Anda di halaman 1dari 75

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK


PROSES PEMILIHAN LANGSUNG PENGADAAN JASA KONSTRUKSI
DI PT SEMEN PADANG

Oleh :
1. Rizka Srihenda 155030201111102
2. Gina Sundari 155030201111079

Menyetujui,

Pembimbing Magang I Pembimbing Magang II

Abdul Arif,SP.d Joko Ade Saputra, ST


NIP. 7298177 NIP. 8711141

Mengetahui,
Ka. Biro Pengadaan Jasa

Iskandar Samudra Taqwa, ST


NIP. 7502013

i
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KEGIATAN MAGANG


PROSES PEMILIHAN LANGSUNG PENGADAAN JASA KONSTRUKSI
DI PT SEMEN PADANG

Oleh :

1. Rizka Srihenda 155030201111102


2. Gina Sundari 155030201111079

Mengetahui,

Ka. Biro Pengadaan Jasa


PT Semen Padang Ketua Kelompok

Iskandar Samudra Taqwa, ST Rizka Srihenda


NIP.7502013 NIM. 1505030201111102

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Magang

Siti Ragil Handayani, Dr., M.si


NIP. 19630923 19

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Magang
ini. Laporan magang ini ditulis sebagai bukti telah dilakukannya kegiatan Kerja
Praktek di Biro Pengadaan Jasa PT Semen Padang, dan ditujukan sebagai
dokumentasi tertulis dari apa yang telah dikerjakan selama kerja praktek.
Laporan kegiatan ini dapat terselesaikan dengan adanya bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada, yaitu:
1. Allah SWT yang senantiasa memberikan Rahmat, rezeki, dan Hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan magang hingga penyusunan
laporan ini dengan lancar.
2. Kedua orangtua penulis yang telah memberikan dukungan moril maupun
materi, serta doa yang tiada hentinya.
3. Prof. Dr. Bambang Supriono, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya Malang
4. Bapak Dr. Mochammad Al Musadieq, MBA selaku Ketua Jurusan
Administrasi Bisnis
5. Bapak Mohammad Iqbal, MBA, PhdD, selaku sekertaris Jurusan Administrasi
Bisnis
6. Ibu Nila firdausi Nuzula, S.Sos., M.Si., Ph.D selaku Ketua Program Studi
Ilmu Administrasi Bisnis.
7. Ibu Siti Ragil, Dr M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing,
mengarahkan dan memberi dorongan serta semangat.
8. Bapak Iskandar Samudra Taqwa selaku Kepala Biro Pengadaan PT Semen
Padang yang telah mengizinkan saya untuk dapat melakukan Kerja Praktek di
Biro Pengadaan Jasa
9. Bapak Fauzal selaku kepala Seksi Pengadaan Jasa Rutin, Bapak Desmianto,
dan Bapak Agus Rianto, selaku Staff Pengadaan Jasa Non Rutin.

iii
10. Bapak Abdul Arif, SPd, selaku pembimbing magang yang telah membimbing
kami dan memberikan pengalaman kepada kami pada setiap kegiatan
pelaksanaan magang.
11. Bg Joko yang telah membantu penulis menyelesaikan laporan magang.
12. Kak Cici, kak Yen, Kak Riri, Kak Siska, Bg Wen, Bg Ari, Bg Hari, Bg Hadi,
Bg Domes, Pak Afdal, Pak Bambang, Pak Afini, Dan Pak Robi yang telah
membantu dan membing penulis selama magang.
13. Ima, Fatur, Novi, Pipit, Nadia, Ocha, Raziq, selaku teman penulis selama
magang.
14. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Kegiatan
Magang ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu

Penyusun menyadari bahwa Laporan Kegiatan Magang yang telah disusun


masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, sangat diharapkan kritikan dan
saran yang sifatnya membangun dari semua pihak, untuk mendukung penyusunan
yang lebih baik. Semoga Laporan Kegiatan Magang yang telah disusun dapat
memberi manfaat bagi semua pihak.

Malang, 28 November 2018

Penulis

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI............................................................................................................................. v
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... vii
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Kegiatan ........................................................................................................ 3
1.3 Manfaat Kegiatan ...................................................................................................... 3
BAB II....................................................................................................................................... 6
RENCANA KEGIATAN.......................................................................................................... 6
2.1 Tempat dan Waktu .................................................................................................... 6
2.2 Metode Pelaksanaan.................................................................................................. 6
2.3 Rencana Kegiatan Magang ....................................................................................... 7
Jam Kerja Kegiatan Magang ..................................................................................................... 8
2.4 Penempatan Unit Kerja ............................................................................................. 9
3.2 Bentuk-Bentuk Dukungan....................................................................................... 28
3.3 Hambatan ............................................................................................................... 29
BAB IV ................................................................................................................................... 30
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 30
4.1 Landasan Teori........................................................................................................ 30
4.2 Pelaksanaan Praktik Magang .................................................................................. 42
Tabel 4.1 Penentuan Jumlah peserta negosiasi .................................................................. 47
BAB V PENUTUP ................................................................................................................ 63
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 63
5.2 Saran ....................................................................................................................... 64
LAMPIRAN............................................................................................................................ 65
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 67

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jam kerja kegiatan magang………………………………………………..7


Tabel 2.2 Rencana kegiatan magang………………………………………………….8
Tabel 4.1 Penentuan Jumlah Peserta Negosiasi……………………………………...47
Tabel 4.2 Approval Persetujuan manajemen berdasarkan nilai pekerjaan………….49
Tabel 4.3 Temuan gap dan teori……………………………………….………….…57

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1
Struktur Organisasi PT Semen Padang Secara Umum………………………13
Gambar 3.2
Perubahan Logo PT Semen Padang………………………………………….14
Gambar 3.3
Struktur Departemen Pengadaan…………………………………………….16
Gambar 3.4
Struktur Organisasi Pengadaan Jasa…………………………………………17
Gambar 4.1

Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Pembelian………...32


Gambar 4.2
Dokumentasi proses Aanwijzing PT Semen Padang………………………...44

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan hal penting bagi setiap individu dalam mewujudkan
impian dimasa depan. Pendidikan perguruan tinggi memberikan kesempatan lebih
bagi para individu untuk mencapai apa yang diinginkan. Namun pendidikan yang
dilakukan di perguruan tinggi masih terbatas pada pemberian teori dan praktek dalam
skala kecil. Agar dapat memahami dan memecahkan setiap permasalahan yang
muncul di dunia kerja, maka mahasiswa perlu melakukan kegiatan pelatihan kerja
secara langsung di instansi/lembaga yang relevan dengan program pendidikan yang
diikuti.
Setelah lepas dari ikatan akademik di perguruan tinggi yang bersangkutan,
diharapkan mahasiswa dan mahasiswi bisa memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang
telah diperoleh selama masa pendidikan dan masa pelatihan kerja untuk
menerapkannya di dunia kerja yang sebenarnya. Salah satu program yang dapat
ditempuh untuk dapat mewujudkan hal tersebut adalah dengan melaksanakan
magang. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah kerja praktek dengan mengikuti
semua aktifitas di lokasi kerja.
Kegiatanmagang ini merupakan salah satu bentuk kegiatan pelatihan yang
dihadapkan langsung pada praktek kerja sebagai pengaplikasian kemampuan
pendidikan yang diperoleh mahasiswa dan mahasiswi baik dari bangku perkuliahan
maupun dari kegiatan lain di luar kuliah. Dengan demikian, mahasiswa akan
mendapatkan gambaran tentang bagaimana dunia kerja.
Kegiatan bisnis dewasa ini semakin menunjukkan perkembangan yang pesat
salah satunya adalah bisnis industri semen. Industri semen adalah salah satu industri
yang sangat penting dalam menunjuang pembangunan sebuah negara. tinggi
rendahnya konsumsi semen menunjukkan tinggi rendahya pembangunan infrastruktur

1
disuatu negara. Di Indonesia semen diproduksi oleh perusahaan milik negara
(BUMN) dan swasta, salah satu perusahaan yang memproduksi semen adalah PT
Semen Padang.
Setiap badan usaha pada umumnya bertujuan untuk memperoleh laba yang
tinggi sebagai sumber pembiayaan yang optimal bagi kelangsungkan hidup
perusahaan, begitu juga dengan PT Semen Padang. Untuk mewujudkan hal tersebut
PT Semen Padang sebagai perusahaan yang memproduksi semen memiliki beberapa
departemen dalam mendukung kegiatan produksinya. Salah satu departemen yang
menundukung kinerja Semen Padang ialah Departemen Pengadaan. Departermen
Pengadaan memiliki peran untuk memenuhi kebutuhan barang atau jasa PT Semen
Padang.
Departemen Pengadaan berfungsi mengintegrasikan kegiatan managerial
dalam melakukan Pengadaan persediaan dan pemakaian barang dan jasa berdasarkan
peraturan dan ketentuan yang berlaku dalam rangka pencapaian memenuhi sasaran
perusahaan. Sasarannya adalah membantu kelancaran produksi dengan memenuhi
kebutuhan barang dan jasa secara tepat guna dan tepat waktu melalui optimalisasi
pembelian.
Dalam pelaksanaan fungsinya untuk prosedur Pengadaan jasa di Departemen
Pengadaan dilakukan oleh Biro Pengadaan Jasa. Beberapa contoh pekerjaan yang
diproses di Biro Pengadaan Jasa seperti Pengadaan jasa konstruksi, Pengadaan jasa
outsourcing, Pengadaan jasa distribusi dan transportasi, Pengadaan jasa konsultan,
Pengadaan jasa perbaikan dan pemeliharaan, dan lain-lain.

Pengadaan jasa konstruksi sangat berpengaruh dalam penyediaan fasilitas


dalam perusahaan baik untuk proses produksi semen maupun sarana penunjang
produksi, seperti pembangunan packing plant di Bengkulu, Pembagunan pabrik
Indarung VI, Pembangunan Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG)
Indarung V yang bekerjasama dengan NEDO (salah satu perusahaan di Jepang), dan
lain-lain. Menyadari hal tersebut, maka penulis memutuskan untuk menyusun laporan

2
dengan judul “ Prosedur Pengadaan Jasa Konstruksi Untuk Sistem Pemilihan
Langsung di PT Semen Padang”.

1.2 Tujuan Kegiatan


1. Sebagai persyaratan mahasiswa dalam menyelesaikan studi di program S1
Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas
Brawijaya.
2. Untuk menyerap pengalaman praktis yang dapat digunakan sebagai bekal
untuk terjun ke dunia kerja sehingga memberikan nilai tambah bagi setiap
lulusan.
3. Untuk mengetahui perbandingan serta relevansi teori-teori atau materi yang
telah didapatkan dalam kegiatan perkuliahan dengan kegiatan di lapangan
atau tempat kerja.
4. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk berfikir cerdas, tanggap,
kreatif, tangkas, dan peka terhadap permasalahan, peluang, dan tantangan
global.
5. Meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara perguruan tinggi,
pemerintah, dan perusahaan.

1.3 Manfaat Kegiatan


A. Bagi Mahasiswa
Dengan mengikuti pelaksanaan magang, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mengaplikasikan pengetahuan teoritis yang diperoleh di bangku
perkuliahan dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan.
2. Menguji kemampuan pribadi dalam berkreasi pada ilmu yang dimiliki
serta dalam tata cara hubungan dengan masyarakat di lingkungan kerja.
3. Mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan
diri dalam dunia kerja di masa yang akan datang.
4. Memperoleh pengalaman kerja guna meningkatkan kemampuan diri.

3
5. Menciptakan pola pikir yang lebih maju dalam menghadapi berbagai
permasalahan.
6. Mendapat bahan untuk penulisan karya tulis ilmiah, penelitian dan
skripsi.
7. Mengetahui penerapan dan praktik kerja Pengadaan Jasa di PT Semen
Padang

B. Bagi Fakultas Ilmu Administrasi


1. Sebagai bahan evaluasi atas laporan hasil Magang yang dilakukan oleh
mahasiswa untuk penyesuaian kurikulum di masa yang akan datang agar
menjadi lebih baik.
2. Sebagai sarana pengenalan instansi pendidikan Jurusan Administrasi
Bisnis kepada badan usaha yang membutuhkan lulusan atau tenaga kerja
yang dihasilkan oleh Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya,
Malang.
3. Sebagai media untuk menjalin hubungan kerja dengan instansi yang
dijadikan sebagai tempat Magang.
4. Sebagai tolok ukur kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan dan
mengimplementasikan ilmu pengetahuan (teori) secara langsung
(praktik).

C. Bagi PT Semen Padang


1. PT Semen Padang terkhususnya Biro Pengadaan Jasa dapat
memanfaatkan tenaga terdidik dalam membantu penyelesaian tugas-tugas
kantor untuk kebutuhan di Biro Pengadaan Jasa.
2. PT Semen Padang khususnya Biro Pengadaan Jasa mendapat alternatif
calon karyawan yang telah dikenal mutu dan kredibilitasnya.
3. Mendapat masukan baru dari pengembangan keilmuan di perguruan
tinggi.

4
4. Sarana penghubung antara pihak perusahaan dengan Fakultas Ilmu
Administrasi, Universitas Brawijaya, untuk bekerja sama lebih lanjut baik
bersifat akademis maupun non akademis.

5
BAB II

RENCANA KEGIATAN

2.1 Tempat dan Waktu


A. Tempat Pelaksanaan Magang
Nama Instansi : PT. Semen Padang
Bagian : Biro Pengadaan Jasa
Alamat : Jalan Raya Indarung Padang 25237 Sumatera Barat
Telephone : (0751) 815250
Web : www.semenpadang.co.id
B. Waktu Pelaksanaan Magang
Kegiatan magang dilaksanakan selama 62 hari kerja, dimulai pada tanggal 25
Juni 2018 sampai dengan 21 September 2018.

2.2 Metode Pelaksanaan


Pelaksanaan kegiatan magang ini dilaksanakan melalui beberapa rangkaian
aktivitas untuk dapat memberikan hasil laporan lapangan selama kegiatan magang
berlangsung. Selain berusaha melaporkan kegiatan magang yang ada, peserta magang
mengamati secara langsung praktek kerja lapangan secara nyata. Dalam menyusun
laporan magang yang baik dan benar, penulis menyadari akan dibutuhkannya
berbagai informasi dan ilmu dari perusahaan yang harus didapatkan selama
pelaksanaan magang berlangsung. Partisipasi dan kerja aktif dilakukan penulis untuk
mendapatkan informasi lisan dan tertulis, serta ikut berperan secara langsung dalam
aktifitas di perusahaan. Dalam mengumpulkan data penuluis menggunakan
kombinasi dari tiga teknik yaitu studi pustaka, wawancara, dan dokumentasi.

6
a. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan kegiatan pencarian data menggunakan dokumen-dokumen
seperti majalah, internet dan dokumen-dokumen lainnya. Penulis membaca dan
mempelajari Pedoman teknis Penggadaan Jasa PT Semen Padang.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan lebih banyak informasi yang akurat
dan terperinci baik mengenai topik yang di bahas penulis maupun mengenai kegiatan
di Biro Pengadaan Jasa. Teknik ini merupakan salah satu cara yang efektif dalam
mendapatkan data sebab penulis mendapatkan infomasi langsung dari narasumber
terpercaya.Wawancara dilakukan oleh penulis dengan berbagai pihak yaitu para
Kepala bidang, Kepala urusan, maupun Karyawan di Biro Pengadaan Jasa PT Semen
Padang.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan sebuah teknik yang mutlak untuk dilakukan. Teknik
ini mencakup pencatatan berbagai informasi yang didapatkan selama kegiatan
magang, penduplikasian dokumen-dokumen yang diperlukan, hingga pengambilan
gambar terkait kegiatan di Biro Pengadaan Jasa yang akan menjadi dasar penulis
untuk mengolah data hingga bukti bahwa penulis telah melaksanakan kegiatan
magang di Biro Pengadaan jasa PT Semen Padang.
2.3 Rencana Kegiatan Magang
PT Semen Padang memberlakukan jam kerja untuk mahasiswa magang sesuai
dengan yang berlaku umum untuk seluruh Karyawan di seluruh unit kerja instansi.
Pada tabel 2.1 tertera jadwal jam kerja yang berlaku.

7
Tabel 2.1

Jam Kerja Kegiatan Magang

No. Hari Jam Masuk Jam Istirahat Jam Pulang

1 Senin – Kamis 8.00 12.00-13.00 17.00

2 Jum’at 8.00 11.45-13.45 17.00

3 Sabtu-Minggu Libur Libur Libur

Sumber: Data diolah penulis (2018)

Sebelum magang dimulai, penulis telah menyusun rencana kegiatan magang


yang merupakan gambaran mengenai aktivitas yang dapat dilakukan selama kegiatan
magang berlangsung agar output yang di inginkan dapat tercapai. Rencana Kegiatan
magang penulis yaitu sebagai berikut:

Tabel 2.2
Rencana Kegiatan Magang

No. Program Tujuan Output

1 Pengenalan terhadap lingkungan PT Mempermudah penulis untuk 1. Penulis dapat


Semen Padang, baik mengenai beradaptasi dan memahami menjalin komunikasi
karyawan maupun kegiatan lingkungan kerja yang baru. dan bersosialisasi
operasional perusahaan. dengan para pegawai
PT.SP
2. Penulis mendapatkan
informasi terkait
kegiatan operasional
PT.SP dari para
pegawai.

8
2 Mempelajari seluruh aktivitas kerja Agar penulis mengetahui secara 1. Penulis mengetahui
yang dilaksanakan oleh setiap unit detail mengenai masing-masing aktivitas dan tugas
kerja dimana penulis ditempatkan. unit kerja PT. Semen Padang. rutin yang dilakukan
oleh setiap unit kerja
PT Semen Padang.
2. Penulis memahami
aktivitas dan tugas
rutin yang dilakukan
oleh setiap unit kerja
PT Semen Padang

3 Berpartisipasi aktif melakukan agar penulis memiliki Penulis lebih memahami


aktivitas kerja sesuai unit kerja pengalaman kerja di PT Semen aktivitas kerja
dimana penulis ditempatkan. Padang perusahaan dengan
melakukan praktek
secara langsung.

4 Mencari dan mengumpulkan data. Untuk menunjang penulis dalam Penulis mendapatkan
menyusun laporan magang informasi dan data yang
dibutuhkan untuk
menyusun laporan
magang

Sumber: Data diolah penulis (2018)

2.4 Penempatan Unit Kerja


Pelaksanaan magang dilakukan di kantor pusat PT Semen Padang dan
ditempatkan di Biro Pengadaan Jasa. Selama kegiatan magang berlangsung penulis
secara aktif bertanya kepada para karyawan di Biro Pengadaan Jasa untuk mendapat
penjelasan dan pengarahan teknis. Penulis juga aktif ikut membantu kegiatan di Biro
Pengadaan Jasa.

9
BAB III

HASIL KEGIATAN

3.1 Gambaran Umum PT Semen Padang


A. Sejarah Umum
PT Semen Padang merupakan produsen semen tertua di Indonesia
yang didirikan pada tanggal 18 maret 1910 di kota Padang, Sumatera Barat.
Sejak pergantian nama Holding Group PT Semen Gresik menjadi PT Semen
Indonesia pada tahun 2012. PT Semen Padang secara resmi menjadi bagian
dari PT. Semen Indonesia bersama PT Semen Gresik, PT Semen Tonasa, dan
Perusahaan semen Vietnam, Thang Long Cement. Bahan baku pembuatan
semen yang dimiliki PT Semen Padang sendiri diperoleh dari bukit kapur
yang berada dipinggir kota Padang, tepat berada di depan pabrik PT Semen
Padang itu sendiri.

Didirikan dengan nama NVNederlansch Indische Portland Cemen


Maatschapij (NV NIPCM) yang merupakan pabik semen pertama di
Indonesia. Pada tanggal 5 Juli 1958 Perushaaan di nasionalisasi oleh
Pemerintah Republik Indonesia dari Pemerintah Belanda. Selama periode ini,
Perusahan mengalami kebangkitan kembali melalui rehabilitas-rehabilitasi
dan pengembangan kapasitas pabrik Indarung I menjadi 330.000 ton/ tahun.
Selanjutnya pabrik melakukan transformasi pengembangan kapasitas pabrik
dari teknologi proses basah menjadi proses kering dengan dibangunnya pabrik
Indarung II, III, V, V, dan VI.
Pada tahun 1995, Pemerintah mengalihkan kepemilikan sahamnya di
PT Semen Padang ke PT Semen Gresik (Persero) Tbk bersamaan dengan
pengembangan pabrik Indarung V. Pada saat ini, pemegang saham perusahaan
adalah PT Semen Indonesia (Persero)Tbk dengan kepemilikan saham sebesar
99,99% dan Koperasi Keluarga Besar Semen Padang dengan saham sebesar

10
0,01 %. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sendiri sahamnya dimiliki
mayoritas oleh Pemerintah Republik Indonesia sebesar 51,01%. Pemegang
saham lainnya sebesar 48,09% dimiliki publik. PT Semen Indonesia (Persero)
Tbk. merupakan perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efke Indonesia.

B. Visi Dan Misi


Visi PT Semen Padang :
“ Menjadi perusahaan persemenan yang andal, unggul dan berwawasan
lingkungan di Indonesia bagian barat dan Asia Tenggara”
Misi PT Semen Padang :
1. Memproduksi dan memperdagangkan semen serta produk terkait lainnya yag
berorientasi kepada kepuasan pelanggan.
2. Mengembangkan SDM yang kompeten, profesional dan berintegritas tinggi.
3. Meningkatkan kemampuan rekayasa dan engineering untuk mengembangakan
industri semen nasional.
4. Memberdayakan, mengembangkan dan mensinergikan sumber daya perusahaan
yang berwawasan dan lingkungan.
5. Meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan dan memberikan yang
terbaik kepada stakeholder.

C. Budaya
Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi, perusahaan didukung
oleh budaya perusahaan. Untuk memperkuat tumbuhnya budaya organisasi yang
kondusif, perusahaan memiliki serangkaian norma, keyakinan dan nilai yang menjadi
pedoman bagi seluruh karyawan dan manajemen dalm bersikap dan berperilaku untuk
mencapai tujuan perusahaan, yang diformalkan sebagai Budaya perusahaan.
Budaya Perusahaan PT Semen Padang “CHAMPS”, yaitu :

11
 Compete with a clear & synergized vision/ Ciptakan visi jeals yang
sinergis untuk bersaing
 Having high spirit for continous learning/ Hidupkan semangat belajar
terus menerus
 Act with high accountability/ Amalkan tugas dengan akuntabilitas
tinggi
 Meet customer expectation/ Mantapkan usaha untuk penuhi harapan
pelanggan
 Perfom ethically with high integrity/ Praktkean etika bisnis dengan
integritas tinggi
 Strengthen teamwork/ Senantiasa tingkatkan kerjasama

D. Struktur Organisasi PT. Semen Padang


a. Dewan Komisaris
Tugasnya adalah sebagai pengawas dan memberikan masukan kepada
Dewan Direksi. Dewan komisaris terdiri dari 2 orang, yaitu :
Pelaksana Tugas Komisaris utama : Dr. H. Werry Darta Taifur,SE,MA
Komisaris : Khairul Jasmi
b. Dewan Direksi
Dewan direksi terdiri dari direktur utama dibantu yang dibantu oleh 3
(tiga) orang direkeatur lainnya yaitu :
Dirketur Utama : Ir. Yosviandri
Dirketur Keuangan : Try Hartono Rianto, SE, M. Bus, Ak, CA
Dirketur Operasi : Ir. Firdaus,MM

12
Sumber : PT. Semen Padang

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Semen Padang Secara Umum

13
Gambar 3.2 Perubahan Logo PT Semen Padang
Sumber : PT. Semen Padang

Logo PT Semen Padang diciptakan pertama kali pada tahun 1910.


Logonya berbentuk bulat, terdiri atas dua lingkaran (besar dan kecil) dengan
posisi lingkaran kecil berada di berada di dalam lingkaran besar. Diantara
kedua lingkaran tersebut terdapat tulisan “Sumatra Portland Cement Works”.
Logo tersebut hanya berumur tiga tahun karena pada 1913 dibuat sebuah logo
baru, meski bentuk bulat dengan dua garis lingkaran dan kata-katanya tetap
dipertahankan. Hanya saja, NIPCM ditambah dengan NV. Logo itu diubah
lagi pada tahun 1928. Kata Nederlandsch Indische di ubah menjadi Padang.
Jadi, tulisan di antara kedua lingkaran tersebut adalah N.V. Portland Cement
Maatschapij. Dibagian bawahnya tertulis Fabrik di Indarung dekat Padang,
Sumatera Tengah, yang ditulis dengan huruf yang lebih kecil.

14
Jepang kemudian datang membawa perubahan, NV PPCM diganti
dengan Semen Indarung. Logo PT Semen Padang tidak diubah, kecuali
perubahan tulisan dari bahasa Belanda ke bahasa Indonesia. Demikianlah
sampai Perang Kemerdekaan (1945-1949). Ada sedikit perubahan, yaitu
digantinya tulisan Semen Indarung dengan Kilang Semen Indarung. Namun,
saat Belanda kembali pada 1950, nama NVPPCM muncul kembali. Logo PT
Semen Padang dimodifikasi lagi pada 1958, seiring dengan kebijakan
pemerintah pusat tentang nasionalisasi perusahaan asing. Logonya yang bulat
dipertahankan, tapi tulisan NV PPCM diganti dengan Semen Padang Pabrik
Indaroeng.
Logo PT Semen Padang diperbarui lagi pada 1970. Dua lingkaran
dihilangkan, sehingga tulisan Padang Portland Cement Indonesia dibuat
melingkar skealigus menjadi pembatasnya. Gambar kerbau hanya
menampilkan kepalanya saja dengan posisi menghadap ke depan. Di atas
kepala kerbau dibuat pula gambar atap/gonjong (lima buah) rumah adat.
Muncul pula moto PT Semen Padang yang berbunyi "Kami Telah Berbuat
Sebelum yang Lain Memikirkan". Namun, pada 1972 logo tersebut
dimodifikasi dengan memunculkan dua garis lingkaran: besar dan kecil.
Perubahan terjadi lagi pada 1991, saat tulisan Padang Portland Cement
menjadi Padang Cement Indonesia.
Pada 1 Juli 2012, PT Semen Padang kembali melakukan perubahan
logo. Pada perubahan kali ini, PT Semen Padang tidak melakukan perubahan
yang bersifat fundamental karena brand perusahaan tertua di Indonesia ini
dinilai sudah kuat. Logo baru ini memiliki kriteria dan karakter yang kokoh
(identitas semen), universal (tidak kedaerahan), lebih simpel (mudah
diingat/memorable), dan lebih konsisten (aplicable dalam ukuran terkecil)

15
E. Unit Kerja Penggadaan di PT Semen Padang

Departemen Pengadaan berfungsi mengintegrasikan kegiatan


managerial dalam melakukan Pengadaan persediaan dan pemakaian barang
dan jasa berdasarkan peraturan dan ketentuan yang berlaku dalam rangka
pencapaian memenuhi sasaran perusahaan. Sasarannya adalah membantu
kelancaran produksi dengan memenuhi kebutuhan barang dan jasa secara
tepat guna dan tepat waktu melalui optimalisasi pembelian.
Departemen Pengadaan dibagi menjadi 4 (empat) Biro, dengan
tanggung jawab yang berbeda yaitu :
a. Biro Pengadaan Barang
b. Biro Pengadaan Jasa
c. Biro Pengelolaan Persediaan
d. Biro Perencanaan dan Pengendalian Pengadaan

Departemen
Pengadaan

Biro
Biro Pengadaan Biro Pengadaan
Perencanaan Biro Persediaan
Barang Jasa
Pengadaan

Gambar 3.3 Struktur Departemen Pengadaan


Sumber : PT Semen Padang

Dalam pelaksanaan kegiatan magang penulis ditempatkan di Biro


Pengadaan Jasa. Pengadaan Jasa mempunyai peran penting dalam
berlangsungnya kegiatan di PT Semen Padang karena Pengadaan jasa
merupakan proses kegiatan untuk pemenuhan atau penyediaan kebutuhan jasa
yang dibutuhkan oleh user (Unit kerja yang meminta jasa) dan disiapkan oleh

16
Buyer atau Purchaser (Pejabat yang ditunjuk untuk menyiapkan segala
sesuatu terkait dengan proses seleksi dan penunjukkan pemasok sesuai dengan
ketentuan yang berlaku). Dalam pelaksanaannya Biro Pengadaan Jasa terbagi
atas dua bidang kerja, yaitu Pengadaan Jasa Rutin dan Pengadaan Jasa Non
Rutin.

Kepala Biro Pengadaan Jasa

Staff Pengadaan Jasa Non


Sie Pengadaan Jasa Rutin
Rutin

Sumber : PT. Semen Padang

Gambar3.4 Struktur Organisasi Pengadaan Jasa

a. Bidang Pengadaan Jasa Rutin

Pada unit kerja ini menyediakan Pengadaan jasa yang bersifat


rutin. Contohnya yaitu jasa pekerjaan pembersihan pabrik, jasa
maintenance, jasa perbaikan dan reparasi, rewinding, service, jasa
tenaga kerja (outsourcing).

Pengadaan jasa rutin bertanggung jawab dalam pelaksanaan


Pengadaan jasa sesuai dengan spesifikasi permintaan dari user sampai
terbitnya Service Purchase Order (SPO) dan Service Acceptance (SA).

b. Staff Pengadaan Jasa Non Rutin


Staft Pengadaan jasa non rutin terdapat dua bidang yaitu seksi jasa
non rutin dan EMKL.

17
- Seksi Pengadaan jasa non rutin merupakan proses kegiatan
pemenuhan atau penyedian kebutuhan jasa yang di minta oleh user
berdasarkan dana Capex (dana investasi) yang sudah direncanakan
ditahun sebelumnya. Contoh jasa non rutin seperti jasa konsultan,
jasa sertifikasi peralatan, jasa auditor, jasa asuransi, jasa konstruksi
dan sebagainya.
- EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut) merupakan Pengadaan yang
mengurus jasa yang berhubungan dengan proses distribusi dan
transportasi semen dari packing plant/gudang PT Semen Padang
sampai ke gudang distributor serta proses jasa pembongkaran dan
transportasi barang non semen milik PT Semen Padang dari
pelabuhan/bandara sampai ke gudang PT Semen Padang.

F. Proses Pengadaan Jasa

Menurut buku pedoman teknis Pengadaan Barang dan Jasa PT Semen


Padang dalam melakukan proses Pengadaan, Pengadaan jasa menggunakan
dua metode dalam yaitu pemilihan langsung dan penunjukkan langsung:

a. Pemilihan Langsung
Pemilihan langsung merupakan pembelian dengan permintaan
penawaran (Request for Quatation) yang ditunjukan kepada minimal tiga
pemasok yang terdaftar di PT Semen Padang.
Proses Pengadaan jasa yang dilakukan dengan metode pemilihan langsung
antara lain adalah jasa konsultan audit, jasa sertifikasi, jasa konsultan
expert, Pengadaan jasa pekerjaan perbaikan (rekendisi), jasa pekerjaan
pabrikasi dan konstruksi, jasa pekerjaan perbaikan alat berat dan peralatan
pabrik, jasa sewa, jasa supervise dan perancangan serta jasa-jasa lainnya
yang proses Pengadaanya menggunakan metode pemilihan langsung.

18
Proses Pengadaan jasa dengan menggunakan metode pemilihan
langsung dapat mengikuti instruksi sebagai berikut:
1. User atau unit peminta pembuat perkiraan biaya (OE) dan dokumen
teknis lainnya yang diperlukan, serta menyiapkan Purchase Requisition
(PR) sesuai persetujuan SKD wewenang Approval yang berlaku.
Seterusnya mengirimkan dokumen permintaan tersebut ke Biro
Pengadaan Jasa dengan surat/nota dinas permintaan Pengadaan jasa
pekerjaan sesuai dengan yang dimaksud.
2. Personil atau karyawan Biro Pengadaan Jasa membuat surat permintaan
penawaran (Request For Quotation/RFQ) kepada pemasok berdasarkan
dokumen teknis dari user atau penawaran bisa juga diminta kepada
pemasok dengan mengundang user dan pemasok untuk melakukan
penjelasan Pengadaan (Aanwijzing) terlebih dahulu. Pemasok yang akan
dimintai penawaran ditentukan pada sistem bidder list pemasok
Pengadaan jasa.
3. Pemasok mengirimkan atau menyampaikan penawaran (penawaran
teknis dan penawaran harga) dengan surat penawaran yang ditujukan
kepada Biro Pengadaan Jasa.
4. Biro Pengadaan jasa melakukan pembukaan dan mengecek kelengkapan
dokumen penawaran. Pembukaan penawaran dapat dilakukan bersama
dengan user dan atau dapat bersama dengan pemasok.
5. Biro Pengadaan Jasa akan meminta user melakukan evaluasi terhadap
dokumen penawaran untuk menentujan kelayakan dan kesesuaian
spesifikasi teknis yang ditawarkan pemasok.
6. Personil/karyawan Biro Pengadaan Jasa melakukan negosiasi minimal
kepada 1 (satu) pemasok yang dinyataan lulus evaluasi, berdasarkan
urutan harga terendah sesuai ketentuan negosiasi yang ditetapkan.

19
7. Biro Pengadaan jasa menentukan pemasok yang akan menjadi calon
pemenang dalam proses Pengadaan jasa berdasarkan penawaran harga
setelah negosiasi.
8. Personil atau karyawan Biro Pengadaan Jasa membuat proposal
persetujuan kepada pejabat sesuai SKD wewenang Approval yang
berlaku terkait dengan hasil proses Pengadaan. Jika nilai pekerjaan ≤ Rp
25.000.000,- proposal ditiadakan, proses Pengadaan dilanjutkan ke tahap
selanjutnya.
9. Biro Pengadaan Jasa mengumumkan calon pemenang Pengadaan melalui
e-mail, surat, dan lainnya.
10. Biro Pengadaan Jasa mengumumkan calon pemenang melalui e-mail,
surat dan lainnya setelah masa sanggah berakhir selama 4 (empat) hari
kerja sejak surat pengumuman calon pemenang diterbitkan (jika berlaku
masa sanggah).
11. Personil atau karyawan Biro Pengadaan Jasa membuat surat Konfirmasi
Order kepada pemenang Pengadaan yang ditanda tangani oleh Ka. Biro
Pengadaan jasa untuk nilai < Rp 750.000.000,- dan oleh Ka. Departemen
Pengadaan untuk nilai ≥ Rp 750.000.000,- dan segera akan diikuti dengan
penerbitan Service Purchase Order (SPO) dan kontrak jika ada. Kontrak
disiapkan oleh staf Biro perencanaan Pengadaan. SPO dan kontrak
dimintakan persetujuan sesuai dengan wewenang Approval yang berlaku
berdasarkan SKD penetapan wewenang Approval.
12. SPO dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap dengan peruntukkan sebagai
berikut:
a. Pemasok/vendor (Lembar Pertama)
b. Arsip Biro Pengadaan Jasa/Purchasing (Lembar Kedua)
c. Asuransi dan Perpajakan/AP (Lembar Ketiga)
d. Akuntansi/Accounting (Lembar keempat)
e. Unit peminta/Requestor (Lembar kelima)

20
13. SPO dapat dilengkapi dengan surat perjanjian atau kontrak.
14. Apabila pekerjaan telah selesai dilaksanakan, pamasok jasa menyiapkan
progress realisasi dari pelaksanaan pekerjaan tersebut dan membuat
berita acara yang telah disetujui oleh user.
15. Biro Pengadaan jasa akan menerbitkan Service Acceptance (SA). Syarat
dokumen yang perlu dilengkapi adalah:
a. Berita acara serah terima (asli)
b. Realisasi pekerjaan
c. Form Evaluasi kinerja pemasok yang sudah diisi (asli)
d. Surat permintaan pembayaran
e. Copy kontrak/PJJ jika ada
f. Copy SPO
16. Service Acceptance (SA) dibuat sebanyak 6 (enam) rangkap dengan
peruntukkan sebagai berikut:
a. Pemasok/vendor (Lembar Pertama)
b. Arsip Biro Pengadaan Jasa/Purchasing (Lembar Kedua)
c. Asuransi dan Perpajakan/AP (Lembar Ketiga)
d. Akuntansi/Accounting (Lembar keempat)
e. Verifikasi/Verifikaktor (Lembar kelima)
f. Unit peminta/Requestor (Lembar keenam)

c. Penunjukkan Langsung
Penunjukkan langsung adalah pembelian dengan permintaan penawaran
(Request for Quatition) yang ditujukan kepada 1 (satu) pemasok.
Proses Pengadaan jasa yang biasa dilakukan PT Semen Padang dengan
metode penunjukkan langsung dan atau dengan varian-varian penunjukkan
langsung, namun tidak terbatas kepada kriteria-kriteria sebagai berikut:
- Pengadaan jasa metode penunjukkan langsung dengan permintaan
penawaran (Request For Quotation) yang ditujukan kepada 1 (satu)

21
pemasok (sesuai kriteria pada pedoman teknis Pengadaan jasa yang
berlaku)
- Pengadaan jasa metode penunjukkan langsung dengan varian Task Force
(Pengadaan yang sangat penting dan mendesak)
- Pengadaan jasa pekerjaan perbaikan kendaraan bermotor.
- Pengadaan jasa pemeliharaan sarana dan prasarana, atau outsourcing.

Adapun instruksi detail proses Pengadaan jasa dengan metode Penujukkan


Langsung yang diterapkan PT. Semen Padang adalah sebagai berikut:

a. Pengadaan Jasa metode penunjukkan langsung dengan permintaan


penawaran (Request For Quotation) yang ditujukan kepada 1 (satu)
pemasok (sesuai kriteria pada pedoman teknis Pengadaan jasa yang
berlaku)
Pengadaan Jasa metode langsung dengan meminta penawaran (RFQ) yang
ditujukan kepada 1 (satu) pemasok ini adalah merupakan metode penunjukkan
langsung yang biasa dan umum dilakukan dengan ketentuan memenuhi kriteria
yang tercantum dalam pedoman teknis Pengadaan jasa yang berlaku.
Proses Pengadaan jasa penunjukkan langsung dengan kriteria ini dapat
mengikuti instruksi sebagai berikut:
1. User atau unit peminta menentukan pemasok yang akan diminta
penawaran, membuat perkitraan biaya (OE) dan dokumen teknis lainnya
yang diperlukan, serta menyiapkan Purchase Requisition (PR) sesuai
persetujuan SKD wewenang Approval yang berlaku untuk pekerjaan yang
akan dilakukan penunjukkan langsung. Seterusnya mengirimkan dokumen
permintaan penunjukkan langsung tersebut ke Biro Pengadaan Jasa dengan
surat/nota dinas dan menyertakan persetujuan pejabat sesuai dengan SKD
wewenang Approval.

22
2. Biro Pengadaan jasa memproses dan membuat surat permintaan penawaran
(RFQ) kepada pemasok dengan Scope pekerjaan sesuai dengan
spesisifikasi teknis dan dokumen yang dikirimkan user.
3. Pemasok mengirimkan surat beserta dokumen penawaran yang ditujukan
kepada Biro Pengadaan Jasa.
4. Personil atau karyawan Biro Pengadaan Jasa mengirimkan surat/nota dinas
ke user untuk melakukan evaluasi terhadap kelayakan dan kesesuaian
spesifikasi teknis yang ditawarkan pemasok.
5. User melakukan evaluasi penawaran dan mengirimkan surat/nota dinas
evaluasi ke Biro Pengadaan Jasa.
6. Personil atau karyawan Biro Pengadaan Jasa melakukan negosiasi harga
(meminta diskon) kepada pemasok, jika penawaran disetujui user
(memungkinkan permintaan diskon dilakukan lebih dari 1 kali).
7. Personil atau karyawan Biro Pengadaan Jasa membua proposal persetujuan
kepada pejabat sesuai SKD wewenang Approval yang berlaku terkait
dengan hasil proses Pengadaan. Jika nilai pekerjaan ≤ Rp 25.000.000,-
proposal ditiadakan, proses Pengadaan dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
8. Personil/karyawan Biro Pengadaan Jasa membuat Surat Konfirmasi Order
kepada pemasok/vendor yang ditanda tangani oleh Ka. Biro Pengadaan
Jasa untuk nilai < Rp 750.000.000,- dan oleh Ka. Departemen Pengadaan
untuk nilai ≥ Rp 750.000.000,- dan segera akan diikuti dengan diikuti
dengan penerbitan Service Purchase Order (SPO).
9. Biro Pengadaan jasa menerbitkan Service Acceptance (SA) setelah
pekerjaan selesai dilaksanakan, dan pemasok membuat laporan realisasi
pelaksanaan pekerjaan dan membuat berita acara serah terima pekerjaan
yang disetujui oleh user.
Syarat dokumen yang peru dilengkapi pemasok adalah:
a. Berita acara setelah terima (asli) dan realisasi pekerjaan
b. Form evaluasi kinerja pemasok yang sudah diisi (asli)

23
c. Surat permintaan pembayaran
d. Copy kontrak/PJJ jika ada
e. Copy SPO

b. Pengadaan Jasa metode Penunjukkan Langsung dengan varian Repeat


Order
Pengadaan Jasa Penunjukan Langsung dengan Varian Repeat Order adalah
proses Pengadaan jasa kepada pemasok yang sama dengan Pengadaan
sebelumnya dimana spesifikasi atau lingkup pekerjaan dan harga yang
ditawarkan masih sama dengan PO tender terakhir.
Proses Pengadaan jasa penunjukan langsung dengan Varian Repeat Order
dapat dilakukan dengan mengikuti instruksi sebagai berikut :
1. User atau unit peminta mengirimkan Surat Permintaan Repeat Order
kepada Biro Pengadaan Jasa untuk merepeat Pengadaan pekerjaan sesuai
dengan PO terakhir yang diterbitkan dengan terlebih dahulu meminta
persetujuaan sesuai SKD wewenang Approval yang berlaku.
2. Personil dan karyawan Biro Pengadaan Jasa mengirimkan Surat
Persetujuan kepada vendor untuk me Repeat Order Pengadaan jasa
pekerjaan mengacu kepada PO terakhir.
3. Pemasok mengirimkan surat persetujuan bersedia untuk di Repeat Order.

4. Personil/karyawan Biro Pengadaan Jasa membuat proposal persetujuan


kepada pejabat sesuai SKD wewenang Approval yang berlaku terkait
dengan proses Repeat Order Pengadaan pekerjaan. Jika nilai pekerjaan ≤
25.000.000,- proposal ditiadakan, proses Pengadaan dilanjutkan ke tahap
selanjutnya.

5. Personil/karyawan Biro Pengadaan Jasa membuat Surat Konfirmasi Order


kepada pemasok/vendor yang ditanda tangani oleh Ka. Biro Pengadaan
Jasa untuk nilai < Rp 750.000.000,- dan oleh Ka. Departemen Pengadaan

24
untuk nilai ≥ Rp 750.000.000,- dan segera akan diikuti dengan diikuti
dengan penerbitan Service Purchase Order (SPO).
6. Biro Pengadaan jasa menerbitkan Service Acceptance (SA) apabila
pekerjaan selesai dilaksanakan, pemasok membuat laporan realisasi
pelaksanaan pekerjaan dan membuat berita acara serah terima pekerjaan
yang disetujui oleh user.

c. Pengadaan Jasa metode Penunjukan Langsung dengan Varian Task Force

Pengadaan Jasa metode Penunjukan Langsung dengan Task Force adalah


Pengadaan untuk pekerjaan yang harus dilakukan segera, bila tidak dilakukan
diperkirakan akan dapat mengganggu operasional pabrik, dapat menimbulkan
bencana atau membahayakan personil, kerugian pada perusahaan atau bila tidak
dikerjakan akan merusak citra perusahaan.

Proses Pengadaan jasa penunjukan langsung dengan varian Task Force dapat
dilakukan dengan mengikuti intruksi sebagai berikut :

1. User atau unit peminta membuat Surat Penunjukan Kerja (SPK) dan Owner
Estimate (OE) atau Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk pekerjaan-
pekerjaan yang dianggap penting dan mendesak seperti yang dimaksud.
Kemudian user meminta persetujuan sesuai SKD wewenang Approval.
2. Setelah SPK dAn RAB dsetujui oleh Ka. Departemen atau Dirkesi terkait,
maka SPK diverifikasi oleh Departemen teknik Pabrik. SPK yang telah selesai
diverifikasi ditandatangani oleh pemasok yang dipilih dan kemudian
didistribusikan ke user atau Departemen unit terkait, Pemasok, dan Biro
Pengadaan Jasa.
3. Pemasok melakukan pekerjaan, dan proses pelaksanaan pekerjaan harus tetap
memperhatikan aspek mutu, K3 dan lingkungan serta pengamanan walaupun
dalam kondisi yang mendesak.

25
4. User atau unit kerja membuat Purchase Requisition (PR) dan Surat/ Nota
Dinas disertakan dengan SPK dna RAB yang telah distujui sesuai SKD
wewenang Approval dan dikirimkan kepada Biro Pengadaan Jasa.

5. Personil atau karyawan Biro Pengadaan Jasa membuat Surat Konfirmasi Order
kepada pemasok/vendor yang ditanda tangani oleh Ka. Biro Pengadaan Jasa
untuk nilai < Rp 750.000.000,- dan oleh Ka. Departemen Pengadaan untuk
nilai ≥ Rp 750.000.000,- dan segera akan diikuti dengan diikuti dengan
penerbitan Service Purchase Order (SPO).
6. Biro Pengadaan jasa menerbitkan Service Acceptance (SA) apabila pekerjaan
selesai dilaksanakan, pemasok membuat laporan realisasi pelaksanaan
pekerjaan dan membuat berita acara serah terima pekerjaan yang disetujui
oleh user.

d. Pengadaan Jasa pekerjaan Perbaikan kendaraan bermotor


Instruksi kerja ini digunakan untuk mengadakan jasa perbaikan kendaraan-
kendaraan bermotor yang ada di PT Semen Padang. Proses Pengadaan jasa
yang dimaksud dapat dilakukan dengan mengikuti instruksi sebagai berikut:
1. User atau unit peminta membuat Surat Perintah Kerja (SPK) untuk
pemasok Pengadaan jasa pekerjaan perbaikan kendaraan bermotor.
Penunjukkan pemasok jasa pekerjaan tersebut berpedoman kepada
perbaikan kendaran bermotor sebelumnya.
2. Setelah menerima SPK, pemasok melakukan pekerjaan yang dimaksud dan
memberikan tagihan (rkeap biaya) kepada User berdasarkan pekerjaan
yang telah dilakukan
3. User membuat Surat/Nota Dinas dan Purchase Requisition (PR) kepada
Biro Pengdaan Jasa untuk Pengadaan jasa yang dimaksud.
4. Personil/karyawan Biro Pengadaan Jasa membuat Surat Konfirmasi Order
kepada pemasok/vendor yang ditanda tangani oleh Ka. Biro Pengadaan

26
Jasa untuk nilai < Rp 750.000.000,- dan oleh Ka. Departemen Pengadaan
untuk nilai ≥ Rp 750.000.000,- dan segera akan diikuti dengan diikuti
dengan penerbitan Service Purchase Order (SPO).
5. Biro Pengadaan jasa menerbitkan Service Acceptance (SA) apabila
pekerjaan selesai dilaksanakan, pemasok membuat laporan realisasi
pelaksanaan pekerjaan dan membuat berita acara serah terima pekerjaan
yang disetujui oleh user.

e. Pengadaan Jasa pekerjaan Pembersihan Parbrik atau Jasa Pemeliharaan


Sarana dan Prasarana atau Jasa pekerjaan Outsourcing
Untuk Pengadaan jasa pekerjaan pembersihan pabrik di area Departemen
Tambang, Departemen Operasional Produksi II/III, IV, V, dan VI serta
Departemen Produksi Semen Dumai dan Pengantongan termasuk jasa
cleaning service yang dikoordinir oleh Departemen Komunikasi serta untuk
aktivitas pengadaan pekerjaan outsourcing di unit kerja yang dikoordinir dan
direkomendasikan oleh departemen SDM dapat dilakukan dengan mengikuti
intruksi kerja sebagai berikut :
1. User atau unit peminta mengirimkan surat/nota dinas ke Departemen
SDM berdasarkan kebutuhan tenaga kerja untuk jasa pekerjaan
pembersiha pabrik, jasa pemeliharaan sarana dan prasarana atau jasa
pekerjaan outsourcing yang kemudian akan dievaluasi oleh Departemen
SDM.
2. Apabila permohonan user tersebut disetujui oleh Departemen SDM, maka
selanjutnya Biro Pengadan Jasa akan membuat surat pemberitahuaan
kepada pemasok atas rencana pekerjaan pembersihan pabrik, jasa
pemeliharaan sarana dan prasaeana atau jasa pekerjaan outsourcing.
3. Penunjukan jasa pekerjaan pembersihan pabrik, jasa pemeliharaan sarana
dan prasarana atau jasa pekerjaan outsourcing dapat dilaksanakan secara
langsung dengan kriteria :

27
a. Pekerjaan itu pernah dikerjakan oleh pemasok yang bersangkutan
b. Koordinasi perhitungan tarif dari Departemen SDM
4. Biro Pengadaan Jasa membuatkan kontrak dengan periode tertentu
minmal 1 (satu) tahun dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Kepala Depeartemen SDM
berdasarkan surat kuasa dari Dirketur Utama
b. Perhitungan biaya perbulan berpedoman pada perhitungan tarif yang
telah dievaluasi oleh SDM
c. Rekap Rencana Anggaran Biaya (RAB) ditandatangani oleh
Departemen terkait dan pemasok, dan diketahui oleh Biro Pengadaan
Jasa
5. Pengadaan Jasa membuat proposal persetujuan kepada pejabat sesuai
SKD wewenang Approval dan segera menerbitkan Service Purchase
Order (SPO). SPO dimintakan persetujuan sesuai SKD wewenag
Approval yang berlaku.
6. Personil/karyawan Biro Pengadaan Jasa membuat Surat Konfirmasi Order
kepada pemasok/vendor yang ditanda tangani oleh Ka. Biro Pengadaan
Jasa untuk nilai < Rp 750.000.000,- dan oleh Ka. Departemen Pengadaan
untuk nilai ≥ Rp 750.000.000,- dan segera akan diikuti dengan diikuti
dengan penerbitan Service Purchase Order (SPO).
7. Biro Pengadaan Jasa menerbitkan Service Acceptance (SA) apabila
pekerjaan selesai dilaksanakan, pemasok membuat laporan realisasi
pelaksanaan pekerjaan dan membuat berita acara serah terima pekerjaan
yang disetujui oleh user.

3.2 Bentuk-Bentuk Dukungan

Selama kegiatan magang berlangsung, penulis banyak mendapatkan banyak


dukungan dari PT Semen Padang. Dukungan-dukungan tersebut sangat membantu
penulis dalam proses adaptasi di lingkungan perusahaan hingga dalam hal

28
pengambilan data yang berhubungan dengan topik yang dibahas oleh penulis yaitu
Prosedur Pengadaan jasa Konstruksi untuk Sistem Pemilihan Langsung di PT Semen
Padang. Bentuk-bentuk dukungan tersebut yaitu:
1. Di awal kegiatan magang, penulis mendapat banyak informasi dan arahan dari
para pegawai PT Semen Padang mengenai lingkungan kerja dan seluruh
kegiatan operasional perusahaan, serta wawasan mengenai proses Pengadaan
jasa dari proses awal sampai diterima oleh user.
2. Penulis mendapatkan kemudahaan dalam memperoleh data, baik data
mengenai prosedur Pengadaan jasa maupun data-data yang penulis butuhkan
lainnya. Hal ini sangat membantu penulis dalam penyusunan laporan magang.
3. Penulis banyak mendapatkan tugas selama kegiatan magang berlangsung,
yang mana hal tersebut membuat penulis memperoleh pemahaman yang lebih
dari sebelumnya. Penulis juga berkesempatan mengikuti proses pemilihan
langsung Pengadaan jasa. Penulis diikut sertakan dalam tender.
4. Dalam pelaksanaan tugas yang diberikan, penulisan mendapatkan pengarahan
langsung dari karyawan yang ada pada Biro Pengadaan Jasa.
5. Lingkungan kerja yang nyaman dan mendukung berupa ruang berAC, fasilitas
meja kerja.
6. Keramahan karyawan PT Semen Padang pada peserta magang. Bersedianya
karyawan membagi ilmu kepada peserta magang.

3.3 Hambatan

Selain dukungan yang diberikan oleh perusahaan, tidak menutup


kemungkinan terjadinya hambatan-hambatan pada saat kegiatan magang berlangsung.
Hambatan yang penulis alami selama proses kegiatan magang di PT Semen Padang
berlangsung antara lain :

1. Terkadang kesulitan untuk berdiskusi karena padatnya pekerjaan karyawan

29
2. Tidak tersedianya fasilitas Wifi untuk peserta magang. Sehingga peserta
magang mengalami kesulitan dalam mengakses informasi yang dibutuhkan

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Landasan Teori


A. Sistem Akuntansi Pembelian
Sistem akuntasi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk Pengadaan
barang atau jasa yang diperlukan oleh perusahaan.
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pembelian adalah:
a. Fungsi Gudang
Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi gudang bertanggung jawab untuk
mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi persedian yang ada di
gudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi
penerimaan. Untuk barang yang langsung pakai (tidak ada persediaan
barangnya di gudang), permintaan pembelian diajukan oleh pemakai barang.
b. Fungsi Pembelian
Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai
harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam Pengadaan barang,
dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih.
c. Fungsi penerimaan
Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi ini bertanggung jawab untuk
melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang
diterima atau tidak oleh perusahaan.
d. Fungsi Akuntansi
Fungsi Akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian adalah fungsi
pencatatan utang dan fungsi pencatat persediaan.

30
Secara garis besar transaksi pembelian mencakup prosedur berikut ini:
1. Fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian ke fungsi pembelian.
2. Fungsi pembelian meminta penawaran harga dari berbagai pemasok.
3. Fungsi pembelian menerima penawaran harga dari berbagai pemasok dan
melakukan pemilihan pemasok.
4. Fungsi pembelian membuat order pembelian kepada pemasok yang dipilih.
5. Fungsi penerimaan memeriksa dan menerima barang yang dikirim oleh pemasok.
6. Fungsi penerimaan menyerahkan barang yang diterima kepada fungsi gudang
untuk disimpan.
7. Fungsi penerimaan melaporkan penerimaan barang kepada fungsi akuntansi.
8. Fungsi akuntansi menerima faktur tagihan dari pemasok dan atas dasar faktur
dari pemask tersebut, fungsi akuntansi mencatat kewajiban yang timbul dari
transaksi pembelian.

Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian adalah:


a. Prosedur permintaan pembelian
Dalam prosedur ini fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian dalam
formulir surat permintaan pembelian kepada fungsi pembelian.
b. Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok.
Dalam prosedur ini, fungsi pembelian mengirimkan surat permintaan
penawaran harga kepada para pemasok untuk memperoleh informasi
mengenai harga barang dan berabagai syarat lainnya.
c. Prosedur Order Pembelian
Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirim surat prder pembelian kepada
pemasok yang diilih dan memberitahukan kepada uni-unit organisasi lain
dalam perusahaan mengenai order pembelian yang sudah dikeluarkan oleh
perusahaan.

31
d. Prosedur penerimaan barang
Dalam prosedur ini fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan mengenai
jenis, kuantitas, dan mutu barang yang diterima dari pemasok, dan kemudian
membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan penerimaan barang
dari pemasok tersebut.
e. Prosedur pencatatan utang
Dalam proses ini fungsi akuntansi memeriksa dokumen-dokumen yang terkait
dengan pembelian dan menyelanggarakan pencatatan utang atau
mengarsipkan dokumen sumber sebagai catatan utang.
f. Prosedur distribusi pembelian
Prosedur ini meliputi distribusi akun yang didebit dari transaksi pembelian
untuk kepentingan pembuatan laporan manajemen.

Gambar 4.1 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi


Pembelian
Sumber : Mulyadi (2016: 245)

32
Mulyadi (2008) menjelaskan bahwa dalam prosedur permintaan penawaran
harga dan pemilihan pemasok dibagi menjadi sebagai berikut:
a. Pembelian dengan Pengadaan langsung
Yaitu pemasok dipilih langsung oleh fungsi pembelian, tanpa melalui
penawaran harga. Biasanya pembelian dengan Pengadaan langsung ini
meliputi jumlah rupiah yang kecil dalam sekali pembelian.
b. Pembelian dengan Penunjukkan langsung
Yaitu pemilihan pemasok dilakukan oleh fungsi pembelian, dengan terlebih
dahulu dilakukan pengiriman permintaan penawaran harga kepada paling
sedikit tiga pemasok dan didasarkan pada petimbangan harga p enawaran dari
para pemasok tersebut.
c. Pembelian dengan Lelang atau Proses Pemilihan langsung
Yaitu pemilihan pemasok dilakukan oleh panitia lelang yang dibentuk,
melalui lelang yang diikuti oleh pemasok yang jumlahnya terbatas.

B. Pemilihan Langsung

Prosedur pemilihan langsung atau tender merupakan suatu rangkaian kegiatan


penawaran yang bertujuan untuk menyeleksi, mendapatkan, menetapkan serta
menunjuk perusahaan mana yang paling pantas dan layak untuk mengerjakan suatu
paket pekerjaan (Alfian Malik : 2010)

Menurut Guritno, Kamus Ekonomi Bisnis Perbankan Inggris – Indonesia :


1994) tender proyek adalah suatu kontrak bisnis oleh supplier atau kontraktor untuk
memborong (memasok) barang atau jasa tertentu yang biasanya dilakukan lewat
mekanisme open bid tender (penawaran dimana peserta tender bisa bersaing dalam
menurunkan harga) dan sealed bid tender (penawaran bermaterai yang mana peserta
tidak bisa menurunkan harga).
Secara umum tender adalah suatu hal yang berkaitan dengan kegiatan
memborong ataupun mengerjakan sebagian ataupun seluruh pekerjaan sesuai dengan

33
perjanjian yang telah dibuat. Secara umum, tender meliputi tawaran pengajuan harga
untuk: 1.) memborong atau melaksanakan suatu pekerjaan, 2) menjual bararang atau
jasa, 3) membeli barang atau jasa dan 4) mengadakan barang atau jasa. (Sudarsono,
Kamus Hukum : 2007)
Menurut Mulyadi (2016:245) Prosedur pemilihan pemasok dengan lelang ini
dilakukan melalui beberapa tahap berikut ini:
a. Pembuatan rerangka acuan (terms of reference) yang berisi uraian rinci jenis,
spesifikasi dan jumlah barang yang akan dibeli melalui lelang.
b. Pengiriman rerangka acuan kepada pemasok untuk kepentingan pengajuan
penawaran harga.
c. Penjelasan kepada para pemasok mengenai rerangka acuan tersebut.
d. Penerimaan penawaran harga oleh panitia lelang di depan para pemasok
e. Penetapan pemasok yang dipilih (pemenang lelang) oleh panitia lelang.

C. Proses Kontrak
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2017 tentang
Jasa Konstruksi Pengaturan hubungan kerja antara penggunaan Jasa dan Penyedia
Jasa harus dituangkan dalam kontrak kerja kontruksi. Bentuk Kontrak Kerja
Kontruksi dapat mengikuti perkembangan kebutuhan dan dilaksanakan sesui dengan
ketentuan peratutan masing-masing. Kontrak Kerja Kontruksi paling sedikit harus
mencakup urain mengenai:

1. Para pihak, memuat secara jelas identitas para pihak


2. Rumusan pekerjaan, memuat uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup
kerja, nilai pekerjaan, harga satuan, lumsum, dan batasan waktu
pelaksanaan
3. Masa pertanggungan, memuat tentang jangka waktu pelaksanaan dan
pemeliharaan yang menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa

34
4. Hak dan kewajiban yang setara, memuat hak Penggunaan Jasa untuk
memperoleh hasil Jasa Kontruksi dan kewajibanya untuk memenuhi
ketentuan yang di perjanjikan, serta hak Penyedia Jasa untuk memperoleh
informasi dan imbalan jasa serta kewajibanya melaksanakan layanan Jasa
Kontruksi.
5. Penggunaan tenaga kerja konstruksi, memuat kewajiban memperkejakan
tenaga kerja konstruksi bersetifikat.
6. Cara pembayaran, memuat ketentuan tentang kewajiban Pengguna Jasa
dalam melakukan pembayaran hasil layanan Jasa Kontruksi, termasuk di
dalamnya jaminan atas pembayaran.
7. Wanprestrasi, memuat ketentuan tentang tanggung jawab dalam hal salah
satu pihak tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana di perjanjikan.
8. Penyelesaian perselisihan, memuat ketentuan tentang tata cara
penyelesaian perselisihan akibat ketidaksepakatan.
9. Pemutusan Kontrak Kerja Konstruksi, memuat ketenttuan tentang
pemutusan Kontrak Kerja Konstruksi yang timbul akibat tidak dapat
dipenihinya kewajiban salah satu pihak.
10. Keadaan memaksa, memuat ketentuan tentang kejadian yang timbul di
luar kemauan dan kemampuan para pihak yang menimbulkan kerugian
bagi salah satu pihak.
11. Kegagalan Bangunan, memuat ketentuan tentang kewajiban Penyedia Jasa
dan/atau Pengguna Jasa atas kegagalan Bangunan dan jangka waktu
pertanggungjawaban Kegagalan Bangunan.
12. Perlindungan pekerja, memuat ketentuan tentang kewajiban para pihak
dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja serta jaminan sosial.
13. Perlindungan terhadap pihak ketiga selain para pihak dan pekerja, memuat
kewajiban para pihak dalam hal terjadi suatu peristiwa yang menimbulkan
kerugian atau menyebabkan kecelakaan dan/atau kematian.

35
14. Aspek lingkungan, memuat kewajiban para pihak dalam pemenuhan
ketentuan tentang lingkungan.
15. Jaminan atas risiko yang timbul dan tanggung jawab hukum kepada pihak
dalam pelaksanaan Pekerjaan Kontruksi atau akibat dari Kegagalan
Bangunan.
16. Pilihan penyelesaian sengketa kontruksi.

Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2018


tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah perubahan kontrak dalapat dilakukan jika
dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan dengan
gambar dan/atau spesifikasi teknis/KAK yang ditentukan dalam dokumen Kontrak,
Penyedia dapat melakukan perubahan kontrak, yang meliputi:

1. Menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam kontrak


2. Menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan
3. Mengubah spesifikasi teknis sesuai dengan kondisi lapangan dan/atau
4. Mengubah jadwal pelaksanaan

D. Proses Serah Terima dan Pembayaran


Menurut Seng Hansen (2017:244) Proses pelaksanakan konstruksi dinyatakan
selesai dengan dilakukannya serah terima pekerjaan (hand over). Terdapat dua
tahapan proses pelaksanaan serah terima pekerjaan dari kontraktor kepada pemilik
proyek, yaitu serah terima pertama dan serah terima akhir.
1. Serah Terima Pertama
Pada saat kontraktor menilai bahwa seluruh pekerjaanya telah selesai, maka
kontraktor berhak untuk mengajukan permohonan serah terima pekerjaan
pertama. Dengan demikian, serah terima pertama menjadi penanda
berakhirnya sebuah proses pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Serah terima
pertama ini harus dituangkan ke dalam sebuah berita acara yang biasa
dikenal dengan sebutan berita serah terima acara pertama (BAST 1)

36
2. Serah Terima Akhir
Kurun waktu pascakontruksi yang bertujuan untuk melakukan perawatan
dan perbaikan cacat minor disebut masa pemeliharaan. Masa pemeliharaan
ini ditetapkan oleh kedua belah pihak dan dimulai sejak pekerjaan
konstruksi dinyatakan berakhir sampai dengan berakhirnya masa
pemeliharaan. Sama halnya dengan serah terima pertama, serah terima
kedua ini juga harus dituangkan ke dalam sebuah berita acara yang disebut
berita acara serah terima kedua atau akhir (BSAT 2). Dengan
diterbitkannya BAST 2 tersebutya, maka berkahir pula tugas dan tanggung
jawab kontraktor kepada pemilik proyek secara kontraktual. Selain itu,
semua jaminan yang telah diberikan oleh kontraktor dapa dikembalikan.

Menurut Alfian Malik (2010) dalam bisnis jasa konstruksi, pihak penyedia
jasa akan dibayar berdasarkan prestasi pekerjaan yang telah dikerjakan. Cara
pembayaran dapat dilakukan secara bertahap atau sekaligus. Pada umumnya cara
pembayaran dilakukan dengan cara bertahap berdasarkan presrasi pekerjaan, yaitu
bulanan atau termyn. Cara pembayaran ini tentu saja diatur sebelumnya dalam surat
perjanjian (kontrak) kerja.

Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2018


tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pembayaran prestasi pekerjaan diberikan
kepada Penyedia setelah dikurangi angsuran penegmbalian uang muka, retensi, dan
denda. Retemnsi sebesar 5% digunakan sebagai jaminan pemeliharaan pekerjaan
konstruksi atau Jaminan pemeliharaan jasa lainnya yang membutuhkan masa
pemeliaraan. Jaminan dapat beruba bank garansi atau atau surety bond. Bentuk
jaminan Tidak bersyarat mudah dicairkan dan harus dicairkan oleh penerbit jaminan
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah surat perintah pencaiaran.

37
Besarnya nilai jaminan untuk pekerjaan terintegrasi adalah sebagai berikut:

a. Untuk nilai penawaran antara 80% (delapan puluh persen) sampai dengan
100% (seratus persen) dari nilai Pagu Anggaran, Jaminan Pelaksanaan
sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak; atau

b. Untuk nilai penawaran di bawah 80% (delapan puluh persen) dari nilai
Pagu Anggaran, Jaminan Pelaksanaan sebesar 5% (lima persen) dari nilai
Pagu Anggaran.

Jaminan Pelaksanaan berlaku sampai dengan serah terima pekerjaan


Pengadaan Barang/Jasa Lainnya atau serah terima pertama Pekerjaan Konstruksi.

E. Jasa Konstruksi
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 Tentang
Jasa Konstruksi, jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultasi perencanaan
pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan
jasa konsultasi pengawasan pekerjaan konstruksi. Sedangkan yang dimaksud dengan
pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan
perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan
arsitektural, sipil, mekanikal, eletrikal, dan tata lingkungan masing-masing beseta
kelengkapannya, untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain. Ada tiga
kategori kegiatan yang tercakup dalam jenis usaha jasa kontruski, yaitu :

1. Perencanaan konstruksi yaitu yang memberikan layanan jasa perencanaan


dalam konstruksi yang meliputi rangkaian kegitan atau bagian-bagian dari
kegiatan mulai dari studi pengembangan sampai dengan penyusunan dokumen
kontrak kerja konstruksi, ini umumnya disebut Konsultan Perencana.
2. Pelaksana konstruksi yaitu yang memberikan layanan jasa pelaksanaan dalam
pekerjaan konstruksi yang meliputi rangkaian kegiatan atau bagian-bagian

38
dari kegiatan mulai dari penyiapan lapangan sampai dengan penyerahan akhir
hasil pekerjaan konstruksi, yang mumumnya disebut Kontraktor Konstruksi.
3. Pengawasan konstruksi yaitu kegiatan yang memberikan layanan jasa
pengawasan baik sebagai atau keseluruan pekerjaan pelaksanaan konstruksi
mulai dari penyiapan lapangan sampai dengan penyerahan akhir konstruksi,
ini biasa disebut Konsultan Pengawasan.

Menurut Peraturan Presiden No 54 Tahun 2010 Pekerjaan Konstruksi adalah


seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan atau
pembuatan wujud fisik lainnya.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang


jasa konstruksi yang dimaksud dengan jasa konstruksi adalah kegiatan masyarakat
mewujudkan bangunan yang berfungsi sebagai pendukung atau prasarana aktivitas
sosial ekonomi kemasyarkatan guna menunjang terwujudnya tujuan pembangunan
nasional. Berikut asas jasa konstruksi yang mengacu pada undang-undang:

a. Kejujuran dan keadilan


b. Manfaat
c. Kesetaraan
d. Keserasiaan
e. Kesimbangan
f. Profesionalitas
g. Kemandirian
h. Keterbukaan
i. Kemitraan
j. Keamanan dan keselamatan
k. Kebebasan
l. Pembangunan berkelanjutan, dan
m. Wawasan lingkungan

39
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi bertujuan untuk:

a. Memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan Jasa Konstruksi


untuk mewujudkan struktur usaha yang kukuh, andal, berdaya saing
tinggi, dan hasil Jasa Konstruksi yang berkualitas.
b. Mewujudkan ketertiban penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang
menjamin kesetaraan kedudukan antara Penggunaan Jasa dalam
menjalankan hak dan kewajiban, serta meningkatkan kepatuhan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. Mewujudkan peningkatan partisipasi masyarakat di bidang Jasa
Konstruksi
d. Menata sistem Jasa Konstruksi yang mampu mewujudkan keselamatan
publik dan menciptakan kenyamanan lingkungan terbangun
e. Menjamin tata kelola penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang baik; dan
f. Menciptakan integritas nilai tambahan dari seluruh tahapan
penyelenggaraan Jasa Konstruksi

Jenis usaha Jasa Konstruksi meliputi:

a. Usaha jasa Konsultasi Konstruksi


1. Umum
b. Arsitektur
c. Rekayasa
d. Rekayasa terpadu
e. Arsitektur lanskap dan perencanaan wilayah

Layanan usaha yang dapat diberikan oleh jasa Konsultasi


Konstruksi yang bersifat umum seperti pengkajiaan, perencanaan,
perancangan, pengawasan dan/atau manajemen penyelenggaraan
konstruksi

40
2. Spesialis
a. Konsultasi ilmiah dan teknis
b. Pengujian dan analisis teknis

Layanan usaha Jasa Konsultasi Konstruksi yang bersifat


spesialis dapat berupa survei pengujuan teknis dan/atau, analisis.

b. Usaha Pekerjaan Konstruksi; dan


1. Umum
a. Bangunan gedung
b. Bangunan sipil

Layanan usaha yang dapat diperoleh dari Pekerjaan


Konstruksi yang bersifat umum dapat berupa pembangunan,
pemeliharaan, pembongkaran, dan/atau pembangunan kembali.

2. Spesialisasi
a. Instalasi
b. Konstruksi khusus
c. Konstruksi prapabrikasi
d. Penyelesaiaan bangunan
e. Penyewaan peralatan

Layanan usaha yang diberikan oleh Pekerjaan Konstruksi yang


bersifat Spesialis meliputi pekerjaan bagian tertentu dari bangunan
konstruksi atau bentuk fisik lainnya.

3. Usaha Pekerjaan Konstruksi terintegrasi


a. Rancangan bangun
b. Perekayasaan, Pengadaan, dan pelaksanaan

41
Menurut Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 Pekerjaan Konstruksi adalah
keseluruhan atau sebagian kegiatan yangmeliputi pembangunan, pengoperasian,
pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan.

4.2 Pelaksanaan Praktik Magang


Terdapat tiga proses dalam pelaksanaan pemilihan langsung Pengadaan jasa
konstruksi di PT Semen Padang yaitu, proses pengadaan, kontrak, dan serah terima
pekerjaan dan pembayaran.
A. Proses Pengadaan
Dalam proses Pengadaan terdapat beberapa tahapan:
1.) Permintaan Pengadaan jasa konstruksi oleh unit terkait (End User)
Merupakan tahapan awal dalam proses tender. Setelah dokumen tender
disiapkan oleh tim perencana (End User) maka akan dikirimkan surat
permintaan tender ke Departemen Pengadaan PT Semen Padang dalam
hal ini diterima oleh Biro Pengadaan Jasa. Setelah dokumen tersebut
diterima di Biro Pengadaan Jasa, maka oleh Kepala Biro Pengadaan Jasa
di distribusikan ke karyawan masing-masing untuk dapat diproses
Pengadaannya.
Karyawan yang memproses Pengadaan tersebut disebut sebagai Buyer.
Buyer akan memeriksa dokumen tender dan apabila dinyatakan lengkap,
maka buyer akan mempersiapkan daftar vendor yang akan diundang
untuk melaksanakan tender. Jika dokumen yang diterima tidak lengkap
maka buyer akan menghubungi pihak end user untuk melengkapi
dokumen tersebut.
2.) Pemilihan vendor (Bidder List)
Pada tahap ini Buyer memilih vendor yang sesuai dengan jenis dan
kriteria pekerjaan yang akan ditenderkan. Vendor yang akan dipilih dalam
proses tender nantinya harus memliki semua dokumen perizininan untuk

42
jenis pekerjaan yang akan ditenderkan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Jumlah vendor yang diikutsertakan dalam tender kurang lebih 10
(sepuluh) vendor, tergantung tingkat kesulitan dan jenis pekerjaan yang
akan ditenderkan.
3.) Penjelasan tender (Aanwijzing)
Pemberian Penjelasan atau yang lebih dikenal dengan aanwijzing
merupakan salah satu tahap dalam sebuah tender dalam memberikan
penjelasan mengenai pasal-pasal dalam RKS (Rencana Kerja dan Syarat-
Syarat), Gambar Tender, RAB dan TOR (Term of Reference).
Tahap Aanwijzing ini juga merupakan sebuah media tanya jawab
antara calon vendor (kontraktor) dengan pemberi tugas/pemilik proyek,
konsultan perencana, konsultan QS dan konsultan MK mengenai
kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan dan spesifikasi yang
digunakan dan dijadikan sebagai acuan dalam membuat penawaran.

Dalam pemberian penjelasan, harus dijelaskan kepada peserta tender


mengenai:
a. Lingkup pekerjan;
b. Metoda pemilihan;
c. Cara penyampaian Dokumen Penawaran;
d. Kelengkapan yang harus dilampirkan bersama Dokumen
Penawaran;
e. Jadwal batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran dan
pembukaan Dokumen Penawaran;
f. Tata cara pembukaan Dokumen Penawaran;
g. Metoda evaluasi;
h. Hal-hal yang menggugurkan penawaran;
i. Jenis kontrak yang akan digunakan;

43
j. Ketentuan dan cara evaluasi berkenaan dengan preferensi harga
atas penggunaan produksi dalam negeri (apabila diperlukan);
k. Ketentuan tentang penyesuaian harga;
l. Ketentuan dan cara sub kontrak sebagian pekerjaan;
m. Besaran, masa berlaku dan penjamin yang dapat mengeluarkan
jaminan;
n. Ketentuan tentang asuransi dan ketentuan lain yang dipersyaratkan

Selain itu, juga terdapat syarat keikutsertaan dalam penjelasan tender :


a. Peserta yang hadir adalah wakil yang sah dan berwenang dalam
penjelasan tender . bagi perusahaan yang diundang dan apabila
dihadiri kuasa direktur harus melampirkan surat kuasa bermatrai
Rp. 6000 jika tidak menyerahkan dinyatakan gugur.

b. Bagi wakil perusahaan yang tidak hadir sampai dengan di tutupnya


rapat penjelasan tender, maka perusahaan tersebut dianggap
mengundurkan diri dan dibatalkan keikutsertaannyan di dalam
tender.

Gambar 4.2 : Dokumentasi proses Aanwijzing PT Semen


Padang

4.) Pemasukan dokumen penawaran

44
Pemasukan dokumen penawaran dimasukkan sesuai dengan jadwal
yang ditentukan pada saat penjelasan tender (aanwijzing).
Didalam dokumen penawaran terdapat dua bundel yaitu bundel 1
berisi tentang penawaran teknis dan bundel 2 berisi tentang penawaran
harga.

a. Bundel 1 berisi penawaran teknis seperti:


 surat penawaran teknis bermatrai Rp. 6000
 daftar peralatan untuk untuk mendukung pekerjaan tersebut
 daftar pengalaman perusahaan
 dokumen komitmen penerapan norma & syarat K3
 Jadwal waktu pelaksanaan yang disinkronkan dengan item
pekerjaan pada BOQ
 bukti pembayaran BPJS bulan terakhir
 surat jaminan kwalitas bermatrai Rp.6000
 metode pelaksanaan mulai dari pekerjaan persiapan,
 persediaan material sampai selesainya seluruh item pekerjaan
 prosedur jaminan kwalitas terhadap seluruh item pekerjaan.

b. Bundel 2 berisi Penawaran Harga seperti:


 surat penawaran harga bermatrai Rp. 6000
 foto copy KTP Direktur
 daftar volume dan biaya pekerjaan (Bill of Quantity)
 soft copy penawaran (BOQ) Format MS Excell (cd/flashdisk)
 surat jaminan penawaran dengan minimal nilai minimal 1% dari
total harga penawaran yang di keluarkan oleh bank
umum/pemerintah jika penawaran harga ≥ Rp. 1.000.000.000,
 analisa harga satuan, seperti:

45
1. Analisa harga satuan pekerjaan galian pondasi
2. Analisa harga satuan pekerjaan lantai kerja
3. Analisa harga satuan beton struktur
4. Analisa harga satuan pengecatan baja, Dll
Dokumen tersebut dimasukkan kedalam satu amplop tertutup yang
terdiri dari 1 berkas asli dan 1 berkas fotokopi.

5.) Evaluasi dokumen penawaran


Evaluasi dokumen penawaran dilakukan oleh tim PT. Semen
Padang terhadap kesesuaian dokumen penawaran termasuk koreksi
aritmatik.
Koreksi Aritmatik Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
kata ‘koreksi’ mengandung makna pembetulan, perbaikan atau
pemeriksaan. Koreksi Aritmatik berfungsi untuk membandingkan nilai
penawaran yang ditawarkan masing-masing vendor dengan OE (Owner
Estimate) PT Semen Padang. Dalam proses koreksi aritmarik yang
dikoreksi adalah kesalahan penulisan volume beserta perhitungan biaya
tanpa merubah nilai satuan penawaran vendor tersebut.
Dampak dari koreksi aritmatik tersebut adalah dapat merubah nilai
penawaran yang ditawarkan oleh vendor. Dan nilai penawaran yang
digunakan adalah nilai penawaran setelah koreksi aritmatik dan telah
mendapatkan persetujuan dari vendor yang bersangkutan.

6.) Pengumuman Hasil Evaluasi Penawaran


Setelah dilakukan evaluasi dokumen penawaran dan koreksi
aritmatik, maka langkah selanjutnya, buyer akan mengumumkan hasil
evaluasi tersebut kepada masing-masing peserta tender.

7.) Proses Negosiasi Harga

46
Proses ini hanya dapat dilakukan jika peserta yang dinyatakan lolos
evaluasi dokumen penawaran lebih dari satu, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Manual Auction (M-Auction)
1) Penentuan jumlah peserta negosiasi :

Tabel 4.1
Penentuan Jumlah peserta negosiasi

Jumlah Peserta Pengadaan Keterangan


Lolos Jumlah vendor yang Mengikuti
Evaluasi memenuhi : Proses
No. 100%penawaran Negosiasi
terendah ≤ nilai
penawaran ≤ 130%
penawaran terendah
Sesuai urutan
1 >3 ≥3 3
nilai terendah
Sesuai urutan
2 ≥3 2 2
nilai terendah
Peserta dengan
3 ≥3 1 1
nilai terendah
Sesuai urutan
4 3 3 2
nilai terendah
Sesuai urutan
5 2 2 2
nilai terendah
Peserta dengan
6 2 1 1
nilai terendah

Sumber : PT Semen Padang (2018)

47
2) Ketentuan Negosiasi dengan metoda Manual Auction :

b. Proses negosiasi dengan 1 atau 2 peserta


Negosiasi dilakukan 1 kali (jika penawar terendah sudah dibawah
Owner Estimate PT Semen Padang) dan ditambah 1 kali lagi jika
harga penawar terendah masih diatas Owner Estimate (OE) PT
Semen Padang.

c. Proses negosiasi dengan 3 peserta


 Tahap 1 : diikuti oleh 3 peserta dan dipilih 2 peserta
dengan penawaran harga terendah.
 Tahap 2 : diikuti oleh 2 peserta dan dipilih 1 peserta
dengan penawaran harga terendah. Apabila penawaran
terendah pada tahap 2 ini sudah dibawah OE PTSP, maka
penawar terendah tersebut akan diajukan kepada Direksi
sebagai calon Pemenang. Apabila penawaran terendah pada
tahap 2 ini masih diatas OE, maka negosiasi dilanjutkan ke
tahap 3.
 Tahap 3 : diikuti oleh 2 peserta pada tahap 2, pada tahap
ini PTSP akan menyampaikan nilai OE dan kedua peserta akan
diberi kesempatan terakhir untuk mengajukan penawarannya.
Peserta dengan penawaran terendah pada tahap ini akan
diajukan kepada Direksi sebagai calon Pemenang. Jika nilai
penawaran terendah pada tahap ini masih diatas OE, maka
proses Pengadaan dihentikan.

48
3) Nilai hasil negosiasi tidak boleh lebih tinggi dari nilai penawaran
sebelumnya. Jika hal tersebut terjadi, maka yang akan digunakan
adalah nilai terendah.

b. Negosiasi Lanjutan
1.) Apabila diperlukan PT Semen Padang masih berhak melanjutkan
negosiasi kepada peserta yang sudah diajukan kepada Direksi
sebagai Calon Pemenang.
2.) Hasil negosiasi akan diproses lebih lanjut untuk penetapan calon
pemenang Pengadaan.

8.) Proposal persetujuan Manajemen


Setelah dilakukan negosiasi dan nilai penawaran vendor sama atau
sudah dibawah owner estimate PT Semen Padang maka, tahapan
selanjutnya adalah proposal persetujuan manajemen PT. Semen Padang
terkait dengan vendor yang akan ditunjuk untuk melaksanakan
pekerjaan.
Approval persetujuan menajemen berdasarkan nilai pekerjaan dengan
ketentuan sebagai berikut:
Tabel 4.2
Approval persetujuan manajemen berdasarkan nilai pekerjaan
No Nilai Pekerjaan Approval Proposal Pekerjaan
1 ≤ Rp. 25.000.000 Ka. Bidang Pengadaan Jasa
Rp 25.000.000 s/d
2 Rp 100.000.000 Ka. Biro Pengadaan Jasa
Rp 100.000.000 s/d
3 Rp 750.000.000 Ka. Dept. Pengadaan
1. Direktur Operasi
4 ≥ Rp 750.000.000
2.Direktur Keuangan

49
3.Direkrur Utama

Sumber : Data Wawancara

9.) Pengumuman Calon Pemenang

Setelah disetujui manajemen PT. Semen Padang, maka diumumkan


kepada seluruh peserta tender vendor yang ditunjuk menjadi pemenang
tender, dan vendor diberikan waktu 4 hari kerja untuk mengajukan
sanggahan dengan menyerahkan jaminan sanggahan 1% dari nilai
penawaran. Apabila sanggahan vendor dinyatakan benar maka proses
tender akan dibatalkan dan apabila sanggahan vendor dinyatakan tidak
benar maka jaminan sanggahan akan dicairkan oleh pihak PT. Semen
Padang dan menjadi hak milik PT. Semen padang.

10.) Penunjukkan pemenang tender yang diikuti dengan penerbitan


surat penetapan pemenang tender dan Perjanjian kerjasama
Setelah masa sanggah selesai, maka akan dikirimkan surat penunjukkan
pemenang tender (Konfirmasi Order), Service Purchase Order (SPO),
perjanjian kerjasama( jika dibutuhkan) kepada vendor pemenaang
tender. Sedangkan bagi vendor yang kalah, maka dikirimkan surat
pengumuman penetapan pemenang tender serta pengambilian jaminan
penawaran (jika ada).
B. Proses Kontrak

Berdasarkan prosedur pembuatan kontrak PT Semen Padang yang


dimaksud dengan kontrak adalah suatu bentuk kesepakatan antara perusahaan
dengan pihak lain yang dituangkan dalam bentuk tertulis, memuat hak dan
kewajiban yang harus ditaati dan dipatuhi oleh para pihak dan apabila ada
diantara para pihak yang melanggarnya akan dikenakan sanksi sesuai dengan
yang diperjanjikan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kontrak

50
lengkap dibuat untuk pekerjaan konstruksi dengan nilai pekerjaan ≥ Rp
750.000.000,-

Perubahan terhadap beberapa pasal didalam perjanjian sebelumnya


yang sudah di tandatangan dalam jangka waktu perjanjian sebelumnya belum
berakhir maka disebut Addendum.

Komparisi pada kontrak minimal muat identitas para pihak yang sah
dan masih berlaku (nama, tanda pengenal, jabatan, kewenangan yang
diberikan, alamat banda usaha dan dasar hukum pendirian badan usaha. Untuk
kontrak yang benilai lebih dari Rp 5.000.000.000 harus dibuatkan Risk
Assesment oleh GCG dan manajemen Risiko.

Dokumen legal yang harus dilampirkan dalam kontrak, meliputi:


1. Indentitas mitra perusahan.
2. Anggaran dasar terakhir mitra perusahaan.
3. Akta perubahan pengurusan beserta surat pemberitahuan dari Mentri
Hukum dan HAM.
4. Surat kuasa asli jika yang mewakili buka merupakan pihak yang
berwenang.
5. Copy sertifikat tanah untuk kontrak sewa rumah atau gedung.
6. Dokumen tender meliputi :
a. TOR
b. Aanwijzing.
c. Berita acara yang memuat kesepakatan pada saat tender.
d. Berita acara final negosiasi harga.
e. Proposal PO yang disetujui oleh direksi atau penjabat terkait.

Draft kontrak sendiri disiapkan oleh Staff Biro Rendal (Perencanaan


Pengadaan) setelah buyer menyerahkan dokumen yang diperlukan. draft
kontrak yang telah selesai maka akan dikirimkan kepada BiroHukum PT

51
Semen Padang untuk direview. Apabila draft kontrak benar dan sesuai maka
akan dikirim kembaliuntuk Approval kepada user unit terkait. Tahapan
selanjutnya adalah kontrak di tanda tangan oleh vendor dan manajemen PT
Semen Padang. Jika kontrak lebih dari Rp 10.000.000.000 (Sepuluh Milyar
Rupiah) maka kontrak tersebut akan di riview oleh konsultan hukum PT
Semen Padang.

C. Proses Serah Terima Pekerjaan dan Pembayaran

Pada pekerjaan jasa konstruksi terdapat beberapa berita acaraserah


terima pekerjaan, diantaranya yaitu : Berita acara dimulainya pekerjaan, berita
acara progress pekerjaan, Berita acara pemeriksaan pertama, serah terima
pertama, dan berita acara acara serah terima kedua.

a. Berita acara dimulainya pekerjaan


Berita acara dimulainya pekerjaan adalah sebuah berita acara dimana
tercatum tanggal mulai pekerjaan dan dari tanggal tersebut mulai
dihitung durasi pelaksanaan pekerjakan. Berita acara ini ditanda tangani
oleh para pihak.
b. Berita acara progres pekerjaan
Berisi tentang pencapaian progres pekerjaan yang dilakukan oleh vendor
(presentasi progres). Berita acara ini merupakan syarat untuk
pembayaran termin.
c. Berita acara pemerikasaan bersama
Dalam berita acara pemeriksaan bersama memuat hasil pemeriksaan
secara bersama para pihak terhadap persentase progres yang dicapai dan
di sepakati bersama.
d. Berita acara serah terima I
Dibuat setelah pekerjaan selesai 100% dimana pihak vendor telah
menyelesaikan keseluruhan pekerjaan dan terhitung 1 hari setelah berita

52
acara serah terima 1 dihitung sebagai masa pemeliharaan sampai
dengan durasi pekerjaan yang diterapkan.
e. Berita acara serah terima II
Dibuat setelah masa pemeliharaan pekerjaan selesai dan digunakan
sebagai dokumen tagihan retensi, setelah berita acara serah terima II di
tanda tanagni para pihak dan pihak I (PT. Semen Padang) melakukan
pembayaran terakhir kepada vendor (pihak II) maka kewajiban masing-
masing pihak dinyaran telah selesai

Proses pembayaran dapat dilakukan setelah vendor mengajukan


pembayaran kepada PT. Semen Padang sesuai dengan progres yang dicapai
dengan semua dokumen pendukung. Tagihan tersebut diajukan kepada Biro
Pengadaan jasa dan diverifikasi oleh buyer, jika dokumen dinyatakan lengkap
maka akan diterbitkan Service Acceptance, Service Acceptance merupakan
dokumen persetujuan pembayaran yang nanti digunakan untuk dokumen
pendukung pembayaran. Service Acceptance diterbitkan melalui sistem SAP
PT Semen Padang.Dokumen pendukung yang diperlukan oleh vendor untuk
mengajukan pembayaran kepada PT Semen Padang berupa:

 Service Acceptance (diterbitkan oleh Biro Pengadan Jasa)


 Surat Permintaan Pembayaran
 Berita Acara Dimulainya Pekerjaan
 Berita Acara Serah Terima Pekerjaan atau Berita Acara Progress
Pekerjaan
 Berita Acara Pemeriksaan Bersama
 Laporan Realisasi Pekerjaan
 Form Penilaian Vendor
 Kwitansi
 Copy Purchase Order

53
 Copy Jaminan Pelaksanaan
 Copy Perjanjian Kerjasama yang telah ditandatangani oleh para pihak
 Untuk pengusaha kena pajak melapirkan dokumen sebagai berikut:
 Faktur pajak
 Foto Copy Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP) yang
masih berlaku
 Fotocopy surrat pemberian nomor seri faktur pajak yang dikeluarkan
oleh kantor pelayanan pajak (KPP) tempat vendor terdaftar.
 Foto copy surat penunjukan penjabat/pegawai yang berwenang
mentandatangani faktur pajak dan atau perubahannya beserta foto
copy bukti penerimaan surat (BPS) dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
tempat vendor terdaftar.
 (BPS) dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat vendor terdaftar.

Pembayaran dilakukan dengan metode pembayaran berdasarkan


progress pekerjaan dan monthly progress (progress bulanan).

Pembayaran yang dilakukan berdasarkan progress pekerjaan, dibagi dengan


beberapa termyn sebagai berikut:

a. Pembayaran Termyn 1 (satu) pada saat progress fisik minimal 25% (dua
puluh lima persen).
b. Pembayaran Termyn 2 (dua) pada saat progress fisik minimal 50% (lima
puluh persen).
c. Pembayaran Termyn 3 (tiga) pada saat progress fisik minimal 75% (tujuh
puluh lima persen).
d. Pembayaran Termyn 4 (empat) pada saat progress fisik minimal 100%
(seratus persen).

54
Sedangkan monthly progress, vendor menagihkan pembayaran berdasarkan
progres yang dicapai setiap bulannya.

Setiap pembayaran termyn dikurangi dengan retensi 5% (lima persen)


dan pengembalian uang muka sebesar 20% (jika mengambil uang muka)
terhadap nilai tagihan termyn tersebut diluar pajak.

Pembayaran terakhir yaitu sebesar 5% (lima persen) berupa retensi


dari harga biaya pekerjaan total akan dibayarkan setelah berakhirnya masa
pemeliharaan yang ditandi dengan berita acara serah terima kedua pekerjaan
atau dapat dibayarkan pada waktu serah terima pertama dengan menyerahkan
jaminan pemeliharaan atau bank garansi sebesar 5% (lima persen) dari nilai
pekerjaan.

Pembayaran akan dilaksanakan selambat-lambatnya dalam waktu 45


(tiga puluh) hari kelender setelah diterimanya dokumen tagihan pihak kedua
oleh pihak pertama dengan benar dan lengkap. Apabila pihak pertama
terkambat melaksanakan pembayaran sesuai dengan kewajibanya, maka pihak
pertama dikenakan denda 1 0/00(satu permil) perhari maksimum denda 5%
(lima persen) dari nilai tagihan.

Contoh Pembayaran Perhitungan Pembayaran dengan empat termyn:

Suatu pekejaan reklamasi bernilai RP 8.600.000.000 dengan DP 20%. Vendor


menagih pembayaran sebanyak 4 Termyn.

a. Termyn I 38%
b. Termyn II 56%
c. Termyn III 78%
d. Termyn IV 98,3%

55
Perhitungan pembayaran :

a. Termyn I 38%
 Progres yang dicapai dalam RP = RP 3. 268.000.000
 Pengembalian uang muka (20%×RP 3. 268.000.000)= (RP 653.600.000)
 Pemotongan retensi (5%×RP 3.268.000.000) = RP 163.400.000

RP 2.451.000.000

PPN (10%×RP 2.451.000.000) = RP 245.100.000+

RP 2.696.100.000

b. Termyn II 56%
 Total Progres yang dicapai (56%×8.600.000.000) = RP 4.816.000.000
 Progres pekerjaan temyn II = RP 1.548.000.000
 Pengembalian uang muka (20%×1.548.000.000) = (RP 309.600.000)
 Pemotongan retensi (5%×1.548.000.000) = (RP 77.400.000)

RP 1.161.000.000

PPN (10%×RP 1.161.000.000) = RP 116.100.000+

RP 1.277.100.000

c. Termyn III 78%


 Total Progres yang dicapai (78%×8.600.000.000) = RP 6.708.000.000
 Progres pekerjaan temyn III = RP 1.892.000.000
 Pengembalian uang muka (20%×RP 1.892.000.000) = (RP 378.400.000)
 Pemotongan retensi (5%×RP 1.892.000.000) = (RP 94.600.000)

RP 1.419.000.000

PPN (10%×RP 1.419.000.000) = RP 141.900.000+

56
RP 1.560.900.000

d. Termyn IV 98,3%
 Total Progres yang dicapai (98,3%×8.600.000.000) = RP 8.453.000.000
 Progres pekerjaan temyn IV = RP 1.745.000.000
 Pengembalian uang muka (20%× RP 1.745.000.000)= (RP 378.400.000)
 Pemotongan retensi (5%× RP 1.745.000.000) = (RP 87.290.000)

RP 1.280.110.000

PPN (10%×RP 1.280.110.000) = RP 128.110.000+

RP 1.408.121.000

Keterangan:

- Perhitungan diatas belum ditambahkan PPh, besarnya PPh tergantung nilai jenis
pekerjaan yang dilakukan
- PPN dibayarkan langsung kepada negara.

4.3 Temuan Gap dan Teori

Berdasarkan praktik kerja yang dilakukan di PT Semen Padang tidak terdapat


perbedaan antara teori dan praktik yang dilakukan. Pelaksanaan praktik kerja yang
dilakukan mengenai proses pemilhan langsung telah sesuai dengan teori yang telah
ada dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 4.3
Gap antara teori dan praktek

No Teori Praktek Gap


1. Proses Pembuatan Rerangka acuan Pembuatan Rerangka Tidak ada Gap
. Pengadaan (Term of Reference) acuan (Term of

57
Reference)
Pengiriman rerangka acuan Pengiriman dokumen Tidak ada Gap
kepada pemasok untuk tender berupa TOR,
kepentingan pengajuan gambar teknis, BOQ dan
penawaran harga dokumen tender lainnya.
Sebagai dokumen acuan
vendor dalam memasukan
penawaran
Penjelasan kepada para Penjelasan rapat tender Tidak ada Gap
mengenai rerangka acuan
tersebut
Penerimaan penawaran Rapat pemasukan Tidak ada Gap
harga oleh panitia lelang di penawaran harga
depan para pemasok
Penetapan pemasok yang Pengiriman surat Tidak ada Gap
dipilih (pemenang lelang) penetapan pemenang
oleh panitia lelang tender
2. Proses Para pihak, memuat secara Adanya identitas mitra Tidak ada Gap
Kontrak. jelas identitas para pihak perusahaan
Yang ada Rumusan pekerjaan, Dijelaskan dalam TOR Tidak ada Gap
didalam memuat uraian yang jelas
kontrak dan rinci tentang lingkup
kerja kerja, nilai pekerjaan, harga
satuan, lumsum, dan batasan
waktu pelaksanaan
Masa pertanggungan,
memuat tentang jangka
waktu pelaksanaan dan
pemeliharaan yang menjadi
tanggung jawab Penyedia
Jasa

Hak dan kewajiban yang Dijelaskan dalam TOR Tidak ada Gap
setara, memuat hak

58
Penggunaan Jasa untuk
memperoleh hasil Jasa
Kontruksi dan kewajibanya
untuk memenuhi ketentuan
yang di perjanjikan, serta
hak Penyedia Jasa untuk
memperoleh informasi dan
imbalan jasa serta
kewajibanya melaksanakan
layanan Jasa Kontruksi.

Penggunaan tenaga kerja Copy sertifikat Tidak ada Gap


konstruksi, memuat
kewajiban memperkejakan
tenaga kerja konstruksi
bersetifikat

Cara pembayaran, memuat Dijelaskan dalam Berita Tidak ada Gap


ketentuan tentang kewajiban acara final negosiasi
Pengguna Jasa dalam harga dan Berita acara
melakukan pembayaran yang memuat
hasil layanan Jasa kesepakatan pada saat
Kontruksi, termasuk di tender
dalamnya jaminan atas
pembayaran.

Wanprestrasi, memuat Dijelaskan dalam TOR Tidak ada Gap


ketentuan tentang tanggung
jawab dalam hal salah satu
pihak tidak melaksanakan
kewajiban sebagaimana di
perjanjikan.

Penyelesaian perselisihan, Dijelaskan dalam berita Tidak ada Gap

59
memuat ketentuan tentang acara yang memuat
tata cara penyelesaian kesepakatan pada saat
perselisihan akibat tender
ketidaksepakatan.

Pemutusan Kontrak Kerja Dijelaskan dalam berita Tidak ada Gap


Konstruksi, memuat acara yang memuat
ketenttuan tentang kesepakatan pada saat
pemutusan Kontrak Kerja tender
Konstruksi yang timbul
akibat tidak dapat
dipenihinya kewajiban salah
satu pihak.
Keadaan memaksa, memuat Dijelaskan dalam berita Tidak ada Gap
ketentuan tentang kejadian acara yang memuat
yang timbul di luar kemauan kesepakatan pada saat
dan kemampuan para pihak tender
yang menimbulkan kerugian
bagi salah satu pihak
Kegagalan Bangunan, Dijelaskan dalam berita Tidak ada Gap
memuat ketentuan tentang acara yang memuat
kewajiban Penyedia Jasa kesepakatan pada saat
dan/atau Pengguna Jasa atas tender
kegagalan Bangunan dan
jangka waktu
pertanggungjawaban
Kegagalan Bangunan
Perlindungan pekerja, Dijelaskan dalam berita Tidak ada Gap
memuat ketentuan tentang acara yang memuat
kewajiban para pihak dalam kesepakatan pada saat
pelaksanaan keselamatan tender
dan kesehatan kerja serta
jaminan sosial
Perlindungan terhadap pihak Dijelaskan dalam berita Tidak ada Gap

60
ketiga selain para pihak dan acara yang memuat
pekerja, memuat kewajiban kesepakatan pada saat
para pihak dalam hal terjadi tender
suatu peristiwa yang
menimbulkan kerugian atau
menyebabkan kecelakaan
dan/atau kematian
Aspek lingkungan, memuat Dijelaskan dalam berita Tidak ada Gap
kewajiban para pihak dalam acara yang memuat
pemenuhan ketentuan kesepakatan pada saat
tentang lingkungan tender
Jaminan atas risiko yang Dijelaskan dalam berita Tidak ada Gap
timbul dan tanggung jawab acara yang memuat
hukum kepada pihak dalam kesepakatan pada saat
pelaksanaan Pekerjaan tender
Kontruksi atau akibat dari
Kegagalan Bangunan, dan
Pilihan penyelesaian Dijelaskan dalam berita Tidak ada Gap
sengketa kontruksi acara yang memuat
kesepakatan pada saat
tender
3 Proses Terdapat dua tahapan proses Terdapat dua tahapan Tidak ada Gap
Serah pelaksanaan serah terima proses pelaksanaan serah
Terima pekerjaan dari kontraktor terima pekerjaan dari
kepada pemilik proyek, kontraktor kepada pemilik
yaitu serah terima pertama proyek, yaitu serah terima
dan serah terima akhir yang I dan serah terima II yang
dituangkan dalam BAST 1 dituangkan dalam Berita
dan BAST 2 acara serah terima 1 dan 2
4 Proses Cara pembayaran dapat Pembayaran yang Tidak ada Gap
Pembayara dilakukan secara bertahap dilakukan oleh PT Semen
n atau sekaligus. Pada Padang yaitu dengan
umumnya cara pembayaran bertahap berdasarkan
dilakukan dengan cara progress pekerjaan dan

61
bertahap berdasarkan monthly progress (Progres
prestasi pekerjaan, yaitu bulanan)
bulanan atau termyn.

4.4 Kelebihan dan Kekurangan

Berdasarkan metode pelaksaan kegiatan magang serta data dan informasi yang
didapatkan melalui dokumentasi dan wawancara secara langsung di PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk dalam kurun waktu kurang lebih 62 hari kerja, maka peserta
magang dapat menilai kelebihan dan kekurangan dari proses pelaksanan pemilihan
jasa konstruksi di PT Semen Padang sebagai berikut :
a. Kelebihan
Proses pelaksanaan pemilihan jasa konstruksi di PT Semen Padang sudah
sangat terstruktur dan jelas.
b. Kekurangan
Biro Pengadaan Jasa PT Semen Padang dalam proses Pengadaannya
masih manual yang menyebabkan proses Pengadaan itu sendiri
membutuhkan waktu yang cukup lama, serta dengan proses Pengadaan
yang masih manual tersebut berpotensi terjadinya persengkokolan
terhadap tender itu sendiri karena buyer yang berinteraksi langsung
dengan vendor. Serta, terkadang kurang adanya koordinasi end user
terhadap Biro Pengadaan terkait kelengkapan dan kesesuaian dokumen
yang akan ditenderkan.

62
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan metode pelaksaan kegiatan magang serta data dan informasi yang
didapatkan melalui dokumentasi dan wawancara secara langsung di PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk dalam kurun waktu kurang lebih 62 hari kerja, maka peserta
magang dapat memberi kesimpulan mengenai pelaksanaan kegiatan magang yang
telah dilaksanakan sebagai berikut :
1. Secara garis besar terdapat tiga proses dalam pelaksanaan pemilihan
langsung Pengadaan jasa konstruksi di PT Semen Padang yaitu, proses
Pengadaan, kontrak, dan serah terima pekerjaan serta pembayaran.
2. Proses Pengadaan dalam pemilihan langsung memiliki beberapa tahapan,
dimulai dengan adanya permintaan Pengadaan jasa konstruksi oleh unit
terkait (end user), Pemilihan vendor, Penjelasan tender (aanwijzing),
Pemasukkan dokumen penawaran, Evaluasi dokumen penawaran,
Pengumuman hasil evaluasi penawaran, Proses negosiasi harga, Proposal
persetujuan manajemen, Pengumuman pemenang, dan terkahir Penunjukkan
pemenang yang diikuti dengan penerbitan surat penetapan pemenang tender
dan perjanjian kerjasama.
3. Proses kontrak merupakan suatu bentuk kesepakatan antara PT Semen
Padang dengan vendor yang dituangkan dalam bentuk tertulis , yang memuat

63
hak dan kewajiban yang harus ditaati. Perubahan terhadap beberapa pasal
didalam kontrak sebelumnya disebut dengan Addendum.
4. Proses serah terima pekerjaan ditandai dengan adanya berita acara, antara
lain berita acara progress pekerjaan, berita acara serah terima pertama, berita
acara serah terima kedua, serta berita acara pengesahan pertama.
5. Pembayaran dilakukan dengan beberapa metode antara lain termyn
berdasarkan progress pekerjaan dan monthly progress (progres bulanan)

5.2 Saran

1. Perlu diterapkannya sistem e-procurement dalam Pengadaan untuk


mengefisien waktu dan mengurangi kecurangan.
Biro Pengadaan Jasa PT Semen Padang dalam proses Pengadaannya
masih manual yang menyebabkan proses Pengadaan itu sendiri
membutuhkan waktu yang cukup lama, serta dengan proses Pengadaan
yang masih manual tersebut berpotensi terjadinya persengkokolan
terhadap tender itu sendiri karena buyer yang berinteraksi langsung
dengan vendor, sehingga perlu diterapkannya sistem e-procurement
untuk meng efisienkan proses Pengadaan itu sendiri dan mengurangi
resiko terjadinya kecurangan tersebut.

2. Perlu diadakannya rapat Pra-tender untuk meminimalisir kekurangan


dokumen saat proses tender berlangsung
Beberapa dokumen yang masih belum lengkap sehingga perlu perbaikan
terhadap dokumen tersebut saat tender akan memerlukan waktu yang
lama sehingga proses tender tentunda. Oleh karena itu, sebelum
dilaksanakannya proses tender, perlu adanya rapat Pra-tender antara Biro
Pengadaan jasa dengan end user terkait untuk memastikan kelengkapan
dan kesesuaian dokumen yang akan ditenderkan.

64
LAMPIRAN

Penulis mengikuti proses Aanwijzing

Penulis mengikuti proses pemasukkan dokumen penawaran

65
Penulis mengikuti proses Negosiasi Manual Auction

Kunjungan ke EMKL Teluk Bayur

Presentasi Laporan Magang kepada kepala Biro Pengadaan Jasa didampingi Pembimbing
magang

66
DAFTAR PUSTAKA

Biro Pengadaan jasa. 2018. Instruksi Kerja Pengadaan Jasa dengan Metode Pemilihan
Langsung Rev.05. Padang: PT Semen Padang.
Hansen, Seng. 2015. Manajemen Kontrak Konstruksi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Malik, Alfian. 2010. Pengantar Bisnis Jasa Pelaksanaan Konstruksi. Yogyakarta: C.V Andi
Offset
Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Jakarta:Salemba Empat.
Republik Indonesia. 2018. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. Per-
15/MBU/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha
Milik Negara No. Per-05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan
Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara. Sekretariat Negara.
Jakarta.
Republik Indonesia. 2018. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Sekretariat Negara. Jakarta.
Republik Indonesia. 2018. Undang-undang Republik Indonesia No. 2 tahun 2017
tentang Jasa Konstruksi. Sekretariat Negara. Jakarta.

67

Anda mungkin juga menyukai