Anda di halaman 1dari 4

Tugas Biostatistik

UJI TOKSISITAS EKSTRAK ALGA COKLAT (PADINA SP.)


SEBAGAI LARUTAN IRIGASI TERHADAP KULTUR SEL
FIBROBLAS BHK-21

Oleh :
AFNIATI RACHMUDDIN
NIM : J102216106

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS


PROGRAM STUDI KONSERVASI GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
Judul : Uji Toksisitas Ekstrak Alga Coklat (Padina Sp.) Sebagai Larutan
Irigasi Terhadap Kultur Sel Fibroblas BHK-21

Tujuan:
1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui efek toksisitas ekstrak alga coklat (Padina sp.) sebagai

larutan irigasi terhadap kultur sel fibroblas-BHK 21.

2. Tujuan Khusus

 Mengetahui zona hambat ekstrak alga coklat (Padina sp.) terhadap bakteri

Stapillococcus aureus.

 Mengetahui daya antibakteri ekstrak alga coklat (Padina sp.) terhadap

bakteri Stapillococcus aureus.

 Mengetahui besar konsentrasi toksisitas ekstrak alga coklat (Padina sp.)

sebagai larutan irigasi terhadap kultur sel fibroblas-BHK 21.

Variabel:
1.Variabel bebas: Alga coklat (Padina sp.), NaOCl 2,5%, dan

Klorheksidin 2%.

2. Variabel akibat: Jumlah sel fibroblas BHK-21 yang hidup

3. Variabel antara: uji toksisitas.

4. Variabel kendali:

a. Konsentrasi.

b. Alga coklat yang sesuai dengan kriteria sampel:

 Lokasi pengambilan alga.

 Waktu pengambilan.
c. Sterilisasi alat, bahan coba, dan media.

d. Media pertumbuhan sel fibroblas (Eagle).

e. Kultur cell lines BHK-21.

f. Suhu inkubasi uji sitotoksisitas (370 C) dan suasana CO2 5%.

g. Waktu pengamatan (24 jam).

Skala:
Variabel bebas: Skala Kategori
Variabel akibat: Skala Ratio

Uji yang digunakan:


Menentukan kons minimal
 Untuk mengetahui zona hambat ekstrak ekstrak alga coklat (Padina sp.)

terhadap bakteri Stappilococus aureus, mengetahui daya antibakteri ekstrak

ekstrak alga coklat (Padina sp.) terhadap bakteri Stappilococus aureus, dan

untuk mengetahui persentase viabilitas sel fibroblas setelah dipapar dengan

ekstrak ekstrak alga coklat (Padina sp.), NaOCl 2,5%, dan klorheksidin 2%.

Digunakan analisis univariat yaitu uji perbedaan mean.

 Untuk mengetahui toksisitas ekstrak alga coklat (Padina sp.) dilihat dari

persentase viabilitas sel fibroblas setelah dipapar ekstrak ekstrak alga coklat

(Padina sp.) dan untuk mengetahui perbandingan toksisitas ekstrak ekstrak

alga coklat (Padina sp.), NaOCl 2,5%, dan klorheksidin 2% terhadap sel

fibroblast dugunakan uji sebagai berikut:


Data dari setiap pemeriksaan dianalisis secara statistik dengan tingkat

kemaknaan (α = 0,05), memakai uji statistik sebagai berikut :

1. Data yang diperoleh dilakukan uji normalitas menggunakan uji

Kolmogorov- Smirnov dan uji homogenitas menggunakan Levene Test.

2. Jika pada kedua uji tersebut menunjukkan data terdistribusi normal dan

homogen (p > 0,05), maka dilanjutkan dengan uji statistik parametrik, yaitu

Uji analisa varians satu arah (ANOVA), untuk melihat sitotoksisitas

ekstrak ekstrak alga coklat (Padina sp.), klorheksidin 2% dan NaOCl 2,5%

terhadap sel fibroblas (BHK-21).

3. Uji lanjut dengan LSD (Least Square Differences) untuk melihat perbedaan

toksisitas terhadap sel fibroblas (BHK-21) di antara semua kelompok

perlakuan (ekstrak alga coklat (Padina sp.), klorheksidin 2% dan NaOCl

2,5%.

4. Uji ANOVA memiliki beberapa syarat, yaitu berdistribusi normal, dan

variasi data harus homogen. Apabila data tidak memenuhi asumsi tersebut,

yaitu terdistribusi normal dan atau tidak homogen (p < 0,05), maka

dilanjutkan dengan uji statistik nonparametrik, yaitu Kruskal-Wallis yang

dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney untuk mengetahui apakah ada

perbedaan yang bermakna antar kelompok penelitian.

Anda mungkin juga menyukai