KATA PENGANTAR
Dengan mengahaturkan puji syukur kehadirad Allah SWT, Yuhan Yang Maha Esa dan berkat
dukungan semua pihak, Presidium Musyawarah Nasional Ke III Suzuki Katana Jimny Indonesia
[SKIn] - Tahun 2017 dapat merampungkan Dokumen Hasil Musyawarah Nasional Ke III Suzuki
Katana Jimny Indonesia [SKIn] - Tahun 2017.
Dokumen Hasil Musyawarah Nasional Ke III Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn] - Tahun 2017
ini berisi rangkaian kegiatan dan kesepakatan-kesepakatan melalui tata cara permusyawaratan
yang dilaksananakan dalam Musyawarah Nasional Ke III Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn] -
Tahun 2017, bertempat di Kenjeran Park – Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 11 – 12
November 2017 yang dicapai dengan menjunjung tinggi semangat kekeluargaan.
Semoga Dokumen Hasil Musyawarah Nasional Ke III Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn]
Tahun 2017 ini bermanfaat sebagai pedoman dan acuan pelaksanaan jalannya Perkumpulan
Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn] di masa yang akan datang dengan tujuan untuk
pengembangan dan kemajuan Komunitas “Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn]” yang kita
cintai, sehingga akan memberikan konstribusi positif bagi masyarakat luas, khususnya untuk
para anggota Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn] dan menjadi salah satu komunitas otomotif
yang berjaya serta terbesar di Indonesia.
Terima kasih tak terhingga atas segala dukungan dan sumbangsih semua pihak terkait
penyelenggaraan Musyawarah Nasional Ke III Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn] Tahun
2017, Mohon maaf atas segala kekhilafan kami selama menjalankan tugas.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
ii
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH NASIONAL KE III
SUZUKI KATANA JIMNY INDONESIA [SKIn] - TAHUN 2017
NOMOR : 01/SKEP-MUNAS/SKIn/XI-2017
TENTANG
HASIL MUSYAWARAH NASIONAL KE III
SUZUKI KATANA JIMNY INDONESIA [SKIn] - TAHUN 2017
SURABAYA, 11-12 NOVEMBER 2017
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : SIDANG PLENO
1. Menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua
pihak yang telah membantu dan berpartisipasi aktif terhadap
kelancaran jalannya penyelenggaraan Musyawarah Nasional ke III
Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn] – Tahun 2017.
2. Dengan suara bulat menyetujui Tata Tertib Musyawarah Nasional
ke III Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn] – Tahun 2017 sebagai
pedoman jalannya permusyawaratan.
3. Dengan suara bulat Menerima Laporan Pertanggung jawaban
Pengurus Pusat [SKIn] Periode 2015 – 2017 serta disertai ucapan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas
dharma bakti yang telah diberikan untuk kemajuan Suzuki Katana
Jimny Indonesia [SKIn] selama Periode 2015 – 2017.
4. Mengesahkan Sdr. Beni Nurtantijo terpilih sebagai Ketua Umum
Pengurus Pusat [SKIn] Periode 2017 – 2019.
KEDUA : SIDANG KOMISI
1. Menyetujui dan merekomendasikan hasil diskusi Komisi I tentang
perubahan dan penyempurnaan Anggaran Dasar/Anggaran
Rumah Tangga Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn] disebut
dengan Amandemen I.
2. Menyetujui dan merekomendasikan hasil diskusi Komisi II tentang
Peraturan dan Tata Tertib Anggota Suzuki Katana Jimny Indonesia
[SKIn].
3. Menyetujui dan merekomendasikan hasil diskusi Komisi III tentang
Program Kerja Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn].
Ditetapkan di : Surabaya
Tanggal : 12 November 2017
Ditetapkan di : Surabaya
Tanggal : 12 November 2017
Ditetapkan di : Surabaya
Tanggal : 12 November 2017
Pada hari ini MINGGU tanggal DUA BELAS tahun DUA RIBU TUJUH BELAS, bertempat di
Kenjeran Park – Surabaya di pimpin oleh Presidium dan diikuti oleh peserta Musyawarah
Nasional KE III [SKIn] - Tahun 2017 telah dilaksanakan Sidang Paripurna dengan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
I. DASAR :
1. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn].
2. Tata Tertib Musyawarah Nasional KE III [SKIn] - Tahun 2017.
II. PESERTA :
Peserta yang hadir dan mengikuti Paripurna Musyawarah Nasional KE III [SKIn] - Tahun 2017
, adalah :
1. Perwakilan Pengda [SKIn] se Nusantara.
2. Perwakilan Pengcab [SKIn] se Nusantara.
III. AGENDA :
1. Pemilihan Anggota Tim Formatur.
2. Pemilihan Lokasi Jamnas Tahun 2018.
3. Pengesahan Hasil Musyawarah Nasional KE III [SKIn] - Tahun 2017.
IV. HASIL
1. Setelah tahapan pemilihan Ketua Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn] Periode 2017 –
2019 maka untuk melengkapi Susunan Kepengurusan, Pengurus Pusat [SKIn] Periode
2017 – 2019 dibentuk Tim Formatur sesuai dengan salah satu kesepakatan seluruh
peserta yang telah dituangkan dalam Tata Tertib Musyawarah Nasional KE III [SKIn] -
Tahun 2017 :
Sdr. Beni : Ketua Umum terpilih, Periode 2017 – 2019
Sebagai Ketua Formatur merangkap anggota.
Sdr. Wendy : Pengurus Inti [SKIn] Periode 2015 – 2017.
Sebagai anggota.
Sdr. Dhanny : Steering Committee/Panitia Pelaksana.
Sebagai anggota.
Sdr. Zamhir : Wakil Peserta Musyawarah Nasional KE III [SKIn] - Tahun 2017.
Sebagai anggota.
Sdr. Eka : Wakil Peserta Musyawarah Nasional KE III [SKIn] - Tahun 2017.
Sebagai anggota.
Kepada Tim Formatur yang telah ditunjuk, diberi tenggat waktu untuk bekerja selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari setelah Musyawarah Nasional KE III [SKIn] - Tahun 2017
berakhir untuk melengkapi Susunan Kepengurusan, Pengurus Nation [SKIn] periode
2017 – 2019.
2. Setelah mendengar usulan-usulan Peserta Musyawarah Nasional KE III [SKIn] - Tahun
2017 secara aklamasi rencana Pelaksanaan Jambore Nasional (Jamnas) [SKIn] – Tahun
2018 diselenggarakan di Sumatera dan untuk lokasi penyelenggara sesuai hasil diskusi
Pengda [SKIn] se Sumatera.
3. Dengan suara bulat menyetujui, menyepakati dan menetapkan seluruh hasil sidang-
sidang sebagaimana yang telah disepakati dalam Tata Tertib Musyawarah Nasional KE III
[SKIn] - Tahun 2017 merupakan Keputusan Musyawarah Nasional KE III [SKIn] - Tahun
2017 sebagai pedoman pelaksanaan jalannya perkumpulan Suzuki Katana Jimny
Indonesia [SKIn] bagi Pengurus Pusat [SKIn] Periode 2017 – 2019.
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Pada hari ini MINGGU tanggal DUA BELAS tahun DUA RIBU TUJUH BELAS, bertempat di
Kenjeran Park – Surabaya di pimpin oleh Presidium dan diikuti oleh peserta Musyawarah
Nasional KE III [SKIn] - Tahun 2017 telah dilaksanakan Sidang Pleno II dengan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
I. DASAR :
1. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn].
2. Tata Tertib Musyawarah Nasional KE III [SKIn] - Tahun 2017.
II. PESERTA :
Peserta yang hadir dan mengikuti Proses Proses Sidang Pelno II Musyawarah Nasional KE III
[SKIn] - Tahun 2017, adalah :
1. Perwakilan Pengda [SKIn] se Nusantara.
2. Perwakilan Pengcab [SKIn] se Nusantara.
III. AGENDA :
1. Pembagian Anggota dan Pelaksanaan Sidang Komisi.
2. Penyampaian hasil Sidang Komisi.
3. Pemilihan Ketua Umum Pengurus Pusat [SKIn] Periode 2017 – 2019.
IV. HASIL
1. Peserta Musyawarah Nasional KE III [SKIn] - Tahun 2017 dibagi menjadi 3 (tiga)
kelompok, sesuai dengan Sidang Komisi yang telah disepakati, yaitu :
- Komisi I : Perubahan dan penyempurnaan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn] disebut dengan
Amandemen I.
- Komisi II : Peraturan dan Tata Tertib Anggota Suzuki Katana Jimny Indonesia
[SKIn].
- Komisi III : Program Kerja Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn].
Pada hari ini MINGGU tanggal DUA BELAS tahun DUA RIBU TUJUH BELAS, bertempat di
Kenjeran Park – Surabaya di pimpin oleh Presidium dan diikuti oleh peserta Musyawarah
Nasional KE III [SKIn] - Tahun 2017 telah dilaksanakan pemilihan Ketua Umum Pengurus Pusat
Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn] Periode 2017 – 2019. Dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
I. DASAR :
1. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn].
2. Tata Tertib Musyawarah Nasional KE III [SKIn] - Tahun 2017.
II. PESERTA :
Peserta yang hadir dan mengikuti Proses Pemilihan Ketua Umum Pengurus Pusat Suzuki
Katana Jimny Indonesia [SKIn] Periode 2017 – 2019, adalah :
1. Perwakilan Pengda [SKIn] se Nusantara.
2. Perwakilan Pengcab [SKIn] se Nusantara.
2. Pemilihan Tahap I :
NO NAMA SUARA PERSENTASE KETERANGAN
1 BENI NURTANTIJO 28 45,16%
2 WENDI IRWANDI 30 48,39%
3 MUKSIN 4 6,45%
Jumlah 62 100,00% Sah
Sesuai dengan Tata Tertib Musyawarah Nasional KE III [SKIn] - Tahun 2017, Pasal 22
tentang Tata Cara Pemilihan, Ayat 1 huruf f “Apabila tidak terdapat calon ketua yang
mendapat suara ½ + 1 (setengah ditambah satu) jumlah peserta yang mempunyai hak
suara, maka calon ketua yang mendapat suara terbanyak pertama dan kedua
dinyatakan masuk tahap pemilihan kedua.”
3. Pemilihan Tahap II :
NO NAMA SUARA PERSENTASE KETERANGAN
1 BENI NURTANTIJO 31 50,82%
2 WENDI IRWANDI 27 44,26%
Jumlah 58 95,08%
Suara tidak sah 03 44,92%
Total Jumlah 61 100,00% Sah
Sesuai dengan Tata Tertib Musyawarah Nasional KE III [SKIn] - Tahun 2017, Pasal 22
tentang Tata Cara Pemilihan, Ayat 3 huruf b “Calon ketua Umum yang mendapatkan
suara terbanyak ditetapkan sebagai Ketua Umum baru Pengurus Pusat [SKIn] periode
2017 – 2019.”
IV. HASIL
1. Proses Pemilihan Ketua Umum Ketua Umum Pengurus Pusat Suzuki Katana Jimny
Indonesia [SKIn] Periode 2017 – 2019 dilaksanakan dengan 2 (dua) tahapan pemilihan,
mulai pukul 02.18 wib dan berakhir pada pukul 04.00 wib.
2. Setelah melalui tahapan pemilihan sebayak 2 (dua) kali, sdr. Beni Nurtantijo terpilih
secara sah dan meyakinkan serta dapat dipertanggungjawabkan oleh seluruh peserta
Musyawarah Nasional KE III [SKIn] - Tahun 2017, Ketua Umum Pengurus Pusat Suzuki
Katana Jimny Indonesia [SKIn] Periode 2017 – 2019.
3. Selanjutnya sdr. Beni Nurtantijo sebagai Ketua Umum terpilih Pengurus Pusat Suzuki
Katana Jimny Indonesia [SKIn] Periode 2017 – 2019, ditetapkan menjadi ketua Formatur
dan bersama anggota formatur diminta untuk segera menyusun Pelindung, Penasehat
dan Pengurus Pusat [SKIn] periode 2017 – 2019.
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Hasil keputusan Sidang Komisi I Bidang Organisasi pada Musyawarah Nasional Suzuki Katana
Jimny Indonesia di Kenjeran Park - Surabaya pada tanggal 11-12 November 2017, adalah
sebagai berikut :
Nama Perwakilan
Ketua : Muksin Pengda Jogjakarta
Sekretaris : Esa Valian Gogiadanta Chapter Malang
Anggota : Sunarto Chapter Tasikmalaya
: Aurimantara Chapter Malang
: Deni Hermanto Chapter Bojonegoro
: Edwin Hudha Pengda Jatim
: Anton Berlian Chapter Pagaralam
: Tarno Chapter Makasar
: Rafly Chapter Bali
: Zamhir Pengda Riau
: Vicky Chapter Pekenbaru
: Deni Erlangga Chapter Palembang
: Yadi Heryadi Chapter Majalengka
: Fajar Perdana Chapter Kudus
: Awan Kembung Chapter Magelang
: Iwan Darmawan Chapter Banten
: Roy Al Azhar Pengda Kalsel
: Dhony Yunniawan Chapter AE
: Darmanto Chapter Bantul
: Agil Wahyu M Chapter Bregas
: Tri Wiyatno Chapter Pekalongan
: Arman Egian Chapter Banjar
: Anggit W Chapter Purworejo
: Anggia Putra Pengda Sumbar
B. Pokok Pembahasan :
Perubahan dan penyempurnaan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Suzuki Katana
Jimny Indonesia [SKIn].
C. Hasil Pembahasan/Diskusi :
1. Setelah membaca serta meneliti setiap Bab berikut pasal per pasal terhadap Draft
AD/ART yang ada, melalui diskusi dan memperhatikan saran serta tanggapan anggota
Komisi I maka disepakati untuk merubah dan atau menyempurnakan sebahagian
AD/ART Suzuki Katana Jimny Indonesia sesuai dengan kebutuhan perkumpulan.
2. Mengingat keterbatasan waktu, maka Komisi I merekomendasi kepada Pengurus Pusat
terpilih untuk dapat menyelesaikan hal-hal di dalam AD/ART yang belum tuntas dibahas
pada Sidang Komisi I Musyawarah Nasional ke III [SKIn] – Tahun2017 untuk dituangkan
dalam Peraturan Perkumpulan.
3. Merekomendasikan hasil pembahasan Komisi I untuk selanjutnya ditetapkan oleh Ketua
Umum Suzuki Katana Jimny Indonesia.
Seluruh hal tersebut diatas merupakan hasil kesepakatan diskusi dan dapat dipertanggung
jawabkan.
Demikian hasil Sidang Komisi I Bidang Organisasi untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Surabaya.
Pada tanggal : 12 November 2017.
KOMISI I
Ketua Sekretaris
BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Perkumpulan ini diberi nama “Suzuki Katana Jimny Indonesia” disingkat dengan “[SKIn]”,
berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia
Pasal 2
“Suzuki Katana Jimny Indonesia” didirikan di Surabaya untuk jangka waktu yang tidak
ditentukan, terhitung sejak tanggal pendiriannya pada hari Sabtu tanggal 10 November 2001.
BAB II
AZAS DAN TUJUAN
Pasal 3
“Suzuki Katana Jimny Indonesia” berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pasal 4
“Suzuki Katana Jimny Indonesia ” bertujuan:
1. Mewujudkan semangat kebersamaan dan pengembangan hobby.
2. Mewujudkan sifat kebersamaan dan rasa persaudaraan antar anggota.
3. Melakukan pembinaan dan aktifitas dan kreatifitas dibidang olahraga bermotor.
4. Menjadi duta/pelopor kedisiplinan dan keselamatan berlalu lintas.
5. Menumbuhkan rasa kepedulian anggota yang diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiata
sosial.
6. Bersama-sama mengupayakan pemberdayaan anggota.
7. Mendukung dan menunjang setiap program pemerintah terutama dalam kegiatan
olahraga, sosial kemasyarakatan, rescue, kepariwisataan dan lain-lain.
BAB III
SIFAT
Pasal 5
(1). “Suzuki Katana Jimny Indonesia” merupakan suatu perkumpulan terbuka untuk
menghimpun pemilik Suzuki Katana Jimny dengan beberapa varian dan konsep dalam
satu wadah.
(2). “Suzuki Katana Jimny Indonesia” bersifat non-politik dan semata-mata menyalurkan hobby
dan bakat pemilik Suzuki Katana Jimny dengan semangat kekeluargaan dan silaturahmi
serta berpedoman pada aturan serta ketentuan yang berlaku.
BAB IV
LEGALITAS KELEMBAGAAN
Pasal 6
“Suzuki Katana Jimny Indonesia”, secara kelembagaan bernaung di bawah pengesahan Akta
Notaris Pendirian Nomor : 05 tanggal 03 Maret 2004 di Surabaya dan terdaftar sesuai kutipan
Akta Notaris Evie Mardiana Hidayah, SH., Nomor : 41 Tanggal 09 Maret 2013 di Surabaya,
Akta Notaris (perubahan) James Ridwan Efferin, SH., Nomor : 12 tanggal 22 Agustus 2014.
Surat Keputusan Menkumham Nomor : AHU-450.60.10.2014, Tanggal 04 September 2014
dengan NPWP. 70.918.792.6-606.000.
BAB V
KEDAULATAN
Pasal 7
Kedaulatan “Suzuki Katana Jimny Indonesia” berada pada Anggota Perkumpulan melalui Rapat
Umum Anggota.
BAB VI
BENDERA DAN LAMBANG / LOGO STIKER
Pasal 8
(1). Disamping Bendera merah putih sebagai bendera Nasional “Suzuki Katana Jimny
Indonesia” memiliki Bendera perkumpulan.
(2). Bentuk, warna dan ukuran diatur dalam peraturan perkumpulan “Suzuki Katana Jimny
Indonesia”
Pasal 9
“Suzuki Katana Jimny Indonesia” memiliki lambang atau logo stiker untuk kendaraan anggota
perkumpulan yang berbentuk tulisan kanji katana dengan pedang samurai.
(1). Untuk stiker kaca depan menggunakan logo [SKIn] ditempel pada bagian tengah atas
dengan jenis huruf Times New Roman.
(2). Untuk stiker kaca belakang “ Suzuki Katana Jimny Indonesia” ditempel pada bagian tengah
atas dengan jenis huruf impact dan dibawahnya dengan nama chapter warna putih
“NAMA CHAPTER” dengan jenis huruf Arial Black.
(3). Tulisan Stiker sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatas, menggunakan
warna Putih dan Merah.
(4). Untuk dasar yang cerah dapat menggunakan tulisan dengan warna Hitam dan Merah.
(5). Lambang/Logo Daerah dan Cabang/Chapter “Suzuki Katana Jimny Indonesia” dibuat
dengan mengadopsi karakteristik daerah.
(6). Nomor Registrasi Anggota, ditempel pada kaca depan sebelah kanan bawah (sisi
pengendara).
Pasal 10
Tanda Kendaraan Anggota yang sah dapat diidentifikasi dengan kelengkapan sebagaimana
disebutkan pada Pasal 9 diatas.
BAB VII
KEANGGOTAAN
Pasal 11
(1) Setiap orang pemilik Jip Suzuki Katana Jimny, dapat menjadi anggota “Suzuki Katana
Jimny Indonesia”.
(2) Semua yang bersedia dan mau bergabung dengan “Suzuki Katana Jimny Indonesia”.
(3) Ketentuan mengenai keanggotaan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 12
Jenis/Status keanggotaan “Suzuki Katana Jimny Indonesia” terdiri dari :
(1). Pengurus Daerah
(2). Cabang/Chapter
(3). Perorangan :
1. Anggota Penuh.
2. Anggota Biasa.
3. Anggota Crew/Family.
4. Anggota Kehormatan.
BAB VIII
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 13
(1). Pada prinsipnya setiap anggota memiliki hak dan kewajiban yang sama, kecuali
ditentukan lain sesuai dengan status atau jenis keanggotaannya.
(2). Hak dan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatas dijabarkan dalam
Anggaran Rumah Tangga.
BAB IX
BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN
Pasal 14
Keanggotaan “Suzuki Katana Jimny Indonesia” dapat berakhir karena :
(1). Meninggal dunia.
(2). Atas permintaan sendiri/mengudurkan diri.
(3). Diberhentikan atau dipecat.
(4). Bubarnya perkumpulan “Suzuki Katana Jimny Indonesia”
BAB X
KEPENGURUSAN
Pasal 15
Jenis dan tingkatan kepengurusan perkumpulan, sebagai berikut :
(1). Ditingkat Pusat, Pengurus “Suzuki Katana Jimny Indonesia” disebut dengan Pengurus
Pusat atau [SKIn] Nation;
(2). Ditingkat Propinsi, Pengurus “Suzuki Katana Jimny Indonesia” disebut dengan Pengurus
Daerah (Pengda);
(3). Ditingkat Kabupaten/Kota, Pengurus “Suzuki Katana Jimny Indonesia” disebut dengan
Pengurus Cabang atau Pengurus Chapter.
Pengurus “Suzuki Katana Jimny Indonesia” dipilih dari dan oleh anggota berdasarkan tata cara
pemilihan yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 16
Penjelasan tentang Susunan Pengurus dan kewenangannya sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), (2) dan ayat (3) diatas, diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB XI
SUSUNAN DAN ALAT KELENGKAPAN PERKUMPULAN
Pasal 17
(1) “Suzuki Katana Jimny Indonesia” memiliki susunan dan alat kelengkapan terdiri dari :
1. Rapat Umum Anggota
2. Rapat Kerja
3. Rapat Istimewa
4. Rapat-rapat lainnya
(2) Rapat-rapat sebagaimana dimaksud dalam pasal (1) Anggaran Dasar ini adalah sah jika
dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah anggota, .
(3) Pengambilan keputusan dapat dilakukan apabila disetujui oleh lebih dari setengah jumlah
anggota yang hadir dan bagi anggota yang tidak hadir dianggap menerima keputusan yang
ditetapkan.
(4) Rapat-rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatas, diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
BAB XII
KEUANGAN DAN KEKAYAAN PERKUMPULAN
Pasal 18
(1). Keuangan “Suzuki Katana Jimny Indonesia” diperoleh dari :
1. Uang Pangkal Pendaftaran Pendirian Chapter/Sertipikat Licensi;
2. Uang Pendaftaran Anggota;
3. Iuran Wajib Anggota;
4. Royalti penggunaan logo Perkumpulan;
5. Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat.
6. Usaha-usaha lain yang diperoleh secara sah dan tidak bertentangan dengan tujuan
perkumpulan.
(2). Usaha-usaha dan pengelolaan keuangan serta kekayaan perkumpulan sebagaimana
dimaksud dalam ayat 1 diatas, diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB XIII
PEMBEKUAN, PEMBUBARAN / LIKUIDASI
Pasal 19
(1). “Suzuki Katana Jimny Indonesia” hanya dapat diibekukan dan atau dibubarkan/likudiasi
melalui keputusan Musyawarah Nasional (MUNAS) / Musyawarah Nasional Luar Biasa
(MUNASLUB) yang khusus diadakan untuk itu dan dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4
(tiga per empat) dari jumlah Anggota Pengurus Daerah dan disetujui oleh sekurang-
kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam Musyawarah
Nasional (MUNAS) / Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB).
(2). Pelaksanaan ketentuan mengenai pembekuan dan atau pembubaran/likudiasi “Suzuki
Katana Jimny Indonesia”, dilakukan dengan tetap memperhatikan ketentuan pasal 17
Anggaran Dasar ini.
Pasal 20
(1). Untuk pembekuan dan atau pembubaran/likuidasi ditingkat Daerah atau Cabang/Chapter,
dapat dilakukan oleh Pengurus Pusat kecuali Musyawarah Nasional (MUNAS)
menentukan lain.
(2). Pembekuan merupakan pembubaran yang bersifat sementara harus didahului dengan
tahapan-tahapan administratif sesuai dengan ketentuan dan peraturan pembekuan
perkumpulan.
(3). Pembubaran/Likuidasi merupakan pembubaran yang bersifat permanen harus didahului
dengan tahapan-tahapan administratif sesuai dengan ketentuan dan peraturan
pembubaran perkumpulan.
(4). Sisa harta kekayaan akibat pembubaran/likuidasi ditentukan oleh Musyawarah Nasional
(MUNAS).
BAB XIV
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 21
(1). Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga “Suzuki Katana Jimny
Indonesia”, hanya dapat dilakukan pada Musyawarah Nasional (MUNAS) atau
Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB).
(2). Dalam situasi mendesak maka perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
“Suzuki Katana Jimny Indonesia” dapat dilaksanakan dalam Rapat Kerja Nasional
(RAKERNAS).
(3). Pelaksanaan ketentuan mengenai perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga “Suzuki Katana Jimny Indonesia” dapat dilakukan dengan tetap memperhatikan
ketentuan pasal 18 Anggaran Dasar ini.
BAB XV
ATURAN PERALIHAN
Pasal 22
(1). Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Perkumpulan serta peraturan-peraturan lainnya
yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.
(2). Peraturan Perkumpulan dan peraturan-peraturan lainnya sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) di atas, adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga ini.
(3). Pengurus Pusat wajib mendaftarkan Perkumpulan pada lembaga otomotif di tingkat
Nasional dan Internasional serta menjalin kerjasama dengan seluruh organisasi otomotif
yang ada pada disetiap Negara.
BAB XVI
PENUTUP
Pasal 23
Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
KOMISI I
Ketua Sekretaris
BAB I
STATUS PERKUMPULAN
Pasal 1
“Suzuki Katana Jimny Indonesia” (untuk selanjutnya disingkat “[SKIn]”) adalah Perkumpulan
yang merupakan satu-satunya wadah untuk para pemilik kendaraan jip Suzuki varian Katana
Jimny dan sejenisnya di seluruh Indonesia dalam melakukan kegiatan silaturahmi untuk
meningkatkan persaudaraan dan prestasi olahraga, sosial kemasyarakatan, kepariwisataan,
rescue dan lain-lain.
BAB II
KELEMBAGAAN
Pasal 2
Surabaya Merupakan Mother Land “Suzuki Katana Jimny Indonesia” untuk jangka waktu yang
tidak ditentukan, sejak tanggal pendiriannya hari Sabtu tanggal 10 November 2001.
Pasal 3
(1). “Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn] Pusat/Nation”, secara kelembagaan sebagai pusat
kepengurusan Suzuki Katana Jimny Indonesia yang berada di Ibu Kota Negara.
(2). “Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn] Pengda ..........”, secara kelembagaan sebagai
bagian Suzuki Katana Jimny Indonesia yang berada diwilayah Propinsi ..............................
(3). “Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn] Chapter ..........”, secara kelembagaan sebagai
bagian Suzuki Katana Jimny Indonesia yang berada diwilayah Kabupaten/Kota ...............
dibawah Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn] Pengurus Daerah ......................................
BAB III
LAMBANG / LOGO DAN TANDA ANGGOTA
Pasal 4
(1). Selain lambang/logo sebagaimana dijelaskan pada BAB VI Anggaran Dasar ini, Suzuki
Katana Jimny Indonesia” mempunyai lambang / logo Perkumpulan yang ditetapkan dalam
Musyawarah Nasional (MUNAS) serta tanda Anggota yang ditetapkan oleh Pengurus
Pusat melalui Peraturan Perkumpulan “Suzuki Katana Jimny Indonesia”;
(2). Lambang/logo digunakan sebagai tanda pengenal Perkumpulan, tanda pengenal Anggota
Perkumpulan dan untuk surat menyurat serta hal-hal lain yang berkaitan dengan “Suzuki
Katana Jimny Indonesia”;
(3). Lambang/logo dapat terbuat dari kertas, plastik, kayu, logam atau bahan yang sejenisnya.
(4). Bentuk lambang/logo dan rinciannya terlampir dalam Peraturan Perkumpulan “Suzuki
Katana Jimny Indonesia”;
(5). Lambang/logo dan Tanda Anggota terdiri dari :
1. Bendera Perkumpulan;
2. Bendera Pengurus Pusat, Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang;
3. Papan nama Sekretariat Pengurus Pusat, Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang;
4. Sertifikat Keanggotaan Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang;
5. Stampel/cap Pengurus Pusat, Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang;
6. Amplop dan Kop Surat Pengurus Pusat, Pengurus Daerah serta Pengurus Cabang;
7. Atribut perkumpulan antara lain baju, kaos, topi, jaket, rompi, stiker, suvenir dan lain-
lain yang mempergunakan logo perkumpulan;
8. Badge dan Pin Perkumpulan;
9. Kartu Tanda Anggota.
Bentuk baku dan rinciannya sebagaimana terlampir dalam Peraturan Perkumpulan
“Suzuki Katana Jimny Indonesia”.
(6). Setiap penggunaan Lambang/logo Perkumpulan pada suatu produk atau dalam bentuk
apapun oleh Anggota Perkumpulan atau pihak lain, yang mana produk tersebut akan
diperdagangkan kepada masyarakat luas atau kepada siapapun wajib mendapat
persetujuan tertulis dari Pengurus Pusat dan dengan ketentuan wajib membayar uang
royalti yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat.
(7). Melarang penggunaan dan pemaanfaatan lambang/logo dan atribut termasuk armada
milik anggota “Suzuki Katana Jimny Indonesia” untuk kegiatan dan kepentingan
badan/lembaga/instansi/kelompok dan atau perorangan yang bersifat komersil seperti
kampanye, wisata adventure, kriminalitas dan lain-lain diluar aturan serta tanpa
persetujuan Pengurus Pusat “Suzuki Katana Jimny Indonesia”.
(8). Pengurus Pusat berhak dan berwenang melaporkan yang bersangkutan terhadap
pelanggaran ketentuan ini sebagai pelanggaran Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga, Kode Etik dan Peraturan Perkumpulan kepada Dewan Pembina Daerah
setempat atau Dewan Pembina Pusat.
(9). Pengurus Pusat berhak dan berwenang melakukan tindakan hukum terhadap yang
bersangkutan terhadap pelanggaran ketentuan ini tanpa perlu mendapatkan persetujuan
dari Dewan Pembina Pusat.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 5
Cara terjadinya keanggotaan “Suzuki Katana Jimny Indonesia” dengan syarat dan ketentuan
sebagai berikut :
(1). Pengurus Daerah :
1. Dalam setiap Propinsi dimana terdapat 2 (dua) atau lebih Pengurus Cabang, dapat
didirikan Pengurus Daerah.
2. Mengajukan permohonan secara tertulis kepada Pengurus Pusat di tempat
kedudukannya dengan persyaratan administrasi sebagai berikut :
a Surat permohonan pendirian Pengurus Daerah;
b Daftar susunan calon pengurus, minimal 8 (delapan) orang;
c Alamat sekretariat untuk kegiatan administrasi dan korespondensi;
d Dokumentasi kegiatan minimal 4 (empat) kali.
e Membayar uang Pendaftaran Pendirian Chapter/Sertipikat Lisensi.
3. Pengurus Daerah memiliki tugas dan fungsi ditingkat wilayah/propinsi terhadap
Chapter-chapter yang berada dalam wilayah kerja Pengurus Daerah sebagaimana
ditentukan oleh Pengurus Pusat.
4. Selama dalam suatu Propinsi belum terbentuk Pengurus Daerah dan hanya terdapat 1
(satu) Pengurus Cabang, maka Pengurus Cabang tersebut berada dibawah
kepengurusan Pengurus Daerah yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat.
5. Apabila dalam Propinsi yang dimaksud dalam ayat (3) diatas telah terdapat lebih dari 1
(satu) Pengurus Cabang, maka Pengurus Cabang yang semula berada di bawah
pengurusan Pengurus Daerah yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat tersebut, berhak
membentuk Pengurus Daerah sendiri.
6. Tanpa mengurangi apa yang ditentukan dalam ayat (1) diatas, Pengurus Pusat berhak
apabila menurut pertimbangannya hal itu merupakan suatu keharusan (antara lain
karena faktor geografis dan komunikasi) untuk menetapkan pembentukan Pengurus
Daerah pada satu Propinsi, sekalipun jumlah Pengurus Cabang yang berkedudukan di
Propinsi tersebut kurang dari 2 (dua) Pengurus Cabang.
7. Ketentuan yang tercantum dalam keempat ayat diatas tidak meniadakan pengakuan
atas keberadaan Pengurus Daerah yang telah berdiri dengan jumlah kurang dari 2
(dua) Pengurus Cabang.
8. Ketentuan yang tercantum dalam angka 1, 4, 5, 6 dan 7 diatas akan meniadakan
pengakuan atas keberadaan Pengurus Daerah yang berdiri tanpa memiliki Pengurus
Cabang, serta mengenai pembubaran Pengurus Daerah tersebut, maka Pengurus
Pusat akan menetapkannya melalui keputusan Rapat Pleno Pengurus Pusat.
9. Apabila kemudian hari didaerah tersebut terdapat Pengurus Cabang setelah
pembubaran Pengurus Daerah tersebut, maka Pengurus Pusat akan menetapkannya
bernaung dibawah Pengurus Daerah atau Pengurus Cabang terdekat.
Dengan diterbitkannya Sertifikat Lisensi Pengda, maka wajib tunduk terhadap Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Kode Etik dan Peraturan-peraturan “Suzuki Katana
Jimny Indonesia”, yang telah dan yang akan ditetapkan.
Setiap Pengurus Daerah “Suzuki Katana Jimny Indonesia”, wajib melakukan pendaftaran
ulang sesuai waktu yang telah ditentukan Pengurus Pusat.
(2). Pengurus Cabang/Chapter :
1. Kabupaten/Kota yang belum memiliki Chapter.
2. Kabupaten/Kota yang berada diluar radius 50 Km dari Chapter terdekat.
3. Atas pertimbangan geografis dan jarak dalam radius 50 Km, Pendirian Chapter dapat
dilakukan penggabungan lebih dari 1 Kabupaten/Kota.
4. Mengajukan permohonan secara tertulis kepada Pengurus Pusat melalui Pengurus
Daerah di tempat kedudukannya dengan persyaratan administrasi sebagai berikut :
a Surat permohonan pendirian Chapter ditanda tangani oleh koordinator;
b Daftar susunan calon anggota, minimal 8 (delapan) orang;
c Alamat sekretariat untuk kegiatan administrasi dan korespondensi;
d Dokumentasi kegiatan minimal 4 (empat) kali.
e Membayar uang Pendaftaran Pendirian Chapter/Sertipikat Lisensi.
Dengan diterbitkannya Sertifikat Lisensi Chapter, maka wajib tunduk terhadap Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Kode Etik dan Peraturan-peraturan “Suzuki Katana
Jimny Indonesia”, yang telah dan yang akan ditetapkan.
Setiap Chapter yang telah menjadi anggota “Suzuki Katana Jimny Indonesia”, wajib
melakukan pendaftaran ulang sesuai waktu yang telah ditentukan Pengurus Pusat melalui
Pengurus Daerah.
(3). Perorangan :
1. Pria dan wanita Pemilik Jip Suzuki Katana Jimny diseluruh Indonesia;
2. Telah berumur 17 tahun dan memiliki SIM;
3. Memiliki surat-surat (SIM/STNK) yang lengkap dan masih berlaku;
4. Sehat jasmani dan rohani;
5. Bebas Narkoba dan tidak sedang dalam pemeriksaan ataupun menjalani hukuman
pihak berwajib;
6. Bersedia menerima dan mentaati AD/ART, program kerja maupun peraturan
perkumpulan yang berlaku, secara tertulis maupun tidak tertulis.
(4). Syarat untuk memperoleh NRA (Nomor Registrasi Anggota) dan Registrasi Nasional.
1. Mengisi formulir pendaftaran melalui chapter sesuai dengan tempat kedudukannya;
2. Membayar biaya pendaftaran dan seluruh biaya administrasi serta iuran keanggotaan
yang telah ditetapkan.
3. Mengikuti kopdar mingguan dan kopdar bulanan serta kegiatan-kegiatan yang
diadakan dilingkungan Chapter “Suzuki Katana Jimny Indonesia” ;
4. Lolos verifikasi dar Pengurus Chapter “Suzuki Katana Jimny Indonesia”.
(5). Status/Jenis keanggotaan “Suzuki Katana Jimny Indonesia” terdiri dari :
1. Anggota Penuh, adalah anggota pemilik kendaraan varian jip Suzuki Katana Jimny
yang aktif dalam kegiatan perkumpulan.
2. Anggota Biasa, adalah anggota pemilik kendaraan varian jip Suzuki Katana Jimny
yang terdaftar tetapi tidak aktif.
3. Anggota Crew/Family (SKIn Crew), adalah anggota bukan pemilik varian jip Suzuki
Katana Jimny dapat terjadi karena, seseorang Anggota Penuh atau Anggota Biasa
yang telah mengganti kendaraannya dengan variant selain Jip Suzuki Katana Jimny.
4. Anggota Kehormatan, adalah status keanggotaan yang diberikan kepada seseorang
sebagai pribadi termasuk didalamnya para Pendiri “Suzuki Katana Jimny Indonesia”,
para mantan Ketua Umum Pengurus Pusat atau seseorang yang telah berjasa
terhadap “Suzuki Katana Jimny Indonesia”, atas dasar usulan-usulan anggota yang
diputuskan dalam Musyawarah Nasional.
BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 6
(1). Hak untuk ikut serta dalam setiap kegiatan dari “Suzuki Katana Jimny Indonesia”.
(2). Hak untuk mendapatkan pelayanan yang sama dari “Suzuki Katana Jimny Indonesia”.
(3). Hak untuk mendapatkan perlindungan dan pembelaan dari “Suzuki Katana Jimny
Indonesia”, berdasarkan atas nilai-nilai kebenaran.
(4). Hak anggota Penuh, dapat mengajukan pendapat, usul, saran baik secara lisan maupun
tertulis dan berhak untuk dipilih dan memilih sebagai pengurus.
(5). Hak anggota Biasa, dapat mengajukan pendapat, usul saran baik secara lisan maupun
tertulis dan berhak untuk memilih tetapi tidak berhak dipilih sebagai pengurus.
(6). Hak anggota crew, dapat mengajukan pendapat, usul dan saran baik secara lisa maupun
tertulis tetapi tidak berhak memilih dan dipilih sebagai pengurus.
(7). Hak anggota kehormatan, dapat mengajukan pendapat, usul dan saran baik secara lisa
maupun tertulis tetapi tidak berhak memilih dan dipilih sebagai pengurus.
Pasal 7
(1). Menjaga dan membela nama baik “Suzuki Katana Jimny Indonesia”.
(2). Mentaati segala ketentuan dan bertindak sesuai AD/ART.
(3). Membantu pengurus dalam menjalankan roda kegiatan “Suzuki Katana Jimny Indonesia”.
(4). Memperjuangkan dan mengamankan kebijakan “Suzuki Katana Jimny Indonesia”.
(5). Mencegah setiap usaha dan tindakan yang dapat merugikan kepentingan “Suzuki Katana
Jimny Indonesia”.
(6). Berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan “Suzuki Katana Jimny Indonesia”.
(7). Membayar iuran dan dana-dana yang tidak mengikat sesuai kepentingan “Suzuki Katana
Jimny Indonesia”.
(8). Menghadiri rapat-rapat dan kegiatan-kegiatan yang diadakan “Suzuki Katana Jimny
Indonesia”.
BAB VI
BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN
Pasal 8
Keanggotaan “Suzuki Katana Jimny Indonesia” dapat berakhir karena :
(1). Meninggal dunia.
Jika seorang anggota “Suzuki Katana Jimny Indonesia” meninggal dunia, maka dengan
sendirinya status keanggotaannya berakhir.
(2). Atas permintaan sendiri/mengudurkan diri.
Pengunduran diri dilakukan dengan cara pemberitahuan secara tertulis kepada Pengurus
Nation melalui Pengurus Chapter disertai tembusan kepada Pengurus Daerah.
(3). Diberhentikan atau dipecat.
Pemberhentian atau pemecatan sebagai anggota “Suzuki Katana Jimny Indonesia” atas
Keputusan Pengurus maupun Rapat Istimewa Pengurus atau Rapat Istimewa Anggota.
(4). Bubarnya perkumpulan “Suzuki Katana Jimny Indonesia”
Jika perkumpulan “Suzuki Katana Jimny Indonesia” dinyatakan bubar atau membubarkan
diri ditingkat Cabang/Chapter, Propinsi maupun Pusat, maka dengan sendirinya status
keanggotaannya berakhir.
Berakhirnya status keanggotaan sebagaimana diterangkan pada ayat (1), (2) dan (3) diatas
harus didahului dengan mekanisme dan tahapan-tahapan sesuai peraturan perkumpulan yang
ditetapkan oleh Pengurus Pusat.
BAB VII
KEPENGURUSAN
Pasal 9
(1). Ditingkat Pusat, Pengurus “Suzuki Katana Jimny Indonesia” disebut dengan Pengurus
Pusat atau [SKIn] Nation berkedudukan di ibukota negara, Pengurus Pusat wajib memiliki
kantor sekretariat tetap dan memasang papan nama Perkumpulan. Pada kantor
sekretariat tersebut dapat diangkat staf/karyawan sekretariat yang honorariumnya dibayar
berdasarkan keputusan Ketua Umum Pengurus Pusat, pengelolaan kantor sekretariat
beserta staf/karyawan sekretariat tersebut berada dibawah pengelolaan Sekretaris
Jenderal atau Sekretaris Umum;
Susunan Pengurus Pusat terdiri dari :
1. 1 (satu) orang Ketua Umum,
2. 1 (satu) orang Ketua Harian / Wakil Ketua Umum
3. 1 (satu) orang Sekretaris Jenderal / Sekretaris Umum,
4. 1 (satu) orang Wakil Sekretaris Jenderal / Wakil Sekretaris,
5. 1 (satu) orang Bendahara,
6. 1 (satu) orang Ketua Departemen, yang mengurus masing-masing Departemen,
7. 1 (satu) orang atau lebih Pengurus Bidang yang berada dalam koordinasi masing-
masing Ketua Departemen.
8. Bilamana diperlukan, dapat diangkat Pengawas, Penasehat, Tim Ahli Pengurus Pusat.
(2). Ditingkat Propinsi, Pengurus “Suzuki Katana Jimny Indonesia” disebut dengan Pengurus
Daerah (Pengda) berkedudukan di Ibukota Propinsi, Pengurus Daerah wajib mempunyai
kantor sekretariat tetap dan memasang papan nama Perkumpulan. Pada kantor
sekretariat tersebut dapat diangkat staf/karyawan sekretariat yang dibayar honorariumnya
berdasarkan keputusan Ketua Umum Pengurus Daerah, pengelolaan kantor sekretariat
beserta staf/karyawan sekretariat tersebut berada dibawah pengelolaan Sekretaris;
Dalam pembentukan Pengurus Daerah untuk pertama kali wajib mempunyai sedikitnya 2
(dua) Pengurus Cabang/Chapter dan memperhatikan segala ketentuan yang ditetapkan
dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga “Suzuki Katana Jimny Indonesia”.
Susunan Pengurus Daerah terdiri dari :
1. 1 (satu) orang Ketua Umum,
2. 1 (satu) orang Ketua Harian / Wakil Ketua,
3. 1 (satu) orang Sekretaris,
4. 1 (satu) orang Bendahara,
5. 1 (satu) orang Koordinator Bidang, yang mengurus masing-masing Bidang,
6. 1 (satu) orang atau lebih Pengurus Divisi berada dalam koordinasi masing-masing
Koordinator Bidang.
(3). Ditingkat Kabupaten/Kota, Pengurus “Suzuki Katana Jimny Indonesia” disebut dengan
Pengurus Cabang/Chapter berkedudukan di Ibukota Daerah Kabupaten atau Kota,
Pengurus Cabang/Chapter wajib mempunyai kantor sekretariat tetap dan memasang
papan nama Perkumpulan. Pada kantor sekretariat tersebut dapat diangkat staf/karyawan
sekretariat yang dibayar honorariumnya berdasarkan keputusan Ketua Pengurus Cabang,
pengelolaan kantor sekretariat beserta staf/karyawan sekretariat tersebut berada dibawah
pengelolaan Sekretaris;
Susunan Pengurus Cabang terdiri dari :
1. 1 (satu) Ketua,
2. 1 (satu) Wakil Ketua,
3. 1 (satu) Sekretaris,
4. 1 (satu) Bendahara,
5. 1 (satu) atau lebih Divisi-divisi yang mengurus masing-masing Divisi.
(Pembakuan susunan kepengurusan dan rinciannya, terlampir dalam Peraturan Perkumpulan
”Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn]”)
Pasal 10
(1) Yang dapat diangkat sebagai Pengurus “Suzuki Katana Jimny Indonesia” adalah Anggota
Penuh dipilih berdasarkan tata cara pemilihan pengurus perkumpulan.
(2) 1 (satu) periode masa jabatan pengurus “Suzuki Katana Jimny Indonesia” ditetapkan
selama 2 (dua) tahun dengan memperhatikan pada saat pertama kali pembentukan
pengurus dan selanjutnya dapat dipilih kembali untuk masa jabatan periode berikutnya.
(3) Bila salah satu pengurus berhenti karena sesuatu hal sebelum masa jabatan berakhir,
maka melalui rapat pengurus dapat menunjuk salah seorang dari pengurus atau anggota
lainnya untuk menggantikannya.
Pasal 11
(1) Pengurus “Suzuki Katana Jimny Indonesia“ terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris,
Bendahara, disebut pengurus inti dengan dibantu Departemen/Bidang-bidang/Divisi-
divisi serta oleh semua anggota dalam pelaksanan kegiatan sehari-hari dan setiap
kegiatan yang di lakukan “Suzuki Katana Jimny Indonesia”.
(2) Apabila diperlukan Bidang-bidang dan divisi-divisi dalam susunan pengurus dapat
ditambahkan sesuai dengan kebutuhan tanpa mengabaikan AD/ART.
(3) Pengurus, merangkap sebagai anggota.
BAB VIII
PEMILIHAN PENGURUS
Pasal 12
(1). Pemilihan pengurus “Suzuki Katana Jimny Indonesia” yang dipilih dari dan oleh anggota
dalam Rapat Umum Anggota yang dilakukan dalam Rapat Umum Anggota pada saat
masa kepengurusan berakhir.
(2). Pengertian pengurus sebagaimana disebutkan ayat (1) adalah Ketua dan perangkatnya
termasuk pengurus inti serta bidang-bidang yang bertanggung jawab terhadap jalannya
perkumpulan.
Pasal 13
Kriteria anggota yang dapat dipilih sebagai pengurus “Suzuki Katana Jimny Indonesia” harus
memiliki syarat-syarat sebagai berikut :
(1). Ketua
1. Warga Negera Indonesia.
2. Sehat Jasmani dan Rohani.
3. Terbuka bagi seluruh anggota “Suzuki Katana Jimny Indonesia” dengan status
sebagai Anggota Penuh dan wajib memiliki kendaraan varian jip Suzuki Katana Jimny.
4. Terdaftar dan terlibat aktif dalam kegiatan “Suzuki Katana Jimny Indonesia” minimal
dalam 1 (satu) tahun sebelum pelaksanaan Rapat Umum Anggota.
5. Bebas Narkoba dan tidak sedang dalam pemeriksaan ataupun menjalani hukuman
pihak berwajib.
6. Memiliki integritas dan loyalitas yang tinggi serta sanggup mengabdi tanpa menuntut
imbalan jasa.
7. Sanggup mengemban tugas sebagai mana yang telah diamanatkan dalam AD/ART.
8. Mencalon diri atas dasar utusan dan atau usulan.
9. Mencalon diri atas keinginan pribadi atau perorangan.
(2). Pengurus Inti Lainnya
1. Warga Negera Indonesia.
2. Sehat Jasmani dan Rohani.
3. Terbuka bagi seluruh anggota “Suzuki Katana Jimny Indonesia” dengan status
sebagai Anggota Penuh dan memiliki kendaraan varian jip Suzuki Katana Jimny.
4. Terdaftar dan Terlibat aktif dalam kegiatan “Suzuki Katana Jimny Indonesia” minimal
dalam 1 (satu) tahun sebelum pelaksanaan Rapat Umum Anggota.
5. Bebas Narkoba dan tidak sedang dalam pemeriksaan ataupun menjalani hukuman
pihak berwajib.
6. Memiliki integritas dan loyalitas yang tinggi serta sanggup mengabdi tanpa menuntut
imbalan jasa.
7. Sanggup mengemban tugas sebagai mana yang telah diamanatkan dalam AD/ART.
Pasal 14
Tata cara pemilihan pengurus “Suzuki Katana Jimny Indonesia” sedapat mungkin dilakukan
dengan menggunakan metoda musyawarah mufakat.
Pemilihan Ketua dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara :
(1). Dalam hal hanya terdapat satu Calon Ketua, maka Sidang Pleno Rapat Umum Anggota
langsung menetapkan secara aklamasi bahwa calon tersebut sebagai Ketua terpilih.
(2). Dalam hal terdapat dari satu Calon Ketua, maka Sidang Pleno Rapat Umum Anggota
dapat melaksanakan tata cara pemilihan sebanyak-banyaknya 2 (dua) tahapan pemilihan.
(3). Metoda Pemilihan sebagaimana dimaksud pasal 2 yaitu :
1. Tahap pemilihan “pertama” dengan mekanisme sebagai berikut :
a. Laporan tim pendaftaran Calon Ketua kepada pimpinan Rapat Umum Anggota..
b. Penyaringan dan penetapan nama-nama Calon Ketua [SKIn] yang memenuhi
syarat-syarat sebagaimana tersebut dalam Pasal 13 AD/ART ini, khususnya Tata
Tertib yang ditetapkan.
c. Pemaparan secara lisan Visi dan Misi oleh masing-masing Calon Ketua.
d. Pemilihan Calon Ketua [SKIn] dilaksanakan melalui pemungutan suara dengan
azas langsung, bebas dan rahasia.
e. Apabila ada calon ketua yang mendapat suara ½ + 1 (setengah ditambah satu)
jumlah peserta yang hadir dan mempunyai hak suara, maka calon ketua tersebut
langsung ditetapkan sebagai Ketua [SKIn] yang baru.
f. Apabila tidak terdapat calon ketua yang mendapat suara ½ + 1 (setengah
ditambah satu) jumlah peserta pemilik hak suara, maka calon ketua yang
mendapat suara terbanyak pertama dan kedua dinyatakan masuk tahap pemilihan
kedua.
2. Tahap pemilihan “kedua” dengan mekanisme sebagai berikut :
a. Pemilihan Calon Ketua yang masuk tahap kedua, dilaksanakan melalui
pemungutan suara dengan azas langsung, bebas dan rahasia.
b. Calon Ketua yang mendapatkan suara terbanyak ditetapkan sebagai Ketua terpilih.
Untuk Pungurus Pusat, Ketua terpilih ditetapkan sebagai ketua Formatur untuk selanjutnya
bersama anggota formatur yang ditetapkan akan menyusun Dewan Pengawas, Pembina,
Penasehat dan Pengurus Inti serta menyusun Departemen-departemen dan Bidang-bidang
dalam susunan pengurus atau struktur organisasi “Suzuki Katana Jimny Indonesia”.
Pemilihan Pengurus Inti :
(1). Untuk Pengurus Pusat, jabatan ketua harian/wakil ketua, sekretaris jenderal/sekretaris
dan bendahara yang merupakan pengurus inti dan pengurus lainnya dipilih serta disusun
oleh Tim Formatur, dipimpin Ketua terpilih sebagai ketua Formatur. Susunan Pengurus
Pusat berpedoman pada Peraturan Perkumpulan tentang Susunan Kepengurusan “Suzuki
Katana Jimny Indonesia”.
(2). Untuk Pengurus Daerah, jabatan ketua harian/wakil ketua, sekretaris dan bendahara yang
merupakan pengurus inti dan pengurus lainnya dipilih serta disusun oleh Tim Formatur,
dipimpin Ketua terpilih sebagai ketua Formatur. Susunan Pengurus Daerah berpedoman
pada Peraturan Perkumpulan tentang Susunan Kepengurusan “Suzuki Katana Jimny
Indonesia”.
(3). Untuk Pengurus Cabang, jabatan wakil ketua, sekretaris, bendahara yang merupakan
pengurus inti ditunjuk langsung oleh ketua terpilih dan berkoordinasi dengan Ketua/
Pengurus lama. Selanjutnya Ketua bersama pengurus inti lainnya menyusun divisi-divisi
sesuai dengan kebutuhan. Susunan Pengurus Cabang berpedoman pada Peraturan
Perkumpulan tentang Susunan Kepengurusan “Suzuki Katana Jimny Indonesia”.
(4). Susunan Kepengurusan telah disusun selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah
Rapat Umum Anggota berakhir.
Pasal 15
Serah terima dan pelimpahan jabatan beserta seluruh data administrasi pengurus lama kepada
pengurus baru dilaksanakan pada saat melangsungkan Rapat Umum Anggota atau selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari setelah Rapat Umum Anggota.
Pasal 16
Formatur
1. Formatur dibentuk oleh Sidang Paripurna Rapat Umum Anggota, berlaku untuk Musyawarah
Nasional (MUNAS) dan Musyawarah Daerah (MUSDA).
2. Komposisi formatur bersifat ganjil, terdiri dari :
Seorang Ketua Formatur merangkap anggota, dijabat oleh ketua terpilih hasil Rapat
Umum Anggota.
Seorang Ketua / Pengurus Inti Periode yang lalu, sebagai anggota.
Seorang Ketua Steering Committee, sebagai anggota.
Masing-masing perwakilan/utusan Pengurus Pusat atau Pengurus Daerah, peserta
Rapat Umum Anggota, sebagai anggota.
3. Pemilihan dan penentuan wakil formatur dari wakil peserta Rapat Umum Anggota
dilaksanakan pada Sidang Paripurna Rapat Umum Anggota.
4. Formatur diberi waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah Rapat Umum
Anggota berakhir untuk melengkapi Susunan Kepengurusan, Pengurus “Suzuki Katana
Jimny Indonesia” yang baru.
BAB IX
SUSUNAN DAN ALAT KELENGKAPAN PERKUMPULAN
Pasal 17
(1). “Suzuki Katana Jimny Indonesia” memiliki susunan dan alat kelengkapan seperti rapat-
rapat yang terdiri dari :
1. Rapat Umum Anggota :
a. Musyawarah Nasional (Munas) / Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub)
b. Musyawarah Daerah (Musda) / Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub)
c. Musyawarah Cabang (Muscab) / Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub)
2. Rapat Kerja :
a. Rapat Kerja Nasional (Rakernas)
b. Rapat Kerja Daerah (Rakerda)
c. Rapat Kerja Cabang (Rakercab)
3. Rapat-rapat lainnya :
a. Rapat Koordinasi
b. Rapat Paripurna
c. Rapat Pleno
d. Rapat-rapat lainnya.
(2). Sepanjang segala sesuatunya tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar/Anggaran
Rumah Tangga ini, dapat diadakan rapat-rapat lainnya sesuai dengan kebutuhan dan
peruntukkannya.
(3). Rapat-rapat wajib dihadiri oleh anggota dan pengurus dengan tidak dapat diwakilkan
dalam pengambilan keputusan / suara.
(4). Bagi yang tidak hadir dianggap menerima seluruh keputusan rapat yang ditetapkan pada
saat itu.
BAB X
RAPAT UMUM ANGGOTA
Pasal 19
Acara dan Kewenangan Musyawarah Nasional
(1). MUNAS akan membicarakan dan memberikan keputusan tentang :
1. Penilaian dan pengesahan atas laporan yang disampaikan oleh Pengurus Pusat dan
Dewan Pembina mengenai pelaksanaan tugas masing-masing selama masa
jabatannya serta penilaian atas perhitungan dan pertanggungjawaban mengenai
keuangan Perkumpulan oleh Pengurus Pusat;
2. Penyusunan garis-garis besar program kerja Perkumpulan;
3. Bila dianggap perlu, menetapkan dan merubah anggaran dasar, kode etik dan tata
cara penegakan kode etik;
4. Pemilihan dan penetapan serta pelantikan Ketua Umum Pengurus Pusat dan Dewan
Pembina Pusat dan atau Dewan Pengawas Pusat.
5. Penetapan tempat penyelenggaraan MUNAS berikutnya;
6. Pengangkatan dan/atau menetapkan anggota kehormatan apabila dianggap perlu;
7. Peninjauan kembali atau pengukuhan atas keputusan Dewan Pembina;
8. Pemecatan anggota Perkumpulan;
9. Memberikan tanda penghargaan kepada anggota yang telah menunjukkan
pengabdian dan/atau pengorbanan bagi kepentingan profesi dan organisasi;
10. Hal-hal lain yang dianggap perlu.
(2). Laporan keuangan Pengurus Pusat selama masa jabatannya, wajib telah diperiksa oleh
Akuntan Publik yang ditunjuk oleh Pengurus Pusat dengan persetujuan RAKERNAS.
(3). Penerimaan dan pengesahan oleh peserta MUNAS atas laporan dan pertanggung
jawaban yang disampaikan oleh Pengurus Pusat dan Dewan Pembina Pusat tersebut
ayat (1) angka 1 pasal ini, ditindak lanjuti dengan serah terima administrasi dan keuangan
Perkumpulan dari Pengurus Pusat dan Dewan Pembina Pusat yang lama kepada
Pengurus Pusat dan Dewan Pembina Pusat yang baru berarti dibebaskannya Pengurus
Pusat dan Dewan Pembina Pusat yang lama dari tanggung jawab selama masa
kepengurusannya tersebut.
(4). Pengurus Pusat meletakkan jabatannya dan dinyatakan demisioner setelah laporan
pertanggungan jawaban diterima dalam sidang pleno, baik secara bulat maupun dengan
catatan-catatan dan ditandai dengan penyerahan Sertifikat/ Laporan dari Pengurus
demisioner kepada Presidium MUNAS.
(5). MUNAS berwenang mengukuhkan pemecatan sementara Anggota Perkumpulan atau
mengembalikan keanggotaan yang bersangkutan.
(6). Sebelum pengukuhan pemecatan dilakukan, MUNAS terlebih dahulu memberikan
kesempatan kepada anggota yang bersangkutan untuk melakukan pembelaan diri.
Pasal 20
Presidium Musyawarah Nasioanal
(1). MUNAS dipimpin oleh Presidium yang terdiri dari 1 (satu) orang ketua, 1 (satu) orang
sekretaris dan 1 (satu) orang anggota atau lebih dipilih dari dan oleh peserta MUNAS,
harus berjumlah ganjil.
(2). Masing-masing Pengurus Daerah dapat menunjuk seorang wakilnya dalam Presidium
apabila Ketua Pengurus Daerah yang bersangkutan berhalangan, dengan surat
penunjukan berdasarkan keputusan Rapat Pengurus Daerah setempat.
(3). Dengan tidak mengeyampingkan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatas Presidium
MUNAS dipilih dari dan oleh peserta penuh dalam sidang Pleno.
(4). Presidium MUNAS mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
1. Memimpin Sidang selama MUNAS berlangsung.
2. Mengusahakan terselenggaranya ketertiban dan kelancaran jalannya persidangan.
3. Berusaha mempertemukan pendapat-pendapat yang berbeda, menyimpulkan
pembicaraan dan mendudukan persoalan yang sebenarnya, serta mengembalikan
jalannya sidang ke pokok pembicaraan.
4. Meneliti keabsahan peserta persidangan, dalam kehadiran sidang maupun dalam
menggunakan hak bicara atau hak suara.
5. Mengetahui, memberi atau tidak memberi ijin kepada peserta untuk meninggalkan
persidangan.
6. Mengatur, memberikan ijin dan menentukan batas waktu berbicara bagi peserta.
7. Menegur dan menghentikan pembicaraan peserta jika ternyata melampaui batas
waktu yang telah ditetapkan dan atau menyimpang dari pokok acara sidang.
8. Mengesahkan dan menyerahkan seluruh risalah dan hasil keputusan sidang.
(5). Semua kewenangan Pengurus Pusat dan Dewan Pembina Pusat selama MUNAS
dipegang oleh Presidium.
Pasal 21
Kuorum Musyawarah Nasional
(1). MUNAS dinyatakan mencapai kuorum dan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya
1/2 (satu per dua) jumlah peserta yang mempunyai hak suara.
(2). Bilamana dalam pembukaan MUNAS kuorum tidak tercapai, maka MUNAS dapat ditunda
selama-lamanya 60 (enam puluh) menit.
(3). Jika setelah waktu penundaan, jumlah kuorum belum juga tercapai, maka musyawarah
tersebut dapat terus diselenggarakan dan semua keputusan yang diambil oleh Presidium
MUNAS dinyatakan sah dan mengikat tanpa harus memperhatikan kuorum.
Pasal 22
Pengambilan Keputusan Musyawarah Nasional
(1). Semua keputusan dalam sidang-sidang MUNAS yang diambil sedapat mungkin
diupayakan atas dasar musyawarah untuk mencapai mufakat atau berdasarkan suara
terbanyak peserta yang hadir dan mempunyai hak suara.
(2). Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai dalam pengambilan suatu keputusan,
maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
(3). Dalam hal pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak, hasil pemungutan
suaranya menunjukan jumlah angka yang sama, dapat dilakukan pemilihan ulang
sebanyak-banyaknya satu kali.
(4). Apabila pemungutan suara seperti dimaksud ayat 3 (tiga) masih menghasilkan angka
yang sama, maka untuk pengambilan keputusan diserahkan kepada Presidium MUNAS.
(5). Keputusan MUNAS adalah keputusan yang disahkan oleh Rapat Pleno, terkecuali hasil
rapat formatur.
(6). Pemungutan suara tentang diri orang dilakukan secara rahasia dan tertulis.
(7). Pemungutan suara tentang hal-hal lain dapat dilakukan secara lisan.
MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA
(MUNASLUB)
Pasal 23
(1). MUNASLUB adalah MUNAS yang diselenggarakan diluar ketentuan pasal 12 Anggaran
Dasar ini.
(2). MUNASLUB dapat diselenggarakan apabila :
1. Dianggap perlu dan/atau mendesak oleh Pengurus Pusat setelah mendapat
persetujuan dari Rapat Pleno Pengurus Pusat.
2. Ada persetujuan dari lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Pengurus Daerah
berdasarkan keputusan Musyawarah Daerah Luar Biasa. Dan telah mendapat
persetujuan secara tertulis dari dan berdasarkan keputusan Dewan Pembina Pusat,
maka Pengurus Pusat atau Pengurus Daerah berhak dan berwenang
menyelenggarakan MUNASLUB dengan mengindahkan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga ini atas biaya Perkumpulan.
(3). MUNASLUB mempunyai kekuasaan yang sama dengan MUNAS sebagaimana dimaksud
pada pasal 17 Anggaran Dasar dan pasal 19 Anggaran Rumah Tangga ini.
(4). MUNASLUB tersebut membahas dan menetapkan :
1. Meminta, menilai dan mengesahkan laporan dan pertanggung jawaban Pengurus
Pusat dan/atau Dewan Pembina Pusat;
2. Pemecatan secara tetap Ketua Umum [SKIn];
3. Mengangkat anggota Dewan Pembina Pusat, apabila terjadi perubahan jumlah
anggota Dewan Pembina Pusat menjadi hanya 1 (satu) orang;
4. Perubahan Anggaran Dasar, Kode Etik dan Tata Cara Penegakan Kode Etik apabila
diperlukan.
5. Peninjauan kembali atau pengukuhan atas keputusan Dewan Pembina;
6. Pemecatan anggota Perkumpulan;
7. Usul-usul anggota berdasarkan keputusan Musyawarah Daerah dan/atau Musyawarah
Daerah Luar Biasa.
(5). Kecuali ditentukan lain dalam AD/ART ini, ketentuan dalam MUNAS berlaku mutatis
mutandis untuk MUNASLUB.
Pasal 26
Keputusan-keputusan MUSDA tidak boleh bertentangan dan menyimpang dari Keputusan-
keputusan MUNAS, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, peraturan Perkumpulan
serta peraturan perundang-undangan
Ketentuan-ketentuan mengenai MUNAS berlaku untuk penyelenggaraan MUSDA.
Pasal 29
Acara dan Kewenangan Musyawarah Cabang
(1). MUSCAB akan membicarakan dan memberikan keputusan tentang :
1. Penilaian dan pengesahan atas laporan yang disampaikan oleh Pengurus Cabang
mengenai pelaksanaan tugas masing-masing selama masa jabatannya serta penilaian
atas perhitungan dan pertanggungjawaban mengenai keuangan Perkumpulan oleh
Pengurus Cabang;
2. Laporan keuangan Pengurus Cabang selama masa jabatannya,
3. Penyusunan garis-garis besar program kerja Perkumpulan;
4. Bila dianggap perlu, menetapkan dan merubah anggaran dasar, kode etik dan tata
cara penegakan kode etik, mengacu pada merubah anggaran dasar, kode etik dan
tata cara penegakan kode etik Pengurus Cabang;
5. Pemilihan dan penetapan serta pelantikan Ketua Pengurus Cabang.
6. Penetapan tempat penyelenggaraan MUSCAB berikutnya;
7. Usulan nama-nama anggota kehormatan apabila dianggap perlu;
8. Peninjauan kembali atau pengukuhan atas keputusan Dewan Pembina;
9. Pemecatan anggota Perkumpulan;
10. Memberikan tanda penghargaan kepada anggota yang telah menunjukkan
pengabdian dan/atau pengorbanan bagi kepentingan profesi dan organisasi;
11. Hal-hal lain yang dianggap perlu.
(2). Penerimaan dan pengesahan oleh MUSCAB atas laporan dan pertanggung jawaban yang
disampaikan oleh Pengurus Cabang tersebut ayat (1) angka 1 pasal ini, ditindak lanjuti
dengan serah terima administrasi dan keuangan Perkumpulan dari Pengurus Cabang
yang lama kepada Pengurus Cabang yang baru berarti dibebaskannya Pengurus Cabang
yang lama dari tanggung jawab selama masa kepengurusannya tersebut.
(3). Pengurus Cabang meletakkan jabatannya dan dinyatakan demisioner setelah laporan
pertanggungan jawaban diterima dalam sidang pleno, baik secara bulat maupun dengan
catatan-catatan dan ditandai dengan penyerahan Sertifikat/ Laporan dari Pengurus
demisioner kepada Presidium MUSCAB.
(4). MUSCAB berwenang mengukuhkan pemecatan sementara Anggota Perkumpulan atau
mengembalikan keanggotaan yang bersangkutan.
(5). Sebelum pengukuhan pemecatan dilakukan, MUSCAB terlebih dahulu memberikan
kesempatan kepada anggota yang bersangkutan untuk melakukan pembelaan diri.
Pasal 30
Keputusan-keputusan MUSCAB tidak boleh bertentangan dan menyimpang dari Keputusan-
keputusan MUNAS, AD/ART, Peraturan Perkumpulan serta peraturan perundang-undangan.
Ketentuan-ketentuan mengenai MUNAS berlaku untuk penyelenggaraan MUSCAB.
BAB XI
KEPUTUSAN DI LUAR MUSYAWARAH NASIONAL
(REFERENDUM)
Pasal 32
Dipersamakan dengan keputusan Musyawarah Nasional (MUNAS) adalah keputusan yang
diambil diluar Musyawarah Nasional (Referendum) dengan syarat-syarat sebagai berikut :
(1). Pengurus Pusat mempersiapkan rencana keputusan tersebut untuk selanjutnya dikirim
dengan surat tercatat atau kurir kepada seluruh anggota Perkumpulan melalui Pengurus
Daerah dan Pengurus Cabang, disertai pertimbangan dan penjelasan seperlunya.
(2). Pengurus Daerah dan/atau Pengurus Cabang mengumpulkan hasil keputusan anggota
dalam waktu 1 (satu) bulan setelah menerima rencana keputusan dari Pengurus Pusat.
(3). Hasil keputusan tersebut dalam ayat (2) pasal ini disampaikan oleh Pengurus Daerah
kepada Pengurus Pusat dengan surat tercatat atau dengan kurir.
(4). Jika Pengurus Daerah tidak memberikan jawaban dalam waktu 1 (satu) bulan maka
keputusan dianggap telah disetujui oleh para anggota Perkumpulan yang berada dibawah
Pengurus Daerah yang bersangkutan.
(5). Keputusan diluar Musyawarah Nasional (Referendum) adalah sah, jika disetujui oleh lebih
dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang.
(6). Pengurus Pusat harus menyampaikan keputusan diluar Musyawarah Nasional
(Referendum) tersebut kepada seluruh anggota Perkumpulan melalui Pengurus Daerah
dan/atau Pengurus Cabang dalam waktu 1 (satu) bulan setelah hasil jawaban dari seluruh
Pengurus Daerah diterima.
(7). Jika ternyata rencana keputusan diluar Musyawarah Nasional (Referendum) tidak disetujui
maka hal itu harus diberitahukan kepada semua Anggota Perkumpulan melalui Pengurus
Daerah dan/atau Pengurus Cabang.
Pasal 33
Rapat-rapat lainnya :
(1) Rapat Koordinasi
Rapat Koordinasi, diadakan sekurangnya setiap 1 (satu) sekali dalam 1 (satu) tahun dan
selambat-lambatnya diadakan 6 (enam) bulan sebelum dan atau setelah Rapat Umum
Anggota dilaksanakan, terutama untuk membicarakan tindak lanjut hasil Rapat Umum
Anggota, memembicarakan usulan-usulan anggota, menetapkan penunjukan/pemilihan
dan penggantian Pengurus, bilamana dianggap perlu menetapkan segala sesuatu sesuai
dengan perkembangan zaman serta lain-lain yang dipandang perlu.
(2) Rapat Paripurna
Rapat Paripurna Pengurus, diadakan sekurangnya setiap 1 (satu) sekali dalam 1 (satu)
tahun berdasarkan Rapat Pleno dan setidak-tidaknya diadakan 6 (enam) bulan menjelang
Rapat Umum Anggota dilaksanakan, terutama untuk membicarakan segala bentuk
persiapan Rapat Umum Anggota. Bilamana dianggap perlu menetapkan penunjukan/
pemilihan dan penggantian Pengurus serta hal-hal lain yang dipandang perlu.
(3) Rapat Pleno
Rapat Pleno Pengurus, diadakan sekurangnya setiap 3 (tiga) bulan sekali dan dapat juga
diadakan sewaktu-waktu, apabila dianggap perlu oleh Ketua “Suzuki Katana Jimny
Indonesia [SKIn]” atau apabila diminta oleh seorang Ketua/ Koordinator bersama-sama
dengan seorang Anggota Pengurus lainnya, dan permintaannya disampaikan secara
tertulis kepada Pengurus dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan. Semua
Pengurus berhak menghadiri Rapat Pleno Pengurus.
(4) Rapat Istimewa.
Yaitu rapat yang dilakukan untuk membahas hal-hal yang dianggap penting dan
mendesak. Rapat Istimewa Pengurus / Anggota dapat dilaksanakan oleh pengurus atas
permintaan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota.
Pasal 34
(1) Rapat-rapat sebagaimana yang dimaksud pasal 22, dipimpin oleh ketua dan atau wakil
ketua atau oleh salah satu pengurus yang ditunjuk untuk itu.
(2) Pengambilan keputusan dalam rapat-rapat pada hakekatnya mengutamakan musyawarah
untuk mufakat.
(3) Apabila tidak terjadi kesepakatan, maka dipandang perlu untuk mengadakan pemungutan
suara (voting) untuk mengambil keputusan.
BAB XII
KEUANGAN DAN KEKAYAAN PERKUMPULAN
Pasal 35
(1). Untuk keperluan operasional dalam pelaksanaan program kerja dan kekayaan
Perkumpulan “Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn]” dapat diperoleh melalui :
1. Uang Pangkal Pendaftaran Pendirian Chapter/Sertipikat Licensi : Rp. ………….,-
2. Uang Pendaftaran Anggota Perorangan : Rp. ………….,-
3. Iuran Wajib Keanggotannya : Rp. ………….,-/Bulan;
4. Royalti penggunaan logo Perkumpulan;
5. Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat;
6. Penghasilan lainnya yang diperoleh secara sah dan tidak bertentangan dengan tujuan
Perkumpulan.
(2). Ketentuan tentang besarnya uang pangkal dan uang iuran ditetapkan oleh Pengurus
Pusat berdasarkan keputusan Rapat Pleno Pengurus Pusat.
(3). Persentase pembagian atas uang pangkal antara Pengurus Pusat, dan Pengurus Daerah
ditetapkan Pengurus Pusat berdasarkan keputusan Rapat Pleno Pengurus Pusat;
(4). Ketentuan tentang usaha-usaha yang sah serta sumbangan yang sifatnya tidak mengikat
diputuskan oleh Pengurus Pusat berdasarkan keputusan Rapat Pleno Pengurus Pusat.
Pasal 36
(1) Setiap anggota mempunyai hak yang sama atas seluruh kekayaan yang dimiliki “Suzuki
Katana Jimny Indonesia” dari iuran anggota;
(2) Setiap penggunaan keuangan oleh anggota harus mendapat persetujuan pengurus dalam
hal ini Ketua “Suzuki Katana Jimny Indonesia”.
(3) Hal-hal yang menyangkut pengelolaan, pemasukan dan pengeluaran keuangan dari dan
untuk “Suzuki Katana Jimny Indonesia” wajib dipertanggungjawabkan oleh Pengurus
dalam Rapat Umum Anggota;
(4) Tahun buku Perkumpulan dimulai pada tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan 31 (tiga
puluh satu) Desember.
BAB XIII
SANKSI-SANKSI
Pasal 37
(1) Sanksi-sanksi terhadap anggota didasarkan atas :
1. Pelanggaran terhadap ketentuan AD/ART.
2. Melakukan tindakan-tindakan yang merugikan organisasi.
3. Melanggar ketentuan-ketentuan lain yang ditetapkan.
(2) Sanksi yang dapat dijatuhkan terhadap anggota :
1. Teguran atau peringatan.
2. Pemberhentian sementara (skorsing).
3. Pemberhentian permanen (Pemecatan).
Pasal 38
(1). Setiap pelanggaran sebagaimana ketentuan pasal 37 ayat (1) dapat dikenai sanksi ringan
berupa teguran hingga sanksi berat berupa pemberhentian sebagai anggota “Suzuki
Katana Jimny Indonesia”.
(2). Prosedur dan tata cara sebagai anggota “Suzuki Katana Jimny Indonesia”, yaitu :
1. Teguran atau peringatan diberikan kepada anggota yang melakukan pelanggaran
ringan berdasarkan hasil infestifigasi dan evaluasi Pengurus perkumpulan.
2. Sebelum diberhentikan sementara (skorsing), yang bersangkutan terlebih dahulu
harus diberikan teguran dan peringatan Pertama, Kedua dan Ketiga.
3. Apabila yang bersangkutan tidak memberikan tanggapan, jawaban maupun
keterangan lainnya secara resmi dalam rapat yang diadakan khusus oleh pengurus
(rapat pengurus), maka ketua harus mengadakan Rapat Istimewa untuk mengambil
keputusan memberhentikan sementara (skorsing).
4. Dalam masa skorsing yang bersangkutan dinon aktifkan sebagai anggota “Suzuki
Katana Jimny Indonesia” dan tidak diperkenankan mengikuti seluruh kegiatan serta
mempergunakan seluruh atribut “Suzuki Katana Jimny Indonesia”.
5. Apabila selama masa skorsing yang bersangkutan tidak memberikan tanggapan,
jawaban maupun keterangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini,
maka pemecatan dapat dilakukan melalui keputusan Rapat Umum Anggota atau
Rapat Istimewa Pengurus yang diadakan khusus untuk hal tersebut.
6. Dalam situasi tertentu demi menjaga keutuhan perkumpulan, Ketua “Suzuki Katana
Jimny Indonesia” dapat menggunakan hak prerogatif untuk mengambil keputusan
pemberhantian/pemecatan terhadap anggota yang bermasalah guna menjaga nama
baik “Suzuki Katana Jimny Indonesia” dan anggota lainnya tanpa harus
memperhatikan angka 1, 2, 3, 4 dan angka 5 diatas.
BAB XIV
PERUBAHAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 39
(1). Anggaran Rumah Tangga ini dapat ditinjau kembali melalui Rapat Istimewa Anggota atau
Rapat Umum Anggota untuk disesuaikan dengan kebutuhan dengan mengedepankan
semangat kekeluargaan.
(2). Keputusan mengenai perubahan Anggaran Rumah Tangga dapat dilaksanakan apabila
disetujui 2/3 (dua per tiga) pemilik suara yang dikeluarkan pada saat Rapat Istimewa
Anggota atau Rapat Umum Anggota.
BAB XV
PERATURAN PERKUMPULAN
Pasal 40
(1). Peraturan Perkumpulan dibuat oleh Pengurus Pusat dan disahkan serta hanya dapat
diubah dalam RAKERNAS atau MUNAS/MUNASLUB untuk disesuaikan dengan
kebutuhan dengan mengedepankan semangat kekeluargaan.
(2). Peraturan Perkumpulan memuat segala sesuatu ketentuan-ketentuan pelaksanaan
Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga ini.
(3). Peraturan Perkumpulan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan
Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga ini.
BAB XVI
ATURAN PERALIHAN
Pasal 41
(1) Pengurus Pusat diberi kuasa dan wewenang penuh untuk menyempurnakan Anggaran
Rumah Tangga ini, bila diperlukan.
(2) Segala sesuatu yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur
lebih lanjut dengan Peraturan Perkumpulan dan peraturan-peraturan lain yang tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan oleh
Keputusan Pengurus Pusat berdasarkan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS).
(3) Peraturan Perkumpulan dan peraturan-peraturan lain sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2) di atas, adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga ini.
(4) Segala Keputusan dalam Perkumpulan yang telah ditetapkan sebelum Anggaran Rumah
Tangga ini dengan ini dinyatakan tidak berlaku sepanjang telah diatur dalam Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini.
(5) Pengurus Pusat berhak dan berwenang untuk memberitahukan kepada instansi terkait baik
di dalam maupun di luar negeri, dan apabila diperlukan mendaftarkan Perkumpulan
sebagai satu-satunya wadah bagi para penggemar otomotif dan/atau non otomotif di
seluruh Indonesia dalam melakukan kegiatan untuk meningkatkan mutu dan kemampuan
para “Suzuki Katana Jimny Indonesia” secara professional.
BAB XVII
PENUTUP
Pasal 42
Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
KOMISI I
Ketua Sekretaris
____________________ ____________________
Hasil keputusan Sidang Komisi II Bidang Peraturan dan Tata Tertib pada Musyawarah Nasional
Suzuki Katana Jimny Indonesia di Kenjeran Park - Surabaya pada tanggal 11-12 November
2017, adalah sebagai berikut :
Nama Perwakilan
Ketua : Max Rawung Pengda Jakarta Banten
Sekretaris : Nanang Suryana Chapter Indramayu
Anggota : Ryan Chapter AG
: Rizal Alfikri Chapter Cilacap
: Agus S Wibowo Chapter Palangkaraya
: Hengki Yudi Putra Chapter Bukittinggi
: Eka Andrias P Chapter Semarang
: Vicky H.E.S Chapter Karanganyar
: M. Fauzi Chapter Kendal
: Widi P Chapter Salatiga
: A. Hidayat Setiawan Chapter Kota Jogjakarta
: Takdir Chapter Manokwari
: Syofian Kristanto Adi Chapter Tangerang Raya
: Wendy Irwandi Pengda Jawa Barat
: M. Basri Gasing Pengda Sulawesi Selatan
: Asamya Duarsa Pengda Bali & Nusa Tenggara
: Jhoe Supriyanto Chapter Tuban
: Syaby Romadhony Chapter Cikarabes
: Amik Chapter Cirebon
: S. Ikhwan M Chapter Dumai
: Syandi Hidayat Chapter Prabumulih
: Noviarman Chapter Oku Selatan
: Mansyur Chapter Malino
E. Pokok Pembahasan :
Perubahan dan penyempurnaan Peraturan dan Tata Tertib Suzuki Katana Jimny Indonesia
[SKIn].
F. Hasil Pembahasan/Diskusi :
1. Atas penilaian dan saran serta tanggapan anggota komisi maka disepakati untuk
merubah dan atau menyempurnakan sebahagian Peraturan dan Tata Tertib Suzuki
Katana Jimny Indonesia sesuai dengan kebutuhan perkumpulan.
2. Menghapus sebagian atau seluruhnya tata tertib sebelumnya, antara lain :
Pasal 1,
Ayat 2 : Untuk kegiatan turing/adventure dadakan harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
a. Sosialisasi ke anggota minimal 2 minggu sebelumnya.
b. Jumlah anggota yang ikut minimal 3 mobil dan minimal 1 mekanik.
c. Jarak tempuh pulang-pergi minimal 150 km.
d. Harus seizin Divisi Turing dan Ketua Chapter.
3. Menambah sebagian atau seluruhnya tata tertib sebelumnya, pada :
Pasal 3,
Ayat 1 : Yang bisa memiliki dan memakai atribut klub hanya anggota resmi Suzuki
Katana Jimny Indonesia [SKIn] yang telah terdaftar dan yang boleh
dicantumkan hanya nomor lambung Chapter.
Ayat 2 : Atribut klub dipakai pada setiap kegiatan yang diadakan oleh klub dan tidak
dipergunakan untuk hal-hal yang melanggar hukum, kegiatan-kegiatan yang
tidak berhubungan dengan klub dan asusila.
Ayat 3 : Setiap atribut klub yang dimiliki anggota harus bersedia dipasang pada unitnya,
dan media/ruang untuk sponsor klub, bila memenuhi syarat.
4. Nomor Register Anggota Chapter bersifat tetap (tidak dapat dipindah tangan kan dan
bersifat berkelanjutan.
5. Ketua Chapter tidak harus pemilik Nomor Register Anggota #001.
6. Atribut yang menempel di unit harus dihilangkan ketika unit akan dipindah tangan kan
atau dijual.
7. Merekomendasikan hasil pembahasan Komisi II untuk selanjutnya ditetapkan oleh Ketua
Umum Suzuki Katana Jimny Indonesia.
Seluruh hal tersebut diatas merupakan hasil kesepakatan diskusi dan dapat dipertanggung
jawabkan.
Demikian hasil Sidang Komisi II Bidang Peraturan dan Tata Tertib untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Surabaya.
Pada tanggal : 12 November 2017.
KOMISI I
Ketua Sekretaris
Hasil keputusan Sidang Komisi III Bidang Program Kerja pada Musyawarah Nasional Suzuki
Katana Jimny Indonesia di Kenjeran Park - Surabaya pada tanggal 11-12 November 2017,
adalah sebagai berikut :
Nama Perwakilan
Ketua : Haryanto Sibat Pengda Jawa Tengah
Sekretaris : M. Deni Alpra Chapter Baturaja
Anggota : Dwi A.S Chapter Bekasi Raya
: Muhammad Azka Wibowo Chapter Pati Pesantenan
: Muhammad Fioranda Chapter Surabaya
: Agus Ramdan Chapter Sukabumi
: Hadi Ismanta Chapter Jepara
: Pran Chapter Jakarta
: Suwarno Chapter Tangerang Selatan
: Benny Van Gondrong Chapter Jepara
: Deden Sumantry/Arnold Yanuar Chapter Bogor Depok
: Ibrahim Junaidi Chapter Duri
: Muhammad Rifqi A Chapter Jember
: Eko Yulianto Chapter Klaten
: Kadirun Chapter Sleman
: Jon Hendri Pengda Sumatera Selatan
: Muhammad Iwan Syarif Pengda Lampung
: Fofid Chapter Jayapura
: Sujito Chapter Banjarmasin
: Dayat Pengda Sumut dan Aceh
: Rizky Suhendra Chapter Medan
: Suwito Chapter Jombang
: Haryadi Hasta Chapter Barlingmas
H. Pokok Pembahasan :
Perubahan dan penyempurnaan Program Kerja Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn].
I. Hasil Pembahasan/Diskusi :
1. Merealisasikan pembuatan Kartu Tanda Anggota (KTA) secara Nasional.
2. Merealisasikan pembuatan seragam secara Nasional, SKIn Nation memberikan standar
seragam :
a Nomor Kain.
b Merk Kain.
c Penempatan / ukuran atribut seragam.
d Pembuatan diserahkan ke Pengda Masing-masing.
3. Legalitas Musda dan Muscab didalam AD/ART.
4. Tempat Kegiatan Munas yang lebih refresentatif.
5. Penyempurnaan AD/ART yang menyangkut.
a Peninjauan istilah SKIn Crew/Familiy
b Penghapusan nilai iuran dalam AD/ART
c Aturan Tambahan mengenai atribut / sticker agar lebih ditegaskan
- Penempatan / ukuran sticker SKIn
- Penyeragaman atribut / sticker
- Sanksi apabila melanggar.
- Penggunaan/pemanfaatn seragam sesuai fungsinya (PDH/PDL)
6. Mengadakan Jamnas ke 6 Tahun 2018
7. Mengadakan Munas ke 4 dan Jamnas ke 7 Tahun 2019
8. Dalam kegiatan Jamnas/Munas agar diadakan kegiatan Bansos/Baksos.
9. Usulan untuk laporan pertanggungjawaban Munas 4 agar lebih baik lagi, maka harus di
copy kan ke setiap Pengda dan Chapter.
Seluruh hal tersebut diatas merupakan hasil kesepakatan diskusi dan dapat dipertanggung
jawabkan.
Demikian hasil Sidang Komisi III Bidang Program Kerja untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Surabaya.
Pada tanggal : 12 November 2017.
KOMISI I
Ketua Sekretaris
Pada hari ini SABTU tanggal SEBELAS tahun DUA RIBU TUJUH BELAS, bertempat di Kenjeran
Park – Surabaya di pimpin oleh Presidium dan diikuti oleh peserta Musyawarah Nasional KE III
[SKIn] - Tahun 2017 telah dilaksanakan Sidang Pleno I dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
V. DASAR :
3. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn].
4. Tata Tertib Musyawarah Nasional KE III [SKIn] - Tahun 2017.
VI. PESERTA :
Peserta yang hadir dan mengikuti Proses Sidang Pelno I Musyawarah Nasional KE III [SKIn] -
Tahun 2017, adalah :
1. Perwakilan Pengda [SKIn] se Nusantara.
2. Perwakilan Pengcab [SKIn] se Nusantara.
VII. AGENDA :
1. Pemilihan Presidium Musyawarah Nasional KE III [SKIn] - Tahun 2017.
2. Pengesahan Tata Tertib Musyawarah Nasional KE III [SKIn] - Tahun 2017.
3. Penyampaian dan pengesahan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Pusat [SKIn]
Periode 2015 – 2017.
VIII. HASIL
1. Dengan menjunjung tinggi semangat persaudaraan sesuai dengan semboyan Suzuki
Katana Jimny Indonesia [SKIn] yaitu “satukan jangan pisahkan”, maka secara bulat
menyapakati Presidium Musyawarah Nasional KE III [SKIn] - Tahun 2017 terdiri dari
perwakilan 5 (lima) Provinsi peserta Musyawarah Nasional KE III [SKIn] - Tahun 2017,
yaitu :
2. Setelah melalui perdebatan yang cukup dinamis namun tetap menjunjung tinggi
semangat persaudaraan selanjutnya dengan suara bulat menyetujui Tata Tertib
Musyawarah Nasional KE III [SKIn] - Tahun 2017 sebagai pedoman jalannya
permusyawaratan.
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Pasal 1
PENDAHULUAN
Bahwa untuk ketertiban dan kelancaran MUSYAWARAH NASIONAL KE III Suzuki Katana
Jimny Indonesia [SKIn] - Tahun 2017 sesuai dengan Semangat Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga [SKIn], selanjutnya dipandang perlu adanya Peraturan Tata Tertib yang
merupakan ketentuan-ketentuan mengikat bagi semua peserta, peninjau dan seluruh unsur
yang terkait dalam pelaksanaan MUSYAWARAH NASIONAL KE III Suzuki Katana Jimny
Indonesia [SKIn] - Tahun 2017.
MUSYAWARAH NASIONAL KE III Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn] - Tahun 2017 adalah
sesuai dengan yang telah diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Suzuki
Katana Jimny Indonesia [SKIn].
Pasal 2
NAMA
MUSYAWARAH NASIONAL KE III Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn] - Tahun 2017 ini
selanjutnya disebut MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017.
Pasal 3
TEMPAT dan WAKTU
MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017 diadakan dan dilaksanakan di Surabaya Hari Sabtu Tanggal
11 November 2017.
Pasal 4
DASAR
1. Anggaran Dasar Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn].
2. Anggaran Rumah Tangga Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn].
3. Aturan dan Ketentuan-ketentuan Permusyawaratan.
Pasal 5
TUJUAN
MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017 diselenggarakan dengan tujuan untuk memilih pengurus baru
periode 2017 – 2019 dengan amanat AD/ART serta amanat permusyawaratan.
Pasal 6
ALAT KELENGKAPAN
MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017 mempunyai alat kelengkapan sebagai berikut :
1. Steering Committee. (Panitia Pengarah).
2. Organizing Committee. (Panitia Pelaksana).
3. Presidium/Pimpinan Sidang.
4. Peserta Sidang.
5. Sidang Pleno.
6. Sidang Komisi.
7. Sidang Paripurna.
Dengan catatan akan ditinjau ulang setelah waktu pelaksanaan berlangsung.
Pasal 7
PELAKSANA MUNAS
MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017 diselenggarakan oleh PENGURUS PUSAT [SKIn], yang
pelaksanaannya diserahkan kepada Panitia Pelaksana MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017 yang
ditunjuk oleh PENGURUS PUSAT [SKIn] yaitu, Pengurus Pusat [SKIn] dan Pengda [SKIn]
Jatim serta Pengda [SKIn] se Nusantara.
Pasal 8
(6). MUNAS dipimpin oleh Presidium MUNAS yang terdiri dari 1 (satu) orang ketua, 1 (satu)
orang sekretaris dan 1 (satu) orang anggota atau lebih dipilih dari dan oleh peserta
MUNAS, harus berjumlah gasal.
(7). Masing-masing Pengurus Daerah dapat menunjuk seorang wakilnya dalam Presidium
apabila Ketua Pengurus Daerah yang bersangkutan berhalangan, dengan surat penunjukan
berdasarkan keputusan Rapat Pengurus Daerah setempat.
(8). Dengan tidak mengeyampingkan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatas Presidium
MUNAS dipilih dari dan oleh peserta penuh dalam sidang Pleno.
(9). Presidium MUNAS mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. Memimpin Sidang selama MUNAS berlangsung.
b. Mengusahakan terselenggaranya ketertiban dan kelancaran jalannya persidangan.
c. Berusaha mempertemukan pendapat-pendapat yang berbeda, menyimpulkan
pembicaraan dan mendudukan persoalan yang sebenarnya, serta mengembalikan
jalannya sidang ke pokok pembicaraan.
d. Meneliti keabsahan peserta persidangan, dalam kehadiran sidang maupun dalam
menggunakan hak bicara atau hak suara.
e. Mengetahui, memberi atau tidak memberi ijin kepada peserta untuk meninggalkan
persidangan.
f. Mengatur, memberikan persetujuan/ijin dan menentukan batas waktu berbicara bagi
peserta.
g. Menegur dan menghentikan pembicaraan peserta jika ternyata melampaui batas waktu
yang telah ditetapkan dan atau menyimpang dari pokok acara sidang.
h. Mengesahkan dan menyerahkan seluruh risalah dan hasil keputusan sidang.
(10). Semua kewenangan Pengurus Nation dan Dewan Pembina Pusat selama MUNAS
dipegang oleh Presidium MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017.
Pasal 9
PESERTA
1. Adalah Ketua Pengda dan Ketua Pengchap yang telah terdaftar sebagai Anggota [SKIn]
masing-masing 1 (satu) suara (Formulir peserta disediakan). Formulir diserahkan pada saat
pelaksanaan MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017 di Surabaya.
2. Dalam hal Ketua Pengda dan Ketua Pengchap tidak dapat mengikuti MUNAS KE III [SKIn]
Tahun 2017, Pengurus/Anggota [SKIn] yang diberi mandat untuk mewakili Pengda /
Pengchap dan telah diverifikasi Panitia Pelaksana MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017.
3. Pengurus/Anggota yang diberi mandat untuk mewakili Pengda/Pengchap harus
menunjukan Surat Keputusan (SK) [SKIn] Nation yang asli sesuai surat [SKIn] Nation
Nomor 001/004/SKIn/2017, Tanggal 1 Juli 2017 Perihal Revisi Penataan Administrasi
Anggota.
4. Ketua Pengda dan Ketua Pengchap atau Pengurus/Anggota yang diberi mandat untuk
mewakili Pengda/Pengchap menandatangani Surat Pernyataan menerima dan bersedia
menjalani Hasil MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017 yang dilaksanakan di Surabaya.
5. Bukti identitas peserta MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017 diserahkan saat registrasi peserta
setelah yang bersangkutan disetujui keabsahan identitasnya.
6. Tanda pengenal seperti yang disebutkan harus selalu dikenakan atau telihat secara jelas
selama MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017 dilaksanakan.
Pasal 10
HAK MENGHADIRI PERSIDANGAN
Seluruh peserta MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017 mempunyai hak untuk mengikuti dan
menghadiri sidang-sidang terbuka dan memperoleh bahan atau informasi yang diperlukan
sesuai dengan kebutuhan selama MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017.
Pasal 11
HAK BICARA
1. Hak bicara adalah hak di dalam sidang-sidang untuk :
a Mengajukan pertanyaan
b Mengeluarkan pendapat dan usulan, baik lisan maupun tertulis
2. Peserta mempunyai hak bicara langsung untuk didengar oleh Pimpinan Sidang
3. Demi menjaga ketertiban dan kelancaran persidangan, Peninjau dapat berbicara melalui
seorang juru bicara dari peserta MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017.
4. Juru bicara, berbicara setelah mendapat ijin dari Pimpinan Sidang.
Pasal 12
HAK SUARA
1. Hak suara adalah hak dalam pemungutan suara untuk mengambil keputusan.
2. Hak suara hanya pada Peserta MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017.
3. Hak suara memilih dan dipilih hanya pada Peserta MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017.
4. Peserta Penuh MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017 masing-masing memiliki 1 (satu) hak
suara yang tidak dapat diwakilkan :
a Pengda, 1 (satu) hak suara.
b Pengchap, 1 (satu) hak suara.
Pasal 13
KEWAJIBAN PESERTA
Peserta MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017 berkewajiban untuk :
1. Mentaati petunjuk/ketentuan-ketentuan Tata Tertib MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017.
2. Mentaati petunjuk dan peraturan sehubungan dengan penyelenggaraan MUNAS KE III
[SKIn] Tahun 2017 yang ditetapkan oleh Pelaksana Munas.
3. Menjaga kelancaran dan ketertiban jalannya sidang-sidang selama MUNAS KE III [SKIn]
Tahun 2017.
4. Mengenakan tanda peserta/peninjau selama berlangsungnya MUNAS KE III [SKIn] Tahun
2017 dan menandatangani daftar hadir pada setiap kali hadir dalam persidangan.
5. Menjunjung tinggi semangat demokrasi dan menghargai perbedaan pendapat serta tidak
memaksakan kehendak untuk dan atas kepentingan tertentu.
Pasal 14
SIDANG - SIDANG
1. Sidang dihadiri oleh seluruh peserta untuk Pembukaan / Sidang Pleno Terbuka.
2. Seluruh keputusan sidang merupakan keputusan MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017.
3. Pimpinan Sidang adalah Presidium MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017.
4. Jenis Sidang
a. Sidang Pleno :
Sidang Pleno dihadiri oleh seluruh peserta MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017, seperti
sidang pendahuluan untuk pemilihan pimpinan sidang, menetapkan jadwal, tata tertib
dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban.
b. Sidang Komisi :
Sidang Komisi diikuti oleh peserta terbatas (anggota komisi), untuk pematangan materi
sebelum diplenokan, dipimpin oleh pimpinan komisi. Sidang Komisi diikuti oleh anggota
masing-masing Komisi.
o Komisi I : Membahas dan menyempurnakan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga [SKIn].
o Komisi II : Membahas Peraturan dan Tata Tertib Anggota [SKIn].
o Komisi III : Membahas Program Kerja [SKIn].
Hasil diskusi masing-masing komisi direkomendasikan untuk ditetapkan.
c. Sidang Paripurna :
Sidang Paripurna diikuti oleh seluruh peserta MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017 yang
dipimpin oleh Pimpinan Sidang.
Sidang Paripurna mengesahkan segala ketetapan dan keputusan MUNAS KE III [SKIn]
Tahun 2017.
Pasal 15
SIFAT PERSIDANGAN
1. Sidang Pleno pada dasarnya bersifat tertutup, namun apabila diperlukan Pimpinan Sidang
dapat menyatakan Sidang bersifat terbuka.
2. Sidang Komisi bersifat tertutup dan terbatas bagi anggota komisi.
3. Sidang Paripurna bersifat terbuka bagi seluruh peserta Sidang.
Pasal 16
RISALAH PERSIDANGAN
Pimpinan Sidang harus membuat risalah tertulis mengenai jalannya persidangan yang berisi
sebagai berikut :
1. Tempat acara sidang.
2. Hari, tanggal sidang dan jam permulaan serta penutupan sidang.
3. Nama-nama Pimpinan Sidang.
4. Nama-nama peserta dan undangan yang hadir.
5. Pembicaraan dan pendapatnya masing-masing.
6. Keputusan-keputusan Sidang.
7. Ketetapan-ketetapan lain yang dianggap perlu.
Pasal 17
QUORUM
1. Sidang-sidang pada MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017 dinyatakan mencapai quorum dan
sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ (satu per dua) jumlah peserta pemilik hak
suara.
2. Bilamana quorum tidak tercapai, maka musyawarah tersebut dapat ditunda selama-lamanya
30 (tiga puluh) menit.
3. Jika sesudah penundaan tersebut jumlah quorum belum juga tercapai, maka musyawarah
tersebut dapat terus diselenggarakan dan semua keputusan yang diambil oleh pimpinan
sidang dinyatakan sah dan mengikat.
Pasal 18
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Semua keputusan dalam sidang-sidang MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017 yang diambil
sedapat mungkin diupayakan atas dasar musyawarah untuk mencapai mufakat atau
berdasarkan suara terbanyak peserta yang hadir dan mempunyai hak suara.
2. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai dalam pengambilan suatu keputusan,
maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
3. Dalam hal pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak, hasil pemungutan
suaranya menunjukan jumlah angka yang sama, dapat dilakukan pemilihan ulang
sebanyak-banyaknya satu kali.
4. Apabila pemungutan suara seperti dimaksud ayat 3 (tiga) masih menghasilkan angka yang
sama, maka untuk pengambilan keputusan diserahkan kepada Pimpinan Sidang.
5. Keputusan MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017 adalah keputusan yang disahkan oleh Rapat
Pleno, terkecuali hasil rapat formatur.
Pasal 19
DEMISIONER
Pengurus Pusat [SKIn] 2015 – 2017 meletakkan jabatannya dan dinyatakan demisioner setelah
laporan pertanggungan jawaban diterima dalam sidang pleno, baik secara bulat maupun
dengan catatan-catatan dan ditandai dengan penyerahan Sertifikat/ Laporan dari Pengurus
demisioner kepada Presidium MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017.
Pasal 20
PERSYARATAN CALON KETUA UMUM
8. Warga Negera Indonesia.
9. Sehat Jasmani dan Rohani.
10. Bebas Narkoba dan tidak sedang dalam pemeriksaan ataupun menjalani hukuman pihak
berwajib.
11. Mencalonkan diri atas keinginan pribadi atau perorangan sebagai Anggota [SKIn] yang
disetujui oleh Ketua Chapter dan diketahui oleh Ketua Pengurus Daerah tempat Calon
Ketua Umum terdaftar (Formulir disediakan). Formulir diserahkan pada saat pelaksanaan
MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017 di Surabaya.
12. Terdaftar sebagai anggota aktif dan wajib memiliki armada Suzuki Katana Jimny.
13. Memiliki Integritas dan loyalitas tinggi terhadap Suzuki Katana Jimny Indonesia [SKIn].
14. Memiliki visi misi untuk perkembangan dan kemajuan Suzuki Katana Jimny Indonesia
[SKIn].
15. Sanggup mengemban tugas sebagai mana yang telah diamanatkan dalam AD/ART.
Pasal 21
TATA CARA PEMILIHAN
PEMILIHAN KETUA :
1. Tata cara pemilihan dapat dilaksanakan sebanyak-banyaknya 2 (dua) tahapan pemilihan
dalam sidang pleno.
2. Tahapan pemilihan “Pertama” dengan mekanisme sebagai berikut :
g. Laporan tim pendaftaran Calon Ketua Umum [SKIn] periode 2017 – 2019 kepada
Presidium MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017.
h. Penyaringan dan penetapan nama-nama Calon Ketua Umum [SKIn] periode 2017 – 2019
yang memenuhi syarat-syarat AD & ART, khususnya Tata Tertib yang ditetapkan.
i. Pemaparan secara lisan Visi dan Misi oleh masing-masing Calon Ketua.
j. Pemilihan Calon Ketua Umum [SKIn] periode 2017 – 2019 dilaksanakan melalui
pemungutan suara dengan azas langsung, bebas dan rahasia.
k. Apabila ada calon ketua yang mendapat suara ½ + 1 (setengah ditambah satu) jumlah
peserta yang hadir dan mempunyai hak suara, maka calon ketua tersebut langsung
ditetapkan sebagai Ketua Umum [SKIn] periode 2017 – 2019.
l. Apabila tidak terdapat calon ketua yang mendapat suara ½ + 1 (setengah ditambah satu)
jumlah peserta yang mempunyai hak suara, maka calon ketua yang mendapat suara
terbanyak pertama dan kedua dinyatakan masuk tahap pemilihan kedua.
3. Tahap pemilihan “kedua” dengan mekanisme sebagai berikut :
a. Pemilihan calon Ketua Umum yang masuk tahap kedua, dilaksanakan melalui
pemungutan suara dengan azas langsung, bebas dan rahasia.
b. Calon ketua Umum yang mendapatkan suara terbanyak ditetapkan sebagai Ketua
Umum baru Pengurus Pusat [SKIn] periode 2017 – 2019.
4. Ketua Umum terpilih ditetapkan sebagai ketua Formatur untuk selanjutnya bersama anggota
formatur yang ditetapkan akan menyusun Pelindung, Penasehat dan Pengurus Pusat [SKIn]
periode 2017 – 2019.
Pasal 22
FORMATUR
3. Formatur dibentuk oleh Sidang Paripurna MUSNAS KE III [SKIn] Tahun 2017.
4. Komposisi formatur bersifat gasal, terdiri dari :
Seorang Ketua Formatur merangkap anggota, dijabat oleh ketua umum terpilih
Seorang Ketua / Pengurus Inti [SKIn] Periode 2015 – 2017, sebagai anggota.
Seorang Ketua Steering Committee, sebagai anggota.
Perwakilan/utusan Pengda/peserta MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017, sebagai anggota.
3. Pemilihan dan penentuan wakil formatur dari wakil peserta MUNAS KE III [SKIn] Tahun
2017 dilaksanakan pada MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017.
4. Formatur diberi waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah MUNAS KE III
[SKIn] Tahun 2017 berakhir untuk melengkapi Susunan Kepengurusan, Pengurus Nation
[SKIn] periode 2017 – 2019.
Pasal 23
PENUTUP
1. Segala sesuatu atau hal-hal yang belum diatur dalam peraturan tata tertib ini, sejauh tidak
bertentangan dengan Tata Tertib ini, akan diperbaiki, diatur kemudian diputuskan dalam
sidang pleno setelah mendengar pendapat dari Peserta MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017.
2. Peraturan tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berakhir bersamaan dengan
selesainya MUNAS KE III [SKIn] Tahun 2017.
Ditetapkan di : Surabaya
Pada tanggal : 12 November 2017
3 FOFID. F / Papua
Anggota
PENGDA
PENGDA SUMATERA
5 JON HENDRI
SELATAN
PENGDA SULAWESI
6 MUHAMMAD BASO GASING
SELATAN
PENGDA KALIMANTAN
7 ROY AL AZHAR
SELATAN
PENGDA SUMATERA
8 DAYAT
UTARA
PENGDA BALI & NUSA
9 ASMAYA A.P DUARSA
TENGGARA
PENGDA JAKARTA
11 MAX RAWUNG
BANTEN
PENGDA SUMATERA
12 ANGGIA PUTRA
BARAT
PENGCAB
CHAPTER AG (KEDIRI
3 RYAN
TULUNGAGUNG)
NO NAMA UTUSAN / PERWAKILAN KETERANGAN
CHAPTER AE (MADIUN,
6 DHONY YUNNIAWAN
NGAWI & MAGETAN)
CHAPTER PATI
31 M. AZKA WIBOWO
PESANTENAN
CHAPTER TANGERANG
38 SOFYAN KRISTANTO ADI
RAYA
CHAPTER TANGERANG
39 SUWARNO
SELATAN
CHAPTER
51 AGUS S WIBOWO
PALANGKARAYA
NO NAMA UTUSAN / PERWAKILAN KETERANGAN