Anda di halaman 1dari 4

MENGUKUR MODAL INTELEKTUAL PERUSAHAN YANG TERDAFTAR PADA

INDEKS KOMPAS100

Indeks Kompas100 adalah suatu indeks saham dari 100 saham perusahaan publik yang
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Indeks Kompas100 secara resmi diterbitkan oleh
Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerjasama dengan koran Kompas.
Proses pemilihan 100 saham yang masuk dalam penghitungan indeks Kompas100 ini
mempertimbangkan faktor likuiditas, kapitalisasi pasar dan kinerja fundamental dari saham-
saham tersebut. Kriteria pemilihan saham adalah dengan mempertimbangkan faktor-faktor
sebagai berikut:
1. Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan
2. Aktivitas transaksi di pasar reguler yaitu nilai, volume dan frekuensi transaksi.
3. Jumlah hari perdagangan di pasar reguler
4. Kapitalisasi pasar pada periode waktu tertentu.
5. Sebagai saringan terakhir, BEI juga mengevaluasi dan mempertimbangkan faktor-faktor
fundamental dan pola perdagangan.
6. BEI memiliki tanggung jawab penuh dalam pelaksanaan pemilihan saham-saham yang
masuk dalam daftar indeks ini, dimana semua keputusan akan diambil dengan
mempertimbangkan kepentingan investor maupun stakeholders lainnya.

Measuring the Intellectual Capital of Italian Listed Companies (Tucker, Matonti, Nicolo,
2017)
Judul/Pengarang/ Measuring the intellectual capital of Italian listed
Tahun/Jurnal companies
Variabel Variabel Dependen:
 MTB (Market to Book)

Variabel Independen:
 TINT
 SIZE
 AGE
 ROE
 DE

Variabel Kontrol:
 Audit
 OWN
 FAM
 IND

Hipotesis  Nilai IC berhubungan positif dengan IA yang dikenal


(terlihat).
 Nilai IC berhubungan positif dengan ukuran perusahaan.
 Nilai IC berhubungan negatif dengan usia perusahaan.
 Nilai IC berhubungan positif dengan profitabilitas
perusahaan.
 Nilai IC berhubungan positif dengan leverage.
Metode Penelitian Studi ini dilakukan untuk sampel 140 perusahaan Italia
selama periode 2009-2013. Menerapkan pendekatan
berbasis pasar holistik, hubungan antara nilai IC dan
determinan yang dipilih dari literatur yang ada diuji. Lima
hipotesis diuji menggunakan model regresi OLS yang
dikumpulkan, sambil mengendalikan waktu. ROE
digunakan sebagai indikator profitabilitas perusahaan yang
berguna dari perspektif investor ekuitas. Selain itu, empat
tes kekokohan dilakukan.
Hasil Penelitian Hasilnya menunjukkan bahwa IA, profitabilitas, leverage,
tipe industri, tipe auditor, dan kepemilikan keluarga secara
positif mempengaruhi nilai IC, sedangkan SIZE dan AGE
berpengaruh negatif terhadap nilai IC. Selain itu, temuan
dari tes kekokohan menunjukkan bahwa semua perusahaan,
dan bukan hanya perusahaan industri jasa layanan intensif,
mengelola pengetahuan.

Judul/Pengarang/ Intellectual Capital Performance in the case of


Tahun/Jurnal Romanian Public Company
Variabel Variabel Dependen:
 MB (Market capitalisasi)
 ATO (turnover)
 ROE

Variabel Independen:
 VAHU
 SCVA
 VACA

Variabel Kontrol:
 Size
 Tipe industri

Hipotesis  VAICTM berpengaruh positif terhadap nilai pasar


 VAICTM berpengaruh positif terhadap profitabilitas
 VAICTM berpengaruh positif terhadap produktifitas
 VAHU berpengaruh positif terhadap nilai pasar
 VAHU berpengaruh positif terhadap profitabilitas
 VAHU berpengaruh positif terhadap produktifitas
 SCVA berpengaruh positif terhadap nilai pasar
 SCVA berpengaruh positif terhadap profitabilitas
 SCVA berpengaruh positif terhadap produktifitas
 VACA berpengaruh positif terhadap nilai pasar
 VACA berpengaruh positif terhadap profitabilitas
 VACA berpengaruh positif terhadap produktifitas
Metode Penelitian Nilai tambah Model Koefisien Intelektual (VAICTM)
diterapkan untuk mengukur kinerja IC. Kinerja perusahaan
tradisional diukur melalui profitabilitas, produktivitas, dan
nilai pasar. Secara total, 12 hipotesis nol diuji menggunakan
analisis regresi berganda di mana dua variabel kontrol
lainnya (ukuran perusahaan dan tipe industri) umumnya
disertakan.
Hasil Penelitian Entitas yang menciptakan nilai dari sumber daya intelektual,
fisik dan keuangan mereka dihukum oleh pasar modal.
Modal yang dipekerjakan memiliki peran yang tidak
signifikan dalam penciptaan nilai dan dalam mengurangi
biaya produksi perusahaan. Nilai pasar tidak selalu
ditingkatkan oleh modal struktural yang dikelola dengan
baik tetapi dipengaruhi oleh ukuran perusahaan. Modal
manusia memainkan peran utama dalam variasi
produktivitas.

Judul/Pengarang/ The Impact of Intellectual Capital on Firms Market


Tahun/Jurnal Value and Financial Performance
Variabel Variabel Dependen:
 MV (Market Value)
 ROE
 ROA
 GR (Growth Revenue)

Variabel Independen:
 VAHU
 STVA
 VACA
 VAIC

Hipotesis  Perusahaan dengan IC yang lebih besar memiliki rasio


nilai pasar-ke-buku yang lebih tinggi.
 Perusahaan dengan IC yang lebih besar memiliki kinerja
keuangan yang lebih baik.
Metode Penelitian Data empiris diambil dari panel yang terdiri dari 96
perusahaan Yunani yang terdaftar di Bursa Efek Athena
(ASE), dari empat sektor ekonomi yang berbeda, diamati
selama periode tiga tahun 2006 hingga 2008. Berbagai
model regresi diperiksa untuk menguji hipotesis yang
termasuk dalam kerangka konseptual yang diusulkan.
Hasil Penelitian Hasilnya gagal mendukung sebagian besar hipotesis; hanya
menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan secara
statistik antara efisiensi sumber daya manusia dan kinerja
keuangan. Terlepas dari kenyataan bahwa IC semakin diakui
sebagai aset strategis yang penting untuk keunggulan
kompetitif perusahaan yang berkelanjutan, hasil penelitian
ini menimbulkan berbagai argumen, kritik dan penelitian
lebih lanjut tentang masalah ini.

Menurut Arfan Ikhsan (2008:83), Intellectual Capital adalah nilai total dari suatu perusahaan
yang menggambarkan aktiva tidak berwujud (intangible asstes) perusahaan yang bersumber
dari tiga pilar, yaitu modal manusia, struktural dan pelanggan.
Intellectual capital (modal intelektual) adalah asset tidak berwujud berupa sumber daya
informasi serta pengetahuan yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan bersaing serta
dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Menurut International Federation of Accountan
(IFAC) terdapat beberapa istilah yang hampir mirip dengan intellectual capital, antara lain
intellectual property, intelektual aset, kowledge asset yang semuanya bermaksud sebagai
saham atau modal yang berbasis pada pengetahuan yang dimiliki perusahaan (Widyaningrum,
2004).
Teori signaling menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas baik dengan sengaja akan
memberikan sinyal pada pasar, dengan demikian pasar diharapkan dapat membedakan
perusahaan yang berkualitas baik dan buruk (Hartono,2005).
Agar sinyal tersebut baik maka harus dapat ditangkap pasar dan dipresepsikan baik serta tidak
mudah ditiru oleh perusahaan yang memliki kualitas yang buruk (Mengginson dalam
Hartono,2005).
Dengan demikian, semakin panjang jangka waktu audit laporan keuangan menyebabkan
pergerakan harga saham tidak stabil, sehingga investor mengartikannya sebagai audit delay
karena perusahaan tidak segera mempublikasikan laporan keuangan, yang kemudian
berdampak pada penurunan harga saham perusahaannya

Anda mungkin juga menyukai