Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI SUPLIER PEMILIHAN

BBIT AYAM BOILER

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah SPK

Disusun oleh :

Asep Saepudin E11140011

Iqbal Supriatna E11140028

Novan Nugraha E11140038

FAKULTAS INFORMATIKA DANKOMPUTER

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS MATHLA’UL ANWAR

TAHUN 2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian pesat.

Perkembangan yang pesat tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat

lunak saja, tetapi metode komputasi juga ikut berkembang. Salah satu metode

komputasi yang cukup berkembang saat ini adalah metode sistem pendukung

keputusan (Decisions Support System). Dalam teknologi informasi, sistem

pendukung keputusan merupakan cabang ilmu yang letaknya diantara sistem

informasi dan sistem cerdas. Sistem pendukung keputusan juga membutuhkan

teknologi informasi, hal ini dikarenakan adanya era globalisasi, yang menuntut

sebuah instansi atau perusahaan untuk bergerak cepat dalam mengambil suatu

keputusan dan tindakan.

Pemilihan supplier merupakan masalah pengambilan keputusan yang cukup

penting karena pemilihan supplier yang tepat dapat menurunkan biaya pembelian

dan meningkatkan daya saing perusahaan. CV. MAKMUR CIKEDAL adalah

perusahaan yang bergerak di bidang supplier penjual daging ayam potong broiler

segar, berkualitas, dan halal. Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya CV.

MAKMUR CIKEDAL mendapatkan pasokan ayam potong broiler dari para

supplier. Pemilihan supplier oleh CV. MAKMUR CIKEDAL adalah salah satu

aspek penting yang menjamin kelancaran operasional perusahaaan. Sementara

proses pemilihan supplier dalam pemenuhan ayam potong broiler saat ini dirasa

perusahaan kurang efisien, padahal proses tersebut tergolong cukup sering terjadi.

Pihak perusahaan memiliki sistem evaluasi dan seleksi supplier sebelumnya yang

hanya menekankan pada aspek/kriteria biaya (cost) dan ditambah penilaian lain yang
sifatnya subjektif. Sistem ini tentunya tidak menguntungkan perusahaan, karena

kriteria yang digunakan dalam evalausi dan seleksi supplier hanya biaya (cost) saja

dan tidak bersifat objektif, sedangkan kriteria yang non cost (non finansial) sangat

mempengaruhi penilaian dan dapat digunakan untuk menilai kinerja suatu supplier.

Perusahaan juga seringkali merasa kebingungan ketika harus melakukan penilaian

untuk mendapatkan satu supplier yang memberikan penawaran serta pelayanan

terbaik. Permasalahan lain dan sering terjadi hingga saat ini bahwa perusahaan

mengalami masalah berhubungan dengan suppliernya, yaitu kualitas atau mutu

produk yang tidak sesuai standar perusahaan / terdapat produk reject dan jumlah

pesanan yang tidak sesuai dengan pesanan perusahaan. Pemilihan supplier perlu

dilakukan untuk mendapatkan supplier yang benar-benar mampu memenuhi

kebutuhan perusahaan secara konsisten. Proses pemilihan supplier dilakukan dengan

cara melakukan evaluasi terhadap supplier dan membandingkannya dengan

menggunakan ukuran dan kriteria yang sesuai. pemilihan supplier berdasarkan pada

kriteria yaitu bibit ayam atau doc broiler yang berkualitas, cepat dalam pengiriman

bibit ayam atau doc broiler, harga bibit ayam atau doc broiler yang dapat di nego,

memiliki surat izin usaha bibit ayam atau doc broiler dari Dinkes, dan memiliki

Kondisi Teknis yang Ideal. Oleh karena itu, pada penelitian ini, peneliti mencoba

untuk merancang suatu sistem evaluasi dan seleksi supplier dengan multi kriteria

dengan mengacu kepada solusi yang diberikan oleh metode AHP (Analytical

Hierarcy Process) dalam membantu membuat keputusan, seorang decision maker

dapat mengambil keputusan tentang pemilihan supplier secara objektif berdasarkan

multi kriteria yang ditetapkan seperti proses pemilihan supplier.


B. Batasan Masalah

1. Data yang akan diproses pada sistem ini adalah data perusahaan tentang pasokan ayam potong

broiler, kriteria untuk ayam potong broiler.

2. Tidak membahas mengenai perbedaan metode AHP dan TOPSIS dengan metode SPK

lainnya.

3. Cepat dalam pengiriman bibit ayam atau doc broiler.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, masalah yang dapat dirumuskan dalam tugas akhir ini

adalah:

1. Bagaimana merancang dan membangun suatu SPK dalam Seleksi Suplier?

2. Bagaimana penerapan dua metode yaitu metode AHP dan TOPSIS pada seleksi

pemilihan?

D. Tujuan Penelitian

1. Merancang SPK yang berguna untuk menyeleksi Suplier agar mendapatkan bibit ayam

yang unggul.

2. Penerapan kombinasi dua metode yaitu metode AHP dan metode TOPSIS agar diperoleh

solusi yang mendekati seperti harapan.

E. Manfaat Penelitian

1. Sebagai salah satu alat dan alternatif untuk membantu pemilihan bibit ayam.

2. Menambah pengetahuan penulis dalam hal merancang SPK dengan metode

AHP dan TOPSIS.


BAB III

PEMBAHASAN

A. Perancangan Input Proses Output (IPO)

Analisis Input

Analisis Input merupakan data yang akan diinput kedalam sistem. Data-data tersebut

adalah sebagai berikut :

NO NAMA FILE ATRIBUT


1. supplier  id_suplier
 nama
 alamat
 perusahaan
 no_telp
2. Pemesanan_suplier  id_pesan
 nofak
 id_suplier
 tgl_pesan
 harga
 jual
3. cek_kualitas_ayam  id_cek
 id_suplier
 id_jenis
 kulit
 perut
 badan
 paru
 kaki
 pubis
 mata
 jengger
 kloaka
 lemak
 bulu
 kadar
4. jenis_ayam  id_jenis
 jenis_ayam
 kategori

Analisis Proses
Analisis Proses didalam sistem proses tersebut diantaranya sebagai berikut :

NO NAMA FILE ATRIBUT


1. seleksi  id_seleksi
 id_jenis
 id_cek
 kriteria
 nilai
Analisis Output

Analisis Output yang dihasilkan dari sistem Informasi yang dihasilkan

diantaranya adalah sebagai berikut :

NO NAMA FILE ATRIBUT


 id_laporan
1. laporan_hasil  id_jenis
 id_seleksi
B. Analisis Perhitungan SPK dan Exel

Sebelum memulai ke penghitungan SPK dalam bentuk exel terlebih dahulu pembuatan gambaran hirarki dari sistem pendukung

keputusan bibt ayam, adapun hirarki tersebut adalah sebagai berikut :

SPK Suplier Bibit Ayam

Harga Kwalitas Pelayanan

Suplier A Suplier B Suplier C


Dari hasil survey yang penyusun lakukan maka didapat penilaian dari masing-masing responden, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada

tabel berikut:
C. Perancangan Sistem

Rancangan sistem digunakan untuk mempermudah menentukan input dan

output dalam perancangan sistem. Penggunaan alat dalam perancangan sitem

diharapkan mampu menyederhanakan sistem yang rumit menjadi beberapa bagian

yang sederhana. Penyederhanaan sistem dibuat supaya sistem menjadi lebih mudah

dipahami dan dikembangkan.

Perancangan Proses

Desain proses digambarkan dalam bentuk Data Flow Diagram (DFD)

yang dimulai dari level tertinggi yaitu level 0 (Diagram Konteks) yang

menggambarkan sistem secara keseluruhan yang selanjutnya diturunkan

pada level-level yang lebih rendah. Berikut ini merupakan DFD yang

menggambarkan aliran data dalam Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan

Suplier Bibit Ayam.

Agen
Rekomondasi Suplier
Hasil Seleksi

Input Suplier

SPK
Admin Input Jenis bibit Ayam Pemilihan Bibit
Ayam

Hasil seleksi

Gambar 9. Diagram Konteks


Diagram konteks pada Gambar 9, memberikan gambaran bahwa Sistem

Pendukung Keputusan Pemilihan Bibt ayam

berinteraksi dengan 4 entitas luar yaitu:

a. Admin

Terdapat aliran data masuk ke SPK Pemilihan Suplier bibit ayam yaitu

input suplier dan aliran data keluar dari SPK ke Admin berupa informasi data

hasil seleksi suplier.

b. Agen

Terdapat aliran data masuk ke SPK Pemilihan bibit ayam yaitu input

rekomendasi suplier dari penilaian masing-masing suplier yang ada dan

aliran data keluar dari SPK ke agen berupa informasi data hasil seleksi

yang akan dinilai.

Diagram konteks pada Gambar 9 dijabarkan dengan Data Flow Diagram

(DFD) Level 1 yang disajikan pada Gambar 10 merupakan detail dari Sistem

Pendukung Keputusan Pemilihan Suplier bibt ayam.

Pada Gambar 10, DFD Level 1 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan

Bibt ayam terdapat 2 entitas luar/pengguna (Admin dan Agen ) dan 4 proses

(input data suplier, penilaian, input data jenis ayam dan proses seleksi).

Proses input data suplier dilakukan oleh admin.

Proses penilaian dan input data jenis ayam dilakukan oleh admin, sedangkan

proses seleksi dilakukan oleh agen.


1
Data suplier
Proses input
Admin Data suplier Data Suplier
Info suplier data suplier

Data nilai Data suplier


2
Proses
Data suplier Data nilai
Penilaian

3
Data jenis
Proses input
data jenis Data jenis Data jenis ayam
ayam

Data jenis
4
Proses
Agen Hasil seleksi
Data suplier
Seleksi

Gambar 10. DFD level 1 SPK Pemilihan Bibit ayam

a. Proses Input Data suplier

Selanjutnya, proses input data suplier dijabarkan ke DFD level 1 input

data mahasiswa seperti pada Gambar 11.

1.2
Data suplier 1.1 Data suplier
Proses
Proses input
Admin simpan data Data suplier Data Suplier
data suplier
Info suplier Info suplier
suplier

Gambar 11. DFD Level 1 Input Data suplier

Proses Isi data suplier adalah pemilihan suplier melakukan input data

diri sesuai dengan masing-masing identitas dan data suplier akan

disimpan di database suplier.


b. Proses Penilaian

Proses Penilaian yang dilakukan juri akan dijabarkan ke DFD level 2

Penilaian seperti Gambar 12.

Admin Data Suplier

Data nilai
2.1
Proses
Data suplier Data suplier
Penilaian

Data nilai

2.2
Proses
Penilaian Data nilai
bibit ayam

Gambar 12. DFD Level 2 Penilaian

Proses Penilaian dibagi menjadi 2 proses yaitu proses Input Nilai dan

Perhitungan Nilai. Proses Input Nilai merupakan proses di mana admin

memasukkan nilai berdasarkan data proses bibit ayam yang akan dinilai.

Kemudian penilaian sementara akan disimpan di database Penilaian.

Kemudian Penilaian akan menuju proses perhitungan penilaian yaitu

proses perhitungan nilai setiap bibit ayam yang dinilai. Nilai dari admin

akan dirata-rata dan kemudian disimpan di database suplier.

c. Proses Input jenis bibit ayam

Proses Input jenis bibit ayam akan dijabarkan pada DFD level 3 Input

jenis bibit ayam seperti Gambar 13.

3
Proses input
Admin Data jenis data jenis Data jenis Data jenis ayam
ayam

Gambar 13. DFD Level 3 Input jenis bibit ayam


Proses Input jenis bibit ayam seleksi pemilihan bibit ayam dibagi

melalui 2 proses yaitu proses Isi Kriteria lalu dilanjutkan dengan proses

Simpan jenis menuju database jenis.

d. Proses Hasil Seleksi

Proses Hasil Seleksi akan dijabarkan pada DFD level 4 Hasil Seleksi

pada Gambar 14.

Data jenis Data jenis ayam

4
Proses
Agen Hasil seleksi
Data suplier Data Suplier
Seleksi

Gambar 14. DFD Level 4 Hasil Seleksi

Proses seleksi pemilihan bibt ayam melalui 4 proses, yaitu proses

Perhitungan AHP dan proses Perhitungan TOPSIS. Proses Perhitungan

AHP dilakukan dengan pengambilan data dari database jenis, kemudian

didapat bobot nilai yang akan digunakan untuk proses Perhitungan

TOPSIS.

Proses Hasil Kriteria adalah proses pengolahan input kriteria sesuai

dengan algoritma perhitungan AHP. Sedangkan proses Normalisasi

Kriteria adalah normalisasi dari proses kriteria kemudian disimpan ke

database Kriteria.

Selanjutnya, Proses Perhitungan TOPSIS secara rinci dijabarkan pada

DFD level 3 Proses Perhitungan TOPSIS pada Gambar 16. Pada DFD

level 3 ini merupakan proses seleksi dengan perhitungan menggunakan

metode TOPSIS. Terdapat 7 proses tahapan yaitu proses data awal,


konversi, normalisasi bobot, solusi ideal positif negatif, separation

measure dan proses hasil akhir (perangkingan).

5.1.1
Data jenis Proses lihat Data jenis
bibit ayam

5.1.2
Proses
Hasil konversi
konversi
data Hasil konversi

5.1.3
Proses
Haasil normalisasi Haasil normalisasi
normalisasi
data

5.1.4
Proses
Admin Hasil normalisas i bobot Hasil normalisas i bobot Data_suplier
pembobotan
normalisasi

5.1.5
Proses
Hasil separate meas ure Hasil separate meas ure
Separate
measure

Hasil akhir

Hasil akhir 5.1.6


Proses nilai

Gambar 16. DFD Level 5 Perhitungan TOPSIS

Pada Gambar 16, Proses data awal merupakan proses awal dari metode

TOPSIS, proses ini akan menampilkan semua peserta pemilihan bibit ayam

yang dilengkapi dengan nilai pada masing-masing kriteria yang telah

ditentukan.

Proses Konversi adalah proses konversi dari data para pendaftar ke

konversi nilai yang telah ditentukan. Kemudian Proses Pembobotan


Normalisasi merupakan proses perkalian hasil kali dengan data hasil

konversi dikalikan data bobot kriteria yang telah didapat dari perhitungan

AHP. Proses Solusi Ideal positif dan negatif adalah proses mencari nilai

tertinggi dan terendah dari seluruh bibit ayam. Dilanjutkan proses

Separation Measure untuk mencari dmax dan dmin tiap masing-masing

peserta.

Proses Hasil Akhir (penilaian) merupakan perhitungan nilai kedekatan

dmax dan dmin dengan solusi ideal positif maupun negatif.

4.Perancangan Basis Data

a.Struktur Tabel

Rancangan basis data Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Bibit

ayam terdapat lima tabel. Kelima tabel didapat setelah hasil normalisasi

sampai bentuk ke-2 dan diperoleh tabel pengguna, suplier, kriteria,

penilaian, dan prestasi. Data-data yang diperlukan dalam sistem

pendukung keputusan pemilihan bibt ayam disajikan pada tabel dalam

bentuk sebagai berikut:

1) Tabel Pengguna

Tabel pengguna digunakan untuk menyimpan data pengguna dalam

sistem, data akun untuk login, dan hak akses. Struktur tabel pengguna

disajikan pada Tabel 5.


Tabel 5. Tabel Admin

Field Tipe Lebar Keterangan


id* int 11 Id admin (Primary Key)
username varchar 16 Username admin
password varchar 255 Password admin
roles varchar 10 Hak akses admin

2) Tabel suplier

Tabel suplier digunakan untuk menyimpan data supplier pengolahan

data dan penilaian admin. Struktur tabel suplier disajikan pada Tabel

6.

Tabel 6. Tabel Suplier

Field Tipe Lebar Keterangan


id_suplier* int 11 Id suplier (Primary Key)
nama varchar 16 Nama suplier
alamat varchar 255 Alamat suplier
jenis_kelamin varchar 10 Jenis kelamin suplier
telp varchar 16 Telepon suplier
email varchar 255 Email suplier

3) Tabel jenis

Tabel jenis digunakan untuk menyimpan data pembobotan jenis bibit

ayam dengan AHP. Struktur tabel suplier disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Tabel jenis

Field Tipe Lebar Keterangan


id_jenis* Int 2 Id jenis (Primary Key)
Jenis_ayam varchar 16 Jenis ayam
gol varchar 5 Golongan ayam
Bobot double 7,6 Jumlah bobot tiap jenis
4) Tabel Penilaian

Tabel penilaian digunakan untuk menyimpan data rekapan penjurian tiap

mahasiswa. Struktur tabel suplier disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Tabel Penilaian

Field Tipe Lebar Keterangan


id_penilai* int 11 Id penilaian (Primary Key)
id_admin int 11 Id admin (Foreign Key)
id_suplier int 11 Id suplier (Foreign Key)
id_jenis int 11 Id jenis (Foreign Key)
Jenis_ayam varchar 255 Jenis ayam
Nilai double 6,2 Total nilai

b.Relasi Antar Tabel

Relasi antar tabel dapat disajikan pada Gambar 18, terdapat relasi

antara tabel penilaian dengan tabel suplier melalui field id suplier yang

merupakan kunci primer dari tabel suplier. Hal ini karena tabel penilaian

membutuhkan id suplier untuk diberikan nilai jika nanti ada juri yang

menilai harus sesuai dengan peserta yang dinilai.

Demikian juga pada tabel penilaian juga berelasi dengan tabel

pengguna ini melalui field id yang merupakan kunci primer dari tabel

pengguna. Karena saat menilai suatu nilai dibutuhkan siapa yang

memberikan nilai tersebut maka dibutuhkan id dari tabel admin.

Tabel prestasi berelasi dengan tabel suplier melalui field id suplier yang

merupakan kunci primer dari tabel suplier. Karena setiap jenis bibit ayam

yang masuk ke tabel harus disertai id suplier memasukkan agar bibit ayam

yang masuk bisa diketahui itu prestasi siapa.


Admin Admin

Id_admin ** Id_suplier **

Username Nama

Password Alamat

roles Jenis_kelamin

Telp

email

Admin
Id_penilaian *

Id_admin

Id_suplier

jenis Id_jenis

Id_jenis ** Jenis_ayam

Jenis_ayam nilai

Gol

bobot

Gambar 18. Relasi Antar Tabel


BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan

Bibt ayam, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

SPK yang dirancang memiliki 3 fungsi utama yaitu pendaftaran, penjurian, dan
pengolahan data calon bibt ayam sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu
alternatif solusi pengambil keputusan pemenang bibt ayam.

1. Metode AHP digunakan untuk proses pembobotan kriteria sesuai dengan

permintaan (input) dan metode TOPSIS dapat digunakan untuk pengolahan

data mahasiswa sehingga diperoleh solusi pemenang bibt ayam.

2. Berdasarkan pengujian Betha diperoleh hasil bahwa Correctness termasuk

dalam kriteria sangat baik, Reliability termasuk dalam kriteria sangat baik,

Intergrity termasuk dalam kriteria sangat baik, Usability termasuk dalam

kriteria baik, artinya SPK dapat memenuhi kebutuhan user, seperti

membantu proses pendaftaran, penjurian dan pengolahan data peserta

pemilihan bibt ayam. SPK dapat menampilkan informasi sesuai dengan

penginputan pengguna dengan tepat. Petunjuk penggunaan sistem

membantu pengguna. SPK aman dari pihak yang tidak berwenang. Tampilan

SPK menarik dan mudah digunakan.

Anda mungkin juga menyukai