I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas sebagai penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan
terdepan, kehadirannya ditengah masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai pusat
layanan kesehatan dan masyarakat, tetapi juga sebagai pusat komunikasi
masyarakat.
Keberadaan Puskesmas disuatu wilayah dimanfaatkan sebagai upaya
pembaharuan (inovasi) baik di bidang kesehatan msyarakat maupun upaya
pembangunan lainnya bagi kehidupan masyarakat sekitarnya sesuai dengan
kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Oleh karena itu keberadaan
Puskesmas dapat diumpamakan sebagai agen perubahan di masyarakat sehingga
masyarakat lebih berdaya dan timbul gerakan-gerakan upaya kesehatan yang
bersumber masyarakat.
Berdasarkan kebijakan dasar Puskesmas, tentang pelayanan wajib dan
pelayanan pengembangan, dimana promosi kesehatan merupakan salah satu
pelayanan wajib yang harus diselenggarakan Puskesmas. Selain itu ada 3 (tiga)
fungsi Puskesmas yaitu: sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata
pertama.
Sesuai dengan Kepmenkes Nomor: 585/Menkes/SK/V/2007, tentang
Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas. Dalam kebijakan
tersebut, Puskesmas wajib melaksanakan pemberdayaan kepada masyarakat untuk
mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga serta
lingkungannya secara mandiri dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber
masyarakat.Oleh karena itu, upaya promosi kesehatan Puskesmas dalam
memberdayakan dan menggerakan masyarakat agar mampu melaksanakan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka Puskesmas
harus melaksanakan managemen dengan baik. Managemen Puskesmas adalah
rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematik untuk menghasilkan
luaran Puskesmas secara efektif dan efisien. Managemen Puskesmas tersebut
terdiri dari Perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan
pertanggungjawabab. Seluruh kegiatan di atas merupakan satu kesatuan yang
saling terkait berkesinambungan.
Perencanaan tingkat Puskesmas disusun untuk mengatasi masalah
kesehatan yang ada di wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan wajib, upaya
kesehatan pengembangan maupun upaya kesehatan penunjang. Perencanaan ini
disusun untuk kebutuhan satu tahun agar Puskesmas mampu melaksanakannya
secara efisien, efektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
3 Jumlah pondok 3 ponpes 3 ponpes - Jumlah kader poskestren - Banyak kader yang telah keluar / 1. Pembinaan pondok pesantren
pesantren yang semakin berkurang lulus dari pondok pesantren 2. Refreshing kader poskestren
memiliki/
melaksanakan
poskestren
4 Meningkatnya 33 Posy 24 Posy - Sebagian posyandu belum - Belum ada SK kepengurusan 1. Refreshing kader Posyandu di
Posyandu Mandiri mempunyai SK dan susunan Posyandu yang baru Puskesmas
kepengurusan yang jelas 2. Pembinaan kader posyandu pada
- Sebagian posyandu belum - Sarana rusak, tidak bisa dipakai lagi pertemuan kader meliputi
mempunyai sarana yang lengkap dan belum diganti oleh pihak kegiatan pengembangan dan
dan atau ada yang rusak pemerintahan desa administrasi posyandu, serta
- Sebagian posyandu dananya - Alokasi dana posyandu yang Advokasi SK, sarana dan dana ke
tidak cukup untuk operasional terbatas pihak pemerintahan desa
posyandu 3. Evaluasi kader posyandu
- Sebagian posyandu sasaran tidak - WUS, PUS tidak berkunjung ke
lengkap, seperti PUS dan WUS posyandu dan belum ada datanya
- Sebagian besar posyandu belum - Rangkap tugas kader posyandu
menjalankan kegiatan
pengembangan secara rutin
- Sebagian besar posyandu belum - Rangkap tugas kader posyandu
lengkap 9 buku wajib posyandu,
pengisian dan pelaporan tidak
rutin - Belum ada pengembangan dana sehat
- Hampir semua posyandu tidak
mengembangkan dana sehat
III. RENCANA PENCAPAIAN KINERJA TAHUNAN
B. RENCANA ANGGARAN
Kegiatan Upaya Promosi Kesehatan tahun 2016 sepenuhnya dibiayai oleh dana BOK,
dengan usulan anggaran Rp 111.416.000,00 dengan rincian pelaksanaan untuk Transport
petugas, transport kader, snack dan konsumsi pertemuan, transport peserta pertemuan di
desa ataupun di kecamatan, dan media promosi.
IV. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Promosi Kesehatan Puskesmas Selomerto 1
tahun 2016 telah disusun sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan satu tahun kedepan.
Penyusunan RUK ini merupakan hasil evaluasi capaian hasil kegiatan tahun 2015,
kemudian dianalisis dan ditentukan rencana tindak lanjutnya.
B. SARAN
Butuh komitmen dan dukungan yang kuat dari lintas program, lintas sektor,
pengambil kebijakan, tokoh masyarakat, tokoh agama serta pihak lainnya dalam upaya
meningkatkan kemandirian masyarakat dan peran serta aktif masyarakat dalam bidang
kesehatan demi tercapainya keberhasilan kegiatan upaya Promosi Kesehatan.