PUSKESMAS SELOMERTO 1
TENTANG
PUSKESMAS SELOMERTO 1
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di : Selomerto
Pada tanggal : 21 Januari 2020
Puskesmas Selomerto 1
A. JENIS PELAYANAN
1. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN ( UKP )
a. Unit Gawat Darurat
b. Rawat Inap
c. Pelayanan Obstetri Neonatus Emergency Dasar ( PONED )
d. Pelayanan Pemeriksaan Umum ( BP )
e. Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit ( MTBS )
f. Pelayanan Kesehatan Ibu & Anak (KIA) & Keluarga Berencana (KB)
g. Pelayanan Gigi
h. Pelayanan Konsultasi Gizi
i. Pelayanan Konsultasi Sanitasi
j. Pelayanan Konsultasi Berhenti Merokok ( KBM )
k. Pelayanan Infeksi Menular Seksual ( IMS )
l. Pelayanan Laboratorium
m. Pelayanan Apotik
3. RAWAT INAP
Pelayanan buka setiap hari : 24 Jam
C. KEGIATAN PELAYANAN
1. PENDAFTARAN PASIEN
a. Pendaftaran pasien harus di pandu dengan prosedur yang jelas
b. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang telah diberi kewenangan
sesuai kompetensi;
c. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien
d. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara, dari
cara identifikasi sebagai berikut :
- Nama pasien
- Tanggal lahir pasien
- Alamat/ tempat tinggal
- Nomor rekam medis
e. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia dan inforasi
lain yang dibutuhkan masyarakat yang meliputi :
- Tarif
- Jenis pelayanan
- Informasi
Tentang kerjasama dengan fasilitas kesehatan yang lain harus
dapat disediakan di tempat pendaftaran;
f. Hak dan Kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan
proses pelayanan yang dimulai dari pendaftaran;
g. Kendala fisik, Bahasa dan budaya serta penghalang lain wajib di
identifikasi dan di tindak lanjuti;
h. Informasi tentang alur pelayanan harus di sediakan dan dapat
diakses oleh pasien;
3. PELAKSANAAN LAYANAN
a. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur
pelayanan klinis;
b. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi :
- Pelayanan Medis
- Keperawatan
- Kebidanan
- Pelayanan Profesi kesehatan yang lain
c. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan
d. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat
dalam rekam medis;
e. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam
rekam medis;
f. Tindakan medis/ pengobatan yang beresiko wajib
diinformasikan pada pasien sebelum mendapatkan persetujuan;
g. Pemberian informasi dan persetujuan pasien ( informed consent
) wajib didokumentasikan serta dievaluasi dan ditindaklanjuti;
h. Prosedur rujukan yang jelas serta jejaring fasilitas rujukan
harus tersedia;
i. Tersedia prosedur mempersiapkan pasien yang akan dirujuk
dan dilakukan komunikasi dengan fasilitas rujukan yang
akan dituju untuk mengetahui ketersediaan tempat;
j. Informasi tentang rujukan disampaikan dengan cara yang
mudah dipahami oleh pasien/ keluarga meliputi alasan rujuk,
sarana tujuan rujukan dan kapan rujukan harus dilakukan;
k. Tersedia perjanjian kerjasama dengan fasilitas kesehatan lain
untuk rujuk;
l. Proses rujukan dilakukan monitoring oleh petugas yang
kompeten
m. Tersedia prosedur perubahan rencana layanan klinis jika
dibutuhkan yang didokumentasikan;
n. Kasus-kasus gawat darurat diidentifikasi dan dilaksanakan
sesuai prosedur pelayanan pasien gawat darurat;
o. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan
prosedur pelayanan kasus berisiko tinggi;
p. Kasus-kasus gawat darurat dan resiko tinggi yang bisa
ditangani antara lain :
- Luka bakar
- Asma akut
- Kejang
- Cedera kepala ringan
- Multiple vulnus
- Hipertensi
- TB
- Abses
q. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap
terjadinya infeksi harus ditangani dengan memperhatikan
prosedur pencegahan (kewaspadaan universal);
r. Tersedia indicator klinis yang digunakan untuk pemantauan
dan evaluasi layanan klinis dan dilakukan Analisa, serta
evaluasi hasil monitoring;
s. Penulisan lengkap pada rekam medis meliputi semua
pemeriksaan penunjang, tindakan dan pengobatan yang
diberikan;
t. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan
dan ditindaklanjuti;
u. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana
untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu;
v. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang, perencanaan layanan, pelaksanaan
layanan, pemberian obat/tindakan, sampai dengan pasien
pulang atau dirujuk harus dijamin kesinambungannya;
w. Pasien berhak untuk menolak pengobatan
x. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan
lain;
y. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk
rujukan
z. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib
diberikan informasi tentang hak pasien untuk membuat
keputusan, akibat dari keputusan dan tanggungjawab mereka
berkenaan dengan keputusan tersebut;
aa. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan
prosedur baku;
bb. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh
petugas yang kompeten;
cc. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus
mendapatkan informed consent;
dd. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan
pembedahan dan dicatat dalam rekam medis;
ee. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan
sesuai dengan rencana layanan;
4. RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN
a. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh
dokter yang menangani;
b. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, Puskesmas wajib
memberikan alternative palayanan;
c. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis
d. Resume klinis meliputi : Nama pasien, kondisi pasien
e. Prosedur/ tindakan yang telah dilakukan dan kebutuhan akan
tindak lanjut;
f. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat
rujukan