luka bakar maupun lecet, penyakit kulit misalnya jamur dan kudis, mengobati
sakit gigi, gusi berdarah dan lain sebagainya.

 Jarak Pagar
Jarak pagar
(Jatropha curcas) telah lama dikenal sebagai tanaman obat. Kandungan minyak pada bijinya
yang sangat tinggi dimanfaatkan sebagai bahan biodiesel.

Kandungan: Saponin, flavonoida, polifenol, tanin.

Khasiat: Obat cacing (cacingan), perut kembung, dan luka luar.

 Jarong (Pecut Kuda)


Jarong atau dikenal pula dengan nama tanaman pecut kuda merupakan salah satu tanaman
obat yang biasa ditemukan tumbuh liar di pinggir jalan atau di pekarangan rumah. Daunnya
berwarna hijau, tekstur kasar dan bergerigi pada tepinya.

Kandungan: Glikosida, flavonoid, alkaloid dan stakitarfen.

Khasiat: Mengobati keputihan, radanga hati (hepatitis A), demam, nifas, haid tidak teratur,
gondongan, kencing batu, batuk, maupun radang tenggorokan.

 Jarum Tujuh Bilah


Jarum tujuh
bilah atau jarum tujuh bintang merupakan tanaman yang terkenal karena khasiatnya mampu
mengobati beberapa jenis penyakit, salah satunya adalah kanker. Ciri khususnya adalah
terdapat jarum yang tumbuh tajam di sepanjang batangnya.

Khasiat: Mengobati kanker, mengatasi rematik, infeksi, masalah seputar mulut & gusi,
tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, perut kembung, radang tenggorokan, ambeien,
pemulihan pasca operasi, batu ginjal dan sebagainya

 Jati Belanda
Jati
belanda (Guazuma ulmifolia) adalah tanaman yang memiliki banyak khasiat untuk kesehatan
tubuh. Daun dari tanaman ini biasa dijadikan sebagai jamu.

Baca juga artikel mengenai khasiat jati belanda menurunkan berat badan.

Kandungan: Alkaloida, , kafein, terpen, resin, flavonoid, asam lemak, zat pahit, minyak
lemak.

Khasiat: Selain dimanfaatkan untuk melangsingkan tubuh, secara tradisional jati belanda
bermanfaat untuk mengobati beberapa penyakit antara lain perut kembung, batuk, maaria,
diare, pilek, disentri, dan sebagai antiseptik.

 Jenitri (Genitri)
Jenitri merupakan
tanaman yang menghasilkan biji unik yang biasa dijadikan sebagai manik-manik perhiasan.
Buahnya berwarna ungu-biru dan digunakan sebagai obat tradisional.

Buah jenitri merupakan buah buni bulat berwarna hijau dan menghasilkan biji bulat berwarna
coklat tua. Bentuk biji unik dengan permukaan yang berulir dan berlekuk (disebut mukhi)
mirip ukiran. Biji jenitri keras dan dapat bertahan hingga 8 generasi. Jumlah mukhi bervariasi
antara 1-11 dengan nama yang berbeda-beda. Tekstur yang semakin rumit dengan ukuran biji
semakin kecil akan membuat harga biji jenitri semakin mahal.

Kandungan: Polifenol, saponin.

Khasiat: Peluruh lemak badan, menghilangkan stres, menetralisir polutan di udara dan
bersifat anti bakteri.

Baca lebih lanjut mengenai Khasiat Dan Manfaat Buah Dan Biji Genitri.

 Jeruk Kingkit (Lime Berry)


Jeruk
kingkit (Triphasia trifolia) adalah tanaman buah yang berasal dari Asia Tenggara seperti
Malaysia dan Filipina. Buahnya berwarna merah dan berbentuk buni. Jeruk kingkit populer
dijadikan sebagai tanaman bonsai.

Kandungan: Alkaloida, saponin, polifenol, umbelliferone, coumarin.

Khasiat: Mengobati sakit tenggorokan, obat batuk dan meluruhkan dahak, serta daunnya
digunakan untuk mengatasi sakit perut.

 Jepun Pink (Pink Nerium Oleander)


Jepun
pink (Nerium oleander L.) adalah tanaman hias yang menghasilkan bunga yang cantik dan
juga bisa mengobati beberapa jenis penyakit.

Khasiat: Daunnya untuk mengobati penyakit jantung namun dalam dosis kecil, diuretika,
antiseptik, atau pengencer dahak (ekspektoran). Tanaman ini memiliki getah beracun
sehingga pemanfaatan nerium perlu mendapatkan pengawasan dokter.

 Jinten
Jinten
(Plectranthus amboinicus) adalah tanaman yang sering dijadikan sebagai bumbu masakan
olahan daging. Daunnya berdaging lunak dan beraroma khas. Jinten dimanfaatkan pula
sebagai tanaman obat tradisional.

Kandungan: Minyak atsiri mengandung karvakol, fenol, dan lain-lain.

Khasiat: Mengobati demam, batuk, asma, analgesik, memperlancar ASI, aprodisiaka,


antiseptik, perut kembung, dan lain-lain.

 Jombang
Jombang merupakan salah satu tanaman obat yang banyak dicari di Indonesia karena
manfaatnya yang luar biasa bagi kesehatan tubuh. Tanaman ini menghasilkan bunga berwarna
kuning. Jombang menghasilkan umbi atau rimpang, umbinya dapat digunakan untuk
mengobati penyakit rematik.

Kandungan: Polifenol, saponin, flavonoida.

Khasiat: Peluruh seni, anti radang, sifatnya antibiotik, detoksifikasi (membersihkan racun
juga mengeluarkan panas tubuh), mengatasi bengkak, dan memperbaiki produksi empedu.
Umbinya dapat digunakan untuk mengobati penyakit rematik.

 Kaca Piring (Cape Jasmine)


Tanaman
bunga cantik yang satu ini ternyata juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.
Kaca piring memiliki bunga berwarna putih, beraroma harum dan sering dianggap sebagai
bunga melati.

Kandungan: Zat minyak menguap (linalol dan styrolyl). Saponin, flavonoida, polifenol,
minyak atsiri.

Khasiat: Mengatasi diabetes melitus, sariawan, susah buang air besar (BAB), demam, obat
sesak nafa dan hipertensi.

Baca lebih lanjut mengenai manfaat kaca piring bagi kesehatan tubuh di sini.

 Kapulaga
Kapulaga
merupakan tanaman terna berbatang lunak dan tidak berkayu. Kapulaga sering digunakan
sebagai rempah-rempah masakan dan campuran dalam bahan jamu. Selain itu, tanaman ini
juga dimanfaatkan sebagai obat-obatan tradisional.

Kandungan: Minyak atsiri, minyak lemak, zat pati, gula, protein, flavonoida dan polifenol.

Khasiat: Hipertensi, dapat membantu menstabilkan cairan lambung, analgesik (pereda


nyeri), radang tenggorokan, suara parau, batuk, nafas tak segar dan baik untuk ginjal.

 Kayu Manis (Cinnamon)


Pohon kayu
manis (Cinnamomum burmannii) adalah salah satu jenis pohon penghasil rempah-rempah
yang terkenal. Aroma kayu manis diketahui tajam, terasa pedas dan manis. Tanaman ini juga
dimanfaatkan sebagai tanaman obat herbal.
Kandungan: Minyak atsiri, tanin, damar.

Khasiat: Meningkatkan nafsu makan, nyeri pinggang, rematik, sakit perut, antimikroba, obat
batuk, hipertensi, kadar lemak tinggi, mencret, memberi aroma pada makanan dan lain
sebagainya.

Baca lebih lanjut mengenai Manfaat Kayu Manis Untuk Diabetes.

 Kayu Putih
Kayu putih adalah tanaman yang terkenal karena kemampuannya menghasilkan minyak yang
dapat mengobati berbagai keluhan kesehatan. Minyak kayu putih atau cajuput oil dapat
diperoleh dari ekstrak daun dan rantingnya yang disuling dengan uap.

Kandungan: Minyak atsiri, lignin, melaleucin, sineol, terpineol, limonen, L-pinen, aldehid,
valerat, butirat dan benzoat.

Khasiat: Menghangatkan badan, obat masuk angin, reumatik, diare, radang usus, radang
kulit, sakit kepala, batuk, demam, flu, sakit gigi, asma, insomnia, nyeri tulang dan lain
sebagainya.

 Kayu Rapet
Tanaman yang memiliki nama Ilmiah Parameria laevigata ini merupakan obat yang terkenal
dalam mengatasi berbagai permasalahan seputar dunia wanita.

Kayu rapet pada dasarnya tumbuh di hutan dengan liar, aslinya berasal dari Cina yang dikenal
dengan nama ‘chang jie zhu’.

Kandungan: Flavonoida, polifenol, saponin, tanin, asam pnotokatekol.

Khasiat: Mengatasi keputihan, disentri, mencret, koreng, nyeri sehabis bersalin, haid tidak
teratur, merapatkan vagina.

 Kayu Secang (Sappan Wood)


Kayu
secang atau seppang (Caesalpinia sappan) adalah tanaman yang biasa digunakan sebagai
rempah-rempah. Kulit kayunya digunakan sebagai pewarna, obat tradisional, hingga
minuman penyegar. Tanaman ini berhabitus pohon perdu berkayu dengan tinggi 4-6 meter.

Kandungan: Tanin, flavonoida, asam galat, saponin, resin, resorsin, brasilin, minyak atsiri,
polifenol.

Khasiat: Obat batuk, disentri, diare, luka dalam, batuk berdarah atau TBC, darah kotor, sifilis
atau raja singa, buang air besar berdarah, munta darah, memar berdarah, luka berdarah,
tetanus, malaria, dan tumor.

Baca juga artikel mengenai Khasiat Dan Manfaat Tanaman Kayu Secang.

 Kayu Urip (Patah Tulang)


Kayu urip atau dikenal pula dengan nama tanaman patah tulang merupakan salah satu
tanaman obat tradisional. Batangnya keras dan terdapat bekas duduk daun yang terlihat
jelas. Tanaman ini sering dijumpai di daerah perkebunan, atau tumbuh liar sebagai tanaman
pembatas atau pagar atau sebagai tanaman hias di pekarangan rumah.

Kandungan: Saponin, polisakarida, dan steroida, tanin, damar,zat karet, zat pahit, euphol
dan lain sebagainya.

Khasiat: Wasir, peluruh air seni, menyembuhkan sakit gigi, antisipilis, tulang patah, dan
merangsang muntah. Akarnya dapat dimanfaatkan untuk mengeluarkan bisa ular, mengobati
frambusia, tumor, kapalan dan kutil.

 Kecubung Wulung (Kecubung Kasihan)


Kecubung wulung adalah salah satu tanaman yang terkenal sebagai tanaman obat tradisional.
Bunganya berwarna ungu kehitaman dan berbentuk terompet sehingga populer juga dijadikan
sebagai tanaman hias.

Kandungan: Alkaloid, flavonoid, polifenol, saponin, zat lemak, skopolamin, atropin.

Khasiat: Obat anti kejang, asma, rematik, sakit pinggang, batuk dan berbagai penyakit kulit.

 Kedondong Laut (Daun Berlangkas)


Sela
in dijadikan sebagai sayuran atau lalapan, kedondong laut juga banyak dimanfaatkan sebagai
obat-obatan tradisional. Daunnya bergerigi pada tepi menyerupai daun kedondong.

Kandungan: Saponin, flavonoida, polifenol, tanin.

Khasiat: Obat peluruh seni, sariawan, penurun panas.

 Keji Besi (Dragon’s Breath)


Keji besi merupakan salah satu tanaman obat tradisional. Daunnya berwarna hijau keunguan
dan beregrigi pada tepinya.

Kandungan: Favonoida, saponin, polifenol, dan tanin.

Khasiat: Peluruh seni, obat batu ginjal.

 Keladi Tikus
Keladi tikus adalah tanaman yang terkenal karena khasiatnya dalam menyembuhkan berbagai
jenis penyakit. Daunnya berbentuk hati berwarna hijau.

Kandungan: Alkaloid, steroid, flavonoid, glikosida, fenilpropanoid, sterol, cerebroside, asam


lemak aromatik, hidrokarbon tak jenuh, asam alifatik, heksan.

Khasiat: Membunuh/menghambat pertumbuhan sel kanker, menangkal radikal bebas,


menghilangkan efek buruk khemoterapi, anti bakteri, menyembuhkan kanker usus besar,
kanker payudara kanker leher rahim, kanker pankreas, kanker rectum, kanker paru-paru,
nasofaring, kanker liver, hepatitis & pengerasan hati, kanker otak, kanker prostat, kanker
tulang, kanker tenggorokan, kanker darah (leukimia), ginjal, empedu, limpa, dan lain-lain.
Selain itu keladi tikus dapat menyembuhkan penyakit ringan seperti sakit kepala, migrain,
kelenjar getah bening, kesemutan, sinusitis, wasir.

Baca juga artikel mengenai manfaat tanaman keladi tikus di sini.

 Kemiri (Candlenut)
Kemiri merupakan buah yang sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur dan
biasanya ditambahkan pada sambal. Buahnya memiliki biji di dalamnya dengan lapisan yang
sangat kuat dan keras, mengandung banyak minyak. Selain sebagai bumbu masakan, kemiri
juga memiliki banyak manfaat untuk kecantikan dan kesehatan.

Kandungan: Saponin, flavonoida, polifenol, minyak lemak, tanin.

Khasiat: Mengobati bengkak, demam, kudis, luka bakar, menumbuhkan rambut, sakit
kepala, borok, rematik, disentri, sariawan, memperkuat rambut, melembutkan rambut.

 Kencur
Kencur (Kaempferia galanga) merupakan salah satu tanaman obat yang wajib ditanam di
pekarangan rumah Anda. Selain populer dijadikan rempah, kencur juga memiliki banyak
manfaat untuk kesehatan tubuh.

Kandungan: Saponin, polifenol, pati, mineral, minyak atsiri, flavonoida, asam cinnamic,
ethyl aster, bomeol, kamphene, alkaloid dan lain sebagainya.

Khasiat: Obat masuk angin, radang lambung, radang anak telnga, influenza, batuk, hipertensi
atau darah tinggi, radang tenggorokan, asam urat, obesitas, keseleo, lelah mata, diare, darah
kotor, dan haid tidak teratur. Kencur juga digunakan sebagai penambah nafsu makan.

 Kenikir
Kenikir biasanya diolah menjadi sayuran seperti salad, lalapan ataupun pecel. Menurut
beberapa ahli, daun kenikil memiliki khasiat yang mampu menyembuhkan penyakit
mematikan seperti kanker. Kenikir memiliki bunga yang cantik sehingga bisa ditanam
sebagai tanaman obat sekaligus tanaman hias.

Khasiat: Mengobati kanker, melancarkan peredaran darah, menguatkan tulang, menambah


nafsu makan, menghalangi proses penuaan dini, menghilangkan bau tidak sedap di dalam
mulut, dan dapat mengusir keberadaan nyamuk.

 Kesumba Keling (Achiote)


Kesumba keling (Bixa orellana) merupakan tanaman pohon yang bijinya kerap dijadikan
sebagai bahan pewarna. Buahnya menyerupai rambutan dan berwarna merah ketika sudah
matang. Selain itu, kesumba keling juga banyak dimanfaatkan sebagai tanaman obat.

Kandungan: Minyak atsiri, flavonoida, tanin, polifenol, kalsium oksalat, zat samak, zat
warna biksin.

Khasiat: Obat diare, hepatitis, menghilangkan dahak, peluruh keringat, mengobati batuk,
melancarkan pencernaan, menghentikan darah pada luka, TBC, serta batu ginjal.

 Ketepeng Cina (Candle Bush)


Tanaman yang memiliki nama Ilmiah Senna alata ini termasuk salah satu tanaman obat yang
mudah ditanam di rumah. Ciri khusus ketepeng cina adalah bunganya yang berwarna kuning
menyerupai lilin. Daunnya kerap digunakan sebagai obat kulit dan penyakit lainnya.

Kandungan: Alkaloida, tanin, antrakinon, flavonoida, saponin, rein aloe-emodina, asam


krisofanat.

Khasiat: Obat kulit; panu, kurap, kudis. Obat sakit perut, herpes, pencahar, asma, demam,
malaria, gigitan ular, penyakit kelamin, sariawan dan parasit pada usus.

Anda juga bisa menanam ketepeng cina melalui bijinya. Tersedia biji ketepeng cina di sini.

 Ki Cong Corang
Ki cong corang atau amargo (Quassia amara L.) tidak hanya digunakan sebagai insektisida
tapi juga sebagai pengobatan tradisional dan industri makanan.

Ki cong corang merupakan tanaman asli Kostarika, Nikaragua, Panama, Brasil, Guiana, dan
lain- lain. Bunga tersusun malai. Warna bunga merah terang di bagian luar dan berwana putih
di bagian dalam.

Kandungan: Saponin, polifenol, quassin, neoquassin.

Khasiat: Obat demam, baik untuk pencernaan, malaria, membasmi kutu kepala, sebagai
insektisida alami, dimanfaatkan sebagai perasa dalam minuman ringan atau campuran
koktail.

 Kitolod (Kembang Jangar)


Kitolod
(Laurentia longiflora) merupakan tanaman yang terkenal karena khasiatnya dalam
memelihara kesehatan mata. Tanaman kitolod disebut juga bunga bintang lima atau kembang
jangar. Bunganya memiliki lima mahkota berwarna putih yang menyerupai bintang.

Baca lebih lanjut mengenai manfaat kitolod untuk menyembuhkan mata minus.

Kandungan: Istonin, lobelin, lobelamin.

Khasiat: Obat rabun mata, mata minus, mata plus, sakit gigi, radang tenggorokan, obat
kanker, obat luka ringan, asma, dan bronkitis.

Anda juga bisa menanam kitolod melalui bijinya. Tersedia biji kitolod di sini.

 Komfrey (Comfrey)
Komfrey
(Symphytum officinale) merupakan salah satu tanaman herba yang biasa ditemukan dalam
daftar bahan jamu Indonesia. Bunga komfrey unik karena berbentuk seperti lonceng, terdiri
atas aneka warna (dominan krem atau keunguan), dan berukuran kecil-kecil. Kandungan
yang terdapat pada tanaman ini memiliki banyak manfaat untuk mengobati beberapa jenis
penyakit.

Kandungan: Aadoline, alkaloid, symphytine, polifenol, minyak atsiri, tanin, vitamin.

Khasiat: Obat kanker payudara, nyeri ulu hati, rematik, luka memar, diare, hipertensi, batuk
berdahak, ambeyen, diabetes melitus dan lain sebagainya.

 Kumis Kucing (Cat’s Whiskers)


Tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus) merupakan salah satu tanaman obat paling
laris. Ciri khusus dari tanaman ini adalah bunganya berwarna putih menyerupai kumis pada
kucing.

Kandungan: Minyak atsiri, zat samak, minyak lemak, garam kalium, alkaloida, saponin.

Khasiat: Mengatasi masuk angin, infeksi ginjal, kencing batu, menurunkan demam, pusing,
encok, infeksi kandung kemih dan rasa nyeri.

 Kunir Putih
Kunir putih merupakan tanaman terna yang sering digunakan sebagai rempah-rempah dan
lebih banyak digunakan sebagai obat-obatan tradisional.

Kandungan: Minyak atsiri, saponin dan tanin.

Khasiat: Mengatasi sakit perut, mulas, bengkak memar, kanker, keseleo, gangguan
pencernaan, dan sebagai anti biotik.

 Kunyit
Kunyit (Curcuma longa) merupakan tanaman terna yang terkenal karena memiliki banyak
manfaat baik sebagai rempah-rempah, untuk kesehatan maupun untuk kecantikan. Selain itu,
umbinya yang berwarna kuning biasa digunakan untuk memberi warna pada makanan atau
sebagai bahan pengawet.

Kandungan: Minyak atsiri, kurkuminoid (desmetoksikumin, kurkumin dan


bisdesmetoksikurkumin), mineral, protein, vitamin C, alkaloid dan lain sebagainya.

Khasiat: Obat diare, demam, melancarkan haid, mengurangi nyeri haid, melangsingkan
badan, menghilangkan bau badan, tifus, usus buntu, memperlancar ASI, amandel dll.

 Legundi (Simpleleaf Chastetree)


Legundi (Vitex trifolia)
adalah tanaman obat yang memiliki banyak khasiat untuk kesehatan tubuh. Tanaman ini
berhabitus tanaman semak / pohon kecil dengan tinggi 1-4 meter. Bunganya tumbuh
berkelompok dan berwarna ungu.

Kandungan: Minyak atsiri, glukosida, senyawa hidrokarbon, asam lemak, saponin, alkaloid.

Khasiat: Melancarkan haid, membersihkan rahim, TBC, meluruhkan keringat, anti kanker,
analgesik, pusing, meredakan kejang, sakit perut, antipireik, obat nyamuk, radang amandel,
batuk dll.

 Lemon Balm
Lemon balm (Melissa officinalis) merupakan tanaman herba yang masih tergolong keluarga
mint. Daunnya memiliki aroma sedikit lemon. Selain dimanfaatkan sebagai bahan untuk
makanan dan minuman, lemon balm juga berkhasiat sebagai obat.

Kandungan: Tanin, alpha-cubebene, asam suksinat, geraniol, geranyl asetat, asam ursolat.

Khasiat: Menghilangkan kecemasan, menenangkan jantung, insomnia, meningkatkan daya


ingat otak, membantu memulihkan gangguan pencernaan, dan menangani gigitan hewan
berbisa.

 Lengkuas
Lengkuas
(Alpinia galanga (L.) Willd.) merupakan tanaman terna yang kerap dimanfaatkan sebagai
bumbu masakan. Rimpang lengkuas merayap di permukaan tanah, berdaging, dan memiliki
serat-serat yang kasar. Rimpangnya mengeluarkan aroma yang khas dan terasa pedas saat
rimpang sudah tua.

Baca lebih lanjut mengenai manfaat lengkuas bagi kesehatan tubuh.

Kandungan: Flavonol, minyak atsiri lengkuas yang terdiri dari galangol, galangin, resin,
methyl-cnnamae, sineol, kamfer, amilum dan lain-lain.

Khasiat: Anti radang, mabuk laut, penambah nafsu makan, diare, dan lain-lain.

 Lengkuas Merah
Lengk
uas merah (Alpinia purpurata K.Schum.) adalah kultivar dari tanaman lengkuas yang
memiliki rimpang berwarna merah dan berkhasiat sebagai obat tradisional.

Bunga memiliki mahkota berwarna merah berbentuk lonceng, berkelamin dua. Lengkuas
merah ini merupakan salah satu rempah yang menjadi salah satu tanaman toga di pekarangan
rumah.

Khasiat: Obat panu, pelega perut, kurap, eksim, demam, radang telinga, dan meningkatkan
gairah seksual.

 Lidah Buaya (Aloe Vera)


Lidah buaya (Aloe vera) adalah tanaman sukulen yang populer sebagai tanaman
hias sekaligus tanaman obat yang berkhasiat baik untuk kesehatan maupun kecantikan.
Daunnya agak runcing berbentuk taji, tebal dan bagian tepinya berduri.

Kandungan: Aloesin, aloenin, aloe-emodin, aloin, barbaloin, saponin, falvonoida, tanin dan
polifenol.

Khasiat: Dibuat agar-agar, menyuburkan rambut, menyembuhkan luka termasuk luka bakar,
dan merawat sel-sel kulit atau regenerasi kulit, amandel, keseleo, diabetes dan lain
sebagainya.

Baca juga artikel mengenai cara menanam lidah buaya di sini.

 Mahkota Dewa
Tanaman
yang bernama Ilmiah Phaleria macrocarpa ini merupakan tanaman obat yang terkenal karena
khasiatnya yang luar biasa untuk kesehatan. Tanaman mahkota dewa menghasilkan buah
bulat berwarna merah ketika sudah matang.

Ekstrak tumbuhan ini telah diuji secara ilmiah untuk kepentingan farmakologi antara lain
sebagai senyawa anti-tumor, anti-inflammatory, antioksidan, mengobati diare, antivirus, anti
bakteri, anti jamur, dan terapi diabetes.

Kandungan: Alkaloid, saponin, polifenol, antihistamin.

Khasiat: Anti tumor, disentri, anti-inflammatory, antioksidan, mengobati diare, antivirus, anti
bakteri, anti jamur, dan terapi diabetes. Batang dan kulit biji mahkota dewa diketahui dapat
dimanfaatkan untuk terapi penyakit kanker, paru-paru, jantung, dan hati. Sedangkan daunnya
mengandung senyawa yang dapat dimanfaatkan untuk terapi impotensi, hipertensi, dan alergi.

 Mengkudu (Indian Mulberry)


Mengkudu (Morinda citrifolia) merupakan tanaman buah yang terkenal karena memiliki
banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Buahnya berwarna hijau ketika masih muda dan
berwarna putih ketika telah matang, terdapat totol-totol yang menyebar pada permukaan
kulitnya. Buah yang rasanya pahit dan aromanya yang kurang enak ini justru menyimpan
sejuta manfaat.

Kandungan: Morindin, morindon, algarin, alkaloid, asam kaproat, morinon.

Khasiat: menurunkan tekanan darah tinggi, menyembuhkan radang ginjal, radang usus,
radang empedu, sembelit, diare, disentri, gangguan limpa, kencing manis atau diabetes
mellitus, obesitas, sakit peruk, masuk angin, cacar air, dan bersifat diuretik.

 Meniran
Meniran (Phyllanthus urinaria) merupakan tanaman yang tumbuh liar bahkan sering
dianggap gulma. Faktanya, meniran memiliki banyak khasiat untuk menyembuhkan beberapa
jenis penyakit.

Kandungan: Asam galat, rutin, neolignan, zat samak, damar, mineral, tannin, kalium,
hipofilantin, nirantin, hipofilantin dsb.

Khasiat: Obat kanker, ginjal, hati, mengatasi luka bakar, luka koreng, haid berlebihan, ayan,
malaria, batuk. pereda demam, jerawat, radang hati, anti bakteri, anti oksidan, mengatasi
diabetes, mengatasi TBC, melindungi hati, mengatasi infeksi saluran kencing, dan
sebagainya.

 Merica Lolot
Tanama
n yang memiliki nama Ilmiah Piper lolot ini memiliki tampilan yang mirip daun sirih, yang
membedakan adalah sirih tumbuhnya merambat sedangkan merica lolot tumbuh tegak.

Kandungan: Minyak atsiri, saponin, flavonoid, dan polifenol.

Khasiat: Menghangatkan badan dan sebagai obat untuk anti radang.

 Ngokilo (Pink Snakeweed)


Ngokilo
(Stachytarpheta mutabilis) merupakan salah satu tanaman obat yang berasal dari Meksiko,
Karibia dan Amerika Selatan. Tanaman ini menghasilkan bunga berwarna merah atau pink.
Daunnya memiliki tekstur yang kasar dan bergerigi pada tepinya.

Kandungan: Saponin, alkaloid, dan polifenol.

Khasiat: Obat batuk, ambeien atau wasir, terkena bisa hewan beracun seperti ular atau semut
hitam, obat diabetes mellitus, tonikum dan kolesterol tinggi. Ngokilo juga dimanfaatkan
sebagai bahan pembuatan parfum.

 Nilam (Patchouli)

Nilam (Pogostemon cablin) merupakan tanaman yang terkenal karena aromanya yang khas.
Tanaman ini menghasilkan minyak yang dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan parfum.

Khasiat: Menghilangkan bau badan, mengusir stres, aroma terapi, obat awet muda, serta
untuk mengusir nyamuk (anti nyamuk).

 Nona makan sirih


Tanaman
bunga cantik yang satu ini selain dimanfaatkan sebagai tanaman hias juga sebagai tanaman
obat. Nona makan sirih berasal dari Afrika Barat, memiliki daun berbentuk oval dan
tingginya bisa mencapai 4 meter. Terdiri dari beragam warna bunga seperti merah, putih dan
ungu.

Kandungan: Alkaloida, tannin, saponin, flavonoid, dan polifenol.

Khasiat: Obat diuretik, kencing batu, radang gendang telinga dan menyembuhkan gigitan
ular berbisa.

 Nusa Indah Pink (Pink Mussaenda)


Tanaman bunga yang cantik ini tidak hanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias tapi juga
memiliki banyak manfaat untuk menyembuhkan penyakit.

Mussaenda pink memiliki batang bulat yang memiliki cabang rapat. Bunganya berbentuk
seperti bintang, berupa bunga majemuk terususun dalam malai. Bunganya berwarna pink dan
tumbuh bergerombol.

Kandungan: Saponin, flavonoid, dan polifenol.

Khasiat: Obat demam, batuk, anti imfalamasi, dekongestan, dan dapat berguna untuk
menghambat kanker.

 Oregano
Oregano (Origanum vulgare) merupakan tanaman herba yang kerap dijadikan sebagai bumbu
pada masakan Eropa. Daunnya memiliki aroma harum yang khas. Rasa dari daun oregano
sendiri aromatik dengan sedikit rasa pahit jika ditambahkan terlalu banyak di masakan.
Tanaman ini juga dimanfaatkan sebagai obat alami untuk beberapa macam penyakit.

Khasiat: Menguatkan daya tahan tubuh dan immunity, menyembuhkan demam, mengatasi
bisul, mencegah jantung koroner, meredakan nyeri saat datang bulan (haid), mencegah
kanker, dan meringankan infeksi kulit.

 Pacar Cina (Chinese Perfume)


Tanaman bunga pacar cina(Aglaia odorata) tidak hanya bermanfaat sebagai tanaman hias tapi
juga memiliki khasiat sebagai obat tradisional. Bunganya kecil-kecil, bulat dan terlihat rapat,
berwarna kuning dan aromanya harum luar biasa.

Kandungan: Minyak atsiri, alkaloid, mineral dan lain sebagainya.

Khasiat: Obat bisul, batuk, perut kembung dan digunakan untuk mempercepat proses
persalinan.

Pacar cina dapat ditanam melalui bijinya. Benih pacar cina dapat Anda lihat di sini.

 Patikim (Lawn Pennywort)


Patikim (Hydrocotyle sibthorpioides) merupakan salah satu tanaman obat yang memiliki
banyak khasiat. Tanaman yang dikenal juga dengan nama lawn pennywort ini biasanya
tumbuh liar di kebun, daunnya unik berbenuk payung dan mengkilap.

Kandungan: Hyperin, coumarin.

Khasiat: Hepatitis, meluruhkan air seni, radang tenggorokan, asma, batuk, amandel,
menghentikan pendarahan, sebagai antibakteri & tonik, meningkatkan kemampuan daya
ingat, menurunkan panas, membersihkan dan memperlancar aliran darah.

 Pegagan (Kaki Kuda)


Pegagan (Centella asiatica) tidak hanya dikonsumsi sebagai sayuran namun bisa
pula dimanfaakan sebagai tanaman obat. Daunnya merupakan daun tunggal dengan helai
berbentuk ginjal atau kaki kuda.

Kandungan: Asiaticoside (glikosida triterpenoid), thankuniside, madasiatic acid, vellarine,


dan lain-lain.

Khasiat: Hipertensi, asma, radang dan pembengkakan hati, stroke, penyakit liver, batuk
darah, meningkatkan kinerja otak atau daya ingat dan kecerdasan serta menambah nafsu
makan, demam, dan lain-lain.

 Peppermint
Peppermint (Mentha × piperita L.) adalah tanaman asli Eropa dan Timur tengah yang banyak
dimanfaatkan sebagai bahan minuman, produk industri (pasta gigi, shampo, sabun dan lain-
lain) dan dunia medis.

Daun peppermint berwarna hijau gelap dengan tulang daun kemerahan, ujung daun
meruncing, dan tepi daun bergigi serta permukaannya kasar seperti berambut.

Kandungan: Minyak atsiri, menthone, methyl asetat, dan sedikit pulegone, saponin,
flavonoid, polifenol dan lain-lain.

Khasiat: Peluruh dahak, asma, batuk, demam, antispasmodik, nyeri otot, antibakterial,
aromaterapi, obat mual dan muntah, sakit perut, perut kembung, dan lain-lain.

 Petai (Pete)
Siapa
yang tidak mengenal tanaman beraroma khas ini? Petai dijadikan sayuran atau lalap, dimakan
ketika masih muda, ketika segar maupun setelah diolah (tumis atau rebus).

Khasiat: Obat hiperensi, anemia, gatal-gatal karena gigitan serangga, demam, wasir dan lain
sebagainya.

 Pletekan (Ceplikan)
Pletekan (Ruellia tuberosa) adalah salah satu tanaman yang bisa dimanfaatan untuk
mengobati beberapa jenis penyakit. Bunganya berbentuk terompet dan berwarna ungu.

Khasiat: Daun pletekan digunakan untuk mengobati kencing batu, borok atau luka akibat
diabetes atau kencing manis, dan juga untuk menjaga kadar gula darah tetap normal.

 Pohon Sapu Tangan


Tanaman dengan
nama yang unik ini dapat dibudiayakan di rumah sebagai tanaman hias sekaligus tanaman
obat. Tanaman sapu tangan tingginya 5-15 meter (berupa pohon) berbatang tegak. Pucuk
daun muda pohon sapu tangan lunglai dengan indah menyerupai saputangan, sehingga
dinamai demikian.

Kandungan: Polifenol, saponin, dan flavonoid.

Khasiat: Mengobati masalah pencernaan.

 Posor
Tanaman
bernama ilmiah Pseuderanthemum diversifolium ini adalah tanaman yang dimanfaatkan
daunnya sebagai obat-obatabn tradisional. Daun posor terasa agak pahit dengan aroma
yang tidak terlalu kuat.

Kandungan: Alkaloida, saponin, flavonoid dan polifenol.

Khasiat: Obat diuretika, bisul dan borok.

 Prasman
Pra
sman merupakan tanaman perdu yang sering dimanfaatkan sebagai obat stimulan. Bunga
berwarna merah muda, batang berbulu dan beraroma harum.

Kandungan: Minyak atsiri, thimohidrokinono, saponin, flavonoid, dan polifenol.

Khasiat: Obat diuretik, demam, diare, pilek, batuk, asma, sariawan, kurang nafsu makan,
obat mimisan, serta haid tidak teratur, dan sakit kepala.

 Pulutan (Urena Lobata)


Pulutan (Urena lobata) cukup terkenal sebagai tanaman obat dengan banyak manfaat.
Daunnya memiliki tekstur kasar, bunganya berwarna ungu dengan struktur bunga mirip
kembang sepatu.

Kandungan: Kalium, alkaloid, tannin, minyak atsiri.

Khasiat: Obat reumatik, radang tonsil (amandel), flu atau influenza, malaria, demam,
kencing keruh, gangguan pencernaan, keputihan, diare, bengkat, gigitan ular, bisul atau luka
berdarah.

 Putri Malu (Sensitive Plant)


Anda
pasti sudah tidak asing dengan tanaman unik yang satu ini. Tanaman ini tergolong tanaman
herba berupa perdu pendek yang tumbuh menjalar, berasal dari keluarga kacang polong.
Tanaman putri malu akan menutup atau layu ketika disentuh atau tertiup angin. Cocok
ditanam di pekarangan rumah sebagai penutup tanah sekaligus tanaman obat.

Khasiat: Hepatitis, asma, diabetes dan obat cacingan.

 Rosella
Rosella (Hibiscus
sabdariffa L.) merupakan tanaman obat yang terkenal karena khasiatnya yang laur biasa.
Batang dan bunganya berwarna merah. Selain sebagai obat, rosella juga dimanfaatkan
sebagai bahan minuman dan makanan sehat.

Baca lebih lanjut mengenai manfaat bunga rosella di sini.

Kandungan: Flavonoids gossypetine, hibiscetine, sabdaretine, hibiscin, asam organik,


polisakarida, dan flavonoid.

Khasiat: Obat Hipertensi, kolesterol alami, tonikum, antibakteri, melancarkan pencernaan


dan lain-lain.

 Rosemary
Bentuk daun rosemary menyerupai jarum dan memiliki bunga berwarna ungu

Rosemary (Rosmarinus officinalis) merupakan tanaman herba multiguna. Tanaman


ini digunakan sebagai tanaman hias karena cukup dekoratif, selain itu digunakan sebagai
bumbu masak dan tanaman obat. Daunnya berbentuk seperti duri, aromanya wangi dan bunga
berwarna ungu kebiruan.

Kandungan: Minyak atsiri, saponin, flavonoid, dan polifenol.

Khasiat: Obat batuk, nyeri kepala, nyeri otot dan pengusir nyamuk.

Baca lebih lanjut mengenai manfaat rosemary untuk kesehatan di sini.

 Ruellia
Ruellia adalah tanaman bunga populer yang sekaligus dimanfaatkan sebagai obat-obatan
tradisional. Bunganya berbentuk corong dengan warna beragam seperti ungu, pink hingga
putih.

Khasiat: Obat diuretik, anti diabetik, analgesik, antihipertensi, pelindung pencernaan, dan
terapi penyakit gonnorrhea. Tanaman ini juga dimanfaatkan sebagai pewarna alami pada
tekstil.

 Saga Perdu
Saga (Adenanthera pavonina) termasuk tanaman obat yang terkenal karena khasiatnya. Saga
perdu tumbuh tegak dan tidak merambat, bentuk dan warna buahnya eksotis dengan warna
keseluruhan merah menyala, bijinya disebut juga sebagai red lucky seed.

Kandungan: Alkaloid, asam lemak.

Khasiat: Obat reumatik.

 Saga Rambat
Saga rambat atau
dikenal pula dengan nama saga manis (Abrus precatorius) dijadikan tanaman obat karena
kaya akan manfaat. Daunnya berbentuk bulat mirip daun kelor dan memiliki rasa manis.

Kandungan: Protein, vitamin A, B1, B6, C, kalsium oksalat, glisirizin, pentosan, tanin,
alkaloida dsb.

Khasiat: Radang mata, sariawan, amandel, diuretik, radang tenggorokan.

 Sage
Sage (Salvia officinalis) merupakan tanaman bumbu masakan Eropa yang cukup
terkenal. Aroma sage terasa harum, rasa sedikit pahit, sangat aromatik. Selain itu, sage pun
memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan.

Khasiat: Memperkuat tulang, obat jerawat, diabetes, memperlancar pencernaan, antioksidan,


mengurangi peradangan.

Baca lebih lanjut mengenai manfaat sage untuk kesehatan di sini.

 Sambang Colok
Sambang colok (Aerva sanguinolenta) adalah tanaman tanaman hias yang
sekaligus dimanfatkan bagian- bagian tanamannya sebagai obat tradisional. Daun sambang
colok merupakan daun tunggal dengan bentuk dau lonjong. Daun- daunnya berwarna merah
keunguan terlihat sangat aktraktif.

Kandungan: Minyak atsiri, saponin, flavonoid, dan polifenol.

Khasiat: Meredakan nyeri haid, peluruh seni, radang rahim, keputihan, cacingan.

 Sambang Darah
Sambang darah
merupakan tanaman yang bersifat racun dan dimanfaatkan sebagai obat. Daunnya berwarna
hijau kemerahan dan masih sering ditanam sebagai tanaman hias.

Kandungan: Asam behenat, asam shikimat, tanin.

Khasiat: Mengobati epilepsi, mengobati luka berdarah dan mengurangi rasa gatal pada kulit.

 Sambang Getih
Di Indonesia, sambang getih populer sebagai tanaman obat tradisional. Tanaman herba
perennial ini banyak tumbuh di daerah tropis, digunakan sebagai tanaman hias indoor
maupun outdoor karena warna daunnya yang indah. Daunnya berwarna hijau kemerahan
dengan tepi yang bergerigi.

Kandungan: Kalium, natrium, saponin, flavonoid, dan polifenol.

Khasiat: Meluruhkan air kencing, mengobati wasir, penambah darah, dan juga menghentikan
pendarahan.

 Samber Lilin
Tanaman
samber lilin (Strobilanthes dyerianus) di Indonesia digunakan sebagai tanaman obat
sekaligus sebagai tanaman hias. Daunnya memiliki corak yang sangat mengagumkan
berwarna hijau keunguan.

Kandungan: Saponin, flavonoid, dan polifenol.

Khasiat: Diuretik, rematik.

 Sambiloto
Sambiloto termasuk salah satu tanaman obat yang memiliki banyak khasiat untuk kesehatan
tubuh. Tanaman yang bernama Ilmiah Andrographis paniculata ini tergolong tanaman terna
tegak dengan tinggi dapat mencapai 90 cm.

Kandungan: Alkane, minerla, damar, tanin, saponin, flavonoid, dan polifenol.

Khasiat: Obat untuk mencegah radang, bersifat diuretik dan karenanya dapat melancarkan
air kencing, menurunkan demam, sakit perut, mengobati keracunan dan diabetes mellitus.
Tanaman ini juga berkhasiat menurunkan tekanan darah tinggi, berat badan, dan juga kadar
gula berlebihan di darah sehingga baik untuk penderita diabetes. Juga bisa jadi obat untuk
penyakit tifus.

 Sambung Nyawa
Sambung nyawa
atau sambung nyowo merupakan tanaman asli Indonesia yang telah lama digunakan sebagai
obat tradisional. Daunnya berwarna hijau berbentuk bulat telur atau lonjong.

Kandungan: Tanin, saponin, flavonoid, dan polifenol.

Khasiat: Obat penyakit ginjal, jantung, dan radang, bermanfaat sebagai antimikrobial, terapi
untukhipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, batuk dan sinusitis. Daun sambung nyawa dapat
dikonsumsi segar sebagai lalap sayur. Tidak hanya daun, umbi tanaman ini juga bermanfaat
untuk menghentian pendarahan, menghlangkan pembekuan darah, patah tulang, dan lain-lain.

 Sanrego
Sanrego (Lunasia amara) adalah tanaman yang terkenal karena khasiatnya sebagai penguat
syahwat. Daunnya berbentuk lanset berwarna hijau.

Sejarah sanrego cukup unik, khasiat tanaman ini pertama kali diketahui secara tidak sengaja
oleh seorang petani di Desa Sanrego, Kab. Bone, Sulawesi Selatan. Kudanya yang
ditambatkan di semak-semak memakan tanaman tersebut dan kemudian menjadi agresif.

Kandungan: Alkaloid, saponin, flavonoid, dan polifenol.

Khasiat: Mengobati lemah sahwat, mengobati kencing manis atau diabetes melitus,
menambah vitalitas pria maupun wanita, mengobati penyakit malaria, mengeluarkan toksin
dalam darah/termasuk gigitan ular, menyehatkan saluran pernapasan.

 Sawi Langit
Sa
wi langit (Vernonia cinerea) adalah tanaman obat yang biasa tumbuh liar yang ditandai
dengan bunga berwarna ungu kecil tumbuh berkelompok. Seluruh bagian tanaman digunakan
sebagai obat tradisional.

Kandungan: Saponin, flavonoid dan polifenol.

Khasiat: Meredakan demam, batuk, disentri, hepatitis, lelah atau lemas lesu, insomnia (susah
tidur), bisul, luka memar, keseleo, gigitan ular.

 Sedap Malam
Tanaman
bunga harum yang satu ini tidak hanya berguna sebagai tanaman hias tapi juga digunakan
sebagai obat tradisional. Ekstrak bunga sedap malam merupakan bahan esensial dari sebagian
parfum yang tersebar di dunia.

Kandungan: Saponin, flavonoid dan tanin.

Khasiat: Menghaluskan kulit, obat diare.

 Selada Air (Watercress)


Selada air (Nasturtium officinale) merupakan salah satu jenis tanaman yang kerap dimasak
sebagi sayuran. Selain enak, selada air juga baik dikonsumsi untuk kesehatan.

Khasiat: Memperbaiki metabolisme tubuh, menurunkan demam, mengatasi darah kotor,


meringankan anemia, bronkhitis, penyakit kulit, eksim, edema, asam urat, sakit kepala, asma,
kanker, baik untuk mata, rambut rontok, TBC, dan infeksi atau radang.

 Selasih
S
elasih (Ocimum basilicum L.) adalah tanaman terna beraroma khas yang sering dimanfaatkan
sebagai rempah-rempah. Selain sebagai bumbu dapur, selasih juga dibudidayakan sebagai
tanaman obat.

Kandungan: Minyak atsiri, polifenol, saponin, tanin dan flavonoida.

Khasiat: Mengobati stres, melancarkan peredaran darah tubuh, menurunkan panas dalam,
mengobati demam, mengatasi sembelit, dan melancarkan air seni.

 Seligi
Tanaman seligi (Phyllanthus buxifolius) digunakan sebagai tanaman obat dan terkenal
mengobati keseleo. Daun seligi berbentuk bulat telur dan berwarna hijau.

Kandungan: Saponin, flavonoid, dan polifenol.

Khasiat: mengobati keseleo, sendi terkilir, nyeri tulang, dan rematik.

 Sembung Legi (Sambong Herb)


Tanaman
sembung legi merupakan tanaman perdu yang digunakan sebagai obat tradisional. Daunnya
panjang, cukup rata, tinggi tanaman berkisar 1-4 meter, setengah berkayu, aromatik dan agak
berambut.

Kandungan: Alkaloida, minyak atsiri, tanin, saponin, polifenol, borneol dan cineola.

Khasiat: Obat flu, diuretik, batuk, hipertensi, luka terinfeksi, infeksi pernapasan, sakit
perut, melancarkan peredaran darah, anti bakteri, meluruhkan dahak, meluruhkan keringat,
menurunkan bengkak, obat batuk, astirgen, tonikum, menambah nafsu makan, diare, rematik
sendi, nyeri haid, darah haid berlebihan / menoragia, persendian nyeri setelah melahirkan.

 Sempal Wadak (Three Leaved Caper)


Sempal wadak (Crataeva nurvala) atau dikenal pula dengan nama sibaluak merupakan
tanaman obat dan pertama kali ditemukan di India. Bunganya berwarna putih kekuningan
atau krem dan beraroma harum.

Kandungan: Alkaloid, sterol, tanin, triterpen, saponin, flavonoid, glucosilinates.

Khasiat: Obat radang, abses, cacingan, batu ginjal, dan juga dysuria karena bersifat diuretik
(meluruhkan air seni). Digunakan juga sebagai thermogenik, ekspektoran, pencahar,
lithontriptic, dan penawar rasa sakit.

 Senggani
T
anaman senggani (Melastoma candidum) merupakan salah satu tanaman obat. Tanaman ini
menghasilkan bunga cantik berwarna ungu. Selain cantik sebagai tanaman hias, senggani
juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Kandungan: Saponin, flavonoida, dan tanin.

Khasiat: Mengobati gangguan pencernaan, sariawan, diare, hepatitis, keputihan, wasir, zat
analgesik, radang rahim, dan peluruh kemih.

 Serai Wangi (Serai Merah / Serai Minyak)


Serai wangi (Cymbopogon nardus) merupakan salah satu tanaman yang terkenal karena
kemampuannya dalam menghasilkan minyak atsiri. Jika dibandingkan dengan serai dapur,
serai merah mempunyai daun yang lebih lebar dan panjang, batangnya berwarna merah
keunguan.

Kandungan: Minyak atsiri, zat sironelal saponin, flavonoid, dan polifenol.

Khasiat: Mencegah penyakit kanker, detoksifikasi tubuh, mengobati hipertensi dengan


menurunkan tekanan darah, menyehatkan sistem saraf, menjaga kulit tetap sehat dan indah,
obat gangguan pada sistem pencernaan.

 Singo Walang
Singo walang (Petiveria alliacea) tidak hanya dimanfaatkan oleh penduduk Indonesia
sebagai obat tradisional tapi juga di luar negeri. Singowalang dikenal juga dengan sebutan
Anamu atau Mucura. Akar dan daun-daunnya memiliki aroma tajam seperti aroma bawang
putih.

Kandungan: Acid lignoceric, terpenoida, saponin, flavonoid, dan polifenol.

Khasiat: Obat kencing batu, rematik, peluruh kencing, nyeri sendi, rematik, TBC, dan
penyakit saraf.

 Sirih Hijau
Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan tanaman obat yang satu ini. Daun sirih hijau
merupakan daun tunggal berbentuk jantung, ujung daun runcing tumbuh berseling pada
batang, daun memiliki tangkai dan mengeluarkan aroma khas jika daun diremas.

Kandungan: Minyak atsiri, karoten, riboflavin, asam amino, asam nikotinat, vitamin C, gula,
pati dan lain sebagainya.

Khasiat: Antiseptik seperti mencegah gigi berlubang, gangguan saluran pencernaan,


mengeluarkan dahak, pembersih mata dan pembersih daerah kewanitaan.

Baca lebih lanjut mengenai khasiat dan manfaat daun sirih di sini.

 Sirih Hitam
Jenis sirih yang satu ini berwarna hijau gelap atau hijau sangat pekat sehingga terlihat seperti
hitam. Tanaman sirih hitam tumbuh merambat dan kerap digunakan sebagai obat tradisional.

Khasiat: Obat kanker payudara.

 Sirih Kuning (Betel)


S
irih kuning (Piper betle) mudah dikenali karena sangat mirip dengan sirih hijau, daunnya
berbentuk seperti hati dan juga mengkilap, hanya saja berwarna kekuningan, tidak hijau.

Khasiat: Obat jerawat, batuk, keputihan, menghilangkan bau badan, gusi bengkak, dan
sariawan.

 Sirih Merah
Sesuai namanya, sirih merah (Piper ornatum) memiliki daun bercorak varigata berwarna
hijau abu-abu di permukaan, permukaan daun bagian bawah berwarna merah hati.

Kandungan: Alkaloid, cyanogenic, amino acid, eugenol, polevenolad, saponin, flavonoid,


dan polifenol.

Khasiat: Obat asam urat, kanker, peradangan, gangguan jantung, gangguan hati (liver),
kecing manis, hipertensi, sakit perut, gangguan ginjal, bay mulut, dan keputihan.

Baca lebih lanjut mengenai manfaat sirih merah untuk kesehatan di sini.

 Som Jawa (Ginseng Jawa)


Tanaman som jawa
(Talinum paniculatum) di Indonesia banyak sekali manfaatnya, sehingga disebut-sebut
sebagai ginseng jawa. Som jawa menghasilkan bunga berwarna ungu dan daun berbentuk
lonjong sehingga dimanfaatkan sebagai tanaman obat dan juga tanaman hias.

Khasiat: Mengobati bisul, menambah nafsu makan, dan menambah ASI. Sedangkan akarnya
berguna untuk mengobati impotensi atau lemah syahwat, TBC, paru-paru lemah, dianre,
datang bulan tidak teratur, keputihan, lemah atau lesu, keringat berlebih, batuk, dan lain
sebagianya.

 Spearmint
Spe
armint adalah tanaman terna yang masih tergolong dalam suku mint. Spearmint banyak
digunakan sebagai minyak aromatik.

Kandungan: Carvone, limonene, cineol, dihydrocarvone, menthol, dan menthone.

Khasiat: Minyak carminatif, minyak aromatik, campuran aroma pada pasta gigi, permen dan
manisan, serta pada sabun atau sampo.

 Stevia
Stevia
(Stevia rebaudiana) merupakan tanaman yang terkenal karena kemampuannya sebagai
pemanis alami pengganti gula tebu. Senyawa stevioside dalam daun stevia lebih manis 200-
300 kali dibandingkan gula tebu atau sukrosa, rendah kalori, dan tidak dapat difermentasi
oleh bakteri.

Kandungan: Glikosida, rebaudioside-A, stevioside, sterol, triterpen, flavonoid, tanin, asam


chlorogenic, asam caffeic.

Khasiat: Obat diabetes, obesitas dan juga baik untuk menjaga kondisi email gigi agar tidak
berlubang.

 Sudomolo
Tanaman sudimolo (Artemisia vulgaris) atau di luar negeri dikenal dengan mugwort ini
merupakan tanaman yang kerap dijadikan sebagai rempah-rempah. Selain itu, sudomolo juga
memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk
menyerupai jari-jemari manusia.

Kandungan: Minyak esensial (seperti cineole, atau minyak wormwood, dan thujone),
flavonoid, triterpen.

Khasiat: Mengatasi lemah syahwat, penghilang nyeri, menghentikan pendarahan dan luka,
menghangatkan tubuh, memperbaiki nafsu makan, melancarkan peredaran darah, dan
meluruhkan keringat & air seni (kencing).

 Suruhan
Suruhan (Peperomia pellucida) adalah tanaman yang biasa ditemukan tumbuh liar
dan ternyata memiliki banyak manfaat. Daunnya berbentuk hati berwarna hijau segar. Batang
dan daunnya agak tebal dan berair (sukulen).

Kandungan: Saponin, minyak atsiri, polifenol, tanin, kalsium.

Khasiat: Obat ginjal, asam urat, jerawat, bengkak, reumatik dan lain sebagainya.

 Tabat Barito
Tabat barito (Ficus deltoidea) selain dimanfaatkan sebagai tanaman hias juga berguna
sebagai tanaman obat. Daunnya berbentuk bulat pada ujung dan meruncing pada pangkal
daun.

Kandungan: Glikosida, saponin, flavonoid, dan polifenol.

Khasiat: Anti kanker, anti tumor, anti jamur, anti aging, keputihan, menyembuhkan penyakit
kulit, melancarkan peredaran darah, luka bakar, dan antiseptik.

 Tapak Liman
Tapak
liman (Elephantopus scaber) digunakan sebagai tanaman obat. Daunnya tumbuh menempel
pada tanah dan memanjang, biasanya tumbuh liar di pematang sawah maupun lapangan
rumput.

Kandungan: Lupeol, epifriedelinol, saponin, flavonoid, dan polifenol.

Khasiat: Agen astringent, diuretik, cardiac tonic, merawat ulcer dan eczema, mengobati
rematik, menurunkan demam, dan mengatasi batu ginjal, obat influenza alami, amandel atau
radang tenggorokan, batuk, sakit kuning, gigitan ular, diare, radang mata, keputihan, radang
rahim, sariawan, radang ginjal, dan sakit kuning.

 Tebu Ireng (Tebu Hitam)


Sesuai
namanya tebu yang satu ini memiliki kulit batang berwarna hitam dengan rasa yang sangat
manis. Selain enak dikonsumsi langsung, tebu ireng juga memiliki banyak manfaat untuk
kesehatan tubuh.

Kandungan: Glikosida, saponin, flavonoid, dan polifenol.

Khasiat: Obat maag, batuk, meredakan jantung berdebar, demam, dll.

 Tempuyung
Tempuyung (Sonchus arvensis) adalah salah satu tanaman obat tradisional yang biasanya
tumbuh liar di pinggir jalan. Tanaman ini memiliki bunga berwarna kuning.

Kandungan: Inositol, manitol, silika, saponin, flavonoid, dan polifenol..

Khasiat: Obat batu ginjal, karena sifatnya diuretik atau meluruhkan kencing. Tidak hanya
itu, daun tempuyung juga bisa digunakan untuk mengatasi asam urat, bengkak, bisul, demam,
dan darah tinggi.

 Temu Giring
Temu Giring (Curcuma
heyneana) merupakan tanaman obat tradisional yang berkhasiat sebagai obat cacing yang
efektif. Herba ini memiliki rimpang yang beraroma khas.

Kandungan: Minyak atsiri, saponin, flavonoid.

Khasiat: Obat cacing, menambah nafsu makan, mengobati cemas atau perasaan tidak tenang,
cacingan, jantung berdebar, sembelit, haid tidak teratur, meningkatkan stamina tubuh,
mengobati sembelit & disentri, menghaluskan kulit, melangsingkan tubuh, mengatasi jerawat,
mengatasi bau badan, menyembuhkan penyakit kulit, dan sebagai bahan kosmetika.

 Temu Ireng
Temu Ireng merupakan
salah satu jenis tanaman terna yang dapat dimanfaatkan rimpangnya sebagai simplisia (obat
alami atau jamu). Helai daun berbentuk ellips sampai memanjang atau lanset. Tinggi tanaman
bisa mencapai 2 meter.

Kandungan: Minyak atsiri, tanin, kurzerenon, kurkumin, kurkumol.

Khasiat: Obat cacingan, memperlancar peredaran darah, dan menambah nafsu makan.

 Temu Kunci
Tem
u kunci (Boesenbergia rotunda) adalah tanaman terna yang rimpangnya dimanfaatkan
sebagai rempah-rempah. Selain sebagai bumbu dapur, temu ireng juga digunakan dalam
pengobatan tradisional.

Kandungan: Minyak atsiri, saponin, flavonoid, dan polifenol.

Khasiat: Mengobati cacingan, sariawan, batuk kering, kurap, pencahar, peluruh kencing,
mengurangi rasa sakit, radang indung telur.

 Temulawak
Tanaman rempah asli
Indonesia ini sering dikonsumsi sebagai jamu yang berkhasiat untuk meningkatkan nafsu
makan. Bagian dalam rimpang temulawak berwarna oranye kecoklatan, beraroma menyengat
dan pahit.

Kandungan: Fellandrean, turmerol, minyak atsiri, glukosida, saponin dsb.

Khasiat: Obat cacar, meningkatkan nafsu makan, mengatasi kolesterol, antioksidan, untuk
anemia, pencegak kanker, antimikroba, sakit maag, meningkakan produksi dan kualitas ASI,
sembelit, sebagai obat jerawat, anti radang, dan lain-lain.

 Temu Mangga
Bentuk pohon tanaman temu mangga juga sulit dibedakan dengan kerabat temu-temuannya
yang lain.

Temu mangga (Curcuma amada Roxburgh) termasuk suku temu-temuan yang memiliki
banyak khasiat. Rimpang tanaman ini beraroma seperti mangga kweni.

Kandungan: Saponin, flavonoid, dan polifenol.

Khasiat: Mengatasi gangguan perut, demam, sakit maag, treatment setelah melahirkan,
antipiretik, mengangkal racun, laksatif, menambah nafsu akan, gatal pada kelamin,
antioksidan, asma, kembung, masuk angin, dan masih banyak lagi. Kandungan minyak
atsirinya memiliki banyak senyawa bermanfaat yang dapat dimanfaatkan sebagai obat alami
penyakit-penyakit di atas.

Baca lebih lanjut mengenai khasiat temu mangga bagi kesehatan di sini.

 Temu Putih
Temu putih
(Curcuma zedoaria) adalah salah satu tanaman terna yang dimanfaatkan rimpangnya sebagai
obat tradisional. Aromanya mirip kunyit.

Kandungan: Minyak atsiri: kurkumenol, kurkumol. Saponin, flavonoid.

Khasiat: Mencegah tumor, kista, dan kanker, meredakan nyeri haid, dan sebagainya.

Baca lebih lanjut mengenai temu putih dan ragam manfaatnya di sini.

 Turi Merah (Red Agati)


Turi
(Sesbania grandiflora) adalah tanaman yang sering dibuat sayuran dan di Jawa dijadikan
campuran pecel. Buahnya berbentuk polong hijau dengan pod rata, panjang, dan tipis,
dimakan bersama-sama dengan daunnya. Selain enak, turi merah juga bisa menyembuhkan
beberapa jenis penyakit.

Kandungan: Egatin, resin, kalsium oksalat, vitamin A, vitamin B, saponin, flavonoid, dan
polifenol.

Khasiat: Obat diuretik, antipiretik, dikunyah untuk menyembuhkan radang mulut dan
tenggorokan. Bunga turi bermanfaat untuk sakit kepala, memperbaiki penglihatan, katarak,
menambah nafsu makan, sebagai astringen, acrid, dan antipiretik. Buahnya untuk demam,
mengurangi rasa sakit, bronkitis, tumor, anemia, kolik, mengatasi keracunan.

 Turi Putih (White Agati)


Sama halnya
turi merah, turi putih juga sering dibuat sayur. Bunganya berwarna putih dan baik dikonsumsi
untuk menjaga kesehatan tubuh.

Kandungan: Egatin, resin, kalsium oksalat, vitamin A, vitamin B, saponin, flavonoid, dan
polifenol.

Khasiat: Daun turi digunakan untuk diuretik, antipiretik, dikunyah untuk menyembuhkan
radang mulut dan tenggorokan. Bunga turi bermanfaat untuk sakit kepala, memperbaiki
penglihatan, katarak, menambah nafsu makan, sebagai astringen, acrid, dan antipiretik.
Buahnya untuk demam, mengurangi rasa sakit, bronkitis, tumor, anemia, kolik, mengatasi
keracunan.

Jika Anda ingin mencoba menanam turi dari biji, kami juga menyediakan benih turi putih.

 Urang Aring (False Daisy)


Urang aring (Eclipta alba) adalah tanaman yang banyak tumbuh liar utamanya di tempat
lembab. Daunnya akan mengelaurkan cairan hitam ketika diremas. Tanaman ini terkenal
karena khasiatnya yang luar biasa untuk kesehatan rambut.

Khasiat: Memperbaiki kualitas rambut, merangsang tumbuh rambut baru, menyuburkan


rambut, juga memperhitam warna rambut. Selain berguna untuk rambut, urang aring juga
mengobati sakit gigi, sesak nafas, dan penyakit kulit seperti kurap.

 Valerian Hutan
Valerian hutan merupakan salah satu tanaman yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan
pengobatan tradisional. Daun valerian merupakan daun majemuk dengan bentuk daun
lonjong dan tepi daun bercangap.

Kandungan: Minyak atsiri, alkaloid valeriana, Ionona, dan lain-lain.

Khasiat: Daunnya dapat dimanfaatkan sebagai obat demam, diare, sariawan, penyakit
cacingan. Akar tanaman dapat dimanfaatkan sebagai obat malaria. Selain itu valerian dapat
megobati hidung berdarah, infeksi saluran kencing, cacar air, dan lain-lain.

 Violces (Obat)
Vi
olces adalah tanaman obat yang banyak ditemukan tumbuh di pegunungan. Bunganya
berwarna ungu dan memiliki aroma harum.

Kandungan: Asparagin, kolin, polin, saponin dan polifenol.

Khasiat: Obat asma, insomnia, mengeluarkan dahak, demam, encok, menambah nafsu
makan, peluruh seni dan mengobati penyakit kulit.

 White Mophead Hydrangea


Tanaman hias bunga yang satu ini dikenal pula dengan nama kembang bokor atau bunga
masamba. Nama Ilmiah dari tanaman ini adalah Hydrangea macrophylla. Bagian akarnya
banyak digunakan dalam pengobatan tradisional.

Khasiat: Obat demam, malaria, sakit tenggoran dan lain sebagainya.

 Wild Mint (Mentha Arvensis)


Wild
mint (Mentha arvensis) merupakan jenis tanaman herba yang banyak digunakan sebagai
tanaman obat. Daunnya rata dan agak berambut.

Khasiat: Melancarkan pencernaan, mengeluarkan keringat, dan mengobati insomnia. Minyak


wild mint dapat diekstrak dan kemudian digosokkan di kulit untuk mengurangi rasa sakit dan
luka ringan. Digunakan dalam perawatan gigi, agen anti bakteri, dan kegunaan lainnya seperti
dalam bahan makannan, minuman, obat batuk, rokok, dan sebagainya.

 Yodium (Jarak Tintir)


Yodium atau jarak
tintir (Jatropha multifida) sudah lama terkenal sebagai tanaman obat. Getahnya terkenal
sebagai obat luka luar.

Kandungan: Saponin, flavonoid, tanin dan polifenol.

Khasiat: Mengobati luka luar, penurun demam, menghambat pendarahan, membekukan


pendarahan, anti inflammasi.

 Zodia
Tanaman zodia merupakan pengusir nyamuk handal.

Tanaman yang berasal dari Papua ini telah lama digunakan oleh penduduk untuk menangkal
serangga, terutama nyamuk, dengan cara diusapkan ke sekujur tubuh. Zodia memiliki
daun panjang dan pipih, warna hijau kekuningan, dan agak lentur serta memiliki aroma khas
yang tidak disukai nyamuk.

Khasiat: Pengusir serangga, obat kanker, sariawan, mengobati bau mulu dan bau badan,
demam, meringankan sakit kepala dan lain sebagainya.

Itulah kumpulan tanaman obat yang berhasil kami rangkum. Semua jenis-jenis tanaman di
atas tersedia di bibitbunga.com baik dalam bentuk tanaman hidup maupun dalam bentuk
benih. Semoga informasi ini bermanfaat ?

Anda mungkin juga menyukai