Oleh :
1. Rizka Srihenda 155030201111102
2. Gina Sundari 155030201111079
Menyetujui,
Mengetahui,
Ka. Biro Pengadaan Jasa
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh :
Mengetahui,
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Magang
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Magang
ini. Laporan magang ini ditulis sebagai bukti telah dilakukannya kegiatan Kerja
Praktek di Biro Pengadaan Jasa PT Semen Padang, dan ditujukan sebagai
dokumentasi tertulis dari apa yang telah dikerjakan selama kerja praktek.
Laporan kegiatan ini dapat terselesaikan dengan adanya bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada, yaitu:
1. Allah SWT yang senantiasa memberikan Rahmat, rezeki, dan Hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan magang hingga penyusunan
laporan ini dengan lancar.
2. Kedua orangtua penulis yang telah memberikan dukungan moril maupun
materi, serta doa yang tiada hentinya.
3. Prof. Dr. Bambang Supriono, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya Malang
4. Bapak Dr. Mochammad Al Musadieq, MBA selaku Ketua Jurusan
Administrasi Bisnis
5. Bapak Mohammad Iqbal, MBA, PhdD, selaku sekertaris Jurusan Administrasi
Bisnis
6. Ibu Nila firdausi Nuzula, S.Sos., M.Si., Ph.D selaku Ketua Program Studi
Ilmu Administrasi Bisnis.
7. Ibu Siti Ragil, Dr M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing,
mengarahkan dan memberi dorongan serta semangat.
8. Bapak Iskandar Samudra Taqwa selaku Kepala Biro Pengadaan PT Semen
Padang yang telah mengizinkan saya untuk dapat melakukan Kerja Praktek di
Biro Pengadaan Jasa
9. Bapak Fauzal selaku kepala Seksi Pengadaan Jasa Rutin, Bapak Desmianto,
dan Bapak Agus Rianto, selaku Staff Pengadaan Jasa Non Rutin.
iii
10. Bapak Abdul Arif, SPd, selaku pembimbing magang yang telah membimbing
kami dan memberikan pengalaman kepada kami pada setiap kegiatan
pelaksanaan magang.
11. Bg Joko yang telah membantu penulis menyelesaikan laporan magang.
12. Kak Cici, kak Yen, Kak Riri, Kak Siska, Bg Wen, Bg Ari, Bg Hari, Bg Hadi,
Bg Domes, Pak Afdal, Pak Bambang, Pak Afini, Dan Pak Robi yang telah
membantu dan membing penulis selama magang.
13. Ima, Fatur, Novi, Pipit, Nadia, Ocha, Raziq, selaku teman penulis selama
magang.
14. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Kegiatan
Magang ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1
Struktur Organisasi PT Semen Padang Secara Umum………………………13
Gambar 3.2
Perubahan Logo PT Semen Padang………………………………………….14
Gambar 3.3
Struktur Departemen Pengadaan…………………………………………….16
Gambar 3.4
Struktur Organisasi Pengadaan Jasa…………………………………………17
Gambar 4.1
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
disuatu negara. Di Indonesia semen diproduksi oleh perusahaan milik negara
(BUMN) dan swasta, salah satu perusahaan yang memproduksi semen adalah PT
Semen Padang.
Setiap badan usaha pada umumnya bertujuan untuk memperoleh laba yang
tinggi sebagai sumber pembiayaan yang optimal bagi kelangsungkan hidup
perusahaan, begitu juga dengan PT Semen Padang. Untuk mewujudkan hal tersebut
PT Semen Padang sebagai perusahaan yang memproduksi semen memiliki beberapa
departemen dalam mendukung kegiatan produksinya. Salah satu departemen yang
menundukung kinerja Semen Padang ialah Departemen Pengadaan. Departermen
Pengadaan memiliki peran untuk memenuhi kebutuhan barang atau jasa PT Semen
Padang.
Departemen Pengadaan berfungsi mengintegrasikan kegiatan managerial
dalam melakukan Pengadaan persediaan dan pemakaian barang dan jasa berdasarkan
peraturan dan ketentuan yang berlaku dalam rangka pencapaian memenuhi sasaran
perusahaan. Sasarannya adalah membantu kelancaran produksi dengan memenuhi
kebutuhan barang dan jasa secara tepat guna dan tepat waktu melalui optimalisasi
pembelian.
Dalam pelaksanaan fungsinya untuk prosedur Pengadaan jasa di Departemen
Pengadaan dilakukan oleh Biro Pengadaan Jasa. Beberapa contoh pekerjaan yang
diproses di Biro Pengadaan Jasa seperti Pengadaan jasa konstruksi, Pengadaan jasa
outsourcing, Pengadaan jasa distribusi dan transportasi, Pengadaan jasa konsultan,
Pengadaan jasa perbaikan dan pemeliharaan, dan lain-lain.
2
dengan judul “ Prosedur Pengadaan Jasa Konstruksi Untuk Sistem Pemilihan
Langsung di PT Semen Padang”.
3
5. Menciptakan pola pikir yang lebih maju dalam menghadapi berbagai
permasalahan.
6. Mendapat bahan untuk penulisan karya tulis ilmiah, penelitian dan
skripsi.
7. Mengetahui penerapan dan praktik kerja Pengadaan Jasa di PT Semen
Padang
4
4. Sarana penghubung antara pihak perusahaan dengan Fakultas Ilmu
Administrasi, Universitas Brawijaya, untuk bekerja sama lebih lanjut baik
bersifat akademis maupun non akademis.
5
BAB II
RENCANA KEGIATAN
6
a. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan kegiatan pencarian data menggunakan dokumen-dokumen
seperti majalah, internet dan dokumen-dokumen lainnya. Penulis membaca dan
mempelajari Pedoman teknis Penggadaan Jasa PT Semen Padang.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan lebih banyak informasi yang akurat
dan terperinci baik mengenai topik yang di bahas penulis maupun mengenai kegiatan
di Biro Pengadaan Jasa. Teknik ini merupakan salah satu cara yang efektif dalam
mendapatkan data sebab penulis mendapatkan infomasi langsung dari narasumber
terpercaya.Wawancara dilakukan oleh penulis dengan berbagai pihak yaitu para
Kepala bidang, Kepala urusan, maupun Karyawan di Biro Pengadaan Jasa PT Semen
Padang.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan sebuah teknik yang mutlak untuk dilakukan. Teknik
ini mencakup pencatatan berbagai informasi yang didapatkan selama kegiatan
magang, penduplikasian dokumen-dokumen yang diperlukan, hingga pengambilan
gambar terkait kegiatan di Biro Pengadaan Jasa yang akan menjadi dasar penulis
untuk mengolah data hingga bukti bahwa penulis telah melaksanakan kegiatan
magang di Biro Pengadaan jasa PT Semen Padang.
2.3 Rencana Kegiatan Magang
PT Semen Padang memberlakukan jam kerja untuk mahasiswa magang sesuai
dengan yang berlaku umum untuk seluruh Karyawan di seluruh unit kerja instansi.
Pada tabel 2.1 tertera jadwal jam kerja yang berlaku.
7
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Rencana Kegiatan Magang
8
2 Mempelajari seluruh aktivitas kerja Agar penulis mengetahui secara 1. Penulis mengetahui
yang dilaksanakan oleh setiap unit detail mengenai masing-masing aktivitas dan tugas
kerja dimana penulis ditempatkan. unit kerja PT. Semen Padang. rutin yang dilakukan
oleh setiap unit kerja
PT Semen Padang.
2. Penulis memahami
aktivitas dan tugas
rutin yang dilakukan
oleh setiap unit kerja
PT Semen Padang
4 Mencari dan mengumpulkan data. Untuk menunjang penulis dalam Penulis mendapatkan
menyusun laporan magang informasi dan data yang
dibutuhkan untuk
menyusun laporan
magang
9
BAB III
HASIL KEGIATAN
10
0,01 %. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sendiri sahamnya dimiliki
mayoritas oleh Pemerintah Republik Indonesia sebesar 51,01%. Pemegang
saham lainnya sebesar 48,09% dimiliki publik. PT Semen Indonesia (Persero)
Tbk. merupakan perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efke Indonesia.
C. Budaya
Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi, perusahaan didukung
oleh budaya perusahaan. Untuk memperkuat tumbuhnya budaya organisasi yang
kondusif, perusahaan memiliki serangkaian norma, keyakinan dan nilai yang menjadi
pedoman bagi seluruh karyawan dan manajemen dalm bersikap dan berperilaku untuk
mencapai tujuan perusahaan, yang diformalkan sebagai Budaya perusahaan.
Budaya Perusahaan PT Semen Padang “CHAMPS”, yaitu :
11
Compete with a clear & synergized vision/ Ciptakan visi jeals yang
sinergis untuk bersaing
Having high spirit for continous learning/ Hidupkan semangat belajar
terus menerus
Act with high accountability/ Amalkan tugas dengan akuntabilitas
tinggi
Meet customer expectation/ Mantapkan usaha untuk penuhi harapan
pelanggan
Perfom ethically with high integrity/ Praktkean etika bisnis dengan
integritas tinggi
Strengthen teamwork/ Senantiasa tingkatkan kerjasama
12
Sumber : PT. Semen Padang
13
Gambar 3.2 Perubahan Logo PT Semen Padang
Sumber : PT. Semen Padang
14
Jepang kemudian datang membawa perubahan, NV PPCM diganti
dengan Semen Indarung. Logo PT Semen Padang tidak diubah, kecuali
perubahan tulisan dari bahasa Belanda ke bahasa Indonesia. Demikianlah
sampai Perang Kemerdekaan (1945-1949). Ada sedikit perubahan, yaitu
digantinya tulisan Semen Indarung dengan Kilang Semen Indarung. Namun,
saat Belanda kembali pada 1950, nama NVPPCM muncul kembali. Logo PT
Semen Padang dimodifikasi lagi pada 1958, seiring dengan kebijakan
pemerintah pusat tentang nasionalisasi perusahaan asing. Logonya yang bulat
dipertahankan, tapi tulisan NV PPCM diganti dengan Semen Padang Pabrik
Indaroeng.
Logo PT Semen Padang diperbarui lagi pada 1970. Dua lingkaran
dihilangkan, sehingga tulisan Padang Portland Cement Indonesia dibuat
melingkar skealigus menjadi pembatasnya. Gambar kerbau hanya
menampilkan kepalanya saja dengan posisi menghadap ke depan. Di atas
kepala kerbau dibuat pula gambar atap/gonjong (lima buah) rumah adat.
Muncul pula moto PT Semen Padang yang berbunyi "Kami Telah Berbuat
Sebelum yang Lain Memikirkan". Namun, pada 1972 logo tersebut
dimodifikasi dengan memunculkan dua garis lingkaran: besar dan kecil.
Perubahan terjadi lagi pada 1991, saat tulisan Padang Portland Cement
menjadi Padang Cement Indonesia.
Pada 1 Juli 2012, PT Semen Padang kembali melakukan perubahan
logo. Pada perubahan kali ini, PT Semen Padang tidak melakukan perubahan
yang bersifat fundamental karena brand perusahaan tertua di Indonesia ini
dinilai sudah kuat. Logo baru ini memiliki kriteria dan karakter yang kokoh
(identitas semen), universal (tidak kedaerahan), lebih simpel (mudah
diingat/memorable), dan lebih konsisten (aplicable dalam ukuran terkecil)
15
E. Unit Kerja Penggadaan di PT Semen Padang
Departemen
Pengadaan
Biro
Biro Pengadaan Biro Pengadaan
Perencanaan Biro Persediaan
Barang Jasa
Pengadaan
16
Buyer atau Purchaser (Pejabat yang ditunjuk untuk menyiapkan segala
sesuatu terkait dengan proses seleksi dan penunjukkan pemasok sesuai dengan
ketentuan yang berlaku). Dalam pelaksanaannya Biro Pengadaan Jasa terbagi
atas dua bidang kerja, yaitu Pengadaan Jasa Rutin dan Pengadaan Jasa Non
Rutin.
17
- Seksi Pengadaan jasa non rutin merupakan proses kegiatan
pemenuhan atau penyedian kebutuhan jasa yang di minta oleh user
berdasarkan dana Capex (dana investasi) yang sudah direncanakan
ditahun sebelumnya. Contoh jasa non rutin seperti jasa konsultan,
jasa sertifikasi peralatan, jasa auditor, jasa asuransi, jasa konstruksi
dan sebagainya.
- EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut) merupakan Pengadaan yang
mengurus jasa yang berhubungan dengan proses distribusi dan
transportasi semen dari packing plant/gudang PT Semen Padang
sampai ke gudang distributor serta proses jasa pembongkaran dan
transportasi barang non semen milik PT Semen Padang dari
pelabuhan/bandara sampai ke gudang PT Semen Padang.
a. Pemilihan Langsung
Pemilihan langsung merupakan pembelian dengan permintaan
penawaran (Request for Quatation) yang ditunjukan kepada minimal tiga
pemasok yang terdaftar di PT Semen Padang.
Proses Pengadaan jasa yang dilakukan dengan metode pemilihan langsung
antara lain adalah jasa konsultan audit, jasa sertifikasi, jasa konsultan
expert, Pengadaan jasa pekerjaan perbaikan (rekendisi), jasa pekerjaan
pabrikasi dan konstruksi, jasa pekerjaan perbaikan alat berat dan peralatan
pabrik, jasa sewa, jasa supervise dan perancangan serta jasa-jasa lainnya
yang proses Pengadaanya menggunakan metode pemilihan langsung.
18
Proses Pengadaan jasa dengan menggunakan metode pemilihan
langsung dapat mengikuti instruksi sebagai berikut:
1. User atau unit peminta pembuat perkiraan biaya (OE) dan dokumen
teknis lainnya yang diperlukan, serta menyiapkan Purchase Requisition
(PR) sesuai persetujuan SKD wewenang Approval yang berlaku.
Seterusnya mengirimkan dokumen permintaan tersebut ke Biro
Pengadaan Jasa dengan surat/nota dinas permintaan Pengadaan jasa
pekerjaan sesuai dengan yang dimaksud.
2. Personil atau karyawan Biro Pengadaan Jasa membuat surat permintaan
penawaran (Request For Quotation/RFQ) kepada pemasok berdasarkan
dokumen teknis dari user atau penawaran bisa juga diminta kepada
pemasok dengan mengundang user dan pemasok untuk melakukan
penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) terlebih dahulu. Pemasok yang akan
dimintai penawaran ditentukan pada sistem bidder list pemasok
Pengadaan jasa.
3. Pemasok mengirimkan atau menyampaikan penawaran (penawaran
teknis dan penawaran harga) dengan surat penawaran yang ditujukan
kepada Biro Pengadaan Jasa.
4. Biro Pengadaan jasa melakukan pembukaan dan mengecek kelengkapan
dokumen penawaran. Pembukaan penawaran dapat dilakukan bersama
dengan user dan atau dapat bersama dengan pemasok.
5. Biro Pengadaan Jasa akan meminta user melakukan evaluasi terhadap
dokumen penawaran untuk menentujan kelayakan dan kesesuaian
spesifikasi teknis yang ditawarkan pemasok.
6. Personil/karyawan Biro Pengadaan Jasa melakukan negosiasi minimal
kepada 1 (satu) pemasok yang dinyataan lulus evaluasi, berdasarkan
urutan harga terendah sesuai ketentuan negosiasi yang ditetapkan.
19
7. Biro Pengadaan jasa menentukan pemasok yang akan menjadi calon
pemenang dalam proses Pengadaan jasa berdasarkan penawaran harga
setelah negosiasi.
8. Personil atau karyawan Biro Pengadaan Jasa membuat proposal
persetujuan kepada pejabat sesuai SKD wewenang Approval yang
berlaku terkait dengan hasil proses Pengadaan. Jika nilai pekerjaan ≤ Rp
25.000.000,- proposal ditiadakan, proses Pengadaan dilanjutkan ke tahap
selanjutnya.
9. Biro Pengadaan Jasa mengumumkan calon pemenang Pengadaan melalui
e-mail, surat, dan lainnya.
10. Biro Pengadaan Jasa mengumumkan calon pemenang melalui e-mail,
surat dan lainnya setelah masa sanggah berakhir selama 4 (empat) hari
kerja sejak surat pengumuman calon pemenang diterbitkan (jika berlaku
masa sanggah).
11. Personil atau karyawan Biro Pengadaan Jasa membuat surat Konfirmasi
Order kepada pemenang Pengadaan yang ditanda tangani oleh Ka. Biro
Pengadaan jasa untuk nilai < Rp 750.000.000,- dan oleh Ka. Departemen
Pengadaan untuk nilai ≥ Rp 750.000.000,- dan segera akan diikuti dengan
penerbitan Service Purchase Order (SPO) dan kontrak jika ada. Kontrak
disiapkan oleh staf Biro perencanaan Pengadaan. SPO dan kontrak
dimintakan persetujuan sesuai dengan wewenang Approval yang berlaku
berdasarkan SKD penetapan wewenang Approval.
12. SPO dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap dengan peruntukkan sebagai
berikut:
a. Pemasok/vendor (Lembar Pertama)
b. Arsip Biro Pengadaan Jasa/Purchasing (Lembar Kedua)
c. Asuransi dan Perpajakan/AP (Lembar Ketiga)
d. Akuntansi/Accounting (Lembar keempat)
e. Unit peminta/Requestor (Lembar kelima)
20
13. SPO dapat dilengkapi dengan surat perjanjian atau kontrak.
14. Apabila pekerjaan telah selesai dilaksanakan, pamasok jasa menyiapkan
progress realisasi dari pelaksanaan pekerjaan tersebut dan membuat
berita acara yang telah disetujui oleh user.
15. Biro Pengadaan jasa akan menerbitkan Service Acceptance (SA). Syarat
dokumen yang perlu dilengkapi adalah:
a. Berita acara serah terima (asli)
b. Realisasi pekerjaan
c. Form Evaluasi kinerja pemasok yang sudah diisi (asli)
d. Surat permintaan pembayaran
e. Copy kontrak/PJJ jika ada
f. Copy SPO
16. Service Acceptance (SA) dibuat sebanyak 6 (enam) rangkap dengan
peruntukkan sebagai berikut:
a. Pemasok/vendor (Lembar Pertama)
b. Arsip Biro Pengadaan Jasa/Purchasing (Lembar Kedua)
c. Asuransi dan Perpajakan/AP (Lembar Ketiga)
d. Akuntansi/Accounting (Lembar keempat)
e. Verifikasi/Verifikaktor (Lembar kelima)
f. Unit peminta/Requestor (Lembar keenam)
c. Penunjukkan Langsung
Penunjukkan langsung adalah pembelian dengan permintaan penawaran
(Request for Quatition) yang ditujukan kepada 1 (satu) pemasok.
Proses Pengadaan jasa yang biasa dilakukan PT Semen Padang dengan
metode penunjukkan langsung dan atau dengan varian-varian penunjukkan
langsung, namun tidak terbatas kepada kriteria-kriteria sebagai berikut:
- Pengadaan jasa metode penunjukkan langsung dengan permintaan
penawaran (Request For Quotation) yang ditujukan kepada 1 (satu)
21
pemasok (sesuai kriteria pada pedoman teknis Pengadaan jasa yang
berlaku)
- Pengadaan jasa metode penunjukkan langsung dengan varian Task Force
(Pengadaan yang sangat penting dan mendesak)
- Pengadaan jasa pekerjaan perbaikan kendaraan bermotor.
- Pengadaan jasa pemeliharaan sarana dan prasarana, atau outsourcing.
22
2. Biro Pengadaan jasa memproses dan membuat surat permintaan penawaran
(RFQ) kepada pemasok dengan Scope pekerjaan sesuai dengan
spesisifikasi teknis dan dokumen yang dikirimkan user.
3. Pemasok mengirimkan surat beserta dokumen penawaran yang ditujukan
kepada Biro Pengadaan Jasa.
4. Personil atau karyawan Biro Pengadaan Jasa mengirimkan surat/nota dinas
ke user untuk melakukan evaluasi terhadap kelayakan dan kesesuaian
spesifikasi teknis yang ditawarkan pemasok.
5. User melakukan evaluasi penawaran dan mengirimkan surat/nota dinas
evaluasi ke Biro Pengadaan Jasa.
6. Personil atau karyawan Biro Pengadaan Jasa melakukan negosiasi harga
(meminta diskon) kepada pemasok, jika penawaran disetujui user
(memungkinkan permintaan diskon dilakukan lebih dari 1 kali).
7. Personil atau karyawan Biro Pengadaan Jasa membua proposal persetujuan
kepada pejabat sesuai SKD wewenang Approval yang berlaku terkait
dengan hasil proses Pengadaan. Jika nilai pekerjaan ≤ Rp 25.000.000,-
proposal ditiadakan, proses Pengadaan dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
8. Personil/karyawan Biro Pengadaan Jasa membuat Surat Konfirmasi Order
kepada pemasok/vendor yang ditanda tangani oleh Ka. Biro Pengadaan
Jasa untuk nilai < Rp 750.000.000,- dan oleh Ka. Departemen Pengadaan
untuk nilai ≥ Rp 750.000.000,- dan segera akan diikuti dengan diikuti
dengan penerbitan Service Purchase Order (SPO).
9. Biro Pengadaan jasa menerbitkan Service Acceptance (SA) setelah
pekerjaan selesai dilaksanakan, dan pemasok membuat laporan realisasi
pelaksanaan pekerjaan dan membuat berita acara serah terima pekerjaan
yang disetujui oleh user.
Syarat dokumen yang peru dilengkapi pemasok adalah:
a. Berita acara setelah terima (asli) dan realisasi pekerjaan
b. Form evaluasi kinerja pemasok yang sudah diisi (asli)
23
c. Surat permintaan pembayaran
d. Copy kontrak/PJJ jika ada
e. Copy SPO
24
untuk nilai ≥ Rp 750.000.000,- dan segera akan diikuti dengan diikuti
dengan penerbitan Service Purchase Order (SPO).
6. Biro Pengadaan jasa menerbitkan Service Acceptance (SA) apabila
pekerjaan selesai dilaksanakan, pemasok membuat laporan realisasi
pelaksanaan pekerjaan dan membuat berita acara serah terima pekerjaan
yang disetujui oleh user.
Proses Pengadaan jasa penunjukan langsung dengan varian Task Force dapat
dilakukan dengan mengikuti intruksi sebagai berikut :
1. User atau unit peminta membuat Surat Penunjukan Kerja (SPK) dan Owner
Estimate (OE) atau Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk pekerjaan-
pekerjaan yang dianggap penting dan mendesak seperti yang dimaksud.
Kemudian user meminta persetujuan sesuai SKD wewenang Approval.
2. Setelah SPK dAn RAB dsetujui oleh Ka. Departemen atau Dirkesi terkait,
maka SPK diverifikasi oleh Departemen teknik Pabrik. SPK yang telah selesai
diverifikasi ditandatangani oleh pemasok yang dipilih dan kemudian
didistribusikan ke user atau Departemen unit terkait, Pemasok, dan Biro
Pengadaan Jasa.
3. Pemasok melakukan pekerjaan, dan proses pelaksanaan pekerjaan harus tetap
memperhatikan aspek mutu, K3 dan lingkungan serta pengamanan walaupun
dalam kondisi yang mendesak.
25
4. User atau unit kerja membuat Purchase Requisition (PR) dan Surat/ Nota
Dinas disertakan dengan SPK dna RAB yang telah distujui sesuai SKD
wewenang Approval dan dikirimkan kepada Biro Pengadaan Jasa.
5. Personil atau karyawan Biro Pengadaan Jasa membuat Surat Konfirmasi Order
kepada pemasok/vendor yang ditanda tangani oleh Ka. Biro Pengadaan Jasa
untuk nilai < Rp 750.000.000,- dan oleh Ka. Departemen Pengadaan untuk
nilai ≥ Rp 750.000.000,- dan segera akan diikuti dengan diikuti dengan
penerbitan Service Purchase Order (SPO).
6. Biro Pengadaan jasa menerbitkan Service Acceptance (SA) apabila pekerjaan
selesai dilaksanakan, pemasok membuat laporan realisasi pelaksanaan
pekerjaan dan membuat berita acara serah terima pekerjaan yang disetujui
oleh user.
26
Jasa untuk nilai < Rp 750.000.000,- dan oleh Ka. Departemen Pengadaan
untuk nilai ≥ Rp 750.000.000,- dan segera akan diikuti dengan diikuti
dengan penerbitan Service Purchase Order (SPO).
5. Biro Pengadaan jasa menerbitkan Service Acceptance (SA) apabila
pekerjaan selesai dilaksanakan, pemasok membuat laporan realisasi
pelaksanaan pekerjaan dan membuat berita acara serah terima pekerjaan
yang disetujui oleh user.
27
a. Pekerjaan itu pernah dikerjakan oleh pemasok yang bersangkutan
b. Koordinasi perhitungan tarif dari Departemen SDM
4. Biro Pengadaan Jasa membuatkan kontrak dengan periode tertentu
minmal 1 (satu) tahun dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Kepala Depeartemen SDM
berdasarkan surat kuasa dari Dirketur Utama
b. Perhitungan biaya perbulan berpedoman pada perhitungan tarif yang
telah dievaluasi oleh SDM
c. Rekap Rencana Anggaran Biaya (RAB) ditandatangani oleh
Departemen terkait dan pemasok, dan diketahui oleh Biro Pengadaan
Jasa
5. Pengadaan Jasa membuat proposal persetujuan kepada pejabat sesuai
SKD wewenang Approval dan segera menerbitkan Service Purchase
Order (SPO). SPO dimintakan persetujuan sesuai SKD wewenag
Approval yang berlaku.
6. Personil/karyawan Biro Pengadaan Jasa membuat Surat Konfirmasi Order
kepada pemasok/vendor yang ditanda tangani oleh Ka. Biro Pengadaan
Jasa untuk nilai < Rp 750.000.000,- dan oleh Ka. Departemen Pengadaan
untuk nilai ≥ Rp 750.000.000,- dan segera akan diikuti dengan diikuti
dengan penerbitan Service Purchase Order (SPO).
7. Biro Pengadaan Jasa menerbitkan Service Acceptance (SA) apabila
pekerjaan selesai dilaksanakan, pemasok membuat laporan realisasi
pelaksanaan pekerjaan dan membuat berita acara serah terima pekerjaan
yang disetujui oleh user.
28
pengambilan data yang berhubungan dengan topik yang dibahas oleh penulis yaitu
Prosedur Pengadaan jasa Konstruksi untuk Sistem Pemilihan Langsung di PT Semen
Padang. Bentuk-bentuk dukungan tersebut yaitu:
1. Di awal kegiatan magang, penulis mendapat banyak informasi dan arahan dari
para pegawai PT Semen Padang mengenai lingkungan kerja dan seluruh
kegiatan operasional perusahaan, serta wawasan mengenai proses Pengadaan
jasa dari proses awal sampai diterima oleh user.
2. Penulis mendapatkan kemudahaan dalam memperoleh data, baik data
mengenai prosedur Pengadaan jasa maupun data-data yang penulis butuhkan
lainnya. Hal ini sangat membantu penulis dalam penyusunan laporan magang.
3. Penulis banyak mendapatkan tugas selama kegiatan magang berlangsung,
yang mana hal tersebut membuat penulis memperoleh pemahaman yang lebih
dari sebelumnya. Penulis juga berkesempatan mengikuti proses pemilihan
langsung Pengadaan jasa. Penulis diikut sertakan dalam tender.
4. Dalam pelaksanaan tugas yang diberikan, penulisan mendapatkan pengarahan
langsung dari karyawan yang ada pada Biro Pengadaan Jasa.
5. Lingkungan kerja yang nyaman dan mendukung berupa ruang berAC, fasilitas
meja kerja.
6. Keramahan karyawan PT Semen Padang pada peserta magang. Bersedianya
karyawan membagi ilmu kepada peserta magang.
3.3 Hambatan
29
2. Tidak tersedianya fasilitas Wifi untuk peserta magang. Sehingga peserta
magang mengalami kesulitan dalam mengakses informasi yang dibutuhkan
BAB IV
PEMBAHASAN
30
Secara garis besar transaksi pembelian mencakup prosedur berikut ini:
1. Fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian ke fungsi pembelian.
2. Fungsi pembelian meminta penawaran harga dari berbagai pemasok.
3. Fungsi pembelian menerima penawaran harga dari berbagai pemasok dan
melakukan pemilihan pemasok.
4. Fungsi pembelian membuat order pembelian kepada pemasok yang dipilih.
5. Fungsi penerimaan memeriksa dan menerima barang yang dikirim oleh pemasok.
6. Fungsi penerimaan menyerahkan barang yang diterima kepada fungsi gudang
untuk disimpan.
7. Fungsi penerimaan melaporkan penerimaan barang kepada fungsi akuntansi.
8. Fungsi akuntansi menerima faktur tagihan dari pemasok dan atas dasar faktur
dari pemask tersebut, fungsi akuntansi mencatat kewajiban yang timbul dari
transaksi pembelian.
31
d. Prosedur penerimaan barang
Dalam prosedur ini fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan mengenai
jenis, kuantitas, dan mutu barang yang diterima dari pemasok, dan kemudian
membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan penerimaan barang
dari pemasok tersebut.
e. Prosedur pencatatan utang
Dalam proses ini fungsi akuntansi memeriksa dokumen-dokumen yang terkait
dengan pembelian dan menyelanggarakan pencatatan utang atau
mengarsipkan dokumen sumber sebagai catatan utang.
f. Prosedur distribusi pembelian
Prosedur ini meliputi distribusi akun yang didebit dari transaksi pembelian
untuk kepentingan pembuatan laporan manajemen.
32
Mulyadi (2008) menjelaskan bahwa dalam prosedur permintaan penawaran
harga dan pemilihan pemasok dibagi menjadi sebagai berikut:
a. Pembelian dengan Pengadaan langsung
Yaitu pemasok dipilih langsung oleh fungsi pembelian, tanpa melalui
penawaran harga. Biasanya pembelian dengan Pengadaan langsung ini
meliputi jumlah rupiah yang kecil dalam sekali pembelian.
b. Pembelian dengan Penunjukkan langsung
Yaitu pemilihan pemasok dilakukan oleh fungsi pembelian, dengan terlebih
dahulu dilakukan pengiriman permintaan penawaran harga kepada paling
sedikit tiga pemasok dan didasarkan pada petimbangan harga p enawaran dari
para pemasok tersebut.
c. Pembelian dengan Lelang atau Proses Pemilihan langsung
Yaitu pemilihan pemasok dilakukan oleh panitia lelang yang dibentuk,
melalui lelang yang diikuti oleh pemasok yang jumlahnya terbatas.
B. Pemilihan Langsung
33
perjanjian yang telah dibuat. Secara umum, tender meliputi tawaran pengajuan harga
untuk: 1.) memborong atau melaksanakan suatu pekerjaan, 2) menjual bararang atau
jasa, 3) membeli barang atau jasa dan 4) mengadakan barang atau jasa. (Sudarsono,
Kamus Hukum : 2007)
Menurut Mulyadi (2016:245) Prosedur pemilihan pemasok dengan lelang ini
dilakukan melalui beberapa tahap berikut ini:
a. Pembuatan rerangka acuan (terms of reference) yang berisi uraian rinci jenis,
spesifikasi dan jumlah barang yang akan dibeli melalui lelang.
b. Pengiriman rerangka acuan kepada pemasok untuk kepentingan pengajuan
penawaran harga.
c. Penjelasan kepada para pemasok mengenai rerangka acuan tersebut.
d. Penerimaan penawaran harga oleh panitia lelang di depan para pemasok
e. Penetapan pemasok yang dipilih (pemenang lelang) oleh panitia lelang.
C. Proses Kontrak
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2017 tentang
Jasa Konstruksi Pengaturan hubungan kerja antara penggunaan Jasa dan Penyedia
Jasa harus dituangkan dalam kontrak kerja kontruksi. Bentuk Kontrak Kerja
Kontruksi dapat mengikuti perkembangan kebutuhan dan dilaksanakan sesui dengan
ketentuan peratutan masing-masing. Kontrak Kerja Kontruksi paling sedikit harus
mencakup urain mengenai:
34
4. Hak dan kewajiban yang setara, memuat hak Penggunaan Jasa untuk
memperoleh hasil Jasa Kontruksi dan kewajibanya untuk memenuhi
ketentuan yang di perjanjikan, serta hak Penyedia Jasa untuk memperoleh
informasi dan imbalan jasa serta kewajibanya melaksanakan layanan Jasa
Kontruksi.
5. Penggunaan tenaga kerja konstruksi, memuat kewajiban memperkejakan
tenaga kerja konstruksi bersetifikat.
6. Cara pembayaran, memuat ketentuan tentang kewajiban Pengguna Jasa
dalam melakukan pembayaran hasil layanan Jasa Kontruksi, termasuk di
dalamnya jaminan atas pembayaran.
7. Wanprestrasi, memuat ketentuan tentang tanggung jawab dalam hal salah
satu pihak tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana di perjanjikan.
8. Penyelesaian perselisihan, memuat ketentuan tentang tata cara
penyelesaian perselisihan akibat ketidaksepakatan.
9. Pemutusan Kontrak Kerja Konstruksi, memuat ketenttuan tentang
pemutusan Kontrak Kerja Konstruksi yang timbul akibat tidak dapat
dipenihinya kewajiban salah satu pihak.
10. Keadaan memaksa, memuat ketentuan tentang kejadian yang timbul di
luar kemauan dan kemampuan para pihak yang menimbulkan kerugian
bagi salah satu pihak.
11. Kegagalan Bangunan, memuat ketentuan tentang kewajiban Penyedia Jasa
dan/atau Pengguna Jasa atas kegagalan Bangunan dan jangka waktu
pertanggungjawaban Kegagalan Bangunan.
12. Perlindungan pekerja, memuat ketentuan tentang kewajiban para pihak
dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja serta jaminan sosial.
13. Perlindungan terhadap pihak ketiga selain para pihak dan pekerja, memuat
kewajiban para pihak dalam hal terjadi suatu peristiwa yang menimbulkan
kerugian atau menyebabkan kecelakaan dan/atau kematian.
35
14. Aspek lingkungan, memuat kewajiban para pihak dalam pemenuhan
ketentuan tentang lingkungan.
15. Jaminan atas risiko yang timbul dan tanggung jawab hukum kepada pihak
dalam pelaksanaan Pekerjaan Kontruksi atau akibat dari Kegagalan
Bangunan.
16. Pilihan penyelesaian sengketa kontruksi.
36
2. Serah Terima Akhir
Kurun waktu pascakontruksi yang bertujuan untuk melakukan perawatan
dan perbaikan cacat minor disebut masa pemeliharaan. Masa pemeliharaan
ini ditetapkan oleh kedua belah pihak dan dimulai sejak pekerjaan
konstruksi dinyatakan berakhir sampai dengan berakhirnya masa
pemeliharaan. Sama halnya dengan serah terima pertama, serah terima
kedua ini juga harus dituangkan ke dalam sebuah berita acara yang disebut
berita acara serah terima kedua atau akhir (BSAT 2). Dengan
diterbitkannya BAST 2 tersebutya, maka berkahir pula tugas dan tanggung
jawab kontraktor kepada pemilik proyek secara kontraktual. Selain itu,
semua jaminan yang telah diberikan oleh kontraktor dapa dikembalikan.
Menurut Alfian Malik (2010) dalam bisnis jasa konstruksi, pihak penyedia
jasa akan dibayar berdasarkan prestasi pekerjaan yang telah dikerjakan. Cara
pembayaran dapat dilakukan secara bertahap atau sekaligus. Pada umumnya cara
pembayaran dilakukan dengan cara bertahap berdasarkan presrasi pekerjaan, yaitu
bulanan atau termyn. Cara pembayaran ini tentu saja diatur sebelumnya dalam surat
perjanjian (kontrak) kerja.
37
Besarnya nilai jaminan untuk pekerjaan terintegrasi adalah sebagai berikut:
a. Untuk nilai penawaran antara 80% (delapan puluh persen) sampai dengan
100% (seratus persen) dari nilai Pagu Anggaran, Jaminan Pelaksanaan
sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak; atau
b. Untuk nilai penawaran di bawah 80% (delapan puluh persen) dari nilai
Pagu Anggaran, Jaminan Pelaksanaan sebesar 5% (lima persen) dari nilai
Pagu Anggaran.
E. Jasa Konstruksi
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 Tentang
Jasa Konstruksi, jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultasi perencanaan
pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan
jasa konsultasi pengawasan pekerjaan konstruksi. Sedangkan yang dimaksud dengan
pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan
perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan
arsitektural, sipil, mekanikal, eletrikal, dan tata lingkungan masing-masing beseta
kelengkapannya, untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain. Ada tiga
kategori kegiatan yang tercakup dalam jenis usaha jasa kontruski, yaitu :
38
dari kegiatan mulai dari penyiapan lapangan sampai dengan penyerahan akhir
hasil pekerjaan konstruksi, yang mumumnya disebut Kontraktor Konstruksi.
3. Pengawasan konstruksi yaitu kegiatan yang memberikan layanan jasa
pengawasan baik sebagai atau keseluruan pekerjaan pelaksanaan konstruksi
mulai dari penyiapan lapangan sampai dengan penyerahan akhir konstruksi,
ini biasa disebut Konsultan Pengawasan.
39
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi bertujuan untuk:
40
2. Spesialis
a. Konsultasi ilmiah dan teknis
b. Pengujian dan analisis teknis
2. Spesialisasi
a. Instalasi
b. Konstruksi khusus
c. Konstruksi prapabrikasi
d. Penyelesaiaan bangunan
e. Penyewaan peralatan
41
Menurut Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 Pekerjaan Konstruksi adalah
keseluruhan atau sebagian kegiatan yangmeliputi pembangunan, pengoperasian,
pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan.
42
jenis pekerjaan yang akan ditenderkan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Jumlah vendor yang diikutsertakan dalam tender kurang lebih 10
(sepuluh) vendor, tergantung tingkat kesulitan dan jenis pekerjaan yang
akan ditenderkan.
3.) Penjelasan tender (Aanwijzing)
Pemberian Penjelasan atau yang lebih dikenal dengan aanwijzing
merupakan salah satu tahap dalam sebuah tender dalam memberikan
penjelasan mengenai pasal-pasal dalam RKS (Rencana Kerja dan Syarat-
Syarat), Gambar Tender, RAB dan TOR (Term of Reference).
Tahap Aanwijzing ini juga merupakan sebuah media tanya jawab
antara calon vendor (kontraktor) dengan pemberi tugas/pemilik proyek,
konsultan perencana, konsultan QS dan konsultan MK mengenai
kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan dan spesifikasi yang
digunakan dan dijadikan sebagai acuan dalam membuat penawaran.
43
j. Ketentuan dan cara evaluasi berkenaan dengan preferensi harga
atas penggunaan produksi dalam negeri (apabila diperlukan);
k. Ketentuan tentang penyesuaian harga;
l. Ketentuan dan cara sub kontrak sebagian pekerjaan;
m. Besaran, masa berlaku dan penjamin yang dapat mengeluarkan
jaminan;
n. Ketentuan tentang asuransi dan ketentuan lain yang dipersyaratkan
44
Pemasukan dokumen penawaran dimasukkan sesuai dengan jadwal
yang ditentukan pada saat penjelasan tender (aanwijzing).
Didalam dokumen penawaran terdapat dua bundel yaitu bundel 1
berisi tentang penawaran teknis dan bundel 2 berisi tentang penawaran
harga.
45
1. Analisa harga satuan pekerjaan galian pondasi
2. Analisa harga satuan pekerjaan lantai kerja
3. Analisa harga satuan beton struktur
4. Analisa harga satuan pengecatan baja, Dll
Dokumen tersebut dimasukkan kedalam satu amplop tertutup yang
terdiri dari 1 berkas asli dan 1 berkas fotokopi.
46
Proses ini hanya dapat dilakukan jika peserta yang dinyatakan lolos
evaluasi dokumen penawaran lebih dari satu, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Manual Auction (M-Auction)
1) Penentuan jumlah peserta negosiasi :
Tabel 4.1
Penentuan Jumlah peserta negosiasi
47
2) Ketentuan Negosiasi dengan metoda Manual Auction :
48
3) Nilai hasil negosiasi tidak boleh lebih tinggi dari nilai penawaran
sebelumnya. Jika hal tersebut terjadi, maka yang akan digunakan
adalah nilai terendah.
b. Negosiasi Lanjutan
1.) Apabila diperlukan PT Semen Padang masih berhak melanjutkan
negosiasi kepada peserta yang sudah diajukan kepada Direksi
sebagai Calon Pemenang.
2.) Hasil negosiasi akan diproses lebih lanjut untuk penetapan calon
pemenang Pengadaan.
49
3.Direkrur Utama
50
lengkap dibuat untuk pekerjaan konstruksi dengan nilai pekerjaan ≥ Rp
750.000.000,-
Komparisi pada kontrak minimal muat identitas para pihak yang sah
dan masih berlaku (nama, tanda pengenal, jabatan, kewenangan yang
diberikan, alamat banda usaha dan dasar hukum pendirian badan usaha. Untuk
kontrak yang benilai lebih dari Rp 5.000.000.000 harus dibuatkan Risk
Assesment oleh GCG dan manajemen Risiko.
51
Semen Padang untuk direview. Apabila draft kontrak benar dan sesuai maka
akan dikirim kembaliuntuk Approval kepada user unit terkait. Tahapan
selanjutnya adalah kontrak di tanda tangan oleh vendor dan manajemen PT
Semen Padang. Jika kontrak lebih dari Rp 10.000.000.000 (Sepuluh Milyar
Rupiah) maka kontrak tersebut akan di riview oleh konsultan hukum PT
Semen Padang.
52
acara serah terima 1 dihitung sebagai masa pemeliharaan sampai
dengan durasi pekerjaan yang diterapkan.
e. Berita acara serah terima II
Dibuat setelah masa pemeliharaan pekerjaan selesai dan digunakan
sebagai dokumen tagihan retensi, setelah berita acara serah terima II di
tanda tanagni para pihak dan pihak I (PT. Semen Padang) melakukan
pembayaran terakhir kepada vendor (pihak II) maka kewajiban masing-
masing pihak dinyaran telah selesai
53
Copy Jaminan Pelaksanaan
Copy Perjanjian Kerjasama yang telah ditandatangani oleh para pihak
Untuk pengusaha kena pajak melapirkan dokumen sebagai berikut:
Faktur pajak
Foto Copy Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP) yang
masih berlaku
Fotocopy surrat pemberian nomor seri faktur pajak yang dikeluarkan
oleh kantor pelayanan pajak (KPP) tempat vendor terdaftar.
Foto copy surat penunjukan penjabat/pegawai yang berwenang
mentandatangani faktur pajak dan atau perubahannya beserta foto
copy bukti penerimaan surat (BPS) dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
tempat vendor terdaftar.
(BPS) dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat vendor terdaftar.
a. Pembayaran Termyn 1 (satu) pada saat progress fisik minimal 25% (dua
puluh lima persen).
b. Pembayaran Termyn 2 (dua) pada saat progress fisik minimal 50% (lima
puluh persen).
c. Pembayaran Termyn 3 (tiga) pada saat progress fisik minimal 75% (tujuh
puluh lima persen).
d. Pembayaran Termyn 4 (empat) pada saat progress fisik minimal 100%
(seratus persen).
54
Sedangkan monthly progress, vendor menagihkan pembayaran berdasarkan
progres yang dicapai setiap bulannya.
a. Termyn I 38%
b. Termyn II 56%
c. Termyn III 78%
d. Termyn IV 98,3%
55
Perhitungan pembayaran :
a. Termyn I 38%
Progres yang dicapai dalam RP = RP 3. 268.000.000
Pengembalian uang muka (20%×RP 3. 268.000.000)= (RP 653.600.000)
Pemotongan retensi (5%×RP 3.268.000.000) = RP 163.400.000
RP 2.451.000.000
RP 2.696.100.000
b. Termyn II 56%
Total Progres yang dicapai (56%×8.600.000.000) = RP 4.816.000.000
Progres pekerjaan temyn II = RP 1.548.000.000
Pengembalian uang muka (20%×1.548.000.000) = (RP 309.600.000)
Pemotongan retensi (5%×1.548.000.000) = (RP 77.400.000)
RP 1.161.000.000
RP 1.277.100.000
RP 1.419.000.000
56
RP 1.560.900.000
d. Termyn IV 98,3%
Total Progres yang dicapai (98,3%×8.600.000.000) = RP 8.453.000.000
Progres pekerjaan temyn IV = RP 1.745.000.000
Pengembalian uang muka (20%× RP 1.745.000.000)= (RP 378.400.000)
Pemotongan retensi (5%× RP 1.745.000.000) = (RP 87.290.000)
RP 1.280.110.000
RP 1.408.121.000
Keterangan:
- Perhitungan diatas belum ditambahkan PPh, besarnya PPh tergantung nilai jenis
pekerjaan yang dilakukan
- PPN dibayarkan langsung kepada negara.
Tabel 4.3
Gap antara teori dan praktek
57
Reference)
Pengiriman rerangka acuan Pengiriman dokumen Tidak ada Gap
kepada pemasok untuk tender berupa TOR,
kepentingan pengajuan gambar teknis, BOQ dan
penawaran harga dokumen tender lainnya.
Sebagai dokumen acuan
vendor dalam memasukan
penawaran
Penjelasan kepada para Penjelasan rapat tender Tidak ada Gap
mengenai rerangka acuan
tersebut
Penerimaan penawaran Rapat pemasukan Tidak ada Gap
harga oleh panitia lelang di penawaran harga
depan para pemasok
Penetapan pemasok yang Pengiriman surat Tidak ada Gap
dipilih (pemenang lelang) penetapan pemenang
oleh panitia lelang tender
2. Proses Para pihak, memuat secara Adanya identitas mitra Tidak ada Gap
Kontrak. jelas identitas para pihak perusahaan
Yang ada Rumusan pekerjaan, Dijelaskan dalam TOR Tidak ada Gap
didalam memuat uraian yang jelas
kontrak dan rinci tentang lingkup
kerja kerja, nilai pekerjaan, harga
satuan, lumsum, dan batasan
waktu pelaksanaan
Masa pertanggungan,
memuat tentang jangka
waktu pelaksanaan dan
pemeliharaan yang menjadi
tanggung jawab Penyedia
Jasa
Hak dan kewajiban yang Dijelaskan dalam TOR Tidak ada Gap
setara, memuat hak
58
Penggunaan Jasa untuk
memperoleh hasil Jasa
Kontruksi dan kewajibanya
untuk memenuhi ketentuan
yang di perjanjikan, serta
hak Penyedia Jasa untuk
memperoleh informasi dan
imbalan jasa serta
kewajibanya melaksanakan
layanan Jasa Kontruksi.
59
memuat ketentuan tentang acara yang memuat
tata cara penyelesaian kesepakatan pada saat
perselisihan akibat tender
ketidaksepakatan.
60
ketiga selain para pihak dan acara yang memuat
pekerja, memuat kewajiban kesepakatan pada saat
para pihak dalam hal terjadi tender
suatu peristiwa yang
menimbulkan kerugian atau
menyebabkan kecelakaan
dan/atau kematian
Aspek lingkungan, memuat Dijelaskan dalam berita Tidak ada Gap
kewajiban para pihak dalam acara yang memuat
pemenuhan ketentuan kesepakatan pada saat
tentang lingkungan tender
Jaminan atas risiko yang Dijelaskan dalam berita Tidak ada Gap
timbul dan tanggung jawab acara yang memuat
hukum kepada pihak dalam kesepakatan pada saat
pelaksanaan Pekerjaan tender
Kontruksi atau akibat dari
Kegagalan Bangunan, dan
Pilihan penyelesaian Dijelaskan dalam berita Tidak ada Gap
sengketa kontruksi acara yang memuat
kesepakatan pada saat
tender
3 Proses Terdapat dua tahapan proses Terdapat dua tahapan Tidak ada Gap
Serah pelaksanaan serah terima proses pelaksanaan serah
Terima pekerjaan dari kontraktor terima pekerjaan dari
kepada pemilik proyek, kontraktor kepada pemilik
yaitu serah terima pertama proyek, yaitu serah terima
dan serah terima akhir yang I dan serah terima II yang
dituangkan dalam BAST 1 dituangkan dalam Berita
dan BAST 2 acara serah terima 1 dan 2
4 Proses Cara pembayaran dapat Pembayaran yang Tidak ada Gap
Pembayara dilakukan secara bertahap dilakukan oleh PT Semen
n atau sekaligus. Pada Padang yaitu dengan
umumnya cara pembayaran bertahap berdasarkan
dilakukan dengan cara progress pekerjaan dan
61
bertahap berdasarkan monthly progress (Progres
prestasi pekerjaan, yaitu bulanan)
bulanan atau termyn.
Berdasarkan metode pelaksaan kegiatan magang serta data dan informasi yang
didapatkan melalui dokumentasi dan wawancara secara langsung di PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk dalam kurun waktu kurang lebih 62 hari kerja, maka peserta
magang dapat menilai kelebihan dan kekurangan dari proses pelaksanan pemilihan
jasa konstruksi di PT Semen Padang sebagai berikut :
a. Kelebihan
Proses pelaksanaan pemilihan jasa konstruksi di PT Semen Padang sudah
sangat terstruktur dan jelas.
b. Kekurangan
Biro Pengadaan Jasa PT Semen Padang dalam proses Pengadaannya
masih manual yang menyebabkan proses Pengadaan itu sendiri
membutuhkan waktu yang cukup lama, serta dengan proses Pengadaan
yang masih manual tersebut berpotensi terjadinya persengkokolan
terhadap tender itu sendiri karena buyer yang berinteraksi langsung
dengan vendor. Serta, terkadang kurang adanya koordinasi end user
terhadap Biro Pengadaan terkait kelengkapan dan kesesuaian dokumen
yang akan ditenderkan.
62
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan metode pelaksaan kegiatan magang serta data dan informasi yang
didapatkan melalui dokumentasi dan wawancara secara langsung di PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk dalam kurun waktu kurang lebih 62 hari kerja, maka peserta
magang dapat memberi kesimpulan mengenai pelaksanaan kegiatan magang yang
telah dilaksanakan sebagai berikut :
1. Secara garis besar terdapat tiga proses dalam pelaksanaan pemilihan
langsung Pengadaan jasa konstruksi di PT Semen Padang yaitu, proses
Pengadaan, kontrak, dan serah terima pekerjaan serta pembayaran.
2. Proses Pengadaan dalam pemilihan langsung memiliki beberapa tahapan,
dimulai dengan adanya permintaan Pengadaan jasa konstruksi oleh unit
terkait (end user), Pemilihan vendor, Penjelasan tender (aanwijzing),
Pemasukkan dokumen penawaran, Evaluasi dokumen penawaran,
Pengumuman hasil evaluasi penawaran, Proses negosiasi harga, Proposal
persetujuan manajemen, Pengumuman pemenang, dan terkahir Penunjukkan
pemenang yang diikuti dengan penerbitan surat penetapan pemenang tender
dan perjanjian kerjasama.
3. Proses kontrak merupakan suatu bentuk kesepakatan antara PT Semen
Padang dengan vendor yang dituangkan dalam bentuk tertulis , yang memuat
63
hak dan kewajiban yang harus ditaati. Perubahan terhadap beberapa pasal
didalam kontrak sebelumnya disebut dengan Addendum.
4. Proses serah terima pekerjaan ditandai dengan adanya berita acara, antara
lain berita acara progress pekerjaan, berita acara serah terima pertama, berita
acara serah terima kedua, serta berita acara pengesahan pertama.
5. Pembayaran dilakukan dengan beberapa metode antara lain termyn
berdasarkan progress pekerjaan dan monthly progress (progres bulanan)
5.2 Saran
64
LAMPIRAN
65
Penulis mengikuti proses Negosiasi Manual Auction
Presentasi Laporan Magang kepada kepala Biro Pengadaan Jasa didampingi Pembimbing
magang
66
DAFTAR PUSTAKA
Biro Pengadaan jasa. 2018. Instruksi Kerja Pengadaan Jasa dengan Metode Pemilihan
Langsung Rev.05. Padang: PT Semen Padang.
Hansen, Seng. 2015. Manajemen Kontrak Konstruksi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Malik, Alfian. 2010. Pengantar Bisnis Jasa Pelaksanaan Konstruksi. Yogyakarta: C.V Andi
Offset
Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Jakarta:Salemba Empat.
Republik Indonesia. 2018. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. Per-
15/MBU/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha
Milik Negara No. Per-05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan
Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara. Sekretariat Negara.
Jakarta.
Republik Indonesia. 2018. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Sekretariat Negara. Jakarta.
Republik Indonesia. 2018. Undang-undang Republik Indonesia No. 2 tahun 2017
tentang Jasa Konstruksi. Sekretariat Negara. Jakarta.
67