Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Perkembangan Fisik

Dosen Pengampuh :
KELOMPOK III :

1. ANDI ASTIKA (A 241 16 042)


2. SAKIYAH DWI LESTARI (A 241 16 066)
3. ALI KAPIAT (A 241 16 072)
4. MUTMAINAH KADIR (A 241 17 007)
5. MULIANTI (A 241 17 085)
6. RASTINALDA TOMINI (A 241 17 106)
7. HERIADI (A 241 17 112)
8. DEWINTA (A 241 17 034)
9. NUR HIKMAH AMALIA (A 241 17 061)
10. MUSTIKA (A 241 17 115)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2018

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai generasi penerus masa depan bangsa, anak harus dijaga tumbuh
kembangnya. Pertumbuhan berkaitan dengan pertambahan ukuran fisik seseorang
serta perkembangan berkaitan dengan pematangan dan penambahan kemampuan
fungsi organ atau individu. Proses tumbuh kembang anak pada hakekatnya
merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling terkait seperti faktor
genetik, lingkungan biologis-fisik-dan psikososial serta faktor perilaku.
Perkembangan fisik pada anak memiliki dampak langsung dan tak
langsung. Secara langsung perkembangan fisik seorang anak akan menentukan
keterampilan anak dalam bergerak. Sedangkan secara tidak langsung pertumbuhan
dan perkembangan fisik berpengaruh pada bagaimana anak ini memandang
dirinya sendiri serta orang lain. Penting kiranya untuk memahami perkembangan
fisik baik dari segi jasmaniah, psikologis maupun dampak yang akan
ditimbulkannya.
1.2 Rumusan masalah
Dari latar belakang tersebut di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah
berikut ini ;

1. Apa saja bentuk perkembangan fisik yang menonjol dan berpengaruh terhadap
anak ?
2. Bagaimana perubahan pada masa remaja dan konsekuensi perubahan masa
puber ?
3. Apa bahaya perkembangan fisik bagi anak ?
1.3 Tujuan
1. Memahami berbagai macam bentuk perkembangan fisik yang menonjol dan
berpengaruh terhadap anak
2. Memahami perubahan pada masa remaja dan konsekuensi perubahan masa
puber
3. Memahami bahaya perkembangan fisik bagi anak

ii
iii
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bentuk Perkembangan Fisik Yang Menonjol Dan Berpengaruh Terhadap


Anak.
Sebelum masuk ke pembahasan bentuk perkembangan fisik yang
menonjol dan berpengaruh terhadap anak, alangkah lebih baik jika terlebih dahulu
memahami tentang daur pertumbuhan serta keanekaragam daur pertumbuhan.
Daur pertumbuhan fisik
Daur pertumbuhan fisik mempuanyai arti bahwa pertumbuhan fisik tidak
dikatakan memiliki ketetapan atau pola tertentu, terjadi secara bertahap/proses,
seperti naik turunnya gelombang adakalanya cepat adakalanya lambat.
Daur pertumbuhan utama
Sepanjang tahap pertumbuhan, dikenal adanya empat daur pertumbuhan, dua daur
yang termasuk cepat dan dua lainnya termasuk lambat.
1. Periode pra lahir dan 6 bulan setelah lahir : sangat cepat
2. Periode akhir tahun pertama kehidupan sampai masuk tahap remaja : sedikit
lambat-stabil
3. Periode masuk remaja sampai usia 15-16 : ledakan pertumbuhan pubertas
4. Periode akhir remaja-dewasa : periode tenang
Keanekaragaman daur pertumbuhan
Jhonston dkk mengemukakan, “jadwal waktu pertumbuhan fisik anak sangat
individual.” (setiap anak berbeda)
Faktor-faktor yang mempengaruhi ;

1. Ukuran bangun tubuh yang diwariskan secara genetik


2. Kesehatan dan pemberian makanan yang bergizi terutama tahun pertama
kehidupan anak
3. Imunisasi yang mencegah dari berbagai penyakit
4. Gangguan atau tekanan emosional

iv
5. Musim atau iklim dimana berat atau tinggi mengalami peningkatan pada bulan
tertentu
6. Anak kembar
7. Jenis kelamin

Daur pertumbuhan dan perkembangan dapat menimbulkan pengaruh


terhadap anak, misalnya Kesukaran penyesuaian diri, kebutuhan energi,
kebutuhan gizi, kemampuan mempertahankan keseimbangan, dan kecanggungan.

Bentuk Perkembangan Fisik


A. Besar kecilnya ukuran tubuh
Besar kecilnya ukuran tubuh seseorang dipengaruhi oleh dua faktor,
yaitu ; faktor lingkungan dan faktor keturunan. Faktor keturunan menentukan cara
kerja hormon yang mengatur pertumbuhan fisik yang dikeluarkan oleh lobus
anterrior dari kelenjar pituitary suatu kelenjar kecil yang terletak di dasar sebelah
otak. Selain kelenjar pituitary, kelenjar thyroid dan gonad yang juga turut
berpengaruh. Sedangkan faktor lingkungan diantaranya adalah ;
Pra lahir : kekurangan gizi, merokok, dan tekanan batin yang dialami ibu
saat sedang mengandung.
Pasca lahir : pengaruh keluarga (keturunan dan lingkungan), gizi, gangguan
emosional, jenis kelamin, suku bangsa, kecerdasan, status sosial
ekonomi, kesehatan, fungsi endokrin, pengaruh tubuh (bangun
tubuh).
Makna psikologis ukuran tubuh
Makna psikologis ukuran tubuh sangat bergantung pada reaksi yang diperlihatkan
orang lain baik orang dewasa atau pun teman sebaya.

B. Tinggi Badan
Anak-anak dengan usia sebayanya akan mengalami tinggi badan yang
berbeda-beda tapi sebenarnya mereka mengikuti aturan yang sama.
C. Berat tubuh
Dalam hal ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran
tubuh.Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran tubuh.

v
1. Pengaruh keluarga
Dalam hal ini faktor yang mempengaruhi adalah faktor keturunan.
2. Gizi
Dalam hal ini gizi yang didapat oleh anak sangat mempengaruhi ukuran
tubuhnya.
3. Gangguan emosional
Dalam hal ini anak yang sering mengalami gangguan emosional
mengakibatkan berlebihan steroid adrenal,sehingga anak terhambat tercapainya
ukuran tubuh.
4. Jenis kelamin
Dalam hal ini anak laki-laki lebih berat dari pada anak perempuan kecuali saat
anak berumur 12-15 tahun.
5. Suku bangsa
Perbedaan berat dan tinggi tubuh sangat berkaitan dengan suku bangsa, misal
anak-anak finlandia lebih besar dibandingkan anak-anak italia atau meksiko,
biasanya anak-anak kulit hitam lebih langsing dari pada anak kulit putih.
6. kecerdasan
Biasanya anak yang cerdas cenderung lebih gemuk dari pada anak yang
kecerdasannya kurang.
7. Status sosial ekonomi
Anak-anak dari keluarga yang status sosialnya rendah,cenderung lebih kecil
dari pada yang lainnya.
8. Kesehatan
Anak yang sehat biasanya memiliki tubuh yang lebih berat.
9. Fungsi endokrin
Bila hormon ini bekerja normal maka ukuran tubuhnya kecil,sedangkan
berlebihan maka anak itu mengalami kegemukan.
10. Pengaruh pralahir
Kondisi ini sangat dipengaruhi pada waktu ibu hamil,misal kekurangan gizi
dan tekanan batin.

vi
11. Pengaruh tubuh
Faktor ini dipengaruhi oleh ektomorf,nesomorf atau endomorf.
D. Proporsi tubuh
Proporsi tubuh atau perbandingan besar kecilnya anggota badan secara
keseluruhan pada bayi jelas berbeda dari proporsi orang dewasa. Pertumbuhan
tidak hanya berarti penambahan ukuran tubuh seseoorang,tetapi tidak kurang
pentingnya adalah pebentukan proporsi tubuh yang serasi. Meskipun tidak seluruh
bagian tubuh dapat mencapai proporsi kematangan dalam waktu bersamaan,
namun semuanya ini nampak serempak berubah pada saat seseorang berusia 16
atau 17 tahun.
Kondisi yang mempengaruhi proporsi tubuh
Perubahan proporsi tubuh mengikuti pertumbuhan tak singkron atau
“pertumbuhan terbelah”. Ini berarti bahwa beberapa anggota tubuh tertentu
mempunyai irama pertumbuhan sendiri, ada yang tumbuh cepat ada yang tumbuh
lambat, dan semuanya akan mencapai taraf kematangan ukuran tepat pada
saatnya. Akan tetapi, pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta anggotanya
adalah proses berkesinanbungan. Otak anak–anak, misalnya tidak akan berhenti
tumbuh pada saat otot paru-paru dan tulang sedang tumbuh.
Grafik pertumbuhan tinggi dan berat badan menunjukkan bahwa pertumbuhan
tinggi badan anak lebih cepat daripada pertumbuhan berat badannya, kecuali pada
tahun pertamakehidupannya sewaktu ia tumbuh dengan cepat. Untuk menjelaskan
hal tersebut, Krogman pernah mengemukakan aturan yang sederhana “Anak-anak
akan menjadi tinggi lebih dahulu sebelum dia menjadi berat”. Pada tahap akhir
kehidupan masa kanak-kanaknya kaki dan tangan tumbuh lebih cepat daripada
badannya sehingga anak terlihat seolah-olah berupa tangan dan kaki belaka.

Ketidaksingkronannya pertumbuhan anggota tubuh ini akan tampak jelas dengan


membandingkan beberapa anggota tubuh tersebut. Misalnya kepala orang dewasa,
ukurannya sudah dua kali lipat dari kepala ketika dilahirkan dan badannya secara
keseluruhan sudah tiga kali ukuran badannya saat lahir.

vii
Keanekaragaman Perubahan Proporsi Tubuh
Meskipun terdapat perbedaan dan keanekaragaman,namun tetap dapat
digolongkan ke dalam 3 bentuk tubuh yang berdasarkan atas bangun tubuh dan
proporsi anggota tubuhnya. Ketiga golongan tubuh itu adalah bentuk tubuh
endomorf yang cenderung menjadi gemuk dan berat, lalu bangun tubuh
mesomorf yang cenderung menjadi anak yang kekar, berat, dan segitiga,
kemudian bangun tubuh ektomorf yang cenderung kurus dan bertulang panjang.
Sewaktu masih anak-anak bentuk tubuh mereka tidak terlalu kentara
perbedaannya, namun pada akhir masa kanak-kanak saat mulai memasuki tahap
remaja, perbedaan bentuk tubuh antara anak laki-laki dan anak perempuan
semakin jelas. Remaja lakai-laki cenderung menuju bentuk tubuh mesomorf,
sedangkan anak perempuan kalau tidak mesomorf akan memperlihatkan ciri
ektomorf. Namun dalam kelompok laki-laki dan anak perempuan juga terdapat
perbedaan sehingga tidak dapat dikatakan harus selalu tepat sama. Pada kelompok
anak laki-laki mungkin saja ada yang memperlihatkan bentuk tubuh ektomorf atau
yang memperlihatkan bentuk tubuh endomorf dan sebaliknya pada anak
perempuan ada yang tubuhnya berbentuk mesomorf.
Akibat Perubahan Proporsi Tubuh
Dari sekian banyak pengaruh perubahan proporsi tubuh terhadap
perilaku anak, ada 5 yang tampaknya berlaku universal. Kelima perubahan itu
secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi anak yaitu :

a. Kecanggungan
b. Daya tarik
c. Sikap sosial
d. Terlalu mengkhawatirkan tubuhnya yang tak seimbang
e. Status kematangan
E. Tulang
Perkembangan tulang ini sejalan dengan kecenderungan pertumbuhan
umumnya yaitu pada tahun pertama pertumbuhan cepat sekali, kemudian lambat,
dan pada saat remaja menjadi cepat kembali. Pertumbuhan tulang terjadi karena
memang ada pemanjangan pada ujung tulang. Epipbisis , juga di sebut tulang

viii
rawan memisahkan bayang tulang yang disebut diapbysis dari tulang lainnya.
Pada usia remaja, hormon yang muncul akan menyatukan keduanya, sehingga
merangsang terjadinya pertumbuhan tulang.

Osifikasi
Osifikasi atau pengerasan tulang ini seluruhnya terjadi setelah seseorang
dilahirkan, dan akan berlangsung terus sampai masa remaja dan pada akhir masa
remaja pengerasan tulang telah sempurna.
Pentingnya pengerasan tulang
Secara psikologis pengerasan tulang ini juga memainkan peran yang
sangat penting, karena pengerasan tulang mempengaruhi penampilan anak, dan
dari penampilan inilah orang lain akan menilai dirinya.

F. Otot dan lemak


Di samping berat tulang berat tubuh seseorang juga ditentukan oleh otot
dan adipose atau lapisan lemak. Anak-anak yang cenderung akan berbentuk
endomorf akan mempunyai lapisan adipose lembut yang lebih banyak daripada
lapisan otot. Mereka yang cenderung menjadi anak mesomorf akan banyak terjadi
pembentukan otot dan lapisan lainnya yang berkaitan dengan itu. Anak-anak yang
cenderung menjadi anak berbentuk ektomorf biasanya kedua lapisan tersebut (
otot dan lemak ) kurang terbentuk dalam jumlah yang banyak, ototnya cenderung
ramping dan kurus sedangkan lapisan adiposenya sedikit.
Pengaruh Perbandingan Otot-Lemak
Pengaruh langsung, jumlah pemilikan otot dan lemak akan memberikan
bentuk tubuh tertentu pada anak, hal ini akan mempengaruhi perilaku anak sehari-
hari. Anak-anak yang memiliki otot banyak akan mempunyai peluang besar untuk
selalu menang dalam permainan ataupun pertandingan. Dan ini akan
menyebabkan adanya kenaikan prestasi anak tersebut di hadapan teman-
temannya.
Pengaruh secara tidak langsung, adanya perbandingan antara otot dan
lemak ini akan mendorong anak untuk membentuk reaksi tertentu terhadap
pembentukan bentuk tubuhnya.

ix
G. Gigi
Pertumbuhan gigi pada seseorang, merupakan proses yang telah dimulai
ketika seseorang berumur 3 bulan setelah dilahirkan. Setelah gigi susu tumbuh
sempurna dalam gusi anak, nantinya (calon gigi tetap mulai diberi kapur penguat).
Urutan gigi tetap yang diberi kapur penguat ini sama dengan proses terjadinya
pemunculan gigi susu.
Pentingnya gigi secara psikologis
a. Pengaruhnya terhadap emosi
Perasaan tidak nyaman ketika gigi akan tumbuh,secara emosional
menimbukan pengaruh terhadap anak yang berusia 1 – 3 tahun. Hal ini akan
terulang kembali ketika gigi tetap akan tumbuh pada gusi yang tidak ada gigi
susunya.
b. Gangguan terhadap keseimbangan tubuh
Rasa nyeri dan tidak nyaman karena gigi sedang tumbuh atau karena
terjadi pembusukan gigi sangat mengganggu keseimbangan anak misalnya,
terganggu tidurnya, terganggu nafsu makannya, yang kesemuanya menyebabkan
gangguan terhadap perkembangan anak secara umum.

c. Isyarat kedewasaan
Dengan munculnya gigi tetap, secara psikologis penting sebagai isyarat
bahwa anak-anak sedang meninggalkan masa kanak-kanaknya dan sedang
memasuki tahapan menuju kedewasaan.

d. Pengaruh terhadap penampilan


Bila seorang anak mencabut gigi susunya yang goyah dengan harapan
mempercepat pemunculan gigi tetap, tetapi selang waktu sebelum pemunculan
gigi tetapnya mungkin berlangsung cukup lama,sehigga gusi yang ompong terlalu
lama itu dapat menyusut dan pemunculan gigi tetap akan terganggu. Sewaktu
anak-anak mungkin ia tidak memperhatikan hal itu,namun nantinya akan
menimbulkan masalah ketika anak memasuki tahap remaja pada saat ia mulai
sadar akan penampilan. Di samping itu kadang-kadang gigi susunya belum

x
tanggal tetapi gigi tetap telah muncul sehingga akan membuat anak itu tampak
lucu.
e. Pengaruh terhadap pengucapan kata
Kadang-kadang ada juga anak yang terganggu karena ompongnya gigi
ini,mereka sulit mengucapkan kata-kata yang agak keras (pelat), dan bila ini
berlangsung lama,maka pelatnya itu akan menetap dan sukar baginya untuk
mengubah kebiasaan walaupun gigi tetapnya telah muncul.

H. Perkembangan Susunan Saraf


Selama dalam kandungan, susunan saraf yang terutama tumbuh lebih
cepat adalah jumlah dan ukuran sel saraf. Selanjutnya dalam perkembangan
setelah dilahirkan, maka pertumbuhan susunan saraf lebih terarah pada
perkembangan sel saraf yang masih belum berkembang. Dalam pertumbuhan dan
perkembangan otak serta seluruh susunan saraf, mempengaruhi seluruh aspek
perkembangan anak.
Beberapa pengaruh penting perkembangan saraf :
Pengaruh terhadap proporsi tubuh
Pengaruh terhadap penampilan
Pengaruh terhadap rasa ketidakberdayaan
Pengaruh terhadap kemampuan mental
2.2 Perubahan pada Masa Remaja
Terdapat tumpang tindih dalam masa kanak-kanak, dan awal masa
remaja. Setelah organ kelamin/ perkembangbiakan matang, maka dapat dikatakan
bahwa masa kanak-kanak telah berakhir dan tahap remaja dimulai. Bagi anak
perempuan tahap ini berlangsung saat ia untuk pertama mengalami haid.
Sedangkan pada anak laki-laki yaitu ketika ia mengalami mimpi basah.
a. Penyebab Perubahan Pada Tahap Remaja
Penyebab perubahan yang terjadi pada masa remaja adalah adanya dua
kelenjar yang menjadi aktif bekerja dalam sistem endokrin yaitu hormone

xi
pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya perubahan ukuran tubuh dan hormon
gonadotropik atau hormon yang merangsang kelenjar gonad/ kelenjar kelamin.
Perubahan tubuh yang utama dalam masa puber :
Perubahan ukuran tubuh
Perubahan proporsi tubuh
Ciri kelamin utama
Ciri kelamin kedua

b. Keanekaragaman dalam Masa Puber


Tidak semua anak akan secara serempak memasuki masa puber, dan
kecapatanya juga tidak sama. Adanya keanekaragaman seperti ini seringkali
menimbulkan berbagai masalah emosional, sosial, dan penyesuaian kepribadian
yang mencirikan masa puber. Terdapat kondisi dimana ada anak yang mengalami
proses perubahan bentuk tubuh lebih awal (matang lebih awal) ataupun lebih
lambat ( lambat matang). Dan ada beberapa anak yang menjalani masa puber lebih
cepat ( cepat berkembang) ada pula yang lambat berkembang.

c. Konsekuensi Perubahan Masa Puber


Perubahan fisik hampir selalu dibarengi dengan perubahan perilaku dan
sikap. Dalam masa puber, perubahan yang terjadi sangat mencolok dan jelas
sehingga menggangu keseimbangan yang sebelumnya telah terbentuk. Perilaku
mereka mendadak menjadi sulit diduga dan seringkali agak melawan norma sosial
yang berlaku. Oleh karena itu, masa ini seringkali disebut sebagai “tahap negatif”.

Meskipun pengaruh pubertas terhadap anak- anak berbeda-beda, cara meraka


melampiaskan gangguan keseimbangan atau sensi itu tampaknya sama. Beberapa
bentuk pelampiasan yang dapat terlihat antara lain sifat mudah tersinggung, tidak
dapat diikuti jalan pikiran ataupun perasaanya, ada kecenderungan menarik diri
dari keluarga atau teman dan lebih senang menyendiri, menentang kewenangan,
sangat mendambakan kemandirian, dan sangat kritis terhadap orang lain.

xii
2.3 Bahaya perkembangan Fisik
Bahaya yang paling besar dalam perkembangan fikik adalah terhadap
kehidupan psikologis seseorang. Alasanya adalah bahwa pada sebagian besar
kasus keadaan gangguan psikologis sama parah dan bahkan sering lebih lama
menetap dibandingkan dengan gangguan fisik.
Pengaruh faktor psikologis untuk memperlihatkan bahwa faktor
psikologis dapat mewarnai penyesuaian pribadi dan sosial si anak yang ternyata
seringkali berlanjut sampai ia dewasa.
Bahaya perkembangan fisik tersebut antara lain :

a. Kematian
Kematian merupakan bahaya terbesar dalam tahun pertama kehidupan seseorang
dibandingkan dengan usia selanjutnya.

b. Sakit
Anak-anak yang berkecenderungan sakit dapat disebabkan oleh faktof fisik/
psikologis. Bentuk gangguan tersebut dapat mempengaruhi perkembangan,
perilaku, pembentukan kepribadian, dan sikap anak. Ada beberapa pengaruh
penyakit terhadap perkembangan ataupun pertumbuhan anak, serta kemampuan
anak mengadakan penyesuaian pribadi atau sosial.
Pengaruh penyakit yang umum:
Pertumbuhan dan perkembangan tubuh
Pengaruh lanjutan sakit
Emosi meningkat
Perilaku sosial
Keterbatasan untuk bergerak
Tugas sekolah
Kesulitan perilaku
Gangguan kepribadian

c. Cacat jasmani
Cacat jasmani yang diderita anak mempunyai sebab yang cukup banhak, antara
lain keturunan, lingkungan pralahir yang tidak menguntungkan, atau kerusakan

xiii
tertentu karena proses kelahirannya.

Sebagian besar anak yang cacat tubuh, ternyata kurang mampu mengadakan
penyesuaian yang positif, lalu mengembangkan sikap menyerah, tidak mampu,
dan merasa rendah diri.
Bagian tubuh yang terpengaruhi oleh cacat :
Status perkembangan
Prestasi sekolah
Ketrampilan bermain
Penyesuaian sosial
Pola kepribadian
Masalah penyesuaian

d. Gizi Yang Kurang Memadai


Mungkin saja penyebab utama gizi yang buruk adalah kemiskinan, tapi
bukan hanya itu saja. Cara dan kebiasaan di dalam keluarga dalam hal makan
yang jelas berpengaruh dalam gizi si anak. Orang tua yang kurang menyadari arti
pentingnya gizi untuk pertumbuhan.
Akibat kekurangan gizi menurut tradisi anak yang gemuk dan genbuk
lebih sehat dibandingkan demi anak yang kurus. Menurut penelitian dokter anak
gemuk maupun kurus belum tentu sehat. Dampak kekurangan gizi tidak hanya
berpengaruh terhadap anak-anak tetapi berpengaruh berkelanjutan sampai dewasa.

- Gangguan keseimbangan
Keseimbangan gizi sangat berpengaruh oleh gangguan fisik maupun
psikologis. Ganguan kelenjar seringkali terjadi pada berlangsungnya pertumbuhan
yang cepat, misalnya pada puber, gangguan ini akan terus berlangsung sampai
proses pertumbuhan melambat. Setiap penyakit walaupun ringan juga dapat
menimbulkan pengaruh, menahan dan cukup parah, maka perlu waktu yang lama
untuk penyembuhannya.

xiv
- Akibat kurang gizi

1. Pembentukan tubuh
Anak pada masa balita yang kekurangan gizi aka mengalami
pertumbuhan yang lambat. Semakin besar anak itu kekurangan gizi semakin jelas
pula kecenderungan bentuk tubuhnya.
2. Besar Kecilnya Tenaga
Anak yang kekurangan gizinya cenderung akan lemah dan kurang minat
terhadap kegiatan sekelilingnya. Misalnya waktu bermain anak itu lebih memilih
permainan yang lemah, serta pada masa puber akan kekurangan darah.
3. Kesehatan
Anak yang memiliki kekurangan gizi akan mudah diserang penyakit,
dibandingkan oleh anak yang memiliki asupn gizi yang baik.
4. Keadaan Emosionalitas
Bila anak memiliki emosional yang tinggi mungkin karna faktor
lingkungan. Akan tetapi, dampak kekurangan gizi pula dapat berpengaruh emosi
anak sedemikian rupa sehingga melebihi batas normal untuk usia dan tingkat
perkembangannya.
5. Kepribadian
Anak yang kekurangan gizi akan mudah trsinggung, sulit berhadapan,
tidak dapat diduka dan sangat gugup.
6. Kecerdasan
Bila kekurangan gizi terjadi pada tahun-tahun pertama kehidupan anak
anak mempengaruhi sel-sel otak, sehingga dalam hal memikiran anak akan kurang
berkembang, serta kemampun belajarpun akan trganggu.
7. Penampilan
Anak akan memperlihatkan penampilan yang tidak sehat, kulit tidak
cerah dan kendur, mata tidak jernih, tungkal kaki cenderung melengkung, gigi
berlubang dan yang lainnya.
- Akibat Gangguan Terhadap Keseimbaangan

xv
Bila keseimbangan tubuh mengalami gangguan, hal ini akan menghalangi
proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Serta mempengaruhi pola
perilakunya yang normal. Gangguan keseimbangan ini juga berkaitan erat dengan
tekatan darah si anak. Apa bila tekanann darah menaik maka si anak akan tegang,
gugup, dan mudah tersinggung. Hal ini juga mempengaruhi pola tidur, makan,
dan buang air. Bila semua pola tersebut terganggu maka si anak akan menjadi
terlalu gemuk atau kurus, serta terganggunya pola buang air akan berakibat
terkena gejala enuresis/suka ngompol.

- Keadaan Yang Dapat Menjurus Pada Kecelakaan Anak-Anak

a. Umur
Dua pertiga dari kecelakaan yang menimpa anak-anak, biasanya terjadi
pada saat anak berusia di bawah 9tahun. Usia 2,3,5 dan 6tahun merupakan yang
rawan bagi kecelakaan.
b. Jenis kelamin
Pada semua tahap usia, anak laki-laki yang sering mengalami kecelakaan
dibandingkan dengan anak perempuan, dan kecenderungannya ini semakin besar
dengan semakin besarnya anak tersebut.
c. Kepribadian
Anak-anak yang cerdas bergairah, dan rasa ingin tahu besar, biasanya
lebih sering mengalami kecelakaan dibandingkan dengan teman sebayanya yang
kurang begitu cerdas dan rasa ingin tahunya sedikit. Anak yang mudah membenci
karena segala gerak-geriknya dihalangi, baik orang tua, guru, maupun temannya,
cenderung mudah mengalami kecelakaan.
d. Urutan kelahiran
Anak pertama biasanya lebih sedikit kemungkinannya mengalami
kecelakaan, karena dia memperoleh cukup pengawasan dan sebagian lagi karena
mereka telah terlatih untuk bertindak hati-hati, dan biasanya karena kurang
percaya diri sehingga serba takut.
e. Waktu
Biasanya kecelakaan lebih sering terjadi sore maupun malam hari
dibandingkan dengan pagi hari. Waktu yang rawan biasanya pukul 15.00 sampai

xvi
20.00, karena waktu itu ibu masih sibuk masak di dapur untuk makan malam. Dan
anak mulai rewel serta ngantuk pukul 19.00 sampai 20.00.

f. Hari
Hari yang rawan bagi timbulnya kecelakaan pada anak-anak yaitu hari
kamis sampai sabtu. Bulan yang paling aman adalah pada saat musim panas,
karena kedua ayah dan ibunya mengambil cuti panjang agar dapat mengawasi
anak dengan baik.
g. Keadaan cuaca
Kecelakaan anak sering terjadi pada saat hujan, panas terik atau pada
malam salju. Karena waktu itu anak harus di dalam rumah dan akan bosan yang
sering mengalah pada kecelakaan.
h. Tempat
Anak yang sudah besar biasanya mengalami kecelakaan di luar rumah,
sedangkan anak kecil mengalami kecelakaan di dalam rumah ataupun di halaman
tempat dia bermain.

- Akibat Kelainan Tubuh Yang Lazim Terjadi


Anak-anak yang terlalu gemuk dan belebihi berat normal, akan mengalami
hambatan aturan permainan yang di buat temannya. Oleh karena itu teman-
temannya tidak dapat mengajak bermain.
Anak-anak yang terlalu gemuk dan terlalu tinggi dibanding dengan teman-
temannya, seringkali menampakkan perilaku yang canggung dan lamban. Hal
ini akan membuat mereka selalu berhati-hati dan terlalu sadar akan
kekurangan dirinya.
Anak yang memiliki bentuk tubuh yang terlalu melebihi normal atau yang
terlalu rendah dari normal yang membuatnya rentang terkena penyakit kencing
manis, darah tinggi, atau gangguan jantung. Apabila anak tersebut sakit maka
hubungan sosial anak menjadi kurang berkembang.
Sikap sosial terhadap bentuk tubuh anak akan dapat meninggalkan luka
psikologis yang membekas dalam hati anak. Sehingga anak memiliki

xvii
pandangan yang kurang wajar terhadap dirinya, yang akan menimbulkan
perilaku sosisl yang kurang sehat (cenderung anti sosial) seperti slalu
menantang orang tua atau gurunya.
Buruk yang nyata berkelainan, memang akan menimbulkan rasa penolakan
dari temannya, yang akan sulit baginya untuk diterima oleh lingkungan sosial.
Anak dengan kelainan tubuh, biasanya akan memperlihatkan prestasasi
dirinya di sekolah yang juga tidak terlalu baik. Mereka menganggap tidak
nyamannya bersekolah yang akan menimbulkan enggan berusaha untuk
melakukan tugas sekolah yang sebenarnya dia mampu mengerjakannya.
Anak-anak ini akan berusaha menghindarkan diri dari perilaku yang tidak
menyanangkan itu dengan cara sering membolos ataupun putus sekolah.
Perilaku antisosial banyak terjadi di kalangan anak-anak yang bentuk
tubuhnya menyimpang. Biasanya anak yang terlalu gemuk akan
mengembangkan perilakunya yang tidak memikirkan akibatnya.

xviii
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan


merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja.
2. Perkembangan fisik yang menonjol dan berpengaruh diantaranya adalah tinggi
badan, berat badan, ukuran tubuh, proporsi tubuh, tulang, gigi, otot dan lemak,
serta susunan syaraf.
3. Bahaya perkembangan tingkah laku remaja, yang hal ini tampak pada perilaku
yang canggung dalam proses penyesuaian diri remaja, isolasi diri dari
pergaulan, perilaku emosional seperti gelisah dan mudah tersinggung serta
“melawan” kewenangan, dan semacamnya.

3.2 Saran

xix
DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, E.B. 1978. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Rahmad, I. 2015. Makalah Perkembangan Anak Usia Dini.[Online].Tersedia:


https://ilmurahmad.blogspot.co.id/2015/11/makalah-perkembangan
anak-usia-dini.html (20 Februari 2018)

Fauzanna, N.2014. Makalah Perkembangan Fisik Perkembangan Peserta Didik.


[Online].Tersedia:https://nadafauzannablog.wordpress.com/2014/04/30/
makalah-perkembangan-fisik-perkembangan-peserta-dididk/
(20 Februari 2018)

xx

Anda mungkin juga menyukai