Anda di halaman 1dari 9

PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PROMOSI KESEHATAN


TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas sebagai penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan
terdepan, kehadirannya ditengah masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai pusat
layanan kesehatan dan masyarakat, tetapi juga sebagai pusat komunikasi
masyarakat.
Keberadaan Puskesmas disuatu wilayah dimanfaatkan sebagai upaya
pembaharuan (inovasi) baik di bidang kesehatan msyarakat maupun upaya
pembangunan lainnya bagi kehidupan masyarakat sekitarnya sesuai dengan
kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Oleh karena itu keberadaan
Puskesmas dapat diumpamakan sebagai agen perubahan di masyarakat sehingga
masyarakat lebih berdaya dan timbul gerakan-gerakan upaya kesehatan yang
bersumber masyarakat.
Berdasarkan kebijakan dasar Puskesmas, tentang pelayanan wajib dan
pelayanan pengembangan, dimana promosi kesehatan merupakan salah satu
pelayanan wajib yang harus diselenggarakan Puskesmas. Selain itu ada 3 (tiga)
fungsi Puskesmas yaitu: sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata
pertama.
Sesuai dengan Kepmenkes Nomor: 585/Menkes/SK/V/2007, tentang
Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas. Dalam kebijakan
tersebut, Puskesmas wajib melaksanakan pemberdayaan kepada masyarakat untuk
mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga serta
lingkungannya secara mandiri dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber
masyarakat.Oleh karena itu, upaya promosi kesehatan Puskesmas dalam
memberdayakan dan menggerakan masyarakat agar mampu melaksanakan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka Puskesmas
harus melaksanakan managemen dengan baik. Managemen Puskesmas adalah
rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematik untuk menghasilkan
luaran Puskesmas secara efektif dan efisien. Managemen Puskesmas tersebut
terdiri dari Perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan
pertanggungjawabab. Seluruh kegiatan di atas merupakan satu kesatuan yang
saling terkait berkesinambungan.
Perencanaan tingkat Puskesmas disusun untuk mengatasi masalah
kesehatan yang ada di wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan wajib, upaya
kesehatan pengembangan maupun upaya kesehatan penunjang. Perencanaan ini
disusun untuk kebutuhan satu tahun agar Puskesmas mampu melaksanakannya
secara efisien, efektif dan dapat dipertanggungjawabkan.

B. TUJUAN PENYUSUNAN TAHUNAN PUSKESMAS


a) TUJUAN UMUM
Untuk meningkatkan kemampuan manajemen di Puskesmas dalam
menyusun perencanaan kegiatan tahunan berdasarkan fungsi dan azas
penyelenggaraannya.
b) TUJUAN KHUSUS
1. Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Upaya Promosi
Kesehatan untuk berikutnya dalam upaya mengatasi masalah atau
sebagian masalah kesehatan masyarakat
2. Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Upaya Promosi
Kesehatan setelah diterimanya alokasi sumber daya untuk kegiatan tahun
berjalan dari berbagai sumber

C. LANDASAN HUKUM / KEBIJAKAN


1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2) Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004.
Tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan
3) Surat keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114/Menkes/SK/VII/2005
tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah
4) Surat keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 585/Menkes/SK/V/2007, tentang
Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas
5) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/SK/V/2009 tentang
Sistem Kesehatan Nasional;
6) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010 tentang
Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif;
7) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 140.05/292 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Kelompok Kerja Operasional dan Sekretariat Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Pusat
8) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007 tentang Kader
Pemberdayaan Masyarakat;
9) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2007 tentang Pelatihan
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/Kelurahan
10) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pembentukan Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Pos Pelayanan
Terpadu
11) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan
Pembangunan Desa
12) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 828/Menkes/SK/IX/2008 tentang
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota
13) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan Terpadu
14) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2269/Menkes/Per/XI/2011 tentang
Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 755)
15) Peraturan menteri kesehatan nomor 65 tahun 2013 Tentang pedoman
pelaksanaan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
16) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Dan Pembinaan Pos Kesehatan
Pesantren
17) Peraturan menteri kesehatan republik indonesia Nomor 75 tahun 2014
tentang pusat kesehatan masyarakat
D. INDIKATOR DAN STANDAR KINERJA
No Indikator Kinerja Target (%)
2011 2012 2013 2014 2015
1. Meningkatnya rumah tangga sehat 50% 55% 60% 70% 80%
2. Meningkatnya presentase desa siaga aktif 40% 50% 60% 70% 80%
3. Jumlah pondok pesantren yang memiliki/ 8 10 15 20 25
melaksanakan poskestren
4. Meningkatnya prosentase posyandu mandiri 20% 30% 40% 50% 60%
II. ANALISIS KINERJA 2015

No Indikator Target Capaian Permasalahan PenyebabMasalah Rencana Tindak Lanjut


1 Rumah Tangga 80% 75,54% - rumah tangga yang semua - Kurangnya akses masyarakat - Penyuluhan PHBS tatanan rumah
Sehat (6186 (5841 anggotanya tidak merokok terhadap informasi kesehatan tangga pada masyarakat
RT) RT) (22,23%),
- rumah tangga yang semua - Sosialisasi PHBS belum merata - Pendataan PHBS di 14 desa
anggotanya ikut serta dalam karena keterbatasan waktu dan
JPK (34,48%) tenaga
- rumah tangga yang - Pengadaan dan distribusi Kartu
memberikan dan mengetahui PHBS untuk rumah tangga
tentang ASI Eksklusif
(45,24%)
2 Meningkatnya 100% 100% - 12 desa masih strata pratama - Rangkap tugas/jabatan anggota FKD 1. Pembinaan Desa Siaga, Advokasi
Prosentase Desa (14 desa) (14 desa) - Kurangnya frekuensi rapat - Dari pihak desa tidak/sedikit dana ke pemerintahan desa dan
Siaga Aktif koordinasi anggota FKD menganggarkan ADD untuk dunia usaha
- Kurangnya dana yang mendukung desa siaga dan tidak ada 2. Pemberdayaan, SMD dan MMD
mendukung desa siaga dukungan dari Dunia Usaha/pihak 3. Pertemuan Forum Desa Siaga
lainnya Aktif tingkat Kecamatan
- Belum ada peranserta yang jelas - Belum ada perjanjian tertulis dengan 4. Pelatihan Desa Siaga
dari organisasi masyarakat yang organisasi masyarakat 5. Penggalangan Kemitraan dengan
ada di desa Ormas Keagamaan
6. Monev Desa Siaga

3 Jumlah pondok 3 ponpes 3 ponpes - Jumlah kader poskestren - Banyak kader yang telah keluar / 1. Pembinaan pondok pesantren
pesantren yang semakin berkurang lulus dari pondok pesantren 2. Refreshing kader poskestren
memiliki/
melaksanakan
poskestren
4 Meningkatnya 33 Posy 24 Posy - Sebagian posyandu belum - Belum ada SK kepengurusan 1. Refreshing kader Posyandu di
Posyandu Mandiri mempunyai SK dan susunan Posyandu yang baru Puskesmas
kepengurusan yang jelas 2. Pembinaan kader posyandu pada
- Sebagian posyandu belum - Sarana rusak, tidak bisa dipakai lagi pertemuan kader meliputi
mempunyai sarana yang lengkap dan belum diganti oleh pihak kegiatan pengembangan dan
dan atau ada yang rusak pemerintahan desa administrasi posyandu, serta
- Sebagian posyandu dananya - Alokasi dana posyandu yang Advokasi SK, sarana dan dana ke
tidak cukup untuk operasional terbatas pihak pemerintahan desa
posyandu 3. Evaluasi kader posyandu
- Sebagian posyandu sasaran tidak - WUS, PUS tidak berkunjung ke
lengkap, seperti PUS dan WUS posyandu dan belum ada datanya
- Sebagian besar posyandu belum - Rangkap tugas kader posyandu
menjalankan kegiatan
pengembangan secara rutin
- Sebagian besar posyandu belum - Rangkap tugas kader posyandu
lengkap 9 buku wajib posyandu,
pengisian dan pelaporan tidak
rutin - Belum ada pengembangan dana sehat
- Hampir semua posyandu tidak
mengembangkan dana sehat
III. RENCANA PENCAPAIAN KINERJA TAHUNAN

A. PROGRAM KERJA DAN KEGIATAN


1. program kerja pengembangan SDM / kegiatan
a) Melalui pelatihan.
Pelatihan bertujuan untuk mengembangkan individu dalam bentuk peningkatan
keterampilan, pengetahuan dan sikap.
b) Pendidikan.
Pengembangan SDM melalui pendidikan bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan kerja, dalam arti pengembangan bersifat formal dan berkaitan dengan
karir.
c) Pembinaan.
Pembinaan bertujuan untuk mengatur dan membina manusia sebagai sub sistem
organisasi melalui program-program perencana dan penilaian. Pembinaan bisa
dilakukan oleh DKK, kepala puskesmas, penanggung jawab program dll.
d) Kegiatan
Rencana Usulan Kegiatan Promosi tahun 2016 meliputi :
1) Kegiatan Dalam gedung
- Penyebaran media promosi kesehatan dalam gedung
- Pendidikan Kesehatan di setiap unit pelayanan
- Konseling Berhenti Merokok, Gizi dan Kesling
2) Kegiatan Luar Gedung
- Penyuluhan ASI Eksklusif di 14 posyandu
- Penyuluhan Kesehatan Remaja di 13 SMP/SMA
- Penyuluhan P2M di 14 posyandu
- Penyuluhan PHBS tatanan rumah tangga di 14 posyandu
- Pendataan PHBS tatanan rumah tangga di 14 desa/kelurahan
- Penyuluhan PHBS institusi pendidikan di 23 SD/MI
- Pembinaan Desa Siaga di 14 desa/kelurahan
- Pemberdayaan Masyarakat di 14 desa/kelurahan
- Survey Mawas Diri di 14 desa/kelurahan
- Musyawarah Masyarakat Desa di 14 desa/kelurahan
- Evaluasi Desa Siaga di Puskesmas Selomerto 1
- Pertemuan Forum Desa/Kelurahan Siaga Aktif tingkat Kecamatan di
Kecamatan Selomerto
- Pelatihan Desa Siaga di Puskesmas Selomerto 1
- Refreshing Kader Posyandu di Puskesmas Selomerto 1
- Pembinaan Kader Posyandu di 14 desa/kelurahan
- Evalausi Kader Posyandu dan Feedback Pendataan di Puskesmas
Selomerto 1
- Refreshing Kader Poskestren di Puskesmas Selomerto 1
- Pembinaan Pondok Pesantren di 9 Ponpes
- Penggalangan Kemitraan dengan Ormas Keagamaan di Puskesmas
Selomerto 1
- Posyandu Bayi dan Balita di 56 Posyandu
- Lomba Jambore desa siaga dan Poskestren tingkat Kecamatan
- Cetak dan distribusi Media Promosi Kesehatan

2. program kerja pengembangan sarana


a) Inventarisasi sarana prasana program yang rusak, perlu perbaikan dan perlu
pengadaan
b) Mengajukan ke management untuk perbaikan ataupun pengadaan

B. RENCANA ANGGARAN
Kegiatan Upaya Promosi Kesehatan tahun 2016 sepenuhnya dibiayai oleh dana BOK,
dengan usulan anggaran Rp 111.416.000,00 dengan rincian pelaksanaan untuk Transport
petugas, transport kader, snack dan konsumsi pertemuan, transport peserta pertemuan di
desa ataupun di kecamatan, dan media promosi.
IV. PENUTUP

A. KESIMPULAN
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Promosi Kesehatan Puskesmas Selomerto 1
tahun 2016 telah disusun sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan satu tahun kedepan.
Penyusunan RUK ini merupakan hasil evaluasi capaian hasil kegiatan tahun 2015,
kemudian dianalisis dan ditentukan rencana tindak lanjutnya.

B. SARAN
Butuh komitmen dan dukungan yang kuat dari lintas program, lintas sektor,
pengambil kebijakan, tokoh masyarakat, tokoh agama serta pihak lainnya dalam upaya
meningkatkan kemandirian masyarakat dan peran serta aktif masyarakat dalam bidang
kesehatan demi tercapainya keberhasilan kegiatan upaya Promosi Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai