PUSKESMAS SELOMERTO 1
TAHUN 2022
PUSKESMAS SELOMERTO 1
TAHUN 2022
Kabupaten Wonosobo
NIP. 196904052002121006
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bismillahirrahmanirrahiim.
Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT atas segala
nikmat dan karunia-Nya yang senantiasa tercurah sehingga kami
dapat menyelesaikan Penilaian Kinerja Puskesmas Selomerto 1
Tahun 2022 untuk memenuhi laporan akhir tahunan Puskesmas
Selomerto 1. Dalam proses penyusunan Penilaian Kinerja
Puskesmas (PKP) ini, kami mendapatkan banyak bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini kami
menyampaikan terimakasih kepada:
1. Kepala Dinas Kabupaten Wonosobo.
2. Camat Selomerto.
3. Kepala Desa beserta perangkat di wilayah kerja Puskesmas
Selomerto 1.
4. Seluruh karyawan Puskesmas Selomerto 1.
5. Pihak lain yang tak dapat kami sebutkan satu persatu.
Kami berharap informasi yang kami sajikan dalam Penilaian
Kinerja Puskesmas ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Tak
lupa, kami juga mengharapkan saran kritik yang membangun demi
perbaikan Penilaian Kinerja Puskesmas Selomerto 1 ini.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
BAB II...........................................................................................................
GAMBARAN PUSKESMAS.........................................................................
A. GAMBARAN UMUM SITUASI PUSKESMAS SELOMERTO 1...............
1. Kondisi Geografi...................................................................
a. Luas wilayah.........................................................................
b. Batas wilayah........................................................................
c. Desa di wilayah Kerja...........................................................
2. Iklim......................................................................................
3. Keadaan Demografi..............................................................
a. Pertumbuhan dan Persebaran Penduduk............................
b. Rasio Jenis Kelamin.............................................................
4. Keadaan Sosial Ekonomi.....................................................
a. Angka Beban Tanggungan...................................................
b. Pendidikan............................................................................
c. Kesehatan.............................................................................
B. DATA DASAR PUSKESMAS SELOMERTO 1...................................
C. STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS SELOMERTO 1 .................
20
D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI......................................................
BAB III........................................................................................................
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS.............................
A. BAHAN DAN PEDOMAN.............................................................
B. TEKNIS PELAKSANAAN..............................................................
BAB IV........................................................................................................
HASIL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS.............................................
A. HASIL KINERJA INDIKATOR KINERJA PKP..................................
1. Hasil Kinerja Pelayanan Kesehatan Puskesmas...............
Tabel berikut ini menunjukkan penilaian kinerja upaya
kesehatan masyarakat essensial dan pengembangan
di Puskesmas Selomerto 1 tahun 2022.............................
2. Hasil Kinerja Manajemen Mutu Puskesmas.......................
3. Hasil Akhir Kinerja Puskesmas..........................................
B. HASIL KINERJA PIS-PK............................................................
1. Indeks Keluarga Sehat per Desa Tahun 2022...................
2. Capaian 12 Indikator PIS-PK.............................................
BAB V.........................................................................................................
ANALISIS HASIL KINERJA.......................................................................
A. ANALISIS HASIL KINERJA PELAYANAN KESEHATAN
PUSKESMAS, MANAJEMEN PUSKESMAS DAN MUTU
PELAYANAN.............................................................................
1. Analisis Hasil Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat........
2. Analisis Hasil Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan........
3. Analisis Hasil Kinerja Manajemen dan Mutu
Pelayanan...........................................................................
B. PERBANDINGAN DENGAN HASIL KINERJA TAHUN LALU.............
BAB VI......................................................................................................
PENUTUP................................................................................................
A. KESIMPULAN......................................................................
B. SARAN................................................................................
A. Latar Belakang
Puskesmas sebagai instansi pemerintah dalam
menjalankan tugas dan fungsinya selama ini memperoleh sumber
pembiayaan dari APBD dan APBN yang harus
dipertanggungjawabkan dalam pemanfaatannya di setiap akhir
tahun anggaran. Sebagai wujud pertanggungjawaban
pelaksanaan tupoksi dan penggunaan anggaran yang telah
ditetapkan maka disusunlah evaluasi kinerja yang bertujuan untuk
mengetahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang
dijumpai dalam rangka pencapaian kinerja, agar dapat dinilai dan
dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa
yang akan datang.
D. Manfaat
a. Mendapat gambaran umum situasi, data dasar, struktur
organisasi beserta tugas pokok dan fungsi Puskesmas
Selomerto 1.
1
b. Mengetahui hasil kinerja Pelayanan Puskesmas, Manajemen
dan Mutu Pelayanan Puskesmas Selomerto 1 tahun 2022.
c. Mengetahui hasil kinerja PIS-PK dan capaian 12 indikator
SPM Puskesmas Selomerto 1 Tahun 2022.
d. Mendapat informasi analisis hasil kinerja Pelayanan
Kesehatan dan Manajemen Mutu Puskesmas Selomerto 1.
E. Ruang Lingkup
Secara garis besar lingkup penilaian kinerja puskesmas
berdasarkan pada upaya-upaya puskesmas dalam
menyelenggarakan:
a. Pelayanan Kesehatan:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
a) Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial (UKME)
b) Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
(UKMP)
2) Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
b. Manajemen dan Mutu Pelayanan Puskesmas.
2
BAB II
GAMBARAN PUSKESMAS
3
Tabel 1. Desa/Kelurahan Wilayah Kerja Puskesmas Selomerto 1
JUMLAH JARAK DENGAN
DESA/ Ibukota Ibukota Ibukota Ibukota
NO
KELURAH R Pend Kecam Kecamat Kabup Kabupat
AN DUSUN RT
W u-duk atan an aten en
(km) (menit) (km) (menit)
1 Kecis 2 2 6 681 3 10 12 25
2 Krasak 4 4 23 2600 2 10 9 20
Gunungtaw
3 2 4 12 2061 3 10 9 25
ang
4 Pakuncen 2 2 10 1128 2 7 8 15
5 Selomerto 11 9 41 4949 1 3 7 12
Sumberwul
6 7 7 22 2060 2 8 8 20
an
7 Plobangan 3 3 9 963 3 8 11 25
8 Kadipaten 4 4 17 2469 4 8 10 20
Sinduagun
9 2 2 8 1447 5 10 8 20
g
1
Wilayu 3 4 9 1434 4 10 7 15
0
1
Kalierang 3 8 22 3914 2 6 5 10
1
1
Wonorejo 2 6 16 2408 3 8 4 8
2
1
Sidorejo 2 2 8 906 6 10 6 10
3
1 Tumenggu
5 6 32 3670 7 15 7 15
4 ngan
23 3069
JUMLAH 52 63
5 0
2. Iklim
Kecamatan Selomerto beriklim tropis dengan dua
musim dalam setahunnya yaitu musim penghujan dan musim
kemarau, dengan curah hujan rata-rata per tahun berkisar
antara 2.549 – 4.992 mm/ tahun dan secara umum suhu
udara di Kecamatan Selomerto mencapai antara 20 – 26,5
derajat celcius dengan kelembaban udara kelas lembab pada
umumnya.
3. Keadaan Demografi
a. Pertumbuhan dan Persebaran Penduduk
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten
Wonosobo, wilayah kerja Puskesmas Selomerto 1 di tahun
4
2021 memiliki jumlah penduduk 30.690 jiwa yang terdiri dari
15.609 laki-laki dan 15.081 perempuan. Kepadatan
penduduk rata-rata 1.317 jiwa per Km². Desa yang paling
padat penduduknya adalah Desa Selomerto sebesar 2.931
jiwa per Km² dan yang paling jarang penduduknya adalah
Desa Kecis sebesar 312 jiwa per Km².
Sebagian besar penduduk wilayah kerja Puskesmas
Selomerto 1 bermata pencaharian sebagai petani, yang
menanam padi, jagung, sayuran, tanaman perkebunan dan
sebagainya. Jumlah penduduk terbesar terdapat di
Kelurahan Selomerto yang berjumlah 4.949 jiwa dengan
rincian 2.499 penduduk laki-laki dan 2.450 penduduk
perempuan, sedangkan wilayah dengan jumlah penduduk
paling kecil pada tahun 2021 adalah Desa Kecis dengan
jumlah penduduk sebesar 681 jiwa, dengan rincian 332
penduduk laki-laki dan 349 penduduk perempuan.
b. Rasio Jenis Kelamin
Angka sex ratio (perbandingan jumlah penduduk laki-
laki dan perempuan) di wilayah kerja Puskesmas Selomerto
1 adalah 104, jumlah ini menunjukan bahwa setiap 100
penduduk wanita terdapat 104 penduduk laki-laki.
4. Keadaan Sosial Ekonomi
a. Angka Beban Tanggungan
Berdasarkan jumlah penduduk menurut kelompok umur
maka angka beban tanggungan (depency ratio) penduduk
wilayah kerja Puskesmas Selomerto 1 tahun 2021 sebesar
50,66. Artinya bahwa setiap 100 penduduk usia produktif
menanggung sekitar 50 orang penduduk usia tidak
produktif.
b. Pendidikan
5
Tingkat pendidikan dapat berkaitan dengan
kemampuan menyerap dan menerima informasi kesehatan
serta kemampuan dalam berperan serta dalam
pembangunan kesehatan. Berdasarkan data BPS
Kabupaten Wonosobo akhir tahun 2016, tingkat pendidikan
tertinggi yang ditamatkan oleh penduduk wilayah kerja
Puskesmas Selomerto I adalah sebagai berikut:
1) Tidak Tamat SD : 1.844 jiwa
2) Tamat SD : 12.133 jiwa
3) Tamat SMP : 4.981 jiwa
4) Tamat SMA : 4.042 jiwa
5) Tamat Akademi/PT : 684 jiwa
c. Kesehatan
Pelayanan kesehatan bagi 30.690 jiwa penduduk
wilayah kerja Puskesmas Selomerto 1 dilayani oleh 5
dokter, 3 dokter gigi, 22 bidan, 10 perawat, 1 tenaga
farmasi, 1 tenaga gizi, 1 tenaga sanitarian, 1 tenaga
kesehatan masyarakat.
Rasio tenaga kesehatan terhadap 10.000 penduduk
adalah sebagai berikut:
1) Dokter umum : 1,73
2) Dokter gigi : 0,69
3) Bidan : 7,62
4) Perawat : 3,46
5) Tenaga farmasi : 0,34
6) Tenaga gizi : 0,34
7) Tenaga sanitarian : 0,34
8) Tenaga kesehatan masyarakat : 0,34
6
E. Data Dasar Puskesmas Selomerto 1
Tabel 2. Data Dasar Puskesmas Selomerto 1
No Uraia Data
n
I. IDENTITAS PUSKESMAS
1. Nama puskesmas Puskesmas selomerto 1
2. Kode registrasi puskesmas P330706101
3. Status akreditasi Terakreditasi utama
4. Alamat tahun 2018.
a. Jalan / komplek Jl. Jend. Soeharto Km.7
b. Desa/kelurahan Selomerto
Selomerto
c. Kecamatan Selomerto
d. Kabupaten/kota Wonosobo
e. Provinsi Jawa tengah
f. Kode pos 56361
g. Telepon (0286) 324306
No Uraia Data
n
h. Fax -
i. Email puskesmasselomerto1@gmail.co
j. Titik koordinat (LU/LS/BT) m
7˚25’01.5”S 109˚53’01.5”E
Kategori puskesmas
5. berdasarkan Pedesaan
karakteristik wilayah
6. Kategori puskesmas
Rawat inap
berdasarkan kemampuan
II. penyelenggaraan
WILAYAH KERJA PUSKESMAS
1 Luas wilayah kerja (km2) 23,31 km2
2 Jumlah penduduk (jiwa) 30.690 Jiwa
7
e. Kawasan industri Ada
f. Pariwisata Ada
g. Kawasan kepulauan Tidak Ada
h. Kawasan perbatasan negara Tidak ada
7 Jumlah Desa/Kelurahan Siaga
Aktif *)
a. Desa/Kelurahan Siaga Aktif 0 buah
Pratama
b. Desa/Kelurahan Siaga Aktif 0 buah
Madya
c. Desa/Kelurahan Siaga Aktif 10 buah
Purnama
d. Desa/Kelurahan Siaga Aktif 4 buah
III. Mandiri
SUMBER DAYA PUSKESMAS
A. Manajemen puskesmas
1 Dokumen perencanaan puskesmas
a. Rencana lima tahunan Ada
b. Rencana Usulan Kegiatan Ada
(RUK)
c. Rencana Pelaksanaan Ada
Kegiatan (RPK) Tahunan
2 Dokumen Penggerakan
Pelaksanaan
a. Rencana Pelaksanaan Ada
Kegiatan (RPK) Bulanan
b. Lokakarya mini bulanan Ada
c. Lokakarya mini triwulan Ada
8
e. Pelayanan pencegahan dan Ada
pengendalian penyakit
2 Upaya Kesehatan Masyarakat
Pengembangan
a. Pelayanan kesehatan gigi
Ada
masyarakat
b. Pelayanan kesehatan Ada
tradisional kesehatan olah
c. Pelayanan Ada
raga
d. Pelayanan kesehatan indera Ada
e. Pelayanan kesehatan kerja Ada
f. Pelayanan kesehatan haji Ada
3 Upaya Kesehatan Perseorangan
a. Pelayanan rawat jalan
1) Pelayanan pemeriksaan Ada
2) umum
Pelayanan kesehatan gigi Ada
dan mulut
b. Pelayanan gawat darurat Ada
c. Pelayanan rawat inap Ada
d. Pelayanan satu hari (one Ada
day care)
e. Perawatan di rumah (home Ada
care) yang harus
Pelayanan
4 diselenggarakan untuk
melaksanakan upaya kesehatan
a. Pelayanan kefarmasian Ada
b. Pelayanan keperawatan
Ada
kesehatan masyarakat
c. Pelayanan laboratorium Ada
9
6) Jumlah desa/ kelurahan
dengan kategori 0
desa/ kelurahan
desa/kelurahan sehat
7) Jumlah desa/ kelurahan
dengan kategori 0 desa/ kelurahan
desa/kelurahan pra sehat
8) Jumlah desa/ kelurahan 12 desa 2
dengan kategori desa/ kelurahan
kelurahan
desa/kelurahan tidak sehat
C Manajemen Sumber desa/ kelurahan
Daya
1 Status Puskesmas BLUD desa/ kelurahan
BLUD
Kepesertaan JKN & Asuransi
2 14 desa/ kelurahan
Lainnya
a. Kerjasama BPJS
1) Puskesmas telah bekerjasama Ya
dengan BPJS
2) Besar kapitasi utk puskesmas 5700
(Rp/jiwa)
3) Jumlah peserta JKN terdaftar 27.506 orang
10
1) Peserta JKN: 27.506 orang
a) Penerima Bantuan Iuran 21.392 orang
(PBI) 6.114 orang
b) Non Penerima Bantuan
D Iuran
Bangunan dan Prasarana Puskesmas
1 Bangunan Puskesmas
a. Tahun dibangun 2008
b. Luas tanah puskesmas (m2) 15.340 m2
c. Sertifikat tanah SHGU/ SHGB
d. Kepemilikan tanah Pemerintah
e. 2
Luas lantai dasar bangunan (m ) 6000 m2
f. Luas total lantai bangunan (m2) 4000 m2
g. Jumlah tempat tidur
1) Jumlah tempat tidur 26 unit
perawatan umum
2) Jumlah tempat tidur 3 unit
perawatan persalinan
h. Lokasi gedung puskesmas Ibukota kecamatan
i. Izin penyelenggaraan puskesmas
1) Tanggal 6 Februari 2017
2) Nomor SK 445/ III/ 2017
3) Oleh BUPATI WONOSOBO
4) Masa berlaku 5 tahun
j. Registrasi puskesmas
1) No. Kode P330706101
k. Akreditasi puskesmas
1) Tanggal 23 Maret 2018
2) Nomor SK DM.01.01/KAFKTP/1242/2017
3) Oleh Komisi Akreditasi FKTP
4) Masa berlaku 3 tahun
l. Jarak pemukiman terjauh ke 9
puskesmas (km) km
m. Waktu tempuh terlama bagi 15
warga menuju puskesmas (jam) meni
n. Akses jalan depan gedung Aspal/Beton t
puskesmas
o. Status jalan raya terdekat menuju
Jalan pusat
ke puskesmas
p. Kendaraan yang dapat melalui (1) Kendaraan roda 4
jalan depan puskesmas (2) Kendaraan bermotor
roda 2
q. Sumber dana rehabilitasi Dana BLUD
puskesmas
11
r. Keadaan bangunan puskesmas Baik
(Kondisi bangunan sesuai
Peraturan Menteri PU No. 45
s. Bangunan Puskesmas Pembantu
(PP)
1) Baik - uni
2) Rusak ringan - tuni
3) Rusak sedang - t
uni
4) Rusak berat - tuni
t. Bangunan rumah dinas tenaga t
kesehatan
1) Baik 3 uni
2) Rusak ringan - t
uni
3) Rusak sedang - tuni
4) Rusak berat - tuni
t
12
v. Ketersediaan dan Kondisi Ruangan
1) Ruang pelayanan
No Sarana/Ruang/Ruangan Ketersediaan Tahun Kondisi
(1) ada *)
Pendiria Renovasi
(2) tidak ada
n
1 2 3 4 5 6
a) Ruangan ada 2008 2016 Baik
pendaftaran dan
rekam medik
b) Ruangan tunggu ada 2008 2016 Baik
c) Ruangan ada 2008 2016 Baik
pemeriksaan umum
d) Ruangan tindakan ada 2008 2017 Baik
e) Ruangan Gawat ada 2008 2017 Baik
Darurat
f) Ruangan KIA, KB
ada 2008 2017 Baik
dan imunisasi
g) Ruangan
kesehatan anak ada 2008 2017 Baik
& imunisasi
h) Ruangan kesehatan
ada 2008 2017 Baik
ibu dan KB
i) Ruangan kesehatan
ada 2008 2016 Baik
gigi & mulut
j) Ruangan ASI ada 2008 2016 Baik
k) Ruangan
promosi ada 2008 - Baik
kesehatan
l) Ruangan farmasi ada 2008 2016 Baik
m) Ruangan persalinan ada 2008 2017 Baik
n) Ruangan rawat
Tidak ada 2008 - Baik
pasca persalinan
o) Ruangan rawat
ada 2008 2015 Baik
inap anak
p) Ruangan rawat inap
ada 2008 - Baik
pria
q) Ruangan rawat ada 2008 - Baik
inap wanita
r) Ruangan gudang ada 2008 2019 Baik
umum
s) KM/WC pasien (laki ada 2008 - Baik
dan wanita terpisah)
13
t) Laboratorium ada 2008 2020 Baik
3) Pendukung
a) Parkir kendaraan ada 2008 2017 Baik
roda 4
b) Parkir kendaraan ada 2008 2017 Baik
roda 2
c) Parkir ambulance ada 2008 2017 Baik
d) Parkir puskesmas ada 2008 - Baik
keliling
2. Prasarana puskesmas
a. Sistem kelistrikan puskesmas
1) Sumber listrik (1) PLN
(2) Genset
2) Waktu ketersediaan listrik 24 jam/hari
3) Daya listrik terpasang 5000 dan 1200
watt
4) Jumlah genset yang berfungsi 10000
watt
5) Kapasitas genset yg berfungsi 10000
watt
14
b. Sistem Komunikasi:
1) Telepon kabel Ada dan baik
2) Telepon seluler Ada dan baik
3) Radio komunikasi Tidak Ada
4) Alat komunikasi lain Tidak Ada
5) Jaringan internet Ada dan baik
c. Jumlah komputer yang berfungsi baik 10 buah
d. Kendaraan Puskesmas Keliling
1) Jumlah Puskesmas Keliling roda 4
double gardan
a) Baik - buah
b) Rusak ringan - buah
c) Rusak berat - buah
2) Jumlah Puskesmas Keliling roda 4
single gardan
a) Baik - buah
b) Rusak ringan - buah
c) Rusak berat - buah
3) Jumlah Puskesmas Keliling perairan
a) Baik - buah
b) Rusak ringan - buah
c) Rusak berat - buah
4) Jumlah sepeda motor
a) Baik 5 buah
b) Rusak ringan - buah
c) Rusak berat - buah
5) Jumlah sepeda
a) Baik - buah
b) Rusak ringan - buah
c) Rusak berat - buah
e. Kendaraan Ambulan
1) Baik 1 buah
2) Rusak ringan 1 buah
3) Rusak berat - buah
f. Sistem Sanitasi Puskesmas:
1) Air bersih Ada memenuhi syarat
2) Air bersih tersedia 24 jam Ya
3) Sumber air bersih PAM
15
4) Jamban Ada memenuhi syarat
a) Berfungsi - buah
1) Berfungsi 18 buah
k. Jumlah AC
1) Berfungsi buah
3
2) Tidak berfungsi
-
buah
16
1. Jaringan Puskesmas
a. Jumlah Puskesmas Pembantu 0
buah
b. Jumlah Praktik Bidan Desa 13
buah
c. Puskesmas Keliling 0 buah
17
2) Posyandu Remaja
a) Posyandu Remaja Pratama 0 buah
0
b) Posyandu Remaja Madya buah
0
c) Posyandu Remaja Purnama buah
0
d) Posyandu Remaja Mandiri buah
32
3) Posyandu Lansia buah
b. Jumlah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) 13 buah
c. Jumlah Pos Kesehatan Pesantren buah
14
(Poskestren)
23
d. Jumlah Posbindu PTM aktif buah
14
e. Jumlah desa dengan Posbindu PTM aktif buah
0
f. Jumlah Pos TB Desa aktif buah
0
g. Jumlah Pos Malaria Desa (Posmaldes) aktif buah
2
k. Jumlah desa dengan kegiatan dana sehat buah
18
Kesehatan
14
q. Jumlah Forum Desa/Kelurahan Siaga Aktif buah
19
F. Struktur Organisasi Puskesmas Selomerto 1
KEPALA PUSKESMAS
dr ISNI NURHARJANTO
PENANGGUNG JAWAB PENANGGUNG JAWAB PENANGGUNG JAWAB PENANGGUNG JAWAB PENANGGUNG JAWAB
UKM UKP JEJARING SARANA PRASARANA MUTU
ELVE’S CLAUDIA OESMANI,
UMI AZIZAH, SKM dr NUR VITRIANA G P NOMAN KUMORO, SKp. Ns
S.Tr. KL SITI AMINAH, SST
Gambar 1. Struktur Organisasi Puskesmas Selomerto 1
20
G. Tugas Pokok dan Fungsi
1. Tugas pokok puskesmas sebagai mana tercantum pada
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat.
2. Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah
kerjanya; dan
b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah
kerjanya.
3. Wewenang Puskesmas:
a. Dalam menyelenggarakan UKM tingkat pertama di
wilayah kerjanya, puskesmas berwenang untuk :
1) Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis
masalah kesehatan masyarakat dan analisis
kebutuhan pelayanan yang diperlukan.
2) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan
kesehatan
3) Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.
4) Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi
dan menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap
tingkat perkembangan masyarakat yang bekerja sama
dengan sektor lain terkait
5) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan
pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat
21
6) Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya
manusia puskesmas.
7) Memantau pelaksanaan pembangunan agar
berwawasan kesehatan
8) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
terhadap akses, mutu dan cakupan pelayanan
kesehatan.
9) Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat termasuk dukungan terhadap sistem
kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.
b. Dalam menyelenggarakan UKP tingkat pertama di
wilayah kerjanya, puskesmas berwenang untuk:
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar
secara komprehensif, berkesinambungan dan
bermutu.
2) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan prventif.
3) Menyelenggarakan Pelayanan kesehatan yang
berorientasi pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
4) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien,
petugas dan penanggung jawab.
5) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan
prinsip koordinatif dan kerja sama inter dan antar
profesi.
6) Melaksanakan rekam medis
7) Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi
terhadap mutu dan akses Pelayanan Kesehatan.
22
8) Melaksanakan peningkatan Kompetensi Tenaga
Kesehatan.
9) Mengkoordinaikan dan melaksanakan pembinaan
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di
wilayah kerjanya.
10)Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan
indikator medis dan sistem rujukan.
23
BAB III
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
24
SV (%) = H/T x 100 %
Cakupan Variabel (V) dihitung dengan menjumlahkan
seluruh nilai Sub Variabel (SV) kemudian dibagi dengan
jumlah variabel (n) atau
SV
V (%) =
n
Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah
rerata per jenis kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan di
kelompokkan sebagai berikut:
1. Kelompok I (kinerja baik) : tingkat pencapaian hasil
90,01% atau lebih
2. Kelompok II (kinerja cukup): tingkat pencapaian hasil
80,01% - 90,00%
3. Kelompok III (kinerja kurang): tingkat pencapaian
hasil 80,00 % atau kurang
b. Penilaian Kegiatan manajemen Puskesmas
Penilaian manajemen puskesmas dikelompokkan
menjadi 6 (enam) kelompok:
1. Umum dan Kepegawaian
2. Sistem Informasi Puskesmas
3. Keuangan
4. Bendahara Barang
5. Bendahara Penyimpan
6. Keindahan, Ketertiban dan Kerapian (K3)
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan
mempergunakan skala nilai sebagai berikut:
Skala 0 nilai 0
Skala 1 nilai 4
Skala 2 nilai 7
Skala 3 nilai 10
25
Nilai masing-masing upaya manajemen adalah rata-
rata nilai kegiatan masing-masing upaya manajemen.
Sedangkan nilai manajemen puskesmas adalah rata-rata
nilai semua upaya dalam manajemen.
Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas sebagai
berikut:
1. Kelompok I (kinerja baik) : Nilai ≥ 8,50
2. Kelompok II (kinerja cukup) : Nilai 5,50 – 8,49
3. Kelompok III (kinerja kurang) : Nilai < 5,50
c. Penilaian Mutu Puskesmas
Penilaian mutu pelayanan mempergunakan skala nilai
sebagai berikut:
Nilai 0, bila tidak ada/ kegiatan tidak dilakukan.
Nilai 5, bila ada tapi kurang sesuai/ kegiatan dilakukan
tapi belum sesuai.
Nilai 10, bila ada dan sesuai/ kegiatan dilakukan
dengan sesuai.
Cara penilaian mutu pelayanan
1. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian
puskesmas dan dimasukkan ke dalam kolom yang
sesuai.
2. Hasil rata-rata nilai variabel dalam satu komponen
merupakan nilai akhir mutu.
3. Nilai mutu pelayanan dikategorikan menjadi:
Baik : nilai rata-rata ≥ 8,5
Cukup : Nilai 5,5-8,4
Kurang : Nilai < 5,5
26
BAB IV
HASIL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Tabel berikut ini menunjukkan penilaian kinerja upaya kesehatan masyarakat essensial dan
pengembangan di Puskesmas Selomerto 1 tahun 2022.
Tabel 3. Penilaian Kinerja UKME Puskesmas Selomerto 1 Tahun 2022
JENIS KEGIATAN SATUAN TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN
UPAYA (INDIKATOR) SASARAN (H)
NO (T) VARIABEL SUBVARIABEL
KESEHATAN
(V) (SV)
27
JENIS KEGIATAN SATUAN TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN
UPAYA (INDIKATOR) SASARAN (H)
NO (T) VARIABEL SUBVARIABEL
KESEHATAN
(V) (SV)
hamil (KI)
sesuai standar
3 - cakupan ibu hamil 501 479 95.61%
pelayanan
kesehatan ibu
hamil sesuai
standar
4 Pelayanan Ibu bersalin 461 461 100.00%
kesehatan ibu
bersalin
5 - cakupan ibu hamil, bulin, 100 110 110.00%
komplikasi
bidan yang nifas
ditangani
6 - cakupan ibu bersalin 461 461 100.00%
pertolongan
persalinan
sesuai standar
7 pelayanan ibu nifas 461 458 99.35%
kesehatan ibu
nifas sesuai
standar
8 Pelayanan Neonatal 462 458 99.13%
kesehatan bayi
28
JENIS KEGIATAN SATUAN TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN
UPAYA (INDIKATOR) SASARAN (H)
NO (T) VARIABEL SUBVARIABEL
KESEHATAN
(V) (SV)
baru lahir
9 -cakupan neonatal 458 458 100.00%
pelayanan
kesehatan bayi
baru lahir
sesuai standar
10 Pelayanan Balita 2413 2395 99.25%
kesehatan
balita
11 Pelayanan KB PUS 5431 3915 72.09%
Aktif
Rata-rata KIA 97.77%
1 Cakupan Balita Balita 2413 2228 92.33%
Yang
Ditimbang
Berat
Badannya
2 GIZI 2 Cakupan Balita Balita 2228 1260 56.55%
Ditimbang
Yang Naik
Berat
Badannya
3 Cakupan Balita Gibur 17 17 100.00%
29
JENIS KEGIATAN SATUAN TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN
UPAYA (INDIKATOR) SASARAN (H)
NO (T) VARIABEL SUBVARIABEL
KESEHATAN
(V) (SV)
Gizi Buruk
Yang Mendapat
Perawatan
(ranap / jln /
konseling)
4 Cakupan Balita balita gizi 101 101 100.00%
Gizi Kurang kurang
mendapatkan
Makanan
Tambahan
5 Cakupan Balita Balita pendek 267 267 100.00%
Stunting Yang
Mendapat
penanganan
( Edukasi /
PMT )
6 Cakupan Bayi Bayi 2027 2027 100.00%
Mendapatkan
Kapsul Vitamin
A
7 Cakupan Balita Balita 223 223 100.00%
Mendapatkan
Kapsul Vitamin
A
30
JENIS KEGIATAN SATUAN TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN
UPAYA (INDIKATOR) SASARAN (H)
NO (T) VARIABEL SUBVARIABEL
KESEHATAN
(V) (SV)
31
JENIS KEGIATAN SATUAN TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN
UPAYA (INDIKATOR) SASARAN (H)
NO (T) VARIABEL SUBVARIABEL
KESEHATAN
(V) (SV)
32
JENIS KEGIATAN SATUAN TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN
UPAYA (INDIKATOR) SASARAN (H)
NO (T) VARIABEL SUBVARIABEL
KESEHATAN
(V) (SV)
33
JENIS KEGIATAN SATUAN TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN
UPAYA (INDIKATOR) SASARAN (H)
NO (T) VARIABEL SUBVARIABEL
KESEHATAN
(V) (SV)
jumlah sarana
air minum yang
memenuhi
persyaratan
kesehatan
4 Cakupan desa/ Desa 4 4 100.00%
kelurahan ODF
5 Cakupan akses Penduduk 34995 31072 88.79%
jamban sehat
6 Cakupan desa/ Desa 14 14 100.00%
kelurahan yang
melaksanakan
Sanitasi Total
Berbasis
Masyarakat
7 Cakupan TFU 36 24 66.67%
Tempat
Fasilitas Umum
(TFU) yang
memenuhi
syarat
8 Cakupan TPP 59 39 66.10%
Tempat
34
JENIS KEGIATAN SATUAN TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN
UPAYA (INDIKATOR) SASARAN (H)
NO (T) VARIABEL SUBVARIABEL
KESEHATAN
(V) (SV)
Pengolahan
Pangan (TPP)
yang
memenuhi
syarat
9 Cakupan upaya PKD 14 14 100.00%
pengelolaan
limbah medis
fasyankes
10 Cakupan Desa Desa 1 0 0.00%
STBM
11 Jumlah pos Pos UKK 1 2 200.00%
UKK yang
terbentuk di
wilayah
12 Cakupan Kelompok 45 43 95.50%
Upaya
Kesehatan
Olahraga
Orang 15 15 100.00%
Rata-rata Kesling 99.96%
Cakupan Terduga
5 P2M 1 381 350 91.86%
pelayanan Tuberkulosis
35
JENIS KEGIATAN SATUAN TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN
UPAYA (INDIKATOR) SASARAN (H)
NO (T) VARIABEL SUBVARIABEL
KESEHATAN
(V) (SV)
kesehatan
orang terduga
Tuberkulosis
(target 100%)
Cakupan
pengobatan
semua kasus
TBC (Case Semua kasus
2 detection rateI/ TBC diobati 67 29 43.54%
CDR) yang dan dilaporkan
diobati
(estimasi 74,
target 90%)
Angka
keberhasilan Semua kasus
pengobatan TBC yang
3 pasien TBC sembuh dan 31 34 111.11%
semua kasus pengobatan
(estimasi 34, lengkap
target 90%)
Proporsi
Semua kasus
4 penderita kusta 0 0 -
kusta baru
baru tanpa
36
JENIS KEGIATAN SATUAN TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN
UPAYA (INDIKATOR) SASARAN (H)
NO (T) VARIABEL SUBVARIABEL
KESEHATAN
(V) (SV)
cacat (target
60%)
Angka
kesembuhan
atau Release Kasus kusta
5 From MB minum 0 0 -
Treatment MDT
(RFT) Rate MB
(target 90%)
Angka
kesembuhan
atau Release Kasus kusta
6 From PB minum 0 0 -
Treatment MDT
(RFT) Rate PB
(target 90%)
7 Cakupan Kasus 76 89 117.72%
penemuan pneumonia
kasus balita
pneumonia
balita (estimasi
126, target
60%)
37
JENIS KEGIATAN SATUAN TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN
UPAYA (INDIKATOR) SASARAN (H)
NO (T) VARIABEL SUBVARIABEL
KESEHATAN
(V) (SV)
Proporsi Kasus
tatalaksana pneumonia
8 ISPA sesuai balita/ balita 560 746 133.33%
standar (target sukar bernafas
75%) dihitung nafas
Cakupan
penemuan
penderita diare Penderita diare
9 590 109 18.47%
balita (estimasi balita
2950, target
20%)
10 Proporsi Penderita diare 109 109 100.00%
tatalaksana balita
diare balita
sesuai standar
(target 100%)
38
JENIS KEGIATAN SATUAN TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN
UPAYA (INDIKATOR) SASARAN (H)
NO (T) VARIABEL SUBVARIABEL
KESEHATAN
(V) (SV)
Orang berisiko
Cakupan
terinfeksi HIV
pelayanan
(Ibu hamil,
kesehatan
pasien TBC,
orang dengan
11 pasien IMS, 913 947 103.72%
risiko ternfeksi
penjaja seks,
HIV sesuai
LSL, Waria,
standar (target
penasun,
100%)
WBP)
39
JENIS KEGIATAN SATUAN TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN
UPAYA (INDIKATOR) SASARAN (H)
NO (T) VARIABEL SUBVARIABEL
KESEHATAN
(V) (SV)
40
JENIS KEGIATAN SATUAN TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN
UPAYA (INDIKATOR) SASARAN (H)
NO (T) VARIABEL SUBVARIABEL
KESEHATAN
(V) (SV)
mengalami KLB
ditangani dalam
waktu <24 jam
(target 100%)
Cakupan
kontak erat
kasus
19 konfirmasi Masyarakat 3270 927 28.35%
Covid-19 yang
terlacak (target
100%)
Cakupan orang
yang dites
Covid-19 per
20 1000 orang Masyarakat 1612 3024 187.59%
penduduk per
minggu (target
100%)
21 Prosentase Penderita 2 2 100.00%
kasus campak campak klinis
klinis yang
dilakukan
investigasi dan
diambil sampel
41
JENIS KEGIATAN SATUAN TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN
UPAYA (INDIKATOR) SASARAN (H)
NO (T) VARIABEL SUBVARIABEL
KESEHATAN
(V) (SV)
darahnya
(target 80%)
Cakupan
desa/kel
22 Universal Child Desa/kel 14 14 100.00%
Immunization
(UCI)
Cakupan
Imunisasi
23 Bayi 0-11 bulan 450 520 115.56%
Dasar Lengkap
(IDL)
Cakupan
Baduta yang
mendapat Baduta 18-24
24 446 523 117.26%
imunisasi bulan
Campak
Rubela lanjutan
Anak kelas 1
Cakupan BIAS
25 SD/MI/ 553 547 98.92%
DT
Sederajat
42
JENIS KEGIATAN SATUAN TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN
UPAYA (INDIKATOR) SASARAN (H)
NO (T) VARIABEL SUBVARIABEL
KESEHATAN
(V) (SV)
Anak kelas 2
Cakupan BIAS
26 dan 5 SD/MI/ 578 577 99.83%
TD
Sederajat
Anak kelas 1
Cakupan BIAS
27 SD/MI/ 555 550 99.10%
MR
Sederajat
Rata-rata P2M 89.4%
1 Persentase Kasus 12333 4542 36.83%
Hipertensi yang
6 PTM mendapat
pelayanan
sesuai standart
2 Prosentase Kasus 5079 152 3%
perempuan 30-
50 tahun yang
dideteksi dini
kanker serviks
dan payudara
3 Pelayanan Kasus 12333 4542 36.83%
kesehatan
penderita
hipertensi
43
JENIS KEGIATAN SATUAN TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN
UPAYA (INDIKATOR) SASARAN (H)
NO (T) VARIABEL SUBVARIABEL
KESEHATAN
(V) (SV)
44
JENIS KEGIATAN SATUAN TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN
UPAYA (INDIKATOR) SASARAN (H)
NO (T) VARIABEL SUBVARIABEL
KESEHATAN
(V) (SV)
usia 10-18
tahun
10 Persentase Kasus 0 0 0.00%
penderita
gangguan jiwa
bebas pasung
11 Pelayanan Kasus 87 87 100.00%
kesehatan
Orang Dengan
Gangguan Jiwa
(ODGJ) berat
Rata-rata PTM 100.11%
1 Perkesmas KK 194 166 85.57%
PERKESMAS terintegrasi
7 dengan PIS-PK
DAN PISPK
Rata-rata Perkesmas 85.57%
1 Prosentase Orang 10 10 100.00%
Jemaah Haji
Kesehatan
8 yang dilakukan
Haji
pemeriksaan
kesehatan
2 Prosentase Orang 10 10 100.00%
Jemaah Haji
45
JENIS KEGIATAN SATUAN TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN
UPAYA (INDIKATOR) SASARAN (H)
NO (T) VARIABEL SUBVARIABEL
KESEHATAN
(V) (SV)
yang dilakukan
pembinaan
kesehatan
Rata-rata Kesehatan Haji 100.00%
46
JENIS KEGIATAN SATUAN TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN
UPAYA (INDIKATOR) SASARAN (H)
NO (T) VARIABEL SUBVARIABEL
KESEHATAN
(V) (SV)
47
JENIS KEGIATAN SATUAN TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN
UPAYA (INDIKATOR) SASARAN (H)
NO (T) VARIABEL SUBVARIABEL
KESEHATAN
(V) (SV)
UKGM
Rata-rata UKGM 80.80%
Berdasarkan penilaian kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial dan Pengembangan tahun
2022, hanya terdapat 3 upaya yang sudah mencapai target pada semua indikatornya yaitu upaya
Lansia, Kesehatan Jiwa dan Haji.
48
b. Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
Penilaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan di Puskesmas Selomerto 1 ditampilkan dalam tabel
berikut.
CAKUPAN
KOMPONEN TARGET
NO KEGIATAN SATUAN PENCAPAIAN SUB
INDIKATOR SASARAN VARIABEL
VARIABEL
1 Pelayanan Pelaksanaan TRIASE Petugas yang 100% 100% 100.00%
Gawat Darurat melakukan Tindakan
kegawatdaruratan
2 Pelayanan Kepatuhan terhadap Semua petugas yang 80% 85% 106.30%
Rawat Jalan SOP melakukan SOP
3 Pelayanan Kelengkapan Petugas rekam medis 85% 90% 105.90%
Rekam Medis pengisian rekam
medik 24 jam setelah
selesai pelayanan
Kelengkapan Petugas yang 100% 100% 100.00%
informed concent melakukan Tindakan
setelah mendapatkan
informasi yang jelas
sebelum Tindakan
medis
49
CAKUPAN
KOMPONEN TARGET
NO KEGIATAN SATUAN PENCAPAIAN SUB
INDIKATOR SASARAN VARIABEL
VARIABEL
4 Pencegahan Penggunaan APD Tenaga kesehatan 100% 100% 100.00%
dan saat melaksanakan yang bertugas
Pengendalian tugas
Infeksi (PPI)
5 Pelayanan Tidak adanya Analis yang 100% 100% 100.00%
Laboratorium kejadian tertukar melakukan periksaan
spesimen spesimen
Tidak adanya Seluruh pasien yang 100% 100% 100.00%
kesalahan pemberian dilayani di
hasil pemeriksaan laboratorium
laboratorium
6 Pelayanan Tidak adanya Pasien yang 100% 100% 100.00%
Farmasi/Obat kejadian salah menerima obat
pemberian obat
Kepatuhan pelayanan Pasien diberikan 100% 100% 100.00%
obat sesuai prosedur pelayanan obat
secara lengkap mulai
dari skrining resep,
dispensing, dan
pemberian obat
secara tepat dan
sesuai prosedur
50
CAKUPAN
KOMPONEN TARGET
NO KEGIATAN SATUAN PENCAPAIAN SUB
INDIKATOR SASARAN VARIABEL
VARIABEL
7 Pelayanan Semua pasien Pasien keluarga 100% 100% 100.00%
Keluarga keluarga miskin yang miskin
Miskin diperiksa dan sudah
dilayani
8 Pelayanan Tidak terjadinya Pasien dan petugas 100% 100% 100.00%
Mobil kecelakaan ambulans yang menggunakan
Puskesmas ambulance
Keliling
sebagai
“Ambulans”
Pada Upaya Kesehatan Perorangan semua unit sudah mencapai target indicator kinerja.
Berikut ini adalah tingkat kinerja Upaya Kesehatan Perorangan di Puskesmas Selomerto 1 tahun
2022.
51
B. Hasil Kinerja Manajemen Mutu Puskesmas
Hasil penilaian kinerja Manajemen dan Mutu Puskesmas Selomerto 1 ditampilkan dalam tabel berikut.
Tabel 5. Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Puskesmas Selomerto 1 Tahun 2022
Anggaran Realisasi
52
Tabel 6. Penilaian Kinerja Manajemen & Mutu Pelayanan Puskesmas Selomerto 1 Tahun 2022
53
Target Skala Nilai
Tahun
No Jenis Variabel
2022
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(Skala)
kesehatan kabupaten feedback dinas kesehatan
kabupaten
2. Indikator Manajemen Sumber Daya
54
Target Skala Nilai
Tahun
No Jenis Variabel
2022
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(Skala)
2 Ketepatan Waktu Laporan 10 Tidak Tepat Tepat Waktu 10
Keuangan tribulanan waktu
4. Indikator Manajemen Mutu
1. Keselamatan pasien
a. Kepatuhan Identifikasi Pasien 100% < 25% 25-50% 51-75% 76-100% 10
b. Kepatuhan melaksanakan 100% < 25% 25-50% 51-75% 76-100% 10
prosedur transfer
(operan, sbar, instruksi dokter)
c. Kepatuhan melakukan doubel 100% < 25% 25-50% 51-75% 76-100% 10
cek pada tindakan
d. Kepatuhan pelabelan obat lasa 100% < 25% 25-50% 51-75% 76-100% 10
e. Kepatuhan pelabelan obat high 100% < 25% 25-50% 51-75% 76-100% 10
alert
f. Kepatuhan melaksanakan kajian 100% < 25% 25-50% 51-75% 76-100% 10
jatuh pada pasien
2. PPI
a. Kepatuhan Kebersihan Tangan 100% < 25% 25-50% 51-75% 76-100% 10
(KKT)
b. Penggunaan APD saat 100% < 25% 25-50% 51-75% 76-100% 10
melaksanakan tugas
55
Target Skala Nilai
Tahun
No Jenis Variabel
2022
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(Skala)
c. Tidak ada Kejadian Ikutan Pasca 100% < 25% 25-50% 51-75% 76-100% 10
Imunisasi (KIPI)
(KIPI)
3. Kepuasan Pasien
a. Indeks Kepuasan Pasien 77% < 25% 25-50% 51-75% 76-100% 10
5. Indikator Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS_PK)
56
C. Hasil Akhir Kinerja Puskesmas
Tabel berikut adalah hasil akhir kinerja Upaya
Kesehatan Masyarakat, Upaya Kesehatan Perorangan dan
Manajemen Mutu Puskesmas Selomerto 1 tahun 2022.
Tabel 7. Hasil Akhir Kinerja Puskesmas Tahun 2022
No Upaya Hasil Kinerja Tingkat Kinerja
1 Upaya Kesehatan Masyarakat 97.97 Baik
2 Upaya Kesehatan Perorangan 101.53 Baik
3 Manajemen Puskesmas 8.8 Baik
4 Mutu Puskesmas 98.51 Baik
57
Dari tabel IKS Wilayah Tahun 2022 di atas, dapat
diketahui bahwa secara umum semua desa dalam wilayah
kinerja Puskesmas Selomerto 1 masih dalam Indeks
Keluarga Tidak Sehat dengan jumlah Keluarga Tidak Sehat
sebanyak 1894 keluarga (21,3%), Keluarga Pra Sehat
sebanyak 6239 keluarga (70,3%) dan Keluarga Sehat
sebanyak 733 keluarga (8,29%).
Desa dengan Indeks Keluarga Sehat (IKS) terendah
adalah Desa Sidorejo dengan IKS 0,03. Sedangkan Desa
dengan IKS tertinggi dengan nilai 0,12 ada tiga desa yaitu
Kelurahan Selomerto.
58
2. Capaian 12 Indikator PIS-PK
Tabel 9. Capaian 12 Indikator PIS-PK Puskesmas Selomerto 1 Tahun 2022
A B C D E J K L M
1 Keluarga mengikuti program KB *) 55,05% 08,12% 61,54% 56,29% 46,98% 45,75% 19,82%
∑ Keluarga Bernilai Y 452 38 64 246 179 97 152
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 821 468 104 437 381 212 767
2 Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan 100,00 100,00
95,65% 95,45% 86,67% 96,30% 97,44%
kesehatan % %
∑ Keluarga Bernilai Y 44 21 3 13 26 14 38
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 46 22 3 15 27 14 39
3 Bayi mendapatkan imunisasi dasar 100,00 100,00
97,30% 100,00% 90,70% 100,00% 95,45%
lengkap *) % %
∑ Keluarga Bernilai Y 72 36 10 39 39 19 42
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 74 36 10 43 39 19 44
4 100,00 100,00
92,93% 86,79% 83,33% 100,00% 98,46%
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif % %
∑ Keluarga Bernilai Y 92 46 11 45 58 28 64
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 99 53 11 54 58 28 65
5 Pertumbuhan Balita dipantau 97,48% 100,00% 92,31% 93,15% 99,31% 98,80% 99,60%
∑ Keluarga Bernilai Y 271 146 24 136 144 82 250
59
N SELO WONOR GUNUNG PAKU KALIE
INDIKATOR KECIS KRASAK
O MERTO EJO TAWANG NCEN RANG
A B C D E J K L M
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 278 146 26 146 145 83 251
6 Penderita TB Paru yang berobat
40,74% 90,00% 29,41% 34,21% 20,00% 30,00% 48,15%
sesuai standar
∑ Keluarga Bernilai Y 22 18 5 13 2 3 13
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 54 20 17 38 10 10 27
7 Penderita hipertensi yang berobat
19,19% 17,43% 22,83% 18,28% 08,46% 21,43% 09,82%
teratur
∑ Keluarga Bernilai Y 81 38 21 53 11 6 27
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 422 218 92 290 130 28 275
8 Penderita gangguan jiwa berat, diobati
00,52% 00,00% 00,53% 00,30% 00,53% 00,00% 00,09%
dan tidak ditelantarkan
∑ Keluarga Bernilai Y 7 0 1 2 3 0 1
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 1351 682 190 661 570 341 1157
9 Anggota keluarga tidak ada yang
43,00% 33,14% 30,89% 29,26% 33,16% 28,45% 41,11%
merokok *)
∑ Keluarga Bernilai Y 584 226 59 194 190 97 476
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 1358 682 191 663 573 341 1158
1 Keluarga sudah menjadi anggota JKN 30,63% 40,62% 44,50% 21,87% 21,64% 35,48% 23,75%
0 416 277 85 145 124 121 275
∑ Keluarga Bernilai Y
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 1358 682 191 663 573 341 1158
60
N SELO WONOR GUNUNG PAKU KALIE
INDIKATOR KECIS KRASAK
O MERTO EJO TAWANG NCEN RANG
A B C D E J K L M
1 Keluarga memiliki
98,60% 99,56% 95,29% 95,93% 97,91% 99,12% 98,88%
1 akses/menggunakan sarana air bersih
∑ Keluarga Bernilai Y 1339 679 182 636 561 338 1145
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 1358 682 191 663 573 341 1158
1 Keluarga memiliki
95,36% 99,27% 86,91% 90,05% 94,76% 97,07% 99,48%
2 akses/menggunakan jamban keluarga
∑ Keluarga Bernilai Y 1294 677 166 597 542 331 1152
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 1357 682 191 663 572 341 1158
Indeks Keluarga Sehat (IKS) 0,132 0,066 0,079 0,051 0,082 0,120 0,060
∑ Keluarga dengan IKS > 0,800 179 45 15 34 47 41 70
∑ Keluarga 1358 682 191 663 573 341 1158
A B N O P Q W X Y
1 Keluarga mengikuti program KB *) 64,60 36,36% 51,07% 70,41% 46,27% 07,98 31,33%
61
N WIL SINDUA SUMBER PLOBA KADIP SIDO TUMENGG
INDIKATOR
O AYU GUNG WULAN NGAN ATEN REJO UNGAN
A B N O P Q W X Y
% %
∑ Keluarga Bernilai Y 177 108 215 119 217 17 234
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 274 297 421 169 469 213 747
2 Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan 100,0 100,00
100,00% 93,75% 100,00% 96,55% 97,50%
kesehatan 0% %
∑ Keluarga Bernilai Y 19 15 15 11 28 5 39
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 19 15 16 11 29 5 40
3 Bayi mendapatkan imunisasi dasar 95,00 100,00
96,30% 100,00% 100,00% 95,74% 97,22%
lengkap *) % %
∑ Keluarga Bernilai Y 19 26 25 13 45 12 70
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 20 27 25 13 47 12 72
4 100,0 100,00
91,18% 82,86% 90,00% 95,24% 98,86%
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 0% %
∑ Keluarga Bernilai Y 30 31 29 18 60 16 87
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 30 34 35 20 63 16 88
5 98,90 100,00
97,27% 96,21% 100,00% 99,36% 99,27%
Pertumbuhan Balita dipantau % %
∑ Keluarga Bernilai Y 90 107 127 53 155 67 273
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 91 110 132 53 156 67 275
6 Penderita TB Paru yang berobat 52,17 40,00% 61,11% 65,00% 55,56% 87,50 71,43%
sesuai standar % %
62
N WIL SINDUA SUMBER PLOBA KADIP SIDO TUMENGG
INDIKATOR
O AYU GUNG WULAN NGAN ATEN REJO UNGAN
A B N O P Q W X Y
∑ Keluarga Bernilai Y 12 4 22 13 15 7 20
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 23 10 36 20 27 8 28
7 Penderita hipertensi yang berobat 13,77 11,63
12,50% 13,42% 36,94% 14,40% 04,66%
teratur % %
∑ Keluarga Bernilai Y 23 19 31 41 35 15 11
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 167 152 231 111 243 129 236
8 Penderita gangguan jiwa berat, diobati 00,25 00,00
00,00% 00,00% 01,37% 00,54% 00,36%
dan tidak ditelantarkan % %
∑ Keluarga Bernilai Y 1 0 0 4 4 0 4
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 393 416 648 292 743 300 1096
9 Anggota keluarga tidak ada yang 31,22 30,33
26,20% 36,42% 42,23% 35,34% 27,36%
merokok *) % %
∑ Keluarga Bernilai Y 123 109 236 125 264 91 301
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 394 416 648 296 747 300 1100
1 31,22 29,00
25,00% 27,01% 35,47% 21,02% 25,91%
0 Keluarga sudah menjadi anggota JKN % %
∑ Keluarga Bernilai Y 123 104 175 105 157 87 285
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 394 416 648 296 747 300 1100
1 Keluarga memiliki akses/menggunakan 97,72 98,80% 93,98% 96,96% 98,26% 99,67 97,09%
1 sarana air bersih % %
63
N WIL SINDUA SUMBER PLOBA KADIP SIDO TUMENGG
INDIKATOR
O AYU GUNG WULAN NGAN ATEN REJO UNGAN
A B N O P Q W X Y
∑ Keluarga Bernilai Y 385 411 609 287 734 299 1068
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 394 416 648 296 747 300 1100
1 Keluarga memiliki akses/menggunakan 79,95 99,67
95,43% 85,96% 82,09% 93,71% 93,72%
2 jamban keluarga % %
∑ Keluarga Bernilai Y 315 397 557 243 700 299 1030
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 394 416 648 296 747 300 1099
Indeks Keluarga Sehat (IKS) 0,089 0,070 0,083 0,139 0,083 0,033 0,065
∑ Keluarga dengan IKS > 0,800 35 29 54 41 62 10 71
∑ Keluarga 394 416 648 296 747 300 1100
64
Dari tabel cakupan 12 indikator PISK-PK di atas, indikator dengan angka cakupan terendah dari
seluruh desa wilayah kerja Puskesmas Selomerto 1 adalah indikator “Penderita Hipertensi yang Berobat”
dengan rata-rata seluruh wilayah kerja hanya sebesar 11,65%. Sedangkan indikator dengan cakupan
tertinggi adalah indikator “Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih” dengan rata-rata seluruh
wilayah kerja sebesar 96,93%.
65
BAB V
ANALISIS HASIL KINERJA
Prosentase
No Upaya Tingkat Kinerja
Cakupan
66
a. Analisis AKI/AKB Berdasarkan Indikator Kinerja
Angka Kematian Ibu (AKI) Puskesmas Selomerto 1
pada tahun 2022 sebanyak 3 kasus, yaitu 2 kasus PEB (Pre
Eclampsia Berat) di Desa Kalierang dan Desa Kadipaten,
serta 1 kasus kelainan darah di Desa Plobangan. Sedangkan
Angka Kematian Bayi (AKB) Puskesmas Selomerto 1 pada
tahun 2022 sebanyak 3 kasus dengan Asfiksia di Desa Krasak
(2 kasus) dan Kelurahan Wonorejo. Masalah AKI/AKB dapat
dipengaruhi oleh pelayanan kesehatan seperti :
1) Pelayanan ibu hamil
2) Pelayanan kesehatan ibu hamil (K1) sesuai standar
3) Pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar
4) Pelayanan kesehatan ibu bersalin
5) Komplikasi kebidanan yang ditangani
6) Pertolongan persalinan sesuai standar
7) Pelayanan kesehatan ibu nifas sesuai standar
8) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
9) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar
Berikut adalah jaring laba-laba yang menggambarkan
indikator kinerja yang berhubungan dengan kejadian AKI/AKB
di wilayah kerja Puskesmas Selomerto 1.
67
Cakupan pelayanan ibu hamil
Cakupan pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai 100% Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil (KI) sesuai
standar standar
90%
Cakupan pelayanan kesehatan bayi baru lahir Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar
80%
Cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas sesuai standar Cakupan pelayanan kesehatan ibu bersalin
Cakupan pertolongan persalinan sesuai standar Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
Kecis Krasak Gunungtawang Pakuncen Selomerto
Sumberwulan Plobangan Kadipaten Sinduagung Wilayu
Kalierang Wonorejo Sidorejo Tumenggungan
68
Berdasarkan jaring laba-laba diatas, dapat disimpulkan bahwa
cakupan yang harus diperbaiki dalam mengatasi masalah AKI/AKB
adalah Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Sesuai Standar dan
Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Sesuai Standar.
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Sesuai Standar belum
tercapai karena adanya kelahiran premature (belum cukup bulan),
sehingga belum sampai mendapatkan pelayanan K4. Adapun
Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Sesuai Standar belum tercapai
karena kematian ibu yang disebabkan oleh PEB dan kelainan darah
terjadi di masa nifas sebelum mendapatkan pelayanan KF4 yang
dilaksanakan pada hari ke 29 sampai 42 hari setelah persalinan.
69
b. Analisis Stunting Berdasarkan Indikator Kinerja
Angka Stunting di wilayah kerja Puskesmas Selomerto
1 pada tahun 2022 digambarkan dalam grafik berikut :
80
70
60
50
40
30
20
10
0
is k g n to n n en g u g jo jo n
ec sa an ce er la ga at u
n ay a n
re re ga
K ra aw u
n
m
u
an ip ag il er o o n
K rw W al
i
on
d u
gt ak lo be lo
b
ad d
u
Si gg
n P Se P K n K W en
n
u m Si
u Su m
G Tu
70
Persentase penduduk dengan akses jamban sehat
50.00%
Cakupan Ibu Hamil KEK Yang Mendapatkan Makanan Tambahan Cakupan Balita Yang Ditimbang Berat Badannya
0.00%
Cakupan Bayi Usia Kurang dari 6 bulan Mendapatkan ASI Eksklusif Cakupan Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe
Cakupan Ibu Nifas Mendapatkan Kapsul Vitamin A Cakupan Bayi Baru Lahir Mendapatkan IMD
71
Berdasarkan dua grafik di atas didapatkan bahwa desa
dengan jumlah Stunting terbanyak adalah desa Tumenggungan. Hal
ini sejalan dengan serta tidak tercapainya beberapa indikator kinerja
yang berhubungan erat dengan stunting, yaitu Akses penduduk
dengan jamban sehat, Cakupan CTPS, Cakupan balita yang
ditimbang berat badannya, serta Cakupan bayi usia kurang dari 6
bulan mendapatkan ASI Eksklusif.
72
jumlah total balita yang relatif sedikit menyebabkan prosentase
Stunting menjadi lebih tinggi.
73
c. Analisis Penyakit Menular Puskesmas Selomerto 1 Tahun 2022
250
200
150
100
50
0
c is ak an
g e n to a n
ga
n en un
g yu ng ej
o
ej
o a n as
Ke as nc er ul at ila ra or or ng m
Kr ta
w ku m rw an ip ua
g
W l ie n i d gu es
a lo be ob d d Ka
o S g sk
ung P Se m Pl Ka S in W en Pu
n Su m
Gu Tu
74
Berdasarkan grafik tersebut diketahui bahwa jumlah penyakit
menular tertinggi di wilayah kerja Puskesmas Selomerto 1 adalah
Tifoid 268 kasus. Desa dengan tifoid tertinggi adalah Kelurahan
Selomerto 69 kasus, sedangkan yang terendah adalah Desa Kecis.
Hal ini sebanding dengan jumlah penduduk di wilayah tersebut.
d.
75
d. Analisis IKS Wilayah dan IKS 12 Indikator PISPK Tahun 2022
%
120
80
69.23
%
60
51.52
40.05
40 34.68
27.96
20 15.12
76
Dari tabel cakupan 12 indikator PISK-PK di atas, indikator dengan angka cakupan terendah dari
seluruh desa wilayah kerja Puskesmas Selomerto 1 adalah indikator “Penderita Hipertensi yang Berobat”
dengan rata-rata seluruh wilayah kerja hanya sebesar 11,65%. Sedangkan indikator dengan cakupan
tertinggi adalah indikator “Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih” dengan rata-rata
seluruh wilayah kerja sebesar 96,93%.
Dari tabel cakupan 12 indikator PISK-PK di atas, indikator dengan angka cakupan terendah dari
seluruh desa wilayah kerja Puskesmas Selomerto 1 adalah indikator “Penderita Hipertensi yang Berobat”
dengan rata-rata seluruh wilayah kerja hanya sebesar 11,65%. Sedangkan indikator dengan cakupan
tertinggi adalah indikator “Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih” dengan rata-rata
seluruh wilayah kerja sebesar 96,93%.
77
2. Analisis Hasil Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan
Tabel 11. Tingkat Kinerja UKP Puskesmas Selomerto 1
Tahun 2022
Prosentase Tingkat
No Upaya
Cakupan Kinerja
78
3. Analisis Hasil Kinerja Manajemen dan Mutu Pelayanan
Tabel 12. Tingkat Kinerja Manajemen Puskesmas
Selomerto 1 Tahun 2022
Tingka
Nilai
No Upaya t
Cakupan
Kinerja
79
e. Analisis Perumusan, Penyebab dan Prioritas Masalah
1) Upaya Kesehatan Masyarakat
a) Kesenjangan Target dan Cakupan serta Idenfitikasi Faktor Penyebab-Pendukung-Peluang-Ancaman
Tabel 13. Kesenjangan Target dan Cakupan serta Idenfitikasi Faktor Penyebab-Pendukung-Peluang-
Ancaman UKM Puskesmas Selomerto 1 Tahun 2022
80
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
(KI) sesuai langsung mencukupi K1 - pasien K1 tidak terdata
standar pemeriksaan Lab triple (bidan) terpantau oleh
eliminasi di Puskesmas -adanya pos petugas -ibu hamil
Selomerto pelayanan -mengetahui malu
(posyandu -ibu hamil K1 memeriksaka
PKD) mendapat n
-dana BPJS pelayanan cek kehamilanya
-ada RS lab
tempat rujukan
-fasilitas cek
Lab untuk ibu
hamil K1
3 - cakupan 501 479 ada bebrapa ibu hamil -SDM -ada petugas yang -ibu hamil -ada ibu
pelayanan belum saatnya mencukupi tidak tepat waktu terdata di hamil yang
kesehatan kunjungan -pendataan mengirim data puskesmas terlambat
ibu hamil yang ke 6 kalinya sesuai SOP ibu hamil - diketahui
sesuai -sarana -ada ibu
standar prasarana hamil
yang memadai terlambat
mendapat
pelayanan
sesuai
kebutuhan
4 Pelayanan 461 461 ada ibu hamil tidak -adanya SOP -SDM yang terlalu -adanya MOU -ibu bersalin
kesehatan semua memiliki pelayanan lelah karena dengan RS tidak terdata
81
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
ibu jaminan biaya Persalinan banyak tugas untuk kasus karena
bersalin persalinan -SDM -sarana prasana rujukan bersalin
mencukupi yang belum diluar
-adanya RS memadai wilayah
tempat rujukan
-sarana
prasarana
memadai
5 - cakupan 100 110 ibu hamil, berssalin, -adanya SOP -kurangnya -adanya MOU -ibu hamil
komplikasi nifas jumlahnya pelayanan promkes dan KB dengan RS bersalin dan
bidan melampaui hamil,bersalin -SDM yang telah untuk kasus nifas tidak
yang target, dan seluruhnya dan nifas lelah karena rujukan terdata
ditangani telah mendapatkan -SDM banyak tugas -ibu hamil karena
penanganan mencukupi terdata melahirkan di
sesuai standart -adanya pos dipuskesmas luar wilayah
pelayanan
(posyandu)
-dana BPJS
-adanya RS
tempat rujukan
6 - cakupan 461 461 ibu bersalin Risiko -sarana -SDM mengalami -adanya MOU -terjadinya
pertolonga tinggi kadang susah di prasarana tingkat setresor dengan RS kematian ibu
n rujuk yang memadai yang tinggi untuk kasus atau BBL
persalinan untuk bersalian di RS -SDM -kematian bisa rujukan -terjadi
82
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
sesuai mencukupi terjadi -adanya peningkatan
standar (bidan) pemantauan AKI dan AKB
-adanya dana pada ibu
BPJS bersalin risti
-memberikan
penkes kepada
keluarga dan
ibu mengenai
kondisi yang
berbahaya
7 pelayanan 461 458 ada 3 ibu nifas -adanya SOP -kurangnya -ibu nifas -
kesehatan meninggal pelayanan Ibu pemantauan terdata Meningkatny
ibu nifas nifas akibat banyaknya dipuskesmas a kasus AKI
sesuai -SDM ibu nifas -adanya MOU
standar memadai -sarana prasarana rujukan dengan
-adanya RS yang belum RS
tempat rujukan memadai
-
8 Pelayanan 462 458 3 kematian bayi -adanya SOP -sarpras yang -adanya MOU -BBL ada
kesehatan asfeksia pelayanan BBL belum memadai dengan RS yang tidak
bayi baru 2 bayi IUFD -SDM untuk BBL untuk kasus terdata
lahir 1 bulin kembar mencukupi rujukan karena
-tempat bersalin
pelayanan BBL ditempat lain
(PONED) -BBL
83
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
-dana meninggal
BPJS/JAMPE
RSAL
-ada RS
tempat rujukan
9 -cakupan 458 458 kadang ibu nifas -Adanya pos -ada ibu nifas dan -ibu nifas dan -tidak
pelayanan sungkan untuk datang pelayanan BBL yang tidak BBL terpantau terpantaunya
kesehatan kontrol (POSYANDU) terpantau oleh kader ibu nifas risti
bayi baru membawa bayinya ke -adanya -petugas tidak -tidak
lahir Fasyankes kerjasama hadir di posyandu terpantau
sesuai dengan kader karena ada perkembang
standar halangan an BBL
10 Pelayanan 2413 2395 balita sering mengikuti -adanya SOP -petugas tidak -balita -ada balita
kesehatan org tuanya pindah pelayanan hadir di posyandu mendapat yang tidak
balita tempat tinggal balita karena ada vaksin gratis mendapatka
-SDM halangan dari pemerintah n
mencukupi -kadang tidak -pengukuran vaksin
(bidan) tersedia vaksin SDIDTK Oleh
-adanya pos - kader
pelayanan
(posyandu
PKD)
-tersedianya
vaksin, VIT A,
84
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
11 Pelayanan 5431 3915 PUS tidak mau berKB -adanya SOP -ada pelaporan -adanya -ada peserta
KB Aktif karena kepercayaan pelayanan KB data peserta KB petugas KB yang
PUS Unmedneet -SDM yang tidak tepat lapangan KB tidak terdata
mencukupi waktu - adanya SUB
(bidan) KB desa
-dana BPJS
Tersedia
tempat
pelayanan KB
seperti PKD,
posyandu
2 GIZI 1 Cakupan 2413 2228 Belum semua balita -Adanya kader - Disaat - Ada - Ibu balita
Balita ditimbang di posyandu yang sudah pelaksanaan peningkatan yang sibuk
Yang tiap bulannya mendapat posyandu ada kapasitas kader sehingga
Ditimbang pelatihan balita yang sakit, - Perlunya tidak ada
Berat tentang pergi integrasi yang waktu untuk
Badannya antropometri - Ada balita yang baik antara membawa
-Adanya rumahnya jauh guru PAUD / TK balita datang
dukungan sehingga tidak dengan kader ke posyandu
dana dari tahu pas dan bu bidan - Balita
Puskesmas pengumuman setempat sudah
dan Desa - Masih ada balita - bersekolah di
- Akses tempat yang takut untuk PAUD / TK
posyandu ditimbang dacin - Ibu balita
relatif mudah - Kader posyandu merasa malu
85
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
- Adanya ada yang sudah / malas untuk
pemantauan tua datang ke
penimbangan - Alat antropometri posyandu
yang dilakukan atau penimbangan
oleh tim di posyandu belum
- Beberapa lengkap
desa sudah
mempunyai
alat
antropometri
yang lengkap
2 Cakupan 2228 1260 Cakupan balita -Ada - Adanya balita - Adanya - Ada
Balita ditimbang yang naik tambahan alat sakit / punya peningkatan beberapa
Ditimbang berat badannya di antropometri penyakit penyerta kapasitas kader balita yang
Yang Naik tahun 2022 masih dari Dinas (msl Tb paru ) dari masing- sakit
Berat dibawah standar 70 % Kesehatan - Kurangnya masing - Ada
Badannya yaitu 56,55% Kab pengetahuan ibu koordinator beberapa
Wonosobo balita tentang - Adanya balita yang
untuk 11 makanan yang kesepakatan dirawat oleh
posyandu bergizi untuk balita bersama dalam pengasuh
- Ada - Balita sudah pencatatan jika atau mbah
sosialisasi kenal jajanan dianggap naik sehingga
PMBA dan sejak dini jika naiknya 2 kurang
contoh PMT - Sosial ekonomi / ons - memperhatik
tuk balita di 14 daya beli keluarga an asupan
86
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
desa terhadap makanan makan balita
- Adanya rendah - Ibu merasa
dukungan - Pendapatan malu jika
dana PMT keluarga rendah punya balita
penyuluhan di - Belum smeua yang punya
posyandu di posyandu punya masalah gizi
masing2 alat antropometri
Desa lengkap
/Kelurahan
- Adanya
kader yang
sudah
mendapat
pelatihan
antropometri di
Puskesmas
3 Cakupan 17 17 Prevalensi balita gizi - Data balita - Belum semua - Adanya tim
Balita Gizi buruk masih tinggi gizi buruk balita gizi buruk darbin
Buruk yaitu ditemukanya ada dapat dari yang mau dirujuk - Adaanya
Yang 17 balita yang bidan desa tiap ke Puskesmas kader yang aktif
Mendapat ditemukan selama bulan - Belum semua ibu di Desa /
Perawatan tahun 2022 - Adanya kader balita menyadari Kelurahan
(ranap / jln yang jika balitanya sakit
/ kompeten
konseling)
87
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
4 Cakupan 101 101 Masih ditemukanya - Adanya - Ada beberapa - Kader yang
Balita Gizi balita gizi kurang 101 dukungan balita yang sakit / sudah
Kurang selama tahun 2022 dana dari Desa punya pennyakit kompeten
mendapat / kelurahan pemyerta - Adanya PMT
kan untuk - Sosial ekonomi biskuit balita
Makanan memberikan keluarga gizi kurang dari
Tambahan PMT - Belum semua Dinas
penyuluhan di desa / kelurahan Kesehatan
msing- masing yang - Adanya PMT
posyandu menganggarkan bahan pangan
- Adanya kader PMT penyuluhan / lokal untuk
yang sudah pemulihan ke balita gizi
kompeten balita gizi kurang kurang
- Adanya PMT
biskuit untuik
balita gizi
kurang dari
Dinas
Kesehatan
- Adanya PMT
bahan pangan
lokal untuk
balita gizi
kurang di
bulan oktober,
88
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
november,
desember
2022
5 Cakupan 267 267 Masih ditemukanya - Adanya - Ada beberapa - Kader yang
Balita balita stunting yaitu dukungan balita yang sakit / sudah
Stunting 267 selama tahun 2022 dana dari Desa punya pennyakit kompeten
Yang / kelurahan pemyerta - Adanya sirup
Mendapat untuk - Sosial ekonomi zink untuk bayi
penangan memberikan keluarga lahir pendek /
an PMT - Belum semua sangat pendek
( Edukasi / penyuluhan di desa / kelurahan - Adanya PMT
PMT ) msing- masing yang bahan pangan
posyandu menganggarkan lokal untuk
- Adanya kader PMT penyuluhan / balita gizi
yang sudah pemulihan ke kurang
kompeten balita gizi stunting
- Adanya
ssirup zink
untuk bayi lahir
pendek dari
Dinas
Kesehatan
- Adanya PMT
bahan pangan
lokal untuk
89
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
balita gizi
stunting di
bulan oktober,
november,
desember
2022
6 Cakupan 2027 2027 sudah semua bayi - Adanya - Ada beberapa - Kader yang
Bayi mendapatkan Vitamin kapsul vitamin balita yang tidak sudah
Mendapat A A biru yang datang ke kompeten
kan disediakan posyandu shingga
Kapsul DKK Wonosbo kader harus dor to
Vitamin A - Adanya kader dor memberikan
yang kapsul vit A
kompeten
7 Cakupan 223 223 sudah semua balita - Adanya - Ada beberapa - Kader yang
Balita mendapatkan Vitamin kapsul vitamin balita yang tidak sudah
Mendapat A A merah yang datang ke kompeten
kan disediakan posyandu shingga
Kapsul DKK Wonosbo kader harus dor to
Vitamin A - Adanya kader dor memberikan
yang kapsul vit A
kompeten
8 Cakupan 108 108 Masih ditemukan ibu - Data ibu - Asupan makanan - Masih
Ibu Hamil hamil KEK 103 selama hamil KEK ibu hamil yang - Adanya PMT adanya mitos
KEK Yang tahun 2022 berasal dari kurang biskuit ibu hamil tentang
90
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
Mendapat laporan bidan - Pengetahuan ibu KEK dari Dinas makanan ibu
kan desa tiap hamil tentang kesehatan hamil
Makanan bulannya makanan yang - Adanya -
Tambahan - Adanya bergizi kurang pemberian PMT Pengetahuan
biskuit ibu - Faktor ekonnomi lokal kepada yang kurang
hamil KEK dari dan sosial ibu hamil KEK tentang
Dinas - Daya beli bahan ibu hamil KEK makanan
Kesehatan makanan kurang di bulan yang bergizi
- Adanya - oktober, untuk ibu
pemberian november dan hamil KEK
PMT Lokal ke desember 2022
ibu hamil KEK - Adanya susu
di bulan lovamil untuk
oktober ibu hamil KEK
novermber
desember
2022
- Adanya susu
lovamil untuk
ibu hamil KEK
9 Cakupan 207 205 masih adanya bayi - Adanya - Ada beberapa - Adanya - KUrangnya
Bayi Usia yang tidak ASI E sosialisasi ASI bayi yang tidak dukungan dari sarana
Kurang E di klas ibu ASI E Desa / prasarana
dari 6 hamil - Kurangnya Kelurahan tetang ASI E
bulan pengetahuan ibu untuk kegiatan ( Leaflet )
91
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
Mendapat tentang manfaat klas ibu hamil - Pemberian
kan ASI E ASI E makanan
- Dissat hamil ibu terlalu dini ke
balita tidak rajin bayi sebelum
ikut klas ibu hamil 6 bulan
- Masih ada mitos - Masih
tentang makanan adanya mitos
ibu meyussui tentang
menyusui
10 Cakupan 526 526 - Adanya tablet - Belum semua ibu - Adanya - Belum
Ibu Hamil Fe dari Dinas hamil program dari semua ibu
Yang Kesehatan menghabiskan pemerintah hamil
Mendapat tablet Fe yang memberikan menghabiska
kan Tablet dikasihkan ibu tablet fe untuk n tablet Fe
Fe bidan ibu hamil yang
dikasihkan
ibu bidan
11 Cakupan 400 458 perlu kerjasama
Bayi Baru - Adanya yang baik
Lahir laporan dari antara bidan
Mendapat bidan desa tiap dengan fasilitas
kan IMD bulannya persalinan
12 Cakupan 464 464 - Adanya - Vitamin A
Ibu Nifas vitamin A nya habis di
Mendapat untuk ibu nifas Dinas
92
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
kan Kesehatan
Kapsul
Vitamin A
13 Cakupan 1554 2547 Kurangnya koordinasi - Adanya tablet - Kurangnya - Adanya - Beberapa
Remaja dengan pihak sekolah Fe dari Dinas kesadaran remaja program remaja putri
Putri Kesehatan putri akan manfaat Pemerintah kurang taat
Mendapat - Adanya tablet Fe pemberian minum tablet
kan Tablet kerjasama - tablet Fe untuk Fe nya
Fe dengan pihak remaja putri dis
sekolah yang semua sekolah
baik SMP dan SMA
14 Cakupan 2230 2230 kader belum ada - Ada data bayi -sinyal sulit / - perlu - Server
Pengungg pelatihan aplikasi dan balita yang aplikasi kadang kerjasama yang kadang
ahan Data EPPGBM lengkap - down - dengan down jadi
Penimban Ada tim darbin kurangnya sarana puskesmas lain sulit untuk
gan di prasarana yang jika ada balita masuk atau
EPPBGM ada yang masuk ke menguploud
- belum ada pusk lain data
pelatihan kader supaya - ada
tentanag aplikasi dipindahkan ke beberapa
EPPGBM ke kader pusk selomerto balita yang
- Data balita belum 1 masuk ke
lengkap misal no - kader segera kota atau
KK, NIK anak atau melengkapi jika kabupaten
NIK ayah ada data yg lain sehingga
93
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
- Tidak semua belum lengkap / data tidak
kader bisa apabila KK bisa ikut
komputer sudah jadi kehitung
- Ada beberapa segera - Ada bayi
balita yang masuk kordinasi dan balita
ke Kabupaten Lain dengan bu yang beum
bidan setempat lengkap
datanya
3 PROMOS 1 Cakupan 43 44 21,42% posyandu - Kader - Pokja Posyandu - Ada - Kesibukan
I posyandu masih strata purnama kompeten belum aktif peningkatan ibu balita
KESEHAT mandiri (mendapat - Kader kesehatan kapasitas kader sehingga
AN bimbingan dan banyak yang posyandu dari tidak bisa
pembinaan sudah pra lansia- masing-masing datang ke
dari lansia, tidak bisa koordinator posyandu
puskesmas) mengikuti UKM - Balita usia
- Dukungan perkembangan Puskesmas PAUD
dana dari jaman - Ada sekolah di
Pemdes dan - Dana minim kesempatan luar desa
Masyarakat (posyandu dan - Ibu balita
- Ada purnama), kemampuan lebih memilih
pemantauan sehingga sarpras untuk pelayanan
dan evaluasi kurang/rusak menambah kesehatan
berkala dari - Administrasi 9 program lain (BPS,
Puskesmas buku wajib belum pengembangan Puskesmas,
- Posyandu rutin lainnya RS)
94
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
mandiri - Integrasi
(78,57%) posyandu
sarpras dengan PAUD
lengkap dan desa
baik -
- Pelaksanaan Perkemabanga
5 meja n teknologi
berjalan untuk
- Akses mempermudah
masyarakat ke pelaporan
posyandu
relatif mudah
2 Cakupan 3,689 4,327 Masih ada rumah - Adanya kader - Masih rendahnya - Peluang - Masyarakat
Rumah tangga yang belum kesehatan kesadaran para anggaran dengan
Tangga sehat yang terlatih perokok untuk kesehatan dari ekonomi
Sehat PHBS berhenti merokok swasta/CSR yang rendah
(posyandu - Masih banyak sehingga
dan pagersari) TTU yang belum belum bisa
- menerapkan KTR membuat
Meningkatnya - Banyak peserta septictank,
pengetahuan BPJS PBI yang lantai rumah
dan kesadaran sudah tidak aktif kedap air
masyarakat - Bayi baru lahir dan menjadi
untuk belum terdaftar peserta
berPHBS BPJS
95
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
3 Cakupan 3 4 71,42% desa masih - Sudah - Belum semua - Peluang - Kesibukan
Desa strata desa siaga terbentuk FKD anggota FKD dan anggaran anggota FKD
Siaga purnama di semua desa forum kecamatan kesehatan dari dengan
Strata - Ada Forum aktif, dan berperan swasta/CSR pekerjaan
Mandiri desa siaga sesuai tupoksinya utamanya di
aktif tingkat - Belum semua luar FKD
kecamatan desa memiliki
- Ada kebijakan tentang
dukungan kesehatan dalam
dana dari bentuk perdes/SK
Pemdes dan
masyarakat
untuk kegiatan
kesehatan di
desa
- Ada
pemantauan
dan evaluasi
desa siaga
4 Cakupan 9 10 Kader Poskestren tidak - Ada tim - Kader - Peluang - Kesibukan
Poskestre aktif pembina poskestren selalu anggaran dari kader
n yang poskestren berganti swasta/CSR poskestren
dibina - Ada - Kurangnya maupun dengan
dukungan dukungan sarpras donatur aktivitas
dana dari BOK kesehatan di sebagai
96
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
ponpes santri
- Masih kurangnya maupun
kesadaran untuk pelajar
ber PHBS
5 Pelaksana 28 28 Implementasi germas - Ada tim - Belum ada SK - Peluang - Aktivitas
an di masyarakat masih Germas tingkat Tim Germas anggaran masyarakat
Kampanye belum optimal kecamatan tingkat kecamatan kesehatan dari yang cukup
GERMAS - Ada - Tidak semua swasta/CSR tinggi
di dukungan kader pagersari sehingga
puskesma dana dari aktif tidak
s Puskesmas meluangkan
dan Desa waktu untuk
- Ada kader melaksanaka
pagersari yang n Germas
berperan
dalam
menggerakan
masyarakat di
tingkata RT
- Ada
pemantauan
dan evaluasi
berkala dari
Puskesmas
6 Penyuluha 50 70 Penyuluhan secara - Ada 2 tenaga - Sebagian desa - Banyak forum, -
97
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
n dalam kualitas belum optimal promosi masih kurang pertemuan di Kesibukan/a
dan luar kesehatan di sarpras yang desa yang bisa ktivitas
gedung Puskesmas mendukung kita jadikan masyarakat
- Ada kader penyuluhan (LCD sebagai tempat yang cukup
kesehatan dan soundsystem) sasaran tinggi
terlatih KAP - Kader kurang penyuluhan sehingga
- Ada percaya diri dalam tidak bisa
dukungan melaksanakan meluangkan
dana untuk penyuluhan waktu untuk
kegiatan secara mandiri mengikuti
penyuluhan penyuluhan
dan - Tempat
pemenuhan tidak
sarpras mendukung,
terlalu
ramai/bising
- Waktu
penyuluhan
tidak tepat
sehingga
banyak yang
tidak hadir
7 Pengemba 50 52 Akses masyarakat ke - ada - kurang tepatnya Banyak kader - Media tidak
ngan media sosial seperti dukungan bentuk media yang sudah tersampaika
media Instagram masih dana untuk promosi (misal melek teknologi n ke
98
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
promosi kurang kegiatan cetak ukuran huruf masyarakata
kesehatan maupun terlalu kecil) karena
di aplikasi online - Sosialisasi media masih ada
puskesma sosial masih yang tidak
s kurang memahami
cara
menggunaka
n teknologi
- followers
media sosial
masih sedikit
4 KESEHAT 1 Persentas 34995 33245 Belum semua - - Kelembagaan: - Kualitas dan - Sumber air
AN e masyarakat Kelembagaan: belum ada UPTD kuantitas air banyak yang
LINGKUN penduduk mengakses air bersih adanya SKPD khusus yang baku yang baik tidak
GAN dengan yang berkualitas terkait yang membidangi - Peluang dilakukan
akses air membidangi masalah air anggaran dari pengelolaan
bersih masalah air bersih, SKPD pemerintah secara
bersih, adanya terkait belum Pusat, profesional
tim pokja berperan secara Provinsi, dan - Penurunan
sanitasi maksimal Kabupaten kualitas air
- Dana: - Dana: anggaran bersih
anggaran desa, DAK pusat karena
desa, DAK masih terbatas beberapa hal
pusat penggunaannya
- SDM: adanya baik secara
99
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
tenaga teknis kualitas ataupun
dan penyuluh kuantitas
dalam hal - SDM:
kegiatan air keterbatasan
bersih, adanya jumlah dan
kader kompetensi
kesehatan/ tenaga teknis dan
natural leader, penyuluh dalam
keinginan hal kegiatan air
masyarakat bersih
untuk
mendapatkan
air bersih
2 Prosentas 8 8 - Belum semua sarana - - Kelembagaan: - Kualitas dan - Sumber air
e sarana air minum dilakukan Kelembagaan: belum ada UPTD kuantitas air banyak yang
air minum pengawasan adanya SKPD khusus yang baku yang baik tidak
yang terkait yang membidangi - Peluang dilakukan
dilakukan membidangi masalah air anggaran dari pengelolaan
pengawas masalah air bersih, SKPD pemerintah secara
an bersih, adanya terkait belum Pusat, profesional
tim pokja berperan secara Provinsi, dan - Penurunan
sanitasi maksimal Kabupaten kualitas air
- Dana: - Dana: anggaran bersih
anggaran desa, DAK pusat karena
desa, DAK masih terbatas beberapa hal
100
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
pusat penggunaannya
- SDM: adanya baik secara
tenaga teknis kualitas ataupun
dan penyuluh kuantitas
dalam hal - SDM:
kegiatan air keterbatasan
bersih, adanya jumlah dan
kader kompetensi
kesehatan/ tenaga teknis dan
natural leader, penyuluh dalam
keinginan hal kegiatan air
masyarakat bersih
untuk
mendapatkan
air bersih
3 Prosentas 8 7 Sarana air minum yang - - Kelembagaan: - Kualitas dan - Sumber air
e jumlah belum memenuhi Kelembagaan: belum ada UPTD kuantitas air banyak yang
sarana air syarat kesehatan adanya SKPD khusus yang baku yang baik tidak
minum terkait yang membidangi - Peluang dilakukan
yang membidangi masalah air anggaran dari pengelolaan
memenuhi masalah air bersih, SKPD pemerintah secara
persyarata bersih, adanya terkait belum Pusat, profesional
n tim pokja berperan secara Provinsi, dan - Penurunan
kesehatan sanitasi maksimal Kabupaten kualitas air
- Dana: - Dana: anggaran bersih
101
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
anggaran desa, DAK pusat karena
desa, DAK masih terbatas beberapa hal
pusat penggunaannya
- SDM: adanya baik secara
tenaga teknis kualitas ataupun
dan penyuluh kuantitas
dalam hal - SDM:
kegiatan air keterbatasan
bersih, adanya jumlah dan
kader kompetensi
kesehatan/ tenaga teknis dan
natural leader, penyuluh dalam
keinginan hal kegiatan air
masyarakat bersih
untuk
mendapatkan
air bersih
4 Cakupan 4 4 Masih banyak - - Kelembagaan: - Kelembagaan: - SDM:
desa/ masyarakat yang Kelembagaan: tim STBM desa, peluang bekerja masih
kelurahan BABS adanya tim tim STBM sama dengan banyak
ODF STBM desa, kecamatan belum pihak swasta, masyarakat
tim STBM berperan secara adanya yang BABS,
kecamatan, maksimal, SK tim kebijakan- masyarakat
peraturan- belum ada kebijakan dari kurang minat
peraturan - Dana: Anggaran kemenkes, terhadap
102
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
tentang STBM desa, stimulan, pemprov, pembanguna
- Dana: aspirasi, bansos pemda tentang n septik tank
Anggaran masih terbatas STBM dengan
desa, stimulan, penggunaannya - Dana: peluang alasan tidak
aspirasi, secara kualitas anggaran dari ada dana,
bansos ataupun kuantitas pusat ataupun tidak ada
- SDM: Adanya - SDM: propinsi, lahan,
tenaga teknis keterbatasan peluang perilaku
dan penyuluh jumlah tenaga anggaran dari masyarakat
dalam hal teknis dan swasta/ CSR yang tidak
jamban sehat, penyuluh dalam - SDM: ber PHBS,
adanya kader hal jamban sehat masyarakat sosial
kesehatan/ masih banyak ekonomi
natural leader, yang masyarakat
mayoritas menggunakan yang rendah
masyarakat prinsip - Sistem
yang keteladan sanitasi
berperilaku natural leader belum
BABS (kader, tokoh terpadu
mempunyai agama, tokoh dalam
keinginan masyarakat), perencanaan
untuk sebagian besar induk sistem
mempunyai masyarakat daerah
jamban sehat sudah - Belum
mempunyai adanya IPLT
103
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
bangunan atas (Instalasi
dan tengah pengolahan
jamban, limbah tinja)
sebagian besar - Ancaman
masyarakat kerusakan
sudah memiliki dan
rumah sendiri/ keberlanjuta
bukan sewa/ n ekosistem
bukan kontrak sungai dan
air
permukaan
lainnya
-
Pencemaran
sumber air
bersih
apabila tinja
tidak dikelola
secara
standar
- Adanya
penyakit
yang
disebabkan
104
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
dari BAB
sembaranga
n.
105
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
natural leader, yang ekonomi
mayoritas menggunakan masyarakat
masyarakat prinsip yang rendah
yang keteladan - Sistem
berperilaku natural leader sanitasi
BABS (kader, tokoh belum
mempunyai agama, tokoh terpadu
keinginan masyarakat), dalam
untuk sebagian besar perencanaan
mempunyai masyarakat induk sistem
jamban sehat sudah daerah
mempunyai - Belum
bangunan atas adanya IPLT
dan tengah (Instalasi
jamban, pengolahan
sebagian besar limbah tinja)
masyarakat - Ancaman
sudah memiliki kerusakan
rumah sendiri/ dan
bukan sewa/ keberlanjuta
bukan kontrak n ekosistem
sungai dan
air
permukaan
106
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
lainnya
-
Pencemaran
sumber air
bersih
apabila tinja
tidak dikelola
secara
standar
- Adanya
penyakit
yang
disebabkan
dari BAB
sembaranga
n.
107
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
Berbasis tentang STBM aspirasi, bansos pemprov, pembanguna
Masyarak - Dana: masih terbatas pemda tentang n septik tank
at Anggaran penggunaannya STBM dengan
desa, stimulan, secara kualitas - Dana: peluang alasan tidak
aspirasi, ataupun kuantitas anggaran dari ada dana,
bansos - SDM: pusat ataupun tidak ada
- SDM: Adanya keterbatasan propinsi, lahan,
tenaga teknis jumlah tenaga peluang perilaku
dan penyuluh teknis dan anggaran dari masyarakat
dalam hal penyuluh dalam swasta/ CSR yang tidak
jamban sehat, hal jamban sehat - SDM: ber PHBS,
adanya kader masyarakat sosial
kesehatan/ masih banyak ekonomi
natural leader, yang masyarakat
mayoritas menggunakan yang rendah
masyarakat prinsip - Sistem
yang keteladan sanitasi
berperilaku natural leader belum
BABS (kader, tokoh terpadu
mempunyai agama, tokoh dalam
keinginan masyarakat), perencanaan
untuk sebagian besar induk sistem
mempunyai masyarakat daerah
jamban sehat sudah - Belum
mempunyai adanya IPLT
108
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
bangunan atas (Instalasi
dan tengah pengolahan
jamban, limbah tinja)
sebagian besar - Ancaman
masyarakat kerusakan
sudah memiliki dan
rumah sendiri/ keberlanjuta
bukan sewa/ n ekosistem
bukan kontrak sungai dan
air
permukaan
lainnya
-
Pencemaran
sumber air
bersih
apabila tinja
tidak dikelola
secara
standar
- Adanya
penyakit
yang
disebabkan
dari BAB
109
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
sembaranga
n.
110
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
i oleh
pengelola/
penanggungj
awab tempat
fasilitas
umum
8 Cakupan 59 39 Tempat pengolahan - Adanya 2 - Jumlah tempat - Tempat - Pengelola/
Tempat pangan(TPP) belum tenaga pengolahan pengolahan penanggung
Pengolaha memenuhi syarat kesehatan pangan di wilayah pangan yang jawab tempat
n Pangan kesehatan lingkungan kerja yang banyak nyaman, pengolahan
(TPP) - Adanya - Jumlah tempat memenuhi pangan tidak
yang sanitarian kit pengolahan persyaratan mengetahui
memenuhi - Adanya pangan yang kesehatan persyaratan
syarat anggaran dibawah standar menjadi kesehatan di
kegiatan dari banyak kebutuhan tempat
BOK - Tenaga masyarakat pengolahan
kesehatan pangan
lingkungan yang -
ada kurang Rekomendas
maksimal i hasil IKL
sebagian
besar
permasalahn
fisik,
bangunan
111
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
sehingga
sulit
ditindaklanjut
i oleh
pengelola/
penanggungj
awab tempat
pengolahan
pangan
9 Cakupan 14 14 Pengelolaan limbah - Adanya 2 - SDM belum - Meningkatkan - Semakin
upaya medis belum tenaga optimal dalam kualitas dan banyak
pengelola memenuhi syarat kesehatan menjalankan kompetensi timbulan
an limbah kesehatan lingkungan tugasnya petugas limbah medis
medis - Adanya 4 - Sarana dan - Memperbaiki - Klinik/ BPM
fasyankes tenaga prasarana perencanaan semakin
kebersihan pengelolaan pengelolaan banyak
- Adanya depo limbah medis limbah
transfer yang masih jauh medis
dari sempurna - Melakukan
- Pengelolaan kerjasama
limbah medis yang dengan pihak
belum sempurna lain dalam
- Limbah yang pengelolaan
berasal dari limbah medis
sumber limbah - Banyak
112
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
bermunculan
perusahan
masih pemusnah
digabung menjadi limbah
satu medis
10 Cakupan 1 0 Belum tercapainya - - Kelembagaan: - Kelembagaan: - SDM:
Desa desa STBM Kelembagaan: tim STBM desa, peluang bekerja masih
STBM adanya tim tim STBM sama dengan banyak
STBM desa, kecamatan belum pihak swasta, masyarakat
tim STBM berperan secara adanya yang BABS,
kecamatan, maksimal kebijakan- masyarakat
peraturan- - Dana: Anggaran kebijakan dari kurang minat
peraturan desa, stimulan, kemenkes, terhadap
tentang STBM aspirasi, bansos pemprov, pembanguna
- Dana: masih terbatas pemda tentang n septik tank
Anggaran penggunaannya STBM dengan
desa, stimulan, secara kualitas - Dana: peluang alasan tidak
aspirasi, ataupun kuantitas anggaran dari ada dana,
bansos - SDM: pusat ataupun tidak ada
- SDM: Adanya keterbatasan propinsi, lahan,
tenaga teknis jumlah tenaga peluang perilaku
dan penyuluh teknis dan anggaran dari masyarakat
dalam hal penyuluh dalam swasta/ CSR yang tidak
jamban sehat, hal jamban sehat - SDM: ber PHBS,
adanya kader masyarakat sosial
113
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
kesehatan/ masih banyak ekonomi
natural leader, yang masyarakat
mayoritas menggunakan yang rendah
masyarakat prinsip - Sistem
yang keteladan sanitasi
berperilaku natural leader belum
BABS (kader, tokoh terpadu
mempunyai agama, tokoh dalam
keinginan masyarakat), perencanaan
untuk sebagian besar induk sistem
mempunyai masyarakat daerah
jamban sehat sudah - Belum
mempunyai adanya IPLT
bangunan atas (Instalasi
dan tengah pengolahan
jamban, limbah tinja)
sebagian besar - Ancaman
masyarakat kerusakan
sudah memiliki dan
rumah sendiri/ keberlanjuta
bukan sewa/ n ekosistem
bukan kontrak sungai dan
air
permukaan
lainnya
114
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
-
Pencemaran
sumber air
bersih
apabila tinja
tidak dikelola
secara
standar
- Adanya
penyakit
yang
disebabkan
dari BAB
sembaranga
n.
11 Jumlah 1 2 Pos UKK yang sudah - Ada 2 tenaga - Sumber daya - Adanya - Masih
pos UKK terbentuk belum kesehatan dana terbatas dukungan dari rendahnya
yang berjalan secara lingkungan - Sumbar daya pihak sekolah pemahaman
terbentuk maksimal - Sumber daya fasilitas terbatas dalam masyarakat
di wilayah fasilitas - Belum adanya melaksanakan tentang
tersedia sistem rujukan pengukuran konsep
- Sumber daya kesehatan kerja TKJ anak sehat,
dana tersedia dan olahraga. sekolah bugar dan
- Ada - Adanya kerja produktif
115
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
pengalaman sama lintas
dalam program dan
melaksanakan lintas sektor
program dalam
serupa pelaksanaan
- Telah ada program
Payung kesehatan kerja
hukum/ dan olahraga.
kebijakan - meningkatnya
terkait kebutuhan
kesehatan masyarakat
kerja dan untuk
olahraga yang pelaksanaan
kuat. dan
- Adanya pengembangan
kebijakan kesehatan kerja
tentang dan olahraga
pengelola
kesehatan
kerja dan
olahraga di
tingkat provinsi
dan
kabupaten/kot
a.
116
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
- Tersedianya
sistem
informasi
kesehatan
kerja dan
olahraga.
12 Cakupan 45 43 Tingkat kesadaran - Ada 2 tenaga - Sumber dana - Adanya - masih
Upaya SDM masih rendah kesehatan terbatas dukungan dari rendahnya
Kesehatan dalam melaksanakan lingkungan - masih terdapat pihak sekolah tingkat
Olahraga upaya kesehatan - Sumber daya beberapa sekolah dalam kesadaran
15 15 olahraga fasilitas yang tidak melaksanakan masyarakat
tersedia melakukan pengukuran untuk
- Sumber daya pengukuran TKJ TKJ anak menjaga
dana tersedia sekolah pola hidup
- Ada - Adanya kerja bugar
pengalaman sama lintas
dalam program dan
melaksanakan lintas sektor
program dalam
serupa pelaksanaan
- Telah ada program
Payung kesehatan kerja
hukum/ dan olahraga.
kebijakan
terkait
117
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
kesehatan
kerja dan
olahraga yang
kuat.
- Adanya
kebijakan
tentang
pengelola
kesehatan
kerja dan
olahraga di
Cakupan dahak yang kurang investigasi terkendala pada mendapatkan belum
pelayanan berkualitas dan antrian kontak pada alat tcm hanya 4 dahak dari semua
5 P2M 1 381 350 pada alat tcm kerabat dan 20 sekali running, rawat jalan atau dahak
kesehatan
orang rumah sekitar data yang rawat inap yang berkualitas,
118
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
penderita tb diperoleh dari bisa langsung kadang
paru dan kader kadang dikerjakan hanya berisi
pemeriksaan kurang lengkap air liur
terduga tcm melalui pengisian identitas
Tuberkulo rawat jalan dan dan beberapa
sis (target rawat inap dahak rusak
100%) karena menunggu
antrian di running
jika ada invetigasi
kontakl
Cakupan dahak dari investasi stargeti dari dahak yang tidak pasien putus
pengobata kontak jarang yang pengobatan diperoleh kadang menularkan obat karena
n semua terdeteksi positif yang efektif tidak berkualitas karena merasa
kasus dan dan banyak dari pengobatan minum obat
TBC komunikasi pasien luar daerah 1 bulan atau
(Case efektif pada yang positif 2 bulan
detection penderita tb sehingga di rujuk sudah
2 67 29
rateI/ agar fayankes sesuai merasa
CDR) menyelesaikan domisili pasien enakan, dan
yang pengobatan tinggal keluarga
diobati hingga selesai kurang
(estimasi mendukung
74, target
90%)
3 Angka 31 34 keoatuhan pasien komunikasi pasien dengan pada pasien tidak semua
119
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
dalam pengobatan dan efektif pada komunikasi kurang yang ingin pasien dan
keberhasil
setor dahak setelah pasien (keterbelakangan sembuh dan keluarga
an
meminum obat menghasilkan mental) dan tidak mau mau
pengobata
hubungan keluarga kurang menularkan menerima
n pasien
pasien dan proaktif kepada kondisi dan
TBC
petugas keluarga pengobatan
semua
nyaman dan selama 6
kasus
pasien bulan tanpa
(estimasi
melakukan putus
34, target
pengobatan
90%)
sesuai jadwal
Proporsi
penderita
kusta baru
4 tanpa 0 0
cacat
(target
60%)
5 Angka 0 0
kesembuh
an atau
Release
From
Treatment
(RFT)
120
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
Rate MB
(target
90%)
Angka
kesembuh
an atau
Release
From
6 0 0
Treatment
(RFT)
Rate PB
(target
90%)
7 Cakupan 76 89 Surveilans pasif, dari Data Data bersumber Pelayanan Belum
penemuan pemeriksaan poli rawat pneumonia dari surveilans pengobatan semua
kasus jalan, rawat inap balita dari pasif, yaitu pasien oleh jejaring masyarakat
pneumoni maupun PKD pelayanan yang datang ke jaringan memiliki
a balita rawat inap dan puskesmas / PKD puskesmas pengetahuan
(estimasi rawat jalan dapat dihimpun tentang
126, target puskesmas, datanya pneumonia
60%) serta PKD balita, seperti
penyebab,
gejala,
penanganan
dll
121
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
Temuan secara pasif, Kemampuan Temuan secara Pelayanan Pasien bisa
yaitu pasien petugas untuk pasif, yaitu pasien pengobatan datang
memeriksakan diri di memberian memeriksakan diri oleh jejaring berobat
puskesmas maupun pengobatan. di puskesmas jaringan dengan
PKD. Alat bantu hitung Kegiatan maupun PKD. Alat puskesmas kondisi yang
Proporsi nafas tidak berfungsi, posyandu bantu hitung nafas dapat dihimpun sudah
tatalaksan sehingga dihitung untuk tidak berfungsi, datanya memburuk
a ISPA manual menggunakan menemukan sehingga dihitung
8 sesuai 560 746 timer HP. Obat yang dan mengobati manual
standar dibutuhkan terkadang pneumonia menggunakan
(target kosong sehingga balita timer HP. Obat
75%) diganti obat setipe atau yang dibutuhkan
resep dokter untuk beli terkadang kosong
di apotek luar. sehingga diganti
obat setipe atau
resep dokter untuk
beli di apotek luar.
9 Cakupan 590 109 Surveilans pasif, dari Data diare Data bersumber Pelayanan Belum
penemuan pemeriksaan poli rawat balita dari dari surveilans pengobatan semua
penderita jalan, rawat inap pelayanan pasif, yaitu pasien oleh jejaring masyarakat
diare maupun PKD rawat inap dan yang datang ke jaringan memiliki
balita rawat jalan puskesmas / PKD puskesmas kesadaran
(estimasi puskesmas, dapat dihimpun tentang
2950, serta PKD datanya bahaya diare
target pada balita,
122
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
sehingga
tidak
mengakses
pelayanan
kesehatan.
20%) Serta adanya
kecenderung
an membeli
obat secara
mandiri di
apotek
10 Proporsi 109 109 Surveilans pasif, dari Ketersediaan Temuan secara Pelayanan Pasien bisa
tatalaksan pemeriksaan poli rawat sarana pasif, yaitu pasien pengobatan datang
a diare jalan, rawat inap prasarana memeriksakan diri oleh jejaring berobat
balita maupun PKD pelayanan di di puskesmas jaringan dengan
sesuai puskesmas maupun PKD. puskesmas kondisi yang
standar maupun PKD, dapat dihimpun sudah
(target serta datanya memburuk
100%) kemampuan
petugas untuk
memberian
pengobatan.
Kegiatan
posyandu
untuk
123
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
menemukan
dan mengobati
pneumonia
balita
11 Cakupan 913 947 Belum semua sasaran Adanya WYC Belum semua Pelayanan Adanya
pelayanan melakukan sebagai sasaran pengobatan kemungkinan
kesehatan pemeriksaan HIV di organisasi melakukan oleh jejaring sasaran tidak
orang Puskesmas Selomerto yang pemeriksaan HIV jaringan mau
dengan 1. Laporan menaungi dan di Puskesmas puskesmas diperiksa lab
risiko pemeriksaan HIV menangani Selomerto 1. dapat dihimpun HIV karena
ternfeksi jejaring puskesmas rujukan Laporan datanya takut
HIV sesuai belum berjalan. pemeriksaan pemeriksaan HIV mengetahui
standar HIV bagi LSL. jejaring status
(target Adanya kelas puskesmas belum HIVnya
100%) ibu hamil. berjalan. maupun
Adanya klinik alasan lain
harmoni untuk seperti takut
merujuk orang jarum suntik
dengan risiko
HIV untuk
diperiksa
laboratorium.
Ketersediaan
reagen HIV
dari dinas
124
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
kesehatan
sehingga
pemeriksaan
bersifat gratis.
12 Cakupan 616 584 Beberapa ibu hamil Mekanisme Belum semua Pelayanan Adanya
pelayanan memeriksakan diri di rujukan sasaran pengobatan kemungkinan
Triple fasyankes lain. Data pemeriksaan melakukan oleh jejaring sasaran tidak
eliminasi jaringan pemeriksaan HIV pada ibu pemeriksaan HIV jaringan mau
pada ibu HIV belum hamil dari poli di Puskesmas puskesmas diperiksa lab
hamil terfeedbackkan puskesmas ke Selomerto 1. dapat dihimpun HIV karena
(target laboratorium. Laporan datanya takut
100%) Kelas ibu hamil pemeriksaan HIV mengetahui
bisa jejaring status
dimanfaatkan puskesmas belum HIVnya
untuk berjalan. maupun
membantu alasan lain
skiring HIV. seperti takut
Ketersediaan jarum suntik
sarana
prasarana dan
kemampuan
petugas dalam
melakukan
pemeriksaan
HIV
125
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
Ada kemungkinan Ketersediaan Ada kemungkinan PKD dan Pemudik dari
pemudik dari daerah sarana pemudik dari pemerintah daerah
endemis tidak melapor prasarana daerah endemis desa dapat endemis
dan diperiksa malaria. pemeriksaan tidak melapor dan membantu malaria
malaria dari diperiksa malaria. mengarahkan enggan
Cakupan dinas Belum semua sasaran untuk melapor dan
surveilans kesehatan, kader melakukan memeriksakan melakukan
migrasi serta surveilans migrasi diri di pemeriksaan
13 4 4
malaria kemampuan malaria secara puskesmas malaria
(target petugas aktif
75%) labotaratorium
dalam
melakukan
pemeriksaan
sediaan darah
malaria.
3MPlus belum Sumberdaya Keterbatasan Kegiatan Masyarakat
Angka
membudaya di kader petugas maupun gotong royong tidak
Bebas
masyarakat kesehatan kader dalam maupun melaksanaka
Jentik
14 95% 94.00% untuk memantau ABJ peraturan desa n PSN /
(ABJ)
melakukan secara rutin untuk 3MPlus
(target
survei jentik di mendorong dengan rutin
95%)
masyarakat aktifnya 3MPlus
Cakupan 100.00 Pelaksanaan POPM Sarana Pelaksanaan Lembaga Ketidakmaua
15 95% Kecacingan bersama prasarana POPM pendidikan n sasaran
POPM %
126
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
dengan kegiatan lain POPM Kecacingan Paud,TK, SD untuk minum
memungkinkan obat Kecacingan bersama dengan dan obat
tidak langsung dan kegiatan lain setingkatnya
diminum di depan kemampuan memungkinkan dapat
petugas kesehatan petugas dalam obat tidak membantu
Cacing
melaksanakan langsung diminum petugas
(target
kegiatan di depan petugas mendistribusika
95%)
tersebut kesehatan n obat dan
memastikan
obat tersebut
diminum
sasaran
16 Cakupan 8 0 Mekanisme Ketersediaan Pengumpulan Bekerjasama Rasa jijik dan
pemeriksa pemeriksaan feses ibu sarana feses sasaran dengan Tim ketidakmaua
an hamil dengan anemia prasarana masih sulit, karena Pendamping n sasaran
cacingan belum matang. Ibu pemeriksaan sasaran tidak Keluarga (TPK) untuk
pada ibu hamil tidak bisa anemia dan merasa ingin BAB desa untuk memeriksaka
hamil langsung diperiksa kecacingan, saat pemeriksaan mengarahkan n fesesnya
anemia fesesnya setelah sehingga akan dilakukan sasaran
(target diketahui anemia, pemeriksaan memeriksakan
50%) karena tidak merasa kehamilan diri ke
ingin BAB. sasaran ke puskesmas
puskesmas
dapat
langsung
127
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
dirujuk ke
laboratorium
untuk diperiksa
status anemia
dan
kecacingan
Tidak ada laporan Ketersediaan Belum semua Dukungan FKD Belum
kasus maupun sarana petugas ataupun dan pemerintah semua
pemeriksaan di prasarana dan kader mengetahui desa untuk masyarakat
Cakupan
puskesmas dengan petugas untuk ciri AFP mencegah dan mengetahui
penemuan
gejala lumpuh melakukan menanggulangi AFP, yaitu
kasus AFP
mendadak pengambilan AFP di gejala,
17 (lumpuh 1 0
sample AFP desanya, salah penanganan
layu)
untuk satunya dengan dan lainnya
(target
dilakukan penemuan dan
100%)
pemeriksaan di pelaporan
laboratorium suspek sedini
rujukan mungkin
18 Cakupan 0 0 KLB biasanya bersifat Adanya tim KLB biasanya Dukungan FKD Ketidaksiapa
desa/kelur mendadak/insidental gerak cepat bersifat dan pemerintah n petugas
ahan sehingga perlu KLB, serta mendadak/insident desa untuk pelaksana
mengalam kesiapan dari semua sarana al sehingga perlu mencegah dan bisa mencadi
i KLB pihak yang seharusnya prasarana kesiapan dari menanggulangi hambatan
ditangani terlibat dalam penanganan semua pihak yang KLB di desanya dalam
dalam menanganinya KLB di seharusnya menanggula
128
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
puskesmas terlibat dalam ngi KLB yang
waktu <24
menanganinya terjadi
jam (target
secara
100%)
mendadak
Banyak kasus positif Tim surveilans Banyak kasus Status pandemi Ketidakperca
yang mempunyai covid di positif yang Covid dan yaan dan
kontak erat sama, serta masing-masing mempunyai kontak peraturan kebosanan
Cakupan
hasil tracing sebagian wilayah. erat sama, serta pemerintah masyarakat
kontak
besar adalah keluarga Ketersediaan hasil tracing menjadi terhadap
erat kasus
serumah sarana sebagian besar landasan segala hal
konfirmasi
prasarana adalah keluarga petugas untuk yang
19 Covid-19 3270 927
pelacakan serumah melakukan berhubungan
yang
kontak covid. pelacakan dengan
terlacak
Adanya tracer kontak kasus Covid
(target
Covid untuk Covid menyulitkan
100%)
mendampingi kegiatan
petugas pelacakan
kesehatan kontak Covid
20 Cakupan 1612 3024 Peraturan pemeriksaan Sarana Peraturan Peraturan PTM Ketidakperca
orang swab Covid yang prasarana dan pemeriksaan swab sekolah untuk yaan dan
yang dites sering berubah-ubah, kemampuan Covid yang sering melakukan kebosanan
Covid-19 terutama dalam petugas dalam berubah-ubah, swab sampling masyarakat
per 1000 menentukan kriteria melaksanakan terutama dalam pada siswanya terhadap
orang suspek dan kasus pemeriksaan menentukan segala hal
penduduk positif Covid Covid, serta kriteria suspek dan yang
129
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
adanya kasus positif Covid berhubungan
kegiatan PTM dengan
per sekolah untuk Covid
minggu meningkatkan menyulitkan
(target cakupan swab petugas
100%) Covid untuk
melakukan
swab Covid
Prosentas Temuan secara pasif Ketersediaan Belum semua Dukungan FKD Belum
e kasus pada 2 suspek campak sarana petugas ataupun dan pemerintah semua
campak prasarana dan kader mengetahui desa untuk masyarakat
klinis yang petugas untuk ciri Campak mencegah dan mengetahui
dilakukan melakukan menanggulangi Campak,
investigasi pengambilan Campak di yaitu gejala,
21 2 2
dan sample desanya, salah penanganan
diambil Campak untuk satunya dengan dan lainnya
sampel dilakukan penemuan dan
darahnya pemeriksaan di pelaporan
(target laboratorium suspek sedini
80%) rujukan mungkin
Cakupan Capaian UCI belum -Adanya - Kurangnya Adanya kohort - Anak sakit
desa/kel merata prosentasenya posyandu dan penyuluhan imunisasi yang saat
22 Universal 14 14 di semua desa/ PKD sebagai tentang imunisasi terisi secara pelayanan
Child kelurahan wadah bayi dan baduta dinamis imunisasi di
Immunizati pelayanan - Tidak semua posyandu/PK
130
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
imunisasi yang bayi imunisasi di D
mendekat ke posyandu/ PKD/ - Issue
sasaran, puskesmas negatif
-Adanya - Beberapa desa tentang
vaksin dan kurang tertib vaksin
on (UCI) tenaga dalam penulisan - Adanya
kesehatan kohort beberapa
yang memadai kelompok
yang
menolak
imunisasi
23 Cakupan 450 520 Capaian IDL belum -Adanya Kurangnya Adanya kohort - Pelayanan
Imunisasi merata di semua desa posyandu dan penyuluhan imunisasi yang yang
Dasar PKD sebagai tentang imunisasi terisi secara diberikan
Lengkap wadah bayi dan baduta dinamis kepada
(IDL) pelayanan masyarakat
imunisasi yang kurang
mendekat ke memuaskan
sasaran, sehingga
-Adanya masyarakat
vaksin dan ragu untuk
tenaga mengimunisa
kesehatan sikan
yang memadai anaknya
- Anak sakit
131
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
saat
pelayanan
imunisasi di
posyandu/PK
D
- Adanya
issue negatif
tentang
vaksin
Capaian imunisasi -Adanya Kurangnya Adanya kohort Issue negatif
Campak Rubella komunikasi penyuluhan imunisasi yang tentang
lanjutan belum dan kerjasama tentang imunisasi terisi secara vaksin
mencapai target yang baik baduta dinamis
Cakupan
minimal di semua desa antara tenaga -Adanya
Baduta
(98%) kesehatan dan posyandu HI
yang
kader dalam sebagai wadah
mendapat
24 446 523 pelaksanaan penyuluhan
imunisasi
imunisasi di kepada ibu/
Campak
posyandu orangtua
Rubela
-Adanya
lanjutan
vaksin dan
tenaga
kesehatan
yang memadai
25 Cakupan 553 547 Belum semua sekolah -SDM yang Kurangnya -Adanya -Anak tidak
132
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
mencapai target mencukupi penyuluhan dukungan masuk/ sakit
minimal BIAS DT 98% dalam kepada wali murid pemerintah saat
pemberian tentang BIAS dalam program pelaksanaan
imunisasi BIAS BIAS BIAS
di sekolah -Adanya -Issue
-Vaksin dan pertemuan guru negatif
logistik yang UKS sebagai tentang
cukup wadah vaksin
BIAS DT
penyuluhan -Beberapa
tentang BIAS orangtua
masih ada
yang
menolak
anaknya
diimunisasi
di sekolah
26 Cakupan 578 577 Belum semua sekolah -SDM yang Kurangnya -Adanya -Anak tidak
BIAS TD mencapai target mencukupi penyuluhan dukungan masuk/ sakit
minimal BIAS Td 98% dalam kepada wali murid pemerintah saat
pemberian tentang BIAS dalam program pelaksanaan
imunisasi BIAS BIAS BIAS
di sekolah -Adanya -Issue
-Vaksin dan pertemuan guru negatif
logistik yang UKS sebagai tentang
cukup wadah vaksin
133
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
penyuluhan -Beberapa
tentang BIAS orangtua
masih ada
yang
menolak
anaknya
diimunisasi
di sekolah
Belum semua sekolah -SDM yang Kurangnya -Adanya -Anak tidak
mencapai target mencukupi penyuluhan dukungan masuk/ sakit
minimal BIAS MR 98% dalam kepada wali murid pemerintah saat
pemberian tentang BIAS dalam program pelaksanaan
imunisasi BIAS BIAS BIAS
di sekolah -Adanya -Issue
-Vaksin dan pertemuan guru negatif
logistik yang UKS sebagai tentang
Cakupan
27 555 550 cukup wadah vaksin
BIAS MR
penyuluhan -Beberapa
tentang BIAS orangtua
masih ada
yang
menolak
anaknya
diimunisasi
di sekolah
134
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
1 Persentas 12333 4542 Capaian skreening Kadersudah pengukuran siapa saja bisa waktu
e hipertensi masih bisa tekanan darah menggunakan pelaksanaan
Hipertensi rendah melakukan menggunakan tensimeter kegaiatan
yang pemeriksaan tensi digital digital skreening
mendapat tekanan darah mempunyai hipertensi
pelayanan dengan tensi perbedaan hasil bertepatan
sesuai digital dan ada yang lumayan dengan jam
6 PTM standart yg sudah bisa signifikan kerja
manual masyarakat
tim nakes
darbin paham
definisi
tekanan darah
tinggi atau
hipertensi
2 Prosentas 5079 152 Capaian skreening IVA adanya masyarakat masih adanya sebagian
e sadanis tercapai kegiatan IVA malu untuk keinginan masyarakat
perempua sebesar 3 % mobile yang memeriksakan IVA masyarakat tahu bahaya
n 30-50 bisa digunakan untuk nya penyakit
tahun untuk wadah memeriksakan ca cervik
yang kegaiatan kesehatan tatapi takut
dideteksi periksa
dini kanker
serviks
dan
135
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
payudara
3 Pelayanan 12333 4542 Capaian skreening adanya kegaiatan adanya waktu
kesehatan hipertensi masih posbindu PTM posbindu masih keinginan pelaksanaan
penderita rendah, rendah nya dan skreening jarang dikunjungi / masyarakat kegaiatan
hipertensi minat dan kesadaran maka peserta nya untuk posbindu
masyarakat untuk terdeteksi terbatas dan memeriksakan PTM
datang periksa dan untuk penyakit hanya orang2 itu kesehatan bertepatan
pengobatan rutin hipertensi saja dengan jam
Hipertensi kerja
masyarakat
4 Pelayanan 244 270 Capaian skreening adanya kegaiatan adanya waktu
kesehatan Diabetes Militus cukup posbindu PTM posbindu masih keinginan pelaksanaan
penderita tinggi, dan skreening jarang dikunjungi / masyarakat kegaiatan
diabetes Dendah nya minat dan maka peserta nya untuk posbindu
mellitus kesadaran masyarakat terdeteksi terbatas dan memeriksakan PTM
untuk datang periksa untuk penyakit hanya orang2 itu kesehatan bertepatan
dan pengobatan rutin diabetes saja dengan jam
DM melitus kerja
masyarakat
ketersediaan
stik GDS
yang kadang
tidak
dianggarkan
oleh desa
136
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
5 Pelayanan 22709 20773 Capaian skreening usia adanya kegaiatan adanya waktu
kesehatan 15-59 tahun tercapai posbindu PTM posbindu masih keinginan pelaksanaan
pada usia sebesar 91,47 % yang dan skreening jarang dikunjungi / masyarakat kegaiatan
produktif belum terskreening maka peserta nya untuk posbindu
karena tidak ada pemeriksaan terbatas dan memeriksakan PTM
ditempat atau bekerja kesehatan usia hanya orang2 itu kesehatan bertepatan
diluar kota/luar negeri 15-59 tahun saja dengan jam
bisa dilakukan kerja
masyarakat
6 Penemuan 3564 6582 obesitas hasil adanya kegaiatan adanya waktu
obesitas skreening usia posbindu PTM posbindu masih keinginan pelaksanaan
penduduk produktif cukup dan skreening jarang dikunjungi / masyarakat kegaiatan
usia ≥ 18 banyak, sehingga maka peserta nya untuk posbindu
tahun resiko penyakit PTM terdeteksi terbatas dan memeriksakan PTM
msemakin tinggi untuk obesitas hanya orang2 itu kesehatan bertepatan
nya saja dengan jam
kerja
masyarakat
7 Persentas 14 14 sudah semua sudah semua kegaiatan adanya waktu
e desa/kelurahan desa memiliki posbindu masih keinginan pelaksanaan
desa/kelur membentuk posbindu posbindu dan jarang dikunjungi / masyarakat kegaiatan
ahan yang dan melaksanakan kegiatan nya peserta nya untuk posbindu
melaksana nya, walau ada sudah rutin terbatas dan memeriksakan PTM
kan beberapa yang hanya orang2 itu kesehatan bertepatan
posbindu digabung dengan saja dengan jam
137
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
PTM kegiatan lain kerja
masyarakat
ketersediaan
stik GDS
yang kadang
tidak
dianggarkan
oleh desa
8 Cakupan 35% 83% belum semua sekolah ada nya masih banyak ada sekolah sebagian
institusi dan instandi perbup tentang oknum yang tidak yang membuat perokok
menerapk menerapkan kawasan KTR diinstansi mau taat aturan atau tata mencari
an KTR bebas asap rokok peraturan tertip tentang celah agar
kawasan anti asap merokok, baik tetap bisa
rokok buat siswa merokok di
maupun guru kawasan
KTR
9 Cakupan 8.9 10.1 Banyak anak sekolah
merokok yang sudah mencoba
anak usia merokok
10-18
tahun
10 Persentas 0 0 semua ODGJ tidak ada tidak ada Tidak semua adanya sebagian
e yang dipasung, namun ODGJ yang di keluarga ODGJ program keluarga
penderita beberapa karena kurung / peduli dengan pemerintah tidak peduli
gangguan kondisi dan introvert pasung anggota keluarga dalam dan tidak
138
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
jiwa bebas sehingga tidak mau yang menderita peningkatan mau
pasung keluar dari rumah gangguan jiwa pelayanan mengobati
kesehatan keluarga dg
(jaminan ODGJ
kesehatan)
11 Pelayanan 87 87 tidak semua ODGJ ODGJ yang Tidak semua adanya sebagian
kesehatan datang berkunjung dan berkunjung keluarga ODGJ program keluarga
Orang berobat ke sarana berobat dan peduli dengan pemerintah tidak peduli
Dengan kesehatan, bagi yang keluarga peduli anggota keluarga dalam dan tidak
Gangguan tidak berobat yang menderita peningkatan mau
Jiwa dikunjungi oleh tim dari gangguan jiwa pelayanan mengobati
(ODGJ) puskesmas kesehatan keluarga dg
berat (jaminan ODGJ
kesehatan)
1 Perkesma 194 166 SDM : Memiliki - Data awal yang IKS
s tim darbin tidak valid -Melakukan puskesmas
terintegras yang - Rendahnya validasi data 0,08 yaitu
PERKES i dengan membantu pengetahuan pada IKS yang tidak sehat
7 MAS DAN PIS-PK intervensi tentang 12 masih rendah
PISPK lanjut di indikator PISPK yaitu KB
masing-masing - Maintenance alat
desa dan perlengkapan
rendah
Kesehata 1 Prosentas 10 10 Jemaah haji tidak -Ada tim "- Kegiatan - Kesehatan - Jamaah
8 e Jemaah mengikuti pemeriksaan kesehatan haji tergantung dari haji sedah haji yang
n Haji
139
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
Haji yang kesehatan sesuai yang terlatih keputusan dinas menjadi gagal
dilakukan jadwal undangan -Adanya - Jamaah Haji program berangkat
pemeriksa dukungan belum menyadari nasional
an anggaran dari pentingnya
kesehatan BOK pemeriksaan
kesehatan -
Kurang
lengkapnya
sarpras yang
menunjang"
2 Prosentas 10 10 Jemaah haji tidak -Ada tim "- Kegiatan - Kesehatan - Jamaah
e Jemaah mengikuti pembinaan kesehatan haji tergantung dari haji sedah haji yang
Haji yang kesehatan sesuai yang terlatih keputusan dinas menjadi gagal
dilakukan jadwal undangan -Adanya - Jamaah Haji program berangkat
pembinaa dukungan belum menyadari nasional
n anggaran dari pentingnya
kesehatan BOK pemeriksaan
kesehatan -
Kurang
lengkapnya
sarpras yang
menunjang"
1 Lansia 1 Cakupan 4196 4227 -Estimasi sasaran adanya ada beberapa Pmt lansia yang sasaran
pelayanan terlalu tinggi posbindu usia pelayanan lansia bervariasi yang datang
kesehatan -Tidak semua desa produktif dan yang tergabung Sasaran Lansia orang yang
140
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
lanjut usia mengalokasikan sekrening usia dengan pelayanan yang masih sama
dana untuk stik GDS produktif yang balita. sehingga mandiri masih
-Beberapa desa di laksanakan tidak maksimal banyak
kegiatan lansia di tiap rt dan dalam pelayanan
bergabung door to door lansia
dengan kegiatan lain
1 cakupan 4075 8641 kunjungan rutin odgj ke ODGJ yang Tidak semua adanya sebagian
Deteksi puskesmas / RS masih berkunjung keluarga ODGJ program keluarga
dini sedikit, kesadaran odgj berobat dan peduli dengan pemerintah tidak peduli
kesehatan atau keluarganya keluarga peduli anggota keluarga dalam dan tidak
Kesehata
2 dan jiwa masih rendah, petugas yang menderita peningkatan mau
n Jiwa
melakukan kunjungan gangguan jiwa pelayanan mengobati
ke rumah bagi odgj kesehatan keluarga dg
yang tidak berkunjung (jaminan ODGJ
ke puskesmas kesehatan)
2 Cakupan 2 3 kecakapan petugas ada nya petugas yang sekolah mau tidak semua
sekolah atau petugas yang kegiatan terlatih baru 1 memfasilitasi sekolah
yang terlatih ASSIST masih posbindu orang pelaksanaan merespon
dilakukan terbatas, sedang remaja skreeening baik program
skreening skreening ASSIST bisa ASSIST kesehatan
ASSIST harus wawancara 1 per membantu
1 anak sekolah dalam kontak
dengan
responden
3 UKS dan 1 Pembinaa 5 5 Kurangnya koordinasi - Ada - Kurangnya -Memanfaatkan - Sekolah
141
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
n SBH tim dari Puskesmas dukungan koordinasi tim waktu sebelum memiliki
Selomerto 1, dana - Puskesmas kegiatan besar kegiatan
Puskesmas Selomerto memiliki kegiatan sekolah contoh yang tidak
2 dengan anggota SBH yang urgensinya UTS, UAS bisa diubah
tinggi sehingga - Tidak
SBH kesibukan petugas semua
meningkat sekolah
tanggap
dengan
kegiatan
kesehatan
2 Pelayanan 9,190 7,059 - Kurangnya - Sekolah
anak usia koordinasi tim memiliki
sekolah - Puskesmas kegiatan
memiliki kegiatan yang tidak
Masih ada sekolah - Ada -Memanfaatkan
yang urgensinya bisa diubah
yang belum semua dukungan waktu sebelum
tinggi sehingga - Tidak
siswa terlayani dana kegiatan besar
kesibukan petugas semua
pemeriksaan - Ada tim sekolah contoh
meningkat sekolah
kesehatan siswa darbin UTS, UAS
- Kurangnya tanggap
sosialisasi dengan
kegiatan UKS ke kegiatan
Sekolah kesehatan
Kesehata 1 cakupan 34995 31703 skreening indera sudah adanya proporsi tenaga kader PMR tidak semua
4 deteksi banyak, melebihi posbindu, kesehatan disekolah bisa sekolah
n Indera
142
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
dini Indera target, namun dalam posbindu dibanding jumlah di manfaatkan merespon
pada 40% pencatatan dan remaja sasaran yang ada atau diajak baik program
Populasi pelaporan belum benar skreening dan di sekolah kerja sama kesehatan
semua penjaringan
kesehatan
sehingga
terdeteksi
adanya
gangguan
indera
5 Kesehata 1 Cakupan 552 180 masih rendahnya adanya kurangnya tenaga adanya kurangnya
n Gigi dan Bebas angka bebas karies screening kesehatan program kesadaran
Mulut Karies karies gigi dibanding jumlah pemerintah orang tua
Gigi Pada pada anak usia sasaran bebas karies terhadap
Anak Usia 6 tahun tahun 2030 kesehatan
6 th gigi anak
( Kelas 1
SD)
2 Cakupan 25 25 Murid SD yang adanya masih kurangnya adanya kurangnya
Sekolah mendapat perawatan program sarana dukungan kesadaran
yg gigi dan mulut masih penyuluhan penyuluhan sekolah untuk masyaraka
dilaksanak kurang kesehatan gigi kesehatan gigi dan dilakukan tentang
an UKGS dan mulut di mulut di sekolah penyuluhan kesehatan
sekolah dasar kesehatan gigi gigi dan
dan mulut di mulut
143
UPAYA JENIS TARGET PENCA ANALISIS SWOT
IDENTIFIKASI
NO KESEHA KEGIATAN SASAR PAIAN Strength Weakness Opportunity Threat
MASALAH
TAN (INDIKATOR) AN (T) (H) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
sekolah
3 Cakupan 14 14 Pelaksanaan UKGM adanya kurangnya tenaga adanya kurangnya
desa yang belum maksimal posyandu kesehatan keinginan perhatian
dilaksanak sebagai wadah dibanding jumlah masyarakat masyarakat
an UKGM upaya sasaran posyandu untuk terhadap
pelayanan memeriksakan kesehatan
kesehatan gigi kesehatan gigi gigi dan
dan mulut dan mulut mulut
masyarakat
desa
144
c) Penentuan Prioritas Masalah
Tabel 14. Prioritas Masalah berdasar Indikator Kinerja UKM
Puskesmas Selomerto 1 Tahun 2022
Urutan Skoring
Masalah UKM
Prioritas Total
1 ada 3 ibu nifas meninggal 15
ibu bersalin Risiko tinggi kadang susah di rujuk untuk
2 15
bersalian di RS
Ibu hamil risiko tinggi melebihi target maksimal, termasuk
3 15
ibu hamil dengan hipertensi
4 Capaian skreening IVA sadanis tercapai sebesar 3 % 14
Capaian skreening usia 15-59 tahun tercapai sebesar
5 91,47 % yang belum terskreening karena tidak ada 14
ditempat atau bekerja diluar kota/luar negeri
Capaian skreening hipertensi masih rendah, rendah nya
6 minat dan kesadaran masyarakat untuk datang periksa 14
dan pengobatan rutin Hipertensi
7 Capaian skreening hipertensi masih rendah 14
8 3 kematian bayi asfeksia, 2 bayi IUFD, 1 bulin kembar 14
kunjungan rutin odgj ke puskesmas / RS masih sedikit,
kesadaran odgj atau keluarganya masih rendah, petugas
9 13
melakukan kunjungan ke rumah bagi odgj yang tidak
berkunjung ke puskesmas
Estimasi sasaran terlalu tinggi. Tidak semua desa
10 mengalokasikan dana untuk stik GDS. Beberapa desa 13
kegiatan lansia bergabung dengan kegiatan lain
tidak semua ODGJ datang berkunjung dan berobat ke
11 sarana kesehatan, bagi yang tidak berobat dikunjungi oleh 13
tim dari puskesmas
Capaian skreening Diabetes Militus cukup tinggi, Dendah
12 nya minat dan kesadaran masyarakat untuk datang 13
periksa dan pengobatan rutin DM
Masih ditemukanya balita stunting yaitu 267 selama tahun
13 13
2022
Masih ada sekolah yang belum semua siswa terlayani
14 13
pemeriksaan kesehatan siswa
Beberapa ibu hamil memeriksakan diri di fasyankes lain.
15 13
Data jaringan pemeriksaan HIV belum terfeedbackkan
16 Masih banyak masyarakat yang BABS 13
semua ODGJ tidak ada yang dipasung, namun beberapa
17 karena kondisi dan introvert sehingga tidak mau keluar 12
dari rumah
18 Banyak anak sekolah yang sudah mencoba merokok 12
obesitas hasil skreening usia produktif cukup banyak,
19 12
sehingga resiko penyakit PTM msemakin tinggi
20 kadang ibu nifas sungkan untuk datang kontrol membawa 12
145
bayinya ke Fasyankes
ibu hamil, berssalin, nifas jumlahnya melampaui target,
21 dan seluruhnya telah mendapatkan penanganan sesuai 12
standart
ada bebrapa ibu hamil belum saatnya kunjungan yang ke
22 12
6 kalinya
kadang ibu hamil preksa pertma di PKD tidak ada
23 kendaraan untuk langsung pemeriksaan Lab triple 12
eliminasi di Puskesmas Selomerto
kecakapan petugas atau petugas yang terlatih ASSIST
24 masih terbatas, sedang skreening ASSIST harus 11
wawancara 1 per 1 anak sekolah
Belum semua sasaran melakukan pemeriksaan HIV di
25 Puskesmas Selomerto 1. Laporan pemeriksaan HIV 11
jejaring puskesmas belum berjalan.
kepatuhan pasien dalam pengobatan dan setor dahak
26 11
setelah meminum obat
27 balita sering mengikuti org tuanya pindah tempat tinggal 11
ada ibu hamil tidak semua memiliki jaminan biaya
28 11
persalinan
belum semua sekolah dan instandi menerapkan kawasan
29 10
bebas asap rokok
Capaian imunisasi Campak Rubella lanjutan belum
30 10
mencapai target minimal di semua desa (98%)
31 Capaian IDL belum merata di semua desa 10
Capaian UCI belum merata prosentasenya di semua desa/
32 10
kelurahan
Surveilans pasif, dari pemeriksaan poli rawat jalan, rawat
33 10
inap maupun PKD
Surveilans pasif, dari pemeriksaan poli rawat jalan, rawat
34 10
inap maupun PKD
skreening indera sudah banyak, melebihi target, namun
35 9
dalam pencatatan dan pelaporan belum benar semua
sudah semua desa/kelurahan membentuk posbindu dan
36 melaksanakan nya, walau ada beberapa yang digabung 9
dengan kegiatan lain
Belum semua sekolah mencapai target minimal BIAS MR
37 9
98%
Belum semua sekolah mencapai target minimal BIAS Td
38 9
98%
Belum semua sekolah mencapai target minimal BIAS DT
39 9
98%
KLB biasanya bersifat mendadak/insidental sehingga perlu
40 kesiapan dari semua pihak yang seharusnya terlibat dalam 9
menanganinya
Surveilans pasif, dari pemeriksaan poli rawat jalan, rawat
41 9
inap maupun PKD
146
Pengelolaan limbah medis belum memenuhi syarat
42 9
kesehatan
Tempat pengolahan pangan(TPP) belum memenuhi syarat
43 9
kesehatan
Sarana air minum yang belum memenuhi syarat
44 9
kesehatan
Prevalensi balita gizi buruk masih tinggi yaitu ditemukanya
45 9
ada 17 balita yang ditemukan selama tahun 2022
PUS tidak mau berKB karena kepercayaan PUS
46 9
Unmedneet
47 Kurangnya koordinasi dengan pihak sekolah 9
48 Temuan secara pasif pada 2 suspek campak 8
Jemaah haji tidak mengikuti pembinaan kesehatan sesuai
49 8
jadwal undangan
Jemaah haji tidak mengikuti pemeriksaan kesehatan
50 8
sesuai jadwal undangan
51 Pelaksanaan UKGM belum maksimal 8
Murid SD yang mendapat perawatan gigi dan mulut masih
52 8
kurang
53 masih rendahnya angka bebas karies 8
Kurangnya koordinasi tim dari Puskesmas Selomerto 1,
54 8
Puskesmas Selomerto 2 dengan anggota SBH
Mekanisme pemeriksaan feses ibu hamil dengan anemia
belum matang. Ibu hamil tidak bisa langsung diperiksa
55 8
fesesnya setelah diketahui anemia, karena tidak merasa
ingin BAB.
56 3MPlus belum membudaya di masyarakat 8
57 dahak dari investasi kontak jarang yang terdeteksi positif 8
58 dahak yang kurang berkualitas dan antrian pada alat tcm 8
59 Implementasi pilar 1-5 belum maksimal 8
60 Penyuluhan secara kualitas belum optimal 8
61 Implementasi germas di masyarakat masih belum optimal 8
62 kader belum ada pelatihan aplikasi EPPGBM 8
63 Belum semua ibu hamil menghabiskan tablet Fe 8
64 Masih ditemukan ibu hamil KEK 103 selama tahun 2022 8
Peraturan pemeriksaan swab Covid yang sering berubah-
65 ubah, terutama dalam menentukan kriteria suspek dan 7
kasus positif Covid
Banyak kasus positif yang mempunyai kontak erat sama,
66 serta hasil tracing sebagian besar adalah keluarga 7
serumah
Belum semua masyarakat mengakses air bersih yang
67 7
berkualitas
Masih ditemukanya balita gizi kurang 101 selama tahun
68 7
2022
Cakupan balita ditimbang yang naik berat badannya di
69 7
tahun 2022 masih dibawah standar 70 % yaitu 56,55%
147
Tingkat kesadaran SDM masih rendah dalam
70 7
melaksanakan upaya kesehatan olahraga
Pos UKK yang sudah terbentuk belum berjalan secara
71 7
maksimal
Temuan secara pasif, yaitu pasien memeriksakan diri di
puskesmas maupun PKD. Alat bantu hitung nafas tidak
berfungsi, sehingga dihitung manual menggunakan timer
72 7
HP. Obat yang dibutuhkan terkadang kosong sehingga
diganti obat setipe atau resep dokter untuk beli di apotek
luar.
Akses masyarakat ke media sosial seperti Instagram
73 7
masih kurang
74 Kader Poskestren tidak aktif 7
75 71,42% desa masih strata desa siaga purnama 7
76 Masih ada rumah tangga yang belum sehat 7
77 21,42% posyandu masih strata purnama 7
Tempat fasilitas umum (TFU) belum memenuhi syarat
78 6
kesehatan
79 Belum semua balita ditimbang di posyandu tiap bulannya 6
proses perijinan memerlukan biaya dan yang
80 bersangkutan merasa keberatan. proses penerbitan 6
rekomendasi aspetri memerlukan alur yang panjang
Tidak ada laporan kasus maupun pemeriksaan di
81 5
puskesmas dengan gejala lumpuh mendadak
Pelaksanaan POPM Kecacingan bersama dengan
82 kegiatan lain memungkinkan obat tidak langsung diminum 5
di depan petugas kesehatan
Ada kemungkinan pemudik dari daerah endemis tidak
83 5
melapor dan diperiksa malaria.
84 Belum tercapainya desa STBM 5
85 Belum semua sarana air minum dilakukan pengawasan 5
86 masih adanya bayi yang tidak ASI E 5
87 sudah semua balita mendapatkan Vitamin A 4
88 sudah semua bayi mendapatkan Vitamin A 4
148
2) Upaya Kesehatan Perorangan
a) Kesenjangan Target dan Cakupan serta Idenfitikasi Faktor Penyebab-Pendukung-Peluang-Ancaman
Tabel 15. Kesenjangan Target dan Cakupan serta Idenfitikasi Faktor Penyebab-Pendukung-Peluang-
Ancaman UKP Puskesmas Selomerto 1 Tahun 2022
2 Pelayanan Kepatuhan 80% 106.30% Petugas belum Sudah Petugas lupa Jumlah Kualitas
Rawat Jalan terhadap SOP melakukan tersedianya urutan kunjungan pelayanan
langkah-langkah SOP di langkah pasien tidak
SOP secara pelayanan pada SOP banyak maksimal
lengkap rawat jalan
3 Pelayanan Kelengkapan 85% 105.90% Petugas belum Tersedia Petugas Jumlah Riwayat
Rekam Medis pengisian rekam mengisi rekam rekam medis terburu-buru kunjungan pasien tidak
medik 24 jam medis secara pasien lengkap
setelah selesai lengkap 24 jam banyak
pelayanan setelah
pelayanan
Kelengkapan 100% 100%
informed concent
setelah
mendapatkan
149
TARGET ANALISIS SWOT
N KOMPONEN CAKUPAN IDENTIFIKASI
KEGIATAN SASARA Strength Weakness Opportunity Threat
O INDIKATOR MASALAH
N (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
informasi yang
jelas sebelum
Tindakan medis
4 Pencegahan Penggunaan APD 100% 100% Pemakaian dan Terdapat SK Petugas lalai pasien Penularan
dan saat pelepasan APD pemakaian banyak infeksi
Pengendalian melaksanakan kurang tepat APD dengan sesama
Infeksi (PPI) tugas penyakit Nakes
infeksius
5 Pelayanan Tidak adanya 100% 100%
Laboratorium kejadian tertukar
spesimen
Tidak adanya 100% 100%
kesalahan
pemberian hasil
pemeriksaan
laboratorium
6 Pelayanan Tidak adanya 100% 100%
Farmasi/Obat kejadian salah
pemberian obat
150
TARGET ANALISIS SWOT
N KOMPONEN CAKUPAN IDENTIFIKASI
KEGIATAN SASARA Strength Weakness Opportunity Threat
O INDIKATOR MASALAH
N (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
Kepatuhan 100% 100% Ketersediaan Terdapat Obat Pengadaan Pasien harus
pelayanan obat obat tidak sesuai formularium Puskesmas obat dengan beli obat di
sesuai prosedur formularium Puskesmas didapat dari dana luar
sesuai stok Dinkes Puskesmas Puskesmas
Fornas
151
c) Penentuan Prioritas Masalah
Tabel 16. Prioritas Masalah berdasar Indikator Kinerja UKP Puskesmas Selomerto 1 Tahun 2022
152
3) Manajemen dan Mutu Pelayanan
a) Kesenjangan Target dan Cakupan serta Idenfitikasi Faktor Penyebab-Pendukung-Peluang-Ancaman
Tabel 17. Kesenjangan Target dan Cakupan serta Idenfitikasi Faktor Penyebab-Pendukung-Peluang-
Ancaman Manajemen dan Mutu Pelayanan Puskesmas Selomerto 1 Tahun 2022
Target ANALISIS
Tahun IDENTIFIKASI
No Jenis Variabel Nilai Strength Weakness Opportunity Threat
2022 MASALAH
(Skala) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
1. Indikator Manajemen Umum Puskesmas
1 Mempunyai 10 10 Adanya regulasi baru Petugas update Belum melakukan Setiap regulasi baru Regulasi baru
Rencana Lima yang tidak teridentifikasi regulasi baru penyesuaian segera diberitahuna turun ditengah
Tahunan di renstra anggran ke Puskesmas tahun anggaran
2 Ada RUK 10 10 Matrik RUK sudah Ada petugas Petugas banyak Matrik RUK Banyak
Disusun selesai tersusun, namun penanggungjawab job sehingga tersetandar sesuai permintaan data
berdasarkan penyusunan PTP belum perencanaan tumpang tindih PMK 44 yg mendadak
Rencana Lima tersusun sesuai jadwal kegiatan yang harus
Tahunan dan diselesaikan saat
melalui analisis itu sehingga
situasi dan mengganggu
perumusan waktu
masalah penyusunan RUK
3 Menyusun RPK 10 10 Matrik RPK sudah Ada petugas Petugas banyak Matrik RPK Banyak
secara rinci dan selesai tersusun, namun penanggungjawab job sehingga tersetandar sesuai permintaan data
lengkap penyusunan PTP belum perencanaan tumpang tindih PMK 44 yg mendadak
tersusun sesuai jadwal kegiatan yang harus
diselesaikan saat
153
Target ANALISIS
Tahun IDENTIFIKASI
No Jenis Variabel Nilai Strength Weakness Opportunity Threat
2022 MASALAH
(Skala) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
itu sehingga
mengganggu
waktu
penyusunan RPK
4 Melaksanakan 10 10 kehadiran lokmin Ada absen ada kegiatan Lokmin dihadiri tim Tim dinas tidak
Loka Karya Mini karyawan tidak 100% kehadiran bersamaan dari dinas semua datang
Bulanan
5 Melaksanakan 10 10 Kehadiran undangan Ada absen undangan terlalu Surat undangan waktu koordinasi
mini loka karya tidak 100 % kehadiran mempet ditanda tangani mepet
tribulanan Camat
6 Membuat 10 10 Feedback lama terkirim Ada petugas Petugas banyak Penyusunan PKP Waktu koordinasi
Penilaian ke Puskesmas penanggungjawab laporan yang dimonitor/didampingi dengan dinas
Kinerja di tahun yg menyusun disusun dinas tidak banyak
sebelumnya, PKP waktu
mengirimkan ke
dinas kesehatan
kabupaten dan
mendapat
feedback dari
dinas kesehatan
kabupaten
2. Indikator Manajemen Sumber Daya
1 Dilakukan 10 10 Pengiriman barang tidak Karyawan jujur Karyawan Adanya kegiatan Ada kekurang
inventarisasi disertai bukti serah sehingga barang penerima barang rekonsiliasi aset tiap telitian input data
154
Target ANALISIS
Tahun IDENTIFIKASI
No Jenis Variabel Nilai Strength Weakness Opportunity Threat
2022 MASALAH
(Skala) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
peralatan di terima barang tidak hilang lupa tidak 3 bulan antara aplikasi
Puskesmas melaporkan ke dan manual
pengurus barang
sehingga lambat
proses
klarifikasinya
2 Ada daftar 10 10 update inventaris tidak Ada petugas Masih ada Pengiriman barang Barang dikirim
Inventaris dilakukan update secara penanggungjawab petugas yang tidak diberitahukan lewat lewat kurir diluar
sarana di realtime barang paham alur WA/telp jam kerja
Puskesmas inventaris barang
3 Mencatat 10 10 Ada obat yang Petugas PKD distribusi barang Aplikasi SIMO bisa belum dilakukan
penerimaan dan penggunaanya jarang, dobel job ke PKD tidak mengakomodir sosialisasi
pengeluaran dan ED pendek disertai data obat pelaporan PKD penggunaan
obat di PKD dan sehingga ada obat yang ED aplikasi simo
Pustu kedaluwarsa pada
penanggungjawab
unit
4 Ada struktur 10 10 Ada struktu organisasi Ada kejelasan ABK rata-rata 1,7 Struktur organisasi Struktur
organisasi yang ditetapkan Kepala tanggungjawab sehingga beban penanggung jawab organisasi yang
Puskesmas dan fungsi kerja sangat tinggi ditetapkan bupati ditetapkan Bupati
masing-masing belum
petugas mencermikan
tugas masing-
masing unit
155
Target ANALISIS
Tahun IDENTIFIKASI
No Jenis Variabel Nilai Strength Weakness Opportunity Threat
2022 MASALAH
(Skala) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
pelaksana
5 Ada pembagian 10 10 ada uraian tugas numun Karyawan punya Adanya karyawan Ada regulasi Banyak sekali
tugas dan tidak sesuai dengan dedikasi yang yang permenkes 43 tahun beban tugas yang
tanggung jawab kompetensinya tinggi sehingga tanggungjawabnya 2019 tentang harus
tenaga semua tanggung tidak sesuai Puskesmas, SPM diselesaikan
puskesmas jawab akan kompetensi no 4 tahun 2019, Puskesmas
diusahakan Permenkes 44 tahun sehingga rasio
dilaksanakan 2016 tentang tenaga belum
semaksimal Manajemen seimbang
mungkin Puskesmas
6 Dilakukan 10 10 Ada evaluasi kinerja Evaluasi kinerja Belum ada Karyawan Tidak semua
evaluasi kinerja pegawai ASN namun menjadi salah pedoman puskesmas pengguna
tenaga belum ada evaluasi satu syarat penghitungan mendapat sorotan layanan
puskesmas 1 kinerja BLUD yang baku kenaikan pangkat evaluasi kinerja dari masyarakat puskesmas mau
tahun sekali pegawai BLUD atas layanan yang memberikan kritik
diberikan dan saran pada
puskesmas
3. Indikator Manajemen Keuangan
1 Ketepatan 10 10 Rekap pada belanja LS Sarana sudah Aplikasi terkait Adanya kohort sp2d Aplikasi
Waktu Laporan dan GU masih dibuat mencukupi data pelaporan manual yang terisi maintance dan
Keuangan manual sering secara dinamis bug yang
Bulanan maintenance menybabkan
laporan tertentu
belum bisa
156
Target ANALISIS
Tahun IDENTIFIKASI
No Jenis Variabel Nilai Strength Weakness Opportunity Threat
2022 MASALAH
(Skala) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
diakses
2 Ketepatan 10 10 Masih ada kesalahan Petugas pembuat Bendahara masih Laporan divalidasi Laporan dikirim ke
Waktu Laporan kurang teliti Laporan double job oleh keuangan BPPKAD
Keuangan dipenyusunan keuangan sudah Dinas kemudian menunggu dari
tribulanan pelaporan ada dikirim ke BPPKAD Puskesmas lain
terkumpul
4. Indikator Manajemen Mutu
1. Keselamatan
pasien
a. Kepatuhan 100% 10 Tersedianya SOP kadang petugas pasien membawa kekeliruan dalam
Identifikasi identifikasi pasien tidak mengulang bukti menuliskan data
Pasien tersedianya form nama identitas pasien
identifikasi pasien /tanggal lahir/alamat adanya aplikasi
Tersediannya form pelaporan
monitoring nasional
identifikasi
pasien
b. Kepatuhan 100% 10 Tersedianya SOP kadang petugas pasien kebanyakan pasien tidak
melaksanakan Kepatuhan kurang teliti dalam kooperatif dalam menyampaikan
prosedur melaksanakan mengisi form menyampaikan riwayat sebelumnya
transfer prosedur transfer informasi dalam
tersedianya form menyampaikan
SBAR tentang dirinya
Tersediannya form
RM
157
Target ANALISIS
Tahun IDENTIFIKASI
No Jenis Variabel Nilai Strength Weakness Opportunity Threat
2022 MASALAH
(Skala) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
SDM (dokter,
perawat, bidan)
(operan, sbar,
instruksi dokter)
c. Kepatuhan 100% 10 Tersedianya SOP kadang petugas kepercayaan pasien kesembuhan pasien
melakukan double cek tindakan tidak patuh SOP terhadap puskesmas tidak sesuai dengan
doubel cek pada tersedianya form Kadang obat tidak untuk mendapat waktu yang
tindakan RM tersedia pelayanan ditetapkan
Tersedia peralatan
sesuai standar
SDM (dokter,
perawat, bidan)
d. Kepatuhan 100% 10 Tersedianya SOP kadang petugas pasien teliti dalam kadang pasien tidak
pelabelan obat pelabelan obat lasa kurang teliti dalam membaca nama obat tahu nama dan
lasa tersedianya SDM memberikan obat dan kegunaannya kegunaan obat
apoteker dan tidak menjelaskan serta efek samping
asisten apoteker kegunaan obat
Tersedia obat
dengan nama
hampir sama
e. Kepatuhan 100% 10 Tersedianya SOP pencacatan obat Pasien menerima obat beberapa pasien
pelabelan obat kelabelan obat high high alert yang high alert dari resep minta obat atas
high alert alert kurang rapi dokter permintaan sendiri
tersedianya SDM (menawar dengan
apoteker dan dokter)
asisten apoteker
158
Target ANALISIS
Tahun IDENTIFIKASI
No Jenis Variabel Nilai Strength Weakness Opportunity Threat
2022 MASALAH
(Skala) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
Tersedia daftar obat
high alert
Penyimpanan obat
high alert sesuai
standar
Pencatatan dan
pelaporan
penggunaan obat
high alert
f. Kepatuhan 100% 10 Tersedianya SOP kadang petugas pasien menyatakan pasien
melaksanakan kajian pasien jatuh tidak mengetahui ke dirinya ada kelainan memaksakan diri
kajian jatuh tersedianya SDM kamar mandi tanpa fungsi tubuh untuk jalan
pada pasien dokter, perawat, pegangan sehingga sehubungan dengan walaupun kondisi
bidan jatuh risiko jatuh tidak mampu
Tersedia tempat
tidur yang ada
penghalang
Tersedia kamar
mandi yang ada
pegangan
Tersedia kursi roda
2. PPI
a. Kepatuhan 100% 10 Tersedianya SOP kadang tidak mendapatkan sarana cuci tangan tidak
Kebersihan cuci tangan tersedia sabun cuci prasarana cuci tangan sesuai standar
Tangan (KKT) tersedianya tangan adanya aplikasi
159
Target ANALISIS
Tahun IDENTIFIKASI
No Jenis Variabel Nilai Strength Weakness Opportunity Threat
2022 MASALAH
(Skala) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
wastafel cuci dan tisu pelaporan
tangan nasional
tersedianya form
monitoring cuci
tangan
b. Penggunaan 100% 10 tersedianya SOP Ketersediaan APD mendapatkan APD beberapa petugas
APD saat pemakaian APD kadang tidak dari kadang tidak
melaksanakan tersedianya APD mencukupi donatur kebagian
tugas bagi petugas adanya aplikasi APD
tersedianya form pelaporan nasional
monitoring APD
c. Tidak ada 100% 10 terjadi kipi 1 bayi dari 450 Tersedianya SOP petugas kurang Kesadaran pasien emosi
Kejadian Ikutan bayi imunisasi menjelaskan tentang masyarakat untuk sehubungan belum
Pasca Imunisasi Tersedianya SOP KIPI yang mungkin imunisasi mengetahui secara
Kejadian ikutan terjadi pasti penyebab
pasca imunisasi gangguan pada
SDM (dokter, anaknya
perawat, bidan) pasien cemas yang
tersedia vaksin berlebihan
tersedia obat kipi
(KIPI)
3. Kepuasan
Pasien
a. Indeks 77% 10 Masih ada keluhan dari Tersedianya kotak kadang petugas pasien bisa masyarakat merasa
Kepuasan pelanggan saran dan penilaian kurang ramah memberikan kurang
Pasien saran dan penilaian puasdalam
160
Target ANALISIS
Tahun IDENTIFIKASI
No Jenis Variabel Nilai Strength Weakness Opportunity Threat
2022 MASALAH
(Skala) (kekuatan) (kelemahan) (peluang) (ancaman)
kepuasan pada menerima
petugas pelayanan
5. Indikator Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS_PK)
- Masih rendahnya SDM : Memiliki - Data awal yang IKS puskesmas
penderita hipertensi tim darbin yang tidak valid 0,08 yaitu tidak
mau berobat secara membantu sehat
teratur ke faskes. intervensi lanjut di
- Masih rendahnya masing-masing - Rendahnya -Melakukan validasi
pengetahuan keuarga desa pengetahuan data pada IKS yang
1 Capaian IKS 0.21 4 tentang menjadi tentang 12 masih rendah yaitu
anggota jaminan indikator PISPK KB
kesehatan.
- Masih rendahnya - Maintenance alat
pengetahuan dan perlengkapan
mansyarakat tentang rendah
KB.
161
c) Penentuan Prioritas Masalah
Tabel 18. Prioritas Masalah berdasar Indikator Kinerja Manajemen dan Mutu Puskesmas Selomerto 1 Tahun
2022
Urutan
Priorita Masalah Manajemen Mutu U S G Total
s
1 kehadiran lokmin karyawan tidak 100% 9 9 9 27
Pengiriman barang tidak disertai bukti serah terima
2 9 9 8 26
barang
Matrik RPK sudah selesai tersusun, namun
3 9 8 8 25
penyusunan PTP belum tersusun sesuai jadwal
4 Ada evaluasi kinerja pegawai ASN namun belum ada 8 9 7 24
162
evaluasi kinerja BLUD yang baku
Ada struktu organisasi yang ditetapkan Kepala
5 8 7 8 23
Puskesmas
6 Masih ada keluhan dari pelanggan 8 7 8 23
Masih rendahnya pengetahuan keuarga tentang
7 8 7 8 23
menjadi anggota jaminan kesehatan.
Adanya regulasi baru yang tidak teridentifikasi di
8 8 7 7 22
renstra
Masih rendahnya pengetahuan mansyarakat tentang
9 8 7 7 22
KB.
Matrik RUK sudah selesai tersusun, namun
10 6 7 8 21
penyusunan PTP belum tersusun sesuai jadwal
11 Kehadiran undangan tidak 100 % 8 7 5 20
12 terjadi kipi 1 bayi dari 450 bayi 9 8 3 20
Masih rendahnya penderita hipertensi mau berobat
13 7 8 5 20
secara teratur ke faskes.
Ada obat yang penggunaanya jarang, dan ED pendek
14 7 7 5 19
sehingga ada obat yang kedaluwarsa
update inventaris tidak dilakukan update secara
15 7 6 5 18
realtime
ada uraian tugas numun tidak sesuai dengan
16 6 6 5 17
kompetensinya
17 Feedback lama terkirim ke Puskesmas 5 5 6 16
18 Rekap pada belanja LS dan GU masih dibuat manual 5 5 5 15
Masih ada kesalahan kurang teliti dipenyusunan
19 5 5 5 15
pelaporan
163
D. Perbandingan dengan Hasil Kinerja Tahun Lalu
Tabel 19. Tabel Perbandingan Hasil Kinerja Puskesmas Selomerto 1 Tahun 2021 dengan 2022
2021 2022
No Upaya Hasil Tingkat Hasil Tingkat
Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
1 Upaya Kesehatan Masyarakat 95.4 Baik 97.97 Baik
2 Upaya Kesehatan Perorangan 94.6 Baik 101.53 Baik
3 Manajemen dan Mutu Puskesmas 9.47 Baik 8.8 Baik
164
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan tiga (3) komponen penilaian kinerja
puskesmas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kelompok kerja Upaya Kesehatan Masyarakat (Essensial
dan Pengembangan) Puskesmas Selomerto 1 tahun 2022
mencapai tingkat kinerja “Baik” dengan rerata penilaian
kinerja 103.37%.
2. Kelompok kerja Upaya Kesehatan Perorangan Puskesmas
Selomerto 1 tahun 2022 mencapai tingkat kinerja “Baik”
dengan rerata penilaian kinerja 101.53%.
3. Kelompok kerja Manajemen Puskesmas dan Mutu
Pelayanan Puskesmas Selomerto 1 tahun 2022 mencapai
tingkat kinerja “Baik” dengan rerata penilaian 8.8.
B. SARAN
1. Dalam penyusunan petunjuk Teknis PKP tingkat Kabupaten
untuk dievaluasi supaya lebih efisien.
165
LAMPIRAN 1. Perumusan Analisis Sebab Akibat Masalah UKM Puskesmas Selomerto 1 Tahun 2022
MANUSIA METODE
166
UNIT PELAYANAN : UKM
SUB UNIT : P2PM
MANUSIA METODE
167
UNIT PELAYANAN : UKM
SUB UNIT : P2PM
MANUSIA METODE
PUS UNMEDNEET
diadakanya penyeluhan dari selalu tersedianya KB gratis
BKKBN dari BKKBN kepercayaan banyak anak banyak
rejeki
168
UNIT PELAYANAN : UKM
SUB UNIT : P2PM
MANUSIA METODE
169
UPAYA UKM
UNIT PELAYANAN GIZI
SUB UNIT
MANUSIA METODE
Keterbatasan
Kurangnya Belum semua desa pembenian situp
asupan makan Bayi lahir BBLR menganggarkan PMT(susu) zink untuk bayi
pola asuh / baik tuk pelatakan balita stuntung yang pb < dari
normal
170
UPAYA UKM
UNIT PELAYANAN GIZI
SUB UNIT
MANUSIA METODE
pengetahuan
Ada sosialisasi PMBA dan PMT
kurang tentang Variasi makan kurang
contoh PMT balita kurang bavariasi
makanan balita
171
UPAYA UKM
UNIT PELAYANAN GIZI
SUB UNIT
MANUSIA METODE
pengetahuan
Ada sosialisasi PMBA dan PMT
kurang tentang Variasi makan kurang
contoh PMT balita kurang bavariasi
makanan balita
172
UPAYA UKM
UNIT PELAYANAN GIZI
SUB UNIT
MANUSIA METODE
Adanya
penyetujuan
penyerta.
Bumil kurang
Kurangnya
aktif mengikuti kelas bumil
keradaran
bumiluntuk makan
makanan bergizi
Desa belum
Tempat kelas bumil menganggarkan PMT
kurang memadai dana ADD untuk bumil
KEK
173
UPAYA UKM
UNIT PELAYANAN GIZI
SUB UNIT
MANUSIA METODE
Bider kurang
menggali Ibu kurang memenuhi Tidak ada kelas ibu
pertanyaan tentang makanan dengan baik menyusui
ASI E
Desa belum
menganggarkan kelas
ibu menyusui
174
UPAYA UKM
UNIT PELAYANAN GIZI
SUB UNIT
MANUSIA METODE
kurangnya pengetahuan
Belum ada anggaran
ibu balita tentang
desa untuk transport
manfaat posyandu
kader
175
UPAYA UKM
UNIT PELAYANAN GIZI
SUB UNIT
MANUSIA METODE
Kurangnya
Anak susah makan/sudah
Balita sakit/infeksi sosialisasi
kenal jajan
makanan balita
Cakupan N / D masih
Kurangnya dana untuk 56.55%
Kurangnya dana ADD Keluarga kurang
Alat antrop kurang/rusak pembelian alat
untuk PMT mendukung
antropometri
176
UPAYA UKM
UNIT PELAYANAN GIZI
SUB UNIT
MANUSIA METODE
Kurangnya koordinasi
Pihak sekolah tidak dengan pihak sekolah
Tidak ada sarana leflet Keluarga/teman kurang
FE terbatas menganggarkan
anemia gizi besi mendukung
pembelian FE
Monitoring cakupan
media pendukung
FE belum berjalan
Petugas kurang edukasi konsumsi TTD
dengan baik ( tidak
masih kurang
ada kartu monitoring)
177
UPAYA UKM
UNIT PELAYANAN GIZI
SUB UNIT
MANUSIA METODE
Monitoring cakupan
desa belum media pendukung
FE belum berjalan
Petugas kurang menganggarkan edukasi konsumsi TTD
dengan baik ( tidak
pembelian tablet Fe masih kurang
ada kartu monitoring)
178
UPAYA UKM
UNIT PELAYANAN GIZI
SUB UNIT
MANUSIA METODE
Tidak semua bayi dan pemberian dor to door jika Media promosi
balita datang ke posyandu da bayi dan balita yang tidak kurang
Vitamin A
petugas terbatas anggaran tidak ada
179
UPAYA UKM
UNIT PELAYANAN GIZI
SUB UNIT
MANUSIA METODE
180
UPAYA UKM
UNIT PELAYANAN GIZI
SUB UNIT
MANUSIA METODE
EPPGBM
Keluarga/teman kurang
mendukung
Tidak semua kader Belum ada dana untuk media pendukung untuk
Sinyal kadang susah dana terbatas
punya laptop tenaga entri promosi kurang
181
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : P2P
SUB UNIT : P2PM
MANUSIA METODE
Penderita batuk/ pneumonia Belum semua ibu balita Surveilans pasif, dari
Laporan jejaring - jaringan
terkadang mengobati sendiri mempunyai pengetahuan baik pemeriksaan poli rawat
puskesmas (PKD, praktek
dengan herbal/ cara sederhana tentang pneumonia balita (ciri, jalan, rawat inap maupun
mandiri, apotek, dll) tidak berjalan
atau membeli obat di apotek penyebab, bahaya, dll) PKD
182
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : P2P
SUB UNIT : P2PM
MANUSIA METODE
183
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : P2P
SUB UNIT : P2PM
MANUSIA METODE
Presentase penemuan
Kemudahan akses obat Belum semua masyarakat penderita diare masih
Pembiayaan pemeriksaan Kader tidak mendapat
apotek ataupu cara mempunyai pengetahuan
sederhana (larutan gula
diare melalui BPJS ataupun laporan warga yang sakit
baik tentang diare (ciri,
renda
dana pribadi diare
garam, dll) penyebab, bahaya, dll)
184
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : P2P
SUB UNIT : P2PM
MANUSIA METODE
Obat yang diperlukan terkadang Jika tidak mempunyai BPJS Tatalaksana diare balita
kosong, sehingga menggunakan maka pembiayaan
sudah sesuai standar
obat lain yang setipe atau pemeriksaan/pengobatan
Term tembak kurang sensitif pemberian resep untuk dibeli di pneumonia melalui dana
untuk dipakai apotek luar pribadi
185
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : P2P
SUB UNIT : P2PM
MANUSIA METODE
Cakupan pelayanan
kesehatan orang
Pemeriksaan HIV gratis Organisasi WYC membantu dengan risiko terinfeksi
Reagen HIV pernah kosong, bagi kelompok sasaran dalam merujuk LSL untuk HIV sudah sesuai
sehingga sempat tidak bisa rentan dilakukan pemeriksaan HIV standar
melakukan pemeriksaan HIV
186
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : P2P
SUB UNIT : P2PM
MANUSIA METODE
Cakupan pelayanan
Triple eliminasi pada ibu
Pemeriksaan HIV gratis
hamil belum mencapai
Reagen HIV pernah kosong, bagi kelompok sasaran
sehingga sempat tidak bisa rentan target
melakukan pemeriksaan HIV
187
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : P2P
SUB UNIT : P2PM
MANUSIA METODE
188
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : P2P
SUB UNIT : P2PM
MANUSIA METODE
189
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : P2P
SUB UNIT : P2PM
MANUSIA METODE
Lembaga pendidikan
Paud,TK, SD dan Cakupan POPM Cacing
Pembiayaan kegiatan dari setingkatnya dapat telah mencapai target
BOK membantu petugas
Obat albendazole dari dinas Plastik obat disediakan mandiri
mendistribusikan obat dan
kesehatan oleh puskesmas
memastikan obat tersebut
Form pencatatan dan
pelaporan kegiatan
disediakan oleh koordinator
190
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : P2P
SUB UNIT : P2PM
MANUSIA METODE
Cakupan pemeriksaan
cacingan pada ibu hamil
Ketersediaan mikroskop dan anemia belum mencapai
perlengkapannya untuk
pemeriksaan kecacingan
target
pada ibu hamil anemia
191
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : P2P
SUB UNIT : P2PM
MANUSIA METODE
192
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : P2P
SUB UNIT : P2PM
MANUSIA METODE
193
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : P2P
SUB UNIT : P2PM
MANUSIA METODE
Ketidakpercayaan dan
Status pandemi Covid dan kebosanan masyarakat
Penderita covid-19
RDT Antigen maupun PCR Dana kegiatan berasal dari peraturan pemerintah terhadap segala hal yang tinggi
APD dari puskesmas menjadi landasan petugas
dari dinas kesehatan BOK puskesmas berhubungan dengan Covid
untuk melakukan pelacakan menyulitkan kegiatan
kontak kasus Covid pelacakan kontak Covid
194
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : P2P
SUB UNIT : P2PM
MANUSIA METODE
195
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : P2P
SUB UNIT : P2PM
MANUSIA METODE
196
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : PROMKES
SUB UNIT :
MANUSIA METODE
Sosialisasi
Belum semua Kesadaran masyarakat
germas masih
kader pagersari masih kurang, terutama
belum menjangkau
sbg penggerak untuk cek kesehatan rutin
seluruh lapisan
masyarakat tk. RT dan aktivitas fisik
masyarakat
aktif
Implementasi germas di
Dukungan dana untuk Masih banyak mitos
masyarakat masih belum
Belum semua ada Belum ada SK tim cek kesehatan rutin atau kepercayaan yang
optimal
perdes yang Germas tk. Kecamatan (posbindu) dan beredar dimasyarakat .
mendukung germas ataupun desa aktivitas fisik masih (ASIEKS, rokok dan
kurang lain-lain)
Kemajuan teknologi,
transportasi dan
Belum semua desa industri, serta rikme
menyediakan fasilitas kerja yang tinggi
kesehatan yang menyebabkan
mendukung germas masyarakat kurang
aktivitas fisik, konsumsi
makanan cepat saji
197
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : PROMKES
SUB UNIT :
MANUSIA METODE
Frekluensi rapat
Anggota FKD belum
koordinasi FKD
semuanya aktif
masih kurang
Tenaga kesehatan
di PKD Cuma satu
sehingga tidak bisa
pelayanan tiap hari
198
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : PROMKES
SUB UNIT :
MANUSIA METODE
199
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : PROMKES
SUB UNIT :
MANUSIA METODE
Frekuensi
Kader poskestren tidak pembinaan
aktif poskestren masih
kurang
Sarpras yang
menunjang kesehatan
masih kurang. ( ruang Keperduliaan
Kurangnya materi atau Kurangnya dukungan
poskestren, kotak penggurus dan
buku-buku tentang dana dari pihak
P3K, alat-alat masyarakat ponpes
kesehatan dari ponpes pondok pesantren
kebersihan, masih kurang
ketersediaan air
bersih)
200
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : PROMKES
SUB UNIT :
MANUSIA METODE
Kader belum
Banyak kader tua yang Frekuensi
memahami
tidak bisa mengikuti pembinaan kader
tugasnya masing-
perkembangan teknologi kurang
masing
Sarpras posyandu
Partisipasi masyarakat
belum lengkap atau
masih kurang
ada yang rusak
201
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : PROMKES
SUB UNIT :
MANUSIA METODE
Kader kurang
percaya diri dalam
melaksanakan
penyuluhan secara
mandiri
Penyuluhan secara
Sarana dan prasarana Tempat tidak kualitas belum optimal
penyuluhan di desa mendukung, terlalu
kurang ramai/bising
202
UNIT PELAYANAN: P2TM
SUB UNIT : skreening usia produktif ( posbindu dan skreeening)
MANUSIA METODE
Penderita tidak patuh Penderita tidak tahu belum ada upaya koordinasi kader
Berobat terkena PTM menggerakkan klg sbg dan petugas
suport sistem belum optimal
Kurangnya warga
Transport petugas pengobatan peny Masyarakat belum yang terskreening usis 15-
Masyarakat merasa 59 th
Posbindu masih Lokasi posbindu terbatas Kronis memerlukan paham manfaat dari
bukan prioritas datang
bergabung dengan yang jarang diketahui pengobatan berjenjang Posbindu
ke posbindu
kegiatan lain masyarakat umum
203
UNIT PELAYANAN: P2TM
SUB UNIT : Hipertensi
MANUSIA METODE
Penderita tidak patuh Penderita tidak tahu belum ada upaya koordinasi kader
Berobat terkena Hipertensi menggerakkan klg sbg dan petugas
suport sistem belum optimal
Kurangnya warga
Transport petugas pengobatan peny Masyarakat belum yang terskreening
Masyarakat merasa
Posbindu masih Lokasi posbindu terbatas Kronis memerlukan paham manfaat dari Hipertensi
bukan prioritas datang
bergabung dengan yang jarang diketahui pengobatan berjenjang Posbindu
ke posbindu
kegiatan lain masyarakat umum
204
UNIT PELAYANAN: P2TM
SUB UNIT : Diabetes Militus
MANUSIA METODE
Penderita tidak patuh Penderita tidak tahu belum ada upaya koordinasi kader
Berobat terkena DM menggerakkan klg sbg dan petugas
suport sistem belum optimal
Banyak warga
Transport petugas pengobatan peny Masyarakat belum yang terskreening
Masyarakat merasa
Posbindu masih Lokasi posbindu terbatas Kronis memerlukan paham manfaat dari Diabetes Militus
bukan prioritas datang
bergabung dengan yang jarang diketahui pengobatan berjenjang Posbindu
ke posbindu
kegiatan lain masyarakat umum
205
UNIT PELAYANAN: P2TM
SUB UNIT : Skreening Obesitas
MANUSIA METODE
Penderita tidak Penderita tidak tahu belum ada upaya koordinasi kader
patuh Berobat terkena Obesitas menggerakkan klg sbg dan petugas
suport sistem belum optimal
Banyak warga
Transport petugas pengobatan peny Masyarakat belum yang terskreening
Masyarakat merasa
Posbindu masih Lokasi posbindu terbatas Kronis memerlukan paham manfaat dari Obesitas
bukan prioritas datang
bergabung dengan yang jarang diketahui pengobatan berjenjang Posbindu
ke posbindu
kegiatan lain masyarakat umum
206
UNIT PELAYANAN :
SUB UNIT :IVA dan Sadanis
MANUSIA METODE
Mindset masih
Provider IVA terbatas
perprogram
Rendahnya cakupan
Ruang dan waktu pelayanan IVA
Metode KIE belum Bahan habis pakai Dana pendukung Swadana dipuskesmas Selomerto 1
dikembangkan secara yang terbatas masayarakat kurang pelayanan IVA tidak Pelayanan cek iva
Keg IVA minim memadai
optimal ketersediaaannya berminat hanya seminggu 2 kali
207
208
UNIT PELAYANAN: P2TM
SUB UNIT : skreening usia produktif ( posbindu dan skreeening)
MANUSIA METODE
Penderita tidak patuh Penderita tidak mau rutin belum ada upaya koordinasi kader
Berobat minum obat menggerakkan klg sbg dan petugas
suport sistem belum optimal
metode edukasi
Kurang nya petugas masih dianggap rutinitas
pelaksana
209
UNIT PELAYANAN
: P2TM
SUB UNIT : ODGJ Bebas Pasung
MANUSIA METODE
Penderita tidak patuh keluarga tidak tahu belum ada upaya koordinasi kader
Berobat pengobatan untuk anggota menggerakkan klg sbg dan petugas
klg yang ODGJ suport sistem belum optimal
Belum ada poli rujukan ke faskes Transport petugas pengobatan peny Masyarakat belum Masyarakat merasa
khusus Jiwa lanjutan belum terbatas Kronis memerlukan paham bagaimana bukan prioritas datang ODGJ bebas pasung
dimanfaatkan secara pengobatan berjenjang menghadapi ODGJ ke fasyankes
maksimal
210
UNIT PELAYANAN
: P2TM
SUB UNIT : skreening KESWA
MANUSIA METODE
belum familier dengan keluarga tidak tahu belum ada upaya koordinasi kader
kuisioner SDQ / SRQ tindak lanjut hasil menggerakkan klg sbg dan petugas belum
skreening keswa suport sistem optimal
Belum ada poli rujukan ke faskes Transport petugas tindak lanjut hasil Masyarakat belum Masyarakat merasa skreening keswa masih
khusus Jiwa lanjutan belum terbatas skreening memerlukan paham manfaat bukan prioritas datang belum familier untuk
dimanfaatkan secara pembiayaan dan skreening jiwa ke fasyankes petugas dan sasaran
maksimal berjenjang
211
UNIT PELAYANAN
: P2TM
SUB UNIT : skreening ASSIST
MANUSIA METODE
belum familier dengan keluarga tidak tahu belum ada upaya koordinasi guru
kuisioner ASSIST tindak lanjut hasil menggerakkan klg sbg dan petugas belum
skreening ASSIST suport sistem optimal
Belum semua Orang tua belum metode skreening dengan Masih kurang
petugas kesehatan mengetahui pentingnya quisioner masih asing penyuluhan tentang
memahami bagaimana skreening ASSIST bahaya Rokok,
melakukan skreening narkotika dll
ASSIST
Belum ada poli rujukan ke faskes Transport petugas tindak lanjut hasil Masyarakat belum Masyarakat merasa skreening ASSIST masih
khusus Jiwa lanjutan belum terbatas skreening memerlukan paham manfaat bukan prioritas datang belum familier untuk
dimanfaatkan secara pembiayaan dan skreening ASSIST ke fasyankes petugas dan sasaran
maksimal berjenjang
Kecanduan rokok
dianggap wajar bukan
suatu masalah
212
UNIT PELAYANAN: P2TM
SUB UNIT : skreening Indera
MANUSIA METODE
kesadaran untuk Penderita tidak tahu belum ada upaya koordinasi kader
melakukan cek indera terkena gangguan indera menggerakkan klg sbg dan petugas
masih kurang suport sistem belum optimal
Kurangnya warga
Transport petugas pengobatan peny Masyarakat belum yang terskreening indera
Masyarakat merasa secara stadart
Posbindu masih Lokasi posbindu terbatas Kronis memerlukan paham manfaat dari
bukan prioritas datang
bergabung dengan yang jarang diketahui pengobatan berjenjang Posbindu
ke posbindu
kegiatan lain masyarakat umum
213
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
SUB UNIT : USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
MANUSIA METODE
Kurangnya peran
guru dan orang tua Kurangnya kesadaran Komitmen KTR
terutama dalam hal anak sekolah tentang kurang
pengawasan dan bahaya merokok Slogan merokok masih
motivasi menarik minat anak sekolah
Sosialisasi bahaya
Sanksi KTR belum berjalan
merokok belum Merokok merupakan
maksimal identitas laki laki
214
UPAYA : UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
UNIT PELAYANAN : UKS dan SBH
SUB UNIT : USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
MANUSIA METODE
215
UPAYA : UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
UNIT PELAYANAN+A4:P21M14A4:O19A4:P22A4:O21
: UKS dan SBH
SUB UNIT : USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
MANUSIA METODE
Pembinaan hanya
dilaksanakan oleh
Guru UKS belum semua petugas 1 tahun
memahami kegiatan UKS sekali /frekuensi
pembinaan UKS
masih kurang
216
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : PERKESMAS dan PISPK
SUB UNIT : PISPK
MANUSIA METODE
Entry intervensi
PIS-PK hanya dikelola
PISPK belum
satu orang
maksimal
Belum semua
Belum ada sinkronisasi data Belum dilakukan
karyawan
PIS-PK dan program yang analisis bivariat
memahami
terkait dengan IKS data PIS-PK
kegiatan PIS-PK
Perlu adanya
pemberdayaan
Belum semua warga masyarakat
masyarakat desa sebagai upaya
memahami kegiatan PIS- tindak lanjut
PK kegiatan PIS-PK
217
a.
MANUSIA b.
c. METODE
d.
Penderita minum e.
obat hanya ketika Pelaksanaan Posbindu belum sepenuhnya berjalan
f.
terasa pusing
g.
h. di faskes
antri Kerja sama lintas program belum terintegrasi
malas control ke
Menganggap dokter
remeh Penyuluhan kurang
hipertensi tidak ada yang mengantar ke
faskes
Pengetahuan
tentang Cakupan Penderita
Kurangnya hipertensi melakukan
hipertensi kurang
kesadaran pengobatan secara
Kurang teratur
Tidak ada dana kerja sama
khusus untuk lintas Keluarga tidak mendorong
Posbindu Hipertensi sektor untuk minum obat teratur
terkait
Posbindu
system rujukan Kurangnya koordinasi PTM Anggapan bahwa jika tidak pusing berarti
membingungkan Posbindu belum pemegang program dengan tidak darah tinggi
sepenuhnya berjalan pihak manajemen puskesmas
218
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : KESEHATAN LINGKUNGAN
SUB UNIT : CAKUPAN UPAYA PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS FASYANKES
MANUSIA METODE
Penganggaran untuk
Belum ada law limbah medis belum
enforcement yang tegas menjadi prioritas bagi
klinik/ BPM
219
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : KESEHATAN LINGKUNGAN
SUB UNIT : PROSENTASE SARANA AIR MINUM YANG MEMENUHI PERSYARATAN KESEHATAN
MANUSIA METODE
220
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : KESEHATAN LINGKUNGAN
SUB UNIT : PROSENTASE SARANA AIR MINUM DILAKUKAN PENGAWASAN
MANUSIA METODE
Kesadaran masyarakat
kurang
221
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : KESEHATAN LINGKUNGAN
SUB UNIT : PROSENTASE PENDUDUK DENGAN AKSES AIR BERSIH
MANUSIA METODE
Kesadaran masyarakat
kurang
222
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : KESEHATAN LINGKUNGAN
SUB UNIT : CAKUPAN DESA/ KELURAHAN MELAKSANAKAN STBM
MANUSIA METODE
Pemberdayaan tim/
Kesadaran masyarakat
komunitas yang ada
kurang
kurang maksimal
Masyarakat kurang
diberdayakan
223
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : KESEHATAN LINGKUNGAN
SUB UNIT : CAKUPAN AKSES JAMBAN SEHAT
MANUSIA METODE
Petugas
puskesmas kurang Kurangnya kesadaran Kurangnya
maksimal dalam masyarakat untuk BAB promosi
melakukan dan jamban sehat dimasyarakat
pembinaan
Anggapan
Tim/komunitas yang ada Kunjungan rumah /
masyarakat jamban
belum maksimal monitoring kurang
sehat itu mahal
Masyarakat kurang
diperdayakan
Dampak lingkungan
Minim lahan untuk
tidak langsung
membuat septik tank
dirasakan
224
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : KESEHATAN LINGKUNGAN
SUB UNIT : CAKUPAN DESA/ KELURAHAN ODF
MANUSIA METODE
Petugas
puskesmas kurang Kurangnya kesadaran Kurangnya
maksimal dalam masyarakat untuk BAB promosi
melakukan dan jamban sehat dimasyarakat
pembinaan
Anggapan
Tim/komunitas yang ada Kunjungan rumah /
masyarakat jamban
belum maksimal monitoring kurang
sehat itu mahal
Masyarakat kurang
diperdayakan
Dampak lingkungan
BAB disembarang
tidak langsung
tempat
dirasakan
225
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : KESEHATAN LINGKUNGAN
SUB UNIT : CAKUPAN DESA/ KELURAHAN STBM
MANUSIA METODE
226
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : KESEHATAN LINGKUNGAN
SUB UNIT : CAKUPAN TEMPAT PENGOLAHAN PANGAN/ TPP MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
MANUSIA METODE
Petugas kurang
maksimal dalam
pembinaan
227
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : KESEHATAN LINGKUNGAN
SUB UNIT : CAKUPAN TEMPAT FASILITAS UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
MANUSIA METODE
Petugas kurang
maksimal dalam
pembinaan
228
DIAGRAM ISHIKAWA/FISHBONE
PUSKESMAS SELOMERTO 1
UPAYA : UKP
UNIT PELAYANAN : KESEHATAN LINGKUNGAN
SUB UNIT : PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN
MANUSIA METODE
Promosi masih
kurang,belum
Kesadaran untuk ber
menyentuh semua
PHBS masih kurang
lapisan
masyarakat
Anggapan "biasa"
terhadap kejadian
penyakit berbasis
lingkungan
Tidak bersih,sehungga
menjadi satu mata
rantai penularan
229
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : KESJAOR
SUB UNIT : POS UKK
MANUSIA METODE
Cakupan Upaya
Masyarakat masih Kesehatan Kerja di
Penggunaan APD kurang Sumber dana kegiatan banyak yang belum wilayah kerja
lengkap berasal dari dana BOK mengerti tentang puskesmas
pentingnya pos UKK
230
UPAYA : UKM
UNIT PELAYANAN : KESJAOR
SUB UNIT : KESEHATAN OLAHRAGA
MANUSIA METODE
Kurangnya pengetahuan Masih ada beberapa Adanya kerjasama antar Pelaksanaan tes
SDN tentang program sekolah yang tidak lintas program yang masih
kebugaran jasmani
kesehatan olahraga menjalankan kegiatan kurang efektif
yang belum optimal
belum tercapainya
Belum tersedia sarana Kurangnya anggaran Masih rendahnya peran cakupan program
dan prasarana yang untuk pelaksanaan tes aktif SDM dalam kegiatan kesehatan olahraga
mendukung kebugaran jasmani kesehatan olahraga
231
UNIT PELAYANAN : UKM
SUB UNIT : Kesgilut
MANUSIA METODE
232
UNIT PELAYANAN : UKM
SUB UNIT : Kesgilut
MANUSIA METODE
233
UNIT PELAYANAN : UKM
SUB UNIT : Kesgilut
MANUSIA METODE
sosialisasi pentingnya
kurangnya sdm nakes kesgilut masih kurang
Rendahnya cakupan
masyarakat masih
penyuluhan di posyandu
masih kurangnya sarana cakupan wilayah terlalu terbatasnya dana untuk menganggap kesgilut
penyuluhan ukgm luas penyuluhan kurang penting
234
UNIT PELAYANAN : UKM
SUB UNIT : KESEHATAN HAJI
Kurangnya
kesadaran jamaah Kurangnya Alkes Kegiatan
haji untuk Untuk Menunjang Tergantung Dari
melakukan Pembinaan Keputusan Dinas
pembinaan
kesehatan
Cakupan Pembinaan
Kesehatan Jamaah Haji
Kurangnya
Kelelngkapan Obat
Sumber Kegiatan
Untuk Menunjang
Hanya Berasal Dari
Pengobatan Bagi
Dana BOK
Jamaah Yang
Berisiko
235
UNIT PELAYANAN : UKM
SUB UNIT : KESEHATAN HAJI
Kurangnya
Kurangnya Alkes Kegiatan
kesadaran jamaah
Untuk Menunjang Tergantung Dari
haji untuk
Pemeriksaan Keputusan Dinas
memeriksakan
kesehatannya
secara berkala
Cakupan Pemeriksaan
Kesehatan Jamaah Haji
Kurangnya
Kelelngkapan Obat
Sumber Kegiatan
Untuk Menunjang
Hanya Berasal Dari
Pengobatan Bagi
Dana BOK
Jamaah Yang
Berisiko
236
UNIT PELAYANAN : UKM
SUB UNIT : LANSIA
MANUSIA METODE
Kurangnya pengetahuan Sebagian Lansia tidak Adanya kerjasama dengan Kunjungan rumah pada
lansia atau keluarga lansia berkenan membayar layanan lintas program dalam lansia yang tidak bisa
tentang pentingnya pos Lansia cek lab sederhana pemeriksaan Lansia datang ke Pos lansia
237
LAMPIRAN 2. Perumusan Analisis Sebab Akibat Masalah UKP Puskesmas Selomerto 1 Tahun 2022
DIAGRAM ISHIKAWA/FISHBONE
PUSKESMAS SELOMERTO 1
MANUSIA METODE
238
239
UNIT PELAYANAN :UKP
SUB UNIT :
MANUSIA METODE
240
241
UNIT PELAYANAN :UKP
SUB UNIT :
MANUSIA METODE
Kurangnya sanksi
Kedisiplinan petugas yang tegas terhadap
kurang petugas yang
kurang disiplin
Kurangnya cepat
tanggap petugas
ketika obat habis
242
UNIT PELAYANAN :UKP
SUB UNIT :
MANUSIA METODE
243
UNIT PELAYANAN : UKP
SUB UNIT :
MANUSIA METODE
Sistem informasi
pelayanan puskesmas
Kurangnya dana untuk belum berjalan optimal
Evaluasi letak tempat
menambah sarana
informasi
informasi
244
245
UNIT PELAYANAN :UKP
SUB UNIT :
MANUSIA METODE
Petugas pendaftaran
melaksanakan Pendaftaran masih
pendaftaran online dan dilakukan secara
offline sekaligus harus manual
mengambil RM sendiri
Petugas
pendaftaran harus
mengambil RM dan Entry BPJS dilakukan oleh
mengantarkanya petugas pendaftaran
sendiri ke unit
masing-masing
Pelaksanaan sistem
Puskesmas tidak pendaftaran belum efektif
memiliki mesin
pendaftaran otomsatis
246
UNIT PELAYANAN :UKP
SUB UNIT :
MANUSIA METODE
Kurangnya sanksi
tegas terhadap
Hanya terdapat 1 apoteker
petugas yang
kurang disiplin
Kedisiplinan
Cek obat tidak dilakukan
petugas yang
rutin/berkala
kurang
Kurangnya cepat
tanggap petugas
ketika obat habis
Pelayanan keformasian
belum optimal
Gudang apotek terbatas
Puskesmas kurang
Kurangnya stok obat mendukung terciptanay
dari DKK lingkungan kerja yang
disiplin
247
UNIT PELAYANAN :UKP
SUB UNIT :
MANUSIA METODE
Lab belum
Jumlah petugas belum memiliki sistem
memadai untuk penulisan
hasil
Belum dilakukan
Kurangnya peralatan di Lab untuk TBC belum
penganggaran untuk
lab terpisah
PMI/PME
Kurangnya anggaran
Tidak ada AC di ruang
untuk melakukan
lab
pelatihan bagi petugas
248
249
UNIT PELAYANAN : UKP
SUB UNIT :
MANUSIA METODE
Belum ada
Hanya terdapat 1 petugas
pelatihan bagi
ambulans
driver ambulans
Tidak terdapat
petugas ambulans
yang stanby diluar
jam kerja
250
251
UNIT PELAYANAN : P2
SUB UNIT : PASIEN TB MANGKIR
MANUSIA METODE
Pelayanan
klien kurang memahami pengobatan TB
pentingnya pengobatan (komunikasi
rutin teraupetik) kurang
optimal
Beberapa pasien TB
mangkir/ tidak pengobatan
rutin
Kunjungan rumah
APD (masker,sarung Dukungan PMO
pasien TB mangkir
tangan) masyarakat kurang baik
belum dianggarkan
252
UNIT PELAYANAN : P2
SUB UNIT : HIV (PASIEN HIV MANGKIR)
MANUSIA METODE
Kesadaran pasien
Pengambilan obat
berobat masih
di PKM tidak rutin
kurang
253
UNIT PELAYANAN : P2
SUB UNIT : HIV (Scrining HIV)
MANUSIA METODE
Tidak semua
sasaran
mengakses test
HIV
254
255
UNIT PELAYANAN : P2
SUB UNIT : KLB
MANUSIA METODE
Penanggulangan
Vektor penyakit penyebab potensi KLB
Sarana survei senter Anggaran BOK nyamuk,penyebab virus
bakteri.
MANUSIA METODE
Masih kurangnya
pengetahuan orang tua Perubahan jadwal
tentang imunisasi posyandu
(terutama booster)
MANUSIA METODE
1. Terintergrasi
Melatih kades melakukan dengan kegiatan
PX sek darah skrening 2. pos
lansia 3. posyandu
pemeriksaan hipertensi
dengan rasi digital dan
manual
Kesadaran masyarakat
untuk membiasakan
cek darah masih kurang
257
UNIT PELAYANAN : SPM 3
SUB UNIT :
MANUSIA METODE
Terintegrasi: 1).
Bersama kegiatan
Kades belum bisa cek
skrening dengan
GDS (masih petugas)
cek cap GDS. 2).
Pos lansia
Masyarakat pada
umumnya takut dicek
gulanya takut tahu
Terintegrasi dengan Alat cek GDS masih
punya atau disuruh
pengadaan posbindu kit terbatas
menggurangi makanan
(tidak bebas makan
saji)
258
UNIT PELAYANAN : SPM 4
SUB UNIT :
MANUSIA METODE
Pemahaman kader
tentang pos lansia masih PX di pos lansia
kurang
Keluarga tidak
Form GDS, AMT, ADL mendukung kegiatan
belum ada dengan mengantar
lansia ke pos
259
UNIT PELAYANAN : SPM 5
SUB UNIT :
MANUSIA METODE
Pengobatan
Keterbatasan tenaga penderita ODGJ
keswa masih pasif
dipuskesmas
Kader belum
semua terpapar
dengan keswa
Masyarakat belum
semua bisa menerima
keanggota keluarganya
ODGJ merasa sebagai
beban
260
UNIT PELAYANAN :
SUB UNIT :
MANUSIA METODE
Survei dan
penilaian KM
Pemberian banner
dan striker KM
261
UNIT PELAYANAN : UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
SUB UNIT : USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
MANUSIA METODE
Kurangnya SDM/tenaga
Pemahaman guru/KKR masih kurang dan kesehatan saat Kurangnya kordinasi tim Kebijakan sekolah yang membatasi waktu
kurang membantu dalam pelaksanaan pelaksanaan penjaringan puskesmas dengan sekolah pemeriksaan
kesehatan
Pemeriksaan kesehatan
belum menyeluruh pada
Pemahaman petugas tentang standar Ketidakhadiran petugas
semua indikator yang Pemeriksaan kesehatan baru dilakukan
penjaringan kesehatan dan pemeriksaan puskesmas ketika
ditentukan. Atau banyak item kepada siswa baru, belum seluruh siswa
berkala belum sama refresing penjaringan
pemeriksaan yang kosong
(belum sesuai standar)
Pelaksanaan penjaringan
kesehatan anak usia
Jadwal petugas untuk sekolah belum sesuai
kegiatan rutin
Belum ada anggaran standar dan pelaksanaan
Belum ada pajak UKS dilapangan bendrok pemeriksaan berkala
untuk pemeriksaan
atau lemari khusus dengan jadwal seluruh anak usia sekolah
berkala seluruh anak
penyimpanan alat UKS penjaringan kesehatan. belum terlaksana
usia sekolah
(perlu ada integrasi
dengan program lain)
Sekolah belum
melaksanakan tindak
UKS kets belum
lanjut pembinaan guru
lengkap untuk
Anggaran untuk UKS dan dokter kecil
pelaksanaan UKS kits sering hilang
pengadaan alat/UKS untul pelaksanaan
penjaringan. Dan setelah digunakan
kits belum ada TRIASUKS disekolah.
pemeriksaan kesehatan
(penimbangan dan
berkala
pengukuran BB dan TB
dan kegiatam lain)
262
UNIT PELAYANAN : UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
SUB UNIT : USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
MANUSIA METODE
Pembinaan hanya
dilaksanakan oleh
Guru UKS belum semua petugas 1 tahun
memahami kegiatan UKS sekali /frekuensi
pembinaan UKS
masih kurang
263
UNIT PELAYANAN : UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
SUB UNIT : USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
MANUSIA METODE
Belum ada
pembentukan SBH
264
UNIT PELAYANAN : UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
SUB UNIT : PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PS-PK)
MANUSIA METODE
Belum semua
Belum ada sinkronisasi data Belum dilakukan
karyawan
PIS-PK dan program yang analisis bivariat
memahami
terkait dengan IKS data PIS-PK
kegiatan PIS-PK
Perlu adanya
pemberdayaan
Belum dilakukan verifikasi masyarakat
kunjungan PIS-PK sebagai upaya
tindak lanjut
kegiatan PIS-PK
265
UNIT PELAYANAN :
SUB UNIT : ODF
MANUSIA METODE
Petugas
puskesmas kurang Kurangnya kesadaran Kurangnya
maksimal dalam masyarakat untuk BAB promosi
melakukan dan jamban sehat dimasyarakat
pembinaan
Anggapan
Tim/komunitas yang ada Kunjungan rumah /
masyarakat jamban
belum maksimal monitoring kurang
sehat itu mahal
Masyarakat kurang
diperdayakan
Dampak lingkungan
Bebas BAB
tidak langsung
disembarang tempat
dirasakan
266
UNIT PELAYANAN :
SUB UNIT : UKK
MANUSIA METODE
Kurangnya
Petugas belum maksimal
promosi program
dalam melakukan
UKK di tempat
pembinaan
kerja
Kurangnya
pemahaman
Kerja sama lintas sektor
pemilik usaha
belum efektif
tentang pentingnya
pos UKK
267
268
UNIT PELAYANAN :
SUB UNIT : DESA STBM
MANUSIA METODE
Petugas kurang
maksimal dalam Masyarakat kurang
melakukan diberdayakan
pembinaan
269
UNIT PELAYANAN :
SUB UNIT : TUPM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
MANUSIA METODE
270
UNIT PELAYANAN :
SUB UNIT : PEMBINAAN,PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN
MANUSIA METODE
Kurangnya
kesadaran
pengusaha
terhadap
keamanan pangan
Kurangnya pembinaan,
pengawasan keamanan
pangan diwilayah kerja
puskesmas Selomerto 1
271
UNIT PELAYANAN :
SUB UNIT : KESEHATAN GIGI DAN MULUT
MANUSIA METODE
Tidak melakukan
Keterbatasan tenaga kunjungan rutin ke
kesehatan gigi dokter gigi minimal
6bln sekali
Kesadaran
pasien/anak yang anak tidak melakukan sikat
Guru sekolah kurang
masih rendah gigi pada malam hari
mendukung
tentang kesehatan sebelum tidur
gigi dan mulut
272
UNIT PELAYANAN : UKM
SUB UNIT : KESEHATAN GIGI DAN MULUT
MANUSIA METODE
Angka kunjungan ke
Peralatan untuk puskesmas untuk anak
pemeriksaan dan
sekolah masih rendah
penyuluhan kesehatan
gigi dan mulut di
sekolah masih kurang
ketersediaan dental
Anggaran untuk dental
unit di puskesmas
unit belum tersedia
masih kurang
273
274
UNIT PELAYANAN : KESEHATAN LINGKUNGAN
SUB UNIT : PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN
MANUSIA METODE
Promosi masih
kurang,belum
Kesadaran untuk ber
menyentuh semua
PHBS masih kurang
lapisan
masyarakat
Anggapan "biasa"
terhadap kejadian
penyakit berbasis
lingkungan
Tidak bersih,sehungga
menjadi satu mata
rantai penularan
275
UNIT PELAYANAN : PTM
SUB UNIT : SDM 1
MANUSIA METODE
Scrining di lab
Tenaga kerja tidak
dengan kegiatan:
mencukupi dalam
1. Posayandu 2.
melayani di berbagai
posyandu cerdil 3.
dengan jumlah sakron
Scrining PTM 4.
scrining
DX IVA
1. Masayarakat masih
kurang antisias
mengikuti kegiatan
screning dengan alasan
takut tahu penyakit 2.
Masyarakat bekerja
belum bisa ikut
berpartisipasi 3. Usia
sekolah belum bisa ikut
berpartisipasi 4. Wanita
usia produktif malu dan
takut untuk PX IVA
276
LAMPIRAN 3. Perumusan Analisis Sebab Akibat Masalah Manajemen dan Mutu Puskesmas Selomerto 1
Tahun 2022
MANUSIA METODE
277
UNIT PELAYANAN : ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
SUB UNIT : UMUM DAN KEPEGAWAIAN
MANUSIA METODE
Waktu penyusunan
perencanaan tidak tepat
Petugas penanngungjawab banyak job waktu
278
279
280
281
UNIT PELAYANAN : ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
SUB UNIT : PENGURUS BARANG
MANUSIA METODE
Belum dilakukan
updating secara
Petugas belum melakukan
rutin pada ASPAK
updating rutin
jika ada barang
baru yang masuk
Penanggung jawab
sarana pelayanan
belum disusun Proses kalibrasi alat belum
secara rinci menyeluruh
dimasing-masing
unit pelayanan
Pengelolaan barang
belum optimal
282
UNIT PELAYANAN : ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
SUB UNIT :
MANUSIA METODE
belum dianggarkan
Gudang penyimpanan dana pembuatan
sudah tidak mencukupi gudang
283
UNIT PELAYANAN : ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
SUB UNIT : PENYIMPANAN
MANUSIA METODE
Permintaan BHP
PJ unit pelayana belum
non medis masih
melaporkan penggunaan
susah atau tidak
BHP dengan baik
rutin
Manajemen penyimpanan
Kartu stok kondisi barang belum optimal
terkini digudang obat
belum sesuai kondisi
Data penerimaan
Belum ada anggaran
barang masih ada yang
untuk lembur petugas
kurang lengkap
Data distribusi
pelayanan masih ada
yang belum lengkap
284
UNIT PELAYANAN : ADMINISTRASI DAN MANAJEMEMN
SUB UNIT ; K3
MANUSIA METODE
Pengisian
Petugas K3 belum tertib checklist
melakukan checklist kebersihan belum
tertib
Monitoring kegiatan K3
Belum ada maintenance belum efektif
Resiko tinggi terjadi
untuk alat pemedam
infeksi nosokomial
kebakaran
285